• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(ISBD)

Unit Pelaksana Teknis UPT MKU

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016

(2)

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran

Mampu Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2017

(3)

Pengantar

§

Konsep manusia, individu, dan makhluk sosial

merupakan satu kesatuan.

merupakan refleksi dari konsep yang saling terintegrasi antara satu

dengan yang lainnya.

§

Manusia

diartikan sebagai human being atau makhluk hidup.

merupakan makhluk yang sangat tinggi derajatnya, jika dibandingkan

dengan makhluk lainnya.

§

Individu sebagai makhluk sosial memiliki posisi

sebagai anggota masyarakat.

sesuai statusnya di dalam masyarakat.

3 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(4)

Pandangan Teologis dan Filosofis tentang Konsep Manusia

§

Secara teologis, manusia terdiri dari empat unsur yang

saling terintegrasi antara satu sama lainnya.

§

Dalam teologi Islam, ada tiga istilah yang merujuk kepada

konsep manusia, yaitu:

basyar (ﺮﺸﺑ ), al-Insan

(نﺎﺴﻧﻻا ), dan al-Nas (سﺎﻨﻟا ).

4 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

No.

Unsur

Penjelasan

1.

Jasad

Badan kasar manusia yang nampak dari

luar diri

2.

Hayat

Mengandung unsur hidup yang ditandai

dengan gerak

3.

Ruh

Daya yang bekerja secara spritual

4.

Nafs

Diri atau ke-aku-an yaitu kesadaran

(5)

Istilah manusia dalam

Al-Qur’an

سﺎﻧﻟا

رﺷﺑ

نﺎﺳﻧﻻا

-Istilah basyar dalam

al-Qur’an Diketemukan

sebanyak 37 kali

-maknanya merujuk pada

sifat Biologis manusia,

Seperti berasal dari

tanah, makan, dan

minum

-contoh dalam

S. al-Kahfi:110 al-Hijr:33,

S. al-Rum:20

-istilah al-Insan dalam

al-Qur’an diketemukan

Sebanyak 65 kali.

-maknanya merujuk pada

Sifat Psikologis atau

Spiritual manusia

Sebagai makhluk

yang berfikir, Diberi

ilmu, dan mengemban

amanah

-contoh dalam S. al-Alaq 5

S. al-Ahzab: 72

-Dalam al-Qur’an

Diketemukan sebanyak

240Kali

-Maknanya merujuk

pada Sifat manusia

sebagai Makhluk

sosial atau kolektif

-contoh dalam

S. al-Zumar:27

(6)

28/03/17 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 6

§ Plato (+400SM) mengatakan bahwa hanya manusia yang memiliki jiwa, sedangkan makhluk hidup lainnya tidak memiliki jiwa.

§ Plato menegaskan bahwa jiwa manusia terbagi atas dua bagian, yaitu jiwa rohaniah dan jiwa badaniah.

§ Jiwa rohaniah tidak akan pernah mati, karena berasal dari dunia abadi.

§ Sedangkan jiwa badaniah akan gugur bersamaan dengan raga atau jasad manusia.

§ Plato juga menjelaskan bahwa jiwa manusia mempunyai 3 macam daya/kemampuan (trikotomi), yaitu: kecerdasan, kemauan, dan nafsu perasaan.

§ Pandangan Aristoteles tentang manusia, berbeda dengan Plato.

§ Menurut Aristoteles tidak hanya manusia yang memiliki jiwa, tetapi semua makhluk hidup (termasuk tumbuh- tumbuhan, dan hewan) juga memiliki jiwa.

§ Menurutnya Jiwa manusia terbagi 2, sensitif dan intelektif. § Jiwa sensitif meliputi: kemampuan berperasaan, bergerak,

dan mengamati.

(7)

§ Menurut Descartes (1596 – 1650), manusia terdiri dari dua macam zat yang berbeda secara hakiki yaitu res cogitans atau zat yang dapat berpikir, dan

res extensa atau zat yang mempunyai keluasan.

§ Jiwa manusia terdiri atas zat roh, sedangkan badannya terdiri atas zat materil.

