• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Hakikat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Hakikat"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Hakikat Manusia

Disusun Oleh Kelompok : 1

1. Amelia Prasinta (201610430311144) 2. Sinta Puspitaningtyas (201610430311102) 3. Fitrianing Ayu (201610430311114) 4. Putri Rahayu (201610430311147) 5. Siti Masita (201610430311137) 6. Ahmad Fauzan (201610430311105) 7. Faris Syahrur Rizqi (2016104303111 8. Triyas Oktalisa (201610430311143) 9. Darmiati (201610430311146) 10. Ridya Ningrum Wulandari (201610430311119)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan Ilmu Sosial Budaya Dasar dapat terselesaikan. Kedua, shalawat serta salam kepada nabi kita Muhammad SAW. Ketiga, saya juga mengucapkan terimakasih pihak yang sudah membantu dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dan kesalahan tersebut. Terimakasih.

Malang, 22 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...1

C. Tujuan ...1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hakikat Manusia sebagai makhluk individu...2

B. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial...3

C. Interaksi Sosial dan Sosialisasi...3

D. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya...4

E. Fungsi dan Peran Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial...4

F. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional ...5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...6

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Secara fisiologis hakikat manusia sebagai makhluk individu dan sosial itu bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan yang ketat antara sesama. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individu, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia juga berperan sebagai mahluk sosial. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.

Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain. Dalam pembahasan tentang hakikat manusia sebagai makhluk individu dan sosial kita bisa melihatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada saat kita kesusahan pasti kita membutuhkan bantuan dari orang lain dan ketika kita mempunyai persoalan yang bersifat pribadi pasti kita akan menjadi manusia yang individu agar orang lain tidak dapat mengetahui persoalan pribadi yang kita punya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hakikat manusia sebagai makhluk Individu ? 2. Baimana Hakikat manusia sebagai makhluk sosial ? 3. Bagaimana Hakikat manusia sebagai makhluk budaya? 4. Apa fungsi dan peran manusia Individu dan sosial? C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Hakikat manusia sebagai makhluk Individu, makhluk sosial, dan makhluk budaya.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Manusia sebagai makhluk individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Individu adalah manusia yang tidak hanya mempunyai peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hanya identik dengan tingkah laku masa yang bersangkutan.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.

Menurut George Herbert Mead, kepribadian adalah tingkah laku manusia berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan kepribadian dalam diri seseorang berlangsung seumur hidup. Menurutnya, manusia akan berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat.

(6)

Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha menurut koentjaraningrat unsur-unsur kepriadian meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.

Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.

Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat obyektif. Bersifat obyektif dan subyektivitas ini berhubungan erat dengan keadaan pribadi masing-masing. Karena adanya sifat subyektif pada perasaan inilah maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan pengamatan, fikiran dan sebagainya. Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang , hanya corak dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.

Gejala perasaan manusia tergantung pada : a. Keadaan jasmani

b. Pembawaan.

c. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.

Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorongan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata lain merupakan sumber bahwa dari lahir dengan tanpa memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya.

Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu : 1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2. Dorongan sex.

3. Dorongan untuk mencari makan.

4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. 5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. 6. Dorongan untuk berbakti.

7. Dorongan akan keindahan.

Proses dari indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya, tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.

 Proses Destruktif dan Konstruktif

Dalam proses untuk menjadi pribadi ini, individu dituntut untuk menyesuaikan dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan psikis. Di dalam lingkungan fisik, individu harus menyesuaikan dirinya dengan keadaan jasmaninya sedemikian rupa untuk berhadapan dengan individu lain dengan keadaan jasmani.

(7)

 Kompromistis dan Anti-Establishment

Sikap kompromis seseorang individu biasanya banyak disebabkan oleh cara-cara yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis. Sikap anti- establishment ini merupakan sikap individual yang berlebihan dalam hal individu berintaraksi dengan lingkungannya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan usaha individu dalam pencarian identitas diri yang bersifat psikologis (in the search for self identity). Sehingga dalam proses pencarian, akan terlihat penggambaran mengenai waktu diri sendiri yang sangat dominan.

Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.

Perkembangan Individu

Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir dan batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai ciri khas tersendiri. Perkembangan individu menjadi seorang pribadi tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri melainkan juga didukung dan dihambat oleh kelompok disekitarnya.

Menurut Mursid Sumaatmadja, kelengkapan dn keserasian anggota tubuh, ketajaman panca indra, susunan jaringan syaraf dan proses kerja hayat lainya. Besar pengaruhnya terhadap perkembangan potensi potensi seorang individu .

