RENCANA STRATEGIS
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN TANAH BUMBU
TAHUN 2016 - 2021
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel ………..iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Landasan Hukum ... 2
1.3. Maksuddan Tujuan ... 3
1.4.Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 6
2.1.Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ... 6
2.2.Sumber Daya SKPD ... 8
2.3.Kinerja Pelayanan SKPD ... 13
2.4.Tantangan dan Peluang ... 15
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ……18
3.1.IdentifikasiPermasalahanBerdasarkanTugasdanfun gsi Pelayanan SKPD ... 18
3.2.Telaahan Visi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...19
3.3.Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Provinsi/Kabupaten Tentang bagaimana pelaksanaan Renstra SKPD yang diselaraskan dengan renstra kementerian ………..24
3.4.Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ………..27
BAB IV VISI,MISI ,TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN ….31
4.1. VisidanMisi SKPD ………31
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ………36
4.3.StrategidanKebijakan ………38
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA ,KELOMPOK SASARAN ,DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 54 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD ... 60
BAB VII KAIDAH PELAKSANAAN ………..63
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan daerah, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan .
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2005 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan undang-undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (RENSTRA), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah .
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional .
Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi bersama-sama dengan para pejabat structural dan staf dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang memuat dokumen perencanaan lima tahunan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dibidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan kondisi dan potensi daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Sedangkan fungsinya adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan kerja. Agar pelaksanaan kegiatan terarah dan berkesinambungan dan memudahkan monitoring dan evaluasi maka perlu adanya perencanaan strategi yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program kerja.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang digunakan adalah :
1. Undang-Undang Nomor : 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor .22);
2. Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor :104 );
3. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Rebublik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 125 );
4. Undang-undang Nomor : 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009;
7. Permendagri Nomor : 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kedudukan,Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 16 Tahun 2011 Tetang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025;
10. Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor : 23 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja SKPD.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penetapan RENSTRA dimaksudkan untuk menentukan arah dan tujuan pelaksanaan pembangunan Bidangsocial tenaga kerja dan transmigrasi selama 5 (lima) tahun.Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA adalah :
1. Digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan rencana kerja Dinas . 2. Pedoman dalam penyusunan Renja SKPD
3. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih kedalam program dan kegiatan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan Renstra ini dengan sistematika meliputi :
Daftar Isi Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Untuk menunjang keberhasilan pembangunan daerah perlu dilaksanakannya pembangunan di Bidang Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat di dayagunakan secara optimal,efisien dan efektif.
1.2 Landasan Hukum
Sebagai dasar kekuatan hukum atau acuan dalam pembentukan,penyelenggaraan, penyusunan dan pengendalian pada sektor sosial,tenaga kerja dan transmigrasi.
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk menentukan arah kebijakan pembangunan sektor sosial, tenaga kerja dan transmigrasi selama 5 ( lima ) tahun,serta bertujuan mengukur tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja, penjabaran visi dan misi Kepala Daerah dan evaluasi kinerja dan pelayanan SKPD.
1.4 Sistematika Penulisan
Kerangka dasar penulisan renstra. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Merupakan penjabaran tugas,fungsi dan bagaimana struktur organisasi suatu SKPD.
2.2 Sumber Daya SKPD
Merupakan jumlah pegawai dan fasilitas penunjang operasional SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD.
Gambaran seberapa jauh tingkat kinerja pelayanan yang di jalankan dalam satu Tahun Anggaran pada SKPD.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Gambaran kemampuan SKPD dalam memanfaatkan berbagai tantangan dan peluang untuk menjadikan lebih baik.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Menyelaraskan Visi, Misi SKPD dengan Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih.
3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Provinsi/Kabupaten Tentang bagaimana pelaksanaan renstra SKPD yang diselaraskan dengan renstra kementrian.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Tidak ada keterkaitan khusus dengan rencana tata ruang wilayah,namun lebih dalam penanganan masalah-masalah sosial, ketenaga kerjaan dan ketransmigrasian.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Apa yang harus dioptimalkan untuk dapat mengatasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD
Gambaran visi dan misi SKPD.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah SKPD
Apa yang hendak dicapai oleh SKPD dalam jangka menengah. 4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan apa yang akan dilakukan oleh SKPD sebagai aktualisasi untuk mewujudkan visi dan misi SKPD.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Merupakan paparan rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Seberapa jauh kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB. II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Sesuai dengan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 23 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja SKPD sebagai berikut :
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis Dinas sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan Perundang – undangan yang berlaku
b. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan sosial tenaga kerja dan hubungan industrial
c. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan sosial dan transmigrasi
d. Pemberian perijinan dan pelayanan umum e. Pengelolaan urusan ketatausahaan.
Struktur Organisasi
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai perda No.16 Tahun 2007 adalah seperti pada gambar 1 .
KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI ABD.HARIS.S.Sos NIP. 19630115 198503 1 021
Pembina Utama Muda IV/c SEKRETARIS DINAS
ARDIAN NOO,SH NIP. 19640121 199312 1 002
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pembina ( IV/a)
KEPALA SUB BAGIAN UMUM &
KEPEGAWAIAN KEPALA SUB BAGIAN PERENCN &KEUANGAN KEPALA SUB BAGIAN EVA. DOK &PELAPORAN MASRUKIAH,S.Pt,MM AGUS LINA HARTATI S.AP NURHASANAH,S.Pt NIP. 19740303 200604 2 036
Penata Tk.I ( III/ d )
NIP. 19680826 198803 2 006 Penata ( III/c )
NIP. 19740304 200312 2 004 Penata ( III/ c )
KABID SOSIAL KABID BINAWAS TENAGA KERJA KABID PENTA KERJA KABID TRANSMIGRASI
AGUS SALIM,S.Ag,MAP KADRI MANDAR,Sag,MH RAWANSYAH ,S.Pdi
NIP. 19710810 199803 1 012 NIP. 19780901 200501 1 009 NIP. 19590305 197909 1 005
Penata Tk.I ( III / d ) Penata Tk.I ( III / d ) - Pembina ( IV/ a )
KEPALA SEKSI BINA ORGANISASI &
BANTUAN SOSIAL KEPALA SEKSI PENGAWASAN TENAGAKERJA KEPALA SEKSI PELATIHAN KEPALA SEKSI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI
DODY ISKANDAR,SKM PURWANTO,SHI AULIA FAULINA,S.Hut
NIP.19720622 199403 1 009
Penata Muda Tk.I /III b NIP.19780818 200801 1 023 - NIP.19800703 200312 2 010
Penata Muda Tk.I ( III/b ) Penata ( III/c )
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL KEPALA SEKSI LEMBAGA INDUSTRIAL KEPALA SEKSI PENEMPATAN &PERLUASAN KERJA KEPALA SEKSI PEMBINAAN TRANSMIGRASI
HADI SUYAMTO SUTARSO,A.Md ADE HENDANA,SP BAHRUDIN NOOR,SE
NIP. 19690604 199103 1 014 NIP. 19590210 198603 1 021 NIP. 19610112 198503 1 010 NIP.19670316 198602 1 002 Penata Tk. I ( III / b ) Penata ( III / c ) Penata Tk. I ( III / d ) Penata ( III/c ) KEPALA SEKSI REHABILITASI
SOSIAL KEPALA SEKSI SYARAT KERJA KEPALA SEKSI PENYULUHAN &PRODUKTIFITAS KEPALA SEKSI PARTISPASI MASYARAKAT &KELEMBAGAAN
AGUS SALIM.Amd HENDRI,S.Sos IWAN APRIANTO,SH SURIA SUDARMA
NIP.19610604 198711 1 002 NIP.19720620 200312 1 011 NIP. 19710402 200604 1 020 NIP.19630720 198703 1 020 Penata ( III//c ) Penata Tk.I ( III / d ) Penata ( III / c ) Penata Tk.I ( III/ d )
-2.2 Sumber Daya SKPD
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya menggunakan sumber daya manusia dan asset/modal sebagaimana data berikut.
