Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah Pembinaan

(1)

6 6

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

UPAYA MEMPERKECIL TINGKAT KENAKALAN REMAJA SMAN 1

BANDUNG DENGAN DIADAKANNYA BERBAGAI KEGIATAN ROHANI

SESUAI DENGAN VISI DAN MISI SEKOLAH

Disusun oleh : Disusun oleh :

Dta. Hj. Emi Yuliaty, M ,Pd Dta. Hj. Emi Yuliaty, M ,Pd

NIP : 195511071979012001 NIP : 195511071979012001 (Kepala Sekolah

(Kepala Sekolah SMAN SMAN 1 Bandung)1 Bandung)

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG

Jl : Ir.H. JUANDA No 93

BANDUNG

2010

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

(4)

Cancel Anytime.

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis dapat

penulis dapat merampungkan laporan merampungkan laporan Penelitian Tidakan Penelitian Tidakan Sekolah Sekolah (PTS) (PTS) dengan juduldengan judul ““Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung DenganUpaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah”

Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah” ini dapatini dapat penulis selesaikan.

penulis selesaikan. PTS

PTS ini ini dipicu dipicu oleh oleh adanya adanya kenakalan ykenakalan yang ang marak marak sehingga sehingga dapat dapat merusak merusak diri siswa diri siswa ituitu sendiri. Beberapa penyimpangan terasa akhir-akhir ini yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA sendiri. Beberapa penyimpangan terasa akhir-akhir ini yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung diantaranya : Banyaknya ketidak hadiran (Absensi), adanya perkelahian, Negeri 1 Bandung diantaranya : Banyaknya ketidak hadiran (Absensi), adanya perkelahian, pelanggaran Tata

pelanggaran Tata Tertib, Merokok Tertib, Merokok di di Sekolah.Sekolah.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan PTS ini tidak menutup kemungkinan Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan PTS ini tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan dari berbagai segi, mungkin sistematikanya, mungkin isinya, maupun masih terdapat kekurangan dari berbagai segi, mungkin sistematikanya, mungkin isinya, maupun segi kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik konstrutif dan saran dari pembaca umumnya sangat segi kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik konstrutif dan saran dari pembaca umumnya sangat penulis harapkan.

penulis harapkan.

Penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan PTS

menyelesaikan PTS ini, semoga ini, semoga laporan PTS laporan PTS ini dapat ini dapat memberikan kontribusi kepada memberikan kontribusi kepada duniadunia pendidikan umumnya dan kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Terimakasih. pendidikan umumnya dan kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Terimakasih.

(5)

Cancel Anytime.

(6)

Cancel Anytime.

UCAPAN TERIMA KASIH UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

SWT penulis dapat penulis dapat merampungkan laporan merampungkan laporan Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan Sekolas (PTS) Sekolas (PTS) dengan dengan judul judul :: ““ Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung DenganUpaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan MISI

Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan MISI Sekolah”Sekolah” ini dapatini dapat penulis selesaikan.

penulis selesaikan.

Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa bantuan materil, Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa bantuan materil, dorongan moral dan spiritual, tenaga, doa yang tulus baik langsung maupun tidak langsung dorongan moral dan spiritual, tenaga, doa yang tulus baik langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.

sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.

Atas semua kontribusi tersebut, dengan penuh rasa takzim, penulis ucapkan terima kasih Atas semua kontribusi tersebut, dengan penuh rasa takzim, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada:

yang sebesar-besarnya, terutama kepada: 1.

1. Kepala Dinas Pendididkan Kota Bandung Bapak Drs. Oji Mahroji yang banyak Kepala Dinas Pendididkan Kota Bandung Bapak Drs. Oji Mahroji yang banyak memberikan sumbangsih pikiran kepada penulis.

memberikan sumbangsih pikiran kepada penulis. 2.

2. Bapak Kabid SMAKBapak Kabid SMAK – – Disdik Kota Bandung yang selalu memberikan kemudahanDisdik Kota Bandung yang selalu memberikan kemudahan kepada penulis dalam bertukar pikiran membahas kenakalan remaja.

kepada penulis dalam bertukar pikiran membahas kenakalan remaja. 3.

3. Bapak Bapak Drs. Amin Drs. Amin Yusuf Yusuf Pengawas Pembina Pengawas Pembina Disdik Disdik Kota Bandung Kota Bandung yang yang banyak banyak memberikan masukan kepada penulis .

memberikan masukan kepada penulis . 4.

