• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mod

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mod"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOKO TOP MODE DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN

(DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM)

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi

Dosen Pembimbing:

Rokhmat Subagyo, S.E., M.E.I.

Di Susun Oleh ES V1 N :

Siti Mufatiroh (17402153002)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

TAHUN AKADEMIK

(2)

A.

Judul: Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mode dalam Meningkatkan Hasil Penjualan (Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam)

B.

Latar Belakang

Dunia usaha, saat ini mengalami perkembangan yang pesat, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Termasuk usaha pakaian sudah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dan merupakan bisnis yang memiliki prospek yang cerah. Hal ini didasarkan pada, semakin berkembangnya dan tingginya kebutuhan masyarakat terutama remaja terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion, terutama kaum wanita yang sanggat perfect dalam memilih busana.

Ditambah lagi dengan pengaruh fashion dari luar negeri seperti korea yang menarik perhatian dikalangan remaja di indonesia sehingga menyebabkan perdagangan pakaian di indonesia semakin berkembang dengan baik. Dan ini merupakan salah satu keuntungan pada industri tekstil khususnya pedagang pakaian jadi. Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan nilai ekspor pakaian jadi dalam lima tahun terakhir mencapai USS 6 miliar yaitu 57,65 % dari total ekspor tekstil dan produk tekstil nasional dan industri tekstil dan industri produk tekstil juga merupakan penyedia lapangan pekerjaan cukup besar di indonesia terutama industri pakaian jadi, terbanyak pada tahun 2012 mencapai 1,53 juta pekerja dalam sektor tekstil dan produk tekstil dan 520.000 pekerja pada sektor pakaian jadi. Hal ini mencerminkan industri tekstil dan produk tekstil, khususnya industri pakaian jadi merupakan salah satu sektor pengerak utama bagi perekonomian Indonesia. Perkembangan tersebut tidak luput juga peran dari usaha kecil di setiap daerah, salah satunya Kabupaten Tulungagung.

Dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha menimbulkan

(3)

Penyebab dari kegagalan dalam usaha salah satunya dikarenakan kalah bersaing dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Maka dari itu untuk menjadi seorang pelaku usaha diperlukan strategi pemasaran yang matang supaya produk dapat terjual dan terus meningkat. Karena dari hasil penjualanan produk itulah sumber pendapatan suatu usaha yang menjadikan usaha tetap berjalan dan berkembang.

Strategi pemasaran menurut Buchari Alma, yaitu memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam menjual produknya dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Sedangkan menurut Gultintan dan Gordon, startegi pemasaran adalah peryataan pokok mengenai dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu serta melakukan pendekatan untuk menerapkannya melalui progam priklanan, progam promosi penjualan, progam pengembangan produk, serta progam penjualan dan distribusi.1 Dari beberapa definisi tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan rancangan usaha untuk menyampaikan pesan terkait produk yang dipasarkan kepada calon konsumen sehingga tujuan dari pemasaran tercapai dan berhasil.

Setiap pelaku usaha tentunya akan berusaha keras untuk meningkatkan penjualan mereka. Maka dari itu akan memicu pengusaha kreatif yang akan selalu menciptakan kombinasi dari elemen-elemen strategi pemasaran dalam memasarkan produknya. Menurut Corey, strategi pemasaran terdiri atas lima elemen, yaitu: pemilihan pasar, produk, harga, distribusi dan promosi.4 Setiap usaha tentu memiliki strategi pemasaran, tidak terkecuali usaha kecil Toko Top Mode Tulungagung. Toko Top Mode Tulungagung merupakan usaha dalam bidang perdagangan berupa baju. Tidak semuanya usaha perdagangan memproduksi dan memasarkan produknya sendiri, karena ada juga usaha perdagangan yang hanya menjual barang saja. Usaha kecil Toko Top Mode Tulungagung yaitu usaha kecil perdagangan dengan mengambil produk dari produsen.

(4)

Setiap usaha tentunya memiliki ciri yang khas tersendiri untuk menarik konsumen, termasuk Toko Top Mode Tulungagung dengan ciri khasnya dalam menjual produk-produk yang update dan trandy. Ciri tersebut yang membedakan usaha perdagangan Toko Top Mode Tulungagung dengan usaha kecil lainya di Kabupaten Tulungagung.

Untuk itu dalam menjalankan usahanya selama ini Toko Top Mode Tulungagung telah melaksanakan beberapa strategi pemasaran dalam memasarkan produk-produknya, yaitu dengan cara strategi memilih pasar, produk, menentukan harga, distribusi dan melakukan kegiatan promosi. Dari sini pemilik dituntut untuk berusaha sebaik mungkin menjaga kepercayaan konsumen dengan mempertahankan image yang baik dan terpercaya melalui penerapan etika dalam bertransaksi dan berhubungan dengan konsumen, sehingga bisnis yang dikelola tidak hanya mengejar keuntungan semata, melainkan memberi keuntungan yang berkah bagi usaha yang dilakukan, serta supaya produk-produknya dikenal dimasyarakat luas sehingga dapat meningakatkan penjualan.

Selain itu Toko Top Mode Tulungagung juga berusaha melaksanakan pemasaran sesuai tujuan dan kepuasan para konsumen dengan cara yang baik. Kepuasan terhadap konsumen tersebut dapat ditunjukan dengan kondisi saling rela tanpa ada paksaan dan merugikan antara pihak Toko Top Mode Tulungagung dengan konsumen. Maka dari itu sebagai umat muslim dituntut untuk melakukan suatu hal yang baik yang tidak melanggar syari’ah Islam tidak terkecuali dalam hal pemasaran, supaya tidak merugikan orang lain dan usahanya mampu berjalan dengan baik dan tepatnya untuk kelangsungan dan perkembangan lembaga serta mengaharap keridhoan dan rahmat Allah SWT.

Syari’ah adalah seperangkat do and don’ts, mengatur yang diperbolehkan dan yang dilarang. Diperbolehkan sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam syari’at Islam dan dilarang untuk tidak melakukan apa yang tidak diperbolehkan dalam syari’at Islam.

