KARYA TULIS ILMIAH
AL-
QUR‟AN SEBA
GAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
DI SUSUN OLEH :
Nama : Rahmi Taharob
Nim : (16030125)
Jurusan : PAI
Semester : III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ... 2
A. Pengartian al-qur‟an ... 2
B. Fungsi al-qur‟an ... 5
C. Hubungan al-qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi ... D. Mengenal tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi ... E. Mencari ilmu yang bermanfaat BAB 3 PENUTUP ... 11
A. Kesimpulan ... 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, karena tanpa-Nya
mustahil karya ini dapat terselesaikan dengan baik.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai bahan pembelajaran saya, dalam mengenal
lebih jauh tentang al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih ini
adalah sebuah karya yang menjadi tugas akhir semester ganjil ini. Semoga dengan
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat, khususnya bagi
saya, dan umumnya bagi semua yang membacanya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Pengampuh
mata kuliah Materi Al-Qur‟an yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini, kepada orang tua saya yang selalu mendo‟akan saya, dan kepada seluruh pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang tak bisa saya
sebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa hormat saya.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak,” atau “sepandai
-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga,” saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Kebenaran dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Ambon,11 Januari 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sadarkah kita bahwa Allah Swt sebenarnya memberikan kesempatan yang sama bagi setiap bangsa yang ada di dunia ini untuk mendapatkan kemajuan bagi kehidupan yang baik, Tuhan yang maha adil tidak pernah membedakan warna kulit manusia untuk mendapatkan kemajuan bagi kehidupan yang lebih baik antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia yang lainnya, Tuhan yang maha pemberi menganugrahkan bumi dan segenap isinya untuk semua manusia yang ada di bumi ini, tidak hanya untuk sekelompok manusia atau bangsa tertentu saja. Bukankah Al-Qur‟an telah menerangkan akan hal ini seperti yang tercantum dalam ayat-ayat berikut ini:
„‟Dialah Allah yang telah menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu……‟‟(QS. Al
Baqarah,2:29).
„‟Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki
kepadanya.‟‟ (QS.Al-Hijr, 15:20)
Jelas sekali dari ayat-ayat tersebut, bahwa bumi dan segala isinya di peruntuhkan bagi keperluan hidup segenap manusia yang ada di planet bumi ini. Tuhan tidak membedakan warna kulit manusia, semua diberi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan isi yang ada di bumi ini untuk keperluan hidup dan kesejahteraan dirinya.
Walaupun di beri kesempatan untuk maju di berikan sama bagi segenap umat manusia
bangsa lainyang di kurasnya telah habis, maka negerinya sendiri masih mempunyai persediaan untuk bertahan hidup. Bila ini terjadi maka akan makin jauh perbedaan antara Negara dan bangsa yang maju dengan Negara dan bangsa yang belum maju (terbelakang). Terjadilah keadaan da kedudukan suatu bangsa yang satu lebih tinggi dari suatu bangsa yang lainnya. Mengenai hal ini allah swt telah mengingatkan dalam firmannya:
„‟ dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan meninggikan sebagian
dari kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang
diberikannya padamu.‟‟ (QS. Al-An‟aam,6:165)
Manusia yang dijadikan penguasa di bumi ini mempunyai tanggung jawab untuk memanfaatkan kekayaaan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mencukupi keperluan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya. Manusia harus mempunyai suatu keahlian tertentu untuk dapat mengola dan memanfaatkan bumi dengan segala isinya yang telah diberikan oleh allah swt kepada manusia. Bangsa yang maju adalah bangsa yang dapat memanfaatkan anugrah tuhan berupa kekayaan alam yang ada di bumi ini. Bangsa yang demikianlah yang akan di tinggikan kedudukannya terhadap bangsa lain yang belum dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Negara dan bangsa yang maju adalah Negara da bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang tangguh, menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik serta didukung pula dengan semangat kerja yang tinggi. Sumber daya manusia yang demikian hanya di ciptakan oleh bangsa itu sendiri, tidak di ciptakan oleh bangsa lain atau sekedar memohon balas kasihan dari tuhan. Sumber daya manusia akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa yang berarti ikut menentukan nasib suatu bangsa. Mengenai hal ini allah swt telah berfirman:
