71 71
KONSEP ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
KONSEP ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
By Arva Rochmawati, SST
By Arva Rochmawati, SST
A.
A. Latar BelLatar Belakang Ilmu Sosakang Ilmu Sosial dan Budaya Dasial dan Budaya Dasar ar •
• ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosialISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif. •
• Kemajuan Teknologi yang bersumber dari ulah perbuatan manusia akan berefek padaKemajuan Teknologi yang bersumber dari ulah perbuatan manusia akan berefek pada pergeseran nilai social, moral, dan kultural yang akan mengakibatkan harkat dan martabat pergeseran nilai social, moral, dan kultural yang akan mengakibatkan harkat dan martabat
ma
manunusisia a memenunururun. n. OlOleh eh kakarerena na ititu u didipeperlrlukukan an adadananya ya ununsusur r HuHumamaniniorora a yayangng mengarahkan manusia untuk lebih halus, manusiawi, dan berbudaya.
mengarahkan manusia untuk lebih halus, manusiawi, dan berbudaya. •
• TenaTenaga ga ahlahli i yanyang g dihdihasiasilkalkan n oleoleh h perpergurguruan uan tintinggi ggi dihdiharaarapkan pkan memmempunypunyai ai 3 3 jenjenisis kemampuan :
kemampuan : 1.
1. Personal : kepribadian Indonesia yang dinilai dari sikap, tingkah Personal : kepribadian Indonesia yang dinilai dari sikap, tingkah laku dan tindakanlaku dan tindakan 2.
2. Akademis : dapat berkomunikasi secara ilmiah, menguasai peralatan analisis, berpikir Akademis : dapat berkomunikasi secara ilmiah, menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis, sistematis, tidak emosional, dan mempunyai konsep dlm mengidentifikasi logis, kritis, sistematis, tidak emosional, dan mempunyai konsep dlm mengidentifikasi serta merumuskan masalah
serta merumuskan masalah 3.
3. PrProfofesesioionanal l : : sesetetelalah h lulululus s didihahararapkpkan an mamampmpu u bebertrtinindak dak teterarampmpil il sesesusuai ai dedengnganan profesinya dalam kehidupan nyata.
profesinya dalam kehidupan nyata. •
• Sehingga untuk memenuhi 3 kemampuan para tenaga ahli tersebut, diperlukan adanyaSehingga untuk memenuhi 3 kemampuan para tenaga ahli tersebut, diperlukan adanya Ilmu Budaya Dasar, yang bertujuan supaya :
Ilmu Budaya Dasar, yang bertujuan supaya : 1.
1. MahasiMahasiswa perlu mengswa perlu mengenal lebih mendenal lebih mendalam dirialam dirinya sendirnya sendiri dan orang lain sebagaii dan orang lain sebagai manusia yang selain fisik tetapi juga mempunyai pemikiran dan
manusia yang selain fisik tetapi juga mempunyai pemikiran dan perasaanperasaan 2.
2. MahasiMahasiswa perlu mengenswa perlu mengenal perilaal perilaku diri sendiri dan orang laiku diri sendiri dan orang lain untuk bekal pergaulan untuk bekal pergaulann hidup
hidup 3.
3. MaMahahasisiswswa a peperlrlu u bebersrsikikap ap luluwewes s dadalalam m pepergrgauaulalan n babaik ik jijiwawa, , peperarasasaanan, , dadann perilakunya
perilakunya 4.
4. Mahasiswa perlu lebihMahasiswa perlu lebih awareaware terhadap hasil budaya manusiaterhadap hasil budaya manusia
B.
71 71 IS
ISBD BD didiharharapapkan kan dadapapat t memembmbekekalali i mamahahasisiswswa a beberurupa pa kekemamampmpuan uan dadasasar r tetentntanangg pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian dari alam
dari alam ciptaciptaan an Tuhan. TujuannyTuhan. Tujuannya a membermemberikan landasan berfikir, bersikap dan ikan landasan berfikir, bersikap dan bertibertindak ndak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.
jawab kemanusiaan dan kebangsaan. C.
C. Pokok Bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Pokok Bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Dasar 1.
1. ManManusiusia dan Ca dan Cintinta Kasa Kasihih
Seorang yang mempunyai cinta mendalam pada sesuatu maka akan diungkapkan kasihSeorang yang mempunyai cinta mendalam pada sesuatu maka akan diungkapkan kasih sayangnya dengan perilaku.
sayangnya dengan perilaku.
CinCinta ta kaskasih ih tertercipcipta ta dendengan gan semsempurpurna na apaapabilbila a kedukedua a belbelah ah pihpihak ak samsama-sa-sama ama salsalinging menerima dan memberi
menerima dan memberi
CinCinta ta dan dan NafNafsu su berberbedbeda a karkarena ena cincinta ta berbersifsifat at memmemberberi i sedsedangangkan kan nafnafsu su cendcenderuerungng menuntut .
menuntut .
Unsur-unsur dasar cinta :Unsur-unsur dasar cinta : a.
a. PenPengasgasuhan uhan : se: seoraorang ing ibu mbu mengengasuasuh anah anaknyknya dena dengan gan tultulusus b.
b. TangguTanggung jang jawab : wab : suatsuatu tiu tindakan ndakan yang yang benar-benar-benar benar berdasberdasarkan arkan sukarsukarelaela c.
c. PePerhrhatatiaian n : : susuatatu u peperbrbuauatatan n yayang ng yayang ng bebertrtujujuauan n untuntuk uk memengngemembabangkngkan an prpribibadadii orang lain agar mau membuka diri
orang lain agar mau membuka diri d.
d. PenPengenagenalan : lan : keikeinginginan mnan mengengetaetahui rhui rahaahasia sia oraorang lang lainin Apabil
Apabila a terdaterdapat pat satu kesatuan satu kesatuan dari unsur-unsdari unsur-unsur ur tersetersebut but maka akan maka akan tercitercipta pta keserakeserasian,sian, keseimbangan, dan kedamaian.
keseimbangan, dan kedamaian. Pengur
Pengurangan nilai angan nilai kemanuskemanusiaan iaan (dehum(dehumanisasanisasi) i) disebadisebabkan bkan karena pada karena pada diri manusiadiri manusia te
tersrsebebut ut titidadak k teterdrdapaapat t dasdasar ar agaagamama, , ninilalai, i, momoraral, l, dadan n nonormrma a dadalalam m memenjnjalalankankanan kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari.
Cinta menimbulkan kreatifitas dalam bentuk produk keindahan/ seni. Cinta menimbulkan kreatifitas dalam bentuk produk keindahan/ seni.
Macam-macam cinta :Macam-macam cinta :
Agaphe (Yunani) : Manusia dengan Tuhan Agaphe (Yunani) : Manusia dengan Tuhan P
71 71 IS
ISBD BD didiharharapapkan kan dadapapat t memembmbekekalali i mamahahasisiswswa a beberurupa pa kekemamampmpuan uan dadasasar r tetentntanangg pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian dari alam
dari alam ciptaciptaan an Tuhan. TujuannyTuhan. Tujuannya a membermemberikan landasan berfikir, bersikap dan ikan landasan berfikir, bersikap dan bertibertindak ndak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.
jawab kemanusiaan dan kebangsaan. C.
C. Pokok Bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Pokok Bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Dasar 1.
1. ManManusiusia dan Ca dan Cintinta Kasa Kasihih
Seorang yang mempunyai cinta mendalam pada sesuatu maka akan diungkapkan kasihSeorang yang mempunyai cinta mendalam pada sesuatu maka akan diungkapkan kasih sayangnya dengan perilaku.
sayangnya dengan perilaku.
CinCinta ta kaskasih ih tertercipcipta ta dendengan gan semsempurpurna na apaapabilbila a kedukedua a belbelah ah pihpihak ak samsama-sa-sama ama salsalinging menerima dan memberi
menerima dan memberi
CinCinta ta dan dan NafNafsu su berberbedbeda a karkarena ena cincinta ta berbersifsifat at memmemberberi i sedsedangangkan kan nafnafsu su cendcenderuerungng menuntut .
menuntut .