4. Guru-guru Guru-guru dan Siswa dan Siswa SMA Negeri SMA Negeri 1 Bandung 1 Bandung yang yang banyak banyak membantu dalam membantu dalam pengisianpengisian angket, wawancara, dan kesediaannya untuk hypnotherapy.

angket, wawancara, dan kesediaannya untuk hypnotherapy.

Semoga semua yang telah mereka kontribusikan mendapat balasan kebaikan yang berlipat Semoga semua yang telah mereka kontribusikan mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

(7)

Cancel Anytime.

(8)

Cancel Anytime.

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

Bandung Nopember 2010 Bandung Nopember 2010

Peneliti Peneliti

Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd 1. Judul Penelitian

1. Judul Penelitian

UPAYA MEMPERKECIL TINGKAT UPAYA MEMPERKECIL TINGKAT KENAKALAN REMAJA SMAN 1 KENAKALAN REMAJA SMAN 1 BANDUNG DENGAN

BANDUNG DENGAN

DIADAKANNYA BERBAGAI DIADAKANNYA BERBAGAI KEGIATAN ROHANI SESUAI KEGIATAN ROHANI SESUAI

DENGAN VISI DAN MISI SEKOLAH DENGAN VISI DAN MISI SEKOLAH

2. Identitas Peneliti 2. Identitas Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin b. Jenis Kelamin c. Pangkat, Golongan, c. Pangkat, Golongan, d. NIP d. NIP e. Asal Sekolah e. Asal Sekolah f. Alamat Kantor f. Alamat Kantor g. Alamat Rumah g. Alamat Rumah

Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd Perempuan Perempuan Pembina Tk I/ IV B Pembina Tk I/ IV B 195511071979012001 195511071979012001 SMA Negeri 1 Bandung SMA Negeri 1 Bandung Jl. Ir H. Juanda 93 Bandung Jl. Ir H. Juanda 93 Bandung Jl. Platina No. 2 Bandung Jl. Platina No. 2 Bandung

3.

(9)

Cancel Anytime.

(10)

Cancel Anytime.

DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH: DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH:

PENGAWAS PEMBINA DISDIK KOTA BANDUNG PENGAWAS PEMBINA DISDIK KOTA BANDUNG

Drs. Amin Yusuf Panirwan Hastya Drs. Amin Yusuf Panirwan Hastya

NIP 195208041981121001 NIP 195208041981121001

(Pembina TK 1/IVb) (Pembina TK 1/IVb)

DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH : DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH :

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Drs. H. Oji Mahroji Drs. H. Oji Mahroji NIP : 195506021984031005 NIP : 195506021984031005 Pembina Utama Muda IV C Pembina Utama Muda IV C

(11)

Cancel Anytime.

(12)

Cancel Anytime.

ABSTRAK ABSTRAK

Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung Dengan Diadakannya Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah . Penelitian ini dilatar Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah . Penelitian ini dilatar belakangi maraknya

belakangi maraknya kenakalan remaja kenakalan remaja yang yang meliputi semua perilaku meliputi semua perilaku yang yang menyimpang darimenyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitar nya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja dirinya sendiri dan orang-orang di sekitar nya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Jenis kenakalan remaja secara umum biasanya adalah : penyalahgunaan narkoba, masa transisi. Jenis kenakalan remaja secara umum biasanya adalah : penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran antara pelajar.

seks bebas, tawuran antara pelajar. Sehubungan dengan hal

Sehubungan dengan hal tersebut maka Penulis mtersebut maka Penulis mengadakan penelitian engadakan penelitian di lokasi SMA di lokasi SMA Negeri 1Negeri 1 Bandung dengan judul : “

Bandung dengan judul : “ Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Bandung Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah”

Sekolah”..Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya beberapa penyimpangan yang dilakukanPenelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung diantaranya : Banyaknya ketidak hadiran (absensi), oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung diantaranya : Banyaknya ketidak hadiran (absensi), adanya perkelahian, pelanggaran tata tertib, merokok di Sekolah dll.

adanya perkelahian, pelanggaran tata tertib, merokok di Sekolah dll. Tujuan penelitian untuk

Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui (a) sejauh (a) sejauh mana kenakalan mana kenakalan remaja yang remaja yang dilakukan olehdilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung

siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung (b) apa aktivitas siswa siswi SMA Negeri 1 Bandung dalam(b) apa aktivitas siswa siswi SMA Negeri 1 Bandung dalam kesehariannya (c) apa solusi yang dapat dilakukan untuk memenghilangkan atau setidaknya kesehariannya (c) apa solusi yang dapat dilakukan untuk memenghilangkan atau setidaknya memperkecil kenakalan remaja yang sedang marak di luar lingkungan sekolah.

memperkecil kenakalan remaja yang sedang marak di luar lingkungan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa perilaku 'nakal' remaja perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan bisa disebabkan oleh faktor oleh faktor daridari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internalFaktor internal: Krisis dan: Krisis dan Kontrol diri yang lemah identitas.

