PENGARUH STRATEGI PEMB TERHADAP HASI UN
Pendidikan Agama Islam w Padang (UNP), which durin increase its learning effectiv effort was implementing Co the research was quasi exp sample, cluster sampling w test, and post-test. The dat analysis, by considering stu that 1) CTL resulted higher system. 2) Students with high learning outcomes than stu conventional learning system with conventional learning with low motivation and w between learning outcomes a
Keywords: Strategi CTL, Ha
PENDAHULUAN
Dalam Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasiona bahwa pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasan proses pembelajaran agar peserta did mengembangkan potensi dirinya un kekuatan spritual keagamaan, peng kecerdasan, akhlak mulia, serta keter diperlukan dirinya, masyarakat, bang (Depdiknas, 2004:2). Berdasarkan u tersebut, salah satu ciri manusia berk yang memiliki kekuatan iman dan berakhlak mulia.
Pada dasarnya pelaksanaan
harus dilakukan secara maksim
memperhitungkan tingkat efektifitas kegiatan pembelajaran untuk men pembelajaran yang ditetapkan. Pendi Islam sebagai salah satu bagian pendidikan nasional juga harus efektifitas dan efisiensi pembelajara jika dikaitkan dengan Sistem Pendid
di atas, dalam pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam di Perguru
BELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEA SIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM D
NIVERSITAS NEGERI PADANG
Oleh: Sulaiman Universitas Negeri Padang
Abstract
was one of the compulsory courses in State Unive ring its learning process, needed a certain effort in
tiveness that later resulted better learning outcomes Contextual Teaching Learning (CTL) strategy. The d xperiment. It was conducted at UNP. In order to cho
was used. The data was gained through pre-test, mo ata was analyzed by using Tucky test. Based on t students’ initial capability in their pre-test, it was co er learning outcomes compared to the conventional igh motivation and were manipulated with CTL gaine students with high motivation and were manipulat tem. 3) Students with high motivation and were man g system achieved higher learning outcomes than were manipulated with CTL. 4) There was an int
s and high learning motivation.
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
20 Tahun 2003 nal dirumuskan ha sadar dan ana belajar dan idik secara aktif untuk memiliki ngendalian diri, terampilan yang ngsa dan negara undang-undang rkualitas adalah an takwa serta
n pembelajaran
simal dengan
as dan efisiensi encapai tujuan didikan Agama an dan materi s ditingkatkan rannya. Karena idikan Nasional pembelajaran uruan tinggi, di
samping sebagai salah satu
dilakukan untuk melihat p
pemahaman serta evaluasi mah materi pembelajaran, juga merupa
menumbuhkan semangat b
(berakhlak) mulia dengan mengac ajaran Islam.
Dalam pelaksanaan kelom Pengembangan Kepribadian (MP tinggi, terdapat standar kompet
Pendidikan Agama Islam y
bertujuan agar peserta didik men profesional yang beriman dan b Tuhan Yang Maha Esa, berakhla etos kerja serta menjunjung kemanusiaan dan kehidupan (Dep
Dengan demikian d
pembelajaran Pendidikan
(selanjutnya disebut PAI) di perg dilakukan upaya inovasi, agar efektif menjadi salah satu wahan generasi yang unggul secara kog psikomotor. PAI sebagai pendidi
benar-benar mampu memben
mahasiswa yang baik sesuai
ARNING (CTL) DI
iversity of n order to es. One of design of choose the motivation the data concluded l learning ned higher lated with anipulated n students interaction
tu kegiatan yang
penguasaan atau
ahasiswa terhadap pakan sarana untuk
bertingkah laku
gacu pada nilai-nilai
mpok Mata Kuliah PK) di perguruan etensi mata kuliah
yang dinyatakan
enjadi ilmuwan dan bertakwa terhadap lak mulia, memiliki tinggi nilai-nilai epdiknas, 2006:2).
dalam kegiatan
Agama Islam
rguruan tinggi perlu r mata kuliah ini ana untuk mencetak ognitif, afektif dan idikan afektif harus
entuk kepribadian
keberhasilan dalam pembelajaran. mata kuliah PAI juga harus da stabilizer jiwa bagi mahasiswa secara
dimana mahasiswa diharapka
menghadirkan perilaku (akhlak) mul mereka berada.
Di Universitas Negeri Pa perkuliahan PAI diklasifikasikan s
Kuliah Pengembangan Kepribad
disamping mata kuliah Bahasa da
Kewarganegaraan yang dikelola
Pelaksana Teknis Mata Kuliah U
MKU). Sebagai mata kuliah
merupakan mata kuliah yang wajib seluruh mahasiswa yang beragama I mata kuliah PAI ibarat pintu gerban diikuti mahasiswa dalam masa s semester satu atau semester dua seb mengikuti mata kuliah fakultas Penempatan mata kuliah PAI sebagai Umum wajib, memberikan arti yang seluruh mahasiswa khususnya maha harus dibekali dengan nilai-nilai Agama Islam terlebih dahulu seb
menggeluti mata kuliah jurusa
diharapkan mahasiswa memiliki beka
Agama Islam yang mewarna
keilmuannya.
PAI di perguruan tinggi ber
mengembangkan ranah kognisi,
psikomotor mahasiswa yang diharap konsep, pengetahuan, nilai serta keislaman sebagai landasan berfikir dalam kehidupannya. Kemudian den kognisi, afeksi dan psikomotor yang mahasiswa juga diharapkan dapat be dan menganalisis berbagai kondisi
ditemui dalam kehidupan seha
menemukan solusi berbagai perm Dengan demikian kegiatan pembelaja bisa memberdayakan potensi maha aspek kognitif, afektif dan psikomo mendidik mereka supaya memiliki dari segi intelektual, emosional dan pengambilan sikap dan keputusan dal sehari-hari.
