• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Mikro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Mikro"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN MIKRO

Perioksim Glioksisom - Sesuai namanya, badan mikro berukuran kecil dengan diameter 0,3 hingga 1,5 μm. Organel ini terbungkus oleh selapis membran yang terdiri atas peroksisom dan glioksisom. Perhatikan Gambar 1. Perioksisom mengandung banyak enzim katalase. Enzim katalase berperan untuk menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) sehingga menjadi netral dari racun. Selain itu, enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi. Perioksisom dapat kita temukan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan, banyak perioksisom terdapat pada sel hati, sel otot, dan sel ginjal. Perioksisom ini sangat terkait dengan relitikulum endoplasma. Sebab, peroksisom merupakan membran yang dihasilkan retikulum endoplasma.

Gambar 1. Peroksisom yang berada pada sel daun

Sementara itu, glioksisom terdapat banyak pada sel tumbuhan yang berlemak, misalnya saja pada biji. Di dalamnya terdapat enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam metabolisme lemak yakni mengubah lemak menjadi gula. Energi hasil metabolisme ini digunakan saat perkecambahan biji.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

Badan Mikro 1) Peroksisom

(2)

Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom pertama kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam sel-sel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel tersebut dinamakan peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus glioksilat sehingga dinamakan glioksisom.

Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.

2) Glioksisom

Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro yang ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi dalam Proses perkecambahan.

Salah satu proses utama pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah perubahan dari asam lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut glukoneogenesis. Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah menjadi oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom.

Badan Mikro

Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.

Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje

protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma

Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu

1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma). 2. Sitoplasma dan Organel Sel.

(3)

1. Selaput Plasma (Plasmalemma)

Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).

Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.

Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain

Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.

Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

a. Retikulum Endoplasma (RE.)

Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu :

 RE. Granuler (Rough E.R)

 RE. Agranuler (Smooth E.R)

Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

b. Ribosom (Ergastoplasma)

Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.

Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.

Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. c. Miitokondria (The Power House)

Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista

Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".

(4)

d. Lisosom

Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.

e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)

Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.

Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.

f. Sentrosom (Sentriol)

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.

Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. g. Plastida

Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu : a) Lekoplas

(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari:

 Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,

 Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).

 Proteoplas (untuk menyimpan protein). b) Kloroplas

yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

c) Kromoplas

yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :

 Karotin (kuning)

 Fikodanin (biru)

 Fikosantin (kuning)

 Fikoeritrin (merah) h. Vakuola (RonggaSel)

Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas Vakuola berisi :

 garam-garam organik

 glikosidatanin (zat penyamak)

 minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)

 alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)enzimbutir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. i. Mikrotubulus

Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".

Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.

j. Mikrofilamen

(5)

aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel. k. Peroksisom (Badan Mikro)

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). 3. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu : a. Selaput Inti (Karioteka)

b. Nukleoplasma (Kariolimfa) c. Kromatin / Kromosom d. Nukleolus(anak inti).

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :

 Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang biru.

 Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).

 Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

Gbr. a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan

Badan mikro merupakan organel-organel kecil di dalam sitoplasma, yang mengandung enzim katalase dan oksidase. Diameter sekitar 400 nm. Bentuk bulat atau lonjong dan bersistem membran. Dibedakan 2 kelompok badan mikro yaitu peroksisom dan glioksisom.

Peroksisom berfungsi menetralkan peroksida (H2O2), yang berbahaya bagi kehidupan sel menjadi air dan oksigen. Glioksisom selain mengandung katalase dan oksidase juga berisi enzim yang berfungsi pada daur glioksisat. Pada sel hewan badan mikro letaknya tersebar di sekitar retikulum endoplasma. Pada tumbuhan badan mikro terletak berdekatan dengan kloroplas dan berfungsi dalam fotorespirasi, yaitu respirasi tumbuhan yang diaktifkan oleh cahaya dan melibatkan metabolisme.

