BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang I.1. Latar Belakang
Flu
Fluidiidisasi sasi adaadalah lah proproses ses dimdimana ana ungunggun gun parpartiktikel el solsolid id berberperperilailakuku
seperti fluida melalui kontak dengan gas solid, salah satu jenis unggun ini seperti fluida melalui kontak dengan gas solid, salah satu jenis unggun ini
adalah liquid fluid bed. Mengacu pada tujuan percobaan pada kali ini kita adalah liquid fluid bed. Mengacu pada tujuan percobaan pada kali ini kita
ak
akan an memempmpelelajaajari ri pepengngaruaruh h kekececepapatatan n alaliriran an teterhrhadadap ap kakarakrakterterisistitik k
hid
hidrodrodinainamikmika a ungunggun gun terfterfluiluidisdisasi asi liqliquiduid-sol-solid id padpada a berberbagbagai ai keckecepaepatantan
liquid antara lain: karaktristik presssure drop, fluidisaisi awal, porositas, dan liquid antara lain: karaktristik presssure drop, fluidisaisi awal, porositas, dan
tinggi
tinggi unggun unggun terekspansi.terekspansi.
Unggun fluidisasi merupakan suatu sistem dimana partikel solid tidak Unggun fluidisasi merupakan suatu sistem dimana partikel solid tidak
berada
berada dalam dalam kondisi kondisi diam diam didalam didalam aliran aliran fasa fasa gas gas atau atau liquid, liquid, sehinggasehingga
partikel
partikel solid solid tersebut tersebut berperilaku berperilaku seperti seperti aliran aliran fluida. fluida. Sistem Sistem fluidisasi fluidisasi iniini
mulana dikembangkan untuk proses pencairan atau hidrogenasi batubara. mulana dikembangkan untuk proses pencairan atau hidrogenasi batubara.
Selanju
Selanjutntna a dalam skala dalam skala komkomersial ersial dikemdikembangbangkan kan untuuntuk k indusindustri tri lainnlainna,a,
baik ang melibatkan proses fisika, kimia, petrokimia, elektrokimia, biokimia baik ang melibatkan proses fisika, kimia, petrokimia, elektrokimia, biokimia
dan pada unit instalasi pengolahan limbah. dan pada unit instalasi pengolahan limbah.
!le
!leh h karkarena ena penpentintingngna a karkaraktakterieristik stik hidhidrodrodinainamikmika, a, perperpinpindahdahanan
mas
massa sa dan dan panpanas as diddidalaalam m kolkolom om ungunggun fluidgun fluidisasisasi, i, makmaka a penpenelielitiatian n iniini
mempelajari pengaruh ratio antara kecepatan superfisial fasa gas dan cair mempelajari pengaruh ratio antara kecepatan superfisial fasa gas dan cair
ter
terhahadadap p hihidrdrododininamamikika a dadan n kokoefefisiisien en peperprpinindadahahan n mamassassa. . "a"ari ri hahasisill
penelitian
koefis
koefisien ien perpiperpindahandahan n massa sangat massa sangat dipendipengaruhgaruhi i oleh faktor oleh faktor bentubentuk k partikpartikelel
sol
solid, id, ratiratio o keckecepaepatan tan supsuperferfisiaisial l liqliquid uid dan dan gasgas. . SemSemakiakin n disdisperpersi si alialiranran
gel
gelembembung ung mamaka ka semsemakiakin n menmeningingkat kat pulpula a nilnilai ai koekoefisfisien ien perperpinpindahdahanan
massana. massana.