(5)

Artinya:“Hai manusia maknalah yang halal lagi baik dari apa-apa yang terdapat dibumi dan janganlah mengikuti lamhkah-langkah setan, karena setan musuh yang nyata bagi kamu”. (QS AlBaqarah -168)

Dalam ayat lain juga diterangkan dalam firman Allah surat AlBaqarah ayat 60 berikut.8

Artinya:“Makan dan minumlah dari rezeki yang diberikan oleh Allah SWT dan jangan berjalan dumuka bumi ini dengan membuat kerusakan”.(QS Al-Baqarah – 60)

Kandungan ayat di atas menunjukkan sebagai umat muslim dianjurkan untuk mencari rezeki yang baik (halal) supaya dari apa yang dapatkan bermanfaat dengan baik pula, serta tidak melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama Islam dan agar selalu dapat perlindungan dari Allah SWT.

Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai strategi pemasaran pada Toko Vanhelen Tulungagung dalam judul “Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mode dalam Meningkatkan Hasil Penjualan (Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam)”.

C.

Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti menetapkan rumusan masalah yang terkait dengan penelitian ini guna menjawab segala permasalahan yang ada. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi strategi pemasaran Toko Top dalam meningkatkan penjualan?

2. Bagaimana strategi yang paling efektif dilakukan Toko Top dalam meningkatkan hasil penjualan?

(6)

D.

Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui deskripsi strategi pemasaran Toko Top Mode dalam meningkatkan penjualan.

2. Untuk mengetahui strategi apa yang efektif digunakan Toko Top Mode dalam meningkatkan hasil penjualan.

3. Untuk mengetahui strategi pemasaran Toko Top Mode dalam

meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

E.

Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai upaya mengungkapkan perkembangan teori Ekonomi Islam khususnya pada bidang pemasaran oleh suatu usaha. Penelitian dapat menambah informasi, wacana terhadap para pembaca mengenai pemasaran ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi penyusun

Hasil penelitian Sebagai dasar pemahaman lebih lanjut terhadap teori yang telah diperoleh, sehingga dapat lebih mengerti dan memahami bagaimana pemasaran ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.

b. Bagi pengusaha

(7)

agar selalu berkembang dan tetap menjalakan kegiatannya dengan cara yang baik.

c. Bagi pengusaha lain

Hasil ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan tentang strategi pemasaran yang baik sesuai dengan ajaran Islam dalam berbisnis di lingkungan masyarakat sekitar, sehingga mampu menambah jumlah masyarakat dan pengusaha yang tertarik dengan hasil penelitian untuk bahan informasi.

F.

Penegasan Istilah

1. Penegasan konseptual

a. Strategi

Istilah strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu renacana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi2.

b. Pemasaran

Istilah pemasaran menurut Kamus Istilah Ekonomi yaitu usaha pemasaran guna meningkatkan kembali permintaan yang menurun terhadap barang atau jasa yang ditawarkan3. William J. Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial4.

c. Usaha Kecil

2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hlm. 1092

3 Wien’s Anoraga, Kamus Istilah Ekonomi, (Bandung : IKAPI, 1997), hlm. 410

(8)

Usaha kecil yaitu kegiatan bisnis yang memiliki kekayaan lebih dari Rp. 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan memiliki hasil tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 ( tiga ratus juta rupiah) samapai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).5

d. Penjualan

Istilah penjualan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan yang diinginkan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba6.

e. Perspektif

Istilah Perspektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pandangan dari sudut satuan bahasa sebagaimana satuan itu berhubungan dengan yang lain dalam suatu sistem atau jaringan7. f. Ekonomi Islam

Istilah Ekonomi Islam yaitu sebuah konsep ekonomi yang bersumber Al-Qur’an dan Sunnah8.

2. Penegasan operasional

Secara operasional yang dimaksud dari strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan di Toko Top Mode Tulungagung, untuk mengetahui bagaimana pemasaran pada Toko Top Mode dalam meningkatkan hasil penjualan produknya, sehingga Toko Top Mode

5 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menenggah di Indonesia, (Jakarta: LP3ES Anggota Ikapi, 2012), hlm. 18

6 Julius C, Rumpah dan Marcus Susanto, Kamus Besar bahsa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2008), hlm. 726

7 Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hlm. 864

(9)

Tulungagung terus eksis dan mengalami perkembangan dengan memperhatikan bisnis yang benar, tidak menyimpang syari’at Islam.

G. Landasan Teori

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi

Setiap pelaku usaha tentunya mempunyai tujuan dan cara tersendiri untuk kemajuan usahanya tersebut, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut usaha atau bisnis perlu adanya rancangan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi atau rancangan antara pelaku usaha yang satu dengan yang lainya tentunya berbeda, selain itu setiap pelaku usaha juga mempunyai kebijakan tersendiri yang digunakan dalam menjalankan proses pemasaran. Sedangkan menurut beberapa tokoh mengatakan konsep strategi sebagai berikut:

Menurut Chandler yang dikutip oleh Supriono dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis mengatakan bahwa strategi adalah penentuan dasar goal jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.9

Menurut Fuad Amsyari dalam bukunya yang berjudul Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Strategi dan taktik adalah metode untuk memenangkan sesuatu persaingan. Persaingan ini berbentuk suatu pencampuran fisik atau merebut suatu wilayah dengan memakai senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer dan taktik adalah suatu cara atau teknik memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.10

(10)

Menurut Itami, strategi adalah menentukan kerangka kerja dari aktifitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasi aktifitas perusahaan, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi aktifitas yang akan dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan.11

Menurut Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul Kewirausahaan, Strategi adalah pola penentuan keputusan dalam perusahaan dengan menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama serta merencanakan untuk mencapai tujuan secara terperinci dari jangkauan bisnis yang akan dicapai perusahaan.12

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa strategi adalah suatu rencana yang akan dilakukan dalam usaha untuk mengahadapi persaingan. Jadi strategi dalam konteks penelitian ini adalah bagaimana Toko Top Mode Tulungagung akan melakukan tindakan atau aktifitas memasarkan produknya, supaya produk dapat laku dan diminati oleh masyarakat atau konsumen. Sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan produk pada Toko Top Mode Tulungagung.