Selanjutnya muncul pers
bagaimana supaya materi-materi yan perkuliahan PAI bisa menjadi land
bagi mahasiswa dan memotiva
mengamalkan ajaran Islam dala sehari-hari. Menurut pengamatan p pembelajaran PAI dengan segena
. Selanjutnya dapat menjadi ara keseluruhan,
kan mampu
ulia dimanapun
Padang (UNP) sebagai Mata
adian (MPK)
dan Pendidikan
la oleh Unit studinya pada sebelum mereka dan jurusan. gai Mata Kuliah g positif bahwa hasiswa muslim lai kepribadian ebelum mereka
san, sehingga
kal pemahaman
rnai landasan
bertujuan untuk i, afeksi dan apkan memiliki a keterampilan ir yang berguna engan kapasitas ng baik tersebut, berfikir filosofis si realitas yang
hari-hari serta
ermasalahannya. jaran PAI harus hasiswa dalam otor serta bisa i pertimbangan n spritual untuk alam kehidupan
rsoalan yaitu
ang diajarkan di ndasan berfikir
vasinya untuk
lam kehidupan penulis, tujuan nap
indikator-indikator kompetensinya belum baik karena berbagai hal. Salah adalah penerapan strategi dan met PAI yang masih konvensiona sehingga terkadang tidak releva yang diajarkan. Misalnya mat tujuannya adalah agar ma mengapresiasi dan mengaplikasik lurus, bebas dari syirik dan pe
yang merusak akidah, dibe
pendekatan teacher centered, stra
yang cenderung berupa indoktri mengaktifkan mahasiswa sebag (student centered). Begitu jug ibadah/ syari’ah yang bertujuan dapat menjelaskan makna ibadah serta mampu melakukan ibadah y tuntunan sunnah Nabi SAW. S dengan materi akhlak yang mahasiswa dapat berperilaku spontan dan ideal sebagai seora baik serta mampu mengaktua dirinya dengan mengacu kepad akhlak yang ditauladankan oleh untuk diamalkan dalam kehidupan
Penulis juga melihat
pembelajaran PAI di pergurua materi–materi kuliah tersebut tid masih dibelajarkan secara konv dengan strategi konvensional, tanggungjawab mahasiswa dala tidak terberdayakan secara optim pembelajaran pun terasa menjad membosankan sehingga berakibat kompetensi yang diharapkan de karena itu diperlukan sebuah stra dalam Mata Kuliah PAI yang mahasiswa untuk lebih memaham pembelajarannya serta memotiva mengamalkan
Salah satu upaya yang adalah dengan memilih dan me yang membelajarkan mahasiswa efisien serta mampu meningk mahasiswa dalam belajar. De strategi yang bervariasi, yang karakteristik materi atau pun per proses pembelajaran PAI bisa d kalau mahasiswa hanya dibe strategi konvensional yang penerapan metode ceramah sema partisipasi mahasiswa menjadi sehingga mereka kurang bertangg
m tercapai dengan h satu penyebabnya etode pembelajaran nal dan monoton van dengan materi ateri akidah yang ahasiswa mampu sikan akidah secara perbuatan-perbuatan belajarkan dengan trategi konvensional trinasi dan tidak agai peserta didik uga halnya materi an agar mahasiswa ah yang sebenarnya yang sesuai dengan Sama juga halnya g bertujuan agar secara habitual, orang muslim yang ualisasikan potensi pada perilaku atau h Rasulullah SAW an sehari-hari.
t dalam praktek
ruan tinggi umum tidak efektif kalau nvensional, karena al, keaktifan dan alam pembelajaran timal, dan suasana jadi monoton serta at tidak tercapainya dengan baik. Oleh trategi pembelajaran dapat mendorong ami dan memaknai ivasi mereka untuk
pembelajarannya. Dengan penyam pembelajaran PAI yang hanya m pembeberan fakta “kering” berupa do keagaamaan secara kaku, tanpa penggambaran ke dalam realita hidu
maka cara tersebut tidak ef
meningkatkan minat mahasiswa d karena secara pragmatis mahasiswa bahwa nilai-nilai yang disampaikan demikian terlalu “melangit” dan bers serta sulit untuk diterapkan dalam keh Dalam penelitian ini penu melakukan pemilihan sebuah strategi yang dapat diterapkan dalam mata untuk meningkatkan kualitas pemb menjadikan pembelajaran PAI lebih efisien. Dari beberapa strategi pemb
ada, penulis melihat strategi Context
Learning (CTL) lebih tepat diter pembelajaran PAI sebagai alte mengatasi masalah pembelajaran P CTL menekankan kepada proses mahasiswa secara penuh untuk dapa materi yang dipelajari dan mengh dengan situasi kehidupan yang ny mendorong mahasiswa untuk dapat dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang me mengaitkan materi yang diajarkan d dunia nyata mahasiswa dan mendoro membuat hubungan antara penge dimilikinya dengan penerapannya dal mereka sehari-hari. Strategi CTL me
komponen, yaitu: (1) k
(Contruktivism), (2) bertanya (Que
menemukan (Inquiry), (4) masya
(Learning Community), (5) (Modeling), (6) Refleksi (Reflection),
sebenarnya (Authentic Assesment).
Motivasi yang dimiliki mah merupakan hal penting yang harus oleh dosen. Dalam proses pembelaja sangat diperlukan karena seseorang mempunyai motivasi dalam belaja
mungkin mengikuti pembelajar
bersungguh-sungguh. Motivasi mer kekuatan yang dimiliki oleh ses memungkinkan orang tersebut lebih lebih berenergi serta semangat yan
melakukan suatu aktivitas term
pembelajaran. Maka dapat dikat seseorang akan berhasil dalam belaja
mpaian materi mengandalkan doktrin dan nilai a menyertakan dup yang nyata,
efektif untuk
dalam belajar, a akan berfikir an dengan cara ersifat indoktrin ehidupan nyata. nulis mencoba gi pembelajaran ata kuliah PAI mbelajaran dan bih efektif dan belajaran yang extual Teaching terapkan dalam lternatif untuk PAI. Strategi es keterlibatan pat menemukan ghubungkannya nyata sehingga pat menerapkan
atau CTL
embantu dosen dengan situasi rong mahasiswa getahuan yang alam kehidupan elibatkan tujuh kontruktivisme uestioning), (3) yarakat belajar permodelan
n), (7) penilaian
ahasiswa juga us diperhatikan ajaran, motivasi ang yang tidak jar tidak akan
jaran dengan
erupakan suatu eseorang yang ih terdorong dan ang lebih dalam
rmasuk dalam
atakan bahwa ajar, kalau pada
dirinya sendiri ada keinginan Keinginan dan dorongan inila motivasi. Sesorang yang mem tinggi dalam belajar akan memp lebih baik dibandingkan dengan motivasi rendah. Namun motiv dibangun karena adanya pen
antaranya adalah kemampuan
membelajarkan mahasiswa.