Pada masa dewasanya manusia lebih banyak menghadapi masalah hidup yang tidak dapat dihadapi dengan insting atau kebiasaan kebiasaan saja. Manusia pun mempunyai insting tetapi manusia tidak semata mata dikuasai oleh insting. Manusia mempuyai kemampuan-kemampuan yang dapat berkembang kesegalah arah untuk menyesuiakan diri dangan keadaan yang silih berganti. Manusia mempunyai bebagai pembawaan, kesadaran, perasaan, cita-cita, pikiran dan sebagainya yang kesemuanya berpengaruh terhadap hidupnya.

B. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

(8)

bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :

1. Karena manusia tunduk pada aturan dan norma sosial yang berlaku. 2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1. Tekanan emosional.

Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain. 2. Harga diri yang rendah.

Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain, kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

3. Isolasi sosial.

Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

C. Interaksi Sosial dan Sosialisasi 1. Interaksi Sosial

Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi.1[2] Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut :

 Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.

 Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.  Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang

lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

(9)

 Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

1) Bentuk-bentuk Interaksi Sosial.

Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:  Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan

akulturasi.

 Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah: Bentuk Interaksi Asosiatif :

 Kerja sama (cooperation).

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya.

 Akomodasi (accomodation)  Kontraversi (contaversion).

Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

 Pertentangan (conflict).

Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik.

2) Sosialisasi.

Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116). Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other. Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.

(10)

telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama : keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.

D. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya

Masyarakat dan kebudayaannya pada dasarnya merupakan tayangan besar dari kehidupan bersama antara individu-induvidu manusia yang bersifat dinamis yang artinya kehidupan tersebut tidak nomaden dan tidak tetap. Karena, dipengaruhi oleh kebutuhannya. Kebudayaan dianggap sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku individu pada sekelompok masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, karena setiap anak manusia lahir dalam suatu lingkungan alam tertentu (nature) dan dalam satu lingkungan kebudayaan tertentu (culture) yang keduanya merupakan lingkungan yang secara apriori menentukan proses pengasuhnya (nurture) dalam pengembangannya sebagai anak manusia dalam proses pembelajaran sehingga dalam kenyataan kebudayaan cenderung mengulang-ulang perilaku melalui pola asuh dan proses belajar yang kemudian memunculkan adanya kepribadian rata-rata atau yang mencerminkan kepribadia modal dalam lingkungan tertentu yang mencerminkan kepribadian modal dalam lingkungan tersebut, dari pemahaman ini kemudian muncul stereotip perilaku pada sekelompok individu pada masyarakat tertentu.

Dalam konteks ekologi kebudayaan manusia merupakan hasil dari dua proses yang saling mengisi yaitu adayan perkembangan sebagai hasil hubungan manusia dengan lingkungan alamnya yang mendorong manusia untuk memilih cara dalam menyusuaikan diri secara aktif dan kemampuan manusia dalam berfikir metaphoric sehingga dapat memperluas atau mempersempit jangkauan dari lambang-lambang dalam sistem arti yang berkembang sedemikian rupa sehingga lepas dari pengertian aslinya, sehingga kebudayaan secara umum diartikan sebagai kompleksitas sistem nilai dan gagasan vital yang menguasai atau merupakan pedoman bagi terwujudnya pola tingkah laku bagi masyarakat pendukungan. Masyarakat indonesia dan komplek kebudayaan masing-masing plural (jamak)dan hetrogen (aneka ragam)

Pluralitas sebagai kontradiksi dari singularitas mengindikasikan adanya suatu situasi yang terdiri dari kejamakan, yaitu dijumpainya berbagai sub kelompok masyarakat yang tidak bisa disatukan kelompakkan dengan lainnya, demikian pula kebudayaan mereka, sementara heterogenitas merupakan kontraposisi dari homogenitas mengindikasi suatu kualitas dari keadaan yang menyimpang ketidaksamaan dalam unsur-unsurnya. Struktur sosial yang berbeda akan menghasilkan pola dan proses pembuatan keputusan sosial yang berbeda, pluralitas dan heterogenitas seperti diuraikan diatas juga tanpa memperoleh tantangan yang sama kerasnya dengan tantangan terhadap upaya untuk mempersatukannya melalui konsep negara kesatuan yang mengimplikasikan bahwa penyelenggaraan pemerintah dilakukan secara sentralistik.

Dengan mencermati berbagai permasalahan sosial budaya dan kondisi masyarakat indonesia, dapat ditemui adanya berbagai masalah yang ditengarai sebagi kendala penyelesaian masalah diantaranya adalah :

(11)

2. Kurang maksimalnya media komunikasi dalam memerankan fungsinya sebagai mediator dan korektor informasi.

3. Paradigma pendidikan yang lebih menekankan pengembangan intelektual dengan mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional, pembentukan sikap moral, dan penanaman nilai budaya. Manusia terbuai kegiatan dan pembangunan yang pragmatis, yang memberikan manfaat materiil yang lebih mudah teramati dan terukur, sehingga seringkali sangsi formal lebih ditakuti dari pada sangsi moral.

4. Meningkatnya gejala “societal crisis on caring” ( krisis pengasuhan dan kepedulian dalam masyarakat) karena tingginya mobilitas sosial dan transformasi kultural yang ditangkap dan diadopsi secara terbatas.

Tranformasi budaya dan berbagai permasalahan sosial budaya harus dapat dipandu secara perlahan lewat jalur media masa maupun pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi, memerlukan berbagai penyusuaian, baik dalam stuktur pekerjaan, tuntutan keahlian mobilitas sosial dan sebagainya, dalam proses perubahan tersebut bila tidak memiliki akar budaya yang kuat akan kehilangan identitas diri dan terbawa arus. Tatanan sosial dan tradisi lokal yang berakar kuat akan memberikan sentuhan halus yang mengingatkan manusia agar tidak terbawa arus perubahan yang demikian dashyat. Nilai budaya yang berkembang dalam suatu masyarakat, akan selalu berakar dari kearifan tradisional yang muncul dan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat itu sendiri, kemajemukan masyarakatan indonesia dengan ciri keragaman budaya tidak bisa secara otomatis terintegrasi menjadi kebudayaan nasional yang sama mantapnya dengan sistem adat yang ada, karena kebudayaan nasioanal tersebut baru pada taraf pembentukkan. F. Fungsi dan Peran Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Pada sisi lain individu adalah makhluk sosial yang tidak akan bisa hidup dan berkembang tanpa bantuan dan ikatan dengan individu lain. Kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan juga akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diei manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dalam hal ini individu juga membutuhkan suatu interaksi dengan individu lain. Menurut Gilin, interaksi sosil merupakn hubungan sosil yang dinamis, menyangkut hubngan antara orang perorangan, kelompok-kelompok manusia, maupun orang perorangan gengan kelompok manusia. Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya komunikasi, jadi komunikasi disini sangatlah penting artinya. Komunikasi berarti seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain baik berwujud pembicaraan, gerak, maupun sikap.

Dapat disimpilkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena berupa alasan, yaitu:

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

(12)

Interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial, pengertian ini menunjukan pada hubungan-hubungan yang dinamis. Interaksi sosial juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dengan demikian jelas sekali bahwa interaksi sosial intu sangat penting dalam kehidupan masyarakan, tidak terkecuali dalam kehidupan di sekolah. Persaingan (compatition), pertikaian (conflict), dan akomodasi (accomodation).

Peran dan fungsi seorang individu sangatlah diperlukan untuk menjalin kerja sama yang baik dan juga berhubungan status individu itu sendiri dalam lingkungannya. Status adalah jenjang atau posisi seseorang dalam satu kelompok, atau dari satu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain. Adapun peran diartikan sebagai suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi atau tugas seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status dan peran merupakan dua hak yang saling berkaitan. Stutus menunjukan pada siapa orangnya, sedangkan peran menunjukan apa yang dilakukan oleh orang itu.

Menurut S. Bellen, ada beberapa jenin status dan peran sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Peran yang diharapkan (expected roles) dan peran yang terlaksana dalam kenyataan (actual roles).

2. Peran yang terberi (ascribad roles) dan peran yang diperjuangkan (achieved roles). 3. Peran kunci (key roles) dan peran tambahan (supplementary roles).

4. Peran tinggi, peran menengah, dan peran rendah.

Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.

Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.

Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Berbagai kelompok sosial tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat norrma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya.