#ada laju alir fluida ang sedikit diperbesar maka akan terlihat bahwa #ada laju alir fluida ang sedikit diperbesar maka akan terlihat bahwa
seluruh partikel tersuspensi ke dalam aliran fluida dan bergetar pada daerah seluruh partikel tersuspensi ke dalam aliran fluida dan bergetar pada daerah
ang terbatas, peristiwa semacam ini disebut
ang terbatas, peristiwa semacam ini disebut Fluidisasi Minimum Fluidisasi Minimum
$etika suatu fluid
$etika suatu fluida mengalir ke a mengalir ke atas melalui suatu atas melalui suatu partikel packed bedpartikel packed bed
pada kecepatan re
pada kecepatan rendah, partikel tersebut ndah, partikel tersebut tetap diam, Seiring tetap diam, Seiring dengan kenaikandengan kenaikan
kecepa
kecepatan tan fluidfluida a ang mengalirang mengalir, , penurpenurunan tekanan unan tekanan meninmeningkat, Semakingkat, Semakin
lama peningkatan kecepatan berlangsung maka kondisi akhir akan terjadi lama peningkatan kecepatan berlangsung maka kondisi akhir akan terjadi
ke
ketitika ka akakibibat at dadari ri adadanana a pepenunururunanan n tetekakananan n didikakalilikakan n dedengngan an luluasas
permukaan
permukaan setara setara dengan dengan gaa gaa gra%itasi gra%itasi ang ang bekerja bekerja pada pada massa massa partikelpartikel,,
partikel
partikel tersebut tersebut akan akan mulai mulai bergerak bergerak dan dan ini ini adalah adalah awal awal dari dari prosesproses
fluidisasi atau fluidisasi minimum. fluidisasi atau fluidisasi minimum.
#or
#orositositas as dardari i bed bed ketketika ika proproses ses flufluidiidisasi sasi aang ng berberlanlangsugsung ng adaadalahlah
porositas
porositas minimum minimum untuk untuk fluidisasi, fluidisasi, &ed &ed mengalami mengalami perubahan perubahan ke ke kondisikondisi
porositas
porositas atau atau %oid %oid age age tersebut tersebut sebelum sebelum terjadina terjadina gerakan gerakan dan dan partikel,partikel,
#orosi
#orositas tas minimminimum um ini ini ditenditentukan besarntukan besarna a dengadengan n cara cara mengmengalirkan liquidalirkan liquid
ke dalam bed dan menghitung ketinggian bed '
ke dalam bed dan menghitung ketinggian bed 'mf mf dalam satuan m. dalam satuan m.
I.2. Tujuan Percobaan I.2. Tujuan Percobaan
(ujuan dari percobaan hidrodinamika kolom unggun fluidisai (ujuan dari percobaan hidrodinamika kolom unggun fluidisai
liquid-so
karakteristik hidrodinamika kolom unggun terfluidisasi liquid-solid pada
berbagai kecepatan liquid, antara lain : $arakteristik #ressure "rop, dan
tinggi unggun terfluidisasi.
I.3. Perumuan !aala"
&agaimanakah pengaruh kecepatan aliran terhadap karakteristik
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
Fluidisasi adalah suatu operasi dimana unggun operasi partikel solid
berubah menjadi fluida melalui kontak dengan gas atau liquida. "alam sistem
solid-liquid peningkatan laju diatas fluidisasi minimum menghasilkan ekspansi
bed ang progresif dan halus, $etidakstabilan aliran terendam dan tetap kecil dan
pembentukan gelembung berskala besar atau tidak keseragaman tidak ditemui
pada kondisi normal, Unggun dalam keadaan seperti itu disebut Liquid Fluidized
bed.
(erjadina fluidisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor ang dapat terjadi
beberapa gangguan. *angguan-gangguan ang terjadi pada fluidisasi antara lain :
+. slugging, adalah timbulna gelembung-gelembung udara ang melalui
timbunan )at padat.
. hanneling, adalah peristiwa dimana fluida hana melalui bagian tertentu
dari timbunan )at padat.
Faktor-faktor ang mempengaruhi fluidisasi agar tidak terjadi gangguan tersebut
diatas adalah :
+. $ecepatan alir fluida
&erpengaruh terhadap terjadina fluidisasi ang baik, terutama akibat
ukuran )at padat.
#erbandingan 'dt dapat digunakan untuk menentukan perbandingan
berapa akan terjadi slugging sehingga operasi fluidisasi berada dibawah
harga tersebut.
/. Sifat fisika dan butiran )at padat
0ang dimaksud sift fisika disini adalah densitas, kebulatan, bentuk
permukaan butiran, dll.
1. "istribusi butiran
#ada unggun terekspansi, partikel bergerak bebas mengikuti aliran liquida
ke atas, lalu partikel turun tersusun dengan ukuranna.
2. (ipe distributor
&entuk-bentuk geometris sangat menentukan distribusi fluida pada kolom
fluidisasi.