Keadaan pegawai dan asset/modal pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Jumlah Pegawai
Jumlah pegawai pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu berjumlah 72 orang yang terdiri dari 58 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 14 orang tenaga PTT.
Berdasarkan eselon terdiri dari :
Pejabat eselon II : 1 orang
Pejabat eselon III : 5 orang
Pejabat eselon IV : 15 orang
Non eselon : 37 orang
Tenaga PTT : 14 orang
Sumber Daya Manusia Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan kualifikasi pendidikan seperti dalam tabel di bawah ini:
NO Uraian S2 S1 D3 SMA
1 PNS 8orang 37 orang 2 orang 11 orang
2 PTT Umum 7 orang 5 orang
3 PTT Khusus 2 orang
Jumlah 8 orang 46 orang 2 orang 16 orang
2) Asset/Modal
Asset/Modal yang dimiliki oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu sejak pemekaran dari Kabupaten Kotabaru sampai dengan September tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Asset/Modal Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Tanah Bumbu
No Urut Nama Bidang/Barang BarangJlm Ket
01 TANAH
- Tanah Bangunan Transito 1
- Tanah Makam Pahlawan Mattone 1 - Tanah LBK Sosial Batulicin 1
02 PERALATAN DAN MESIN
a. Alat-alat Besar
- Portible Generating 2
b. Alat-alat Angkutan
- Toyota Rush 1
- Gerobak Tarik TrailerPerahu Dolpin 1
Gerobak Dorong (Artco) 4
c. Alat Bengkel dan Alat Ukur
Mesin Gerinda Tangan 4
Mesin Bor Tangan 4
Butteray Charger 4
Peralatan Las Lainnya 12
Perkakas Standar Lainnya (kunci Shock 8
Kunci Khusus Pembuka Mur/Baut 4
Drel Ketok 8
Multiteter &accesoire 8
IKS Kalibration RX 2
d. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga
- Mesin Ketik Elektronik 5 - Mesin Absen (Time Recorder) 2
- Lemari Besi/Metal 18
- Papan Nama Instansi 1
- Papan Pengumuman 2
- Kursi Tamu 1
- Kursi Lipat 75
- Meja ½ Biro 55
- Alat Mebeler Lain (Kursi Keramas) 2 - Alat Mebeler Lain (Steam Rambut) 4 - Alat Mebeler Lain (Meja Rias)) 8 - Alat Mebeler Lain (Hair Dryer) 8
- AC Unit 5
- Kipas Angin 8
- Kompor Gas 16
- Kompor Minyak 16
- Alat Dapur Lain (Oven Besar) 16 - Alat Dapur Lain (mixer) 16
- Tabung Gas 16
- Mesin Giling Bumbu 8
- Televisi 1
- UPS 4
- Camera Video 3
- Mesin Jahit 16
- seterika 4
- Alat Rumah Tangga Lain (Mesin Obras) 3 - Alat Rumah Tangga Lain (Mesin
Pembuat Lubang Kancing) 4
- Alat Rumah Tangga Lain (Alat Pres
- Alat Alas Barang 4
- PC Unit 7
- Laptop 13
- Printer 17
- Meja Kerja Pejabat Es.II 1 - Meja Kerja Pejabat Es.III 5 - Kursi Kerja Pejabat Es.II 1 - Kursi Kerja Pejabat Es.III 6 - Kursi Kerja Pejabat Es.IV 20 e. Alat-alat Studio dan Komunikasi
- Proyektor + Attachment 1
- Handy Talky (HT) 15
03 GEDUNG DAN BANGUNAN
a. Bangunan Gedung
- Bangunan Gedung Kontor Permanen
(Loka Bina Karya Sosial Batulicin) 4 1 (RR)
- Bangunan Transito 2 RB
- Bangunan Makam Bersejarah Mattone 1 - Bangunan Gedung Kantor Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1
04 GOLONGAN ASET TETAP LAINNYA
a. Buku dan perpustakaan
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Sedangkan realisasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011 s.d 2015 ,dapat dilihat pada tabel 2.1 ( terlampir ) :
2.3.1 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program ,selanjutnya ,kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan dianalisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan pada tabel 2.2
Tabel 2.2
Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPDDinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke-Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Langsung 1.994.463.618 2.630.061.500 4.002.913.000 4.157.916.200 3.245.257.400 1.856.898.389 2.030.554.805 3.245.530.902 3.573.908.717 2.370.953.561 93.10 77.21 81.08 85.95 73.06 12.54 5.54 Belanja Tidak Langsung 1.866.666.782 2.703.046.312 3.181.420.822 3.296.599.781 3.975.862.038 1.816.291.658 2.576.002.574 3.003.242.625 3.260.333.030 3.783.088.345 97.30 95.30 94.40 98.90 95.15 22.60 21.66 Total
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dengan memperhatikan Visi dan Misi Kabupaten serta Visi dan Misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi yang ditetapkan. Dalam hal melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya tentu saja ada tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan. Untuk itu perlu mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian pembangunan. Berbagai faktor itu meliputi faktor internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta faktor eksternal yaitu (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat dievaluasi dengan menggunakan analisis Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats (SWOT) .