Peroksisom merupakan organel purbakala yang melakukan semua metabolisme oksigen di dalam sel eukariot primitif. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel. Peroksisom berperan

menurunkan [oksigen] dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif. Perkembangan mitokondria membuat peroksisom kurang terpakai. Sebagian besar fungsi peroksisom diambil alih

mitokondria. Yang tersisa hanya fungsi penting yang tidak dapat dilakukan mitokondria.

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom

(6)

mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.

Gbr. Penampang Peroksisom (Salah satu Badan mikro)

Gbr. Penampang Sel Hewan. Peroksisom ada di dalamnya.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan suatu unit biologi terkecil yang mempunyai sifat metabolisme, pertumbuhan, reproduksi dan organisasi. Setiap sel berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mengubah lingkungannya, membentuk organisme multiselular dengan struktur dan fungsi yang khas. Ada empat konsep pokok tentang sel yang kita kenal, pertama bahwa sel adalah satuan struktur makhluk hidup, kedua bahwa sel adalah satuan fungsi makhluk hidup, ketiga bahwa sel yang baru berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, dan yang keempat bahwa sel mengandung zat pembawa sifat keturunan yang akan diwariskan oleh sel induk kepada sel anaknya pada waktu pembelahan sel. Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, kemudian pada tahun 1831 Robert Brown menemukan adanya benda bulat yang dia namakan nucleus.

Sedangkan istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh Purkinje pada athun 1839 yang berarti cairan hidup. Adanya kemajuan teknologi menyebabkan struktur-struktur lain yang ada di dalam sel menjadi terungkap. Tahun 1952 James Watson dan Francis Crick

(7)

mengungkapkan bahwa pembawa sifat keturunan itu adalah molekul DNA.Secara umum sel terdiri dari bagian yang bersifat hidup yaitu protoplasma dan bagian-bagian yang mati. Yang termasuk bagian-bagian yang mati adalah vakuola dan dinding sel, sedangkan bagian-bagian yang hidup yaitu sitoplasma dengan organelnya dan inti sel. Salah satu organel sel tersebut adalah peroksisom.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Badan Mikro

Badan mikro adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur serupa dengan lisosom. Badan mikro didalamnya terdapat dua bagian yaitu proksisom dan glioksisom.

Gambar: Letak Peroksisom Pada Sel 2.2 Struktur dan Komposisi badan mikro

1. Struktur dan Penyebarannya

Badan mikro mudah dibedakan dari organel lain karena adanya enzim katalase. Dengan mikroskop electron badan mikro yang berasal dari sel-sel hewan maupun tumbuhan tampak sebagai bangunan yang dibatasi oleh membran tunggal, dan di dalamnya mengandung matriks yang amorf atau glandular. Pada jaringan tertentu matriks badan mikro berisi struktur nukleoid Kristal (crystalline nucleoid structure). Pada sel-sel tumbuhan, badan mikro sering berdekatan dengan kloroplas, karena kedua organel ini terlibat dalam metabolisme jalur glikolat. Sebagaimana diketahui bahwa jalur glikolat melibatkan tiga organel, yakni kloroplas, badan mikro khususnya peroksisom, dan mitokondria.

2. Komposisi Kimia dan Permeabilitas Badan Mikro.

Membran yang membatasi badan mikro lebih tipis dari membrane plasma, tebalnya hanya 6-8 mm. Badan mikro tidak memiliki tingkat osmotikum yang relatif stabil, tetapi akan pecah bila berada dalam larutan pirofosfat. Badan mikro akan pecah bila dimasukkan ke dalam 0,01 M pirofosfat dengan sebab-sebab yang belum diketahui. Ternyata setelah pecah begitu sulit memisahkan membran dengan enzim-enzim dalam matriksnya, salah satu sebab diantaranya adalah karena enzim-enzim itu melekat pada membrannya.

(8)

Sudah diketahui ada dua jenis enzim, yang juga merupakan protein integral pada membran retikulum endoplasma, terdapat pada membran badan mikro yaitu sitokrom b5 dan NADH-sitokrom b5 reduktase. Beberapa enzim lain yang terdapat pada membran ditemukan pada glioksisom. Beberapa contoh di antaranya adalah sitrat dan malat sintetase, malat dehidrogenase, 3-hidroksil-KoA-dehidrogenase, dan krotonase.