„‟Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum (bangsa), kecuali mereka mengubah keadaan (nasib) diri mereka sendiri. Dan apabila allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum (bangsa) maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selainnya.‟‟ (QS. Ar Ra‟d, 13:11)
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui hubungan al qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mengetahui fungsi al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB II malaikat Jibril, untuk di teruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini sampai akhir zaman nanti. Al-Qur‟an adalah kitab suci terakhir bagi umat manusia dan sesudahnya tidak aka nada lagi kitab suci yang akan diturunkan oleh Allah Swt, oleh karenanya Al-Qur‟an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia sejak turunnya
Al-Qur‟an 15 abad yang lalu dan akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini
maupun untuk masa yang akan datang sampai dengan datangnya hari kiamat nanti. Tidak ada satu kitab pun di dunia ini yang lengkap dan sempurna seperti halnya kitab Al-Qur‟an. Umat islam wajib bangga dengan kitab suci al-qur‟an, karena al-qur‟an adalah bacaan yang maha sempurna dan maha mulia sehingga di sebut juga dengan Al-Qur‟an Al-Karim. Nama lain dari kitab suci umat islam ini adalah Al-Furqaan, atau kitab pembeda antara yang halal dan yang haram, antara yang baik dan yang buruk, antara perintah yang wajib harus di kerjakan dan larangan-larangan yang harus di tinggalkan. Nama lainnya lagi adalah Adz-Zikri atau
„‟peringatan‟‟ bagi umat manusia agar selalu ingat kepada tuhan, ingat akan segala
perintahnya dan segala larangannya. Al-Qur‟an di turunkan kepada umat manusia sebagai
„‟petunjuk‟‟ di dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini, sehingga
Al-Qu‟an di sebut juga dengan nama Al-Huda atau kitab petunjuk. Selain dari petunjuk terdapat
juga banyak „‟nasehat‟‟ di dalam Al-Qur‟an, sehingga dinamakan juga kitab nasehat atau
Al-Maui‟zhah. Al-Qur‟an dinamakna juga dengan As-Syifa‟ karena dapat berfungsi sebagai
penyembuh, obat, penawar bagi penyakit-penyakit, yang menyesak dada. Nama lain dari
Al-Qur‟an adalah Al-Hikmah atau kitab kebijaksanaan yang berisi ayat-ayat tentang
kebijaksanaan yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Al-Qur‟an juga di namakan dengan kitab kebaikan atau Al-Khoir yang memberikan tuntunan kepada umat manusia tentang kebaikan yang datangnya dari allah. Al-Qur‟an memuat banyak sekali petunjuk, keterangan dan penjelasan tentang petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil, sehingga di sebut juga dengan Al-Bayan. Masih ada beberapa nama lain dari Al-Qur‟an, tetapi yang yang tersebut di atas kiranya cukup untuk menunjukan bahwa Al-Qur‟an adalah kitab suci yang sangat di perlukan semua umat manusia sampai akhir zaman nanti. Tentang nama lain dari Al-Qur‟an seperti tersebut di atas di peroleh dari beberapa uraian yang terdapat dari ayat-ayat berikut ini:
„‟Dia menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepada (Muhammad) dengan sebenarya,
membenarkan kitab yang di turunkan sebelumnya dan menurunkan taurat dan injil,
sebelumnya (Al- Qur‟an); menjadi petunjuk untuk manusia dan dia menurunkan Al-Furqaan
(pembeda yang benar dan yang salah). Sesungguhnya orang-orang yang Ingkar terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang berat. Dan Allah maha perkasa lagi mempunyai
„‟Maha berkat (Allah) yang menurunkan Al-Furqaan kepada hambanya supaya dia
member peringatan bagi semesta alam.‟‟ (qs. Al-Furqaaan, 25:1)