§ Jiwa manusia berpokok pada kesadaran manusia atau pikiran yang bebas, sedangkan raganya tunduk ke dalam hukum–hukum alamiah dan terikat pada nafsu-nafsunya.

7 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

Menurut Dr. Kuypers kegiatan-kegiatan manusia dapat

digolongkan ke dalam tiga golongan utama secara hakiki,

yaitu:

1) Kegiatan kegiatannya yang bersifat individual;

2) Kegiatan-kegiatannya yang bersifat sosial; dan

3) Kegiatannya yang bersifat ke Tuhanan.

(8)

Konsep Manusia sebagai Makhluk Individu

§

Secara etimologis “manusia” berasal dari bahasa Latin

“individium” dan bahasa Inggris “in and devided”, yang

berarti tidak terbagi, atau satu kesatuan antara aspek

jasmani dan rohani, unsur fisik dan piskhis, unsur raga dan

jiwa.

§

individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan faktor

§

fenotip. Faktor genotip adalah fator yang dibawa individu

sejak lahir, yang merupakan faktor keturunan. Sementara

itu, faktor fenotip adalah faktor lingkungan.

§

Kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap pembentukan

kepribadian seorang individu.

8 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(9)

§

Menurut Sigmund Freud kepribadian manusia mengandung tiga unsur, yaitu:

9 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

No. Unsur Kepribadian Penjelasan

1. Id § satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir.

§ Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.

§ Id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.

2. Ego § Komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas.

§ Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. 3. Super ego • Aspek kepribadian yang menampung semua

standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat mana yang dirasa benar dan salah.

• Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

(10)

Karakteristik Sistem Kepribadian Menurut Freud

ID

EGO

SUPER EGO

§

Sistem asli (the true

psychic), bersifat

subjektif (tidak

mengenal dunia

objektif), yang terdiri

dari insting-insting

dan gudangnya

(reservoir) energi

psikis yang

digunakan ketiga

sIstem kepribadian.

§

Berkembang untuk

memenuhi

kebutuhan id yang

terkait dengan dunia

nyata.

§

Memperoleh energi

dari id.

§

Mengetahui dunia

subjektif dan objektif

(dunia nyata).

§

Komponen

moral

kepribadian,

§

Terdiri dari dua

subsistem: kata hati

(yang menghukum

tingkah laku yang

salah) dan ego ideal

(yang

mengganjar tingkah

laku yang baik).

(11)

§

Pada zaman Yunani Kuno, Hipocrates (460-375 SM)

berpendapat bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi

oleh proses-proses faali dalam tubuh, terutama oleh

bekerjanya cairan-cairan dalam tubuh. Sebagaimana

diuraiakan berikut ini:

1)

Jenis Sanguinis: sangat periang, dipengaruhi sebagian

terbesar oleh darah.

2)

Jenis Fragmatik: lamban, tak bersemangat, yang paling

berpangaruh adalah kelenjar ludah.

3)

Jenis Melankolik: sedih, murung, banyak dipengaruhi oleh

empedu hitam.

4)

Jenis

Kholerik:

pemarah,

cepat

bereaksi,

banyak

dipengaruhi oleh empedu kuning.

11 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(12)

§

Carl G Yung ( 1875-1961) menggolongkan tingkah laku atau

karakteristik psikologis menjadi 3, yaitu:

1.

Jenis Introvert: terutama dalam keadaan emosional atau

konflik orang dengan kepribadian ini cendrung untuk

menarik diri dan menyendiri. Ia pemalu dan lebih suka

bekerja sendiri daripada bekerja di tengah-tengah orang

banyak.

2.

Jenis Ekstrovert: orang dengan kepribadian ini, kalau

merasa tertekan akan menggabungkan diri di antara orang

banyak, sehingga invidualitasnya berkurang. Ia peramah

dan memilih pekerjaan seperti pedagang, pekerja sosial,

juru bicara dan semacamnya, yaitu pekerjaan yang banyak

melibatkan orang.

3.

Jenis Ambivert: orang-orang tidak termasuk introvert

maupun

ekstrovert.

Ciri

kepribadiannya

merupakan

campuran dari kedua jenis di atas.

12 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(13)

Konsep Manusia sebagai Makhluk Sosial

§

Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, tidak

bisa hidup sendiri, mulai dari lahir bahkan sampai

mati-pun, manusia selalu membutuhkan dan perlu pertolongan

orang lain.

§

Nilai dan norma sosial (agama, susila, kesopanan, dan

hukum) menjadi pedoman tata kelakuan manusia sebagai

makhluk sosial.

§

Sebagai makhluk sosial, manusia bersifat dinamis,

memainkan role of the game-nya, dipengaruhi dan

mempengaruhi masyarakat dan institusi-institusi lainnya.

§

Di sinilah manusia beraktualisasi sebesar-besarnya untuk

pencapaian segala keinginannya.

13 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(14)

14 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(15)

Elemen-elemen Kunci Manusia sebagai Makhluk Sosial

15 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

Interaksi Sosialisasi

Akulturasi-Asimilasi

Enkulturasi

§ Sebagai makhluk sosial manusia dalam kesehariannya saling berinteraksi satu sama lain.

§ Syarat interaksi:

adanya kontak sosial dan komunikasi. § Faktor-faktor sebagai dasar berlangsungnya interaksi: imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati § Proses belajar

manusia baik secara informal, formal, maupun non formal. § Sosialisasi juga

merupan proses

pengambilan peranan (role taking)

§ Menurut Mead proses sosialisasi meliputi:

play stage, game

stage dan generalized other § Orang-orang penting dalam proses sosialisasi disebut significant others § Sebagai makhluk sosial manusia mengalami proses akulturasi dan asimilasi § Akulturasi adalah proses penyatuan dua atau lebih kebudayaan, tanpa menghlangkan kebudayaan aslinya. § Asimilasi: penyatuan 2 atau lebih suatu kebudayaan Sebagai makhluk sosial manusia mengalami proses enkulturasi (pembudayaan ), baik di keluarga, kelompok, institusi sekolah, institusi kerja, maupun di masyarakat

(16)

Simpulan

§

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial mempunyai

karakter yang khas menurut corak kepribadian bangsa

Indonesia.

§

Manusia sebagai individu adalah subyek yang otonom

atau bebas berkreasi.

§

Individu sebagai makhluk sosial memiliki posisi sesuai

statusnya di dalam masyarakat.

§

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah pengemban

risalah d dimuka bumi dalam bentuk yang sebaik-baiknya

untuk semesta alam.

§

Dari sini manusia membangun tatanan sosial dan

peradaban unggul.

16 Tanggal Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 | www.unj.ac.id |

(17)

Pustaka Acuan

1)

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam:

Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta:

Ciputat Pers.

2)

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi.

Jakarta: FEUI.

3)

Soekanto,

Soerjono.

2006.

Sosiologi

Suatu

Pangantar Edisi Baru. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

4)

Siswanto, Achmad (Ed). 2015. Bahan Ajar Ilmu

Sosial Budaya Dasar. Jakarta: UPT. MKU UNJ.

(18)

SEKIAN

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Manusia, sebagai makhluk individu dan makhluk social Manusia, keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan Manusia, moralitas, dan hukum6. Manusia, sains, teknologi dan seni Manusia,

Jelaskan paran dan fungsi teknologi dalam peradaban manusia.. Jelaskan hubungan antara manusia

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia

Kegiatan contek-mencontek sangat sering dilakukan karena kebanyakkan mahasiswa dengan rasa malasnya akan membuat dia berpikir untuk mengandalkan

Setiap kegiatan manusia akan menambah materi atau energi pada ligkungan. Apabila materi atau energi itu membahayakan, atau mengancam kesehatan manusia, miliknya atau

Manusia selalu membutuhkan orang lain disekitarnya, walaupun hanya untuk sekedar melakukan obrolan basa-basi karena manusia adalah makhluk sosial dan dari dalam interaksi

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari unsur keyakinan. Manusia dalam mewujudkan keyakinan dan pengharapannya mengikuti aturan-aturan tertentu atau norma, baik

Buku ISBD ini terdiri atas delapan bab, yaitu: Bab 1, Pendahuluan, Bab ke 2 mengenai Manusia sebagai Makhluk Budaya, Bab 3, Manusia sebagai Indivi- du dan Makhluk Sosial, Bab 4