Membran glioksisom mengandung lebih rendah fosfatidil inositol dan mungkin fosfatidil serin, dan lebih tinggi kandungannya lemak yang tak teridentifikasi. Dalam banyak hal, permeabilitas badan mikro terhadap berbagai molekul mirip seperti pada mikrosom. Hal ini disebabkan karena keduanya mempunyai komposisi yang hampir sama. Membran badan mikro sangat permeable terhadap sejumlah substansi yang alami sebagai substrat dari beberapa enzim di dalamnya, seperti asam-asam amino, asam α-hidroksi, dan asam urat. Sukrosa juga dapat berdifusi melalui membran badan mikro.

2.3 Fungsi Badan Mikro

1. Oksidasi subtrat pada Mamalia.

Reaksi oksidasi pada peroksisom jaringan mamalia dipicu oleh enzim flavin oksidase yang menggunakan oksigen sebagai penerima electron yang mengubahnya menjadi H2O2. H2O yang terjadi sifatnya toksik bagi sel, karena itu harus segera diubah menjadi H2O dan 1/2O2 oleh enzim katalase di dalam peroksisom.

Contoh spesifik dari reaksi ini misalnya terjadi pada asam D-amino jika memasuki perosisom. Asam amino ini akan mengalami deaminasi karena oksidasi dengan enzim FAD-oksidase sehingga terbentuklah asam α-keto.

Asam D-amino + H2O + E-FAD ===> asam α-keto + NH3 + E-FADH2 E-FADH2 + O2 ===> E-FAD + H2O2

H2O2 ==katalase==> H2O + ½ O2

Enzim flavin adenine dinukleotid (E-FAD), tidak hanya terdapat pada badan mikro, enzim ini juga berperan dalam transport elektron pada mitokondria. Namun aktivitas katalisisnya di badan mikro berbeda secara mendasar dengan aktivitasnya yang terjadi di mitokondria. β-oksidasi asam lemak Mamalia.

Peran baru pada peroksisom jaringan mamalia di antaranya adalah oksidasi asam lemak. Sebelumnya hanya berkembang satu pendapat bahwa asam lemak netral yaitu transil gliserol yang merupakan cadangan lemak dalam sitosol, akan dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas. Sekarang telah diketahui bahwa peroksisom jaringan hati tikus mampu mengoksidasi palmitoil KoA menjadi asetil KoA. Oksidasi ini dikenal dengan β-oksidasi.

(9)

Jalur β-oksidasi ini mempunyai kesamaan dengan jalur oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria dengan suatu kekecualian. Sedangkan oksidasi yang terjadi pada badan mikro enzim flavin dehidrogenase bereaksi langsung dengan O2 dan menghasilkan H2O2. Untuk badan mikro hal itu tidak merupakan suatu masalah, karena badan mikro memiliki katalase.

2. β-oksidasi asam lemak pada endosperm biji tanaman

Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk β-oksidasi asam lemak dalam badan mikro untuk pertama kalinya ditemukan pada glioksisom endosperm tumbuhan oleh Cooper dan Beever. Jalur β-oksidasi ini sama, baik yang terjadi pada peroksisom mamalia maupun yang terjadi di glioksisom tumbuhan.

Gambar glioksisom pada badan mikro

Reaksi ini terjadi di dalam glioksisom dan dipacu oleh enzim-enzim yang terdapat didalamnya. Hasil oksidasi asam lemak ini adalah asetil KoA, yang kemudian akan digunakan di dalam glioksisom untuk membentuk senyawa (asam) dengan 4 atom C, yaitu asam suksinat melalui jalur glikosilat.

Daur glioksilat dianggap sebagai suatu bentuk modifikasi dari daur asams i t r a t . D a u r g l i o k s i l a t m e n g h i n d a r i t a h a p - t a h a p r e a k s i d a u r a s a m s i t r a t y a n g menghasilkan CO2.

3. Jalur glikolat

Jalur glikolat merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi di peroksisom dan bergandeng dengan siklus karbon di kloroplas. Jalur ini melibatkan kloroplas, peroksisom, mitokondria, dan sitosol. Jalur ini meliputi pengubahan senyawa yang tak mengandung fosfat (nonphosphorilated) yakni gliserat menjadi glisin, serin, dan persenyawaan “C1”, dan ini penting sebagai precursor dalam biosintesis asam inti.

Gambar siklus glioksilat

BAB III PENUTUP

(10)

3.1 KESIMPULAN

Badan mikro adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur serupa dengan lisosom. Badan mikro didalamnya terdapat dua bagian yaitu proksisom dan glioksisom. Membran yang membatasi badan mikro lebih tipis dari membrane plasma, tebalnya hanya 6-8 nm. jalur glikolat melibatkan tiga organel, yakni kloroplas, badan mikro khususnya perksisom, dan mitokondria. Fungsi Badan Mikro diantarany Oksidasi subtrat pada Mammalia. β-oksidasi asam lemak Mammalia. Beberapa enzim lain yang terdapat pada membran ditemukan pada glioksisom. Beberapa contoh di antaranya adalah sitrat dan malat sintetase, malat dehidrogenase, 3-hidroksil-KoA-dehidrogenase, dan krotonase.

DAFTAR PUSTAKA

Winatasasmita, Djamhur. 1986. Biologi Sel. Jakarta : PT. Karunika. http://betarisolihati.blogspot.com/2011/05/makalah-peroksisom.html http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2012/03/badan-mikro.html

Fungsi peroksisom n glioksisom

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi

membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.

Peroksisom dianggap sebagai organel primitif yang melakukan semua

metabolisme oksigen di dalam sel eukariota tipe awal. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel. Peroksisom berperan menurunkan oksigen dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif.

PEROKSISOM/BADAN MIKRO adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur serupa dengan lisosom. Peroksisom banyak terdapat dalam sel parenkim hati dan sel tubulus kontortus proksimal ginjal. Fungsi peroksisom adalah menghasilkan enzim katalase yang berfungsi

(11)

menguraikan peroksida hydrogen sebagai hasil samping fotorespirasi yang sangat toksik untuk sel, menjadi H20 dan 02 , merubah lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan senyawa purin dalam sel.

Mikrofilamen dn mikrotubulus

1. Mikrofilamen atau filamen aktin

Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan

mikroskop elektron.

Mikrofilamen seperti mikrotubulus (pengertian mikrotubulus dibawah), tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel k. dan peroksisom (Badan Mikro). Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

2. Mikrotubulus

Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk

mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan. Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, flagela dan silia.

Sentriol berbentuk silindris dan disusun oleh mikrotubulus yang sangat teratur. Pada saat membelah, sentriol akan membentuk benang-benang gelendong inti. Silia dan flagella merupakan tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan.

Pengertian lain, mikrotubulus adalah rantai protein yang berbentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung berlubang. Mikrotubulus tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter mikrotubulus kira-kira 25 nm. Mikrotubulus merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.

Mikrotubulus mempunyai fungsi mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu pembelahan sel secara mitosis.

Macam plastida 1. Kromoplas

kromoplas adalah plastida yang bertugas mengintensis dan menyimpan pigmen merah, jingga, atau kuning. Kromoplas terdapat antara lain pada buah tomat dan wortel.

2. Leukoplas

Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen warna. Leukoplas terdapat dalam sel jaringan tumbuhan yang biasanya tidak terkena cahaya. Leukoplas terdapat pada sel-sel embrional, empulur batang, dan bagian tumbuhan di dalam tanah yang berwarna putih.

