• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PASCASARJANA DANA ITS 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN PASCASARJANA DANA ITS 2020"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN PASCASARJANA

DANA ITS 2020

Ekstraksi Senyawa Fitokimia dari Gracilaria sp dan Momordica charantia

Secara Hydrothermal serta Mikroninasi Partikel dengan Menggunakan

Electrospraying

Tim Peneliti :

Dr. Siti Machmudah, S.T., M.Eng (Teknik Kimia/FTI-RS)

Prof. Dr. Ir. Sugeng Winardi, S.T., M.Eng (Teknik Kimia/FTI-RS)

Fesa Putra Kristianto (Teknik Kimia/FTI-RS)

DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

(2)

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... ii

Daftar Gambar ... iii

Daftar Lampiran... iv

BAB I RINGKASAN ... 1

BAB II HASIL PENELITIAN ... 3

BAB III STATUS LUARAN ... 11

BAB V KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN ... 12

BAB VI RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ... 13

BAB VII DAFTAR PUSTAKA... 14

LAMPIRAN 1 Tabel Daftar Luaran ... 16

(3)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Senyawa Fitokimia pada Momordica Charantia………... 1 Tabel 2.1 Konstanta Laju Reaksi dari Linerisasi Model Laju Rekasi Orde Satu dan

Orde Dua……… 5 Tabel 2.2 Jenis Fitokimia pada Ganoderma lucidium, Gracilaria sp, Euchemia

cottonii……….... 6

Tabel 2.3 Hasil Analisa Efisiensi Antioksidan pada Gracilaria sp………... 8 Tabel 5.1 Jadwal Penelitian Selanjutnya……… 13

(4)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Blok Diagram Penelitian……… 2 Gambar 2.1 Yield SWE proses………..……… 3 Gambar 2.2 Laju Reaksi Proses SWE Gracilaria sp pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC;

(c) 180oC………..……….. 4

Gambar 2.3 Laju Reaksi Proses SWE Ganoderma Lucidium pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC; (c) 180oC………..……...………….. 4 Gambar 2.4 Laju Reaksi Proses SWE Eucheuma cottonii pada suhu (a) 140oC; (b)

160oC; (c) 180oC………..……….. 4 Gambar 2.5 Laju Reaksi Proses SWE Momordica Charantia pada suhu (a) 140oC;

(b) 160oC; (c) 180oC……….……….. 4 Gambar 2.6 HPLC analysis (a) Ganoderma lucidium; (b) Gracilaria sp; (c)

Euchemia cottonii... 6

Gambar 2.7 Hasil SEM Gracilaria sp………... 8 Gambar 2.8 Hasil perbandingan analisa TGA Gracilaria Sp yang diproses dengan

kondisi operasi tegangan 14kv, Jarak 10 cm serta konsentrasi 4% dan 6%

PVP……….... 9

(5)

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Tabel Daftar Luaran………... 16 Lampiran 2. Bukti Penerimaan ………..……… 18

(6)

BAB I RINGKASAN

Fitokimia (Phytochemical) adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan, buah-buahan dan sayuran. Jika berbagai jenis fitokimia dikombinasikan, maka akan menghasilkan senyawa aktif yang berguna bagi kesehatan manusia. Seperti triterpenoid yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah, flavonoid sebagai antioxidant, polifenol untuk pengendalian infeksi pathogen pada manusia, saponin untuk anti kanker, dan tannin untuk antiseptic dan antibiotic.

Gracilaria sp dan Momordica Charantia merupakan contoh alga dan sayuran yang mengandung

berbagai jenis zat fitokimia. Kegunaan dan khasiat Momordica Charantia adalah mencegah timbulnya kanker, menambah nafsu makan, memperlancar pencernaan, untuk obat malaria, menurunkan demam, membunuh cacing kremi dan cacing pita, serta menurunkan gula darah. Akan tetapi dengan rasa pahit yang dimiliki oleh buah pare banyak masyarakat sangat jarang untuk mengolahnya. Berikut ini adalah senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung dalam Momordica charantia [1].