pentingnya motivasi belajar bagi melakukan proses pembelajaran, dosen perlu memperhatikan motiv Dari permasalahan yang te
atas dan pentingnya pem
pembelajaran yang efektif dala hasil belajar, peneliti akan me perbedaan hasil belajar PAI yan strategi konvensional dengan h
yang menggunakan strategi
melibatkan motivasi sebagai varia
METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan unt empirik terhadap perbedaan has mata kuliah Pendidikan Agam Mahasiswa yang diajarkan Contextual Teaching Learning metode konvensional, maka penel
penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif.
Suharsimi Arikunto (2003: bahwa “Penelitian kuasi eksper penelitian yang dimaksudkan u ada tidaknya akibat dari “sesuatu pada subjek selidik”. Peneliti meneliti ada tidaknya hubung dengan cara membandingkan eksperimen yang diberi perlakua CTL bermedia dan kelompok yan perlakuan dengan metode C
penelitian ini menggunakan Qu
yaitu penelitian yang bertujuan u informasi yang merupakan perk diperoleh dari eksperimen yang dalam keadaan yang tidak mem
mengontrol seluruh variabel
mempengaruhinya.
Populasi dalam penelit
mahasiwa Universitas Negeri Pad Strata 1 yang terdiri dari berbag jurusan yang mengambil mat Pendidikan Agama Islam dengan peneliti sendiri dan berjumlah se
an untuk belajar. ilah yang disebut empunyai motivasi peroleh hasil yang n yang mempunyai tivasi belajar juga engaruh luar, di
an dosen untuk
Karena begitu
gi mahasiswa dalam an, maka untuk itu
tivasi mahasiswa. telah dijelaskan di
emilihan strategi
lam meningkatkan melihat bagaimana ang menggunakan hasil belajar PAI
i CTL dengan
riabel kontrol.
ntuk melakukan uji hasil belajar dalam ama Islam antara n dengan strategi ng (CTL) dengan nelitian ini termasuk
gan menggunakan
3:272) menyatakan erimen merupakan untuk mengetahui tu” yang dikenakan ti mencoba untuk ngan sebab akibat antara kelompok uan dengan metode ang tidak diberikan CTL. Untuk itu Quasy Eksperiment untuk memperoleh rkiraan yang dapat g sebenarnya, tapi emungkinkan untuk
bel yang dapat
litian ini adalah
dengan masing-masing jumlah m (empat puluh dua) orang.
Penelitian ini adalah Quasy
maka pengambilan sampel dilakukan cluster random sampling yaitu penga acak. Untuk kepentingan ini mak dijadikan sebagai kelas kontrol dan sebagai kelas perlakuan atau uji coba. Dalam pelaksanaan penelitia yang ditetapkan sebagai sampel d motivasi belajar untuk membedaka yang memiliki motivasi belajar tinggi belajar rendah.
Desain penelitian yang digu factorial design 2 x 2. Dimana dit situasi belajar yang berbeda y pembelajaran CTL pada kelas eks pembelajaran konvensional pada k Hasil belajar dilihat berdasarkan tin belajar kategori tinggi dan kategori re Penelitian ini dilaksanakan seb pertemuan yaitu Kelas eksperimen dib pembelajaran CTL sedangkan kelas pembelajaran model konvensional.
Prosedur penelitian yang dilak
tiga tahapan yaitu: Pertama tahap pe
tahap ini kegiatan yang dilakuk
pembuatan model pembelajara
pembelajaran berbasis metode CTL instrumen dan uji coba instrumen d kelas yang dijadikan tempat penelitian.
Kedua tahap pelaksanaan. Pa kegiatan yang dilakukan meliputi angket motivasi, proses pembelajar dengan rincian kegiatan yang dia penyebaran angket motivasi belaja pada kelas eksprimen dan kelas kont melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran CTL bermedia eksprimen dan strategi konvensiona kontrol. Pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti sendiri yang juga sebag lokal Mata Kuliah Umum (MKU Negeri Padang. Pelaksanaan penel pada awal bulan Mei sampai denga Juli tahun 2012.
Ketiga tahap analisis data. P peneliti melakukan pengumpulan da data yang telah didapat, kemudia analisis terhadap data tersebut da dengan pengambilan keputusan.
mahasiswa 42
sy eksperiment, n dengan teknik gambilan secara aka satu seksi an satunya lagi
a.
itian kelompok diberi angket kan mahasiswa
gi dan motivasi
gunakan adalah diterapkan pada yakni dengan ksperimen dan kelas kontrol. tingkat motivasi rendah.
sebanyak 6 kali diberikan model s kontrol diberi
akukan meliputi persiapan. Pada ukan meliputi
ran, rencana
TL, pembuatan dan penentuan at pelaksanaan
Pada tahap ini ti pelaksanaan jaran, tes akhir diawali dengan ajar mahasiswa ntrol, kemudian n menggunakan dia untuk kelas nal untuk kelas n dilaksanakan agi pengajar di U) Universitas elitian dimulai gan awal bulan
Pada tahap ini dan pensekoran ian melakukan dan dilanjutkan
Penelitian ini menggun
berupa tes objektif atau pilih variabel hasil belajar. Tes has merupakan salah satu alat u
digunakan untuk mengetahu
seseorang dalam proses belaja program pendidikan (Asmawi, pokok bahasan selesai diajarkan soal yang berkaitan dengan m dipelajari. Tujuan pemberian soa mengetahui sejauh mana ma menguasai materi pelajaran yan dengan menggunakan ujian suma hasil belajar PAI pada mahasiswa dan kelas kontrol.