2. Pengertian Pemasaran

Dalam perkembangan ekonomi di zaman modern ini, pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan penting dalam usaha atau bisnis yang pokok dilakukan dalam usahanya untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya, mempertahankan kelangsungan hidup usaha atau bisnis dan untuk mendapatkan keuntungan. Ditambah lagi sekarang berlakunya perekonomian bebas, dimana masyarakat bebas memproduksi dan menjual barang tanpa batas. Dengan demikian persaingan antara pelaku usaha akan semakin ketat. Maka dari itu

11 Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saifullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 133-134

(11)

kegiatan pemasaran yang dilakukan pelaku usaha harus dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen, hal tersebut dapat dilakukan dengan menjual produk yang berkualitas serta menentukan cara-cara agar menarik minat masyarakat atau calon konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Sebagaimana yang dikutip oleh beberapa ahli mengenai devinisi pemasaran sebagai berikut: Menurut William J. Stanton, Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan pada bisnis yang dilakukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.13

Menurut J. Supranto, Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikanya agar produk dapat dikenal oleh masyarakat dan mendistribusikanya ketempat konsumen.14

Menurut American Marketing Association (AMA), Pemasaran yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuasakan dari tujuan individual dan organisasional.15

Menurut Philip Kotler, Pemasaran yaitu Suatu proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh manusia atau organisasi untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain.16

13 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2003), hlm. 5

14 Suryana, Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2003), hlm. 100

(12)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumenya terhadap produk atau jasa. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya telah tersedia. Dalam penelitian ini, pemasaran diartikan sebagai keseluruhan upaya Toko Top Mode Tulungagung dalam menjual produk-produknya.

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran sangatlah mutlak dan sangatlah penting dalam pengembangan sebuah perusahaan, strategi pemasaran bukan merupakan variabel bebas melainkan harus terkait dengan tujuan dan sasaran perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pemasaran harus merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan kata lain, agar bidang pemasaran mampu

menjalankan perannya dengan tingkat efektifitas yang tinggi maka dari itu perumusan dan penentuannya harus memperhatikan keunggulan kompetitif perusahaan, saran dan prasarana yang dimiliki dan ketepatan perusahaan dalam memanfaatkan peluang yangh timbul.

Menurut Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul Kewirausahaan, Strategi Pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam menjual produknya dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.17

Menurut Suryana dalam bukunya yang berjudul

Kewirausahaan, Strategi Pemasaran adalah perpaduan dari kinerja wirausaha dengan hasil mengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan perusahaan untuk menjual produknya. Untuk

16 Kasmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm. 46

(13)

menarik konsumen, seorang wirausaha bisa merekayasa indikatorindikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi yang terbaik dari elemen-elemen yang paling banyak digunakan dalam starategi pemasaran.18

Menurut Kotler dan Amstrong, Stategi Pemasaran yaitu pendekatan pokok yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penenpatan produk dipasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.19

Sedangkan menurut Gultintan dan Gordon, Strategi Pemasaran yaitu peryataan pokok mengenai dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu serta melakukan pendekatan untuk menerapkannya melalui progam priklanan, progam promosi penjualan, progam pengembangan produk, serta progam penjualan dan distribusi.28

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah rancangan kegiatan dalam bisnis agar tercapainya tujuan dengan memperhatikan aspek-aspek dalam usaha baik itu aspek internal maupun eksternal. Dalam penelitian ini, strategi pemasaran diartikan sebagai rancangan kegiatan atau progam pemasaran yang akan dilakukan oleh Toko Top Mode Tulungagung dalam meningkatkan hasil penjualan produk-produknya.

4. Konsep Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan atau lembaga untuk mencapai tujuanya maka perlu memperhatikan elemen-elemen dalam strategi pemasaran. Elemen-elemen tersebut menurut Corey diklasifikasikan sebagai berikut20:

18 Suryana, Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,

(Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2003), hlm. 102

19 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 2

28Ibid., hlm. 2

(14)

a. Pemilihan pasar

Menurut Kotler pemilihan pasar adalah suatu usaha untuk meningkatkan ketetapan pemasaran perusahaan21, berikutnya menurut Rismiati dan Suratno mendifisikan bahwa pemilihan pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaram sendiri (kegiatan membagi-membagi pasar).

Dalam pemilihan pasar yang perlu dipertimbangkan

berdasarkan faktor-faktor yaitu:

(1) Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan pembeli yang dapat diproteksi dan dapat didominasi.

(2) Keterbatasan sumber daya perusahaan yang mendorong perlunya pemusatan yang lebih sempit.

(3) Pengalaman terkait pemasaran yang didasarkan pada kegagalan didalam menanggapi peluang dan tantangan.

(4) Kemampuan khusus yang berasal dari perusahaan terhadap sumber daya yang terbatas.

b. Produk

Yaitu suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya.22 Dalam strategi pemasaran, yang perlu diperhatikan pertama kali adalah strategi produk. 23 Hal ini penting karena tanpa adanya produk, strategi pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan.

21 Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta; Erlangga, 2022) hal. 292

(15)

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak semuanya mendapat respon yang postif. Untuk mengatisipasi agar produk berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran produk diperlukan strategi-strategi terrtentu. Dalam dunia bisnis strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu

produk antara lain adalah24: (1) Kualitas barang baik

(2) Desain barang baik

(3) Barang baru dapat ditambah jika diperlukan

(4) Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan

(5) Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan

(6) Bungkusnya sesuai

(7) Barangnya diberi cap yang pantas.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen atau pelaku usaha kepada konsumen baik berupa barang fisik maupun jasa. Selain itu produk yang dipasarkan juga harus mempunyai nilai kegunanaan dan tampilan yang menarik sehingga konsumen akan tertarik terhadap barang atau jasa tersebut.

c. Harga

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga juga mempengaruhi laku tidaknya produk dan jasa perusahaan. 25 Harga berarti adalah sejumlah uang

24 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 95

(16)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayananya.26

Strategi penentuan harga dapat dilakukan dengan metodemetode sebagai berikut:27

(1) Metode biaya tambah

Metode ini menyatakan bahwa menentuan harga satu unit produk dengan menjumlahkan biaya produksi ditambah dengan margin laba yang diinginkan. Sehingga secara matematika dirumuskan sebagai berikut:

Harga jual = biaya total unit/harga beli + margin

(2) Metode harga keseimbangan permintaan dan suplai

Metode penetapan harga harga ini biasanya digunakan oleh pengusaha dengan tujuan memaksimalkan keuntungan atau laba. Dalam proses penetapan harga berdasarkan keseimbangan permintaan dan suplai ini perusahaan akan terus menjual dan memproduksi jumlah unit yang lebih banyak selama jumlah pendaptan yang diperoleh dari hasil penjualan terakhir lebih besar dari biaya produksi. Metode tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar, dan keinginan konsumen yang meliputi:

(a) Nilai produk yang dipandangan konsumen terhadap yang dihasilkan perusahaan

(b) Penetapan harga jual poduk dengan dua macam harga atau lebih yang didasarkan pada konsumen, versi produk, tempat atau gudang dan waktu.

