BAB I
PENDAHLUAN
1.1 Latar BelakangManusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dan saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan, jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuhan-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, yang disebut sebagai zat gizi mikro serta vitamin dan mineral yang diseut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh diperlukan air serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit, oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individua agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.
Hidangan “gizi seimbangan” adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedilit protein. Zat pembangunan atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Bahan makanan sumber zat tenaga dari karbohidrat antara lain : beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, pasta, macaroni, dan tepung-tepungan disamping gula murni, baik sukrosa, glukosa, dan luktrosa sedangkan bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses metabolisme atau kerjaannya fungsi organ
tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses metabolisme sedangkan serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama memberikan isi perut (bulkg) dan membantu memperlancar proses buang air besar, selain itu serat juga mempengaruhi peyerapan zat gizi dalam usus.
Disamping “4 sehat 5 sempurna” pola makanan yang mengikuti “12 pesan dasar gizi seimbang” sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan gizi. 1.2 Tujuan Penulisam
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini meliputi : a. Tujuan umum
Sebagai salah satu Tugas Makalah Mata Kuliah Ilmu b. Tujuan khusus
GiziAgar mahasiswa akademi keperawatan kabupaten cianjur dapat memahami tentang Kebutuhan gizi pada lansia dan dewasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Nutrisi Untuk Dewasa2.1.1 Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme dengan makanan yang dikonsumsinya, dengan kata lain sesuai dengan tubuh yang menggunakannya. (chistian dan greger : P4). Menurut ilmu kesehatan anak fkul (1985). Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan protein, lemak, vitamin dan mineral.
Jumlah zat makanan yang dipergunakan tidaklah sama bagi setiap orang karena jumlah zat makanan yang diperlukan tergantung pada jumlah tenaga yang dikeluarkan dan kuantitas proses pembentukan jaringan didalam tubuh sebenarnya masih banyakfaktor lain yang mempengaruhi kebutuhan akan jumlah berbagai zat makanan yang belum diketahui.
2.1.2 Fungsi Nutrisi
Nutrisi mempunyai 3 fungsi pokok, antara lain :
a.Untuk pertumbuhan, penyedian energi, untuk pergerakan dan proses tubuh.
b. Untuk pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh yang rusak c.Untuk metabolisme dalam tubuh.
Selain nutrisi memiliki fungsi pokok, nutrisi juga memiliki fungsi, antara lain :
a. Memberi tenaga b. Mengatur suhu tubuh
c. Melindungi tubuh dari penyakit
d. Membentuk cadangan makanan dalam tubuh
2.1.3 Tujuan pemberian nutrisi dewasa ( usia dewasa berapa tahun ) Gizi adalah makanan dan manfaatnya untuk kesehatan dapat juga diuraikan saat makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dan saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan, jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuhan-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, yang disebut sebagai zat gizi mikro serta vitamin dan mineral yang diseut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh diperlukan air serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit, oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individua agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.
Hidangan “gizi seimbangan” adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk
atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Bahan makanan sumber zat tenaga dari karbohidrat antara lain : beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, pasta, macaroni, dan tepung-tepungan disamping gula murni, baik sukrosa, glukosa, dan luktrosa sedangkan bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses metabolisme atau kerjaannya fungsi organ tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses metabolisme sedangkan serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama memberikan isi perut (bulkg) dan membantu memperlancar proses buang air besar, selain itu serat juga mempengaruhi peyerapan zat gizi dalam usus.
Disamping “4 sehat 5 sempurna” pola makanan yang mengikuti “12 pesan dasar gizi seimbang” sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan gizi.
1. Makanlah aneka ragam makanan
Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari berbagai makanan yang terjamin terpenuhnya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Setiap orng dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung enenrgi agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi Dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks (padi-padian), umbi-umbian dan tepung-tepungan dari pada karbohidrat murni (gula). 4. Batas konsumsi lemak dan minyak sampai separempat dari kecukupan
energi
Lemak dan minyak berguna untuk meningkatkan jumlah energi, memebantu penyerapan vitamin A, D,E, dan K serta menambah lezatnaya
hidanagan. Dianjurkan menggunakan lemak nabati karena mudah dicerna oleh tubuh.