„‟….Dan kami menurunkan Al-Qur‟an (Dzikra) kepadamu supaya engkau menjelaskan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An Nahl, 16:44)
„‟Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan di turunnya sesuatu kebaikan (khoir) kepada kamu dari tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendakinya untuk menerima rahmatnya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia
yang besar.‟‟ (QS. Al-Baqarah,2:105)
„‟Dan sesunggahnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Huda /Al-Qur‟an), kami beriman kepadanya, maka barangsiapa beriman kepada tuhannaya, maka dia tidak takut
pengurangan (pahalanya) dan tidak pula penambahan dosa.‟‟ (QS. Al-Jinn, 72:13)
„‟Hai sekalian manusia, sungguh telah datang kepada kamu pengajaran
(nasehat/maui‟zhah) dari tuhanmu (al-qur‟an), penyembuh (obat / as syifa‟) penyakit
-penyakit dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.‟‟ (QS. Yuunus,10:57)
„‟Inilah (Al-Qur‟an) suatu keterangan (Bayaan) bagi manusia dan petunjuk (Huda) serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.‟‟ (QS. Ali Imran,3:138)
Sejak Al-Qur‟an di turunkan 15 abad yang lalu sampai dengan saat ini, ayat-ayatnya tetap terjaga keasliannya karena ayat-ayat al-qur‟an di turunkan oleh Allah swt dan Allah pulalah yang menjaganya, seperti yang di jelaskan dalam ayat:
„‟Sesungguhnya kami yang menurunkan al-qur‟an dan sesungguhnya kami
memeliharanya.‟‟ (QS. Al-Hijr, 15:9)
Andaikan ada seseorang yang ingin mengubah sedikit saja ayat-ayat yang ada di dalam
Al-Qur‟an, maka perubahan tersebut akan segera di ketahui dan usaha untuk mengubah atau
2. Fungsi Al-Qur‟an
Agar manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini, di perlukan suatu pedoman atau petunjuk yang menjamin manusia menuju kearah kebaikan di dunia maupun di akhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau pedoman atau petunjuk tersebut, Insya‟ Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan tercapai.
Hal ini di mungkinkan apabila petunjuk atau pedoman yang di maksudkan datangnya dari Allah swt, yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Petunjuk atau pedoman tersebut tidak lain adalah Al-Qur‟an Al Karim, kitab suci umat islam yang memang merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau petunjuk bagi seluruh umat manusia tanpa memandang bangsa, suku atau golongan manusia. Al-Qur‟an sebagai „‟Huda lin naas‟‟ adalah fungsi paling utama dari kitab suci Al-Qur‟an. Lihatlah beberapa ayat-ayat berikut ini yang mendukung pernyataan tersebut di atas:
„‟Kitab (Al-Qur‟an) ini di turunkan oleh Allah yang maha perkasa lagi maha bijaksana.‟‟
(QS. Az Zumar, 39:1)
„‟Sesungguhnya kami menurunkan kitab (Al-Qur‟an) dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya.‟‟ (QS. Az Zumar, 39:2)
„‟Telah sempurnalah kalimat tuhanmu (Al-Qur‟an) sebagai kalimat yang benar dan adil.
Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatnya dan dialah yang maha mendengar lagi
maha mengetahui.‟‟ (QS. Al-An‟aam, 6:115)
„‟…..Allah menurunkan kitab suci untuk memberikan keputusan (jalan keluar) bagi
perkara yang mereka perselisihkan (problem-problem kehidupan manusia).‟‟ (QS. Al- Baqarah, 2:213)
„‟Sesungguhnya Al-Qur‟an ini member petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
membawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar.‟‟ (QS. Al-Israa‟, 17:9)
Fungsi Al-Qur‟an yang merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau menjadi petunjuk bagi umat manusia, adalah sesuai pula dengan nama-nama lain dari Al-Qur‟anseperti yang telah di uraikan dalam pembahasan di muka yang lebih melengkapi lagi fungsi Al-Qur‟an.
Al-Qur‟an menjadi petunjuk bagi umat manusia, karena Al-Qur‟an menjadi pembeda antara
yang benar dan ynag salah, Al-Qur‟an juga merupakan peringatan bagi umat manusia agar selalu ingat kepada sang pencipta, al-qur‟an banyak mengandung nasehat dan pelajaran yang berguna bagi kehidupan di dunia dan di akhirat, Al-Qur‟an selalu mengajak kepada kebaikan dan menjahui kejelekan, Al-Qur‟an memuat berbagai macam keterangan tentang ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi agar menjadi peringatan bagi yang mau berfikir.