Unsur-unsur dasar cinta :Unsur-unsur dasar cinta : a.
a. PenPengasgasuhan uhan : se: seoraorang ing ibu mbu mengengasuasuh anah anaknyknya dena dengan gan tultulusus b.
b. TangguTanggung jang jawab : wab : suatsuatu tiu tindakan ndakan yang yang benar-benar-benar benar berdasberdasarkan arkan sukarsukarelaela c.
c. PePerhrhatatiaian n : : susuatatu u peperbrbuauatatan n yayang ng yayang ng bebertrtujujuauan n untuntuk uk memengngemembabangkngkan an prpribibadadii orang lain agar mau membuka diri
orang lain agar mau membuka diri d.
d. PenPengenagenalan : lan : keikeinginginan mnan mengengetaetahui rhui rahaahasia sia oraorang lang lainin Apabil
Apabila a terdaterdapat pat satu kesatuan satu kesatuan dari unsur-unsdari unsur-unsur ur tersetersebut but maka akan maka akan tercitercipta pta keserakeserasian,sian, keseimbangan, dan kedamaian.
keseimbangan, dan kedamaian. Pengur
Pengurangan nilai angan nilai kemanuskemanusiaan iaan (dehum(dehumanisasanisasi) i) disebadisebabkan bkan karena pada karena pada diri manusiadiri manusia te
tersrsebebut ut titidadak k teterdrdapaapat t dasdasar ar agaagamama, , ninilalai, i, momoraral, l, dadan n nonormrma a dadalalam m memenjnjalalankankanan kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari.
Cinta menimbulkan kreatifitas dalam bentuk produk keindahan/ seni. Cinta menimbulkan kreatifitas dalam bentuk produk keindahan/ seni.
Macam-macam cinta :Macam-macam cinta :
Agaphe (Yunani) : Manusia dengan Tuhan Agaphe (Yunani) : Manusia dengan Tuhan P
71 71 Eros (bisa dinalar)/ Amor (tidak bisa dinalar) : Antar lawan jenis
Eros (bisa dinalar)/ Amor (tidak bisa dinalar) : Antar lawan jenis Agaphe +
Agaphe + Philia Philia : A: Antar sentar sesame manusia, same manusia, antar mantar manusia – anusia – lingkunganlingkungan
Cinta juga memiliki tiga tingkatan :Cinta juga memiliki tiga tingkatan : a.
a. Cinta tCinta tingkat tingkat tinggi adinggi adalah cinalah cinta kpd Allta kpd Allah, rasulah, rasulullah daullah dan berjin berjihad di jalhad di jalan Allahan Allah b.
b. Cinta tCinta tingkat mingkat menengah adenengah adalah cinalah cinta kepada orta kepada orang tua, anang tua, anak, saudaak, saudara, istra, istri/sri/suami dsuami dstt c.
c. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
harta dan tempat tinggal. 2.
2. ManManusiusia daa dan Ken Keindindahaahann
Pengertian keindahan :Pengertian keindahan : Leo Tolsoy
Leo Tolsoy: “Menyenangkan bagi yang melihat”: “Menyenangkan bagi yang melihat” Sulzer
Sulzer : “Yang indah itu hanyalah yang : “Yang indah itu hanyalah yang baik”baik” Alexan
Alexander der BaumgBaumgartenarten : “Keseluruhan yang merupakan : susunan yang teratur,: “Keseluruhan yang merupakan : susunan yang teratur, te
terdrdiriri i atatas as babagigianan-b-bagagiaian n yayang ng ererat at huhubunbungagannynnya a sasatu tu sasama ma lalainin, , jujuga ga dedengangann keseluruhan”
keseluruhan” Immanuel Kant : Immanuel Kant :
Arti subjektif : sesuatu yang tanpa direnungkan, dikaitkan dengan kegunaan praktis Arti subjektif : sesuatu yang tanpa direnungkan, dikaitkan dengan kegunaan praktis yang dapat mendatangkan rasa senang
yang dapat mendatangkan rasa senang Arti Obyektif
Arti Obyektif : Adanya keserasian dari : Adanya keserasian dari objek terhadap tujuan yang dikandungnya danobjek terhadap tujuan yang dikandungnya dan tidak ditinjau dari segi kegunaannya
tidak ditinjau dari segi kegunaannya The Liang Gie
The Liang Gie::
Arti luas : Keindahan mengandung ide kebaikan Arti luas : Keindahan mengandung ide kebaikan Arti esteti
Arti estetik k murni : murni : KeindaKeindahan han terkaterkait dengan it dengan pengalpengalaman estetik seseoranaman estetik seseorang g yangyang melalui persepsi penglihatan, pendengaran, dan perasaan
melalui persepsi penglihatan, pendengaran, dan perasaan Arti sempit : keindahan terbatas pada persepsi penglihatan Arti sempit : keindahan terbatas pada persepsi penglihatan
Sifat-sifat umum keindahan :Sifat-sifat umum keindahan : a.
a. UnUnitity (Key (Kesasatutuan)an) b.
b. BalBalance (Kesance (Keseimeimbanbangan)gan) c.
c. ConContratrast (st (KebKebalialikankan))
Perasaan Keindahan mempunyai watak yang tetap/ statis dan mempunyai ekspresiPerasaan Keindahan mempunyai watak yang tetap/ statis dan mempunyai ekspresi dinamis (dipengaruhi keadaan lingkungan)
dinamis (dipengaruhi keadaan lingkungan)
71
Ekstasi : Dasar untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah
Kontemplasi dan Ekstasi pada manusia derajatnya berbeda-beda 3. Manusia dan Penderitaan
Pengertian : Asal kata dhra : menahan; menanggung
Franklien JM : keadaan yang berhubungan dengan rasa sakit, tak menyenangkan, dan rugi
Macam Penderitaan :
Disengaja : melawan kesenangan untuk tujuan tertentu (ex. Puasa, bertapa, matiraga, menyakiti diri sendiri)
Tidak sengaja : kelaparan, wabah, bencana, kecelakaan
Sumber Penderitaan : Akibat perbuatan manusia, akibat penyakit, akibat siksaan/ azab Tuhan
Penderitaan mengandung : rasa sakit, siksaan, dan neraka
Rasa Sakit : sakit fisik, sakit rohani, sakit psikosomatis
Siksaan : berasal dari orang lain : fisik/ psikis
Neraka : akibat dosa, sudah dapat dirasakan di dunia
Cara manusia menghadapi penderitaan :
- Sikap negatif : antipati terhadap penderitaan (kompensasi negatif), sehingga akan timbul frustasi, seperti :
Agresi : emosi tak terkendali
Regresi : reaksi primitive/ kekanak-kanakan
Fiksasi : pembatasan pada satu pola (membisu, memukul-mukul, dll)
Proyeksi : melemparkan sikap negatif pada orang lain
Indentifikasi : menyamakan dengan orang lain yang lebih baik
Narsisme : merasa dirinya superior
Autisme : menutup diri secara total dari dunia nyata
- Sikap positif : ketabahan, penyesalan, pertobatan, inisiatif (kompensasi positif), berkomunikasi dengan orang lain (psikiater)
71 4. Manusia dan Keadilan
Pengertian :
Aristoteles : Kelayakan (titik tengah dari kedua ujung yang ekstrim) tindakan manusia
Plato: Orang yang mampu mengendalikan diri dengan perasaan dan akalnya
Sokrates : identik dengan pemerintahan, apabila pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan baik itulah adil
Confusius (orang Kong Hu Cu): keadilan terjadi apabila anak berperan sebagai anak, bapak sebagai bapak, dan raja sebagai raja
Charles E.M. : Menghubungkan keadilan dengan tujuan Negara dan keadilan merupakan sistim nilai antara individu dengan masyarakat sebagai makhluk sosial Prof. Pujo Wiyoto: Pengakuan dan perlakuan terhadap hak yang sah
Hak (Austin Fagothey) : wewenang moral untuk menge rjakan, memiliki, menuntut, mempergunakan, meninggalkan sesuatu
Hak objektif : sesuatu dimana orang mempunyai hak atasnya
Hak Subyektif : wewenang moral yang bukan kekuatan dan dapat dihalangi oleh sesuatu kekuatan
Macam-macam keadilan :
Plato : keadilan legal/ moral (membayar pajak); keadilan distribusi (bila terlaksana apabila hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama sedangkan hal-hal yang sama diperlakukan sama); keadilan komutatif (berdasarkan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum)
Aristoteles: keadilan distributif dan keadilan komutatif
JHon Locke : keadilan adalah hak asasi yaitu hak-hak alami yang dimiliki sejak lahir dan keadilan merupakan kebutuhan naluri manusia. Hak asasi ada 3 : Hak hidup, hak kebebasan/ kemerdkaan, hak akan nilai
Sedangkan hak asasi menurut PBB : hak asasi pribadi, H.A. Ekonomi, perlakuan yang sama dalam hokum, hak Politik, hak memilih jenis dan jenjang kehidupan Sifat-sifat yang lekat pada manusia (Thomas Hobbes) : Competitio (menguasai manusia lain), Defentio (mempertahankan diri), Gloria (dihormati dan dipuji)
71 5. Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia yang menginginkan kebahagiaan maka dia harus mempunyai tuntunan/ pegangan/ pandangan hidup
Pengertian (Berdasar sumbernya) :
Bersumber dari agama : kebenaran mutlak, berdasar wahyu
Bersumber dari abstraksi nilai (ideologi) : kebenaran hanya berlaku untuk kelompok tertentu ; ideology (William 1959) mengandung dua hal = unsure-unsur filsafat dan pembenaran intelektual norma-norma (ex. Pancasila, kapitalisme, liberalisme)
Bersumber dari hasil pemikiran seseorang : kebenaran sangat relative
Macam-macam pandangan hidup : Liberalisme : kebebasan
Sosialisme : menekankan pada perhatian masyarakat secara keseluruhan
Komunisme : paham atau ideologi (dl bidang politik) yg menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels, yg hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dng hak milik bersama yg dikontrol oleh negara
Religius : bersifat religi; bersifat keagamaan; yg bersangkut-paut dng religi
Sosio-Religius : hubungan antara berbagai kesatuan masyarakat, perbedaan atau masyarakat secara utuh dengan berbagai system agama, tingkat dan jenis spesialisasi berbagai peranan agama dalam berbagai masyarakat dan system keagamaan yang berbeda (memandang agama sebagai fenomena social).