Tabel 1.1 Senyawa Fitokimia pada Momordica Charantia

Gracilaria sp. termasuk jenis alga merah yang mengandung triterpenoid yang berfungsi untuk

mengobati diabetes dan kanker serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu pengembangan lebih lanjut sangat diperlukan dari Gracilaria sp dan Momordica charantia. Salah satu cara dalam melakukan isolasi zat fitokimia berdasarkan kegunaan dan khasiatnya adalah dengan metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Subcritical Water Extraction (SWE). Proses ini dipilih karena murah, tidak beracun, ramah lingkungan, serta kualitas hasil ekstraksi yang sangat bagus karena hanya mengisolasi zat fitokimia [2]. Setelah itu hasil ekstraksi yang berupa liquid dipadatkan sehingga membentuk partikel padat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah electrospraying. Electrospraying di bidang farmasi diakui sebagai metode untuk mikronisasi obat yang dimediasi (nanoemulsi, nanopartikel polimer, liposom, nanofibers dan sebagainya) dengan efisiensi terbukti dalam berbagai perawatan [4]. Ukuran distribusi dan morfologi permukaan dari partikel yang dihasilkan oleh electrospraying dapat dikendalikan dengan menyesuaikan kondisi operasi [4].

Tujuan dari penelitian ini adalah mengekstrak senyawa fitokimia dari Momordica charantia dan

Gracilaria sp sebagai bahan antioksidan, antipatogen dan antidiabetic. Setelah diekstrak kemudian

ditentukan laju reaksi dari masing-masing bahan sehingga mendapatkan kondisi operasi optimum untuk proses Subcritical-Water Extraction (SWE). Kemudian hasil ekstrak tersebut dilakukan mikronisasi dengan proses electrospraying. Dari hasil mikronisasi tersebut, kemudian dianalisa morfologinya, kondisi operasi optimum pada proses electrospraying dan efisiensi enkapsulasi droplet yang terbentuk.

Daun Buah Biji

Alkaloida + + -Flavonoida + + + Saponin + + + Polifenol + + + Triterpenoid + + + Momordica Charantia Fitokimia

(7)

Tahapan metode penelitiannya dimulai dari mempersiapkan bahan baku, Gracilaria sp dan

Momordica Charantia dicuci untuk menghilangkan kotorannya. Kemudian untuk Momordica charantia di

iris terlebih dahulu. Selanjutnya keduanya dilakukan size reduction untuk memperbesar luas penampang. Untuk Momordica charantia dilakukan pengeringan dengan freeze dry selama 24 jam sedangkan untuk glacilaria dikeringkan dengan oven selama 24 jam dan suhu 60oC. Setelah bahan baku siap, kemudian dilakukan ekstraksi dengan variable suhu 140oC, 160oC, dan 180oC dengan tekanan 7 MPa dan flowrate 1 ml/min. Waktu ekstraksi selama 3 jam. Hasil ekstraksi ditambahkan PoliviniPolidoran (PVP) pada konsenterasi yang sudah ditentukan. Selanjutnya dimasukkan kedalam syringe yang kemudian diberi muatan dari high voltage shingga didapatkan partikel senyawa fitokimia dari hasil ekstraksi hydrothermal. Proses mikronisasi ini adalah electrosparying. Hasil electrospraying tersebut kemudian dianalisa dengan analisa

Scanning Electron Microscopy (SEM), Fourier-transform Infrared Spectroscopy (FTIR), 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) serta Thermogravimetric analysis (TG-DTA).

Momordica Charantia Gracilaria sp

Pencucian

Di iris menjadi ukuran kecil

Freeze Dry selama 24 Jam

Size Reduction

Pencucian

Pengeringan T=60oC, 24 Jam

Ekstraksi Hidrothermal

T=140oC, 160oC dan 180oC; P = 7 Mpa

Analisa HPLC dan Kinetika Reaksi

Mengolah data analisa

Hasil Analisa

Mikronisasi dengan elektrospraying

Jarak : 6, 8 dan 10cm; Tegangan : 12, 14 dan 16 Volt Konsentrasi 4-8% b/v

Analisa DPPH, SEM, FTIR dan TG-DTA

Mengolah data analisa

Hasil Analisa Mulai

Selesai

Selesai

Gambar 1.1 Blok Diagram Penelitian

Target luaran yang ditargetkan untuk penelitian ini adalah publikasi satu paper pada jurnal internasional terindeks scopus Q2, publikasi tambahan pada seminar internasional terindeks scopus, serta draft disertasi.