Aliran Di Dalam Fluidized Bed
1. Kecepatan dan porositas minimum untuk fluidisasi
Fluida mengalir keatas melalui suatu partikel packed bed pada kecepatan
rendah, partikel tersebut tetap diam. "engan adana kenaikan fluida ang
mengalir, penurunan tekanan meningkat aitu semakin lama peningkatan
kecepatan berlangsung, maka kondisi akhir akan terjadi ketika akibat dari
adana penurunan tekanan dikalikan dengan luas permukaan setara dengan
gaa gra%itasi ang bekerja pada massa partikel, #artikel tersebut mulai
bergerak dan ini merupakan awal dari proses Fluidisasi atau Fluidisasi
fluidisasi minimum 3%
mf 4 dalam satuan ms berdasarkan luas permukaan
kosong dari menara 3kecepatan superficial4,
(
)
( )
(
)
/ / / . + 52 , + . + +26 ε ε ν ε ε µν Dp L p Dp L p l − ∆ + − ∆ = ∆ ... 3+.+4 (pers,3,1-20,Geankoplis)#orositas dari bed ketika proses fluidisasi ang sebenarna berlangsung adalah
porositas minimum untuk fluidisasi 37mf 4. &ed mengalami perubahan ke
kondisi porositas atau %oidage tersebut sebelum terjadina gerakan dari
partikel. #orositas minimum ini ke dalam bed dan menghitung ketinggian bed
3'mf 4 dalam satuan m.
Seperti telah disebutkan sebelumna, penurunan tekanan akan meningkat
seiring dengan peningkatan kecepatan alir liquida ang berlangsung hingga
kondisi fluidisasi minimum tercapai sehingga dengan semakin meningkatna
kecepatan, penurunan tekanan akan menurun dengan sangat kecil dan akan
tidak berubah lagi seiring dengan meningkatna porositas bed atau
bergerakna partikel dengan adana kenaikan kecepatan. &ed akan terlihat
menerupai liquid ang sedang mendidih. Saat bed bergerak dengan adana
peningkatan kecepatan, bed akan tetap mempertahankan permukaan hori)ontal
atasna. "an ketika kecepatan semakin meningkat keluarna partikel dari
kondisi bed fluidisasi akan terjadi.
8ubungan antara ketinggian bed (I) dengan porositas (ε) untuk bed dengan
luas permukaan ang sama aitu , dan karena %olume L!!(1"ε) adalah setara
L1 !!(1"ε) # L$ !!(1"ε) ... 3+.4 (pers,3,1-29,Geankoplis) + + + + ε ε − − = L L ...3+./4 ( pers,3,1-30,Geankoplis) "imana :
• L1 9 ketinggian bed ang memiliki porositas ε1
• L$ 9 ketinggian bed ang memiliki porositas ε$
$. %enurunan &ekanan dan Kecepatan Fluidisasi Minimum
*aa ang terjadi akibat penurunan tekanan dikalikan dengan luas permukaan
harus setara dengan gaa gra%itasi ang dihasilkan oleh massa dari partikel
dikurangi dengan gaa buant dari fluid ang digunakan,
' L p= mf −ε mf ρ p − ρ ∆ + ...3+.14 (pers,3,1-31,Geankoplis) Sehingga,
(
)(
)
' L p p mf mf ρ ρ ε − − = ∆ + ... 3+.24 dalam S (pers,3,1-31,Geankoplis)(
)(
)
c p mf mf ' ' L p ρ ρ ε − − = ∆ + ...3+.24 dalam &ritishSeringkali kita mempunai partikel dengan bentuk ang tidak teratur didalam
bed, sehingga akan lebih meakinkan jika kita menggunakan uikuran partikel
efektif rata-rata Dp dengan ;<, Dp dalam persamaan. "imana kini Dp adalah