(3) Metode harga pesaing

26 ), hlm. 241

(17)

Metode penetapan ini berorientasi pada kekuatan pasar, dimana harga jual dapat sama dengan pesaing dan juga lebih mahal atau lebih murah dari pesaing. Penetapan harga ini digunakan jika terjadi persaingan yang ketat dan produk tidak jauh beda dengan produk pesaing.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan harga ada tiga metode yaitu: metode biaya tambah, metode harga keseimbangan permintaan dan suplai dan metode harga pesaing. Harga menjadi patokan keberhasilan suatu usaha dalam meningkatkan penjualan produk. Semakin besar keuntungan yang diperoleh pengusaha akan mempengaruhi perkembangan usaha tersebut.

d. Distribusi

Dalam menjual produk, produsen bisa saja menjual langsung produknya kepada konsumen. Akan tetapi banyak juga dari produsen yang menjual produknya melalui saluran distribusi. Saluran distribusi yaitu suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke konsumen2829. Berikut macam-macam saluran distribusi, yaitu:30

(1) Produsen ke konsumen

Saluran ini merupakan saluran terpendek, dimana produsen menjual produk secara langsung kepada konsumen maupun lewat pos.

(2) Produsen ke pengecer ke konsumen

Produsen mendistribusikan tidak langsung kekonsumen melainkan melalui pengecer.

28 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 29hlm. 285

(18)

(3) Produsen ke agen ke konsumen

Pada saluran ini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, kemudian pedagang besar menjual kepada konsumen.

(4) Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen

Disini produsen memilih agen untuk mencapai para pengecer dipasar. Kemudian pengecer mnjual kepada konsumen.

Jadi pelaku usaha mempunyai mempunyai kuasa penuh dalam menentukan saluran distribusi yang nantinya akan digunakan untuk memasarkan produknya, karena ini akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan berkembangnya suatu usaha.

e. Promosi

Promosi adalah kegiatan tertentu atau penawaran tertentu untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk kepada konsumen.31 Tanpa adanya promosi, konsumen tidak akan mengetahui produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

Oleh karenanya, promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk dan jasa yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Kemudian promosi juga ikut meningkatkan konsumen akan permintaan produk, promosi juga ikut mempengaruhi konsumen untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra perusahaan dimata para konsumennya.

(19)

Secara garis besar, bentuk-bentuk promosi yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk mengenalkan produk dan jasa kepada masyarakat adalah sebagai berikut:32

(1) Periklanan

Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumenya. Tujuan dari periklanan sendiri yaitu:

- Untuk membantu memperkanalkan produk baru kepada

pasar secara spesifik.

- Untuk mengingatkan kembali kepada pelanggan tentang keberadaan dan keunggulan produk.

- Mendorong tindakan membeli segera.

- Mempengaruhi pelanggan pesaing agar berpindah ke perusahaan yang mengiklankan.

Contoh media iklan seperti: billboard, brosur, koran, majalah, televisi, radio, spanduk dsb.33

(2) Sales Promotion (promosi penjualan)

Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk akn menarik perhatian konsumen.34

Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan jumlah konsumen. Promosi penjualan dilakukan untuk

32 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 162-163 33 Ibid., hlm. 58

34 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 162

(20)

menarik konsumen untuk segera membeli produk dan jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi penjualan dapat dilakukan melalui:42

- Melalui televisi dalam acara demonstrasi memasak dengan alat dan merek tertentu.

- Memberikan sampel produk secara gratis.

- Memberikan potongan harga.

(3) Publikasi

Publikasi merupakan cara yang biasa digunakan oleh pelaku usaha untuk memberitahu kepada konsumen.

Publikasi merupakan kegiatan yang bersifat tidak komersial, sekedar memberitahukan suatu produk, namun apabila konsumen tertarik pada produk tersebut maka konsumen akan mencari sendiri sesuai yang diberitakan.

(4) Personal Selling (penjualan pribadi)

Personal selling adalah kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumenya dengan mengunakan surat, telrpon, dan alat kontak nonpersonal untuk mendapat respon dari pelanggan atau prospek tertentu.35 Supaya terjadi hubungan yang baik antara pengusaha dengan calon konsumenya.

Personal selling lebih banyak dilakukan oleh pegawai operasional pendistribusian pada perusahaan. Dalam hal ini pegawai operasional pemasaran memegang peranan sebagai pembinaan hubungan dengan masyarakat atau public relation. Pegawai perusahaan dalam melayani konsumen

(21)

selalu berusaha menarik para calon konsumen menjadi konsumen dengan berbagai cara.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulakan bahwa promosi sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas. Promosi dapat dilakukan dengan memasang iklan diberbagai media umum, dan promosi secara pribadi (personal selling).

B. Tujuan Pemasaran

Penetapan tujuan suatu perusahaan ditetapkan sesuai dengan keinginan pihak menejemen perusahaan itu sendiri, karena tujuan setiap perusahaan tentunya berbeda-beda. Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi maupun

memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:36

1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba

Artinya perusahaan ingin mendapatkan omset penjualan yang besar dari waktu ke waktu, sehingga laba yang didapat terus meningkat.

2. Untuk menguasai pasar

Untuk tujuan ini jelas bagaimana caranya perusahaan menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesar market sharenya untuk wilayah-wilayah tertentu.

3. Untuk mengurangi saingan

Tujuan perusahaan ini adalah bagaimana perusahaan menciptakan atau memasarkan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama, dengan tujuan untuk mengurangi saingan dan antisipasi meningkatnya permintaan.

