• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fokus Depth Terhadap Tampilan Resolusi dan Dimensi Defect Pada metode PAUT (Phased Array Ultrasonic Testing)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Fokus Depth Terhadap Tampilan Resolusi dan Dimensi Defect Pada metode PAUT (Phased Array Ultrasonic Testing)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Fokus Depth Terhadap Tampilan Resolusi dan

Dimensi Defect Pada metode PAUT (Phased Array

Ultrasonic Testing)

Zulfikar Adibba

*

, Nurul Laili Arifin

*

Cahyo Budi Nugroho

#

Batam Polytechnics

Mechanical Engineering Study Program

Jl. Ahmad Yani, Batam, Tlk. Tering, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29461, Indonesia

E-mail: adibbazulfikar@gmail.com

Abstrak

Faktor yang mempengaruhi hasil interpretasi Phased Array Ultrasonic Testing (PAUT) adalah fokus depth, untuk mendapatkan fokus depth yang baik perlu dilakukan dilakukan pemilihan jumlah elemen yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fokus depth terhadap tampilan resolusi dan dimensi defect, dengan merubah fokus depth validasi yaitu 18mm dan 25mm menjadi 18.09mm,30.18mm dan 22.5mm,22.5mm. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pada fokus depth 18mm dan 25mm didapatkan resolusi yang baik atau sesuai dengan standar. Sedangkan apabila dilakukan perubahan fokus depth 15.09mm dan 30.18mm serta 22.5mm dan 22.5mm didapatkan resolusi maupun dimensi tidak memenuhi standart dan masih belum bisa dikategorikan sebagai defect.

Kata kunci: Phased array ultrasonic testing, fokus depth, tampilan resolusi, dimensi defect.

Abstract

The element to influnce interpretation resut of PAUT is focusing depth, to get the best focusing depth need to do the best elemnt. Purposes of this research is to know influence depth focusing to resolution appear and defect dimention, by changed the validation of depth focus that is 18mm and 25mm to 18.09mm, 30.18mm and 22.5mm, 22.5mm. From the results of research known that the best resolution or according to standart validation of depth focus is 18mm and 25mm. Whereas if the dept focus is changed 15.09mm, 30.18mm and 22.5mm, 22.5mm can’t satisfy standard of resolution and can’t categorized as defect.

Keywords : phased array ultrasonic testing, focus depth,display resolution, dimension defect.

1

Pendahuluan

Phased Array Ultrasonic Testing (PAUT) adalah salah satu metode NDT dengan jenis pengujian ultrsonik yang menggunakan multi-elemen transduser array dan perangkat lunak yang kuat untuk mengarahkan frekuensi gelombang ultrasonik ke benda uji dan kembali lagi dengan bentuk gelombang ultrasonik yang menghasilkan gambar rinci struktur internal yang mirip dengan benda uji [1,2].

Pada proses PAUT memiliki 4 pandangan untuk membaca hasil interpretasi sebuah cacat las diantaranya A,B,C dan S. A scan merupakan pandangan dari pulse yaitu pandangan yang menyatakan ada tidaknya defect dari lasan, B scan merupakan pandangan dari samping lasan yang berfungsi untuk mengetahui panjang maupun

kedalam defect pada saat menginterpretasi sebuah hasil lasan, untuk C scan berfungsi menginterpretasi sebuah hasil lasan dari atas dengan maksud hanya bisa mngetahui panjang sebuah defect pada lasan dan yang terakhir adalah S scan merupakan pandangan sektorial[3,6,7].

(2)

Gambar 1.2 Pandangan B scan phased arrayultrasonic testing

Gambar 1.3 Pandangan C scan phased array ultrasonic testing

Gambar 1.4 Pandangan S scan phased array ultrasonic testing

Pada proses interpretasi data, metode ini menggunakan pulse (gelombang ampiltudo) dan gambar interpretasi berupa warna yang menandakan bahwa adanya defect dibenda uji, semakin mendekati defect warna interpretasi akan semakin pekat sehingga memudahkan kita untuk mengetahui letak dimana defect dan dapat juga megukur panjang,tinggi atau lebar sebuah defect. Jika warna defect tidak jelas maka perlu ditambahkan db sesuai dengan technic sheet yang digunakan [4].