ukuran partikel ang sebenarna sehiungga persamaan 3+.14 menjadi :
(
)
( )
(
)
/ / / . + 52 , + . + +26 ε ε ν ε ε µν Dp p Dp p s l s Φ − + Φ − = ∆ ...3+.=4 (pers,3,1-33,Geankoplis)"imana : L adalah ketinggian bed dalam m
Sekarang persamaan 3+.24 dapat digunakan dengan ekstrapolasi untuk packed
bed sehingga dapat dihitung kecepatan gas minimum l
mf pada saat fluidisasi
mulai terjadi dengan mensubstitusi l
mf untuk ! εl mf untuk ε dan Lmf untuk L
dan menggabungkan hasilna dengan persamaan 3+.24
(
)
( )(
)
(
)(
)
' Dp Dp s mf mf p mf l mf s mf l ρ ρ ε ε ε ν ρ ε ε µν − − − Φ − + Φ − =+26 + +,52 + + 6 / /$emudian dikalikan dengan Dp*, sehingga menjadi
(
)
( )
(
)
(
)(
)
/ / / + + 52 , + + +26 6 'Dp Dp Dp Dp s mf mf p mf l mf s mf l ρ ρ ε ε ε ν ρ ε ε µν − − − Φ − + Φ − ="an dibagi dengan +$, sehingga
(
)
( )
(
) (
)(
)
/ / / + + 52 , + + +26 6 µ ρ ρ ε ε µ ε ν ρ ε µ ε µν Dp mf p 'Dp mf s mf l mf s mf l − − − Φ − + Φ − =Selanjutna dibagi dengan (1" εmf ), menjadi
( )
( )
(
)
(
)
6 + +26 52 , + / / / =
−
−
Φ
−
+
Φ
µ ρ ρ ρ ε µ ε ν ρ ε µ ρ ν Dp Dp ' Dp p mf s mf l mf s l mf ....3+.54 (pers,3,1-34 Geankoplis)"an untuk menentukan >enold ?umber adalah µ ρ l mf mf Dp , >e = ...3+.<4 (pers,3,1-35 Geankoplis)
Sehingga persamaan 3+.54 menjadi :
(
)
(
)(
)
(
)
6 + +26 52 , + / / >e / >e = − − − + µ ρ ρ ρ ε µ φ ε ε φ ' Dp , , p mf s mf mf mf s mf ...3+.@4 (pers,3,1-36 Geankoplis)Aadi ketika , -e mf lebih kecil dari 6 3partikel kecil4, maka term pertama dari
persamaan 3+@4 dapat ditanggalkan, dan jadi ketika , -e mf lebih besar dari
+666 3partikel besar4, maka term kedua dari persamaan 3+@4 dapat
ditanggalkan. Aika term εmf dan I atau s tidak diketahui, maka Bien dan 0u
menemukan sifat dari sistem, aitu :
1 + / = mf sε φ ++ = − mf mf ε φ ε ...3+.+64 (pers,3,1-37 Geankoplis)
Substitusi ke dalam persamaan 3+.@4 menjadi :
, -e mf 9
(
)
(
)
5 , // 616< , 6 5 , // + − − + µ ρ ρ ν ' Dp p ...3+.++4 (pers,3,1-38 Geankoplis)?amun persamaan ini hana biasa digunakan untuk fluidisasi dengan >enold
hasil perhitungan ang paling akurat adalah dengan menggunakan persamaan
3+.@4.
*. /kspansi dari 0ed Fluidisasi
Untuk kejadian dimana digunakan partikel dengan ukuran ang kecil dan
dimana , >e Dp 16 l mf mf µ ρ ν
= , maka kita dapat memperkirakan perubahan
dari porositas atau ketinggian bed, $ita mengasumsikan bahwa persamaan
3+.<4 berlaku untuk semua range dari kecepatan fluid dengan menghilangkan
term pertama, $emudian tentukan besar l :
l 9
(
)
(
)
/ / + / / + + +26 ε ε ε µ ε ρ ρ − = − − K Dp p ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,3+,+4 (pers,3,1-38 Geankoplis)"ari persamaan diatas dapat kita lihat bahwa semua term kecuali ε adalah
konstan untuk sistem tertentu tergantung l . #ersamaan ini dapat digunakan
dengan liquid untuk menentukan ε dengan
ε
D 6,<+. ?amun bagaimanapun juga karena clumping atau faktor-faktor lain, kesalahan dapat terjadi jikadigunakan untuk gas.