Selanjutnya digunakan juga
ini kuesioner motivasi b
menggunakan skala Likert. Setiap menjawab suatu pernyataan denga (SL), Sering (SR), Kadang-kada (JR), dan dan Tidak Pernah (TP pernyataan yang positif dikaitkan = 5, SR = 4, KD = 3, JR = Sedangkan pernyataan negatif bobot SL = 1, SR = 2, KD = 3, JR (Ruseffendi, 1998).
Instrumen yang telah dibu
terlebih dahulu. Hal ini d
mengetahui tingkat validitas dan
Validitas tes adalah suatu mater dengan sejauh mana tes telah me
seharusya diukur. Sedangkan re
alat ukur yang mampu m pengukuran yang konsisten da tempat yang berbeda.
Untuk mengukur pengeta terhadap materi PAI yang telah
yang mengunakan pembelaja
maupun yang mengunakan
konvensional, maka dilakukan
bentuk pilihan ganda. Teknik
penskoran test objektif ini men Arikunto (1999:228) yaitu:
Jawaban yang ben
Skor =
Jumlah soal
Teknis analisis dilakukan seberapa besar perbedaan pr
pembelajaran CTL dengan
konvensional (pembelajaran pada dan kelas kontrol) yang keduan
unakan instrumen
lihan ganda untuk asil belajar adalah ukur yang akan
hui keberhasilan
jar mengajar atau a kelas eksperimen
ga dalam penelitian
belajar dengan
iap individu diminta gan jawaban Selalu dang (KD), Jarang P). Masing-masing n dengan bobot, SL = 2, dan TP = 1. f dikaitkan dengan JR = 4, dan TP = 5
ibuat, diuji-cobakan
dilakukan untuk
dan realibilitas tes. teri yang berkaitan mengukur apa yang realibilitas adalah memberikan hasil dalam waktu dan
etahuan mahasiswa lah diberikan, baik
ajaran kontekstual
an pembelajaran
n post test dalam ik konversi dalam enggunakan rumus
enar
X 100 al
an untuk melihat pretes (tes awal)
an pembelajaran
merupakan sampel penelitian maka persyaratan dengan uji normalitas Lilliefor dan Uji Barlet atau Uji kesam rata dipakai untuk membandingkan keadaan, yaitu keadaan nilai rat mahasiswa pada kelas eksper mahasiswa pada kelas kontrol dan
rata-rata tes akhir mahasiswa
eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk melihat pengaruh pene CTL dan konvensional terhadap mahasiswa dilakukan dengan uji untuk melihat adanya interaksi anta strategi CTL dengan motivasi belajar belajar mahasiswa maka dilakuk Varians (ANAVA).
HASIL PENELITIAN DAN PEMB Hasil Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pe belajar mahasiswa sebagai hasil per Strategi Pembelajaran CTL dan perla pembelajaran konvensional yang dik motivasi belajar. Berdasarkan rancan faktorial 2 x 2 dengan menggunakan jalur. Maka data penelitian d menjadi: (1) Hasil belajar mahasisw perlakuan Strategi Pembelajaran CT belajar mahasiswa yang diberi perla pembelajaran konvensional, (3) H mahasiswa yang memiliki motivasi (4) Hasil belajar mahasiswa ya motivasi belajar rendah, (5) H mahasiswa yang diberikan Strategi CTL dan memiliki motivasi belajar tin
belajar mahasiswa yang diberik
Pembelajaran CTL dan memiliki mo rendah, (7) Hasil belajar mahasiswa y Strategi pembelajaran konvensional motivasi belajar tinggi, dan (8) mahasiswa yang diberikan Strategi
konvensional dan motivasi bel
selanjutnya akan diuraikan satu persat Pertama, berdasarkan hasil tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p mahasiswa yang diberi perlak Pembelajaran CTL sebanyak 42 mah empiris mempunyai nilai rentangan sk terendah 50, skor tertinggi 95,5, skor r simpangan baku 9,489, modus 70 da Penyajian data melalui tabel distrib dengan banyak kelas 6 dan interval kel
a dilakukan uji as dengan Uji amaan dua rata-kan antara dua rata-rata pretes erimen dengan n keadaan nilai
pada kelas
nerapan strategi p hasil belajar i t, sedangkan ntara penerapan ar terhadap hasil
kukan Analisis
BAHASAN
perbedaan hasil erlakuan antara rlakuan Strategi ikaitkan dengan angan penelitian an ANAVA dua dikelompokkan swa yang diberi
CTL, (2) Hasil rlakuan Strategi Hasil belajar i belajar tinggi, yang memiliki Hasil belajar i Pembelajaran tinggi, (6) Hasil
rikan Strategi
motivasi belajar a yang diberikan al dan memiliki ) Hasil belajar gi pembelajaran
elajar rendah,
satu.
l analisis data eroleh dari skor pada kelompok lakuan Strategi ahasiswa secara skor 45,5, skor r rata-rata 75,67, dan median 75. ribusi frekuensi
elas 8.
Kedua, Berdasarkan has tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla
mahasiswa yang diberi pe
Pembelajaran konvensional 42 m empiris mempunyai nilai rentanga terendah 25, skor tertinggi 92, sk simpangan baku 15,472, modus 75,75. Penyajian data melalui frekuensi dengan banyak kelas 6 12.
Ketiga, berdasarkan has tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang memiliki motiv 42 mahasiswa secara empiris rentangan skor 70,5, skor ter tertinggi 95, skor rata-rata 72,17 16,043, modus 72,50 dan media data melalui tabel distribusi f banyak kelas 6 dan interval kelas
Keempat, berdasarkan ha tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang memiliki motiva 42 mahasiswa secara empiris rentangan skor 29,50, skor te tertinggi 92,5, skor rata-rata 76,44 7,249, modus 77,5 dan median 77 melalui tabel distribusi frekuens kelas 6 dan interval kelas 5.
Kelima, Berdasarkan has tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Agama Isla mahasiswa yang diberi pe Pembelajaran CTL, bagi mahasisw motivasi belajar tinggi 21 m empiris mempunyai nilai rentanga terendah 63, skor tertinggi 95, 79,23, simpangan baku 9,906, median 80. Penyajian data melal frekuensi dengan banyak kelas 5 7.