5. Gunakan garam beryodium
Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida sebanyak 30-80. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam yang beryodium untuk memasak atau mengolah makanan agar tidak terjadi gangguan akibat kurang yodium (gaky).
6. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi (Fe) adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin (Hb) atau sel darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan berasal dari makanan hewani (neme-iron)dibandingkan dari makanan nabati (nonheme-iron)
7. Memberikan asi saja pada bayi sampai umur 6 bulan
Asi adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya lengka, mengandung zat kekebalan dan memberikan asi akan memepererat jalinan kasih sayang ibu
8. Biasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan fisik, memertahankan daya tahan saat bkerja dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau di proses dengan alat (air minum kemasan). Fungsi air minum dalam tubuh adalah untuk melancarkan transfortasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa
metabolisme. Dianjurkan minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko penyakit ginjal. 10. Lakukan kegiatan fisik atau olah raga secara teraratur
Kegiatan fisik dan olah raga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk meningkatkan fungsi jantung, paru-paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum-minuman beralkohol
Alkohol hanya mengandung energi, tanpa mengandung zat gizi lain, kebiasaan minum alkohol dapat mengakibatkan kurang gizi, penyakit gangguan hati, kerusakan saraf otak dan jaringan serta menyebabkan kecanduan.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman adalah makanan bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
14. Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting lain. Hal tersebut sangat membatu konsumen pada saat memilih dan membeli makanan tersebut sesuai kebutuhan gizi dan kindisi kesehatan konsumen.
2.1.4 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi usia dewasa :
1. Umur : masa pertumbuhan dari janin, bayi, balita, usia remaja sampaidewasa muda membutuhkan zat gizi cukup kekurangan zat gizi pada masa tersebut akan mempengaruhi prtumbuh kembang.
Contoh : kurang yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan anak kretin.
2. Jenis kelamin pada umumnya lelaki memerlukan zat gizi lebih dibandingkan wanita karena luas permukaan tubuh maupun otot pada laki-laki lebih besar dari pada wanita. Namun kebutuhan Fe pada wanita cendrung lebih tinggi karena wanita mengalami mentrubasi. 3. Aktifitas : kegiatan atau pekerjaan sehari-hari yang lebih aktif baik fisik maupun mental memerlukan energi/kalori lebih banyak.
4. Lingkungan yang ingin memerlukan energi/kalori yang lebih. Demikian pula orang yang berada dilingkungan bahan nuklir harus mendapatkan suplemen.
2.1.5 Kebutuhan Nutrisi untuk usia dewasa
Energi merupakan zat yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dan lipeskan didalam tubuh pada proses pembakaran zat makanan. Semua enenrgi yang terkandung dalam zat makanan itu pada umumnya hanya dapatmengubah 10-20% dari energi potensial menjadi tenaga kerja sedangkan sisanya di ubah menjadi panas. Empat buah hal yang harus dipenuhi jika seseorang mengukur energi yang diperlukan diantaranya :
1. Energi untuk metabolisme basal
Ialah jumlah energi yang diperlukan tubuh dalam keadaan istirahat baik jasmani maupun rohani dalam keadaan tidak tidur dan suhu badan dalam lingkungan serasi. Energi basal dipengarihi oleh luas badan, umur, jenis kelamin, cuaca, ras, status gizi, penyakit dan hormon-hormon yang paling berpengaruh adalah tiroksin pada keadaan hipotiroidea energi basal menurun, sedangkan dalam keadaan hipertiroidea energi basal meningkat.
2. Energi untuk pengaruh makanan yang disebut “ specifik dynamic action (SDA)”
Untuk mengolah makanan yang diserap, tubuh memerlukan sejumlah kalori tambahan yang disebut SDA, karena metabolisme karbohidrat, lemak dan protein memerlukan SDA lebih yang berlain-lainan maka SDA ini pun berbeda-beda menurut jenis makannya.