Flow rate didalam fluidi)ed bed dibatasi oleh kecepatan minimum dan juga
oleh entrainment solid dari bed proper. $ecepatan maksimum ang masih
dapat digunakan adalah diperkirakan sebagai terminal settling %elocit dari
partikel. Untuk solid dengan ang kecil dan untuk 6,1 D >e D266 sehingga l
l 9
(
)
' dp f f f p − µ ρ ρ ρ 2 1 ...3+.+/4Untuk menghitung porositas dari fluidi)ed bed untuk sistem silod-liquid dapat
digunakan persamaan >ichardson-Eaki :
n l l ε ν ν = ...3+.+14 "imana :
l : kecepatan liquid dalam fluidisasi
t : kecepatan terminal solidpartikel
n 9 suatu harga ang ditetapkan secara impiris dengan fungsi dpdt dan ?rep
dp 9 diameter partikel
dt 9 diameter kolom
n 9 G1,/2 H +5,2 dpdtI >e6 p,6/ untuk 6, D ?rep D +
n 9 G1,12 H +< dpdtI >e6 p,+ untuk + D ?rep D 66
n 9 1,12 >e6 p,+ untuk 66 D ?rep D266
n 9 ,/@ untuk ?rep J 266
Distributor
"alam sistem fluidisasi liquid-solid, gaa friksi antara partikel solid dan
friksi antara partikel solid dan liquid bergantung pada kecepatan relatif dari
partikel solid dengan liquid sekitarna. *aa friksi ang merupakan gaa pada
partikel solid akan meningkat seiring dengan peningkatan kecepatan super%isial
liquid. 8al ini sesuai dengan liquid ang dilewatkan pada unggun partikel solid,
maka akan terjadi pressure drop.
#ressure drop ang dirumuskan pada persamaan menatakan dua faktor,
aitu kehilangan karena %iskositas, dan kehilangan karena energi kinetik pada
fluida dengan bilangan >enolds rendah, maka kehilangan karena %iskositas jauh
lebih besar, Sedangkan untuk fluida dengan bilangan >enolds cukup tinggi maka
kehilangan karena energi kinetik ang jauh lebih besar.
"alam unggun sistem terfluidisasi, partikel solid akan terfluidisasi jika
kecepetan fluida ang melewati partikel lebih besar dari pada kecepatan
pengendapan partikel. &eberapa %ariasi kecepatan liquid menebabkan pula
adana dinamika pressure drop dan menebabkan awal. #ada kondisi ini gaa
friksi antara partikel dengan fluida ang mengalir berkeseimbangan dengan berat
partikelunggun, pada arah %ertikal gaa tekan antara partikel ang berdekatan
menghilang dan perubahan tekanan ang melewati bagian dari unggun sama
dengan berat fluida dan unggun.
Kntrainment partikel dari permukaan suatu bed terfluidisasi hampir sama
denga entrainment butir-butir air ang jatuh dari suatu liquid ang sedangan
mendidih atau bubbling pool dari liquid ang mengalir di dalam suatu tra
distilasi. #artilkel solid tidak dapat bersifat seperti butir-butir air ang jatuh, maka
semakin menurun seiring dengan kenaikan tinggi bed, dan tak dapat dielakkan
pada saat tercapaina rate konstan akan menunjukkan bahwa kecepatan jatuh
bebas dari partikel akan lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan super%isial
operasi. *aa dorong dari keluaran liquid merupakan fungsi dari ukuran partikel
dan frekuensi timbulna bubble diatas permukaan bed fluidisasi. &ubble ang
timbul menunjukkan bahwa periode timbulna bubble lebih berpengaruh jika
dibandingkan dengan profil kecepatan superficial operasi, ang menebabkan
terjadina jarak atau bias disebut tinggi perangkatna partikel diatas suatu bed
terfluidisasi atau biasa disebut (ransport "isengaging 8eight suaru reaktor
dengan tinggi diatas ("8 akan menebabkan tidak berpengaruhna penurunan
BAB III
!ET&D&L&'I PE()&BAAN
III.1. Proe*ur Percobaaan
+. Membuat kalibrasi !riface meter:
Mengalirkan air dari tangki penampung 354 dengan pompa 3=4
kemudian menutup kran buangan ke tangki penampung dan membuka
kran ke kolom unggun oriface dengan melihat manometer raksa dengan
L8 3selisih kektinggian di manometer raksa4 ang telah ditentukan
sehingga air akan mengalir melalui oriface nilai meter 3tedapat manometer
raksa 324 sebagai petunjuk laju alir fluida4 kemudian air akan mengalir ke
kolom unggun setelah air melalui distributor 314 maka kran no @ dibuka
kemudian menampung air ang keluar dari kran dengan waktu ang telah
ditentukan.