Keenam, Berdasarkan ha tentang hasil belajar mahasiswa d yang dicapai pada tes Aga kelompok mahasiswa yang d Strategi Pembelajaran CTL, bagi memiliki motivasi belajar renda secara empiris mempunyai nila 17,5, skor terendah 65, skor ter rata-rata 74,81, simpangan baku 5 dan median 75. Penyajian da
asil analisis data diperoleh dari skor lam pada kelompok
perlakuan strategi
mahasiswa secara gan skor 67,5, skor skor rata-rata 71,42, s 67,5 dan median ui tabel distribusi 6 dan interval kelas
asil analisis data diperoleh dari skor am pada kelompok tivasi belajar tinggi s mempunyai nilai diperoleh dari skor lam pada kelompok ivasi belajar rendah s mempunyai nilai terendah 63 skor ,44, simpangan baku 77,5. Penyajian data nsi dengan banyak
asil analisis data diperoleh dari skor lam pada kelompok perlakuan Strategi iswa yang memiliki mahasiswa secara gan skor 32,5, skor 5,5, skor rata-rata 6, modus 70 dan lalui tabel distribusi 5 dan interval kelas
distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 4.
Ketujuh, Berdasarkan hasil tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p
mahasiswa yang diberi perlaku
pembelajaran konvensional, bagi ma memiliki motivasi belajar tinggi 2 secara empiris mempunyai nilai re 63,5, skor terendah 25, skor terting rata-rata 64,22, simpangan baku 17 67,5 dan median 67,5. Penyajian data distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 4.
Kedelapan, Berdasarkan hasil tentang hasil belajar mahasiswa diper yang dicapai pada tes Agama Islam p
mahasiswa yang diberi perlaku
pembelajaran konvensional, bagi ma memiliki motivasi belajar rendah 2 secara empiris mempunyai nilai re 29,5, skor terendah 63, skor terting rata-rata 78,64, simpangan baku 8,256 dan median 78. Penyajian data distribusi frekuensi dengan banyak interval kelas 6.
Selanjunya pengujian hipo
penelitian ini dilakukan dengan m
analisis varians melalui pengu
menggunakan Analisis Varians dua j
diperoleh dua pengaruh utama (main
kolom sebagai variabel perlakuan d utama antar baris sebagai variabel a effect), serta interaksi (interaction kolom dan baris atau antara variabel Pembelajaran dan motivasi belaj variabel terikat yaitu hasil belajar mah
Adanya interaksi dan signifikan utama antara bentuk strategi Pemb motivasi belajar dalam analisis varian pengujian dilanjutkan dengan men Tukey antara pasangan data guna men rata kelompok mana yang lebih ting kelompok data yang dipasangkan.
Hasil pengujian hipotesis bahwa hasil belajar mahasiswa perlakuan memberikan perbedaan signifikan. Dan melalui uji lanjut te hasil belajar mahasiswa yang dib
Strategi Pembelajaran CTL l
dibandingkan dengan mahasiswa perlakuan Strategi pembelajaran Hasil pengujian pengaruh motivasi
ak kelas 5 dan
l analisis data eroleh dari skor pada kelompok
kuan Strategi
ahasiswa yang 21 mahasiswa rentangan skor nggi 88,5, skor 17,701. modus ata melalui tabel ak kelas 5 dan
sil analisis data eroleh dari skor pada kelompok
kuan Strategi
ahasiswa yang 21 mahasiswa rentangan skor nggi 93,5, skor 56, modus 77,5 melalui tabel ak kelas 5 dan
potesis dalam
menggunakana
gujian dengan
a jalur dan akan ain effect) antar dan pengaruh
l atribut (simple
n effect) antara el bebas strategi lajar terhadap
ahasiswa. annya pengaruh
belajaran dan ans di atas maka enggunakan uji enentukan rata-iberi perlakuan
lebih tinggi
a yang diberi konvensional. asi belajar juga
menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi dengan memiliki motivasi belajar rend mahasiswa yang memiliki motiv lebih tinggi dibandingkan deng mahasiswa yang memiliki motiva
Hasil pengujian hipo
membuktikan bahwa secar
mahasiswa yang belajar Pembelajaran CTL lebih dibandingkan dengan mahasisw dengan Strategi pembelajaran kon
hal ini CTL dalam pendid
pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam pros untuk mencapai suatu keberhasila siswa baik secara individu keseluruhan. Dan ini memberikan
siswa utuk menemukan
(kemampuannya) dalam menghu yang dilakukan di sekolah de mereka sehari-hari, serta menge dan bakat menjadi informis, d masyarakat.
Sejalan dengan pendapat J
menjelaskan CTL merupakan
pendidikan yang bertujuan m melihat makna dalam bahan pelaj pelajari dengan cara menghubun konteks kehidupan sehari-hari
konteks lingkungan pribadi
budayanya. Untuk mencapai Strategi CTL akan menuntut sisw komponen utama CTL yakni mel yang bermakna, mengerjakan berarti, mengatur cara belajar send berfikir kritis dan kreatif, mem pribadi siswa, mencapai standar menggunakan penilaian yang sebe
Kemudian Sagala (2003:5 CTL adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi ya dengan situasi dunia nyata siswa siswa membuat hubungan antara dimilikinya dengan penerapannya mereka sehari-hari sehingga dapa untuk mencapai tujuan Strategi P lebih efektif jika dibanding pembelajaran konvensional.
Hasil pengujian hip
membuktikan bahwa secar
mahasiswa yang belajar dengan
an yang signifikan a yang memiliki n mahasiswa yang ndah, hasil belajar tivasi belajar tinggi ngan hasil belajar vasi belajar rendah.
ipotesis pertama,
cara keseluruhan
dengan Strategi tinggi hasilnya iswa yang belajar onvensional. Dalam idikan merupakan an pada pentingnya oses pembelajaran, silan akademis pada maupun secara an kesempatan pada
jati dirinya
hubungkan kegiatan dengan kehidupan gembangkan minat demokratis dalam
t Johnson (2002:25)
an suatu proses
membantu siswa lajaran yang mereka ungkannya dengan ari, yaitu dengan
dinya, sosialnya,
i tujuan tersebut, swa melalui delapan elakukan hubungan n pekerjaan yang ndiri, bekerja sama, emelihara/ merawat ar yang tinggi dan benarnya.