Kontrol diri yang lemah identitas. Faktor eksternalFaktor eksternal:: Keluarga, teman sebaya danKeluarga, teman sebaya dan

komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik

komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik .. Penelitian dilakukan dengan metodePenelitian dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Melalui teknik observasi dan angket yang disebarkan di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung Melalui teknik observasi dan angket yang disebarkan di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung dengan alur

dengan alur siklus diketahui bahwa siklus diketahui bahwa dengan berbagai dengan berbagai kegiatan rohani kegiatan rohani misalnya : mmisalnya : muhasabah,uhasabah, tabligh akbar, idul

tabligh akbar, idul kurban, bakti sosial, pelatihan kurban, bakti sosial, pelatihan manasik haji, mentoring, rihlah, manasik haji, mentoring, rihlah, energik pintarenergik pintar soleh edukatif (EPISODE) , Orientasi Pengenalan dan Pengkajian Islam (OPPI). Bagi mereka soleh edukatif (EPISODE) , Orientasi Pengenalan dan Pengkajian Islam (OPPI). Bagi mereka yang

yang non non muslim muslim ada ada wadah wadah tersendiri tersendiri yaitu yaitu One One Creative Ministry Creative Ministry (OCM) (OCM) dan dan OrientasiOrientasi Pengenalan

Pengenalan Agama Agama Kristen (OPAK Kristen (OPAK ) ) yang yang diadakan di diadakan di sekolah sekolah dapat memperkecil dapat memperkecil kenakankenakan remaja khususnya

remaja khususnya siswa- Siswi siswa- Siswi SMA Negeri SMA Negeri 1 Bandung.1 Bandung.

Kegiatan tersebut sangat menunjang dan berhasil memperkecil kenakalan remaja yang ada di Kegiatan tersebut sangat menunjang dan berhasil memperkecil kenakalan remaja yang ada di SMA Negeri 1 Bandung sesuai dengan VISI dan MISI sekolah bahwa Iman dan Taqwa itu SMA Negeri 1 Bandung sesuai dengan VISI dan MISI sekolah bahwa Iman dan Taqwa itu

(13)

Cancel Anytime.

(14)

Cancel Anytime.

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan pilar utama dalam menggapai kemajuan masa depan suatu Pendidikan merupakan pilar utama dalam menggapai kemajuan masa depan suatu bangsa. Bangsa yang ingin maju perlu meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk bangsa. Bangsa yang ingin maju perlu meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk menggerakkan roda pembangunan melalui sistem pendidikannya. Peningkatan kualitas menggerakkan roda pembangunan melalui sistem pendidikannya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sistem pendidikan antara lain dilakukan melalui proses sumber daya manusia melalui sistem pendidikan antara lain dilakukan melalui proses pendidikan yang terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien, sehingga diharapkan pendidikan yang terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien, sehingga diharapkan setiap individu diberi kesempatan untuk mengembangkan semua potensi pribadinya. setiap individu diberi kesempatan untuk mengembangkan semua potensi pribadinya. Semua tuntutan ini juga harus menjadi perhatian yang serius dari semua komponen Semua tuntutan ini juga harus menjadi perhatian yang serius dari semua komponen pendidikan. sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun pendidikan. sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pada pasal 3 yaitu:

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pada pasal 3 yaitu:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

(15)

Cancel Anytime.