. "engan susunan peralatan seperti ditunjukkan pada gambar, memasukkan
sejumlah partikel solid pasir kuarsa ke dalam kolom, dengan tinggi ungun
diam tertentu.
/. Mengalirkan air melalui bagian bawah kolom secara perlahan-lahan
sampai o%erflow, untuk menghilangkan udara ang terjebak di dalam pipa.
1. Mengatur kecepatan laju air liquid pada kecepatan tertentu melalui bacaan
pada orifice meter, dan mengamati tinggi unggun dan gerakan partikel.
2. Meningkatkan laju alir liquid sambil mengamati bacaan pada oriface
=. Melakuakan langkah +-2 dengan menggunakan tinggi unggun diam ang
berbeda.
III.2. Ba"an +ang *gunakan
+. ir
. #asir $uarsa
III.3. Alat +ang *gunakan
+. $olom fluidisasi berserta kelengkapanna.
. &eaker glass
/. Stop watch.
III.-. arabel Percobaan
ariabel tetap jenis
+. Aenis pasir.
. (inggi pasir diam
ariabel &erubah
III.5. Gambar Peralatan
Susunan Peralatan Hidrodinamika
$eterangan *ambar
:BAB I
+. $olom. =. #ompa.
. Screen 3kasa4. 5. (angki #enampung.
/. #ressure (ab. <. &ak #enampung !%erflow.
1. "istributor. @. al%e &uangan ir.
HA$IL PE()&BAAN DAN PE!BAHA$AN
I.1 HA$IL PE()&BAAN
Tabel I.1.1 Data %albra
N8 3cm4 3ml4 t 3dtk4 + +22 2 +5/ 2 / +</ 2 1 +@< 2 2 6 2 = 6/ 2 5 65 2 < +< 2 @ 2 2 +6 26 2
Tabel I.1.2 Hal Pengukuran Nla P untuk Nla Lo / 13cm
N8 ' 3cm4 #3mm8!4 + / 1 2 = 5 < @ +6 +1,< +=,1 +2,2+5,++2,1+=,=+=, +2,@ += +2,=+2,2 1 +2 +=,5 +2,=+5,+2,1+=,5+=,/ +=,+ +=,+ +2,=+2,= = +2, +5 +2,=+5,+2,2+=,5+=,/ += +=,++2,=+2,= < +2,1 +5,/ +2,= +5, +2,= +=,5 +=,/ +=,+ +=,+ +2,= +2,= +6 +2,2 +5,5 +2,= +5,/ +2,= +=,5 +=,/ +=,+ +=,+ +2,= +2,5 . #er
Tabel I.2.3 %ece0atan *alam %albra
N8 t 3detik4 olume rata-rata 3ml4 3cm4 % 3cmdtk4
+ 2 +22 +@,=2 +,2<6 2 +5/ +@,=2 +,5=/ / 2 +</ +@,=2 +,<=2 1 2 +@< +@,=2 ,6+< 2 2 6 +@,=2 ,62@ = 2 6/ +@,=2 ,6=@
5 2 65 +@,=2 ,++6
< 2 +< +@,=2 ,
@ 2 2 +@,=2 ,@/
+6 2 26 +@,=2 ,21<
Tabel I.2.- Preure Dro0 Untuk Lo / 13 cm
8 ' 3cm4 7 N# percobaan 3cm 8!4 N# perhitungan 3 cm 8!4 +2,< 6,<< ++1,/ @1,@22+ 1 += 6,<+2 ++/,/2 @1,@/55 = +=. 6,<62 ++/,1 @1,@5/@ < +< 6,5 ++/,= @1,@6<= +6 6 6,=2 ++/,== @1,@5/@
Tabel I.2. lu*a !nmum
'o3cm4 'mf 7mf N#3cm8!4 mf 3cmdt4 ?>emf
+/ +2 6,+// @1,@5/@ 6,66=6= 6,6+2+
I.3 Pemba"aan
$ecepatan fluida ang menebabkan terjadina gejala pressure drop dan
mencapai kondisi awal biasana dinamakan $ecepatan Fluidisasi minimum
"alam sstem solid-liquid peningkatan laju alir diatas fluidisasi minimum
menghasilkan ekspansi unggun ang progressif dan halus.