(13)

a. Fungsi Hubungan Seksual

Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa, privilage seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri. Itu memperkokoh hubungan mereka didalam keluarga keluarga inti tersebut di dalam melaksanakan fungsi seksual dalam keluarga, tiap-tiap masyarakat menyusun tata tertib berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor kebutuhan biologis.

b. Fungsi Ekonomi

Untuk kegiatan hidupnya keluarga harus mengusahakan penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam kerjasama ekonomi dilakukan antara anggota keluarga. Tugas anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada umumnya saling melengkapi. dan pembagian tugas serta pekerjaan yang di lakukan oleh anggota-anggota keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para wanita pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada kondisi fisik maupun psikologi.

c. Fungsi Reproduksi

Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan.

d. Fungsi Edukasi

Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertian pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang berlaku. Dia akan dibebankan dalam keluarga pada masa kanak-kanak di sesuaikan dengan daya tangkap dan sifat-sifat emosionalnya.

Masyarakat

Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut Linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu-individu yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam waktu yang lama itu kelompok manusia yang belum terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari tingkah laku dari anggota-anggota.

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.

Unsur Unsur Terbentuknya Masyarakat :

a. Harus ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan mengumpulkan binatang.

b. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu. c. Adanya aturan (undang-undang) yang mengatur mereka bersama.

Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup Bersama :

1) Adanya dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.

2) Adanya kenyataan bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk lemah. Karena itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama-sama dan mengejar kebutuhan hidup sehari-hari.

(14)

Jika pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok masyarakat.

1) Kelompok primer

Adalah kelompok yang ditandai ciri-ciri saling mengenal antar anggota-anggotanya serta kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi adalah peleburan indiviu-individu dalam suatu kelompok sehingga tujuan individu adalah tujuan kelompok.

2) Kelompok Sekunder

Adalah kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan secara langsung. Norma-norma tersebut ialah:

 Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama.

 Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah orang tidak bermoral atau amoral.

 Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini di maksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesama.

 Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara remi (negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum yang bersifat tertulis. Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya dimasyarakat.

Ada norma yang daya ikatnya sangat kuat, sedang, dan ada pula norma yang daya ikatnya sangat lemah. Keempat jenis tersebut adalah cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (costum).

a. Cara (usage)

Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah. Norma ini lebih menonjol dalam hubungn antarindividu atau perorangan. Pelanggaran terhadap norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan. Contohnya cara makan, ada yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Cara makan sambil duduk dianggap lebih pantas dibandingkan cara makan sambil bediri.

b. Kebiasaan (falkways)

Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh orang banyak kerana disukai. Norma ini lebih kuat daya ikatnya dari pada norma cara. Contohnya, kebiasaan salam bila bertemu.

c. Tata kelakuan (mores)

Tata kelakuan adalah kebiasaan yang di anggap sebagai norma pengatur. Sifat norma ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan disisi lain sebagai suatu larangan. Dengan demikian, tata kelakuan dapat menjadi acuan agar masyarakat menyusuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai dengan tata kelakuan. d. Adat istiadat (custom) Adat istiadat

(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa, Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Namun keluarga adalah sebagai suatu tempat untuk memenuhi hasrat dan keinginannya baik secara biologis maupun psikis. Sedangkan masyarakat adalah suatu wadah bagi individu dan individu lainnya membentuk suatu sosialisasi atau hubungan yang lebih luas.

B. Saran

Selain menarik kesimpulan di atas, kami juga memberikan saran yaitu, sebagai mahluk indvidu yang berpendidikan dan sadar akan ketergantungan kita terhadap individu lain , Sebaiknya kita harus mengetahui peran ataupun fungsi kita sebagai makhluk individu maupun sosial.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Budaya Dasar ;Supartono W, Drs. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

sehingga secara keseluruhan media yang digunakan akan menjadi lebih besar perannya dalam proses belajar mengajar, sehingga masyarakat identik dengan teknologi

Serta semua pihak staff di Fakultas Farmasi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mensupport baik secara langsung maupun tidak langsung

Indonesia menyediakan sarana khusus untuk melayani pelanggan mereka, yaitu dengan menyediakan Plasa Telkom. Pelayanan yang diberikan oleh customer service di Plasa

Wayang wong adalah bentuk teater tradisional Jawa yang berasal dari Wayang Kulit yang dipertunjukan dalam bentuk berbeda: dimainkan oleh orang, lengkap dengan menari dan

HASIL UJI KEKERASAN TABLET LEPAS LAMBAT IBUPROFEN Batch I.. Kekerasan Tablet

Akuntabilitas, dari konsistensi antara tugas dan fungsi masing-masing seksi dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh produk gadai emas ( Rahn ) dengan akad ijārah dan qard terhadap minat masyarakat untuk berbank di Bank Syariah

Pemberian pakan komersil dengan penambahan cacing sutra (Tubifex sp .) sebagai pakan tambahan berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan bobot spesifik, pertumbuhan