(22)

4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran

Tujuan ini dilakukan dengan cara promosi atau dengan cara dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.

5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu

Tujuan ini biasanya untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan

pemerintah, atau lembaga tertentu.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pemasaran suatu usaha adalah relatife, namun secara umun tujuanya adalah sama. Begitu juga tujuan pemasaran yang dilakukan oleh Toko Top Mode Tulungagung yaitu untuk meningkatkan penjualan dan laba dan menaikan prestise produk dipasaran.

C. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi, Penjualan adalah rangkaian transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit.37 Penjualan merupakan proses berpindah suatu hak atas barang atau jasa untuk mendapatkan sumber daya lainnya, seperti kas atau janji untuk membayar atau piutang.

Pengertian lain tentang penjualan menurut Marwan yaitu suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategi yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba38.

37 Henny Hendari, dkk., Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, dalam Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009, hlm. 143

(23)

2. Faktor faktor yang mempengaruhi Penjualan

Menurut Swastha dan irawan, dalam prakteknya kegiatan penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut39:

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami

beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:

1) Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.

2) Harga produk.

3) Syarat penjualan seperti: pembayaran, pengantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.

b. Kondisi pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di perhatikan adalah:

1) Jenis pasarnya.

2) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

3) Daya belinya.

4) Frekuensi pembelian

(24)

5) Keinginan dan kebutuhan.

c. Modal

Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

d. Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.

e. Faktor lain

Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai

modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

(25)

membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

D. Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam

1. Pengertian strategi pemasaran dalam perspektif ekonomi islam

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadits.40 Menurut Kertajaya sebagaimana dikutip Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, bahwa secara umum pemasaran islami adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam.41

Dalam kata kunci pemasaran syariah Muhammad Syakir mendefinisikan dimana orang yang berbisnis tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan finansial semata, tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah ia mengandung nilainilai ibadah42. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 162:43

40 Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 340

41 Ibid., hlm. 343

42 Muh Yunus, Islam dan Kewirausahaan inovatif, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm.16

(26)

Artinya:“Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al-An’am -162)

Dalam Syari’ah marketing, bisnis yang disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk

transaksinya insya Allah menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT44. Ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis yaitu45:

a. Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammad selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikan produknya.

b. Amanah (atau dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun atau sisa barang.

c. Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu memahami, menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik.

d. Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran. 2. Praktik Pemasaran Nabi Muhammad SAW

Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa dalam bukunya

“Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer”, menyatakan bahwa praktik pemasaran

Nabi Muhammad SAW antara lain sebagai berikut:46

a. Segmentasi,Targetting dan positioning.

44 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir, Syari’ah Marketing, (Bandung: PT Mizan Pustaka,2006),hlm. 8

45 Ibid., hlm. 120

(27)

Segmentasi dan targeting dipraktikkan Nabi Muhammad SAW tatkala ia berdagang ke negara Syam, Yaman, Bahrain.

Muhammad mengenal betul barang apa yang disenangi oleh

penduduk dan diserap oleh pasar setempat. Setelah mengenal target pasarnya, Nabi Muhammad SAW menyiapkan barangbarang dagangan yang dibawa ke daerah tersebut.

Nabi Muhammad SAW betul-betul profesional dan memahami dengan baik segmentasi dan targeting sehingga sangat menyenangkan hati Khadijah, yang saat itu berperan sebagai bosnya. Barang-barang yang diperdagangkan Muhammad selalu cepat terjual, karena memang sesuai dengan segmen dan target pasarnya (targeting).

Sedangkan positioning yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sangat mengesankan dan tidak terlupakan oleh pelanggan merupakan kunci kenapa Muhammad menjadi pebisnis yang sukses. Beliau menjual barang-barang asli yang memang original serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak pernah terjadi pertengkaran atau klaim dari pihak pelanggan bahwa pelayanan dan produk yang dijual Muhammad mengecewakan.

b. Konsep Produk

Konsep produk yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selalu menjelaskan dengan baik kepada pembeli akan kelebihan dan kekuarangan produk yang dijualnya, sebagai mana sabda

beliau:

(28)

beli atau tidak) selama keduanya masih belum berpisah. Jika keduanya berlaku jujur dan berterus terang menjelaskan (keadaan barang yang diperjualbelikan), maka keduanya mendapat berkat dengan jual beli mereka tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan cacat, hilanglah berkat jual beli mereka” (HR

Muslim, dari Hakim bin Hizam Ra.).47

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-ahzab ayat 70-71

Artinya: “Hai orang-orng yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar (70) niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rosul-Nya, maka sesunggunya ia telah mendapat kemenangan yang besar (71). (QS.Al-Ahzab: 70-71)48

Kejujuran adalah kunci utama dalam pernigaan Nabi Muhammad SAW. Kejujuran merupakan cara yang baik walaupun kadang sulit untuk dilakukan. Jika kita menjual produk dengan mengungkapkan segala kelebihan dan kekurangannya secara jelas, maka keyakinan produk itu akan terjual lebih besar, karena mereka merasa tidak dibohongi dan juga akan dipercayai oleh konsumen.

c. Konsep Harga

Penetapan harga ini tidak mementingkan keinginan pedagang sendiri, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat. Pada umumnya banyak pelaku bisnis yang

47 Thorik Gunara dan Utus hardiono, Marketing Muhammad, Bandung: Madania Prima, 2007, hlm.58

(29)

mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Akan tetapi dalam ajaran islam tidak dibenarkan mengambil keuntungan sebesarbesarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan dan tidak boleh melakukan perang harga dengan niat menjatuhkan pesaing, tapi bersainglah secara baik, salah satunya bikin keunggulan dengan tampil beda dalam. Kualitas dan layanan yang diberikan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jangalah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu”. (HR. Bukhari, dari Abdullah bin Umar Ra.)49

d. Konsep Distibusi

Perusahaan memilih saluran distribusi atau menetapkan tempat untuk kegiatan bisnis. Pada umumnya para penyalur produk berada dibawah pengaruh produsen, atau bahkan sebaliknya para penyalur dapat melakukan tekanan-tekanan yang mengikat kaum produsen, sehingga produsen tidak bisa lepas dari ikatan penyalur.