2.4.1. Tantangan
Dibidang ketenagakerjaan dengan ketidak stabilannya kondisi ekonomi saat ini, kondisi ketenagakerjaan lima tahun kedepan akan semakin kompleks. Pertama karena kedepan Indonesia segera memasuki masyarakat Ekonomi Asena atau AFTA/AEC (Asean Free Trade Area/ASEAN Ekonomic Commonity). Dengan persaingan yang ketat. Kedua permasalahan ketenagakerjaan yang selama ini belum terselesaikan dengan baik, diantarnya besarnya jumlah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran, banyaknya penduduk bekerja dengan status pekerja tidak dibayar atau pekerja keluarga. Masih besarnya angkatan kerja yang berpendidikan maksimum SD, rendahnya keterampilan, produktivitas kerja dan perlindungan tenaga kerja.Kondisi ekonomi tersebut sangat besar dampaknya terhadap daerah-daerah diseluruh Indonesia khususnya Kabupaten Tanah Bumbu
yang sebagian besar masyarakatnya bekerja pada industri-industri perusahaan baik perusahaan pertambangan maupun perkebunan dan bidang usaha lainnya.
Di Bidang sosial tantangan yang dihadapi adalah dengan adanya kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini ,sehingga membuat lesu pelaku usaha maka banyak sekali kasus PHK .Dengan begitu dampaknya tentu saja meningkatnya jumlah masyarakat miskin, karena yang tadinya punya pekerjaan dan penghasilan tetap menjadi tidak punya penghasilan. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah yang sangat kompleks pada bidang sosial .
2.4.2 Peluang
Pemerintah Pusat dengan kabinet kerjanya telah menetapkan kebijakan pembangunan lengkap dengan target-target yang harus dicapai 5 tahun mendatang sebagaimana tertuang dalam “NAWACITA”. Isi NAWACITA yang berkaitan langsung dengan ketenagakerjaan adalah Nawacita ke 5 dan ke 6, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia, serta meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional. Dengan adanya Nawacita yang terdapat pada poin 5 dan 6 tersebut dan tujuan Nawacita ke 8 yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus menerus ,inklusif,dan berkelanjutan serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang , dalam hal ini merupakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu berkewajiban menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat tersebut khususnya dibidang ketenagakerjaan dalam upaya untuk :
a. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan menjaga konditivitas iklim ketenagakerjaan.
b. Meningkatkan akses angkatan kerja kepada sumber daya produktif.
c. Melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan.
Hal tersebut dilakukan dalam usaha mengatasi permasalahan pengangguran dan rendahnya kualitas tenaga kerja serta upaya-upaya menjaga harmonisasi hubungan pemerintah dengan pelaku usaha di Kabupaten Tanah Bumbu.
Nawacita 9 agenda prioritas kabinet Jokowi juga merupakan peluang bagi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu dalam upaya mengatasi kemiskinan karena pemerintah pusat sudah menetapkan tujuan Nawacita yang pertama yakni mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimanapun dan tujuan ke 3 menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia. Hal tersebut juga sudah dituangkan dalam bentuk arah kebijakan yaitu Penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensip dengan sasaran perlindungan sosial bagi pendudu miskin dan rentan dengan program asistensi sosial ( KIS, KIP, KKS ) dan perluasan cakupan SJSN dan BantuanTunai Bersyara / PKH.
BAB. III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Berdasarkan gambaran pelayanan dinas sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Bab II, Kajian terhadap Visi Misi Bupati terpilih, Kajian terhadap Renstra Provinsi, Kajian RTRW, maka berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi besrta faktor-faktor yang mempengaruhinya.identifikasi permasalahan didasarka pada hasil analisa kondisi internal maupun eksternal dan disajikan pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Sosial Penanganan PMKS 28,25 80 % Masih terbatasnya ketersediaan anggaran penanganan PMKS Tidak adanya dukungan pihak swasta Masih perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
Bidang Ketenagakerjaan - Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial . - Pelayanan Kepesertaan Jamsostek - Besaran Pemeriksaan Perusahaan - Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan 60 % 44,07 % 46,61 % 4,3 % 90 % 90 % 90 % 90 % Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan dibidang Ketenagakerjaan Melaksanakan kebijakan Pemerintah Daerah Belum seluruhnya para pelaku usaha taat terhadap Peraturan Ketenagakerjaan
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021 ,Visi Kabupaten Tanah Bumbu yang hendak dicapai pada tahun 2016-2021 adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai poros maritim utama serta pusat perdagangan, Industri, dan Pariwisata di Kalimantan berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi”.
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Penataan dan Pengelolaan Pelabuhan sebagai terminal Poin guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata .
2. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal di tengah arus regional dan nasional. 3. Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan, berwawasan
lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan .
4. Menyelenggarakan Program penguatan kualitas SDM yang memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi Asean (MEA) dengan basis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal .
5. Menyelenggarakan tata kelola Pemerintahan dan birokrasi yang baik ,efektif dan bersih.
Memperhatikan Misi Kabupaten Tanah Bumbu tersebut Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya menekankan pada Misi Kedua, Ketiga, Keempat dan Kelima yaitu:
Misi Kedua : Meningkatkankegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal ditengah arus regional dan nasional .
Misi Ketiga : Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan ,berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan .
Misi Keempat : Menyelenggarakan program penguatan kualitas SDM yang memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi Asean(MEA) dengan basis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.
Misi ke lima : Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang baik,efektif dan bersih .
Sebagai bentuk tanggungjawab dalam mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi Bupati dan wakil Bupati Kab. Tanah Bumbu. Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanah Bumbu menyajikan factor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil bupati tersebut dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim utama serta Pusat Perdagangan , Industry, dan Pariwisata di Kalimantan selatan berbasis pada keunggulan lokal dan potensi Strategis Daerah Menuju Tanah Bumbu yang maju, sejahtera, dan berintelektual tinggi.
No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Bidang Sosial 1 Misi 4 : menyelenggarakan program penguatan kualitas SDM yang memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat MEA dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal
masih perlu meningkatkan kesadaraan sasaran untuk ikut program pelatihan Terbatasnya kuota pelatihan Fasilitas pelatihan tersedia Program pelatihan
keterampilan keluarga miskin (Wanita rawan sosial)
Terbatasnya tenaga Penyuluh sosial dan pekerja sosial profesional Belum adanya diklat fungsional bagi penyuluh sosial dan pekerja sosial Tersedia tenaga 2 penyuluh sosial dan 2 pekerja sosial CPNS Ketenagakerjaan Misi ke 2 ; Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan
melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industry guna menompang daya saing masyarakat local ditengah arus regional dan nasional.
Misi ke 4 :
Menyelenggarakan program penguatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berahlak dan memiliki akar local.