Gambar 1.5 Interpretasi defect phased array ultrasonic testing

Gambar 1.6 Pembesaran interpretasi defect phased array

ultrasonic testing

Elemen merupakan banyaknya gelombang yang mengarah menuju titik fokus defect pada metode PAUT elemen yang digunakan sebanyak 16-256 elemen. Untuk mendapatkan fokus depth yang baik perlu pemilihan seberapa banyak elemen yang digunakan. Semakin kecil jumlah elemen maka spriding elemen semakin bagus untuk mendapatkan fokus depth pada benda uji[4 dan 5].

Oleh sebab itu, fokus depth merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada saat melakukan interpretasi atau pembacaan defect. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh fokus depth terhadap tampilan resolusi dan dimensi defect . Sehingga dari hasil penelitian diharapkan tidak terjadi kealahan pada saat pembacaaan dimensi atau ukuran defect

2

Metodologi Penelitian

Penelitian menggunakan metode phased array ultrasonic testing ini menggunakan mesin olympus omniscan mx2 dengan mengunakan probe 5L64-A12 dan wedges SA12-N55S.

Pengujian ini menggunakan benda uji pipa yang sudah tervalidasi sebelumnya dengan ukuran OD 10’’ x thk 15.09mm – V prep dengan posisi dan ukuran defect sebagai berikut.

(3)

Tabel I

Data dimensi defect benda uji

Tahapan pertama penelitian ini ialah melakukan scan plan menggunakan software Ndt setup builder yang merupakan ilustrasi yang membantu untuk membuat setup probe,wedges,index offside,element (start dan elemen aktif),maksimal-minimal angel dan pengaturan letak fokus depth pada saat sebelum melakukan scan pada benda uji. Berikut ini merupakan gambar Ndt setup builder yang sudah tervalidasi.

a. 25mm b. 18mm

Gambar 2.2 Gambar validasi configurasi NDT setup builder

Fokus depth benda validasi tertera pada gambar NDT setup builder untuk grup satu 25mm dan grup dua 18mm, fokus tersebut cukup untuk mengcover antara area capping dan root.

Keterangan gambar 2.3 : A = Fokus depth 18mm

B = Fokus depth 25mm

Gambar 2.3 Gambar ilustrasi fokus depth

Setelah mendapatkan index point,jumlah elemen maupun fokus depth dari configurasi NDT setup builder langkah selanjutnya yaitu memasukkan hasil tersebut kedalam mesin untuk segera melakukan kalibrasi TCG dan scan pada benda uji. Kalibrasi TCG (Transfer Corection Gain) untuk memastikan

jarak lenght sesuai dengan hasil scan dan mengatur seberapa persen batas pulse tertinggi bila mendekati defect, dengan cara setting FSH (full screen high) setinggi 80% sehingga apabila pulse mendekati 80% dari FSH bisa dikatakan defect dan jika pulse tidak mendekasi 80% hanya bisa disebut indikasi dan bukan melainkan defect sesuai dengan AWS D1.1 Class R . Hal tersebut dilakukan dengan menggosokan probe kesatu fokus defect yang akan diinterpretasi.

Setelah tahapan kalibrasi TCG selesai dilakukan scan benda uji menggunakan link scanner dan mengunakan air sebagai couplantnya. Hasil Interpretasi data atau bisa disebut pembacaan data, untuk mendapatkan ukuran defect pada benda uji dengan cara mecari pulse tertinggi diantara warna defect dan mengurangi setengah dari pulse tertinggi tersebut untuk mendapatkan ujung defect dan hasil defect dapat diukur secara langsung.

Pada pengujian ini penulis merubah fokus depth validasi dengan ukuran 15.09mm,30.18mm(grup 1 dan 2) dan 22.5mm,22.5mm(grup 1 dan 2) untuk mengetahui pengaruh fokus depth terhadap tampilan resolusi dan perubahan dimensi defect.

Keterangan gambar 2.4 : A = Fokus depth 30.18mm B = Fokus depth 15.9mm

Gambar 2.4 Fokus depth 30.18mm dan 15.9mm

Keterangan gambar 2.5: A = Fokus depth 22.5mm B = Fokus depth 22.5mm

Gambar 2.5 Fokus depth 22.5mm dan 22.5mm

No. Tipe cacat Panjang cacat (mm) Lebar cacat (mm) Lokasi cacat dari datum (mm) 1 Notch 25 1.5 24 skew 90 2 Notch 25 1.5 24 skew 270 3 Notch 25 1.5 Root

(4)

3. Analisa dan Pembahasan

Tabel II

Hasil Scanning Perubahan Fokus Depth

Tabel II merupakan hasil dari pengukuran validasi pada pengukuran 18mm dan 25mm kemudian dirubah menjadi 15.09mm,30.18mm dan 22.5mm,22.5mm. Pada tabel ini terjadi perubahan dimensi pada benda uji. Hasil ini diakibatkan oleh pengaruh perubahan pada fokus depth. Pada tabel II untuk posisi capping 90 pengaruh panjang setelah merubah fokus depth sebanyak dua kali berubah 26mm (pada variasi 1 dan 2) dari ukuran validasi 18mm dan 25mm. Pada lebar mengalami pengaruh sangat besar pada fokus depth 15.9mm dan 30.18mm berubah menjadi 3,7mm. Sedangkan pada variasi 2 (fokus depth 22.5mm dan 22.5mm) berubah menjadi 2.2mm atau bertambah 0.7mm dari lebar sebenarnya.

Perubahan panjang pada capping 270 notch mencapai 30mm dari ukuran sebenarnya yaitu

25mm dan lebarnya mencapai 4.8mm. Untuk fokus depth 22.5mm dan 22.5mm mendapatkan hasil 1.1mm, hasil tersebut kurang dari nilai fokus validasi yang lebarnya 1.5mm.

Pada root 90 menunjukan perubahan dimensi notch hanya pada fokus depth 22.5mm dan 22.5mm, untuk panjangnya berubah menjadi 27mm dan lebar 3.3mm. Sedangkan untuk depth variasi 2 (15.09mm dan 30.18mm) tidak mengalami perubahan terhadap hasil validasi.

Pada root 270 perubahan panjang dimensi notch terjadi pada fokus depth 22.5 dan 22.5 yaitu 29mm atau menjadi lebih besar 4mm dari ukuran panjang notch sebenarnya, untuk lebarnya pada fokus depth 15.9 dan 30.18 menjadi 2mm dan untuk fokus depth 22.5 dan 22.5 lebar dimensi notch menjadi 3.9mm.

PANJANG LEBAR

VALIDASI (25mm dan 18mm)

FOKUS 15.9mm dan 30.18mm

NO Parameter Fokus Depth (mm)

Perubahan Dimensi Cacat pada Datum

Capping 90 Capping 270 Root

P(mm) FSH L(mm) FSH P(mm) FSH L(mm) FSH Root 90 Root 270 P(mm) FSH L (mm) FSH P(mm) FSH L(mm) FSH 1 25mm dan 18 mm (Validasi) 25 94.1 % 1.5 94.5 % 25 85.1 % 1.5 85.1 % 25 86.7 % 1.5 100 % 25 99.6 % 1.5 99.6 % 2 15.9mm dan 30.18mm (Variasi 1) 26 70.6 % 3.7 70.6 % 30 35.9 % 4.8 25.9 % 25 68.6 % 1.5 80 % 25 51 % 2 43.9 % 3 22.5mm dan 22.5mm (Variasi 2) 26 3.1 % 2.2 7.8 % 28 4.3 % 1.1 4.3 % 27 4.7% 3.3 4.7 % 29 16 % 3.9 0.0 %

(5)

FOKUS 22.5mm DAN 22.5mm

Gambar 3.1 Perbandingan hasil variasi resolusi pada capping 90

Pada gambar 3.1 menunjukan perubahan resolusi pada capping 90. Pada fokus depth 22.5mm dan 22.5mm, pulse mencapai 7.8 % dari FSH (full

screen high) dan tidak mencapai 80 % sehingga menyebabkan resolusi defect tidak jelas dan bukan termasuk defect.

PANJANG LEBAR

VALIDASI (25mm dan 18mm)

FOKUS 15.9mm DAN 30.18mm

(6)

Gambar 3.2 Perbandingan hasil variasi resolusi pada capping 270

Pada gambar 3.2 untuk capping 270 pengaruh resolusi terjadi pada perubahan kedua fokus depth 15.9mm,30.18mm dan 22.5mm,22.5mm. Pada fokus depth 15.9mm dan 30.18mm pulse hanya naik

25.9 % dari FSH (full screen high) sehingga tidak bisa dikatakan defect. Pada fokus depth 22.5mm dan 22.5mm kenaikan pulse sangat kecil sehingga tidak bisa dikatakan defect juga.

PANJANG LEBAR

VALIDASI (25mm dan 18mm)

FOKUS 15.9mm DAN 30.18mm

FOKUS 22.5mm DAN 22.5mm

(7)

Pengaruh resolusi yang ditunjukan pada gambar 3.3 terjadi pada fokus depth 22.5mm dan 22.5mm, pulse hanya mencapai 4.7 % dari FSH (full screen high),

hasil tersebut hanya berupa indikasi dan tidak bisa dikatakan defect pada zona root 90 tersebut.

Gambar 3.4 Perbandingan hasil variasi resolusi pada root 270

Terjadi perubahan resolusi pada gambar 3.4, fokus depth 15.9mm dan 30.18mm pulse hanya naik 43.5% dari FSH (full screen high) sehingga hanya dikatan indikasi dan tidak termasuk defect pada zona tersebut. Pada fokus depth 22.5mm dan 22.5mm pulse yang naik sangat kecil dan untuk resolusi gambar tidak jelas sehingga indikasi tersebut bukan termasuk defect.

4. Kesimpulan

Pada fokus depth 18mm dan 25mm didapatkan resolusi

yang baik atau sesuai dengan standar. Sedangkan apabila dilakukan perubahan fokus depth 15.09 dan 30.18 serta 22.5 dan 22.5 didapatkan resolusi maupun dimensi tidak memenuhi standar dan masih belum bisa dikategorikan sebagai defect.

REFERENSI

[1] Olympus. [Online] Tersedia : http://www.olympus-ims.com/en/ (Diakses 6 Februari 2017)

[2] Omni Scan. “Ultrasound, UT Phased, Eddy

PANJANG LEBAR

VALIDASI (25mm dan 18mm)

FOKUS 15.9mm DAN 30.18mm

(8)

Current, and EC Array” [Online] Tersedia : http://www.mistrasgroup.gr/products/ultrasonic/p df/OmniScan.pdf (Diakses 20 Februari 2017) [3] Olympus. “Focusing With Phased Array Probes”

[Online] Tersedia :

http://www.olympus-ims.com/en/ndt-tutorials/tran sducers/focusing/ (Diakses 27 Februari 2017) [4] Olympus. “Phased Pulsing and its Effects”

[Online] Tersedia :

http://www.olympus-ims.com/en/ndt-tutorials/tran sducers/generating/ (Diakses 5 Maret 2017) [5] Olympus NDT Inc. “Phased Array Testing : Basic

Theory for Industrial Applications”. Waltham, USA 2010.

[6] Ginzel, E.A. “Phased Arrays and Mechanised Ultrasonic Testing”. Waterloo, Ontario, Canada. 2008.m

Gambar

Gambar 1.4 Pandangan S scan phased array ultrasonic testing  Pada  proses  interpretasi  data,  metode  ini  menggunakan  pulse  (gelombang  ampiltudo)  dan  gambar interpretasi berupa warna yang menandakan  bahwa  adanya  defect  dibenda  uji,  semakin  m
Gambar 2.3 Gambar ilustrasi fokus depth  Setelah  mendapatkan  index  point,jumlah  elemen  maupun  fokus  depth  dari  configurasi  NDT  setup  builder langkah selanjutnya yaitu memasukkan hasil  tersebut  kedalam  mesin  untuk  segera  melakukan  kalibra
Tabel  II  merupakan  hasil  dari  pengukuran  validasi  pada  pengukuran  18mm  dan  25mm  kemudian  dirubah  menjadi  15.09mm,30.18mm  dan  22.5mm,22.5mm
Gambar 3.1 Perbandingan hasil variasi  resolusi pada capping 90  Pada  gambar  3.1  menunjukan  perubahan  resolusi
+3

Referensi

Dokumen terkait

(erak fluida di dalam suatu tabung aliran haruslah sejajar dengan dinding tabung, meskipun besar. Fisika dasar 1 hal 01' !ebit adalah besaran yang menyatakan

Sedangkan kaitan dengan hari raya Idul Fitri, sesungguhnya inilah substansi dan tujuan pelaksanaan ibadat puasa, yakni agar orang beriman dapat menyandarkan diri kepada Allah swt

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa Baros Jaya Kecamatan Cinangka, Desa

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Saintifik dengan media audio visual memberikan pengaruh pada siswa

Satu strategi untuk mendapatkan mangkin dengan aktiviti dan kepilihan yang tinggi bagi pengoksidaan sebatian hidrokarbon perlu dilakukan, iaitu; sintesis nanozarah

[r]

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah konsumen daging ayam broiler di pasar tradisional Kecamatan Kampar adalah harga daging ayam broiler , jumlah anggota keluarga dan