Unsur-unsur pandangan hidup : cita-cita, kebajikan, keyakinan/ kepercayaan
Cita-cita : keinginan yang ada dalam hati seseorang; diwujudkan dengan perjuangan/ usaha; cita-cita yang belum tercapai disebut dengan angan-angan;
harapan = ada usaha tetapi belum kesampaian
Kebajikan : sesuatu yang mendatangkan kebaikan, keselamatan, keuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan
• Sumber kebajikan : Rasa (berkehendak baik = kebajikan; berkehendak tidak baik = kesengsaraan/ tidak bahagia)
• Usaha kebajikan : individual, kelompok
71 • Aliran naturalisme = hidup dihubungkan dengan kekuatan tertinggi (alam)
• Aliran intelektualisme = dasar adalah logika/ akal • Aliran gabungan
6. Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Pengertian : Kewajiban dalam melakukan tugas tertentu sehingga harus ada kesanggupan untuk menentukan sikap dan resiko dari suatu perbuatan
Unsur-unsur tanggung jawab : kesadaran, kecintaan, dan keberanian
Macam-macam tanggung jawab : terhadap diri sendiri, manusia/ masyarakat, lingkungan, Tuhan
Pengabdian : Perbuatan baik berupa : pikiran, pendapat, tenaga sebagai wujud kesetiaan. Dasarnya adalah tanggung jawab
7. Manusia dan Kegelisahan
Pengertian : Suatu perasaan tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, cemas, khawatir
Kegelisahan berasal dari perasaan maupun pemikiran yang bermanifestasi fisik (ex. Murung, dsb)
Macam-macam kecemasan (Sigmund Freud) : Kecemasan obyektif : ada bahaya eksternal yang nyata
Kecemasan neurotic : ada bahaya naluriah (ex. Penyesuaian diri, phobia, rasa takut yang lain (demam panggung))
Kecemasan moral : bersifat emosional (iri, dengki, benci, takut, kurang PeDe, jijik)
Ketidakpastian : tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas, biasanya tertuju pada status, nama baik dan martabat yang menyentuh nilai kemanusiaan.
Keterasingan : tersisih, terpisah dan terpencil yang dikarenakan perilaku yang tidak dapat diterima masyarakat, ada yang kurang pada dirinya sehingga sulit menyesuaikan diri.
Sikap orang lain dapat berupa : tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, mengisolasi.
71
Kesepian : merasa tidak berteman, merasa tidak punya apa-apa, mengandung arti psikologis yang berdampak : khawatir/ takut kehilangan, terancam hak kodratinya,
kegelisahan. 8. Manusia dan Harapan
Pengertian : harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan d apat terjadi (masa depan)
Persamaan harapan dan cita-cita : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud; menginginkan sesuatu yang lebih baik/ meningkat
Harapan manusia/ kebutuhan manusia (Abraham Maslow) : • Kelangsungan hidup ( survival )
• Keamanan ( safety)
• Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love) • Diakui lingkungan ( status)
• Perwujudan cita-cita ( self actualization)
3 Macam kepercayaan :
• Kepercayaan pada diri sendiri = hakekatnya percaya pada Tuhan
• Kepercayaan pada orang lain/ masyarakat • Kepercayaan pada Tuhan
3 teori kebenaran Dr. Yuyun Suriasumantri :
• Teori Koherensi/ konsistensi: suatu pernyataan dianggap benar bila konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar (ex. Setiap manusia akan mati)
• Teori Korespondensi : suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dng. objek yang dituju oleh pernyataan tersebut (ex. Jakarta itu ibukota Republik Indonesia)
• Teori Pragmatis : suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
71 D. Masalah-masalah Budaya dalam Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata nilai yang daat menimbulkan krisis-krisis kemasayrakatan yang akan menyebabkan “ dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan terhadap seseorang.
Masalah tersebut mencakup :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
2. Hakekat manusia Universal : akan tetapi perwujudannya beraneka ragam, ada persamaan tapi ada pula perbedaan, ada kelemahan akan tetapi ada keunggulan yang diungkapkan secara tidak seragam. Sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk corak ungkapan pikiran dan perasaan tingkah laku al :
• Masyarakat masih cenderung minta pertolongan ke dukun bayi karena dukun dianggap masih kharismatik, lebih diterima sebagai anggota keluarga, imbalan jasa diletakan pada nilai gotong royong/ kekeluargaan dan biasanya lebih murah
• Faktor yang lain lokasi Puskesmas yang lebih jauh dari tempat tinggal masyarakat
Berpijak dari temuan tersebut maka BIDAN salah satu tim anggota kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan anak mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan ibu dan anak dalam wilayah kerjanya : oleh karena itu FUNGSI BIDAN ADALAH :
a. Memberikan pelayanan persalianan , KB, pelayanan medis kontrasepsi b. Menggerakan dan membina masyarakat, termasuk peran serta masyarakat
memberikan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan masalah kesehatan setempat
c. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader kesehatan , serta dukun bayi
d. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan e. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektor
71 f. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya
g. Mendeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi baik kontrsepsi ataupun penyakit sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya
Sedangkan PERMENKES No 363/ Menkes/ 1980 mengatur tentang aspek sosial budaya dasar tugas dan kewenangan bidan yaitu : mengenal wilayah, struktur pemerintahan & komposisi penduduk serta sistem pemerintahan desa dengan cara :
1. Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa, serta pembagian wilayah.
2. Mengenal struktur kemasyarakatan seperti LKMD, PKK, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat.
3. Mempelajari geografi penduduk.
4. Mencatat jumlah KK, PUS, Jenis Kelamin.
Untuk itu bidan harus mengadakan hubungan yang efektif dengan masyarakat utamanya key person yang pertama kali harus dipelajari adalahbahasa
Langkah selanjutnya adalah mempromosikan diri dengan menampilkan kepribadian yang sesuai dan dianut oleh masyarakat dengan tujuan akhir adalah : produk kebidanan diminati masyarakat
E. Pengertian
• IBD adalah Ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
• ISD adalah Ilmu sosial yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menaggapi masalah-masalah sosial.
• Upaya ilmiah untuk memahami peristiwa/ pernyataan budaya yang pada umumnya dianggap unik yang apabila dipelajari akan membuat orang lebih halus dan berbudi.
71 F. Kerangka Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1996; 74-75), (1) lingkaran paling luar adalah melambangkan kebudayaan sebagai artefacs atau benda-benda fisik; (2) lingkaran berikutnya melambangkan kebudayaan sebagai sistim tingkah laku dan tindakan berpola; (3) lingkaran yang berikutnya lagi adalah melambangkan kebudayaan sebagai sistim gagasan; dan (4) lingkaran hitam yang letaknya paling dalam dan bentuknya yang paling kecil atau merupakan pusat atau inti dari seluruh bagan, melambangkan kebudayaan sebagai sistim gagasan yang ideolagis
71
By Arva Rochmawati, SST
A. Pengertian
Kelompok Sosial : - Himpunan/ kesatuan manusia yang hidup bersama
- Kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan
rasa memiliki. Syarat Kelompok Sosial :
Robert K. Merton :
1. Mempunyai pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok 3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan orang lain sebagai anggota kelompok Soerjono Soekarta:
1. Setiap anggota kelompok harus sadar merupakan bagian kelompok 2. Ada hubungan timbal balik
3. Ada factor yang dimiliki bersama sehingga berhubungan erat 4. Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku
5. Bersistem dan berproses B. Tipe Kelompok Sosial
1. George Simmel : berdasarkan ukuran besar/ kecil
a. Monad : 1 orang sebagai focus hubungan social b. Dyad : 2 orang sebagai focus hubungan social
c. Triad : 3 orang sebagai focus hubungan sosial 2. Tipe secara Umum
a. Kategori Statistik : Pengeompokan atas dasar cirri tertentu yang sama b. Kategori social : kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang sama
c. Kelompok Sosial : Keluarga
d. Kelompok Tidak teratur : perkumpulan orang-orang pada satu tempat, waktu karena pusat perhatian sama
e. Organisasi formal : kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu
71 3. Charles Horton Coole (berdasar hubungan) :
a. Kelompok Primer : ciri-ciri saling mengenal antar anggota dan kerjasama bersifat pribadi (keluarga)
b. Kelompok Sekunder : Kelompok besar, terdiri banyak orang, hubungan tidak bersifat pribadi dan sifat tidak begitu langgeng
4. Ferdinand Tonnies
a. Paguyuban (Gemeinschaff )
Kehidupan bersama anggota yang diikat hubungan batin yang murni, alamiah dan kekal
Dasar : Rasa cinta dan kesatuan
Macam : ikatan darah, ikatan tempat, ikatan jiwa-fikiran b. Patembayan (Gesellschaff )
Ikatan yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek, bersifat sebagai bentuk dalam fikiran belaka, mekanis (hubungan timbal balik) (ex. Ikatan Pedagang)
5. Max Weber
a. Formal Group
Kelompok yang mempunyai peraturan2 tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar manusia
b. Informal Group
Kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu/ pasti 6. Robert K. Merton
a. Membership group : kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok
b. Reference Group : Kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilaku
7. Kelompok social tidak teratur
a. Kerumunan : kumpulan manusia sampai batas-batas waktu tertentu dan mempunyai ikatan social tertentu.
b. Publik : kelompok yang bukan merupakan kesatuan, interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat komunikasi
71 a. Masyarakat Pedesaan
Hubungan erat, sistim kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan, focus : pemenuhan kebutuhan hidup
b. Masyarakat Perkotaan
Hubungan kurang erat, sistim kehidupan individual, focus : penggunaan kebutuhan hidup
INTERAKSI SOSIAL
By Arva Rochmawati, SST
71 A. Pengertian
Hubungan social yang dinamis menyangkut hubungan antar individu, antara kelompok manusia atau perorangan dengan kelompok manusia.
Syarat terjadinya interaksi sosial: 1. Adanya kontak sosial.
• Antara orang perorangan
• Antara perorangan dengan kelompok manusia atau sebaliknya • Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia
2. Adanya komunikasi
Suatu proses dimana individu memberikan rangsangan untuk merubah tingkah laku individu lain. Komponen komunikasi: • Komunikator • Media/saluran • Feedback • Komunikan
B. Bentuk Interaksi Sosial Kerja sama / Cooperation
Kerja sama adalah proses yang terjadi karena orang sadar memiliki kepentingan yang sama, pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan yang diwujudkan dalam bentuk organisasi.
Macam-macam kerja sama menurut teori sosiologi: • Kerja sama spontan: serta merta
• Kerja sama langsung: hasil perintah atasan/penguasa. • Kerja sama kontrak: atas dasar tertentu
• Kerja sama tradisional: bagian dari unsur sistem sosial
Macam pelaksanaan kerja sama:
71 • Bergaining : pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran barang dan jasa
antara 2 organisasi atau lebih.
• Cooptation: proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan/pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan.
• Coalition: kombinasi antara 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
• Joint Venture: kerja sama dalam pengusaha proyek tertentu. Persaingan/Competition
Persaingan adalah proses sosial dimana individu, kelompok manusia bersaing mencari keuntungan tanpa menggunakan ancaman.
Tipe-tipe persaingan: a. Persaingan ekonomi b. Persaingan kebudayaan
c. Persaingan kedudukan & peranan d. Persaingan ras
Fungsi persaingan:
a. Menyalurkan keinginan individu/kelompok yang bersifat kompetitif untuk hasil terbaik
b. Alat untuk seleksi, dengan mendudukkan individu sesuai dengan kemampuan Pertentangan/Konflik
Pertentangan adalah proses sosial dimana individu/kelompok berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman/kekerasan.
Sebab pertentangan: a. Perbedaan individu b. Perbedaan kebudayaan
c. Perbedaan kepentingan
d. Perbedaan sosial (reorganisasi sistem nilai)
Bentuk pertentangan: a. Pertentangan pribadi
71 b. Pertentangan rasial
c. Pertentangan kelas sosial d. Pertentangan politik
e. Pertentangan bersifat internas
Sumber Pustaka :
Hartono H., Aziz A., 2004. Ilmu Sosial Dasar . Jakarta : Bumi Aksara
Syafrudin, 2009. Sosial Budaya Dasar untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : TIM Widyosiwoyo S., 1996. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta : Ghalia Indonesia
KONSEP KELUARGA
By Arva Rochmawati, SST
Barokah itu membawakan senyum meski air mata menitik-nitik.
Barokah itu menyergapkan rindu ditengah kejengkelan.
Barokah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut disaat dada kita sesak
oleh masalah.
Barokah itu adalah keajaiban yang hanya terjadi pada orang-orang beriman.
SELAMAT BELAJAR WAHAI SAUDARAQ…
SEMOGA ILMU YANG KAU PELAJARI MEMBAWA MASLAHAT BAGI UMAT
.::ALLAHUMMA AAMIIN::.
71 A. Pengertian :
• Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal dalam satu atap dan saling ketergantungan. (Departemen kesehatan RI, 1988)
• Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang terkait dalam hubungan darah, perkawinan/pengangkatan dalam satu rumah tangga yang saling berinteraksi dan mempunyai peran serta dalam mempertahankan kebudayaan.
Keluaga bersifat gemen schaf (adanya hubungan Batin/ murni/ sejak lahir), ciri-ciri : Cooperatif, Face to face, saling membutuhkan.
B. Fungsi Keluarga :
1. Fungsi Biologis (Bapak dan Ibu) • Meneruskan Keturunan
• Memelihara dan membesarkan anak • Memenuhi kebutuhan gizi
• Memelihara dan merawat kesehatan 2. Fungsi Psikologis
• Memberikan kasih sayang dan rasa aman • Memberi perhatian anggota keluarga
• Membina proses pendewasaan anggota keluarga • Memberikan identitas yang baik
3. Fungsi Sosiologis
• Memberi sosialisasi pada anak dalam interaksi social diantara anggota keluarga • Membentuk norma dan tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak • Meneruskan nilai budaya keluarga
4. Fungsi pendidikan
• Menyekolahkan anak
• Mempersiapkan anak untuk masa depan
• Mendidik anak sesuai tingkat perkembangan anak 5. Fungsi Ekonomi
71 • Mencari nafkah
• Mengatur keuangan
• Menabung untuk masa depan 6. Fungsi Rekreasi
Memberi kesempatan pada anak untuk mengetahui hal-hal baru 7. Fungsi Religi
• Menanam rasa keagamaan terhadap keluarga (anak) • Mebiasakan anak mengamalkan ajaran agama sejak dini C. Bentuk-bentuk Keluarga :
1. Keluarga Kecil (somah/ batih/ nuclear family) : meliputi ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah.
2. Keluarga Besar ( Extendeed Family)
- Ikatan genealogis (dasar)
- Telah melampaui satu generasi dari sepasang suami isteri - Terikat kebiasaan yang sudah berlangsung turun temurun - Macam-macam keluarga besar :
a. Kekeluargaan bilateral/ parental = mpy. Hubungan darah baik pada ayah maupun ibu (ex. Aceh, Riau, Melayu, Dayak, Jawa, Sunda, Madura, bali, Sasak & Toraja)
b. Kekeluargaan unilateral = yang menjadi anggota mempunyai hubungan darah dari ayah atau ibu saja
Sifat :
• Matrilineal/ klan (garis keturunan yang ditonjolkan yang pihak wanita) ex. Minangkabau dan Enggano
• Patrilineal/ gen ex. Mentawai (uma), nias, batak (marga), Toba, Gayo Tiang keutuhan bentuk kekeluargaan : exogami, unilateral, tradisional
c. Unilateral rangkap = satu stam/ suku : patrilineal dan matrilineal klan 3. Serial Family : keluarga berantai
4. Single Family : keluarga duda/ janda
71 6. Kabitas/Cahabitation: wanita dan pria yang hidup bersama tanpa pernikahanmembentuk
keluarga.
D. Peran dan Fungsi Anggota Keluarga :
1. Peran Ayah : mencari nafkah, pendidikan, pelindung, dan KK
2. Peran ibu : mengurus RT, mendidik anak, pelindung, membantu mencari nafkah tambahan keluarga.
3. Peran anak : melaksanakan psiko social sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental, social.
E. Ciri-Ciri Struktur Keluarga • Terorganisasi
Saling hubungan dan ketergantungan. • Ada Keterbatasan
Setiap anggota memiliki keterbatasan dalam menjalankan tugas dan fungsi. • Ada perbedaan dan kekhususan
Mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. F. Tiga Fungsi Pokok Keluarga
1. Asih
Kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan dalam tumbuh kembang anak sesuai usia dan kebutuhan.
2. Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga tumbuh dewasa dan bisa mandiri dalam menghadapi masa depan.
3. Asuh
Memelihara dan merawat anak agar kesehatannya terpelihara sehingga anak sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.
G. Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga 1. Pembentukan keluarga 2. Menjelang kelahiran anak 3. Menghadapi bayi
4. Menghadapi anak pra sekolah 5. Menghadapi anak sekolah
71 6. Menghadapi anak remaja
7. Melepaskan anak ke masysrakat 8. Berdua kembali
9. Masa tua H. Tugas Keluarga
1. Pemeliharaan fisik
2. Pemeliharaan sumber daya
3. Pembagian tugas sesuai kedudukan 4. Sosialisasi
5. Pengaturan jumlah keluarga 6. Pemeliharaan ketertiban
7. Penempatan anggota keluarga ke masyarakat 8. Meningkatkan semangat
I. Ciri Keluarga
1. Diikat dalam tali perkawinan 2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin 4. Ada tanggung jawab 5. Ada pengambil keputusan 6. Kerja sama
7. Komunikasi 8. Satu rumah J. Ciri Keluarga Indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan 2. Satu kesatuan utuh
3. Bertanggung jawab
4. Meneruskan nilai budaya 5. Ikatan keluarga erat 6. Semangat gotong royong K. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
71 a. Tradisional b. Agraris c. Tenang d. Sederhana e. Akrab
f. Menghormati orang tua 2. Perkotaan a. Dinamis b. Rasional c. Konsumtif d. Demokratis e. Individual
f. Terlibat kehidupan politik
Kebudayaan
71 A. Pengertian
Koentjaraningrat: Keseluruhan dari perilaku, hasil perilaku yang teratur oleh tata perilaku yang didapatkan dengan belajar dan tersusun dalam kehidupan masyarakat. Keseluruhan dari : perilaku manusia, hasil perilaku, teratur oleh tata perilaku, didapatkan dengan belajar, tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Ralph Linton : Kebudayaan merupakan warisan social (Social Heredity) baik warisan yang bersifat umum maupun khusus.
Kebudayaan: manifestasi kehidupan manusia B. Unsur – unsur kebudayaan
Ralph Linton :
1. Unsur universal : Idea, kebiasaan, tanggapan bersyarat. Misal penggunaan bahasa tertentu, pola pakaian, pola rumah, corak hubungan social
2. Unsur spesialistis : unsur yang dinikmati oleh sebagian masyarakat (pandai besi, tukang kayu, bidan, dokter, dll.)
3. Unsur alternative : unsure yang dinikmati individu tertentu (pesawat terbang, sikap terhadap hal-hal supranatural)
4. Unsur individual pecularities : merupakan unsur keistimewaan individual (phobia) C.Klukhohn: 1. Sistim religi 2. Sistim kemasyarakatan 3. Sistim pengetahuan 4. Sistim bahasa 5. Sistim kesenian 6. Sistim ekonomi 7. Sistim teknologi
C. Wujud kebudayaan (Koentjaraningrat) 1. Wujud kebudayaan ideal :
-
Ide, gagasan, dan nilai yang bersifat abstrak (pancasila, UU, dll)-
Merupakan adat tata perilaku71
-
Mengarahkan perilaku manusia dalam masyarakat2. Wujud kebudayaan social ( Activities) : sistim social yang kongkrit (subak/ irigasi) 3. Wujud kebudayaan fisik ( Artifacts) : candi, persenjataan, bangunan, komputer,
internet, microchip, dll. D. Proses terbentuknya kebudayaan
1. Faktor-faktor yang berpengaruh :
a. Faktor lingkungan geografis : letak, iklim, tanah, air, bentuk permukaan tanah, luas tanah
b. Faktor saling kontak antar bangsa-bangsa dengan beragam kebudayaan melalui : perdagangan, migrasi, agama, buku, majalah, radio, tv, dan internet
c. Faktor ras (induk bangsa) : ras adalah segolongan manusia yang mempunyai sifat dan cirri-ciri tubuh tertentu yang turun-temurun. Misal warna kulit, rambut, biji mata, bentuk, dan bentuk tengkorak
2. Difusi dan akulturasi kebudayaan :
a. Difusi kebudayaan (setingkat dengan Asimilasi):
- Penyebaran sebuah/ sekelompok unsur kebudayaan yang terbatas dan lepas-lepas.
-
Isi dan bentuk unsur budaya yang sama pada daerah yang berbeda. Persamaantersebut dapat karena tingkatan-tingkatan evolusi dari unsure kebudayaan tersebut yang sama.
-
Difusi unsure-unsur tersebut dari tempat penemuannya ke daerah-daerah lain.Misal : pertanian ditemukan di Asia tenggara, Asia barat daya, Amerika dengan corak berbeda; ilmu hitung pada bangsa Hindu, Babylonia, Maya; Menulis di Eropa dan Amerika; mencetak di Timur Jauh Cina dan Eropa
b. Akulturasi (Penerapan dari kebudayaan lain)
Bila sebuah kebudayaan lengkap telah mempengaruhi kebudayaan lain dengan sangat meresap dan ekstensif. Contoh : kebudayaan Jepang menerima secara besar- besaran unsure kebudayaan Cina terus menerus dalam jangka lama.
71 c. Penetrasi (Masuknya dari bawah maupun atas)
Merupakan gabungan difusi dan akulturasi :
-
Penetrasi damai : pengaruh Hindu, Islam pada kebudayaan Indonesia-
Peperangan : Kebudayaan Babylonia runtuh akibat kalah perang-
Disientegrasi : dasar-dasar kebudayaan dirusak/ dihancurkan olehunsure-unsur kebudayaan asing. Contoh : penyebaran agama islam menyebabkan disintegrasi budaya Hindu; kebudayaan Barat merusak kebudayaan primitif. E. Tingkatan Kebudayaan (Dr. A. Boonkes)
Bentuk Kebudayaan materi (cara makan) dari cara hidup : 1. Bangsa pemburu, penangkap ikan, dan pengembara :
-
Hidup pada zaman batu tua (palarolithicum)-
Bergantung pada alam-
Peralatan dari batu-
Cenderung menetap sebagai petani2. Bangsa petani :
-
Hidup pada zaman batu baru (neolithikum)-
Tidak lagi mengembara-
Peralatan batu halus-
Pertanian rendah dan tinggi (memakai bajak/ tidak)3. Bangsa pemelihara ternak :
Arab; Tanah pedalaman Anatolia; Padang rumput Kirgis; Asia Tengah; Mongolia; Padang rumput Afrika Utara
F. Anggapan dasar kebudayaan
1. Kebudayaan dapat disesuaikan (adaptasi) : menyesuaikan diri terhadap kebutuhan fisiologis/ biologis, fisik geografi, lingkungan social. Misal :
-
Pantangan hubungan seks bagi ibu sesudah melahirkan s.d. usia anak 2tahun (biologis)
-
Kebiasaan makan tanah liat oleh karena kekurangan mineral tertentu71 - Kebiasaan tempat tinggal seperti rumah panggung, diatas pohon
(lingkungan sosial)
-
Kebiasaan pakaian : daerah panas dan dingin (fisik geografis)-
Bangunan benteng (sosial)-
Ternak dalam rumah (lingkungan sosial)2. Kebudayaan merupakan suatu integrasi : unsure-unsur atau sifat-sifat yang terpadu menjadi suatu kebudayaan bukanlah sekumpulan kebiasaan-kebiasaan yang terkumpul secara acak, karena :
a. Sifat kebudayaan bersumber dari adaptasi kebudayaan b. Unsure-unsur adaptif yang mirip cenderung berintegrasi
c. Unsure-unsur yang bertentangan tidak dapat berintegrasi Dampak dari integrasi :
Perubahan pada satu unsure sering menimbulkan pantulan yang dahsyat. Misal suku di India yang kekurangan gizi akibat dari tidak diperbolehkan makan daging sapi. Kesimpulan : kebudayaan merupakan struktur yang tersusun rapi di mana suatu komponen tertentu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan banyak komponen lain dan diperlukan.