Belum adanya tempat sidang mediasi sehingga sidang masih bergabung diruang Kabid. Masih banyak terjadi pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-undangan Masih sering terjadi salah persepsi dlm menentukan upah minimum. Belum adanya mediator yang berlegitimasi. Kurangnya kesadaran perusahaan dalam mematuhi aturan ketenagakerjaa n. Belum ada kesepakatan dalam nominal upah. Agar PNS yang memenuhi syarat diikut sertakan dlm program diklat. Sosialisasi dan pembinaan . Melakukan orientasi tugas kedaerah yang lebih maju. Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 1. Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan. 3. Pemberdayaan dan Pembinaan LKS Tripartit.
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
5. Survey Kebutuhan Hidup Layak.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Belum semua perusahaan bisa termonitor.
Data belum valid
Masih rendahnya pendidikan dan keterampilan bagi para pencari kerja
Sarana dan prasarana kurang mendukung Data yang diberikan responden kadang tidak sesuai dengan harga sebenarnya. Belum adanya Balai Latihan Kerja
Memperkenalka n tim survey kepada responden/ped agang. Dianggarkan kembali (penambahan anggaran). Merencanakan kembali pembangunan BLK
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Sosial ,Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Untuk melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia Kementerian Sosial telah menyusun Renstra Tahun 2015 – 2019 dengan arah kebijakan diantaranya menyelenggarakan sistem perlindungan sosial yang komprehensif dengan strategi meningkatkan penataan asistensi sosial, bantuan sosial temporer yang terintegrasi, Mendukung Peningkatan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), mengembangkan lingkungan yang inklusif bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas. Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan dengan strategi meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan bidang sosial dan meningkatkan penjangkauan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan (PMKS).
Pada Bidang Ketenagakerjaan berdasarkan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan maka Visi Misi Provinsi Kalimantan Selatan adalah “Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang produktif ,berdaya saing, mandiri dan Sejahtera “ dengan sasaran jangka menengah adalah :
1. Pembinaan Kompetensi, Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja
2. Pembinaan hubungan Industrial ,perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan serta kesejahteraan pekerja .
3. Pembangunan Kawasan Transmigrasi untuk mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan .
4. Memberdayakan Transmigrasi dan penduduk sekitarnya menuju masyarakat mandiri dalam rangka menunjang pembangunan daerah .
Berdasarkan hal tersebut diatas ,maka factor-faktor penghambat ataupun factor-faktor pendorong dari pelayanan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanah Bumbu ditinjau dari sasaran jangka menengah K/L yaitu seperti pada tabel 3.2 dibawah ini :
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Sasaran Renstra Provinsi Kalimantan Selatan beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka MenengahRenstra Provinsi Permasalahan
Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatkan kemampuandan kemauan keluarga fakir miskin , keluarga berumah
Masih terbatasnya
No Sasaran Jangka MenengahRenstra Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
2 Meningkatkan pelayanandan rehabilitasi bagi tuna sosial, NAPZA, PACA, Lansia
Tidak adanya panti rehabilitasi sosial. Fasilitas panti tidak ada Tersedia Data Tuna sosial, NAPZA, PACA, Lansia 3 Meningkatkan kesiap siagaan dan kesadaraan serta tanggung jawab masyarakat dalam penanggulangan akibat bencana alam dan sosial, penyempurnaan bantuan tunai RTSM yang memenuhi persyaratan PKH Tidak adanya anggaran sosialisasi kesiap siagaan bencana
Anggaran kurang Saran dan prasaranatersedia
4
Meningkatnya
pemberdayaan TKSK, ORSOS, PSM, KArang Taruna, Pengembangan wahana KESSOS berbasis Masyarakat dalam upaya mewujudkan kerjasama kelembagaan dengan dunia usaha dalam bentuk CSR KESSOS Masih terbatasnya anggaran pembinaan TKSK, ORSOS,PSM, Karang Taruna Anggaran kurang Tersedia data Tentang TKSK,ORSOS, PSM, Karang Taruna 5. Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial Belum adanya tempat sidang mediasi sehingga sidang masih bergabung diruang Kabid Belum adanya mediator yang berlegitimasi Agar PNS yang memenuhi syarat diikut sertakan dalam program Diklat
No Sasaran Jangka MenengahRenstra Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 6. Pemberdayaan dan pembinaan LKS Tripartit Melakukan orientasi tugas ke daerah yang lebih maju Melakukan orientasi tugas ke daerah yang lebih maju Melakukan orientasi tugas ke daerah yang lebih maju
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana di kemukakan diatas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu melaksanakan urusan Pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan Tugas Pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Dalam hal wacana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis untuk bidang sosial dan ketenagakerjaan tidaklah memiliki keterkaitan yang urgen,kecuali untuk bidang transmigrasi.
Perlu dipahami bahwa kawasan transmigrasi pada hakikatnya merupakan kawasan pemukiman dengan kegiatan bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan maupun kehutanan serta kegiatan usaha ekonomi lainnya. Oleh karena itu manakala suatu daerah merencanakan wilayah transmigrasi baru tentu sebelumnya harus dilakukan berbagai penelitian hingga telaahan persoalan tata ruang wilayah dan kajian lingkungan bidang strategis karena pembangunan kawasan transmigrasi sebagaimana kita ketahui tidak saja soal pembangunan fisik belaka tetapi juga soal pembangunan non fisik menyangkut sosial, ekonomi, budaya dll.
Untuk pembangunan bidang kesejahteraan sosial ,dalam menangani berbagai permasalahan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) harus menyentuh berbagai aspek baik yang ada di desa maupun diperkotaan. Begitu juga dengan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari
implikasi RTRW.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan pada gambaran pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu, Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil bupati terpilih, sasaran jangka menengah pada renstra Provinsi ,implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD dan identifikasi dengan melakukan review kembali terhadap factor-faktor pelayanan dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari gambaran pelayanan dan sasaran jangka menengah pada Renstra Kementerian ,maka isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Tahun 2016-2021 diantaranya adalah :
Bidang Sosial :
1. Masalah Kesejahteraan sosial semakin meningkat dengan banyaknya kasus PHK sehingga Rumah Tangga yang tadinya punya pengahsilan tetap menjadi tidak punya penghasilan .
2. Masalah kesejahteraan sosial yang semakin kompleks dimana permasalahan terasa makin berat .
4. Kurang berkembangnya usaha ekonomi masyarakat dipedesaan yang mengakibatkan rendahnya kondisi kehidupan ekonomi masyarakat . Berkaitan dengan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Tanah Bumbu lima tahun kedepan .
5. Penduduk Usia Lanjut terus meningkat dikarenakan oleh tingginya Usia Harapan Hidup (UHH), namun tidak banyak terkaver oleh pemerintah dalam penanganannya.