I.3.1 Hubungan antara %ece0atan lner 456 *engan 7P 40reure *ro06
(ekanan ang diberikan ke fluida 3#4 berbanding lurus dengan kecepatan
alir fluida seperti tampak pada grafik bahwa kecepatan alir fluida meningkat jika
dipengaruhi oleh tekanan ,dimana tekanan ang semakin besar menebabkan laju
massa fluida bertambah pula. #ressure drop pada aliran fluida melalui unggun
dipengaruhi oleh tinggi unggun,ukuran partikel,bentuk partikel,kecepatan
fluida,sifat fluida dan factor gesekan.
"ari grafik ./. dapat dilihat bahwa apabila kecepatan superfacial liquid
dinaikan secara bertahap,maka pressure drop pada hamparan tersebut akan
sebanding dengan kecepatan superfacial liquid.8al ini terjadi karena ukuran
partikel ang cukup kecil sehingga aliran dalam hamparan tersebut bersifat
berubah ,keadaan ini menunjukan bahwa kondisi fluidisasi belum terjadi sehingga
partikel-partikel tersebut masih tetap tidak bergerak atau belum
terfluidisasi.$emudian pada saat kecepatan superfacialterus ditingkatkan
partikel- partikel bergerak dan berjauhan satu dengan ang lain,keadaan ini menunjukan
bahwa fluidisas mulai terjadi.
pabila kecepatan dinaikkan secara bertahap maka karakteristik kolom
unggun aitu ketinggian partikel akan berubah secara bertahap. pabila kecepatan
diperbesar maka pressure drop ang terjadi akan mencapai kondisi maksimum.
Semakin besar kecepatan fluida maka semakin besar tekanan di dalam unggun
sehingga pressure drop ang terjadi juga semakin besar.
I.3.2 Hubungan antara %ece0atan lner 456 *engan 8 49rak rongga6
(Geankoplis, ChristieJ., ransport !ro"esses an# $nit %perations hir# &#ition, !renti"e 'all o n#ia *i+ite#, e elhi, 1997, hala+an 123)
I.3.3 Hubungan antara %ece0atan lner 456 *engan L 4 Tngg unggun
ter9lu*a6
"alam unggun terfluidisasi, partikel solid akan terfluidisasi jika kecepatan
ang melewati partikel lebih besar daripada kecepatan pengendapan partikel. #ada
grafik ././ terlihat bahwa semakin besar kecepatan fluida maka akan
menebabkan semakin besar tinggi unggun terfluidisasi.8al ini disebabkan karena
adana friksi antara partikel dan liquid ang secara umum dipengaruhi oleh
tingkat kebulatan dan kekerasan permukaan partikel ang digunakan.3Barren
'.Mc abe O !perasi (eknik $imia OAilid +,hal +=24
4'eanko0l, )"rte#., Tran0ort Procee an* Unt &0eraton T"r* E*ton, Prentce Hall o9 In*a Lmte*, Ne: Del", 1;;<, "alaman 12-6
APPENDI%$
%on* &0era 0a*a aat 0ercobaan *lakukan 4arabel Teta06 $onstanta *ra%itasi 3g4 9 @<6,==2 cmdetik
Suhu ruangan 9 /6 o
- "ensitas 3P l4 9 6,@@2=< grcm/ - iskositas 3Q l4 9 6,66<665 grcm/ #roperti solid: 'o 9 +/ cm
"iameter partikel solid 9 6,6 cm
Massa piknometer kosong 3B+4 9 +/,1=5+ gram
Massa piknometer berisi padatan 3B4 9 +,1/1/ gram
Massa piknometer berisi padatan H air 3B/4 9 =,@=2 gram
"ensitas solid 3Ps49 l 2 2 3 2 2 ρ 4 / 3 + − − − / 6=@5 , + @@2=< , 6 4 1/1/ , + @=2 , = 3 +/ 1=5+ , +/ 1/1/ , + cm 'r = − − − =
#roperti alat fluidisasi:
- "iameter kolom 9 2 cm
- (inggi kolom 9 ++6 cm
%on* &0era 0a*a aat 0ercobaan *lakukan 4arabel T*ak Teta06
(inggi unggun diam 3'o4 9 +/ cm
(inggi minimum fluidisasi ::
'o 9+/cm 'mf 9 +2 cm
9
.