(8)

Ringkasan penelitian berisi latar belakang penelitian,tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, kata kunci

BAB II HASIL PENELITIAN

2.1. Ekstraksi Fitokimia dari Gracilaria sp dan Momordica Charantia

Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh variable suhu operasi terhadap yield fitokimia pada proses Subcritical Water Extraction (SWE). Suhu operasi yang digunakan adalah 140oC, 160oC, dan 180oC dengan tekanan 7 MPa. Laju alir yang digunakan adalah 1 ml/min. Waktu ekstraksi selama 3 jam. Yield fitokimia yang didapat dari Gracilaria sp, Eucheuma cottonii, Ganoderma Lucidium, dan Momordica

Charantia ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Yield SWE proses

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa suhu operasi optimum untuk Ganoderma Lucidum, Eucheuma

cottonii, dan Momordica Charantia adalah 180oC. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya suhu operasi akan menurunkan surface tension, viskositas cairan, konstana dielektrik, dan polaritas pelarut sehingga meningkatkan efisiensi ekstraksi. Yield dari proses SWE menurun jika suhu operasi melebihi suhu degredasi dari hasil ekstraknya. Suhu degradasi untuk ekstrak Eucheuma cottonii adalah 211oC [5], untuk Ganoderma

Lucidum sebesar 229,68oC [6], dan untuk Momordica Charantia sebesar 200oC [7]. Sedangkan untuk

Gracilaria sp suhu optimumnya adalah 160oC. Hal ini dikarenakan diatas suhu 165oC, Fitokimia pada

Gracilaria sp mengalami reaksi hidrolisis sehingga mengalami penurunan yield [7].

Selanjutnya sampel hasil ekstraksi dikeringkan menggunakan freeze dry dan dilakukan analisa laju reaksi. Analisa ini dimulai dengan menimbang hasil ekstraksi setelah dikeringkan. Berat hasil ekstraksi per 30 menit proses ditimbang. Selanjutnya dihitung menggunakan persamaan Lagergren [8]. Hasil laju reaksi ditunjukkan pada Gambar 2.2 hingga Gambar 2.5.

(9)

(a) (b) (c)

Gambar 2.2 Laju Reaksi Proses SWE Gracilaria sp pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC; (c) 180oC

Gambar 2.3 Laju Reaksi Proses SWE Ganoderma Lucidium pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC; (c) 180oC

Gambar 2.4 Laju Reaksi Proses SWE Eucheuma cottonii pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC; (c) 180oC

Gambar 2.5 Laju Reaksi Proses SWE Momordica Charantia pada suhu (a) 140oC; (b) 160oC; (c) 180oC

Gambar 2.2, Gambar 2.3, Gambar 2.4, dan Gambar 2.5 menunjukkan bahwa laju reaksi proses

SWE pada Gracilaria sp, Ganoderma Lucidium, Eucheuma cottonii, dan Momordica Charantia termasuk model orde dua dan R2 mendekati satu. Hal ini dikarenakan laju alir reaksi diantara 1 sampai 2 ml/min yang mengakibatkan sampel yang dikontrol laju desorpsi tidak dipengaruhi secara penuh oleh laju alir pelarut. Sehingga driving force desorpsi dari matrix ke fluida menjadi gradien konsentrasi dari permukaan ke pelarut kemudian membuat dua wilayah kecepatan yaitu wilayah yang cepat (k1) dan wilayah yang lambat (k2). Karena terbentuk dua wilayah maka dipengaruhi lebih dari satu faktor [9]. Konstanta laju reaksi yang dihasilkan dari persamaan Lagergren untuk kinetika model Gracilaria sp, Ganoderma Lucidium, Eucheuma

(10)

Tabel 2.1 Konstanta Laju Reaksi dari Linerisasi Model Laju Rekasi Orde Satu dan Orde Dua Bahan Suhu Operasi

(oC) Model Kinetika Orde 1 Orde 2 G. Lucidium 140 k1(min-1) 0,0156 k2(ml/g.min) 0,000006 Cs (mg/ml) 1,5966 Cs (mg/ml) 20,3252 R2 0,9065 R2 0,9164 160 k1(min-1) 0,0131 k2(ml/g.min) 0,000002 Cs (mg/ml) 1,5332 Cs (mg/ml) 40,6504 R2 0,947 R2 0,955 180 k1(min-1) 0,0175 k2(ml/g.min) 0,00055 Cs (mg/ml) 1,2787 Cs (mg/ml) 2,828 R2 0,9254 R2 0,9565 Gracilaria SP 140 k1(min-1) 0,012 k2(ml/g.min) 0,0002 Cs (mg/ml) 1,3443 Cs (mg/ml) 4,424 R2 0,964 R2 0,9647 160 k1(min-1) 0,0113 k2(ml/g.min) 0,00016 Cs (mg/ml) 1,1527 Cs (mg/ml) 5,4112 R2 0,9484 R2 0,9629 180 k1(min-1) 0,0108 k2(ml/g.min) 0,00000006 Cs (mg/ml) 1,272 Cs (mg/ml) 243,9024 R2 0,9553 R2 0,971 E. Cottonii 140 k1(min-1) 0,0101 k2(ml/g.min) 0,000136 Cs (mg/ml) 1,314 Cs (mg/ml) 5,546 R2 0,975 R2 0,98464 160 k1(min-1) 0,0131 k2(ml/g.min) 0,000288 Cs (mg/ml) 1,0935 Cs (mg/ml) 4,3383 R2 0,9646 R2 0,9734 180 k1(min-1) 0,0124 k2(ml/g.min) 0,000443 Cs (mg/ml) 1,0111 Cs (mg/ml) 3,6954 R2 0,9496 R2 0,9517 Momordica Charantia 140 k1(min-1) 0,0159 k2(ml/g.min) 0,0053 Cs (mg/ml) 1,2632 Cs (mg/ml) 1,2784 R2 0,9755 R2 0,9937 160 k1(min-1) 0,0196 k2(ml/g.min) 0,0124 Cs (mg/ml) 1,2009 Cs (mg/ml) 1,0691 R2 0,9835 R2 0,9995 180 k1(min-1) 0,0184 k2(ml/g.min) 0,0129

(11)

Bahan Suhu Operasi (oC) Model Kinetika Orde 1 Orde 2 Cs (mg/ml) 1,2607 Cs (mg/ml) 1,0675 R2 0,9981 R2 0,999

Selanjutnya hasil ekstraksi dilakukan analisa High Performance Liquid Chromatography (HPLC) analysis untuk variable dalam kondisi suhu optimum. Gambar 2.6 menunjukkan retention time dan intensitas dari HPLC analysis berdasarkan Yang et al. [10]. Tabel 2.2 menunjukkan jenis fitokimia yang terkesktrak.

(a)

(b)

(c)

Gambar 2.6 HPLC analysis (a) Ganoderma lucidium; (b) Gracilaria sp; (c) Euchemia cottonii Tabel 2.2 Jenis Fitokimia pada Ganoderma lucidium, Gracilaria sp, Euchemia cottonii

Raw Material

Phytochemical

Molecular Formula

Molecular

Weight (g/mol)

Type of

Phytochemical

G. lucidium

Ganoderic Acid

Am₂

C₃₀H₄₄O₇

516

Triterpenoid

Ganoderic Acid B

C₃₀H₄₄O₇

516

Triterpenoid

(12)

Raw Material

Phytochemical

Molecular Formula

Molecular

Weight (g/mol)