:57) menambahkan ng membantu guru yang diajarkannya wa dan mendorong a pengetahuan yang ya dalam kehidupan pat dikatakan bahwa Pembelajaran CTL dengan Strategi
hipotesis kedua,
cara keseluruhan
tinggi dan diberikan perlaku
Pembelajaran CTL lebih ting
dibandingkan dengan mahasiswa dengan Strategi pembelajaran konven hal ini motivasi belajar adalah d
kekuatan (energi) seseorang
menimbulkan tingkat persis
entusiasmenya dalam melaksanakan s baik yang bersumber dari dalam dir sendiri (motivasi intrinsik) maupu individu (motivasi ekstrinsik), sehing yang memiliki motivasi ini, kalau d akan lebih meningkat lagi.
Dimana pembelajaran CTL me pengetahuan yang dibangun oleh sendiri (siswa) secara bertahap, y diperluas melalui konteks yang terb Karena pengetahuan bukanlah seper fakta, konsep, kaedah yang siap untu diingat, namun mausia harus m pengetahuan itu melalui pengalam
(Nurhadi:2002) mengemukakan
karakteristik pembelajaran CTL
kerjasama, b) saling menunjang, c) m tidak membosankan, d) belajar deng e) pembelajaran terintegrasi, f) berbagai sumber, g) siswa aktif, h) sh teman, i) siswa kritis dan guru krea kelas & lorong-lorong sekolah penuh karya siswa seperti: peta, gambar, art lain, k) Laporan pada orang tua bukan tetapi hasil karya siswa, laporan h (nilai conversation class/ speakin (writing), dan lain sebagainya. Dan da
bahwa untuk mencapai tuju
Pembelajaran CTL kepada mah motivasi belajarnya tinggi lebih
dibanding dengan Strategi
konvensional.
Hasil pengujian hipote
membuktikan bahwa secara
mahasiswa yang belajar dengan mo rendah dan diberi perlakuan den
Pembelajaran CTL lebih rend
dibandingkan dengan mahasiswa
dengan Strategi pembelajaran
Dimana motivasi tersebut adalah do diri individu agar berbuat lebih baik yang dimiliki individu akan banyak terhadap kualitas perilaku yang di baik dalam konteks belajar, bekerja m kehidupan lainnya, sedangkan bag yang rendah motivasinya tentu aka
kuan Strategi
nggi hasilnya
yang belajar ensional. Dalam dorongan atau
yang dapat
sistensi dan
suatu kegiatan, diri individu itu pun dari luar ngga mahasiswa diberikan CTL
erupakan suatu h manusia itu yang hasilnya rbatas (sempit). erangkat fakta-tuk diambil dan
mengkontruksi man nyatanya.
an bahwa,
L adalah: a)
menyenangkan/ gan bergairah, menggunakan sharing dengan eatif, j) dinding uh dengan hasil artikel dan
lain-an hlain-anya rapor, hasil pratikum ing), karangan dapat dikatakan
juan Strategi
ahasiswa yang h efektif jika Pembelajaran
tesis ketiga,
keseluruhan motivasi belajar engan Strategi
ndah hasilnya
yang belajar konvensional. dorongan dalam ik dan motivasi ak menentukan ditampilkannya, a maupun dalam agi mahasiswa kan berdampak
lain, sehingga dalam hal ini dapat untuk mencapai tujuan Strategi P kurang efektif jika dibanding pembelajaran konvensional
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada interak
Pembelajaran dengan motiva
pengaruhnya terhadap hasil be Kelompok mahasiswa yang mem
belajar tinggi dan diberi
Pembelajaran CTL mencapa mahasiswa yang lebih tinggi ji dengan kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi yang pembelajaran konvensional. Hal bahwa pengaruh strategi Pemb
Pembelajaran CTL berhub
karakteristik mahasiswa y
Pembelajaran. Sebaliknya, p
mahasiswa yang memiliki motiv yang belajar dengan Strategi Pe mencapai hasil belajar mahasi rendah jika dibanding dengan kelo yang diberi Strategi pembelajar Hal ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional ju dengan karakteristik mahasiswa pembelajaran Agama Islam.
Pada penelitian ini ter
(diskrepansi) yang cukup m
pengaruh Strategi Pembelajar
diberikan pada mahasiswa
kecenderungan motivasi belajar
diberikan pada kelompok m
memiliki motivasi belajar renda sebaliknya ada perbedaan antara pembelajaran konvensional yang kelompok mahasiswa yang m belajar tinggi maupun yang kelompok mahasiswa yang m belajar rendah.
Efektifitas strategi Pemb CTL pada kelompok mahasiswa motivasi belajar tinggi, terkait de mahasiswa dan model interaksi P tercipta oleh Strategi Pembelajara Sebaliknya pada mahasiswa motivasi belajar rendah, peng pembelajaran konvensional dala Agama Islam mencapai hasil yan
dibandingkan dengan pengg
pembelajaran secara CTL. Hal
pemahaman bahwa bagi m
at dikatakan bahwa Pembelajaran CTL g dengan Strategi
sis yang dilakukan raksi antara strategi
vasi belajar dan
belajar mahasiswa. empunyai motivasi
dengan Strategi
apai hasil belajar jika dibandingkan a yang memiliki g diberi Strategi al ini menunjukkan mbelajaran dengan
ubungan dengan
yang mengikuti
pada kelompok
tivasi belajar rendah Pembelajaran CTL asiswa yang lebih elompok mahasiswa jaran konvensional. a pengaruh Strategi juga berhubungan a yang mengikuti
terlihat perbedaan
menyolok antara
jaran CTL yang
yang memiliki
ar tinggi dan yang
mahasiswa yang
ah. Demikian juga ra pengaruh Strategi ng diberikan pada memiliki motivasi g diberikan pada memiliki motivasi
mbelajaran dengan wa yang memiliki dengan sifat subjek i Pembelajaran yang ran CTL itu sendiri. a yang memiliki nggunaan Strategi alam Pembelajaran ang lebih tinggi jika
ggunaan Strategi
al ini memberikan
mempunyai motivasi belajar rendah, sifat subjek mahasiswa dan pendek Strategi pembelajaran konvensional i Penelitian ini tidak terlepas dar dan kelemahan meskipun telah diupa maksimal dan seobjektif mungkin. tersebut perlu dikemukakan sebagai dalam menginterpretasi dan mengg hasil penelitian yang dicapai. keterbatasan yang dimaksud antara berikut:
Pertama, penelitian ini meliba sampel sangat terbatas yakni 42 peser (21 mahasiswa yang mempunyai mo tinggi dan 21 peserta mahasiswa y motivasi belajar rendah). Jumlah sam dan hanya dilakukan pada Ta 2 angkatan jelas mempengaruhi kep dihasilkan. Hasil penelitian ini menggeneralisasikan pada angkatan-a
memiliki karakteristik yang sa
perguruan tinggi tempat penelitian i
Kecilnya jumlah sampel juga
keputusan hasil penelitian. Denga meskipun hipotesis-hipotesis pene
statistik telah teruji pada taraf α = 0,0
perlu diuji lebih lanjut pada sampe besar untuk mengurangi pengaruh st yang terbatas.
