• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Akuntansi keuangan entitas Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Standar Akuntansi keuangan entitas Pemerintah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR AKUNTANSI P

EMERINTAH

KELOMPOK 7

PUTRI PERTIWI (120

810301020)

(2)

POKOK BAHASAN

Prinsip Akuntansi

yang Berlaku Umum

Standar Akuntansi

Pemerintah

Strategi Penyusunan

Standar di Negara

Berkembang

Kerangka Konseptual

Standar Internasional

Akuntansi Sektor

(3)

PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM

1. Prinsip akuntansi yang ditetapkan / dinyatakan berlaku oleh badan pengatur standar dari IAI.

2. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan tujuan menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik

akuntansi yang ada dan berlaku umum, dengan syarat dalam

prosesnya penerbitan tsb terbuka untuk dikomentari oleh public dan badan pengatur standar dari IAI, tidak menyatakan keberatan atas penerbitan pernyataan tsb.

3. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan tujuan pengatur standar dari IAI, tetapi belum pernah secara terbuka dikomentari oleh public.

4. Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui berlaku umum karena mencerminkan praktik yang lazim dalam industry tertentu,

atau penerapan standar akuntansi internasional atau standar

akuntansi yang berlaku umum diwilayah lain yang menghasilkan penyajian substansi transaksi secara lebih baik.

1. Prinsip akuntansi yang ditetapkan / dinyatakan berlaku oleh badan pengatur standar dari IAI.

2. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan tujuan menetapkan prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik

akuntansi yang ada dan berlaku umum, dengan syarat dalam

prosesnya penerbitan tsb terbuka untuk dikomentari oleh public dan badan pengatur standar dari IAI, tidak menyatakan keberatan atas penerbitan pernyataan tsb.

3. Pernyataan dari badan, yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan, yang mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan tujuan pengatur standar dari IAI, tetapi belum pernah secara terbuka dikomentari oleh public.

4. Praktik atau pernyataan resmi yang secara luas diakui berlaku umum karena mencerminkan praktik yang lazim dalam industry tertentu,

atau penerapan standar akuntansi internasional atau standar

(4)

STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Federasi Akuntan Internasional

(IFAC)

Komite khusus “public

sector committee”

Bertugas menyusun Standar

Internasional Akuntansi Sektor Publik (IPSAS)

(5)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH

Pembentukan Kopartemen Akuntan Sektor Publik di IAI pada tanggal 8 Mei 2000 yang salah satu programnya adalah

penyusunan standar akuntansi keuangan untuk berbagai unit kerja pemerintahan.

Sebelum UU tentang Keuangan Negara ditetapkan, Menteri Keuangan RI telah menetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 308/KMK.012/2002 Tanggal 13 Juni 2002 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah, dan telah

diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 379/kmk.012/2004 tanggal 6 Agustus 2004.

Dengan dikeluarkanya UU Nomor 1 Tahun 2004, penetapan Komite SAP dilakukan dengan Keputusan Presiden dan telah diterbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2005 tanggal 5 Januari 2005.

KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP sebagai prinsip – prinsip akuntansi yang wajib

diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat / pemda.

(6)

Proses penyusunan SAP :

1. Identifikasi topic

2. Konsultasi topic kpd Komite Pengarah 3. Pembentukan kelompok kerja

4. Riset terbatas oleh kelompok kerja 5. Draf awal dari kelompok kerja

6. Pembahasan draf awal oleh komite kerja 7. Pengambilan keputusan oleh komite kerja

8. Pelaporan kepada komite pengarah dan persetujuan atas draf publikasian

9. Peluncuran draf publikasian

10.Dengar pendapat publikdan dengar pendapat terbatas

11.Pembahasan tanggapan dan masukan atas draf publikasian dari dengar pendapat.

12.Permintaan pertimbangan kepada BPK. 13.Pembahasan tanggapan BPK

14.Finalisasi standar.

15.Pemberlakuan standar 16.Sosialisasi awal standar

Proses penyusunan SAP :

1. Identifikasi topic

2. Konsultasi topic kpd Komite Pengarah 3. Pembentukan kelompok kerja

4. Riset terbatas oleh kelompok kerja 5. Draf awal dari kelompok kerja

6. Pembahasan draf awal oleh komite kerja 7. Pengambilan keputusan oleh komite kerja

8. Pelaporan kepada komite pengarah dan persetujuan atas draf publikasian

9. Peluncuran draf publikasian

10.Dengar pendapat publikdan dengar pendapat terbatas

11.Pembahasan tanggapan dan masukan atas draf publikasian dari dengar pendapat.

12.Permintaan pertimbangan kepada BPK. 13.Pembahasan tanggapan BPK

14.Finalisasi standar.