.
1
+
πD
9 36,24 3/,+14 32 cm4 9 +@,=2 cm t 3 4 .=
dimana 9 +@,=2 cm/"ari data kalibrasi :
#ada t 9 2 detik dan N8 9 + cm diperoleh %olume 9 +22 ml
2<6 , + 2 =2 , +@ +22 . × = = = t 3olume 4 cmdetik
!eng"tung Porota 9lu*a makmum 48m9 6 #ers./.+-@ *eankoplis hal.+1
'+. 3+-7+4 9 '. 3+-74 • Untuk 'o 9 +/ cm "imana 76 9 6, 'mf 9 < cm 'o 3+-764 9 'mf 3+-7mf 4 +/ 3+-64 9 +2 3+-7mf 4 7mf 9 6,+// cm
#orositas Fluida #ada (inggi Unggun (erekspansi
• 'o 9 +/ cm
'o 3+-764 9 '+ 3+-7+4
+/ 3+-64 9 +2,< 3+- 7+4
!encar P 0a*a aat terja* lu*a !nmum
• Untuk '6 9 +/ cm
"ari tabel /.+-/+ 3*eankoplis, hal +14 untuk ;s 9 6,<= dan 7mf9 6,=
N# 9 'mf . 3+ - 7mf 4 3P p R P4 g N#mf 9+2 3+ R 6,+//4 3+,6=@5R 6,@@2=<4 @<6,==2 9 @1/,1/= grcm.dtk 9 @1/,1/= det . ik cm 'r det . 6+1/ , 6 + ik cm 'r psia psia atm + =@= , +1 atm s m , /2 . +6+ + + 6=1 , @< s m , 5 cm6 9 @1,@5/@ cm8!
• N# pada saat percobaan
N# 9 # Fluidisasi >ata-rata +6 2 , +2 = , +2 += @ , +2 , += = , += 1 , +2 + , +5 2 , +2 1 , += + + + + + + + + + = 9++1,/ cm8!
• N# perhitungan pada saat fluidisasi
'9+2,<
N# 9 ' 3+-74 3P p R P4 g
9 @1/,1< grcm.detik 9 @1/,1+5+ det . ik cm 'r det . 6+1/ , 6 + ik cm 'r psia +1,+=@= psiaatm atm s m , /2 . +6+ + + 6=1 , @< s m , 5 cm6 9 @1,@22+ cm8!
!eng"tung lu*a Laju Alr !nmum 45=m96
/ / / +263+ 4 . T 3 4 4 T 3 52 , + µ ρ ρ ρ µ ε ρ ε µ ε ρ Dp4 mf D ' mf 4 Dp p p mf s mf mf s − − Φ − + Φ 9 6
#ersamaan /.+-/1 *eankoplis, hal +1
• Untuk 'o 9 +/ cm 6 66<665 , 6 4 ==2 , @<6 43 @@2=< , 6 6=@5 , + 43 @@2=< , 6 3 4 6 , 6 3 66<665 , 6 4 +// , 6 3 <= , 6 4 @@2=< , 6 .3 T 4 6 , 6 43 +// , 6 + 3 +26 4 66<665 , 6 3 4 +// , 6 3 <= , 6 4 @@2=< , 6 3 4 T 3 4 6 , 6 3 52 , + / / / = − − − + s mf 4 mf 4 2/1@,<<= %mf H +<2<<,2 %mf R ++=,/1+ 9 6 %mf 9 6,66=6= cmdtk
!eng"tung "arga N(em9
?re,mf 9 µ ρ . .4Tmf Dp • Untuk '6 9 +/ cm ?>e mf 9 66<665 , 6 4 @@2=< , 6 43 66=6= , 6 43 6 , 6 3 9 6,6+2+