3. Hubungan Al-Qur‟an, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur‟an ada yang tersurat langsung dapat di mengerti maksudnya, namun ada pula yang tersirat sehingga memerlukan penafsiran untuk dapat di mengerti lebih lanjut oleh umat manusia. Petunjuk-petunjuk tersebut sebagian besar bersifat umum sehingga perlu penjelasan lebih lanjut agar dapat lebih muda di pahami. Penjelasan ini antara lain yang di tugaskan kepada nabi Muhammad saw, seperti yang terdapat dalam firman allah kepada nabi Muhammad saw berikut ini:
„‟Dan kami menurunkan Al-Qur‟an kepadamu supaya engkau menjelaskan kepada
manusia apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An Nahl, 16:44)
Kalimat dalam ayat tersebut di atas cukup jelas bahwa „‟kami menurunkan Al-Qur‟an
kepadamu‟‟ artinya tuhan menurunkan kitab suci kepada nabi Muhammad saw, untuk di
jelaskan lebih lanjut kepada umat manusia tentang isi Al-Qur‟an yang memuat perintah-perintah, larangan-larangan, aturan-aturan dan lain sebagainya yang diperlukan oleh umat manusia. Kata-kata terakhir dalam ayat tersebut di atas „‟supaya mereka berpikir‟‟ artinya sangat jelas bahwa umat manusia wajib untuk memikirkan juga apa-apa yang tersurat dan tersirat di dalam Al-Qur‟an. Dengan demikian maka menjadi tugas nabi Muhammad saw untuk menjelaskan Al-Qur‟an dan ini sudah beliau laksanakan, tinggallah manusia yang harus memikirkan lebih jauh tentang isi Al-Qur‟an demi untuk kepentingan manusia itu sendiri. pada saat al-qur‟an di turunkan begitu pula penjelasan-penjelasan yang di berikan oleh nabi Muhammad saw, sudah barang tentu ayat dan penjelasan tersebut harus mudah di pahami oleh para sahabat dan pengikut nabi pada waktu itu, artinya sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu andai kata nabi Muhammad saw, dan para sahabatnya hadir di tengah-tengah kita pada saat ini, tentu pemahaman beliau dan para sahabatnya tentang Al-Qur‟an akan berbeda dengan pemahaman manusia pada saat ini, karena perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada. Walaupun perbedaan pemahaman, akan tetapi tetap dalam akidah, tetap sama dalam hal melaksanakan segala perintahnya dan menjahui segala larangannya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Inti ajaran islam pada masa kini, walaupun ada perbedaan pemahaman karena adanya perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada. Pemahaman al-qur‟an antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun hidup pada atu zaman pun akan berbeda, karena pemahaman seseorang tergantung pada kondisi sosial lingkungan sekitarnya dan lain sebagainya yang tentunya akan berpengaruh besar pada cara berfikir seseorang tentang isi kandungan Al-Qur‟an.
Sudah dikatakan bahwa pemahaman Al-Qur‟an seseorang tergantung pada kecerdasan, tingkat pendidikan, bidang ilmu yang di legutinya, kemajuan ilmu pengetahuan serta kondisi sosial lingkungan sekitarnya, sehingga dari ayat yang sama, mungkin saja akan memberikan tafsiran yang „‟berbeda‟‟ dalam hal kedalam penafsirannya. Mengenai hal ini DR. M. Quraish
shihab dalam bukunya berjudul „‟membumikan Al-Qur‟an‟‟ mengemukakan pernyataan
Demikian seterusnya, sampai-sampai anda (dapat) menemikan kalimat atau kata yang mempunyai arti bermacam-macam, semuanya benar atau mungkin benar. Ayat-ayat
Al-Qur‟an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang
terpancar dari sudut-sudut lain, dan tidak mustahil jika anda memperselisihkan orang lain untuk memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang anda lihat.‟‟
Demikian Al-Qur‟an, dapat memberikan bermacam-macam makna tergantung dari sudut
pandang kedalaman ilmu pengetahuan seseorang. Pendapat yang demikian ini juga didukung oleh pemikir islam bernama Mohammed Arkoun yang mengatakan bahwa:
„‟Al-Qur‟an memberikan kemungkinan arti yang tidak terbatas, ayat-ayatnya selalu
terbuka untuk interpretasi baru.‟‟
4. Mengenal Tuhan Melalui Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Agama Islam adalah Agama yang membawa rahmat bagi isi alam semesta ini. Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menggunakan akalnya agar dapat memahami maksud penciptaan alam semesta ini. Agama Islam sebagai agama yang diridhoi oleh Allah Swt akan terus bertahan sampai akhir zaman nanti, karena ajarannya selalu dapat diterima oleh akal. simaklah ayat-ayat Al-Qur‟an berikut ini:
„‟Dan tiadalah kami menutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.‟‟ (QS. Al-Anbiyaa‟,21:107)
„‟Pada hari ini telah ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah ku cukupkan
kepadamu nikmatmu dan telah kuridoi islam itu jadi agama bagimu.‟‟(QS. Al Maidah,5:3)
Peranan akal dalam menghayati agama Islam sangatlah penting. Begitu juga dalam hal memahami isi kandungan Al-Qur‟an dan Al Hadis, peranan akal sangatlah menentukan kemampuan untuk menyerap pesan-pesan terdapat di dalam Al-Qur‟an dan Al Hadis.