3. Amiloplas

Amiloplas tidak mengandung pigmen dan berfungsi dalam penyimpanan amilium. Amiloplas banyak di temukan di jaringan penyimpanan pada

(12)

beberapa tanaman, misalnya pada tumbuhan umbi kentang. 4. Kloroplas

Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil. Kloroplas hanya

dijumpai pada sel autotrof yang eukariotik. Jadi, Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil, misalnya alga, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan

berbunga. vakuola

Fungsi dari vakuola :

1. memelihara tekanan osmotik sel

2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll 3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Sentriol’

Hal ini memainkan peran penting pada saat pembelahan sel. Pada saat pembelahan sel, mereka meniru membentuk dua centrosomes, masing-masing dengan dua sentriol. Kedua centrosomes kemudian bergerak dalam arah yang berlawanan menuju ujung-ujung inti. Dari Sentrosom masing-masing, beberapa thread seperti mikrotubulus muncul, yang dikenal sebagai spindle spindle atau mitosis. Selama pembelahan sel, sel tua tunggal

membagi diri menjadi dua sel anak, dan poros bertanggung jawab untuk memisahkan atau menarik kromosom direplikasi ke sel anak dua. Jadi, mereka membantu dalam organisasi gelendong mitosis, serta penyelesaian sitokinesis.

Mereka sebagai bagian dari Sentrosom juga memainkan peran penting dalam organisasi seluler, terutama dalam mengorganisir mikrotubulus dalam sitoplasma dan pengaturan tata ruang dari sel. Bahkan posisi inti ditentukan oleh posisi sentriol. The sentriol ibu (yang sentriol asli atau lebih tua, dari mana sentriol baru berkembang selama pembelahan sel) menentukan posisi silia dan flagela dalam organisme dengan organel. Bahkan, sentriol ibu

menjadi tubuh basal dalam organisme. Sebuah kegagalan sel untuk membuat silia dan flagela fungsional dengan bantuan sentriol telah

ditemukan terkait dengan penyakit perkembangan dan genetik beberapa. Selama perkembangan mamalia, orientasi yang tepat dari silia melalui posisi sentriol menuju posterior sel simpul embrio dianggap sebagai cukup penting untuk pembentukan asimetri kiri kanan.

Mereka mengambil bagian dalam beberapa fungsi penting seperti, organisasi mikrotubulus dan pembentukan silia dan flagella. Hal ini juga terlibat dalam menentukan posisi inti. Sebelumnya, ia berpikir bahwa sentriol sangat penting untuk pembentukan gelendong mitosis. Tapi eksperimen terbaru dalam hal ini telah mengungkapkan bahwa sel-sel yang sentriol telah dihapus juga bisa maju melalui tahap G1 antar-fase (tahap di mana sel

(13)

tumbuh dan meningkatkan massa untuk mempersiapkan pembelahan sel, sebelum sintesis DNA) sebelum kedua yang sentriol dapat disintesis. Bahkan lalat mutan tanpa sentriol dapat ditemukan untuk berkembang secara

normal. Namun, lalat dewasa tersebut tidak bisa mengembangkan silia dan flagela, yang sekali lagi menekankan pentingnya sentriol dalam

pembentukan organel. Nukleus

Fungsi Nukleus

Nukleus memiliki arti penting bagi sel. Fungsi nukleus sebagai berikut: 1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme.

2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma. 3. Mengatur pembelahan sel.

Gambar

Gambar 1. Peroksisom yang berada pada sel daun

Referensi

Dokumen terkait

2) Lakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik anak, misalnya dengan cara bercerita, mengambar, menonton video kaset dengan cerita yang berkaitan

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat. Guna Memperoleh Gelar

Sebagaimana hasil temuan dari proses intervieu peneliti dengan pihak pengelola Klinik Belajar maupun dari data kuantitatif, ternyata terdapat dua kategori besar murid yang

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa PGSD STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG. Subjek penelitian

dan struktur aktiva secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan. 6) Bevan dan Danbolt (2001), judul “ On the Determinants and Dynamics of UK Capital Structure .”

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga

negatif signifikan secara parsial terhadap penyaluran Kredit UMKM pada Bank.. Pemerintah