Nabi Muhammad SAW melarang orang-orang atau perantara memotong jalur distribusi dengan melakukan pencegatan terhadap pedagang dari desa yang ingin menjual barangnya ke kota. Mereka dicegah di pinggir kota dan mengatakan bahwa harga barang bawaan mereka sekarang harganya jatuh, dan lebih baik barang itu dijual kepada mereka yang mencegah. Hal ini sangat dilarang. Nabi Muhammad SAW bersabda, “tidak boleh orang kota menjadi perantara niaga bagi orang desa. Biarkan orang memperoleh rezeki Allah satu dari yang lainya,”(HR Muslim, dari Jabir Ra.).50

49 Thorik Gunara dan Utus hardiono, Marketing Muhammad, Bandung: Madania Prima, 2007.hlm.. 58 62

(30)

Perantara yang dimaksud adalah para tengkulak atau calo yang membeli buah di atas pohon, yang ditaksir berapa harganya. Hal ini dilarang oleh Nabi Muhammad SAW karena belum jelas jumlah hasilnya, sehingga jual beli itu meragukan.

e. Konsep Promosi

Banyak pelaku bisnis menggunakan teknik promosi dengan memuji-muji barangnya setinggi langit dan tidak segan-segan merendahkan produk saingan. Bahkan ada kejadian, produk pesaing dipalsukan kemudian dilepas ke pasar sehingga pesaingnya memperoleh citra tidak baik dari masyarakat. Tidak boleh mengatakan bahwa modal barang ini mahal jadi harganya tinggi, dan sudah banyak orang yang membeli produk ini, tapi kenyataannya tidak.

Selain itu untuk melariskan jual belinya, pedagang tidak segan-segan melakukan sumpah palsu, padahal hal tersebut merusak. Juga tidak dibenarkan, para penjual main mata dengan teman-temannya agar pura-pura berminat dengan barang yang dijual dan membelinya dengan harga mahal sesuai dengan harga yang diminta oleh penjual. Ini disebut najasi, praktik ini sangat dilarang. Nabi Muhammad SAW bersabda,”Sumpah yang diucapkan untuk melariskan perniagaan, dapat merusak keuntungan.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Ra.).51

H. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian lain yaitu yang telah dilakukan Ulfatul mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung yang melakukan penelitian di Meubel Surya Mandiri Desa Kenanon Tulungagung. Dengan rumusan masalah: (1) Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil penjualan pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon

(31)

Tulungagung? (2) Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung (3) Bagaimana strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung ditinjau dari Etika Bisnis Islam? (4) Bagaimana strategi pemasaran secara Islam dalam meningkatkan penjualan pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung?.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Alat analisa dalam penelitian ini dalah deskriptif kuantitatif. Persamaan anatara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan yaitu pada tempat penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan Meubel Surya Mandiri desa Kenanon Tulungagung telah melaksanakan strateginga sesuai dengan etika bisnis dan berusaha unntuk melayani konsumen dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan cara memberi tahu jika terdapat barang yang cacat serta mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar.52

2. Selanjutnya penelitian terdahulu yang disusun oleh Muh Nasrul Baihaqi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung yang menjadi obyek penelitian yaitu Toko Vanhalen beralamat di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Dengan rumusan masalah: (1) Bagaimana deskripsi strategi pemasaran Toko Vanhalen dalam meningkatkan penjualan? (2) Bagaimana strategi yang paling efektif dilakukan Toko Vanhalen dalam meningkatkan hasil penjualan? (3) Bagaimana strategi pemasaran Toko Vanhalen Tulungagung dalam meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam? . Metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan adalah dengan menerapkan metode induksi

52 Ulfatul Chasanah, Strategi Pemasaran pada Meubel Surya Mandiri desa Kenanon Tulungagung dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam

(32)

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan yaitu pada tempat penelitian dan focus penelitian. Hasil dari penelitian ini sudah di terapkan dengan baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Dapat ditunjukkan melalui pemasaran sesuai tujuan dan kepuasan para konsumen dengan cara yang baik sesuai dengan prinsip Islam .53

2. Penelitian yang ditulis oleh Suindrawati mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Toko Jesy Busana Muslim Desa Bapangan Kecamatan Menderejo Kabupaten Blora. Yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana strategi pemasaran Islami toko Jesy busana muslim Bapangan Menderejo Blora? (2) Apakah kelebihan dan kekurangan dari strategi pemasaran Islami toko Jesy busana muslim?. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, telaah dokumen dan observasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif.

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan yaitu pada tempat penelitian dan focus penelitian. Hasil penelitian strategi pemasaran Islami toko Jesy busana muslim Bapangan Menderejo Blora yaitu toko Jesy busana muslim selain menerapkan strategi pemasaran secara konvensional, juga menerapkan strategi pemasran islami. Selain itu toko Jesy busana muslim mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dalam memasarkan produk.54 3. Penelitian yang dilakukan oleh Atiyah mahasiswa Universitas Islam

Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang melakukan penelitian di PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Formes Sleman Yang

53 Muhammad Anies Abdillah, Strategi Pemasaran Kerupuk Rambak Kelurahan Sembung Kabupaten Tulungagung Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam (STAIN Tulungagung : Skripsi, 2007)

(33)

menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah, Bagaimana strategi pemasaran produk Murabahah di PT. BPRS Formes Sleman Yogyakarta yang meliputi anlisis kesempatan pasar, analisis memilih pasar sasaran, mengembang marketing mix?. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field research). Metode pengumpulan datanya dengan dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisisnya menggunakan teknik analisa data deskriptif analisis.

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan yaitu pada tempat penelitian dan focus penelitian.