Type of

Phytochemical

Gallic Acid

C₇H₆O₅

170

Phenolic

Caffeic Acid

C₉H₈O₄

180

Phenolic

Rutin

C₂₇H₃₀O₁₆

611

Flavonoid

Quercetin

C₁₅H₁₀O₇

302

Flavonoid

Gracilaria sp

2-cyclooxygenase

COX-2

267

Triterpenoid

β-carotene

C₄₀H₅₆

537

β-carotene

Ferulic Acid

C₁₀H₁₀O₄

194

Phenolic

Quercetin

C₂₇H₃₀O₁₆

611

Flavonoid

Rutin

C₁₅H₁₀O₇

302

Flavonoid

Carrageenan

High molecular weight

polysaccharides made up

of repeating galactose

units

and

3,6-anhydrogalactose

(3,6-AG), both sulfated and

nonsulfated.

> 100.000

Carrageenan

E. cottonii

Quercetin

C₂₇H₃₀O₁₆

611

Flavonoid

Rutin

C₁₅H₁₀O₇

302

Flavonoid

Ecdysteroid

20E

481

Steroid

Linoleic Acid

C₁₈H₃₂O₂

280

Phenolic

Carrageenan

High molecular weight

polysaccharides made up

of repeating galactose

units

and

3,6-anhydrogalactose

(3,6-AG), both sulfated and

nonsulfated.

> 100.000

Carrageenan

Selanjutnya, hasil ekstrak akan ditambahkan dengan PVP dengan konsentrasi 4%, 6% dan 8%. PVP berguna sebagai perekat yang baik dalam larutan air atau alkohol, mempunyai kemampuan sebagai pengikat kering [11]. Kemudian proses pembentukan partikel dilakukan dengan menggunakan electrospraying dengan variable jarak 6, 9 dan 10 cm, tegangan 12, 14, dan 16 volt, serta konsentrasi 4-8% b/v.

Setelah produk dihasilkan dari proses electrospraying, maka dilakukan analisa terhadap morfologi partikel. Bentuk morfologi partikel didapat dengan analisa SEM. Gambar 2.7 menunjukan hasil SEM

Gracilaria sp. Morfologi partikel Gracilaria sp berbentuk bola dan terdistribusi merata dengan ukuran

(13)

Gambar 2.7 Hasil SEM Gracilaria sp

Analisa selanjutnya adalah uji aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan ini menggunakan DPPH dan akan mengalami perubahan warna saat dicampurkan dengan ekstrak. Kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-VIS. Tabel 2.3 menunjukkan hasil analisa efisiensi antioksidan pada Gracilaria sp.

Tabel 2.3 Hasil Analisa Efisiensi Antioksidan pada Gracilaria sp Konsentrasi AE (min-1) 4% 12 kv 6cm 0.0095 4% 14 kv 6cm 0.0127 4% 16kv 6cm 0.0182 6% 12kv 6 cm 0.0124 6% 14kv 6cm 0.0139 6% 16kv 6cm 0.0296 4% 12kv 8cm 0.0127 4% 14kv 8cm 0.0190 4% 16kv 8cm 0.0192 6% 12kv 8cm 0.0190 6% 14kv 8cm 0.0370 6% 16kv 8cm 0.0444 4% 12kv 10cm 0.0148 45 14kv 10cm 0.0293 4% 16kv 10cm 0.0400 6% 12kv 10cm 0.0444 6% 14kv 10cm 0.0633 6% 16kv 10cm 0.1058

Berdasarkan Tabel 2.3 dapat dilihat kecenderungan efisiensi antioksidan (AE) yang dihasilkan dipengaruhi oleh kondisi operasi yang digunakan. Peningkatan nilai AE sebanding dengan peningkatan konsentrasi. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah PVP juga meningkatkan jumlah zat fitokimia yang terdapat dalam partikel. Tak hanya itu, Peningkatan Tegangan maupun jarak antara jarum dengan kolektor juga dapat meningkatkan nilai AE.