Kedua, penelitian ini rancangan penelitian eksperimen ya adanya pengendalian terhadap semu luar variabel yang telah ditetap kelompok telah diusahakan yang s mencari sekolah yang mempunyai sama, baik dari segi lingkungan sos sosial ekonomis, orang tua maupun b sarana dan prasarana. Namun pada sampel yang diambil untuk sampel be yang sama. Namun demikian, dalam variabel motivasi belajar yang padahal masih banyak variabel berpengaruh seperti minat, motivasi
Demikian pula pengetahuan ya
sebelumnya dalam penelitian ini ha dengan nilai hasil belajar mahasi variabel lain seperti kemampuan pote dari IQ mahasiswa juga perlu dikenda Ketiga, penelitian dilaksanak yang sama yaitu Pergurun Tinggi p 2011. Hal ini di satu sisi ditempuh un
ancaman validitas internal, y
menghindari terjadinya kontami
, terkait dengan ekatan interaksi l itu sendiri.
ari keterbatasan upayakan secara n. Keterbatasan ai pertimbangan ggeneralisasikan
Keterbatasan-ra lain sebagai
ibatkan anggota serta mahasiswa motivasi belajar yang memiliki mpel yang kecil 2011, di satu eputusan yang i juga dapat angkatan yang
sama dengan
ini dilakukan.
a mengurangi
gan demikian, nelitian secara 0,05, tapi masih pel yang lebih statistik sampel
menggunakan yang menuntut ua variabel di tapkan. Kedua setara dengan ai karakteristik sosial geografis, bangunan serta a penelitian ini, berada di lokasi m penelitian ini g dikendailkan el lain yang si dan lain-lain.
yang dimiliki
hanya dikontrol siswa. Padahal otensi akademik
dalikan. akan di lokasi pada angkatan untuk mengatasi
yaitu untuk
minasi subjek
penelitian, agar mahasiswa yan Strategi Pembelajaran CTL d
dengan pendekatan individua
mempengaruhi, dan juga untuk m subjektivitas pribadi dalam memb secara berbeda-beda pada kelom yang berbeda, tidak tertutup kem sebagai hasil murni dari pemberia berbeda, tetapi juga oleh pen
lingkungan dan subjektivita
pendamping.
Berkenaan dengan keterbat penelitian tersebut diatas, kepad temuan yang menerapkan atau hasil lebih lanjut diharapkan dap hal-hal yang menjadi titik lemah d Demikian juga, kepada pengemba diharapkan dapat memanfaatk keterbatasan ini sebagai bahan menindaklanjutinya.
Pembahasan
Soekamto (1997:39) me apabila mahasiswa memiliki moti ia akan (1) memperlihatkan m perhatian, dan ingin ikut serta, serta memberikan waktu kepada u dan terus bekerja sampai tugas t bahwa tinggi rendahnya motivasi dilihat dari beberapa faktor antara
1. Ketekunan mahasiswa dalam m
2. Dapat bekerja terus-menrus d
lama,
3. Tidak berhenti mengerjakan
selesai,
4. Ulet dalam menghadapi kesuli
5. Tidak lekas putus asa.
Mahasiswa yang memp
belajar yang tinggi adalah mempunyai kemandirian untuk memerlukan dorongan dari luar
mempunyai keinginan men
pengetahuan yang diberikan, m untuk berprestasi sebaik mungkin yang tinggi pada mahasiswa d kesenangannya dan kemauannya s
untuk belajar, menyukai tu
mempunyai tantangan, mempun untuk mempertahankan pendapatn mengejar tujuan jangka panjang. bagi mahasiswa yang mempunya rendah. Dimana bagi mahasiswa rendah menganggap Pembelajaran
ang belajar dengan dan yang belajar
ual tidak saling
menghindari faktor mberikan perlakuan lompok mahasiswa emungkinan bukan rian perlakuan yang engaruh perbedaan
itas dosen dan
atasan-keterbatasan ada pengguna hasil u mengembangkan apat memperhatikan h dari penelitian ini. bang (peneliti) lain tkan keterbatasan-an masukketerbatasan-an untuk
enyatakan bahwa otivasi positif maka minat, mempunyai , (2) bekerja keras a usaha tersebut, (3) s terselesaikan. Jadi si mahasiswa dapat ra lain:
menghadapi tugas, dalam waktu yang
an tugas sebelum
litan, dan
mpunyai motivasi
mahasiswa yang k berprestasi, tidak r untuk berprestasi,
endalami bidang
mempunyai usaha in. Motivasi belajar dapat dilihat dari a serta semangatnya
tugas-tugas yang
ancaman, sehingga mahasiswa ter bertambah hilang motivasinya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
1). Hasil belajar mahasiswa y Strategi Pembelajaran CTL lebih tin
strategi pembelajaran konvensio
memperhitungkan kemampuan awal mahasiswa. 2). Hasil belajar mah diberikan dengan Strategi Pembelajar tinggi dari pada hasil belajar mah diberikan dengan strategi konven
memiliki motivasi belajar tin
memperhitungkan kemampuan awa 3). Hasil belajar mahasiswa yang dib strategi konvensional lebih tinggi da belajar mahasiswa yang diberikan de Pembelajaran CTL yang memiliki mo rendah, setelah memperhitungkan awal mahasiswa. 4). Terdapat peng antara hasil belajar mahasiswa dan m