Hasil penelitian ini sudah diterapkan dengan efektif, dengan ditunjukan dari menerapkan strategi pemasaran yang proaktif dan iteraktif. Selain itu BPRS Formes Sleman Yogyakarta mendapatkan apresiasi yang positif dari masyarakat. Dalam mengembangkan bauran pemasaran BPRS Formes Sleman Yogyakarta juga berjalan dengan baik sehingga produk murabahah menjadi produk unggulan.55

I. Kerangka Berfikir

(34)

Pesaing merupakan suatu kendala bagi para pengusaha, maka dari itu diperlukan56 suatu strategi dalam mengahdapi persaingan bisnis baik dari segi produk maupun dari segi pemasaran yang dilakukan oleh usaha Toko Top Mode untuk meningkatkan hasil penjualan.57

L. Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Prosedur penelitian lapangan yang menghasilkan data deskriptif, yang berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan penelitian yang diamati.58 Karena itu dalam penelitian ini setiap gejala yang terkait dengan pemasaran Toko Top Mode Tulungagung untuk

56 Basu swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: LBERTY YOGYAKARTA, 2008, hal 42.

57Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, ANDI, 2003. Hal 118

5758 Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Penerbitan Ghalia

Indonesia, 2012), hal 91.

58 J Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2014), hlm. 4

Strategi Pemasaran

(Basu Swastha,2008)56

Kenaikan Penjualan

2003 ) Fandy

Tjiptono,

( 57

Perspektif Ekonomi Islam

(35)

meningkatkan hasil penjualan produk-produknyayang akan dikaji secara menyeluruh dan mendalam serta diharapkan memberikan makna yang mendalam tentang fenomena yang ditemukan. Dengan demikian antara gejala yang satu dengan gejala yang lainnya akan saling terkait.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam melakukan penelitian dan untuk memperoleh data sebanyak mungkin peneliti mengunakan cara studi lapangan. Dalam hal ini peneliti mengunakan pendekatan kualitatif sebagaimana dijelaskan didepan. Agar pengumpulan data berjalan lancar peneliti memanfaatkan buku dan bolpoint sebagai alat untuk mencatat hasil dari pengamatan dan wawancara objek penelitian. Oleh karena itu kehadiran peneliti menjadi hal yang sangat penting.

C. Lokasi Penelitian

Ada beberapa hal yang penting yang perlu disebutkan terkait dengan lokasi penelitian. Pertama adalah menyebutkan tempat penlitian misalanya: desa, komunitas atau lembaga tertentu. Kedua, mengemukakan alasan adanya fenomena sosial atau peristiwa seperti yang dimaksud oleh kata kunci penelitian terjadi dilokasi tersebut.59 Penelitian ini mengambil lokasi di Toko Top Mode yang beralamat di kabupaten Tulungagung.

D. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek data darimana data diperoleh6061. Sumber data yang digunakan dalam

59 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Prktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004), hlm.69-70

(36)

penelitian ini meliputi:

1. Sumber data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama yang ada dilapangan.62 Termasuk sumber data primer adalah:

a. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan memalui wawancara. Dalam penelitian ini yang termasuk sumber data ini adalah pemilik Toko Top Mode Tulungagung.

b. Place, yaitu data yang diperoleh dari gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan dengan malasah yang dibahas dalam penelitian. Peneliti menjelaskan gambaran situasi dan kondisi dari obyek yang diteliti yaitu Toko Top Mode Tulungagung

c. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain.63 Data yang diperoleh melalui dokumen yang berupa buku, data tertulis dari Toko Top Mode Tulungagung. 64

2. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua setelah data primer.65 Data sekunder ini dapat diperoleh dari perpustakaan, buku-buku mengenai strategi pemasaran, dan dokumendokumen ataupun catatan yang berkaitan denganstrategi pemasaran.

62 Burhan Bungin, Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif, (Surabaya: Airlangga University Press, 2005), hlm. 128

63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka,

64 ), hlm.129

65 Burhan Bungin, Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif,

(37)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau proses yang sistematis dalam pengumpulan, pencatatan dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu66. Untuk menentukan teknik yang akan diperlukan dalam pengumpulan data, sangat tergantung masalah yang dihadapi, oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan tiga jenis teknik pengumpulan data. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut yaitu: wawancara, dokumentasi, dan observasi.

1. Metode Wawancara (interview)

Metode wawancara atau interview adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu67. Wawancara dilakukan kepada beberapa orang informan. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada pemilik 68 Tulungagung, pegawai/reseller 69 Tulungagung. Adapun teknik wawancara secara mendalam akan dipakai dalam penelitian ini adalah teknik bola salju (snow bolling) baik bersifat terbuka (open ended) maupun tertutup.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian yang diterapkan dengan cara peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen-dokumen, catatan harian dan sebagainya.70Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentangberbagai jenis kegiatan usaha pemasaran yang terdokumentasi dalam berbagai buku ataupun catatan-catatan kegiatan Toko Top Mode Tulungagung.

66 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 138

67 J Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2014), hlm.186

68 ), hlm.129 69 ), hlm.129

70 Burhan Bungin, Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif,

(38)

3. Metode Observasi

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan pengamatan langsung atau observasi sebagai metode pengumpulan data. Moh Nazir mengartikan observasi sebagai yaitu pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa pertolongan alat standart lain untuk keperluan tersebut.71. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang aktifivitas di Toko Top Mode Tulungagung dalam pemasaran dengan mengamati secara langsung kinerja Toko Top Mode Tulungagung. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat memperoleh data yang akurat dan faktual berkenaan dengan aktivitas pemasaran Toko Top Mode Tulungagung.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data disebut juga pengolahan dan penafsiran data. Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observsi, wawancara dan lainya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain.72 Sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh peneliti dan pembaca.

Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisis datakualitatif atau menggunakan deskriptif. Analisis data dilakukan setelah pengumpulan data dianggap selesai. Pada tahap pertama dilakukan pengorganisasian data. Langkah berikutnya mengelompokkan data dan mengategorikan data sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan. Kemudian data disusun dan selanjutnya dilakukan penafsiran dan kesimpulan.

71 J Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2014), hlm.166

(39)

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang nilai keabsahannya mempunyai validitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif, maka peneliti melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Perpanjangan kehadiran peneliti

Perpanjangan kehadiran atau keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.73 Perpanjangan kehadiran memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan. Dengan memperpanjangan keikutsertaan, peneliti akan lebih banyak mempelajari hal-hal yang ada dalam lokasi penelitian dan membangun kepercayaan subjek. Dengan demikian penting sekali arti perpanjangan keikutsetaan peneliti guna berorientasi dengan situasi, juga guna memastikan apakah konteks itu dipahami dan dihayati.