Misalnya kalau makanan kita mengandung 2000 kalori maka jumlah kalori yang sebenarnya tersedia untuk tubuh kurang dari 2000 kalori itu karena sebagian dipergunakan untuk metabolisme protein, memerlukan SDA lebih tinggi dari kedua jenis makanan lainnya.
3. Energi untuk pertumbuhan
Pertumbuhan mempengaruhi jumlah energi yang diperlukan karena itu harus ditambahkan sejumlah protein dan lemak pada tubuh. Pertumbuhan yang giat terdapat pada masa dewasa muda.
4. Energi untuk kerja luar jika otot-otot melakukan suatu pekerjaan contohnya : mengangkat benda berjalan dan sebagainya.
Orang dewasa yang semakin tua memerlukan energi yang semakin kurang, pada orang dewasa. Pertumbuhan praktis sudah terhenti dan tinggal memelihara jaringan yang ada saja. Metabolisme basal semakin turun ketika 20 tahun. Penurunan ini terjadi berangsur-angsur secara teratur sekarang pada usia sekitar 65 tahun berkurang 20% dari pada kebutuhan energi pada usia 25 tahun.
Golongan umur (tahun)
Berat badan (kg)
Jenis kerja Energi (kal) Pria 20-59 >60 55 55 Ringan Sedang Berat 2380 2650 3200 2100 Wanita 20-59 47 Ringan 1800
>60 47 Sedang Berat 2150 2600 1710
2.1.6 Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Usia Dewasa A. Perhitungan Energi dan Nutrisi usia Dewasa
Angka kecukupan gizi setiap individu akan berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG bagi orang dewasa secara cepat kebutuhan kalori energi dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Angka kecukupan gizi (kkal/hari)
Jenis kelamin Ringan Sedang Berat
Laki-laki 1,56 x BMR 1,76 x BMR 2,10 x BMR
wanita 155 x BMR 1,70 x BMR 2,00 x BMR
Sumber : FAO / WHO / UNU, 1985 (dengan penyesuaian). (dikutip dari wisyakarya pangan dan gizi VI, 1998).
Prinsip untuk menentukan angka kecukupan energi didasarkan pada pengeluaran energi dimana komponene basal metabolic rate merupakan komponen utama. Nilai BMR ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin. Secar sederhana nilai BMR dapat ditaksir dengan menggunakan rumus regresi linier sebagai berikut :
Umur BMR (kkal/hari)
Laki – laki Perempuan
0-3 3-10 10-18 18 -30 30-60 >60 60,9 BB + 54 22,7 BB + 495 17,5 BB + 651 15,3 BB + 679 11,6 BB + 879 13,5 BB + 487 61,0 B + 51 22,5 B + 499 12,2 B + 746 14,7 B + 498 8,7 B + 829 10,5 +596
Sumber : FAO / WHO / U dari NU, 1985 (Dengan penyesuaian). (dikutip dari wisyakarya pangan dan gizi VI, 1998)
Keterangan : BB = berat badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal normal tergantung tujuan)
Dengan komposisi makanan sehari 60% dari sumber karbohidrat, 20% dari protein dan 20% dari lemak. Kecukupan protein yang dianjurkan adalah 0,8 gram/kg BB/hari. Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein dari protein nabati dan hewanin dengan perbandingan 3 : 1
Widya karya pangan dan gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/ kalori dari protein, sebagai berikut :
Indikator tingkat konsumsi tingkat persedian
Energi 2 isokkalori 2.500, protein 36,2 gram, 55 gram (9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lainnya dan 40 gram protein nabati )
AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang dewasa umur 20-59 tahun, yaitu : nasi / pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4 potong, sayuran 11/2 – 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong. Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.