(14)

Dari Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa efisiensi antioksidan (AE) ekstrak terbesar didapatkan pada saat kondisi operasi ekstraksi suhu konsentrasi larutan sebesar 6% dan jarak ujung jarum ke kolektor yaitu 10cm serta tegangan yang diberikan yaitu 16 kV. Efisiensi antioksidan ini bergantung pada konsentrasi antioksidan yang terkandung di dalam ekstrak dan waktu yang dibutuhkan ekstrak untuk mengurangi konsentrasi DPPH per satuan menit. Semakin kecil konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan DPPH, semakin besar harga AE yang didapatkan. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan oleh antioksidan untuk bereaksi dengan DPPH, semakin besar pula harga AE yang diperoleh. Semakin besar harga AE suatu ekstrak, maka semakin besar pula kemampuan ekstrak tersebut untuk melawan radikal bebas.

TGA merupakan suatu teknik mengukur perubahan jumlah dan laju dalam berat dari material sebagai fungsi temperature atau waktu dalam atmosfer terkontrol. Pengukuran digunakan untuk menentukan komposisi material dan memprediksi stabilitas termalnya pada suhu temparatur mencapai 1000oC. Teknik ini dapat mengkarakteristik material yang menunjukkan kehilangan atau pertambahan berat akibat dekomposisi, dehidrasi atau oksidasi. Teknik ini sesuai untuk berbagai macam material padat termasuk material organic maupun inorganic [12].

Gambar 2.8 Hasil perbandingan analisa TGA Gracilaria Sp yang diproses dengan kondisi operasi

tegangan 14kv, Jarak 10 cm serta konsentrasi 4% dan 6% PVP

Dilihat dari Gambar 2.7 partikel terbentuk dari berbagai macam variable yang berbeda. Akan tetapi, peak dari partikel yang memiliki perbedaan konsentrasi, tegangan maupun jarak ujung jarum ke kolektor memiliki kecenderungan yang sama. Sehingga dapat diketahui, bahwa variable proses pembentukan partikel tidak mempengaruhi dekomposisi material dari partikel tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya treatment khusus yang dilakukan sebelum proses electrospraying.

Analisa terakhir adalah menggunakan FTIR (Fourrier Transfer Infra Red) pada starting material dan residu. Gambar 2.8 menujukkan hasil FTIR Gracilaria sp. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa senyawa fitokimia yang bersifat polar dan anti bakteri seperti karagenan, sterol, triterpenoid, tannin, maupun

(15)
(16)

BAB III STATUS LUARAN

3.1. Target luaran

Target luaran penelitian ini adalah:

1. Publikasi satu paper pada jurnal internasional terindeks scopus Q2.

2. Publikasi tambahan pada seminar internasional terindeks scopus atau Thompson Reuters. 3. Draft Disertasi.

3.2. Capaian Luaran

Capaian luaran penelitian saat ini adalah:

1. Publikasi paper di ASEAN Journal of Chemical Engineering (Scopus Indexed) Q4. Review.

2. Publikasi tambahan pada International Conference on Chemical & Material Engineering (ICCME) terindeks scopus. Accepted.

3. Draft Proposal Disertasi. In Progress.

3.3. Target Luaran Selanjutnya

Target luaran selanjutnya adalah:

1. Publikasi satu jurnal pada jurnal internasional terindeks scopus Q2 untuk semua data penelitian. 2. Publikasi tambahan pada seminar internasional terindeks scopus atau Thompson Reuters untuk data

(17)

BAB V KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN

5.1. Kendala Pelaksanaan Penelitian

Kendala penelitian antara lain:

1. Kendala adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 sehingga tidak bisa melakukan penelitian di Laboratorium dari Maret hingga September 2020. [14]

2. Dampak social dan ekonomi pada saat pandemic bagi mahasiswa. [15] 3. Keterbatasan jasa analisa/uji hasil saat pandemic.

4. Kerusakan alat freeze dry, pompa dan BPR akibat alat tidak terpakai selama PSBB.

(18)

BAB VI RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

5.1. Rencana Tahapan Selanjutnya

Rencana tahapan selanjutnya adalah:

1. Menunggu hasil analisa varibel Momordica Charantia. Hasil analisa GC-MS, SEM, TGA, dan FTIR. 2. Publikasi satu paper pada jurnal internasional terindeks scopus Q2.