tinggi terhadap hasil belaj
memperhitungkan kemampuan awal
Saran
1). Perlu dikembangka
pembelajaran yang telah ada (konv
Untuk anak bermotivasi rendah, pemb
cocok digunakan adalah
konvensional. 3). Perlu dosen menggunakan Strategi Pembelajaran setiap pemberian pembelajaran. 4). Pe penelitian lanjutan di perguruan melihat pengaruh strategi pembelaja hasil belajar. 5). Perlu diadakan k meningkatkan proses pelatihan pe
karakter mahasiswa yang
kemampuan untuk mengendalikan kegiatan pelatihan dan kegiatan samb
mahasiswa dan dosen untuk
kemampuan mahasiswa sesuai den penyelesaian permasalahan belajar diberikan kesempatan seluas-selua mahasiswa untuk mengekspresikan d pelaksanaan program pembelajarann bimbingan dosen. 7). Perlu diberikan
atau rangsangan kepada maha
berprestasi berupa hadiah, pujian da 8). Semua kebijakan dalam proses perlu dievaluasi secara berkala kelompok kemahasiswaan sehingga
tersebut malah
yang diberikan tinggi dari pada
ional, setelah
al hasil belajar ahasiswa yang jaran CTL lebih ahasiswa yang vensional yang
inggi, setelah
al mahasiswa. iberikan dengan dari pada hasil dengan Strategi motivasi belajar n kemampuan ngaruh interaksi motivasi belajar
lajar, setelah
l mahasiswa
kan strategi
nvensional). 2). mbelajaran yang pembelajaran membiasakan ran CTL dalam Perlu dilakukan tinggi, untuk lajaran terhadap kegiatan yang pemikiran dan meningkatkan an diri seperti bung rasa bagi meningkatkan engan tuntutan jar. 6). Perlu uasnya kepada n dirinya dalam nnya di bawah an penghargaan
hasiswa yang
dan sebagainya. s pembelajaran baik dalam a pembelajaran
terlaksana secara berkesinambung tingkat kebutuhannya.
DAFTAR PUSTA
A.Kosasih, Dhahiri. 1983. P
Sosial/IPS (Pengertia Metodologi, Model B IPS). Bandung : LP Bandung
Abdul Gafur. 2004. “Per
pembelajaran dalam mengajar ilmu peng
Pidato Pengukuhan
Diucapkan di depan Senat UNY pada S 2004.
Abizar. 2004. Interaksi Anatara
Pendidikan. UNP Pres
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasa
Pendidikan. Jakarta: B
Asmawi, Rosul M. 2005. Strat
Lulusan Bermutu di P Tanggerang : Univ. Isl
Bloom, B. S. ed. et al. 195 Educational Objective Cognitive Domain. N McKay.
Depdiknas. 2002. Manajemen P
Berbasis Sekolah. Ja
Jenderal Pendidikan
Menengah.
---. 2004. Undang-un
Indonesia No.20 Tahu Sistem Pendidikan N Penjelasannya. Jaka Publisher.
Dimyati dan Mudjiono, 199 Pembelajaran, Jakart 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri., Asw Strategi Belajar Me Rineka Cipta.
ngan sesuai dengan
AKA
Pengajaran Studi tian Dasar-Dasar Belajar Mengajar LPPIPS PKIS IKIP
eranan teknologi m proses belajar ngetahuan sosial”.
an Guru Besar,
an Rapat Terbuka Sabtu, 2 Oktober
a Komunikasi Dan ess. Padang.
sar-Dasar Evaluasi Bumi Aksara.
ategi menngkatkan Perguruan Tinggi. Islam Syekh Yusuf.
956. Taxonomy of
ives: Handbook 1, New York: David
Peningkatan Mutu Jakarta: Direktorat
an Dasar dan
undang Republik hun 2003 Tentang Nasional Beserta karta. Baraya Lima
994. Belajar dan
rta: Rineka Cipta,
---.2003. Mencoba P Kontekstual. Jakarta: Pus Depdiknas.
Gagne, N. L. & Berliner, D.C. 1984 Psychologi. New Jersey Mifflin Company.
Gagne. R.M. 1975. The Esential of
Instruction. New York : H and Winston
Harahap, Nasrun, dkk. 2002. Tekn
Hasil Belajar. Jakarta: Bul
Imrom, Ali. 1996. Belajar dan Jakarta : Dunia Pustaka Jay
Irawan, Prasatya, Suciati, Wardhani, Teori Belajar, Mot Keterampilan Mengaja Direktorat Jenderal Pend Depdikbud Zaini, Hisya Bermawy, dan Ayu, S Strategi Pembelajara Yogjakarta: CTSD.
Pembelajaran usat Perbukuan
84. Educational sey: Houghton
of Learning for : Holt, Rinehart
knik Penilaian ulan Bintang.
Pembelajaran. Jaya
i, IGAK. 1997. otivasi, dan
jar. Jakarta:
ndidikan Tinggi syam, Munthe, Sekar. 2004. aran Aktif.
Johnson, Elaine B. 2002 Context
Learning: Menjadikan Mengajar Mengasikka Bandung: Mizan Learn
Kaufman, Roger A. 1972. Edu
Planning. New Jerse Inc.
Keller, J.M., 1983. Motiv
Instruction,.Instruction Theories And Model :Lawrence Elbaum Ass
Kemp. Jerrold E. 1994. Pros
Pengajaran (terjema ITB.
Masnur, Muslich. 2007. Peng
Kepada Siswa d Konstruktivis Dalam Surabaya: Universitas Press.
Nana Sudjana. 2000. Dasa
Pembelajaran. Bandu Algesindo.
xtual Teaching and n Kegiatan Belajar kan dan Bermakna. arning Center.
ducational System rsey: Prentice- Hall
tivational Design onal-Design
dels. New York
ssociates.
oses Perancangan mahan). Bandung:
ngajaran Berpusat dan Pendekatan lam Pengajaran. as Negeri Surabaya