Prinsip utama dalm melakukan pola makan sehari adalah “gizi seimbang”, dimana konsumsi beragam makanan yang seimbang dari “kuantitas” dan “kualitas” yang terdiri dari :
• Sumber karbohidrat : biji-bijian
• Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu rendah/bebas
lemak.
• Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong-polongan serta hasil
olahannya.
• Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar
Perhitungan Berat Badan ideal
Pola makan sehat bertujuan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan idel, sehingga dianjurkan untuk menyeimbangkan asupan kalori dengan kebutuhan energi total dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi. Disamping itu, agar melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik dengan menyeimbangkan pengeluaran dan pemasukan energi atau kalori. Untuk menurunkan berat badan penggunakan energi harus melebihi asupannya. Cara mengukur berat badan ideal yang dapat
1. Menggunakan Indeks Massa tubuh (IMT) IMT = BB (Kg)
Ket : BB = Berat badan
TB = Tinggi badan
Contoh :
Wanita dengan TB = 161 cm dan BB = 58 kg IMT = 58 (kg)
TB x TB (m) = 22,31 (normal) Ukuran
Status gizi Wanita Laki-laki
Normal Kegemukan Obesitas 17 – 23 23 – 27 >27 18 – 25 25 – 27 .\> 27
2. Menggunakan rumus brocca : Ideal = (TB - 100) – 10% (TB - 100)
Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila lebih dari 10% sudah gemukan dan bila lebih dari 10% sudah terjadi obesitas.
Contoh :
Wanita dengan tinggi badan TB = 161 cm dan BB = 58 Kg Berat ideal = (161 - 100) – 10% (58 - 100)
= 61 – 6,1 = 54,9 kg (55 kg) Berat 58 kg masih dalam batas >10%
Secara umum untuk menurunkan berat badan dapat dicapai dengan menurunkan asupan kalori. Dianjurkan untuk menurunkan berat badan 0,5 sampai 1 kg perminggu. Sehingga kebutuhan kalori harus dikurangi 500/1000 kkal/hari. Dianjurkan untuk meningkatkan penggunaan sayur, buah-buahan, kacang-kacangan dan produk biji-bijian serta mengurangi bahan makanan hewani (daging merah), lemak atau minyak jenuh (mentega atau santan) karbohidrat murni (gula, tepung-tepungan) dan yang mengandung alkoholdalam menjalankan diet rendah kaloriagar berhati-hati kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Oleh karena itu dianjurkan makan sayuran dan buah-buahan.
Perhitungan energi sangat penting pada diet untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan mencapai ideal. Diet tinggi lemak dapat menyebabkan kenaikan berat bedan dalam waktu cepat, namun harus diperhitungkan pula asupan dari seluruh total energi perhari terutama dari sumber makro nutrisi, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, satu gram lemak, setara dengan 9 kkal, 1 gram karbohidrat dan protein setara dengan 4 kkal sedangkan 1 gram alkohol setara dengan 7 kkal. Oleh karena itu komposisi makro nutrien yang dianjurkan adalah mengurangi bahan makanan terutama dari sumber-sumber lemak dan protein terutama bagi usia dewasa sampai usia lanjut (>40 tahun)
Kategori pengukuran :
1. Normal : 10% BBI 2. Overwaight : 10 -20% BBI 3. Obesitas : >20% BBI
2.2.1 Pengertian Nutrisi Tujuan Pemberin nutrisi pada lansia
Makanan atau nutrisi adalah proses penggunaan zat-zat gizi yang ada didalam tubuh untuk pertumbuhan, penggantian sel, dan pemeliharaan kesehatan tubuh.
Adapun fungsi pokok nutrisi adalah sebagai berikut :
1.Penyediaan energi untuk proses tubuh dan untuk pergerakan.
2. Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel jaringan tubuh yang rusak dan sudah tua.