Bidang Ketenagakerjaan :
Isu-isu strategis Bidang Ketenagakerjaan adalah:
1. Tingginya angka pengangguran yang disebabkan oleh ketidakstabilan perekonomian saat ini yang menyebabkan lesunya dunia usaha sehingga banyak kasus PHK, kurangnya lapangan kerja dan,keahlian (kompetensi) tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja ,dan kualitas tenaga kerja relatif masih rendah. Sedangkan dalam era Masyarakat ekonomi Asean (MEA) tenaga kerja dituntut mempunyai daya saing tinggi . 2. Masih banyaknya jumlah perselisihan hubungan industrial (perselisihan hak dan
kepentingan).
3. Kurang harmonisnya hubungan industrial yang dapat mengganggu produktivitas kerja,kesejahteraan pekerja,ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha .
4. Masih banyaknya perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerjanya dalam Jamsostek (sekarang BPJS Ketenagakerjaan)
6. Minat penduduk lokal yang cenderung untuk memilih-milih jenis pekerjaan.
Bidang Ketransmigrasian :
Isu Strategis sebagai berikut :
1. Klaim lahan warga transmigrasi oleh pihak luar sehingga penyediaan calon lokasi transmigrasi harus betul-betul memenuhi kriteria 2C (Clean and Clear) dan 4L (Layak Huni, Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak Lingkungan). 2. Tapal batas antara desa ex UPT dengan desa lama maupun tapal batas
bersama desa ex UPT. Untuk ini perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi batas desa di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
BAB. IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanah Bumbu
1. Pernyataan Visi
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif ,inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemabngunan Nasional (SPPN), visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor …….Tahun ……..tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, visi Kabupaten Tanah Bumbu adalah
“Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utama serta
Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi “.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kab. Tanah Bumbu dan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 23 tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan Tata Kerja
Unsur-maka dengan ini menetapkan visi : “ Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan
Sosial, Tenaga Kerja yang kondusif dan Berdaya Saing serta Transmigrasi yang Produktif “.
Visi yang dimaksudkan :
1.Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial dimaksudkan untuk
meningkatkan aksesbilitas perlindungan Sosial untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan social, rehabilitasi, pemberdayaan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan peran serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
2.Tenaga kerja yang kondusif dan Berdaya Saing dimaksudkan adalah suasana
yang memungkinkan hubungan industrial yang adil dan harmonis, jaminan dan keamanan berusaha, lingkungan kerja yang aman dan sehat serta pekerja /masyarakat yang sejahtera. Iklim tenaga kerja yang kondusif dapat pula menjamin ketenangan bekerja dan berusaha sehingga dapat lebih memperluas kesempatan kerja. Sedangkan Berdaya saing dimaksudkan untuk memberikan pelatihan terhadap pencari kerja secara optimal agar mampu mencetak tenaga kerja siap pakai yang Profesional dan mampu bersaing dalam menghadapi MEA.
3.Transmigrasi yang Produktif dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia calon transmigran dan peluang usaha di lokasi transmigrasi.
2. Pernyataan Misi .
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai pejabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi
pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan .Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi .
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor …..Tahun …..tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kab.Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, Misi Kabupaten Tanah Bumbu adalah :
Misi pertama : Menyelenggarakan Penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai Terminal poin guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata .
Misi kedua : Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal ditengah arus regional dan nasional .
Misi ketiga : Pengelolaan dam pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan ,berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan .
Misi keempat : Menyelenggarakan program penguatan kualitas SDM yang memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi Asean (MEA) dengan basis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.
Misi kelima : Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang baik, efektif dan bersih .
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021 serta visi dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang telah ditetapkan ,tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,dan masukan dari pihak yang berkepentingan(stakeholders) ,ditetapkan Misi Dinas Sosial ,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu sebagai berikut :
Misi Pertama :
“ Meningkatkan kualitas dan perluasan jangkauan pelayanan kesejahteraan social bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta partisipasi masyarakat melalui Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial(PSKS)” .
Memberdayakan PMKS untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan cara menciptakan peluang–peluang usaha bagi keluarga miskin, pemberian santunan dan bantuan bagi fakir miskin, anak jalanan, lanjut usia, yatim piatu dan PMKS lainnya, memberikan bimbingan sosial dan keterampilan bagi Paca, WRSE, WTS, Eks korban bencana, Gepeng, anak nakal bagi kemandirian hidup serta penanggulangan bencana. Selain itu juga meningkatkan kualitas dan perluasan jangkauan pelayanan usaha kesejahteraan sosial serta meningkatkan profesionalisme dan kepedulian sosial Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), yayasan/Panti sosial, Dunia usaha melalui program CSR dll.
Misi kedua :
“ Mengurangi tingkat pengangguran, menjaga kondusivitas ketenagakerjaan dan memperluas kesempatan kerja”.
Melaksanakan pelatihan keterampilan kerja kepada pencari kerja agar para pencari kerja memiliki keterampilan untuk mampu bersaing memasuki pasar kerja di era MEA dan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktifitas kerja. Menjaga kondusivitas dimaksudkan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh jaminan dan perlindungan hak-hak normatif / hak-hak dasar, memperoleh upah yang layak, perlindungan jaminan sosial, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal tersebut dapat dicapai apabila peraturan perundangan dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Kondisi nyata dilapangan masih banyak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran peraturan ketenagakerjaan .Hal ini terlihat dengan adanya pengaduan tenaga kerja yang menuntut haknya. Untuk itu program yang mendukung peningkatan ketaatan terhadap peraturan ketenagakerjaan perlu terus dilaksanakan serta berkesinambungan antara lain :
- Pemeriksaan dan pengawasan khusus ,berkala dan rutin bagi norma-norma umum, K3 dan BPJS Ketenagakerjaan.
- Sosialisasi peraturan perundangan.
- Fasilitasi penyelesaian prosedur perselisihan Hubungan Industrial. - Pemberdayaan dan Pembinaan LKS Tripartit.
Misi ketiga :
“Pembangunan kawasantransmigrasi yang produktif “ .
Melaksanakan pembangunan kawasan Transmigrasi baru serta meningkatkan taraf hidup masyarakat transmigran.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu
4.2.1 Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan, tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi,kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta factor yang mempengaruhi nya.
Perumusan tujuan strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.tanah Bumbu tahun 2016-2021 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2. Menciptakan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja 3. Meningkatkan taraf hidup warga transmigran
4.2.2 Sasaran
atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran meberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci dan dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.