(16)

Cancel Anytime.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab yang besar dalam Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa sehingga akan melahirkan insan yang mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa sehingga akan melahirkan insan yang cerdas intektual, emosional, spiritual dan dimensi sosial sehingga akan menempatkan posisisnya cerdas intektual, emosional, spiritual dan dimensi sosial sehingga akan menempatkan posisisnya yakni sebagai pribadi yang utuh, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. Karena justru yakni sebagai pribadi yang utuh, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. Karena justru kelompok sosial inilah yang menjadikan manusia dapat tumbuh sebagaimana wajarnya. Seiring kelompok sosial inilah yang menjadikan manusia dapat tumbuh sebagaimana wajarnya. Seiring dengan pelaksanaan tanggung jawab tersebut maka komponen sekolah terutama guru dengan pelaksanaan tanggung jawab tersebut maka komponen sekolah terutama guru mempunyai peranan penting dalam menggali dan membimbing siswa untuk dapat mempunyai peranan penting dalam menggali dan membimbing siswa untuk dapat mengembangkan segenap potensi dan mendapatkan hak-haknya sebagai peserta didik, seperti mengembangkan segenap potensi dan mendapatkan hak-haknya sebagai peserta didik, seperti mendapatkan bimbingan dalam menentukan masa depan dan cita-cita dari institusinya.

mendapatkan bimbingan dalam menentukan masa depan dan cita-cita dari institusinya.

Kondisi yang ditemukan selama ini di SMA Negeri 1 Bandung kurangnya pelayanan dan Kondisi yang ditemukan selama ini di SMA Negeri 1 Bandung kurangnya pelayanan dan bimbingan guru kepada

bimbingan guru kepada peserta didik, peserta didik, masih belum maksimal masih belum maksimal terbukti masih banyak terbukti masih banyak siswa-sissiswa-siswiwi yang melakukan tindakan yang dapat dikatakan menyimpang dan hal ini berdampak dengan yang melakukan tindakan yang dapat dikatakan menyimpang dan hal ini berdampak dengan keberadannya yaitu menjadi nakal dan dapat disebut dengan kenakalan remaja.

keberadannya yaitu menjadi nakal dan dapat disebut dengan kenakalan remaja.

Secara umum kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak Secara umum kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal

anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba,Rokok, Narkoba, Freesex,Freesex, dan terlibat banyak tindakandan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya

(17)

Cancel Anytime.

(18)

Cancel Anytime.

tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Jenis kenakalan cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Jenis kenakalan remaja secara

remaja secara umum biasanya umum biasanya adalah : adalah : penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, seks bebas, tawuran antaratawuran antara pelajar.

pelajar.

Melihat keadaan seperti ini sesuai dengan VISI dan MISI SMA Negeri 1 Bandung yaitu Melihat keadaan seperti ini sesuai dengan VISI dan MISI SMA Negeri 1 Bandung yaitu

Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, Taqwa. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas disiplin meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan administrasi, mewujudkan hubungan kerjasama yang belajar mengajar, dan layanan administrasi, mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondisif baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, harmonis, kondisif baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, meningkatkan sumberdaya manusia yang handal , mewujudkan lingkungan sekolah yang meningkatkan sumberdaya manusia yang handal , mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan aman

bersih, indah, nyaman dan aman

Maka Penulis

Maka Penulis merasa perlu merasa perlu mengadakan penelitian mengadakan penelitian di lokasi di lokasi SMA Negeri SMA Negeri 1 Bandung1 Bandung dengan judul : “

dengan judul : “ Upaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 BandungUpaya Memperkecil Tingkat Kenakalan Remaja SMA Negeri 1 Bandung D

Dengan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah”engan Diadakannya Berbagai Kegiatan Rohani Sesuai Dengan VISI dan Misi Sekolah” ..

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh

(19)

Cancel Anytime.

(20)

Cancel Anytime.

B. RUMUSAN MASALAH B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

masalah dalam penelitian ini adalah : 1.

1. Apakah berbagai kegiatan Apakah berbagai kegiatan kerohanian kerohanian (Keagamaan) yang diadakan (Keagamaan) yang diadakan di SMA Negeri di SMA Negeri 11 Bandung dapat memperkecil kenakalan remaja?

Bandung dapat memperkecil kenakalan remaja? 2.

2. Apakah VISI Apakah VISI dan MISI dan MISI Sekolah dapat Sekolah dapat mewujudkan upaya memperkecil tingkatmewujudkan upaya memperkecil tingkat kenakalan remaja khususnya di SMA Negeri 1 Bandung ?

kenakalan remaja khususnya di SMA Negeri 1 Bandung ?