Sebenarnya manusia yang mau menggunakan akalnya, mau berpikir dan
mengamatipenciptaan alam semesta ini, pasti akan menuju kepada pengkuan akal kebenaran tuhan yang maha pencipta. Pengamatan terhadap pencipta alam semesta ini di perintahkan oleh tuhan sejak wahyu pertama di turunkan kepada nabi Muhammad Saw dan juga pada wahyu-wahyu yang turun berikutnya:
„‟Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di
ketahuinya.‟‟ (QS. Al Alaq, 96:1-5)
Oleh karena nabi Muhammad Saw adalah seorang „‟Ummi‟‟atau orang yang buta huruf tidak membaca dan menulis, maka perintah yang disampaikan oleh malaikat Jibril tersebut berarti „‟membaca‟‟ atau melihat penciptaan alam semesta ini sebagai sarana untuk mengakui kebesaran tuhan. Mengenai hal ini lihatlah juaga ayat-ayat berikut ini:
„‟Dan diantara tanda-tanda kekuasaan ialah menciptakan langit dan bumi dan berbeda-beda bahasa dan warna kulitmu.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui.‟‟ (QS. Ar Rum,30:22)
5. Mencari Ilmu Yang Bermanfaat
Pada pembasan dimuka telah disinggungkan tentang Al-Qur‟an sebagai sumber Ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan pelajaran dan petunjuk bagi manusia untuk dapat mengelola kekayan alam yang ada dibumi ini dengan sebaik- baiknya bagi kesejahteraan umat manusia itu sendiri mencai ilmu dan wajid bagi manusia dan mengamalkannya juga merupakan Ibadah. Makin tinggi ilmu yang dikuasai akan makin takut kepada allah swt sehingga dengan sendirinya akan lebih mendekatkan dirinya kepada sang pencipta orang yang dekat dengan allah adalah pewaris syurga kalau demikian maka ilmu apakah yang sebaik dicari agar ilmu tersebut membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan kebahagiaan diakhirat bukanlah kita semua ini ingin menjadi pewaris syurga?
Dasar pemikiran untuk menentukan ilmu yang dicari agar bermanfaat bagi manusia,adalah dari beberapa firan allah dan sunna rasul yang berkaitan dengan masalah kehidupan dan menuntut ilmu.apabila dikaji dan diteliti,firman allah yang terdapat didalam
Al-Qur‟an dan sunnah rasul (hadist nabi), tiadak hanya membahas tentang syaria –syaria
saja,akan tetapi juga meliputi setiap ilmu yang berguna bagi manusia.
Ilmu yang bermanfaat bagi manusia adaalah apabila dipelajari dan dipraktekan akan membawa manusia kepada manusia lebh baik dan mendekatkan kepada Allah Swt. Ilmu yang dimaksud tidak membolehkan menyebabkan kesengsaraan bagi aoarang lain, tidak boleh menimbulkan permusuhan dengan orang lain tidak,boleh menimbulkan kerusakan dimuka bumi ini dan yang lebih penting tidak menyebab manusia menjadi sombong sehingga makin jauh dari sang pencipta. dan setiap ilmu yang dipelajari dan dipraktaekan akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah dan kepadanya kita semua akan kembali. Simaklah firman Allah berikut ini:
„‟Ingatlah bahw kepada Allahlah kembali semua urusan.‟‟ (QS. Asy Syuura, 42:53)
BAB III
PENUTUP Kesimpulan
1. Al-qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna yang mengkaji tentang banyak hal
yang tak bisa di telusuri oleh akal manusia, kecuali orang –orang yang mau mengkaji tentang al-qur‟an dan orang-orang yang mau mengatahui kebesaran dan kekuasaan allah swt, dan juga al-qur‟an sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia dan sebagai pelindung bagi umat manusia di akhir zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Arya Wardhana, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar, 2004k
Arifin, H. M. Drs. M,Ed. Agama –Ilmu dan Teknologi , „ Golden Terayon Press, Jakarta,