Sasaran-sasaran dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu adalah sesuatu dasar didalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itu Dinas Sosial .Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu telah
merumuskan sasaran - sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan social 2. Meningkatkan kualitas angkatan kerja
3. Meningkatnya kemandirian transmigran
4. Meningkatnya Implementasi peraturan Ketenagakerjaan di Perusahaan
indikatornya :
1. Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS) yang tertangani 2. Tingkat Pengangguran terbuka
3. Persentase Perusahaan yang mematuhi Peraturan Ketenagakerjaan 4. Persentase transmigran yang meningkat taraf ekonomi dan sosialnya
Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu Tahun 2016 s.d 2021, seperti terlihat pada tabel 4.1 Di bawah ini :
4.3 Strategi dan KebijakanDinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Mengacu kepada visi dan misi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi yang telah ditetapkan, maka strategi pembangunan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanah Bumbu, TA 2016 – 2021 ditetapkan sebagai berikut :
1. Strategi Umum.
Bidang Sosial
a. Meningkatkan Kemandirian para penyandang masalah sosial (PMKS) b. Meningkatkan profesionalisme pembinaan potensi dan sumber
kesejahteraan sosial (PSKS)
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial
d. Meningkatkan kepedulian sosial, partisipasi dan pemahaman masyarakat serta dunia usaha dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
Bidang Tenaga Kerja
a. Pembangunan sistem informasi dan perencanaan tenaga kerja.
b. Pembinaan Kompetensi tenaga kerja melalui pembinaan pelatihan dan pengembangan produktivitas tenaga kerja.
c. Pembinaan hubungan industrial dan pengawasan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
d. Pengembangan kualitas sumber daya manusia, kinerja dan pembinaan pegawai dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Bidang Transmigrasi.
a. Peningkatan mutu penyelenggaraan transmigrasi mulai dari input proses maupun output yang dihasilkan.
b. Pengembangan pola usaha yang prospektif sesuai dengan kondisi dan potensi daerah Tanah Bumbu.
c. Pengembangan SDM, kinerja dan pembinaan pegawai dilingkungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
d. Peningkatan peran serta dunia usaha dalam pembangunan transmigrasi.
2. Strategi Khusus.
Bidang Tenaga Kerja
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan, aspek perencanaan dan informasi sangat penting artinya. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan tenaga kerja baik pada tingkat nasional maupun tingkat daerah, serta menyediakan informasi ketenagakerjaan secara makro, sektoral dan regional yang lebih akurat dan tepat waktu.
2. Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja.
Sistem informasi tenaga kerja berfungsi sebagai bahan pengambilan keputusan, evaluasi dan menopang tenaga kerja, khususnya perencanaan tenaga kerja.
Langkah – langkah yang direkomendasikan dalam upaya memperkokoh institusi pasar kerja meliputi :
a. Memperkuat mekanisme yang ada agar koordinasi lebih efektif antara dinas terkait maupun antara unit dalam dinas.
b. Memperkokoh proses kelemahan desentralisasi, untuk menyempurnakan kebijakan yang ada pada tingkat regional dan lokal.
c. Mengembangkan SDM pada tingkat regional.
d. Memperkuat sistem informasi pasar kerja yang ada, termasuk upaya peningkatan kapasitas teknik sistem tersebut, serta melengkapi dengan fasilitas agar secara cepat dapat melakukan penilaian terhadap kualitas tenaga kerja yang ada.
e. Memperkokoh dialog sosial antar kerja tripartit. 3. Perluasan kesempatan kerja dan padat karya.
Tugas penting yang harus dihadapi oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten saat ini adalah menciptakan kesempatan kerja.
Strategi yang dilaksanakan adalah :
a. Perluasan kesempatan kerja di sektor – sektor pertanian.
b. Perluasan kesempatan kerja di sektor industri / usaha kecil dan menengah.
4. Pemberdayaan dan Optimalisasi Sumber Daya Pelatihan Nasional. Strategi yang dilaksanakan adalah :
a. Pengembangan standarisasi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja.
b. Peningkatan relevansi, kualitas dan efesiensi pelatihan kerja, melalui pembinaan program, fasilitas dan sarana instruktur dan tenaga ahli pelatihan, sistem dan metode pendekatan, kelembagaan dan akreditasi.
c. Pengembangan jaring kerjasama pelatihan antar sektor. 5. Pengembangan Bursa Tenaga Kerja Terpadu :
Untuk memperbaiki layanan ketenagakerjaan dan untuk mengatasi berbagai masalah dalam pemberdayaan bursa tenaga kerja, direncanakan beberapa program sebagai berikut :
a. Dikembangkan suatu program yang mampu memberikan bantuan dan tanggapan yang cepat terhadap tenaga kerja yang
terkena PHK, juga perusahaan, Serikat Pekerja dan masyarakat yang menderita akibat lesunya ekonomi, penutupan pabrik / perusahaan atau pemutusan hubungan kerja masal.
b. Perlunya suatu jaringan komunikasi yang on line dengan seluruh Dinas Tenaga Kerja agar informasi dan data bursa tenaga kerja dapat dihasilkan dan dikirim tepat waktu.
c. Perubahan status bursa tenaga kerja mutlak dilakukan agar reformasi bursa tenaga kerja dapat berhasil, karena hal ini akan menarik para profesional dan mereka yang memiliki keahlian teknis
6. Penempatan Tenaga Kerja Keluar Negeri.
Dalam upaya memperoleh dan memperluas kesempatan kerja di luar negeri bagi Tenaga Kerja Indonesia, sekaligus untuk memperbesar prolehan devisa melalui remittansi, maka program export jasa tenaga kerja ke luar negeri akan terus ditingkatkan.
7. Implementasi Hubungan Insdustrial dalam Iklim Keterbukaan Beberapa upaya strategis yang diperlukan adalah :
a. Reformasi Serikat Pekerja. b. Pendidikan Perburuhan.
c. Pemasyarakatan keadaan baru dibidang hubungan industrial dalam era keterbukaan.
8. Perlindungan dan Peningkatan Kehidupan Serta Kesejahteraan Pekerja.
Dalam upaya peningkatan taraf hidup pekerja, agar dapat hidup lebih layak perlu adanya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
Strategi yang akan dilaksanakan :
a. Perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita. b. Jaminan sosial syarat kerja.
c. Perlindungan pengupahan.
d. Perlindungan tenaga kerja keluar negeri.
Bidang Transmigrasi.