(7)

KERANGKA KONSEPTUAL

1. Tujuan kerangka konseptual Menjadi acuan bagi :

a. Penyusunan SAP dalam melaksanakan tugasnya.

b. Penyusunan laporan keuangan dalam

menanggulangi maslah akuntansi yang belum diatur dalam standar.

c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat

mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan SAP.

d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai

dengan SAP.

Menjadi acuan bagi :

a. Penyusunan SAP dalam melaksanakan tugasnya.

b. Penyusunan laporan keuangan dalam

menanggulangi maslah akuntansi yang belum diatur dalam standar.

c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat

mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan SAP.

d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai

(8)

LANJUTAN…

Karakte ristik organis

asi pemerin

tah

Struktur pemerint

ahan

Pengelola an

keuangan

o Pemisahan

kekuasaan eksekutif, legislative, dan

yudikatif

o Otonomi daerah

o Proses politik

o Pajak vs pelayanan o Anggaran

o Investasi pada asset yang tidak

menghasilkan

o Penggunaan

(9)

2. Entitas pelaporan dan pengguna laporan keuangan

Entitas pelaporan

Pemerintah pusatPemda

Satuan organisasi di lingkungan

pemerintah pusat / daerah

Organisasi lainnya

Entitas pelaporan

Pemerintah pusatPemda

Satuan organisasi di lingkungan

pemerintah pusat / daerah

Organisasi lainnya

Pengguna laporan keuangan

Masyarakat

Para wakil rakyat, lembaga

pengawas, dan

lembaga pemeriksa  Pihak yang

memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman.

pemerintah

Pengguna laporan keuangan

Masyarakat

Para wakil rakyat, lembaga

pengawas, dan

lembaga pemeriksa  Pihak yang

memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman.

(10)

3. Peranan dan tujuan laporan keuangan

Peranan laporan keuangan

Disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya – upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :

1. Akuntabilitas 2. Manajemen 3. Transparansi

(11)

Lanjutan …

Tujuan laporan keuangan

Menyediakan informasi mengenai :

a. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.

b. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan

alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang – undangan.

c. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil – hasil yang telah dicapai.

d. Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

e. Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber –sumber penerimaannya, baik jangka pendek atau jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan

pinjaman.

(12)

4. Komponen laporan keuangan

Laporan realisasi

anggaran

Neraca

Laporan arus kas

Catatan atas laporan

keuangan

Diperkenankan : laporan kinerja

keuangan dan laporan perubahan ekuitas.

5. Dasar hokum pelaporan keuangan

UUD RI, khususnya bagian

yang mengatur keuangan Negara.

UU dibidang keuangan

Negara

UU tentang APBN

Peraturan perundang –

undangan yang mengatur tentang pemda, khususnya keuangan daerah.

Peraturan perundang –

undangan yang mengatur tentang perimbangan

(13)

6. Asumsi dasar

Anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat

diterapkan, terdiri atas :

Asumsi kesinambungan

entitas

Asumsi kemandirian entitasAsumsi keterukuran dalam

satuan uang

Anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat

diterapkan, terdiri atas :

Asumsi kesinambungan

entitas

Asumsi kemandirian entitasAsumsi keterukuran dalam

satuan uang

(14)

8. Prinsip akuntansi 9. Kendala informasi yang relevan dan andal

a)Basis akuntansi

b)Prinsip nilai

historis

b)Prinsip nilai

historis

Pertimbangan

biaya dan

manfaat

Keseimbangan

antar karakteristik

kualitatif

Materialitas

Pertimbangan

biaya dan

manfaat

Keseimbangan

(15)

STRATEGI PENYUSUNAN STANDAR DI NEGARA BERKEMBANG

Pendekatan

evolusioner

Pendekatan transfer

teknologi

Pendekatan

evolusioner

Pendekatan transfer

teknologi

Penggunaan standar

akuntansi

internasional

Strategi situasional

Penggunaan standar

akuntansi

internasional

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat- obat

При про- ектировании магнитного редуктора следует учи- тывать, что передаточное число редуктора не СРАВНИТЕЛЬНЫЙ АНАЛИЗ ДВУХ ГЕНЕРАТОРОВ С

Since the self-localization of the mobile device is based on GPS, gyro sensor, acceleration meter and magnetic field sensor (called as position and orientation system (POS) in

TINJAUAN PENGAJUAN KASASI OLEH TERDAKWA TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUMENEP DAN ARGUMENTASI MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGABULKANNYA (Studi Putusan Perkara

Meskipun demikian PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) belum mampu melayani kebutuhan air bersih untuk seluruh masyarakat, masih banyak dijumpai fakta di lapangan bahwa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiner pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia dan Malaysia menjadi dua negara yang menduduki

Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara lokasi asal telur dan kapasitas mesin tetas tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) baik terhadap

Walaupun kedua kelompok data ini berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal akan tetapi pada akhirnya hasil analisis data tersebut memberikan kesimpulan bahwa