3. Regulasi proses – proses dalam tubuh. 2.2.2 Kebutuhan Nutrisi untuk Lansia
Kebutuhan makanan untuk para lansia sangat dipengaruhi oleh metabolisme pasal dan pengurangan aktivitas psikologi kelebihan lemak harus dihindari utuk menurunkan kapasitas absorpsi. Adapun nutrisi yang harus dipenuhi untuk usia lanjut terdiri dari :
1. Karbohidrat
Karbohidrat dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dimana 1 gram molekul karbihidrat menghasilkan 4 kalori. Untuk kebutuhan karbohidrat pada lansia adalah 55% dari berat badan (BB)
2. Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung nitrogen, dimana dalam 1 gram protein mengandung energi kira-kira 4 kalori atau 16,8 Kg. Untuk lansia protein yang dibutuhkan adalah 40 – 60 mg/hari. Jika jumlah protein yang dikonsumsi melebihi apa yang diperlukan makan sebagian akan dibakar untuk menghasilkan energi dan sisa nitrogen dibuang keluar, sehingga terdapat suatu keseimbangan nitrogen, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein yaitu :
a. Ukuran dan komposisi tubuh
Makin besar dan berat orang itu akan semakin banyaklah jaringan aktifnya, sehingga akan banyak pula proteinnya untuk mempertahankan atau memelihara jaringan-jaringan itu.
b. Umur
Umur juga mempengaruhi kebutuhan protein terutama pada lansia kebutuhannya harus mencukupi
c. Macam Nilai Protein
Untuk pembentukan suatu jaringan protein yang bernilai rendah diperlukan > banyak daripada yang bernilai tinggi. d. /Faktor – faktor pencernaan, penyerapan, dan keadaan
psikologi tubuh
Perencanaan dan penyerapan zat – zat yang menggangu fungsi alat pencernaan tubuh. Berbagi keadaan yang mengganggu fungsi alat pecernaan akan berpengaruh pada nili gizi protein. Gol Umur (tahun) Berat Badan (Kg) Protein / Orang / Hari (Gr) Penderita KKP dan penyakit (Gr) Pria 40 – 59 55 49 – 51 55 60 55 49 – 51 55 Wanita 40-59 47 40 47 60 47 40 47 3. Lemak
Energi yang berasal dari lemak pada umumnya sekitar 10% - 20%. Profosi kandungan lemak yang rendah diduga akan baik untuk kesehatan karena resiko untuk terkena penyakit arteoskeloris lebh rendah. Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kalori setiap gram
berasal dari lemak. Lemak yang dibutuhkan untuk lansia adalah sekitar 25%.
Dalam lemak makanan terdapat senyawa yang disebut asam lemak. Ada dua macam asam lemak, yaitu lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak jenuh yang harus dibatasi karena akan menyebabkan tingginya kadar lemak dalam darah (hiperlipidemia) yang dapat mempermudah terjadinya pegeseran pembuluh darah (atheroskelrosis). Asam lemak januh terdapat dalam minyak kelapa dan bahan makanan hewani. Karena itu konsumsi bahan makanan terebut haruslah dibatasi serendah mungkin. Minyak kelapa dapat diganti dengan minyak jagung, minyak bunga matahari, Minyak kacang dan sebagainya .
4. Vitamin
Vitamin adalah suatu zat organik yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi diperlukan oleh tubuh yang diperlukan untuk mempertahankan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Untuk usia lanjut vitamin dibutuhkan yaitu : a. Vitamin A
Vitamin A berguna untuk pemeliharaan penglihatan dan pemelihara epitel . Vitamin A juga termasuk vitamin yang larut dalam lemakkebutuhan vit. A untuk lansia berdasarkan umur dan berat badan juga jenis kelamin.
Umur (Tahun) Jenis Kelamin Berat Badan Kebutuhan Vitamin A (mg) 40 - 59 Pria 55 4000 < 60 55 4000 40 – 59 Wanita 47 3500
>60 47 3500
b. Vitamin C
Untuk meningkatan daya tahan tubuh juga berguna untuk pembentukan dan pemelihara zat perekat yang menghubungkan sel –sel dengan sel – sel lainnya kebutuhan Vit. C untuk lansia.
Umur (Tahun) Jenis Kelamin Berat Badan Kebutuhan Vitamin C (mg) 40 – 59 Pria 55 30 < 60 55 30 40 – 59 Wanita 47 30 60 47 30 c. Vitamin B1 (thalamin)
Berguna untuk mengatur air dalam jaringan tubuh serta memperbaiki getah cerna,
Kebutuhan Vitamin B1 untuk lansia. Umur (Tahun) Jenis Kelamin Berat Badan Kebutuhan Vitamin B1 (mg) 40 – 59 Pria 55 1,0 < 60 55 0,9 40 – 59 Wanita 47 0,7 60 47 0,6 d. Vitamin B2 (Riboflavin)
Berguna pernafasan antara el – sel pemeliharaan jaringan – jaringan syaraf kulit dan kornea mata kebutuhan Vitamin B2 Untuk lansia
(Tahun) Kelamin Badan Vitamin B2 (mg)
40 – 59 Pria 55 16,3
< 60 55 14,2
40 – 59 Wanita 47 11,4
60 47 10,6
Niacin bisa digunakan didalam tubuh dalam berbagi proses oksidasi yang mendapatkan tenaga kebutuhan niacin untuk lansia adalah
Umur (Tahun) Jenis Kelamin Berat Badan Kebutuhan Vitamin B2 (mg) 40 – 59 Pria 55 16,3 < 60 55 14,2 40 – 59 Wanita 47 11,4 60 47 10,6
Selain itu buah – buahan diperlukan baik sebagian sumber vitamin maupun juga sebagai sumber serat makanan. Buah – buahan seperti pisang, pepaya, semangka, mangga atau buah-buahan lain yang lunak sangat baik diberikan kepada lansia.
5. Mineral
Berguna untuk membangun jaringan tulang, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh. Zat – zat yang terkandung dalam mineral
6. Kalsium
Untuk membantu pembekuan darah kebutuhan kalsium untuk lansia 1000 mg (16000 mg untuk wanita ) setiap hari, banyak terdapat didalam susu sayuran. Untuk mencegah terjadinya kekurangan zat kapur dapat dipergunakan susu tak berlemak (susu non fat). Pemberian susu nn fat segelas sehari cukup untuk memenuhi kebutuhan akan zat kapur.
Seluruh sel – sel tubuh mengandung fosfor 66%. Fosfor dalam tubuh terdapat dalam tulang – tulang sebagai ikatan garam kapur dan 33% terdapat jaringan – jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik. Kebutuhan fosfor untuk pria lansia adalah 0,5 gr.
8. Zat Besi
Merupakan komponen dengan hemoglobin, mioglobin, bitikron, enzim katalase dan peraksidase berguna untuk proses respirasi dalam sel untuk lansia zat besi yang dibutuhkan 10 mg/hari atau bila dilihat dari berat badan misal, BB 55 maka zat besi yang dibutuhkan sebesar 9 gr.
2.2.3 Kebutuhan Energi
Energi merupakan zat yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dan dilepaskan dalam tubuh pada proses pembakaran zat-zat makanan.
Energi yang dibutuhkan oleh lansia akan berkurang sebanyak 20% dari pada kebutuhan energi pada usia 25 tahun.
Gol Umur (tahun)
Berat Badang (kg)
Jenis Kerjaan Energi
(KkCal)
Pria 59 tahun 55 Ringan 2380
Sedang 2650
Berat 3200
60 tahun 55 2100
Wanita 59 tahun 47 Ringan 1800
Sedang 2150
Berat 2600
60 tahun 47 1710
2.2.4 Faktor yang Berpengaruh terhadap keadaan nutrisi lansia a) Anorexia karena efek pengobatan, berduka, depresi, dan proses penyakit
c) Pendapatan yang tidak mencukupi untuk membeli makanan
d) Keterbatasan tranfortasi untuk membeli makanan atau alat-alat masak e) Tidak menyukai masakannya sendiri
f) Kurangnya ilmu pengetahuan mengenai gizi g) Jenis pekerjaan
2.2.5 Perhitungan Kebutuhan energi untuk Lansia
Energi yang dibutuhkan dipengaruhi oleh tubuh berasal dari zat – zat gizi yang merupakan sumber utamanya diantaranya karbhidrat, Lemak dan protein. Energi yang dibutuhkan dalam satuan kalori.
Umur (tahun)
Kebutuhan Kalori
Laki – laki Perempuan
40 – 59 0,95xMxA 0,90xMxA
50 – 59 0,90xMxA 0,90xMxA
60 – 69 0,80xMxA 0,80xMxA
>70 0,70xMxA 0,70xMxA
Ket :
• Laki – Laki : M.BB(kg) x 46 Kalori • Perempuan : M.BB(kg) x 40 Kalori
Nilai A :
Kerja sedang : 1,00 Kerja Berat : 1,17 Contoh :
Pada seorang laki – laki berusia 65 tahun dengan berat 64 kerja ringan Kal = 0,80 x 64 x 64 x 0,90 = 2119,7 Kal
Contoh menu dalam sehari sesuai dengan kebutuhan untuk lansia :
Makan Pagi Energi (kal) Protein (gram) Lemak (Gram) cHo (Gram) Nasi 1 porsi 100 gr beras 360 6,8 0,7 78, 9 Telur 1 butir 50 gr 80 6,5 5,8 0,4 Susu sapi 1 porsi 200 gr 120 6,5 7,0 8,5 560 19,8 13, 5 87,8 Makan Siang Nasi 2 porsi 200 gr beras 720 13,6 1,4 157,8 Daging 1 porsi 50 gr 104 9,4 7,0 -Tempe 1 porsi 50 gr 75 9,2 2,0 6,4 Sayur 1 porsi 100 gr 50 3,0 - 10,0 Buah 1 porsi, pisang 75 gr 40 - - 10,0 89 35,2 10,4 184,2 Makan
200 gr beras Daging 1 porsi 50 gr 104 9,4 7,0 -Tahu 1 porsi 100 gr 68 7,8 4,6 1,6 Sayur 1 porsi 100 gr 50 3,0 - 10,0 Pepaya 1 porsi 100 gr 46 0,5 - 12,2 Susu krim 1 porsi 20 gr 110 7,0 - 7,0 738 34,5 12,3 109,7 Jumlah konsumsi 1 hari 2287 89,5 36,2 381,7 % Kalori total 15,7 14,2 66,8
Semakin lanjut usia, konsistensi makanan harus semakin lunak, Bahan makanan yang sukar dicerna sebaiknya tidak diberikan. Porsi makan pada setiap kali makan juga tidak terlalu besar sehingga saluran pencernaan tidak bekerja tidak terlalu berat. Karena porsi makan diberikan tiap kali makan harus kecil, kama frekuensi makanan harus diperbanyak, yaitu dengan memberikan makanan selingan diantara dua waktu makan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan atau nutrisi adalah proses penggunaan zat-zat gizi yang ada didalam tubuh untuk pertumbuhan, penggantian sel, dan pemeliharaan kesehatan tubuh.
Adapun fungsi pokok nutrisi adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan energi untuk proses tubuh dan untuk pergerakan.
2. Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel jaringan tubuh yang rusak dan sudah tua.
3. Regulasi proses – proses dalam tubuh
Kebutuhan makanan untuk para lansia sangat dipengaruhi oleh metabolisme pasal dan pengurangan aktivitas psikologi kelebihan lemak harus dihindari utuk menurunkan kapasitas absorpsi
3.2 Saran
Dalam pemahaman materi ditunjang dalam implementasi yang nyata didukung pula dengan beberapa factor pendukung, makalah tidak hanya di baca saja hendaknya kita implementasikan pada kehidupan kita sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
FAO / WHO / U dari NU, 1985 (Dengan penyesuaian). (dikutip dari wisyakarya pangan dan gizi VI, 1998)