1. Mengintensifkan upaya peningkatan mutu penyiapan pemukiman transmigrasi baru melalui :
a. program pemukiman dan lingkungan ditujukan untuk dapat menunjang kepada berkembangnya UPT yang ada serta menemani UPT bermasalah yang diakibatkan oleh faktor fisik lingkungan. b. Pembangunan permukiman transmigrasi baru diarahkan pada
terwujudnya kondisi yang layak huni, layak usaha dan layak berkembang sehingga dapat merupakan basis dan titik tolok pengembangan pertanian dan perekonomian unit permukiman transmigrasi sampai kepada tingkat perkembangan tertentu untuk selanjudnya dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
c. Pengembangan permukiman berdasarkan SKP stelsel yang status pertanahannya sudah jelas serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
d. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya alam (lahan) dengan lebih berorentasi pada komunitas yang memiliki prospek dan layak usaha, melalui berbagai kegiatan investasi yang didukung oleh swasta.
e. Penentuan pola usaha suatu permukiman ditetapkan menurut kondisi wilayah satuan pengembangan permukiman agar mempunyai skala produksi yang mempunyai kelayakan ekonomi. 2. Meningkatkan mutu proses pengerahan transmigrasi melalui :
a. Peningkatan peran serta/partisipasi masyarakat dalam pembangunan transmigrasi.
b. Peningkatan mutu pelayanan, pendaftaran dan seleksi untuk memperoleh calon transmigrasi yang bermotivasi kuat untuk bertransmigrasi.
c. Untuk dapatlebih mendorong dinamika masyarakat diupayakan adanya komposisi transmigrasi yang tidak miskin.
d. Peningkatan penerangan dan penyuluhan pembangunan transmigrasi kearah sasaran perioritas penyerahan.
3. Mengintensifkan upaya peningkatan mutu pembinaan transmigrasi di Kabupaten Tanah Bumbu.
a. Pembinaan permukiman untuk dapat menggalang kemampuan transmigrasi agar mampu mandiri.
b. Membina permukiman transmigrasi secara terintegrasi dengan pembangunan daerah dengan cara meningkatkan koordinasi, integrasi dan singkronisasi pelaksanaan pembangunan transmigrasi dengan sektor terkait.
4. Meningkatkan Manajemen Pendukung Pembangunan Transmigrasi. a. Dibidang Perencanaan, dengan tersusunnya sistem prosedur dan
pedoman perencanaan dimaksud untuk tercapainya perencanaan dari bawah dan dari atas secara harmonis dan mampu mengasilkan program pembangunan yamg sesuai dengan kebutuhan nyata dilapangan.
b. Dibidang pelaksanaan, diarahkan agar pelaksanaan (personil dan rekanan) berdedikasi tinggi, mampu, jujur dan bertanggungjawab dalam melaksanakan program pembangunan transmigrasi yang menjadi tanggung jawab masing – masing, sehingga misi pembangunan transmigrasi dapat direalisasikan.
c. Dibidang penyediaan dana, akan dilaksanakan uji coba peningkatan standar harga (unit price). Kemudian tingkat produktifitasnya akan dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
d. Di bidang pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia ( aparatur ) diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas aparatur yang mampu menumbuhkan gerakan pegawai yang efektif dan efisien sebagai pemacu keberhasilan misi transmigrasi.
5. Menjadikan pemukiman transmigrasi sebagai pengembangan Kota Terpadu Mandiri
a. Mempunyai potensi untuk mengembangkan komoditi unggulan dan memenuhi skala ekonomi.
b. Memerlukan wilayah yang cukup luas minimal 18.000 Ha
c. Mempunyai kemudahan hubungan dengan pusat-pusat pertumbuhan yang telah ada
d. Masuk kedalam kawasan Hutan Areal Pengunaan Lain (APL) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
4.3.2 Kebijakan Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Pelaksanaan pembangunan di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi di daerah ini disesuaikan dengan sumberdaya serta kondisi lingkungan setempat secara terpadu sehingga dari hasil pembangunan itu dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kuantitas dan kualitas transmigrasi mandiri dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu.
Adapun kebijakan pembangunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Tanah Bumbu sebagai berikut :
1. Kebijakan Umum
Pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2016 - 2021, pada bidang sosial diprioritaskan untuk peningkatan kualitas SDM dan aparat bidang kesejahteraan kemandirian para PMKS, peningkatan profesionalisme pembinaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanganan masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian sosial.
Pada bidang tenaga kerja di prioritaskan untuk perluasan kesempatan kerja melalui penyebaran informasi dan perencanaan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan berusaha, pemagangan dan pelatihan, kelembagaan, pengawasan dan perlindungan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Pada bidang transmigrasi diprioritaskan untuk melaksanakan penyiapan kawasan transmigrasi baru pada kawasan pesisir dengan program transmigrasi
nelayan ,rencana nya ada di lokasi Angsana yang penempatan awal di tahun 2016 sebanyak 75 KK dan ditahun 2017 sebanyak 25 KK .
2. Kebijakan Khusus
a. Kebijakan Sosial
1. Pembinaan fakir miskin / keluarga miskin
2. Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Adat Terpencil (KAT) 3. Penanggulangan korban bencana
4. Peningkatan Kesejahteraan veteran dan keluarganya 5. Penyantunan lanjut usia terlantar
6. Penyantunan eks narapidana
7. Pembinaan dan Perlindungan Kessos anak 8. Rehabilitasi sosial tuna sosial
9. Rehabilitasi dan perlindungan Sosial Korban penyalahan Napza 10. Pembinaan organisasi sosial
11. Pemberdayaan Karang Taruna 12. Pemberdayaan TKSM/PSM
13. Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat
14. Pengembangan wahana kessos berbasis masyarakat (WKSBM) 15. Peningkatan kerjasama lintas sektor dan dunia usaha
16. Peningkatan kompetensi aparatur bidang kesejahteraan sosial
17. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana bidang kesejahteraan sosial
18. Perbaikan system pengendalian manajemen dan proses penanganan PMKS
19. Peningkatan kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat 20. Pemberdayaan sosial korban bencana
21. Pendayagunaan sumber dana sosial
22. Perlindungan sosial tindak kekerasan dan pekerja migrant 23. Akses jaminan sosial
24. Menumbuhkembangkan relawan sosial
25. Pembinaan SATGAS Taruna Siaga Bencana (TAGANA)
26. Penyelenggaraan pencarian dan penyelamatan musibah, bencana alam dan bencana lainnya
27. Pemulangan orang terlantar ke daerah asalnya.
b. Kebijakan Ketenagakerjaan
Kebijakan Makro, Sektoral dan Regional yang Mendukung Pembangunan Ketenagakerjaan.
Dalam upaya penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan diperlukan dukungan pertumbuhan ekonomi yang lebih berorentasi pada kepentingan pekerja dan perluasan lapangan kerja dengan didukung penyebaran informasi dan perencanaan tenaga kerja.
i.Penciptaan Lapangan Kerja Langsung yang Mewadahi Kepentingan Masyarakat Pekerja.
Dalam era pembangunan saat ini, manusia khususnya sebagai objek tenaga kerja produktif yang semula dipandang objek pembangunan berkiprah lebih luas menjadi pelaksana, pemanfaat dan penentu pembangunan.
Pandangan baru yang melihat tenaga kerja sebagai sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kemampuan merubah hubungan industrial antara pemilik modal (pengusaha) dengan pekerja kearah kemitraan.