3. Publikasi tambahan pada seminar internasional terindeks scopus atau Thompson Reuters untuk variable Momordica charantia.

Tabel 5.1 Jadwal Penelitian Selanjutnya

2021 11 12 1

Analisa hasil mikronisasi Seminar Internasional 2 Publikasi Artikel 2

Pengolahan data simulasi Penyusunan laporan akhir Evaluasi

Kegiatan 2020

(19)

BAB VII DAFTAR PUSTAKA

[1] Dalimartha, Setiawan, 2009. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 6. (Jakarta: PT. Pustaka

Bunda). p 64.

[2] Rodriguez-Meizoso I, Main FR, et all. 2006. Subcritical water extraction of

nutraceuticals with antioxidant activity from oregano. Journal of Pharmaceutical and

Biomedical Analysis. Vol 41. p 1560-1565.

[3] S.D.Nath, S.Son, A.Sadiasa, Y.K.Min, & B.T. Lee. 2013. Preparation and

characterization of PLGA microspheres by the electrospraying method for delivering

simvastatin for bone regeneration. International Journal of Pharmaceutics, Vol 443

(1-2), p 87–94.

[4] Banker, G.S. dan Anderson, N.R. 2004. Tablet in the Theory and Practice of Industrial

Pharmacy Edition III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. (Jakarta: UI Press), p 124.

[5] Jumaidin R., Sapuan S.M., Jawaid M., Ishak R.M., dan Sahari., 2017. Characteristics

of Eucheuma Cottonii Waste From East Malaysia Physical, Thermal and Chemical

Composition, European Journal of Phycology, Vol. 52.

[6] Yu X., Zhang X., Yan X. H., Zhang J. L., et all, 2019. Characterization, Hypolipidemic

and Antioxidant Activities of Degraded Polysaccharides from Ganoderma Lucidium,

International Journal of Biological Macromolecules, Vol. 135, p. 706-716.

[7] Budrat P., Shotipruk A., 2008. Enhanced Recovery of Phenolic Compound from Bitter

Melon (Momordica Charantia) by Subcritical Water Extraction. Separation and

Purification Technology Journal, Vol. 66, p. 125-129.

[8] Zheng Y., Haihu Z., et al., 2020. Subcritical Water Extraction, Identification,

Antioxidant and Antiproliferative Activity of Polyphenols from lotus seedpod.

Separation and Purification Technology Journal, Vol. 236.

[9] Kubatova A., Jansen B., Vaudoisot J. F., Hawthorne S. B., 2002. Thermodynamic and

Kinetic Models for The Extraction Essential Oil from Savory and Polyclyclic

Aromatic Hydrocarbons from Soil with Hot (Subcritical) Water and Supercritical CO

2

,

Journal of Chroomatography A, Vol. 975, p. 175-188.

[10] Yang Q., Wang S., Xie Y., and Sun J., 2010, HPLC Analysis of Ganoderma Lucidium

Polysaccharides and Its Effect on Antioxidant Enzymes Activity, International

Journal of Biological Macromolecules, Vol. 46, p. 167-172.

[11] Banker, G.S. dan Anderson, N.R. 2010. Tablet in the Theory and Practice of Industrial

Pharmacy. Ed III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. (Jakarta: UI Press). p 128.

[12] Kamaruddin.Sriyanti,I.Edikresnha,D.Munir,M,M.Khairurrijal,K.2018.Electrosprayed

Polyvinylpyrrolidone (PVP) Submicron Particles Loaded by Green Tea Extracts. IOP

(20)

[13] Machmudah,S., Wahyudiono., Kanda, H.,Goto,M. 2016. Hydrothermal Extraction of

Phytochemical Compounds fromPolygonum cuspidatum roots in a Semi-Batch

Reactor System. ARPN jouenal of engineering and applied science. Volume 11, ISSN

1819-6608.

[14] https://surabaya.kompas.com/read/2020/03/31/20361881/pembatasan social berskala

besar Surabaya akan batasi operasional-mal-dan?page=all. Diakses tanggal

12-09-2020.