Dalam penerapannya peneliti melakukan perpanjangan kehadiran peneliti di lokasi penelitian. Peneliti akan datang ke tempat

penelitian 2-3 kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan agar data yang diteliti mempunyai nilai keabsahan yang valid. Peneliti akan ikut serta mempelajari hal-hal terkait subyek penelitian.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.74 Dalam penelitian ini, peneliti mengecek kembali segala informasi ataupun catatan-catatan yang diperoleh dengan cara membandingkanya dengan berbagai sumber, metode atau teori. Seperti membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara serta mengecek data yang sudah diperoleh dengan berbagai sumber data.

73 J Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2014), hlm.327

(40)

Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh di tempat penelitian melalui observasi dengan data yang diperoleh melalui wawancara dengan individu (informan) yang berbeda. Selain itu peneliti juga membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan secara pribadi.

3. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti75. Hal tersebut bisa dilakukan dengan merekam atau foto-foto pada saat wawancara, sehingga data yang ditemukan menjadi lebih dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini selain menggunakan foto atau rekaman data berupa laporan keuangan juga digunakan sebagai bahan referensi. Selain itu bahan referensi lain juga digunakan dalam penelitian ini seperti buku atau sumber-sumber referensi lain yang sesuai.

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan penelitian yang perlu dilakukan agar proses penelitian lebih terarah, terfokus serta tercapai kevalitan yang maksimal serta memperoleh hasil yang diinginkan.

Adapun tahapan-tahapan penelitian tersebut meliputi:76

1. Tahapan sebelum ke lapangan

a. Menentukan fokus penelitian.

b. Menentukan lapangan penelitian.

c. Mengurus perizinan.

75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 372

(41)

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahapan kegiatan lapangan, meliputi:

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri.

b. Memasuki lapangan.

c. Mengumpulkan data atau informasi yang terkait dengan

fokus penelitian.

3. Tahapan analisis data

a. Pengorganisasian data.

b. Pemilahan data menjadi satu-satuan tertentu.

c. Penemuan hal-hal terpenting dari data penelitian.

d. Penemuan apa yang perlu dilaporkan kepada orang lain.

e. Pemberian makna.

4. Tahap penulisan laporan, meliputi kegiatan:

a. Penyusunan hasil penelitian.

b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing.

c. Perbaikan hasil konsultasi.

Dalam penelitian ini, semua tahap-tahap yang dipaparkan diatas akan digunakan peneliti untuk mempermudah proses penelitian serta mempermudah dalam proses penyusunan hasil laporan.

(42)

Abdillah, Muhammad Anies. 2007. “Strategi Pemasaran Kerupuk Rambak Kelurahan

Sembung Kabupaten Tulungagung Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi: STAIN Tulungagung.

Ali, Hasan. 2009. Manajemen Bisnis Syari’ah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alma, Buchari. 2002. Kewirausahaan. Bandung: CV Alfabeta.

Alma, Bukhari dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Amsyari, Fuad. 1990. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung: Mizan.

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, Wien’s. 1997. Kamus Istilah Ekonomi. Bandung : IKAPI.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka.

Bungin, Burhan Bungin. 2005. Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Chasanah, Ulfatul. 2012. “Strategi Pemasaran pada Meubel Surya Mandiri desa Kenanon Tulungagung dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam”.Skripsi: STAIN Tulungagung.

Departemen Agama RI. 2010. Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama RI.

(43)

Gunara, Thorik dan Utus hardiono. 2007. Marketing Muhammad. Bandung: Madania Prima.

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Hendari, Henny dkk. 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan”. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Vol.1, No.3, November.

Hengdada, Miss Atiyah. 2014. “Strategi Pemasaran Produk Murabahah di PT. Bank

Pembiayaan Pasar Syariah Formes Sleman Yogyakarta”. Skripsi: UIN Yogyakarta.

Julius C, Rumpah dan Marcus Susanto. 2008. Kamus Besar bahsa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Kartajaya, Hermawa dan Muhammad Syakir. 2006. Syari’ah Marketing. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Kasmir & Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Moleong , J Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muhajir, Neong. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nawawi, Ismail. 2012. Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Penerbitan Ghalia Indonesia.

(44)

Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis restoran)”. Jurnal Kompetensi Teknik, Vol. 2, No.2, Mei.

Sholihin, Ahmad Ifham . 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta : PT Gramedia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suindrawati. 2015. “Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus di Toko Jesy Busana Muslim Bapangan”. Skripsi: UIN Semarang.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suntoyo, Danang. 2015. Strategi Pemasaran. Jakarta: PT Buku seru.

Supriono. 1985. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Swastha, Basu Dh. Dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta:

Liberty. 1984. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: LBERTY YOGYAKARTA.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menenggah di Indonesia. Jakarta: LP3ES Anggota Ikapi.

Tisnawati, Ernie Sule dan Kurniawan Saifullah. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada Media.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

(45)

Volume Penjualan dengan Pendekatan Technology Atlas Project Method”. Jurnal Teknologi, Vol. 6, No.2, Desember.

Yayasan Penyelengara Penerjemah/Pentafsir Al-Qur’an. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI.

Yunus, Muh. 2008. Islam dan Kewirausahaan inovatif. Malang: UIN Malang Press.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai itu, dapat menggunakan rasio profitabilitas, salah satunya adalah dengan Return On Asset atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva

Benefit dari kegiatan ini adalah Informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) bidang pertanian yang telah tersintesis dan terkelola secara tepat dan sistematis akan

Penyimpangan yang sering mereka lakukan disaat waktu luang yang tidak di aktualisasikan secara baik, banyak orang berpendapat penyimpangan pengamen yang umum

Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dalam pengendalian penyakit tungro pada padi local Kalimantan Selatan.. Proseding Seminar Nasional

Putusan Akhir Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura dalam perkara Nomor 67/G.TUN/2011/PTUN.JPR yang amarnya membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dogiyai

Di Kota Bandung belum tumbuh perasaan kewargaan yang kuat yang mengikat, baik orang Sunda maupun bukan-Sunda sebagai warga kota, meskipun ada juga potensinya

Kelayakan model pembelajaran Discovery Based Project dari ahli 3,30 (baik), praktisi 3,48 (baik), dan siswa 3,27 (baik) sehingga layak digunakan di SMA Negeri