C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Sebelum menentukan tindakan apa yang dianggap dapat meningkatkan dan mewujudkan Sebelum menentukan tindakan apa yang dianggap dapat meningkatkan dan mewujudkan VISI dan MISI SMA Negeri 1 Bandung, terlebih dahulu penulis melakukan pengkajian berbagai VISI dan MISI SMA Negeri 1 Bandung, terlebih dahulu penulis melakukan pengkajian berbagai aktivitas siswa dan guru, diskusi dengan pakar dan teman sejawat dan guru-guru. Hasilnya aktivitas siswa dan guru, diskusi dengan pakar dan teman sejawat dan guru-guru. Hasilnya diperoleh beberapa alternative tindakan yang dihipotesiskan dapat memperkecil kenakalan diperoleh beberapa alternative tindakan yang dihipotesiskan dapat memperkecil kenakalan remaja dan

remaja dan mewujudkan VISI mewujudkan VISI , MISI , MISI SMA Negeri SMA Negeri 1 Bandung. 1 Bandung. Alternatif tersebut adalahAlternatif tersebut adalah Melalui monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di SMA Negeri 1 Bandung dan Melalui monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di SMA Negeri 1 Bandung dan mengikuti

(21)

Cancel Anytime.

(22)

Cancel Anytime.

E. MANFAAT HASIL PENELITIAN E. MANFAAT HASIL PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu manajen pendidikan Hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu manajen pendidikan khususnya

khususnya manajemen manajemen (pengelolaan (pengelolaan Kesiswaan)Kesiswaan)

2. Manfaat Praktis 2. Manfaat Praktis

Untuk memperkecil dan menanggulangi tingkat kenakalan remaja di SMA Negeri 1 Bandung Untuk memperkecil dan menanggulangi tingkat kenakalan remaja di SMA Negeri 1 Bandung sebagai solusi bagi Pengelolaan Kesiswaan :

sebagai solusi bagi Pengelolaan Kesiswaan :

a.

a. Sebagai acuan untuk peningkatan dan keberhasilan dalam mewujudkan VISI dan MISISebagai acuan untuk peningkatan dan keberhasilan dalam mewujudkan VISI dan MISI Sekolah

Sekolah b.

b. Meningkatkan kepedulian terhadap prilaku siswa-siswi SMA Negeri 1 BandungMeningkatkan kepedulian terhadap prilaku siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung c.

c. Meningkatkan kebersamaan guru dalam menghadapi masalah kenakalan remaja di SMAMeningkatkan kebersamaan guru dalam menghadapi masalah kenakalan remaja di SMA Negeri 1 Bandung

Negeri 1 Bandung d.

(23)

Cancel Anytime.

(24)

Cancel Anytime.

mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. Dalam Bakolak mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku / tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan laku / tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1) kenakalan yang dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan

(25)

Cancel Anytime.

(26)

Cancel Anytime.

Santrock ;"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak Santrock ;"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

B.

B. KENAKALAN REMAJAKENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Penyebab terjadinya kenakalan remaja : Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari Penyebab terjadinya kenakalan remaja : Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

(27)

Cancel Anytime.

(28)

Cancel Anytime.

mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal: Faktor eksternal:

1.

1. KeluargaKeluarga

Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

remaja. 2.

2. Teman sebaya yang kurang baik Teman sebaya yang kurang baik 3.

(29)

Cancel Anytime.

(30)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. 17. 17. MencuriMencuri 18. 18. MencopetMencopet 19. 19. MenodongMenodong 20.

20. Menggugurkan KandunganMenggugurkan Kandungan 21.

21. MemperkosaMemperkosa 22.

22. BerjudiBerjudi 23.

23. Menyalahgunakan narkotikaMenyalahgunakan narkotika 24.

(31)

Cancel Anytime.

(32)

Cancel Anytime.

Ciri-ciri kenakalan remaja adalah

Ciri-ciri kenakalan remaja adalah tidak mau belajar tidak mau belajar karena yang mereka karena yang mereka fikirkan hanyalahfikirkan hanyalah bersenang-senang dan berpesta pora. Tidak mau di nasehati mereka akan marah dan bersenang-senang dan berpesta pora. Tidak mau di nasehati mereka akan marah dan memaki-maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka

maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka

Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh. mereka menjadi, bodoh karena mereka Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh. mereka menjadi, bodoh karena mereka tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. mengatur waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. Karena waktunya habis

Karena waktunya habis terbuang terbuang untuk bermain-main dan untuk bermain-main dan bersenang-senanbersenang-senang tidak g tidak pernahpernah memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan ibadah akibatnya remaja

ibadah akibatnya remaja menjadi nakal dan menjadi nakal dan melakukan perbuatan melakukan perbuatan yang tidak yang tidak baik.baik.

C. KEROHANIAN C. KEROHANIAN

Kerohanian atau rohani, dalam maksud merujuk kepada perkara-perkara yang berkaitan Kerohanian atau rohani, dalam maksud merujuk kepada perkara-perkara yang berkaitan

(33)

Cancel Anytime.

(34)

Cancel Anytime.

Rohani yang kacau dikaitkan juga dengan emosi negatif dari segi psikologi. Manakala Rohani yang kacau dikaitkan juga dengan emosi negatif dari segi psikologi. Manakala rohani yang sempurna selalu juga dikaitkan dengan aktiviti beragama individu yang tekun dan rohani yang sempurna selalu juga dikaitkan dengan aktiviti beragama individu yang tekun dan perbuatan baik yang banyak dilakukan oleh individu itu. Walaupun demikian, dari segi perbuatan baik yang banyak dilakukan oleh individu itu. Walaupun demikian, dari segi perspektif umum, individu yang mempunyai rohani yang baik diklasifikasikan oleh penentuan perspektif umum, individu yang mempunyai rohani yang baik diklasifikasikan oleh penentuan dan kepercayaan umum mengenai hal kelakuan kebaikan individu itu secara total. Maksud dan kepercayaan umum mengenai hal kelakuan kebaikan individu itu secara total. Maksud individiu yang mempunyai kerohanian yang tinggi pada pandangan masyarakat adalah individu individiu yang mempunyai kerohanian yang tinggi pada pandangan masyarakat adalah individu yang tidak pernah melakukan kesalahan langsung pada pandangan masyarakat walaupun yang tidak pernah melakukan kesalahan langsung pada pandangan masyarakat walaupun

(35)

Cancel Anytime.

(36)

Cancel Anytime.

-- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakatBerdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

Pengertian Misi adalah

Pengertian Misi adalah pernyataan tentang apa pernyataan tentang apa yang harus yang harus dikerjakan oleh sekolah dikerjakan oleh sekolah dalamdalam usahanya mewujudkan Visi. Misi sekolah adalah tujuan dan alas an keberadaan sekolah tersebut. usahanya mewujudkan Visi. Misi sekolah adalah tujuan dan alas an keberadaan sekolah tersebut. Misi juga

Misi juga akan memberikan akan memberikan arah sekaligus arah sekaligus batasanproses batasanproses pencapaian tujuanpencapaian tujuan

BAB III BAB III

(37)

Cancel Anytime.

(38)

Cancel Anytime.

penelitiannya dilakukan secara siklikal. Satu siklus dimulai dari (1) perencanaan awal, (2) penelitiannya dilakukan secara siklikal. Satu siklus dimulai dari (1) perencanaan awal, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi.

pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. 1. Perencanaan

1. Perencanaan

Yaitu membuat rencana perbaikan berdasarkan adanya masalah atau kondisi yang menuntut Yaitu membuat rencana perbaikan berdasarkan adanya masalah atau kondisi yang menuntut diperbaiki. Hal ini meliputi persiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan, diperbaiki. Hal ini meliputi persiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan, menentukan siapa (subyek penelitian dan teman berkolaborasi), kapan (jadwal pelaksanan), menentukan siapa (subyek penelitian dan teman berkolaborasi), kapan (jadwal pelaksanan), dan tempat pelaksanaan.

(39)

Cancel Anytime.

(40)

Cancel Anytime.

demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama peneliti akan kembali demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama peneliti akan kembali melakukan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada siklus kedua, dan melakukan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada siklus kedua, dan seterusnya, dan “ . . . berhenti apabila telah berdampak positif terhadap proses dan hasil yang seterusnya, dan “ . . . berhenti apabila telah berdampak positif terhadap proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan tersebut berhasil” (Sudjana, 2009

(41)

Cancel Anytime.

(42)

Cancel Anytime.

……… ………

??

Gambar 1. Langkah-langkah PTS (Direktorat Tendik, 2008) Gambar 1. Langkah-langkah PTS (Direktorat Tendik, 2008)

(43)

Cancel Anytime.

(44)

Cancel Anytime.

adalah tujuan dan alas an keberadaan sekolah tersebut. Misi juga akan memberikan arah adalah tujuan dan alas an keberadaan sekolah tersebut. Misi juga akan memberikan arah sekaligus

(45)

Cancel Anytime.

(46)

Cancel Anytime.

Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum nama kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan nama kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut