• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR pdf"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hak Terkait Pasal 49

1. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(3)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(Diperguruan Tinggi)

(4)

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

SARINAH

Ilmu Sosial Budaya Dasar(Diperguruan Tinggi)/oleh Sarinah.--Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Februari 2016.

x 135hlm.; Uk:15.5x23 cm

ISBN 978-Nomor ISBN

1. Klasifikasi Buku I. Judul

No.DDC

Desain cover : Unggul Pebri hastanto Penata letak : Cinthia Morris Sartono

Jl. Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581

Telp/Faks: (0274) 4533427 Website: www.deepublish.co.id

www.penerbitdeepublish.com e-mail: deepublish@ymail.com

PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)

Anggota IKAPI (076/DIY/2012) Copyright © 2016 by Deepublish Publisher

All Right Reserved

Isi diluar tanggung jawab percetakan Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrahim

Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW. Dimana atas inayah-nya dan berkah Nabi-nya penulis dapat menyelesaikan buku ini meskipun dengan segala kekurangannya. Buku ini adalah puku pertama penulis yang secara khusus bicara tentang kurikulum yang diperkayakan dengan tulisan lain dalam bidang pendidikan. melihat isi buku, penulis memberikan nama karya dengan judul ILMU SOSI“L ”UD“Y“

D“S“R .

Buku ini berisi tentang bahan ajar yang akan diajarkan diperguruan tinggi dengan kajian-kajian sebagai berikut memberikan pemahaman tentang konsep ilmu sosial dan budaya dasar untuk membentuk pribadi yang memiliki sosial dan kepedulian yang tinggi menghargai keanekaragaman budaya.

(6)

Terakhir, kepada pembaca yang budiman, mohon saran dan masukan terhadap buku ini agar dimasa-masa mendatang buku ini lebih dapat untuk disempurnakan lagi.

Wassalam,

Bangko, 06 Januari 2016 Penulis

Sarinah, S.Ag, M.Pd.I

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

Bab I LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN ISBD ... 1

Pengertian Ilmu Budaya Dasar ... 1

A. Lingkup Kajian Sosial Budaya ... 2

B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar ... 5

C. Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam D. Subtansi (isi) Utama ... 13

E. Sifat-Sifat Budaya ... 17

F. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan ... 19

G. Proses Perkembangan Kebudayaan ... 21

H. Kebudayaan ... 23

I. Perubahan Kebudayaan... 26

J. Bab III MANUSIA DAN PERADABAN ... 28

Pengertian ... 28

A. Hakikat Manusia ... 29

B. Peradaban Perubahan Sosial. ... 34

(8)

Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi E.

dan Global ... 38 Bab IV MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

DAN MAHLUK SOSIAL ... 43 Individu Dan Masyarakat ... 43 A.

Pengertian Masyarakat dan ciri-cirinya ... 46 B.

Masyarakat Kota dan Desa ... 49 C.

Intraksi Sosial dan Pelapisan Sosial ... 49 D.

Stratifikasi Sosial dan Pelapisan Masyarakat ... 52 E.

Bab V MANUSIA KERAGAMAN DAN

KESEDERAJATAN ... 55 Makna Keragaman dan Kesederajatan ... 55 A.

Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat B.

indonesia ... 55 Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan

C.

Beragama, Bermasyarakat dan Kehidupan

Global. ... 56 Problematika Diskriminasi ... 58 D.

Bab VI MANUSIA NILAI MORAL DAN HUKUM ... 59 Hakikat Nilai Moral Dalam Kehidupan ... 59 A.

Problema Pembinaan Nilai Moral ... 62 B.

Manusia Dan Hukum... 63 C.

Hubungan Manusia Dan Hukum ... 65 D.

Bab VII MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP ... 68 Tipe Pandangan Hidup ... 68 A.

Unsur-unsur Pandangan Hidup ... 69 B.

(9)

Kewajiban dan Tanggung Jawab ... 74 B.

Pengabdian dan Pengorbanan ... 80 C.

Bab IX MANUSIA KEGELISAHAN DAN

KETENTRAMAN ... 84 Kegelisahan dan Gejala ... 84 A.

Faktor Penyebab Kegelisahan ... 90 B.

Cara Mengatasi Kegelisahan ... 95 C.

Bab X HARAPAN DAN KEBERHASILAN ... 97 Pengertian harapan ... 97 A.

Harapan dan Kebutuhan ... 98 B.

PENGERTIAN KEPERCAYAAN. ... 99 C.

Percaya diri Mengatasi Kesulitan ... 101 D.

Keberhasilan dan Kegagalan ... 103 E.

Bab XII MANUSIA, SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI ... 105 Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia sebagai Subjek dan Objek Iptek ... 108 C.

Dampak Penyalahgunaan IPTEK Bagi D.

Kehidupan ... 109 Bab XIII MANUSIA DAN LINGKUNGAN ... 113 Pengertian Manusia dan Lingkungan ... 113 A.

Korelasi Antar Manusia dengan Lingkungan... 116 B.

Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan C.

Hidup. ... 116 Sumber Alam ... 121 D.

(10)

Iftek dan Kelestarian Hidup ... 123 F.

Manusia dengan Lingkungan Sosial Budaya ... 128 G.

(11)

Bab I

LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN ISBD

Pengertian Ilmu Budaya Dasar A.

Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat. Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar Diharapkan dapat:

 Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.

(12)

 Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

Lingkup Kajian Sosial Budaya B.

1. Kelompok Ilmu Pengetahuan

Untuk memahami ilmu sosial budaya dasar termasuk kelompok ilmu pengetahuan yang mana, perlu dipahami lebih dahulu pengelompokan ilmu pengetahuan, prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu kelompok ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial (social sciences), dan kelompok pengetahuan budaya (the humanities).

Menurut Prof Dr. Harja Bahtiar dalam ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi 3 yakni:

 Ilmu alamiah (Natural Science)

 Ilmu Sosial (Social Science)

 Ilmu Pengetahuan Budaya (The Humanities)

(13)

a. Kelompok alamiah

Kelompok alamiah bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu ,maka digunakan metode ilmiah. Caranya adalah menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi,hasil penelitiannya 100% (seratus persen) benar atau 100% salah. Termasuk kelompok ilmu alamiah, antara lain adalah astronomi, fisika,kimia,biologi, kedokteran, dan mekanika.

b. Kelompok ilmu sosial

Kelompok ilmu sosial bertujuan untuk memahami keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu, maka digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah. Akan tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar hanya mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ilmu sosial antara lain adalah ekonomi, sosiologi ,politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, dan sosiologi hukum.

c. Kelompok pengetahuan budaya

(14)

dalam kelompok sosialnya, disisi lain pendekatan terhadap manusia makhluk budaya dan kemanusiaan.

Manusia makhluk sosial (zoon politicion) adalah kodrat, yaitu manusia sebagai individu tidak akan hidup sendiri dan berkembang sempurna apabila tidak hidup bersama dengn individu manusia lainnya. Sejak lahir manusia sudah harus hidup bersama, setidaknya dengan ayah dan ibu yang memelihara dan melindunginya. Dengan kata lain ,manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat artinya saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga terhdapa individu diluar kelompoknya guna memperjuangankan dan memenuhi kepentingan hidupnya.

Disisi lain manusia makhluk budaya adalah juga kodrati, artinya sejak lahir sudah menjadi makhluk paling sempurna karena dibekali oleh sang pencipta dengan akal,perasaan , kehendak yang membedakannya dengan makhluk hewan. Dalam hubungannya tersebut, manusia mempertimbangkan man yang benar dan salah , mana yang baik dan buruk, serta mana yang bermamfaat dan merugikan. Pertimbangan ini merupakan awal terjadinya suatu sistem nilai budaya yang menjadi norma kehidupan bersama.

2. Dua Unsur Utama

Ilmu sosial budaya dasar merupakan satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan perguruan tinggi. Mata kuliah ini terdiri dari 2 (dua) unsur utama yaitu unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora). Unsur sosial budaya meliputi tema mengenai manusia makhluk sosial (zoon politicon) dan perkembangan kebudayaan. Unsur ini meliputi kajian berikut :

a. Bentuk kelompok sosial budaya b. Kebudayaan dan peradaban

c. Sisten nilai budaya dan pandangan hidup d. Perubahan sistem nilai budaya

(15)

Unsur kedua adalah kemanusiaan(humaniora)unsur ini meliputi tema mengenai manusia makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsur ini meliputi kajian berikut :

a. Hakikat manusia sama (universal) b. Kebutuhan hidup manusia c. Sikap dan perilaku manusia

d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi e. Upaya-upaya memanusiakan manusia

Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar C.

Adapun tujuan dari ilmu sosial budaya ini adalah sebagai berikut:

 Tujuan Umum :

1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya.

2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya.

3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif, dan manusiawi masalah-masalah tersebut.

Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya manusia itu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena sejaklahir sudah dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa (sense) dan karsa ( will,wish).

 Tujuan Khusus :

1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan social budaya terutama untuk kepentingan profesi.

(16)

3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam lingkungan sosial budaya.

4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kamanusiaan dan kehidupan manusiawi.

5. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya.

Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam ISBD D.

a. Interdisipliner

Pada umumnya, kemiskinan disebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu kita perlu memahami inti pokok dari

―struktur‖ yakni realisasi hubungan antara subjek dan objek, dan

antara subjek-subjek komponen yang merupakan bagian dari suatu sistem. Permasalahan struktur yang penting dalam hal ini adalah pola relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen (subjek) dari struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata susunan atau sistem dan fungsi dari subjek atau komponen tersebut dalam keseluruhan fungsi dan sistem. Karena itu perlu adanya pembangunan ekonomi untuk mengendalikan hal tersebut. Pembangunan ekonomi merupakansuatuprosesevolusi.

Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.

Dari sudut ekonomi mikro di antaranya: dalam lingkup kecil

―Rumah tangga‖ yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami

(17)

boros dalam artian tidak besar pasak dari pada tiang : besar pengeluaran dari pada pendapatan.

Dari sudut ekonomi makro diantaranya: dalam lingkup luas

―Pemerintah‖ yang pernah pemerintah mengeluarkan kebijakan

menaikan BBM (bahan bakar minyak) dengan tujuan tertentu, tetapi bagi para masyarakat kebijakan tersebut tidak lah sesuai dengan kemampuan masyarakat, khusunya masyarakat awam/kecil. Sehingga kemiskinan pun semakin merajalela. Pemecahan masalahnya dengan pemerintah harus bisa melihat kebawah (masyarakat kecil), dan sejahterakan masyarakat.

b. Multidisipliner

Kemiskinan adalah masalah yang tidak ada habisnya dibahas dari generasi ke generasi. Apalagi pascakrisis moneter dan ekonomi yang meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia secara cukup drastis. Membahas masalah kemiskinan secara multidimensi, yang merupakan cara pandang yang digunakan dalam pendekatan pembangunan sosial, yaitu melihat permasalahan dari dimensi mikro, mezzo maupun makro. Strategi tersebut juga meliputi strategi untuk memperbaiki kondisi yang ada melalui perubahan yang dilakukan pada dimensi makro, mezzo dan mikro, seperti telah diuraikan sebelumnya.

(18)

kelahiran di setiap tahunnya,sehingga terjadi kepadatan penduduk di Indonesia, masalahnya semakin banyak warga Negara Indonesia semakin berkurang sumber daya Alamnya sehingga menjadi tidak seimbang,antara kebutuhan dan manusiannya.

(19)

Bab II

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia A.

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian–kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.

Hakekat Manusia B.

(20)

dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing–masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

Pengertian Kebudayaan C.

Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).

(21)

perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra

yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.‖Citra

yang memaksa‖ itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam

berbagai budaya seperti ―individualisme kasar‖ di Amerika, ―keselarasan individu dengan alam‖ d Jepang dan ―kepatuhan kolektif‖ di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut

membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :

a. Kebudayaan itu beraneka ragam.

b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.

c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.

d. Kebudayaan itu berstruktur.

e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek. f. Kebudayaan itu dinamis.

g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif

Perwujudan Kebudayan D.

(22)

kebudayaan dalam tiga wujud yaitu ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koentjaraningrat membagi kebudayaan juga menjadi 3 wujud, yaitu:

1. Sebagai suatu kompleks dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

2. Sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Sedangkan Julian Hokley seorang ahli biologi dari Inggris membagi kebudayaan juga menjadi tiga wujud, yaitu:

1. Mentifact, adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak, berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia, termasuk di dalamnya ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan, ideologi, sikap, dan pandangan-pandangan manusia terhadap alam semesta.

2. Sosifact, adalah kebudayaan yang menempatkan manusia

sebagai anggota masyarakat. Contohnya adalah perilaku manusia yang disesuaikan dengan sistem nilai, moral, norma, dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.

3. Artefact, adalah kebudayaan material atau kebendaan.

Misalnya adalah peralatan pertanian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

Berdasarkan penggolongan di atas maka wujud kebudayaan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak

(23)

seperti saat ini, wujud budaya abstrak ini dapat disimpan dalam bentuk karangan-karangan, karya-karya ilmiah, buku, file disket atau

hard disk, compact disk, film, kaset, dan berbagai media rekam lainnya.

Subtansi (isi) Utama E.

Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pengetahuan

Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. Contohnya, pengetahuan manusia tentang flora dan fauna dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang perburuan, penangkapan ikan, peternakan, dan pertanian. Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui dukun atau tabib membantu upaya manusia mengobati dan menyembuhkan berbagai penyakit atau luka akibat kecelakaan dan peperangan. Para ahli menyadari bahwa masing-masing suku bangsa di dunia memiliki sistem pengetahuan tentang: Alam sekitar, Alam flora dan fauna, Zat-zat, manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia,Ruang dan waktu.

2. Sistem Nilai Budaya

(24)

kehidupan para pendukungnya dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka di dalam masyarakatnya.

Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan sesuatu berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius atau sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama). Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:

 Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.

 Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas

 Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia.3. Persepsi

(25)

negara yang bersangkutan. Contoh lainnya: Adanya kepercayaan bersifat takhayul menyangkut sakitnya seseorang.

3. Pandangan hidup

Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu. Misalnya, pandangan hdup seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau lingkungan alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri dan keluarganya. Menurut Koentjaraningrat, pandangan hidup biasanya mengandung sebagian nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. Misalnya, orang Minangkabau memberikan nilai tinggi pada tradisi merantau. Pepatahnya mengatakan, ―kalau ingin

menjadi orang, harus merantau dulu.‖ Artinya, keberhasilan

penghidupan orang Minangkabau umumnya diperoleh melaluai tradisi merantau. Menurut M. Habiab Mustofa, seorang ahli sosiologi, pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi acuan dan cita-cita baik bagi perorangan, kelompok masyarakat, maupun bangsa. Habib Mustofa mengkategorikan pandangan hidup dalam 3 kategori, yaitu:

a. Pandangan hidup yang berasal dari norma-norma agama, yang dinyatakan sebagai dogma, berisi perintah atau keharusan dan larangan bagi segenap penganut agama yang bersangkutan;

b. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi negara, misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia;

(26)

suatu masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau suatu bangsa. Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

4. Etos Budaya

Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan gaya estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan. Berikut ini contoh etos budaya orang Jawa. Watak khas orang Jawa penuh ketenangan dan kepasrahan diri. Disamping itu, pada pribadi orang Jawa terpancar adanya keselarasan, moral yang tinggi, kejujuran, dan dapat menerima keadaan sebagaimana adanya. Di balik sikapnya yang serba sederhana itu, orang Jawa terkenal ulet, rajin bekerja, dan tahan menderita. Mereka juga pencinta seni terutama seni karawitan atau gamelan, seni tari, dan seni pewayangan.

5. Sistem Kepercayaan

(27)

Sifat-Sifat Budaya F.

Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.

1. Budaya adalah Milik Bersama

Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan.Dalam catatan-catatan etnografi,tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu.yang ada adalah Budaya suku bangsa X,budaya masyarakat bangsa Y,budaya Nasional dan seterusnya.

William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya.Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi,akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima.Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu,yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.

2. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya

(28)

3. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia

Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington,Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis.

(1) Kebutuhan Primer,merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan,minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.

(2) Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial,yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama. Contoh kebutuhan sekunder antara lain: Berkeluarga, Bertetangga, Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama,dibandingkan dengan usaha perorangan.

(29)

tertib,serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan.

4. Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar

Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya, atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.

Melalui proses panjang,seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya.Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya.Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi,sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.

Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan G.

Kebudayaan merupakan kata berimbuhan dari kata dasar budaya. Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu budayyah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (duniabaca.com).

Dalm Bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture

yang berasal dari Bahasa Latin Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dalam Bahasa Indonesia culture sudah menjadi kata serapan yaitu kultur.

(30)

manusia untuk menemukan dan penciptakan suatu inovasi merupakan proses dan hasil dari budaya.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi, segala penryataan intelektual dan artistik yng menjadi ciri khas suatu masyarakat (wikipedia.org).

Sedangkan definisi dari Ki Hajar Dewantara, mengartikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang merupakan perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yaitu zaman alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai macam rintangan dan kesukaran dalam hidup (fadila-hasnan93.blogspot.com).

Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Jadi, kebudayaan merupakan suatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi ide atau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun, kebudayaan dapat dilihat dari perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata yang ada di lingkungan masyarakat sebagai wujud ciptaannya sebagai makhluk yang berbudaya.

(31)

Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.

Suatu masyarakat akan terus berupaya mengadakan proses modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek, namun demikian, tidaklah luput dari perhatian masyarakat tersebut untuk berupaya menelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jati diri sebagai masyarakat yang bermartabat.

Proses Perkembangan Kebudayaan H.

Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada

(32)

kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.

Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri

sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman

budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

1. Penetrasi Damai

Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnya sepertikebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantarayang jauh sebelum Indonesia terbentuk.

2. Penetrasi kekerasan (penetration violante)

(33)

Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar.

Kebudayaan I.

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran-pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.

(34)

ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama. 4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan

masyarakat luar.

Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan. 5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap

hal-hal baru.

Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme.

Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

(35)

8. Pewarisan kebudayaan.

Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini. 9. Perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

10. Penyebaran kebudayaan.

(36)

Perubahan Kebudayaan J.

Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dari cara cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi, perubahan kebudayaan terjadi sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. Tidak ada dukungan dari masyarakat, maka tidak akan ada perubahan, baik itu ke arah positif atau negatif. Selama hidupnya, setiap manusia (masyarakat dalam arti luas) pasti mengalami perubahan-perubahan. Apabila misalnya dihubungan dengan definisi kebudayaan yang dipaparkan oleh Taylor seperti yang sudah saya posting sebelumnya, dimana kebudayaan adalah suatu kompleks yang meliputi unsur-unsur seperti pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan itu bisa terjadi melalui unsur-unsur kebudayaan tersebut baik untuk individu atau masyarakat, baik terjadi secara lambat atau cepat.

Sebagai contoh, Si A atau masyarakat A, pada tahun 1994 sangat buta sekali dengan dunia internet. Namun, di tahun 2015 ini hampir 90% masyarakat A sedikit banyak tahu apa itu internet, manfaat dan mudharatnya. Berdasarkan contoh ini, maka masyarakat A mengalami perubahan kebudayaan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sedikit gambaran dan contoh di atas, bentuk-bentuk perubahan kebudayaan antara lain:

(37)

2. Perubahan yang terjadi secara cepat atau dalam istilah ilmiahnya disebut Revolusi. Salah satu contoh adalah Revolusi Industri

3. Perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh kecil. Contoh mode pakaian, tata rambut dan sebagainya. Kecil disini mengandung arti bahwa, perubahan itu hanya terjadi bagi sebagian orang saja, tidak menyeluruh.

4. Perubahan yang pengaruhnya besar, misalnya proses industrialisasi masyarakat agraris, atau untuk lebih gampangnya saya contohkan dengan adanya listrik, telepon, televisi dan lain sebagainya.

5. Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Misalnya, dalam arti luas bisa dicontohkan dengan adanya Repelita yang pernah dijalankan pada masa Orde Baru. Dan dalam arti sempit, bisa dicontohkan ketika seseorang merencanakan pernikahan. Tentu setelah nikah, ada perubahan yang terjadi di antara pasangan nikah tersebut

6. Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak

(38)

Bab III

MANUSIA DAN PERADABAN

Pengertian A.

Peradaban adalah suatu bentuk masyarakat atau kelompok budaya yang kompleks, dicirikan oleh ketergantungannya pada pertanian,perdagangan jarak jauh, pemerintahan berbentuk negara, adanya spesialisasi pekerjaan, kependudukan, dan stratifikasi kelas.

―Peradaban‖ sering disama artikan dengan ―budaya‖, tetapi dalam definisi yang lebih banyak digunakan, istilah ―peradaban‖

adalah sebuah istilah deskriptif untuk pertanian dan budaya perkotaan yang kompleks.

Pengertian ―peradaban‖ diartikan juga sebagai prilaku

normatif dalam konteks masyarakat di mana cara hidup di

perkotaan dianggap lebih unggul dari cara hidup ―liar‖ atau

―barbar‖. Konsep ―peradaban‖ digunakan sebagai sinonim untuk

superioritas kelompok ―budaya‖ (dan sering etis) tertentu.

I stilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Dalam bahasa Inggris, istilah ―peradaban‖ disebut civilization

yang berarti penyempurnaan pemikiran,tata krama, atau rasa‖, (refinement of thought, manners, or taste‖). Kata ini mulai dikenal

(39)

konsolidasi hukum sipil Romawi dan menghasilkan kumpulan tulisan yang disebut Corpus Juris Civilis. Istilah ini dimunculkan kembali pada abad ke-11 di Eropa Barat,dan sejak itu pengaruhnya mulai terasa di Eropa.

Albert Schweitzer, dalam The Philosophy of Civilization,

menemukan dua jenis pemikiran tentang peradaban dalam masyarakat. Pertama menyangkut peradaban yang murni materi dan kedua menyangkut etika dan material. Ia memahami

―peradaban‖ sebagai totalitas dari semua kemajuan yang dibuat

oleh manusia di setiap wilayah tindakan dan dari setiap sudut pandang sejauh kemajuan tersebut mendukung penyempurnaan spritual individu sebagai kemajuan dari semua kemajuan.

Dalam bahasa Indonesia, kata ―peradaban‖ berasal dari kata

―adab‖ yang berati akhlak atau kesopanan,dan kehalusan budi

pekerti. Seseorang dikatakan beradab adalah apabila dia dapat menunjukkan perilaku sopan dan mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat.

Hakikat Manusia B.

Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.

(40)

Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum Ialah Sebagai Berikut:

Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spiritualitas Islam atau tasawuf, anatar lain :

a. Dalam perspektif filsafat.

Disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang salah dan yang benar.

1. Hakekat Manusia

(41)

Memang kita dapat menerima gagasan tentang adanya pr oses evolusi di alam semesta termasuk pada diri manusia, tetapi tentunya kita menolak pandangan yang menyatakan adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.

2. Wujud dan Potensi Manusia.

Wujud Manusia. menurut penganut aliran Materialisme yaitu Julien de La Mettrie bahwa esensi manusia semata-mata bersifat badani, esensi manusia adalah tubuh atau fisiknya. Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual atau rohaniah dipandangnya anya ebagai esonansi ari erfungsinya adan atau organ tubuh. Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka muncullah rasa akit. andangan ubungan ntara adan dan jiwa seperti itu dikenal sebagai Epiphenomenalisme (J.D. Butler, 1968). Bertentangan dengan gagasan Julien de La Metrie, menurut Plato salah seorang penganut aliran Idealisme -bahwa esensi manusia bersifat kejiwaan/spiritual/rohaniah. Memang Plato tidak mengingkari adanya aspek badan, n amun

menurut dia jiwa mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada badan.

3. Dalam Perspektif Ekonomi.

Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.

4. Dalam Perspektif Sosiologi.

(42)

ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

5. Dalam Perspektif Antropologi.

Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.

b. Dalam Perspektif Psikologi.

Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan. Pendangan lain Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. 5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya

dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati 6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya

merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas 7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang

mengandung kemungkinan baik dan jahat.

(43)

dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insaan, an-naas, al-basyar, dan banii Aadam. Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an-nawsyang berarti gerak; dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia. Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan ke mana ia akan kembali. Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam dalam al-Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35. Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia.

(44)

memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif). Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya.

Peradaban Perubahan Sosial. C.

1. Pengertian dan cakupan perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai

―perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial‖.

(45)

Perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Contoh perubahan sosial : perubahan peran seorang istri dalam keluarga modern. Perubahan kebudayaan contohnya: penemuan baru seperti radio, televisi, komputer, yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai

perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial dikatakannya dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social releationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial tersebut.

Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Kebalikannya masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan, tidak akan dapat melayani tuntutan dan dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasinya.

Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semu perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi:

a. Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak

(direction of change) bahwa perubahan tersebut

meninggalkan factor yang diubah.

(46)

Teori-teori Menganai Pembangunan Keterbelakangan dan D.

Ketergantungan

Teori Despendensi (Ketergantungan)

Pada umumnya, memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu suatu analisis yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab tertentu.

Teori perubahan menurut sosial Moore :

1. Evolusi rektilineal yang sangat sederhana. 2. Evolusi melalui tahap-tahap.

3. Evolusi yang terjadi dalam tahap kelajuan yang tidak serasi. 4. Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan.

5. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran

jangka pendek.

6. Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan. 7. Pertemuan logistis yang digambarkan oleh populasi.

8. Pertumbuhann logistis terbalik yang tergambar dan angka

motivasi.

9. Pertumbuhan eksponariasial yang tergambar memulai

tanda-tanda.

10. Primitivisme.

Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto: 1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang

terjadi secara cepat.

2. Perubahan secara lambat disebut evolusi (perubahan terjadi secara sendirinya tanpa suatu rencana atau kehendak tertentu)

3. Perubahan secara cepat disebut revolusi (perubahan yang terjdi direncanakan terlebih dhulu ataupun tanpa rencana 4. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang

(47)

5. Perubahan yang pengaruhnyan kecil adalah perubahan pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak bisa membawa pengaruh langsung pada masyarakat atau pengaruh yang berarti.

6. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrilisasi pada masyrkat agraris.

7. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan

8. Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin.

9. Perubahan yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki. Serta berlangsung dari jangkauan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan.

a. Penyebab Perubahan

Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya factor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Factor intern

Bertambahnya dan berkurangnya penduduk.

Berkurannya penduduk mungkin dapat disebabkan karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari satu daerah ke daerah lain, misalnya trasmigrasi.

Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses seperti dibawah ini:

- Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru

- Invention, pengembangan dari discovery

- Innovation, proses pembaruan Konflik dalam masyarakat

(48)

Pemberontakan dalam tubuh masyarakat 2. Factor ekstern

a. Factor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak

kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan Global E.

1. MODERNISASI MASYARAKAT INDONESIA

Mengikuti pengertian modernisasi kita dapat mengamati modernisasi di Indonesia dalam bayak aspek kehidupan. Berikut ini kit akan membahas berbagai aspek modernisasi tersebut di Indonesia satu persatu.

a. Modernisasi di Bidang Tehnologi dan Ekonomi Modernisasi terhnologi di Indonesia dapat ita lihat dalam perkembangan pemakaian ternologi, dari semua bersifat sederhana menjadi bersifat komplek ternologi dalam setiap sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakat Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan terjadinya proses indistrialisasi disetiap sektor ekonomi di Indonesia. Di sector pertanian kita dapat menyaksikan gejala modernisasi pada penggunaan tehnologi baru disalam kegiatan produuksi pertanian. Penggumnaan tehnologi itu kemudian menggubah cara produksi, tehnik produksi dan hubungan-hubungan sosial di pedesaan. Sebagaimana diketahui dalam hasil penelitaian tim Study Dinamika Pedesanan (SDP) dan Survey Agro Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak awal tahun 1970 an di Indonesia telah terjadi proses modernisasi di sector pertanian. Hal itu ditandai penerapan tehnologi pertanian modern seperti:

(49)

2. Pemakain bibit padi jenis unggul menggantikan jenis local 3. Pemakaian traktor bibit padi jens unggul menggnatikan

jenis local

4. Pemkaian traktor pengganti bajak. 5. Penerapan teknik irigasi baru dan

6. Penggunaan mesin penggiling padi menggantikan timbul padi.

(50)

tehnologi permbuatan kapal (di PT PAL Surabaya). Penggunaan tehnologi baru dapat mengubah cara atau tehnik produksi menjadi lebih efisien. Oleh Karena itu, produksi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan meningkat.

(51)

c. Modernisasi di Bidang Politik Gejala modernisasi di bidang poitik di Indonesia dapat dari munculnya birokrasi dan administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan lembaga-lembaga politik modern. Modernisasi sistem politik merupakan suatu sistem yang dijadikan kernakga untuk mentapkan dan melaksanakan kebijaksanaan tujuan-tujuan yang oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan umum. Dalam pengetian ini proses modernisasi politik d Indonesia dapat dilihat pada gejala sebaai berikut: Diferensiasi Struktur Politik Timbulnya struktur yang khas untuk keperluan fungsi-fungsi politik tertentu disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dasar tumbuhnya organsasi-organisasi untuk tujuan politik, antara lain lembaga perwakilan, pembuatan undang-undang, pelaksanaan keputusan, pemeliharaan sistem politik.

(52)

diberi tempat dalam partisipasi politik agar kapasitas politik masyarakat untuk memecahkan kehidupan politik bersama semakin besar.

(53)

Bab IV

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN

MAHLUK SOSIAL

Individu dan Masyarakat A.

1. Manusia sebagai makhluk individu

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan fsikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur–unsur tersebut menyatu dalam dirinya.Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang

terbatas, yaitu sebagai manusia ―perseorangan‖ atau ―orang seorang‖ yang memiliki keunikan. Setiap manusia memiliki keunikan

(54)

orang tuanya, kemiripan atau kesamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada bagian–bagian tubuh tertentu saja.Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita.Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitu pula mengenai sifat atau karakter kita yang mirip seperti ayah dan ibu.

Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh factor lingkungan. Factor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan social.Lingkungan fisik seperti lingkungan alam sekitar.Lingkungan social merujuk pada lingkungan dimana seorang individu melakukan interaksi social.

Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kpribadian. Seseorang yang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain. Kpribadian seseorang itu dipengaruhi factor bawaan (genotype) dan factor lingkungan (fenotipe) yang saling berinteraksi terus menerus.

2. Manusia sebagai makhluk social

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk social, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

(55)

Manusia dikatakan juga sebagai makhluk social, karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. Dan manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya ia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia hanya memiliki insting menangis.

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.Tahap pertama, seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Tahap kedua, seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Tahap ketiga, seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.

Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori George Herbert Mead, dalam teorinya yang diuraikan dalam buku mind, Self, and Socienty (1972), mead menguraikan tahap – tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lainnya. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap-tahap play stage,

(56)

berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah di sosialisasikan ke dalam sector baru dari dunia objektif masyarakatnya.

Dalam sosialisasi primer tidak ada masalah identifikasi. Orang–orang yang berpengaruh tidak dapat dipilih. Masyarakat menyediakan sekelompok orang-orang berpengaruh tertentu. Oleh karena itu sianak tidak punya pilihan lain dalam menetukan pengaruh–pengaruhnya, maka pengindentifikasian diri nya dengan mereka berlangsung secara kuasi – otomatis. Oleh karena itulah maka dunia yang dinternalisasikan dalam sosialiasi primer jauh lebih kuat tertanam dalam kesadaran sosialisasi sekunder.

Sosialisasi primer menyangkut tahap–tahap belajar yang ditentukan secara social.Sifat sosialisasi primer juga dipengaruhi oleh berbagai persyaratan dalam pengalihan cadangan pengetahuan. Legitimasi tertentu mungkin menuntut tingkat kompleksitas linguistik yang lebih tinggi bagi pemahamannya dibandingkan dengan ligitimasi lainnya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena beberapa alasan yaitu:

1. Manusia tunduk pada peraturan, norma social.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah – tengah manusia.

Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya B.

(57)

kata masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari istilah atau kata masyarakat sering muncul seperti dalam contoh berikut ini:

Penggunaan kata masyarakat sering kali tercampuradukkan dalam kehidupan sehari-hari.Disatu waktu kita menggunakan kata masyarakat sesuai dengan makna kata masyarakat itu sendiri. Tetapi terkadang kita menggunakan kata masyarakat untuk makna yang

bukan sebenarnya, seperti kata ―rakyat‖ kita gunakan juga istilah

masyatakat untuk menggantikannya, atau atau juga sebaliknya, kita menggunakan kata rakyat untuk menggantikan masyarakat.

Istilah masyarakat dalam bahasa ingrisnya society, sedangkan istilah komunitas dalam bahasa ingrisnya community.Dalam konteks keseharian, sering kali terjadi kesalahan pemahaman antara society dan community. Dua istlah tersebut sering ditafsirkan secara sama, padahal sangat berbeda artinya. Society atau masyarakat berbeda dengan komunitas atau masyarakat setempat.

Terdapat perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut. Beberapa definisi mengenai masyarakat yaitu sebagai berikut:

- Ciri atau unsur masyarakat menurut Krech 1. Kumpulan orang

2. Sudah terbentuk dengan lama

3. Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri 4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki

bersama.

- Unsur masyarakat menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey 1. Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi

2. Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama 3. Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap,

dan bentuk tindakan yang sama.

- Unsur masyarakat menurut Fairchild, et, al 1. Kelompok manusia

(58)

3. Adanya pertahanan dan kekekalan diri 4. Adanya kesinambungan

5. Adanya hubungan yang pelik diantara anggotanya.

- Unsur atau ciri masyarakat menurut konsep Horton dan Hunt 1. Kelompok manusia

2. Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal 3. Memiliki kebudayaan

4. Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan 1. Pengertian masyarakat setempat atau komunitas dan

ciri-cirinya

Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan social yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social yang tertentu. Dasar–dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat.

Unsur pertama dari komunitas adalah adanya wilayah atau lokalitas.Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal tertentu.Meskipun sekelompok mereka adalah pengembara, tetapi pada suatu saat tertentu mereka menempati wilayah tertentu.

Unsur kedua dari komunitas adalah perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan.Perasaan anggota masyarakat setempat dengan anggota lainnya didasari adanya persamaan tempat tinggal.

Perasaan bersama antara anggota masyarakat setempat tersebut di atas disebut community sentiment dan memiliki unsur sebagai berikut

1. Seperasaan

(59)

Masyarakat Kota dan Desa C.

Kita sering mendengar jenis-jenis masyarakat seperti masyarakat desa dan masyarakat kota. Desa dan kota memiliki perbedaan fisik maupun secara social. Sebuah desa sering kali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari hikuk pikuk keramaian, penduduknya ramah tamah, saling mengenal satu sama lain, mata pencarian penduduknya kebanyakan sebagai petani, atau nelayan. Orang didesa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam anara sesame warganya.System kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar kekeluargaan.Penduduk Masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan, meskipun pekerjaan yang lainpun ada seperti tukang kayu, atau tukang batu.

Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain, dan mata pencarian penduduknya bermacam-macam.

Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup. Di desa yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan. Lain dengan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan masyrakat sekitarnya sangat mereka perhatikan.

Intraksi Sosial dan Pelapisan Sosial D.

1. Interaksi social

Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian interaksi social yang ada di lingkungan masyarakat, diantaranya

(60)

mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.

 Menurut Gillin and Gillin, interaksi social adalah hubungan-hubungan anatara orang individual, antara kelompok-kelompok, dan orang perorangan dengan kelompok.

 Interaksi social merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.

a. Interaksi social sebagai factor utama dalam kehidupan

Adapun factor–factor yang mendasari berlangsungnya interaksi social, yaitu:

1. Factor imitasi 2. Factor sugisti 3. Factor identifikasi 4. Factor simpati

b. Syarat–syarat terjadinya interaksi social 1. Adanya kontak social

2. Adanya komunikasi

Selain itu kontak social dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk yaitu:

a) Antara orang perorangan

b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau sebaliknya.

c) Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Bentuk–bentuk interaksi social Menurut Gillin and Gillin ada dua macam proses social yang timbul sebagai akibat adanya interaksi social yaitu:

1. Bentuk interaksi asosiatif

Kerja sama Kerja sama timbul karena orientasi orang

Referensi

Dokumen terkait

Manusia, sebagai makhluk individu dan makhluk social Manusia, keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan Manusia, moralitas, dan hukum6. Manusia, sains, teknologi dan seni Manusia,

Jelaskan paran dan fungsi teknologi dalam peradaban manusia.. Jelaskan hubungan antara manusia

Tanggung Jawab terhadap Tuhan menuntut kesadaran mau untuk memenuhi kewajiban atau pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk ciptaan tuhan, manusia haruslah

Sains, teknologi dan seni yaitu semua ilmu, sarana dan alat yang berpengaruh besar dalam kehidupan manusia guna mendukung kehidupan yang lebih baik dan jika semua itu telah

7. Sebagai modal dasar pembangunan. Dengan demikian, manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia hidup

Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan

Setiap orang merupakan suatu elemen pada situasi kehidupan yang lainnya, seolah-olah mereka itu adalah miliknya, yakni seseorang itu bertindak atas orang lain dan orang lain

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial : manusia sebagai makhluk individu merupakan kesatuan aspek jasmani dan rohani atau fisik dan psikologis, sedangkan yang