3. Kebudayaan selalu berubah : terdapat kebebasan individu untuk memperkenalkan variasi dalam cara berperilaku sehingga dapat menjadi milik bersama dan akhirnya menjadi bagian dari kebudayaan. Aspek lingkungan yang berubah memerlukan adaptasi kebudayaan yang baru. Misal cara hidup, cara berpakaian, kebiasaan pacaran, dll. unsure-unsur kebudayaan yang baik/ buruk meupun unsure baru dapat
menggoncangkan susunan lama.
Kebudayaan jawa
71 A. Lokasi kebudayaan Jawa : Jawa Tengah dan Jawa Timur
B. Bahasa Jawa:
1. Ngoko : lugu, andhap (kasar) 2. Krama : inggil, madya
3. Kedhaton : bahasa keraton C. Adat Perkawinan
1. Larangan Perkawinan : saudara sekandung, pancer lanang (anak dua orang saudara sekandung laki2), misan (tunggal mbah buyut), pihak laki-laki lebih muda menurut ibunya daripada pihak wanita.
2. Ngarang wulu : duda kawin dengan adik almarhum isterinya 3. Wayuh : Poligami
4. Rangkaian upacara perkawinan : a. Nakokake
b. Nontoni : belum saling kenal
c. Paningsetan : uang muka / tanda/ simbol untuk mengikat dulu d. Penentuan hari dan tanggal perkawinan
e. Asok Tukon (srakah, sasrahan) : sekarang jadi satu dengan paningset f. Menjelang saat perkawinan
g. Ijab kabul/akad nikah
h. Upacara adat : temu dan sungkeman
i. Ngunduh temanten : dilakukan setelah sepasaran 5. Pegatan
-
Laki-laki menjatuhkan talak (wanita ; taklik)-
Syarat : persetujuan kedua belah pihak, isteri tidak dalam keadaan hamil,dihadapan penghulu
- Bila suami tidak mau menjatuhkan talak lapor ke kaum KUA yang akan menjatuhkan putusan
- Usaha berjenjang ini disebut rapak (masa introspeksi diri) 6. Rujuk
71
-
Bila lebih dari 100 hari disebut : balen-
Biasanya sebelum jatuh talak yang ketiga- Wanita (janda) baru boleh bergaul dengan laki-laki lain setelah lewat masa iddah yaitu 3 bulan 10 hari (3x haid)
D. Sistim Kekerabatan
-
Kulawarga, batih, somah-
Keluarga luas (2-3 keluarga)-
Sanak sedulur : derajat tiga-
Alur waris : tujuh turunan. (pasca nikah=uxorilokal; hub. Mertua danmenantu=neolokal)
-
Pembagian warisan : cara damai dan cara sepikul segendonganE. Sistim Kemasyarakatan Penggolongan masyarakat :
1. Atas dasar kedudukan :
-
Priyayi : pegawai negeri dan kaum terpelajar-
Wong cilik2. Atas dasar darah keturunan keraton :
-
Bendara-
Wong cilik3. Atas dasar agama :
-
Santri-
Agama kejawenWong cilik :
- Wong baku : keturunan orang-orang yang dulu pertama-tama datang dan menetap - Kuli gandok/ lindung : laki-laki telah kawin tetapi tidak mempunyai tempat tinggal
sendiri. Biasanya ikut rumah mertua - Joko/ sinoman : bujangan
71 Islam santri : Patuh dan teratur menjalankan ajaran agama
Islam kejawen : tidak tertib dalam menjalankan a jaran agama (islam + hindu)
KONSEP Masyarakat, perkembangan nilai budaya
By Arva Rochmawati, SST
71 A. Pengertian
1. Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J. Herskovits
Masyarakat adalah sekelompok individu yang dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L Gillin dan J.P. Gillin
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang tersebar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4. Prof. Dr. Koentjoroningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi dengan adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terkait oleh rasa identitas bersama.
B. Ciri-ciri Masyarakat
1. Adanya interaksi antar anggota.
2. Mempunyai adat istiadat, norma-norma, hukum serta aturan yang mengatur pola tingkah laku anggotanya.
3. Adanya suatu rasa identitas yang kuat dan mengikat semua warganya. 4. Adanya kesinambungan dalam waktu.
C. Kesatuan-kesatuan Social Masyarakat :
1. Kesatuan Genealogis (kesatuan tunggal darah) : anggota disatukan oleh persamaan keturunan/ darah, misal :
a. Somah/ batih/ keluarga (mrp. Kesatuan sosial terkecil; terdiri atas suami, isteri, dan anak (Poligami maupun poliandri))
b. Kerabat/ famili (terdiri atas beberapa keluarga/ batih; dari pihak ayah/ ibu; mrp. Sistim bilateral/ parental/ sejalur; pertalian darah masih dapat ditunjukkan)
71 c. Suku/ Stam (kerabat-kerabat bilateral yang luas; pertalian darah sukar/ tidak dapat
ditunjukkan; anggota percaya mempunyai persamaan darah; mpy. nama suku tersendiri bahasa maupun adat (suku Jawa, Bali, Batak))
d. Klan/ Family Parental (Sekelompok/ golongan yg mementingkan keturunan sepihak dari laki-laki/ perempuan; mrp. Sistim unilateral)
2. Kesatuan Territorial (kesatuan tunggal daerah) a. Bertempat tinggal pada daerah yang sama
b. Mempunyai : tata tertib sendiri, kesadaran dalam mempertahankan daerah tempat tinggal, tidak harus mempunyai pertalian darah, terdapat 2 tipe (masy. Desa dan masy. lingkungan)
3. Kesatuan sacral (kesatuan religius)
a. Persatuan anggota oleh ikatan gaib/ religius
b. Dalam aktifitas perkawinan, kekerabatan, ekonomi, pertanian, pertahanan, peperangan dikuasai oleh ssesuatu yang gaib (religius magis)
c. Manifestasi sacral : upacara adat dan selamatan d. Terdapat dalam kesatuan genealogis dan territorial
e. Kesatuan TOTEMITIS (bila sifat gaibnya sangat dominan dibanding genealogis dan teritorial)
4. Kesatuan Gabungan/ Campuran
-
Penggolongan-penggolongan tidak terdapat batas yang tegas, Misal Desa diJawa, Uma di Mentawai, Huta dan Kuria di Batak
-
Masyarakat merupakan campuran antara : genealogis & teritorial ataugenealogis, teritorial dan sakral. 5. Kesatuan lainnya
a. Penggolongan atas dasar proses pembentukan dan tujuannya : ♣ Paguyuban/ Kesatuan kodrat :
-
Dasar ikatan : genealogis, magis, religius-
Solidaritas sangat kuat71
-
Dasar ikatan : kehendak, perhitungan oleh karena persamaan kepentingantujuan
-
Solidaritas tidak cukup besar-
Cepat terbentuk tetapi juga mudah pecahb. Persatuan atas dasar jenis kelamin : ♣ Golongan kaum lelaki
♣ Golongan Kaum Perempuan
♣ Sering terjadi pada masyarakat primitif
♣ Berhubungan dengan hak dan kewajiban, seperti :
Warisan, bagian dari hasil buruan, bagian dari hasil pertanian, cara berpakaian (adanya deferensiasi pada masy. primitif)
c. Penggolongan berdasarkan usia :
Pada masy. Primitif, gol. Kanak-kanak, gol. Anak, gol. Anak dewasa (blm kawin), gol. Pemuda (sudah kawin), gol. Orang tua.
D. Unsur-Unsur Masyarakat 1. Kategori sosial
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya ciri-ciri yang obyektif yang dikenakan pada manusia-manusianya, seperti seks, usia, pendapatan, dll Contoh: masyarakat suatu negara ditentukan melalui hukumnya bahwa ada kategori warga jenis kelamin laki-laki dan kategori warga jenis kelamin wanita, dengan maksud untuk membedakan penyakit-penyakit yang spesifik pada kedua jenis kelamin tersebut. 2. Golongan sosial
Golongan sosial adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenakan kepada pihak mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Walaupun demikian golongan sosial itu mempunyai ikatan identitas sosial. Hal tersebut tumbuh sebagai akibat reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongan itu, atau mungkin golongan itu memang terikat oleh suatu sistem nilai, norma dan adat istiadat tertentu.
Contoh: di Indonesia ada konsep golongan pemuda. Golongan sosial ini terdiri dari manusia-manusia yang oleh pihak luar disatukan berdasarkan ciri tertentu yaitu “sifat
71 muda” golongan ini oleh masyarakat umum digambarkan sebagai suatu golongan yang
masih penuh vitalitas dan semangat.
Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif dari orang-orang lain diluar golongannya.
Contoh: golongan gepeng dalam masyrakat kota terjadi karena ciri-ciri yang menyolok dan membedakan dengan warga kota lainnya yang baik status sosialnya.
3. Komunitas
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas dan merupakan pangkal dari perasaan patriotisme dan nasionalisme. Komunitas merupakan pengertian dari masyarakat dalam arti sempit karena komunitas bersifat khusus dengan adanya ciri tambahan yaitu ikatan lokasi (dibatasi wilayah
geografi)
Contoh: kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, Rt, Rw atau masyarakat pengrajin, pedagang, petani.
4. Kelompok dan perhimpunan 1). Kelompok
Kelompok merupakan sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adat istiadat tertentu, norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan. Pada kelompok dasar organisasinya adalah organisasi adat, hubungan berdasarkan kekeluargaan. Sifat kepemimpinan berdasarkan kewibawaan kharisma serta hubungannya berdasarkan atas perorangan.
Contoh:
-
Kelompok-kelompok yang terikat oleh hubungan keturunan atau kekerabatan suatumarga misalnya masyarakat batak.
-
Kelompok-kelompok yang terdiri dari sekawanan anak remaja atau geng. Misalnyasekelompok tetangga yang sering bergaul
-
Kelompok-kelompok lain termasuk dalam organisasi adat, misalnya kepala adat dibeberapa wilayah Indonesia, misalnya Minangkabau. 2). Himpunan
71 Himpunan merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas atau guna, sifat
hubungannya berdasarkan kontrak, dasar organisasinya, organisasi buatan, pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum.
Contoh:
Himpunan berdasarkan pendidikan yayasan pendidikan, perkumpulan pemberantasan buta huruf.
Himpunan berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan misal; organisasi profesi seperti IBI,IDI dan PPNI
Himpunan untuk kegiatan keagamaan misalnya Muhammadiyah E. Syarat-Syarat terbentuknya Masyarakat
1. Adanya Kesatuan :
-
Dalam penggunaan sarana dan peraturan meskipun tidak tertulis-
Anggota masyarakat menyesuaikan diri2. Adanya Tata tertib : bisa berupa peraturan tertulis untuk perbaikan anggota masyarakat 3. Adanya kerja sama : untuk tujuan bersama
E. Unsur-unsur community sentiment adalah sebagai berikut: 1). Seperasaan.
Seseorang berusaha mengidentifikasi dirinya sebanyak mungkin orang di dalam kelompok tersebut, sehingga semua mereka akan menyebut dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami.
2). Sepenanggungan.
Masing-masing individu menyadari perasaannya di dalam kelompok, dan kelompok masyarakat itu sendiri memberi kemungkinan dilaksanakannya peranan tersebut.
3). Saling memerlukan.
Di antara individu saling membutuhkan baik kebutuhan psikologis seperti rasa aman maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya.
71 Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama
yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama, di suatu daerah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor agraris.
Ciri masyarakat pedesaan:
a. Pandangan kebutuhan kehidupan diutamakan pada keperluan utama dari kehidupannya. Contoh; bila memasak dan menghidangkan makanan yang diutamakan adalah pemenuhan kebutuhan biologis tidak diperhatikan soal-soal bahwa orang lain senang atau tidak.
b. Kehidupan keagamaan, sangat religius hal ini karena cara berfikir secara efektifitas artinya semua hal ada hubungannya dengan rasa kebersamaan dan kehidupan warga desa cenderung kearah keagamaan.
c. Masyarakat desa pada umumnya hidup dalam kebersamaan lebih mementingkan kelompok dan keluarganya.
d. Pada masyarakat pedesaan tidak dikenal adanya pembagian kerja berdasarkan keahlian tetapi biasanya pembagian kerja berdasarkan usia, mengingat fisik masing-masing karena sistem kerja mereka adalah gotong royong.
e. Di desa lapangan pekerjaan umumnya kurang.
f. Jalan fikiran orang-orang desa pada umumnya lebih praktis lebih mementingkan pada kekerabatan.
g. Perubahan-perubahan sosial lambat karena masyarakatnya tertutup terhadap pengaruh dari luar.
Pola kehidupan masyarakat pedesaan dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: a. Pola kebudayaan, norma dan nilai masyarakat pedesaan.
Pola kebudayaan meliputi:
1). Bahasa, merupakan sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis, sebagai alat komunikasi. Penggunaan bahasa daerah (tradisional) di pedesaan umumnya lebih banyak digunakan, sedangkan bahasa asing biasanya agak sulit diterima oleh masyarakat desa.
2). Teknologi, cara-cara memproduksi, memakai dan memelihara peralatan hidup dalam kebudayaan suatu suku bangsa. Pada umumnya teknologi di pedesaan masih bersifat tradisional atau sederhana.
71 3). Sistem religi (keagamaan)
Sistem religi di pedesaan umumnya masih dipertahankan oleh masyarakat. Ulama/Kyai sangat dihormati. Di samping sistem religi ada sekelompok masyarakat tertentu di pedesaan yang mempunyai kepercayaan dan keyakinan terhadap ilmu ghaib (magic) seperti halnya dengan sistem religi, ilmu ghaib juga mempunyai pemimpin atau pelukunya yaitu dukun, ada saat-saat tertentu mengadakan upacara-upacara pada tempat-tempat tertentu. Tingkat kepercayaan yang ada di masyarakat terhadap dukun sangat tinggi, dapat ditemukan di daerah pedalaman atau terpencil. Walaupun pada akhirnya religi dan ilmu ghaib sering kelihatan sama dan sulit diberi batasan yang jelas namun pada dasarnya terletak pada sikap manusia pada saat ia menjalankan agamanya yaitu ia menyerahkan
sepenuhnya kepada Tuhan, Dewa, Ruh, Nenek moyang ataupun kekuatan tinggi lainnya. Sebaliknya pada saat ia menjalankan ilmu ghaib ia berusaha memanipulasi kekuatan-kekuatan tinggi dan ghaib agar kehendaknya dapat dijalankan dan keinginannya tercapai.
4). Kesenian.
Di pedesaan masyarakatnya masih mempertahankan nilai-nilai seni yang terkandung, ada di wilayahnya atau desanya. Ada kewajiban tertentu bagi anak-anaknya dan pemuda untuk mempelajari kesenian daerah.
Nilai dan norma di masyarakat pedesaan.
Hubungan sosial antara para warga masyarakat desa sangatlah luas, diatur oleh pola-pola ideal, yang umumnya dianggap keharusan dan yang mengandung peraturan-peraturan lebih khusus.
Norma-norma yang umumnya digunakan oleh masyarakat desa adalah: a. Adat istiadat asli
Adat istiadat asli biasanya digunakan dalam mengatur hubungan antara individu, misalnya dalam hubungan antara orang-orang tua dan muda, upacara perkawinan, meminang, kelahiran bayi, kematian, mendapat haid pada remaja putri, dll.
Golongan orang-orang tua di masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting misalnya, kakek, nenek, orang tua, paman, kepala suku atau marga. Orang akan selalu meminta nasehat-nasehat kepada mereka, apabila ada kesulitan-kesulitan
71 yang dihadapinya. Mereka dianggap sebagai pengambil keputusan terhadap
masalah-masalah yang dihadapi. b. Hukum agama
Sistem norma merupakan norma dan nilai yang diperoleh dari agama yang dianut. Apabila agama yang resmi dianut adalah agama Islam, hukum yang diambil mereka berasal dari Al Qur’an, Hadist, Qiyas dan pendapat Ulama.
c. Hukum dan peraturan pemerintah
Sistem ini terdiri dari norma-norma yang timbul dari UUD 1945 dan hukum-hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sejumlah peraturan-peraturan ini telah disampaikan.
b. Pola Interaksi
Hubungan antar warga pedesaan umumnya lebih erat dan lebih mendalam. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan sehingga karena dekat dan merasa satu keluarga masyarakat yang berasal dari wilayah yang sama dianggap sebagai keluarga sendiri.
c. Mata Pencaharian
Penduduk masyarakat pedesaan umumnya hidup dari pertanian. Biasanya mereka bertani semata-mata untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian penduduk desa disesuaikan dengan lokasi tempat tinggalnya.
G. Masyarakat Perkotaan
Ciri masyarakat perkotaan:
1). Pandangan penggunaan kebutuhan hidup sesuai dengan pandangan masyarakat sekitarnya.
2). Kehidupan keagamaan berkurang hal ini karena cara berfikir yang rasional (realita masyarakat). Memang di kota-kota juga beragama tetapi pusat kegiatannya hanya di tempat-tempat peribadatan.
3). Masyarakat kota pada umumnya bersikap individualistik tanpa harus bergantung pada orang lain. Kehidupan keluarga di kota sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan kepentingan, paham politik, agama, dsb.
71 4). Pembagian kerja di antara warga lebih tegas dan mempunyai batas-batas nyata
sehingga gejala demikian dapat menimbulkan kelompok-kelompok kecil yang didasarkan pada pekerjaan yang sama atau keahlian yang sama dalam pergaulan.
5). Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota karena sistem pembagian kerja yang diatas dan lingkupnya lebih luas.
6). Jalan pikiran orang-orang kota biasanya lebih rasional hal ini menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor-faktor kepentingan pribadi.
7). Pembagian waktu yang teliti akibat dari jalan kehidupan yang cepat guna dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan individu.
8). Perubahan-perubahan sosial lebih cepat di kota karena lebih terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. Terutama orang muda sehingga sering menimbulkan pertentangan dengan golongan tua.
Pola kehidupan masyarakat kota dapat kita lihat dari aspek: a. Pola kebudayaan, norma dan nilai masyarakat kota.
Pola kebudayaan meliputi: 1). Bahasa.
Bahasa yang digunakan umumnya adalah bahasa Indonesia, penggunaan bahasa daerah hanya oleh masyarakat atau kelompok tertentu.
2). Teknologi.
Teknologi yang digunakan sudah lebih maju dan modern, karena pengaruh era globalisasi, umumnya informasi tentang perkembangan teknologi mudah didapat melalui: media cetak, televisi, radio dan internet.
3). Sistem religi (keagamaan).
Kehidupan masyarakat perkotaan mulai berkurang, karena pola pikir masyarakat sudah mengarah lebih percaya pada hal-hal yang bersifat pasti dan nyata.
4). Kesenian.
Umumnya bersifat modern dan merupakan kreasi dari seniman-seniman kota dan mengikuti perkembangan teknologi.
71 Nilai dan Norma
Nilai dan norma di masyarakat kota umumnya sudah mengalami pergeseran. Peraturan- peraturan yang berdasarkan adat istiadat sedikit sekali dipakai sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan hukum agama masih digunakan oleh sekelompok orang tertentu yang menganut nilai keagamaan yang cukup tinggi. Peraturan pemerintah umumnya lebih sering dipakai dalam mengatur tata kehidupan masyarakat kota.
b. Pola Interaksi.
Hubungan antara warga masyarakat kota, umumnya sudah bersifat individual, mereka akan berhubungan dengan orang lain karena ada kepentingan dan urusan, persamaan pekerjaan, umur dan golongan. Mereka merasa dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain dan umumnya menganggap bahwa masalah orang lain adalah urusan orang tersebut.
c. Mata Pencaharian.
Mata pencaharian masyarakat kota umumnya sudah lebih bervariasi. H. Masyarakat Pinggiran
Masyarakat pinggiran kota terbentuk karena adanya perluasan kota. Keadaan di masyarakat pinggiran kota umumnya merupakan perpaduan antara sifat masyarakat kota dan desa, baik dari segi pola kebudayaan, interaksi dan mata pencaharian.
I. Permasalahan masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Sehubungan dengan perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan perkotaan, menimbulkan terjadinya urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat atau cepat tergantung pada keadaan masyarakat yang bersangkutan.
Sebab-sebab pendorong orang desa meninggalkan tempat tinggalnya: a. Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang.
b. Penduduk desa terutama kaum mudanya, merasa tertekan oleh adat istiadat yang mengakibatkan cara hidup yang monoton. Untuk mengembangkan pertumbuhan jiwa, banyak yang pergi ke kota.
c. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.
d. Rekreasi yang merupakan salah satu faktor penting di bidang spiritual kurang sekali dan kalaupun ada perkembangannya sangat lambat.
71 e. Bagi penduduk desa yang mempunyai keahlian lain selain bertani dan menginginkan
pasaran yang lebih luas untuk hasil produksinya, hal ini tidak mungkin didapatkan di desa.
Faktor-faktor penarik kota adalah:
a. Penduduk desa kebanyakan mempunyai anggapan bahwa di kota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan (uang).
b. Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan industri sehingga banyak menyerap tenaga kerja.
c. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
d. Pendidikan lebih banyak di kota dan dengan sendirinya lebih mudah di dapat.
e. Kota merupakan suatu tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.
f. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dan dari segala lapisan.
J. Masyarakat Sehat
Ciri masyarakat sehat:
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak. c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang
dikembangkan dan di manfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat.
e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit. Beberapa indikator dari masyarakat sehat menurut WHO adalah:
1). Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat a). Indikator komprehensif
Angka kematian kasar menurun
Umur harapan hidup meningkat
71
Angka kematian ibu dan anak menurun
Angka kematian karena penyakit menular menurun
Angka kelahiran menurun
2). Indikator pelayanan kesehatan
Rasio antar kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
Distribusi tenaga kesehatan merata
Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan lainnya
Masalah- masalah kesehatan dalam masyarakat Indonesia: 1). Tingginya angka pertumbuhan penduduk
2). Tingginya angka kematian ibu dan anak
3). Tingginya angka kesakitan karena penyakit menular 4). Meningkatnya angka kesakitan penyakit tidak menular 5). Masalah kesehatan lingkungan.
Sumber Pustaka :
Hartono H., Aziz A., 2004. Ilmu Sosial Dasar . Jakarta : Bumi Aksara
Syafrudin, 2009. Sosial Budaya Dasar untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : TIM Widyosiwoyo S., 1996. Ilmu Budaya Dasar . Jakarta : Ghalia Indonesia
ASPEK SOSIAL BUDAYA KESEHATAN DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
Berdo’a adalah memenuhi perintah Allah, Bukan supaya Allah memenuhi
perintahmu. Pahami ini supaya dirimu tidak kehilangan adab dalam berdo’a
(Al-Hikam)
Berdo’alah sebanyak-banyaknya saudaraq…semoga dari sekian do’a yang
kau panjatkan terkabul salah satunya, sebagian, atau semuanya
tergantung dari seberapa tulus Do’a yang kau panjatkan kepada Illahi
Robbi
71
By Arva Rochmawati, SST
Bidan sebagai salah satu anggota tim kesehatan terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI fungsi bidan di wilayah kerjanya ialah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah, mengenai persalinan, pelayanan KB pengayoman medis kontrasepsi.
2. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat. 3. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
4. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan.
5. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat. 6. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.
7. Mendeteksi adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha mengatasi sesuai kemampuannya.
Agar tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan secara efektif, bidan harus mengupayakan hubungan yang efektif dengan masyarakat, salah satu kunci keberhasilan hubungan yang efektif adalah komunikasi. Kegiatan bidan yang pertama kali harus dilakukan apabila mendatangi suatu wilayah adalah mempelajari bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat setempat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh bidan supaya dikenal oleh masyarakat ialah ia harus mempromosikan diri dengan menampilkan kepribadian sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, memahami bahwa nasyarakat merupakan bagian dari dirinya, sehingga bidan memiliki kharima tersendiri bagi masyarakat setempat. Apabila masyarakat sudah menganggap bidan adalah orang yang patut dicontoh maka ia akan melaksanakan hal-hal yang diajarkan dan
dianjurkan oleh bidan.
A. Aspek Sosial Budaya Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Anak Angka kematian bayi masih tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup. Jenis kematian adalah:
Karena penyakit antara lain; tetanus, campak, pertusis.