[15] https://www.jatimtimes.com/baca/211614/20200327/151500/bahas dampak social

ekonomi covid 19 gubernur khofifah gelar rakor video conference dengan 38 kepala

daerah. Diakses tanggal 12-09-2020.

(21)

LAMPIRAN 1 Tabel Daftar Luaran

Program

: Penelitian Pasca Sarjana Dana ITS

Nama Ketua Tim

: Dr. Siti Machmudah, S.T., M.Eng

Judul

: Ekstraksi Senyawa Fitokimia dari Gracilaria sp dan

Momordica charantia Secara Hydrothermal serta

Mikroninasi Partikel dengan Menggunakan Electrospraying.

1.Artikel Jurnal

No

Judul Artikel

Nama Jurnal

Status Kemajuan*)

1

Yield and Extraction Rate

Analysis of Phytochemical

Compounds from Eucheuma

cottonii, Ganoderma lucidium and

Gracilaria sp using Subcritical

Water Extraction

ASEAN Journal of

Chemical Engineering

(Scopus indexed)

Review

*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, published

2. Artikel Konferensi

No

Judul Artikel

Nama Konferensi (Nama

Penyelenggara, Tempat,

Tanggal)

Status Kemajuan*)

1

Yield and Extraction Rate

Analysis of Phytochemical

Compounds from Eucheuma

cottonii, Ganoderma lucidium and

Gracilaria sp using Subcritical

Water Extraction

International

Conference on

Chemical and Material

Engineering (ICCME)

(Universitas

Diponegoro Semarang,

Online Via Zoom, 6-7

Oktober 2020)

Accepted

*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, presented

3. Paten

No Judul Usulan Paten

Status Kemajuan

*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review

4. Buku

(22)

*) Status kemajuan: Persiapan, under review, published

5. Hasil Lain

No

Nama Output

Detail Output

Status Kemajuan*)

*) Status kemajuan: cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini

6. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir/PKM yang dihasilkan

No Nama Mahasiswa

NRP

Judul

Status*)

1

Fesa Putra Kristianto

02211960010003 Ekstraksi

Senyawa

Fitokimia dari

Momordica

Charantia

Menggunakan

Subcritical-Water

Extraction

(SWE) serta

Mikronisasi

Partikel

Menggunakan

Electrospraying

In Progress

(23)

LAMPIRAN 2 Bukti Penerimaan

(24)

2. Bukti Pembayaran

3. Bukti Penerimaan Jurnal

Gambar

Tabel 1.1 Senyawa Fitokimia pada Momordica Charantia
Gambar 2.1 Yield SWE proses
Gambar 2.2 Laju Reaksi Proses SWE Gracilaria sp pada suhu (a) 140 o C; (b) 160 o C; (c) 180 o C
Tabel 2.1 Konstanta Laju Reaksi dari Linerisasi Model Laju Rekasi Orde Satu dan Orde Dua  Bahan  Suhu Operasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dasar dengan ketentuan pasal 36 demikian adalah jelas bertentangan dengan hak untuk “secara tidak sah dicampuri masalah pribadi, keluarga, rumah atau

Program Studi Desain Komunikasi Visual IKADO menghasilkan lulusan desainer yang berkompeten, profesional, kreatif, berjiwa entrepreneur dan mampu menerapkan teknologi

Tujuan transkrip fonetik adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan tidak ambigu kepada pembelajar bahasa, misalnya bunyi yang mana yang harus digunakan pada

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, guru melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah

Luaran wajib dari Penelitian Fundamental ini adalah publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal ilmiah bereputasi internasional.. Sedangkan luaran

Barang siapa dengan sengaja memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual, atau memasukkan ke Indonesia, meterai, tanda atau merek

Laba bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham dasar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 adalah Rp97.127.888

Kegiatan membaca sangat diperlukan bagi siswa, membaca akan meningkatkan kemampuan pemahaman tentang teks bacaan dan dapat memberikan informasi kepada siswa, dari siswa yang