Dengan demikian, maka perkembangan suatu kegiatan ekonomi menjadi tanggungjawab bersama antara pemilik modal dan pekerja.
ii.Pembangunan sektoral yang membuka kesempatan kerja
Krisis ekonomi memberikan dampak negatif bagi perluasan kesempatan kerja pada sektor non pertanian namun keadaan ini tidak berlaku pada sektor pertanian, dimana terdapat kecenderungan yang semula tenaga kerja di sektor pertanian menurun jumlahnya, mengalami arus balik ketika krisis ekonomi berlangsung.
iii.Mempersiapkan Tenaga Kerja yang Berkualitas.
Dalam era persaingan yang semakin ketat, upaya untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja sangat dibutuhkan.Kebijaksanaan tersebut diupayakan melalui peningkatan efesiensi dan produktifitas disetiap sektor ekonomi melalui penciptaan iklim usaha yang dinamis yang didukung nasional maupun internasional.
Kebijakan perlindungan bagi pekerja perlu diberikan selaras dengan arah pembangunan sistem hubungan industrial yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat industri yang langsung terlibat dalam proses produksi, perluasan jangkauan dan kemampuan berunding agar menghasilkan syarat – syarat pekerja yang berkualitas.
c. Kebijakan Ketransmigrasian
i.Mempersiapkan Kawasan Transmigrasi baru untuk mendukung Pertumbuhan ekonomi berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal .
ii.Menunjang Sarana Aksebiltas Wilayah.
Dalam rangka pembangunan pusat – pusat pertumbuhan antara pusat wilayah pengembangan pembangunan I Banjarmasin dan pusat pengembangan II Tanah Bumbu / Kotabaru yakni terwujudnya jalan raya trans Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur melalui bagian Tenggara dan Timur Kalimantan Selatan.
Selanjutnya diuraikan rangkaian rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada tahapan perumusan Strategi dan Kebijakan Pelayanan Jangka Menengah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Tanah Bumbu , dan disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Terwujudnya Pelayanan kesejahteraan sosial Berkualitas ,Tenaga Kerja yang Berdaya Saing dan professional , Transmigrasi yang Produktif ,serta iklim Ketenagakerjaan yang Kondusif .
MISI I :meningkatkan kualitas dan perluasan jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta partisipasi masyarakat melalui potensi sumber Kesejahteraan Sosial (Penanggungjawab: Bidang Sosial )
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1 Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 1. Sasaran 1.1 Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan Sosial 1. Strategi 1.1 - Meningkatkan profesionalisme pembinaan PSKS - Meningkatkan kepedulian sosial ,partisipasi dan pemahaman masyarakat serta dunia usaha dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
1. Kebijakan 1.1
- Pembinaan organisasi sosial - Pemberdayaan karang taruna - Pemberdayaan PSM dan
kelembagaan sosial masyarakat - Pembinaan Satgas Taruna siaga
bencana ( TAGANA ) Strategi 4.1 - Meningkatkan kemandirian PMKS - Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PMKS Kebijakan 4 .1
- Pembinaan fakir miskin
- Penyantunan lanjut usia terlantar - Penanggulangan korban bencana - Rehabilitasi sosial tuna sosial - Akses jaminan sosial - Pemulangan orang terlantar
MISI II :mengurangi tingkat pengangguran ,menjaga kondusivitas ketenagakerjaan dan memperluas kesempatan kerja (Penanggungjawab: Bidang Penta Kerjadan Binawas )
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 2
Menciptakan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja 2. Sasaran 2.1 Meningkatkan kualitas angkatan kerja 2. Strategi 2.1 - Pengembangan standarisasi dan sertifikasi 2. Kebijakan 2.1
- Mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya
MISI II :mengurangi tingkat pengangguran ,menjaga kondusivitas ketenagakerjaan dan memperluas kesempatan kerja (Penanggungjawab: Bidang Penta Kerjadan Binawas )
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
- Pengembangan jaring kerjasama pelatihan antar sektor - Peningkatan relevansi ,kualitas dan efisiensi pelatihan kerja ,melalui pembinaan program ,fasilitas dan sarana instruktur dan tenaga ahli pelatihan,sistem dan metode pendekatan kelembagaan dan akreditasi Menciptakan kesempatan
kerja dan perlindungan tenaga kerja Meningkatkan kualitas angkatan kerja Strategi 2.2 - Pengembangan produktifitas tenaga kerja Kebijakan 2.2
- Penciptaan lapangan kerja langsung yang mewadahi kepentingan masyarakat pekerja Strategi 2.3 - Pembangunan sistem informasi dan perencanaan Tenaga Kerja Kebijakan 2.3
- Pembangunan sektoral yang membuka kesempatan kerja
Tujuan 2
Menciptakan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja 3. Sasaran 3.1 Meningkatnya Implementasi peraturan Ketenagakerjaan di Perusahaan 3. Strategi 3.1 - Terlaksananya pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja 4. Kebijakan 3.1 - Pengawasan ketenagakerjaan
Strategi 3.2 - Perlindungan Tk - Jaminan sosial
syarat kerja
5. Kebijakan 3.2
- Pemberian perlindungan dan kesejahteraan pekerja Strategi 3.3 - Penegakan hukum dan pengawasan ketenagakerjaan Kebijakan 3.3
- Perlindungan hukum dan jaminan sosial bagi TK Strategi 3 .4 Perlindungan pengupahan TK Kebijakan 3.4 - penetapan UMK/UMSP Strategi 3 .5 - Reformasi serikat pekerja - Pendidikan perburuhan - Pemasyarakatan keadaan baru dibidang HI Kebijakan 3 .5
- Pembinaan Hubungan Industrial
MISI III : Pembangunan kawasan Transmigrasi yang produktif ( Penanggungjawab : Bidang Transmigrasi )
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 3
Meningkatkan taraf hidup transmigran Sasaran 4.1 Meningkatnya kemandirian transmigran Strategi 4.1 - Peningkatan mutu penyiapan pemukiman transmigrasi baru Kebijakan 4.1
- Menunjang sarana aksebilitas wilayah
Strategi
Pengembangan dan
Kebijakan
BAB. V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 5.1 Rencana Program Tahun 2016 - 2021
Penyusunan program pembangunan akan terus berlanjut dan di prioritaskan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu, dengan 10 (sepuluh) Program Prioritas untuk Bidang Sosial dan Tenaga Kerja, yaitu:
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 3. Program Pembinaan Anak Terlantar.
4. Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma.
5. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya
6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 7. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja 8. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
9. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 10. Program Perencanaan Tenaga Kerja
Sedangkan untuk Bidang Transmigrasi dengan 3 (tiga) Program Pilihan yaitu : 1. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi