• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DAN SMA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DAN SMA PADA MATA PELAJARAN FISIKA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DAN

SMA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

(Penelitian Deskriptif di Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2018/2019)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

HIKMAH FAJRIYAH NIM 1113016300033

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

i

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv ABSTRAK

Hikmah Fajriyah (1113016300033). Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP dan SMA Pada Mata Pelajaran Fisika (Penelitian Deskriptif di Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2018/2019). Skripsi Jurusan Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keterampilan berpikir kreatif siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang Selatan pada Mata Pelajaran Fisika tahun ajaran 2018/2019. Penelitian berlangsung pada bulan Maret sampai Mei 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Gambaran berpikir kreatif tersebut dilakukan disembilan SMP Negeri dan Sembilan SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Sampel yang digunakan yaitu kelas IX dan kelas X. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kreatif dalam bentuk uraian dan non tes berupa angket kepada siswa, serta wawancara kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan: Keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan pada mata pelajaran Fisika berdasarkan ketercapaian: berkategori rendah (skor siswa SMP 10.43 (26%) dan SMA 14.42 (36%)) dengan skor maksimal 40. Keterampilan berpikir kreatif berdasarkan aspek indikator: aspek berpikir orisinal (Originality) menempati skor tertinggi sebesar 1.60 (40%), aspek berpikir lancar (Fluency) menempati posisi kedua sebesar 1.19 (30%), aspek berpikir terperinci (Elaboration) dengan 1.18 (29%), aspek berpikir luwes (Flexibillity) menempati posisi terendah dengan 1.09(27%). Keterampilan berpikir kreatif berdasarkan konsep: nilai rerata tertinggi yaitu gerak pada benda dengan skor 1.74 dan nilia rerata terendah yaitu optik dengan skor 0.80, rerata skor keseluruhan konsep yaitu 1.25 dengan kategori rendah. Keterampilan berpikir kreatif berdasarkan jenis kelamin: siswa perempuan lebih baik dibandingkan siswa laki-laki pada jenjang SMP maupun SMA, dengan skor rerata perempuan 12.70 dan rerata skor laki-laki 12.16 dengan kategori rendah. Penelitian yang dilakukan dapat menjadi gambaran mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa usia 14 – 16 tahun yang berada di kota Tangerang Selatan. Data yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam melakukan perbaikan sehingga keterampilan berpikir dapat meningkat dan siswa dapat bersaing di abad 21.

Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif, ketercapaian, konsep fisika, jenis kelamin

(6)

v ABSTRACT

Hikmah Fajriyah (1113016300033). Creative Thinking Skills the Middle and High School Students at Physics Subject (Descriptive Research in South Tangerang City of 2018/2019). Thesis of Physics Education Study Program, Faculty of Science and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, 2020.

This study aims to provide an overview of the creative thinking skills of students Junior High School and Senior High School in South Tangerang at Physics Subject of 2018/2019. The study took in March to May on 2019. The method used is descriptive with quantitative approach. Overview of creative thinking is done in nine secondary state schools and nine high schools in South Tangerang City. The sample used is nine grade and ten grade. Sampling with random cluster sampling technique. The instrument used was a test of creative thinking skills in narrative form and non-test questionnaire to students, as well as interviews to teachers. The results showed: Creative thinking skills of high school students in South Tangerang City in physics is based on achievement: low category (junior high school students score are 10.43 (26%) meanwhile Senior high school student 14.42 (36%)) with a maximum score of 40. creative thinking skills based on aspects of the indicators: aspects think the original (Originality) occupying the highest score of 1.60 (40%), aspect to think fluently (Fluency) occupies the second position by 1.19 (30%), aspects of thinking granular (Elaboration) to 1.18 (29%), aspect think supple (Flexibillity) occupies the lowest position by 1.09 (27%). Creative thinking skills based on the concept: the highest average value of motion on the body with a mean score of 1.74 and value-low of optics with a score of 0.80, the average score of the whole concept is 1.25 with the low category. Creative thinking skills by gender: girls better than boys in junior high school or high school, with a mean score of boys 12.70 and the mean score of girl 12.16 with a low category. The data obtained can be used as a basis to make improvements that can improve thinking skills and students can compete in the 21st century. Research carried out can be a picture of the creative thinking skills of students aged 14-16 years old who were in South Tangerang city. The data obtained can be used as a basis to make improvements that can improve thinking skills and students can compete in the 21st century.

Keywords: Creative thinking skills, achievement, concepts of physics, gender

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP dan SMA pada Mata Pelajaran Fisika (Penelitian Deskriptif di Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2018/2019)”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman yang senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Secara khusus, ucapan terima kasih dan apresiasi tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Ketua Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023 dan dosen pembimbing akademik serta pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu, saran, nasihat dan motivasi dalam perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

3. Kinkin Suartini, M.Pd., Sekertaris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023. 4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Program Studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman dan pelayanan selama pross pendidikan.

5. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah Tangerang Selatan.

6. Kepala SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, SMA Negeri 7 Tangerang Selatan, SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, SMA Negeri 11 Tangerang Selatan, SMA Negeri 12 Tangerang Selatan, SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, SMP Negeri 5 Tangerang Selatan, SMP Negeri 6 Tangerang Seltan, SMP Negeri 7 Tangerang Selatan, SMP Negeri 9 Tangerang Selatan, SMP Negeri 11 Tangerang Selatan, SMP Negeri 12 Tangerang Selatan, SMP Negeri 17 Tangerang Selatan, dan

(8)

vii

SMP Negeri 20 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Kedua orang tua tercinta Bapak Badru Priatna dan Mama Aminah yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan dukungan baik berupa moril maupun materil kepada peulis. Adik-adikku tersayang Fadhlan Ramadhan dan Salwa Badriyah, yang senantiasa mendoakan dan mensuport penulis.

8. Keluarga besar H. Junaidi di Condet dan keluarga besar Ismail di Jampang Kulon yang tiada henti mendo’akan, merestui, memotivasi dan menyemangati yang tidak akan penulis lupakan.

9. Dena Nur’aida S.Pd., dan Ratih Andriyani S.Pd., selaku rekan penelitian yang telah menjadi tempat berbagi informasi, diskusi, keluh kesah dan saran terhadap penulis.

10. Nurafifah, S.Pd., Nabila Zulfa S.Pd., Mita Pratiwi S.Pd., Nadia Putri S.Pd., Ulfah Khoeriyah S.Pd., Maulina Nurhikmah S.Pd., Fahimmatul Ilham S.Pd., Mega Rahmawati S.Pd., Nurhasanah S.E., Nur Syarifah S.E., Ns. Dina Ananda Putri S.Kep., Sukma Dianti S.Ds., Ns. Widia Astuti S.Kep., Wiwie Praptiwi., Keluarga seatap kosan An-Nur C6 yaitu Ilah Susilah, S.Pd., dan Fathia Nur Fauzia S.Pd., terima kasih sahanbat-sahabat karena kalian selalu memberikan semangat dan do’a.

11. Keluarga Pendidikan Fisika 2013, yang tidak pernah henti-hentinya memberikan informasi mengenai perkuliahan dan membantu kurang lebihnya dalam menyusun skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penuls sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang terbaik. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat peneliti nantikan. Walupun demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Wasalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, April 2020

(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Kegunaan Penelitian ... 5 BAB IIKAJIAN TEORETIK ... Error! Bookmark not defined. A. Deskripsi Teoritis ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Penelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Unit Analisis ... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

(10)

ix

BAB IVTEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

A. Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 123

A. Kesimpulan ... 123

B. Implikasi ... 124

C. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 127 LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Beserta Indikatornya ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2. Persamaan pada Geak Lurus Berubah BeraturanError! Bookmark not defined.

Tabel 2.3. Persamaan pada Gelombang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1. Data Sekolah Menengah Pertama di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2. Data Sekolah Menengah Atas di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3. Jumlah Sampel Siswa SMP Negeri di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4. Jumlah Sampel Siswa SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Berpikir KreatifError! Bookmark not defined.

Tabel. 3.6 Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7. Kisi-Kisi Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.8. Angket Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Angket Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Lembar Judgment Ahli... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.11 Kriteria Skor dan Ketercapaian Berdasarkan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.12 Kategori Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.13 Interpresasi Validitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.14 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.15 Kategori Nilai Content Validity Index (CVI)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.16 Hasil Uji Validitas Isi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.17 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined.

(12)

xi

Tabel 3.18 Interpretasi Indeks Diskriminasi Butir SoalError! Bookmark not defined.

Tabel 3.19 Hasil Uji Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 20 Interpretasi Taraf Kesukaran Butir SoalError! Bookmark not defined.

Tabel 3.21 Hasil Uji Taraf Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Data Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Data Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Tangerang Selatan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Skor Keterampilan Berpikir Kreatif SiswaError! Bookmark not defined.

Tabel. 4.4. Presentase Ketercapaian Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Presentase Ketercapaian Berpikir Lancar (Fluency) Siswa SMP .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Presentase Ketercapaian Berpikir Luwes (Flexibility) Siswa SMP Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Presentase Ketercapaian Berpikir Orisinal (Originality) Siswa SMP ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Presentase Ketercapaian Berpikir Terperinci (Elaboration) Siswa SMP ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9. Presentase Ketercapaian Aspek Keretampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Presentase Ketercapaian Berpikir Lancar (Fluency) Siswa SMA Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Presentase Ketercapaian Berpikir Luwes (Flexibillity) Siswa SMA ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Presentase Ketercapaian Berpikir Orisinal (Originality) Siswa SMA ... Error! Bookmark not defined.

(13)

xii

Tabel 4.13 Presentase Ketercapaian Berpikir Terperinci (Elaboration) Siswa SMA ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Hasil Angket Siswa ... Error! Bookmark not defined.

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Usaha Membentuk Sudut ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2. Grafik v-t pada GLB ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Merupakan Grafik v-t pada GLBB... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4. Skema Prinsip Kerja Tuas Jenis PertamaError! Bookmark not defined.

Gambar 2.5. Skema Prinsip Kerja Tuas Jenis KeduaError! Bookmark not defined.

Gambar 2.6. Skema Prinsip Kerja Tuas Jenis KetigaError! Bookmark not defined.

Gambar 2.7. Gaya yang bekerja pada bidang miringError! Bookmark not defined.

Gambar 2.8. Gaya Normal (N) pada Beberapa KeadaanError! Bookmark not defined.

Gambar 2.9. Kondisi benda (a) mengapung, (b) melayang, (c) tenggelam ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.10. Ilustrasi Gejala Gelombang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.11. Pelukisan Bayangan pada Cermin DatarError! Bookmark not defined.

Gambar 2.12. Bagian-bagian Cermin Cekung ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.13. Bagian-bagian Cermin Cembung .... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.14. (a) magnet U dan (b) magnet batangError! Bookmark not defined. Gambar 2.15. Membuat magnet dengan digosok... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.16. Induksi Magnet ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.17. Membuat Magnet Secara ElektromagnetError! Bookmark not defined.

Gambar 2.18. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1. Desain Penelitian Deskriptif... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Keterampilan Berpikir Kreatif Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif ditinjau dari Jenjang Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

(15)

xiv

Gambar 4.2 Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP dan SMA Berdsarkan Konsep Fisika... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Konsep Usaha dan Energi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Konsep Suhu dan Kalor ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Konsep Gerak ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.8 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Pesawat Sederhana ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.9 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Hukum Newton ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.10 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Fluida ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.11 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Getaran dan Gelombang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.12 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Optik ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.13 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Listrik ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.14 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Kemagnetan... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.15 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Usaha dan Energi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.16 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Suhu dan Kalor ... Error! Bookmark not defined.

(16)

xv

Gambar 4.17 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Gerak ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.18 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Pesawat Sederhana ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.19 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Hukum Newton ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.20 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Fluida ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.21 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Getaran dan Gelombang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.22 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Optik ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.23 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Listrik ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.24 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Kemagnetan... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.25 Rerata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa dan SMA di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uraian Berpikir KreatifError! Bookmark not defined.

Lampiran A.2. Instrumen Berpikir Kreatif ... Error! Bookmark not defined. Lampiran A.3. Pedoman Penskoran Tes Berpikir KreatifError! Bookmark not defined.

Lampiran B.1. Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.2. Ketercapaian Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP di Kota Tangerang Selatan ditinjau Berdasarkan Indikator Error! Bookmark not defined. Lampiran B.3. Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP di Kota Tangerang Selatan ditinjau Berdasarkan Konsep... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.4. Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA di Kota Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.5. Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA di Kota Tangerang Selatan ditinjau Berdasarkan Indikator ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.6. Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA di Kota Tangerang Selatan ditinjau Berdasarkan Konsep... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.7. Analisi Hasil Angket ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.8. Analisis Validasi Konstruk ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.9. Analisis Validasi Materi ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.10. Analisis Validasi Bahasa... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.11. Analisis Instrumen Anates ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.12. Hasil Validasi Ahli Konstruk ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.13. Hasil Validasi Ahli Materi ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.14. Hasil Validasi Ahli Bahasa ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.15. Lembar Jawaban Siswa ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.16. Lembar Jawaban Angket Siswa ... Error! Bookmark not defined. Lampiran B.17. Hasil Wawancara ... Error! Bookmark not defined. Lampiran C.1. Profil Sekolah... Error! Bookmark not defined.

(18)

xvii

Lampiran C.2. Surat Izin Kantor Cabang Dinas Tangerang Selatan ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran C.3. Surat Telah Melakukan Penelitian . Error! Bookmark not defined. Lampiran C.4. Absensi Siswa ... Error! Bookmark not defined. Lampiran C.5.Kisi-Kisi Ujian Nasional IPA Tahun Ajaran 2018/2019 ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran C.6. Peringkat Sekolah di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Hasil UN 2018/2019 ... Error! Bookmark not defined. Lampiran C.7. Dokumentasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran C.8. Uji Referensi ... Error! Bookmark not defined. Lampiran C.9. Biodata Penulis ... Error! Bookmark not defined.

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan abad 21 sangat penting dalam belajar fisika. Keterampilan abad 21 menuntut siswa memiliki kompetensi dalam menghadapi perkembangan di era globalisasi. Kompetensi pada abad 21 yaitu keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan berkomunikasi dan collaboration, keterampilan mencipta dan membaharui, keterampilan literasi teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan belajar kontekstual, serta keterampilan informasi dan literasi media.1 Namun pada kenyataannya, siswa masih rendah dalam mengembangkan keterampilan abad 21.

Siswa Indonesia memiliki keterampilan abad 21 masih rendah. Indikasi rendahnya siswa dalam menguasai keterampilan abad 21 terlihat pada hasil penelitian The Programme for International Student Assessment (PISA). Pada tahun 2018 menunjukkan Indonesia pada tahun 2018 peringkat 72 dari 77. Kurang dari 1% siswa Indonesia yang masuk dalam kategori mahir (mampu mengkritisi dan mengomunikasikan ide berdasarkan fakta-fakta ilmiah dan pengetahuan yang dimiliki).2 Satu diantara keterampilan abad 21 yang dapat melatih peserta didik dalam memecahkan masalah adalah berpikir kreatif.

Berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.3 Hal ini sesuai dengan Ketetapan MPR-RI No. 11/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara yang menyatakan “sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja”.4

1 Martida, T., Bukit, N. (2017). The Effect of Discovery Learning Model on

Student’s Critical Thinking and Cognitive Ability in Junior High School. Jurnal IOSR

Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 7 (6(1)): 1-8

2 Iwar Permana Suwarna, op, cit., h.2

3 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,

(Jakarta: 1999), cet. ke-3, h. 45.

(20)

2

Berpikir kreatif dapat menciptakan perilaku kreatif, maka dari itu sistem pendidikan di Indonesia ssepatutnya dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif-produktif, di samping pemikiran logis dan penalaran.5

Rendahnya kemampuan berpikir kreatif juga dilihat pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Salah satu indikasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif yaitu masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal, sehingga masih perlu banyak perhatian lebih guna menimbulkan sifat berpikir kreatif.6 Hasil program Global Creativity Indeks menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi tingkat kreativitas ke-108 dari 134 negara di seluruh dunia.7 Berdasarkan penelitian tersebut bahwa keterampilan berpikir kreatif tidak terlalu dibudayakan dan dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Selain itu, hasil Ujian Nasional (UN) yang diperoleh oleh siswa di kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 54.05 pada pelajaran IPA dan 59.14 pada pelajaran fisika.8 Keduanya menunjukan hasil pada kategori rendah. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap siswa berusia 14-16 tahun di Kota Tangerang Selatan berurutan menunjukkan 59.44% siswa SMP dan 52.14% siswa SMA memperoleh nilai fisika pada kategori sedang (61-75), 9.64% siswa SMP dan 22.82% siswa SMA pada kategori rendah (0-60), serta 30.25% siswa SMP dan 24.40% siswa SMA pada kategori tinggi (76-100).9 Konsep fisika tersulit menurut siswa SMP optik sedangkan menurut siswa

SMA ialah getaran dan gelombang.10 Hasil ini menunjukkan bahwa konsep fisika yang dianggap mudah menurut siswa SMP adalah suhu dan kalor sedangkan menurut siswa SMA ialah gerak pada benda.11

5 Ibid., h.47

6 Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan, “Analisis Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknoogi Dasar (PTD)”,

Jurnal pada Pengajaran MIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013, vol 18,

no. 1, h. 60.

7 Richard, dkk, Global Creativity Indeks, (Toronto : Martin Prosperity Institute,

2015), h.44-48

8Puspendik, Capaian Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019, 2019, h.

1, (http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/)

9 Hasil studi pendahuluan 10 Ibid.,

(21)

3

Fisika merupakan peranan penting dalam penyelesaian masalah karena fisika dekat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.12 Proses pembelajaran fisika hendaknya selain dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif juga dapat menjawab tantangan masyarakat sehari-hari. Siswa harus merasakan bahwa materi pelajaran yang diperoleh di dalam kelas dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.13 Namun, keterampilan berpikir kreatif siswa di Kota Tangerang

Selatan belum sepenuhnya diterapkan, padahal keterampilan berpikir kreatif sangat penting untuk dikembangkan dalam menghadapi abad 21.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas serta belum adanya penelitian yang dilakukan terkait dengan keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki oleh siswa di wilayah Kota Tangerang Selatan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP dan SMA pada Mata Pelajaran Fisika di Kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam penelitian sebagai berikut:

1. Pengukuran HDI/IPM tiap tahunnya menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan terlihat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia.

2. Skor PISA 2018 indeks IPA menempatkan Indonesia pada peringkat 72 dari 77 peserta sehingga menyebabkan keterampilan berpikir kreatif siswa rendah. 3. Hasil program Global Creativity Indeks menunjukkan bahwa Indonesia

menempati posisi tingkat kreativitas ke-108 dari 134 negara di seluruh dunia 4. Hasil Ujian Nasional (UN) IPA dan Fisika di kota Tangerang Selatan pada

kategori rendah sehingga menunjukan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA rendah.

12 Ritin Uloli, Probowo dan Tjipto Prastowo, “Proses Berpikir Kreatif Mahasiswa

Dalam Memecahkan Masalah Mekanika”, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng

& DIY, ISSN: 0853-0823, 2016, h.74.

13 Wayan Widana, Modul Penyusunan Soal Higer Order Thinking Skill (HOTS),

(22)

4

5. Pentingnya mengetahui keterampilan berpikir kreatif siswa pada suatu wilayah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah maka ruang lingkup masalah hanya akan dibatasi sebagai berikut:

1. Penyusunan instrumen keterampilan berpikir kreatif didasarkan pada penyusunan instrumen berpikir kreatif menurut Utami Munandar yaitu berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibillity), berpikir original (originality) dan berpikir merinci (elaboration).

2. Konsep yang digunakan merupakan konsep Fisika berdasarkan kisi-kisi Ujian Nasional pada jenjang sekolah menengah pertama meliputi: usaha dan energi, suhu kalor sebagai konsep kelas VII, gerak, pesawat sederhana, hukum newton, fluida, getaran dan gelombang, optik sebagai konsep kelas VIII dan listrik serta kemagnetan sebagai konsep kelas IX.

3. Penelitian yang dilakukan dibatasi pada siswa usia 14-16 tahun atau kelas IX dan X siswa SMPN dan SMAN di Kota Tangerang Selatan

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan?

2. Bagaimanakah ketercapaian keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan aspek berpikir kreatif?

3. Bagaimanakah gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan konsep fisika?

4. Bagaimanakah gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan jenis kelamin?

(23)

5

E. Tujuan Penelitian

Selain dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk mengetahui gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan;

2. Untuk mengetahui ketercapaian keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan aspek berpikir kreatif;

3. Untuk mengetahui gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan jika ditinjau berdasarkan konsep fisika; 4. Untuk mengetahui gambaran keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan

SMA di Kota Tangerang Selatan jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini yaitu: 1. Secara Toritis

a. Penelitian ini dapat memberikan kejelasan secara teoritis mengenai Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP dan SMA pada Mata Pelajaran Fisika di Kota Tangerang Selatan

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kajian atau referensi ilmiah bidang pendidikan maupun menjadi bahan penelitian untuk penelitian lanjutan dengan permasalahan sejenis

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Ilmu yang di dapatkan dapat di aplikasikan dan dapat pengalaman serta wawasan mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran fisika di Kota Tangerang Selatan

b. Bagi Siswa

Pengalaman menyelesaikan instrumen yang dibuat sebagai tolak ukur keterampilan berpikir kreatif siswa yang menarik dan menyenangkan bisa dirasakan sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa yang akhirnya dapat meningkatkan keterampilannya

(24)

6

c. Bagi Guru

Gambaran salah satu cara mengidentifikasi keterampilan berpikir kreatif siswa smp dan sma pada mata pelajaran fisika di kota tangerang selatan sehingga dapat menerapkan treatment untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

d. Bagi Sekolah

Gambaran untuk menindaklanjuti keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran fisika di kota tangerang selatan dalam proses pembelajaran pada konsep lainnya, bukan hanya pada mata pelajaran fisika e. Bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

Sumber informasi mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan agar mendapat perhatian lebih lanjut.

f. Bagi Kantor Cabang Dinas (KCD) Kota Tangerang Selatan

Sumber informasi terkait dengan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA di Kota Tangerang Selatan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dalam upaya perbaikan dalam menghadapi abad 21.

(25)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1. Keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan pada kategori rendah. Skor keterampilan berpikir kreatif untuk siswa SMP 10.43 (26%) dan untuk siswa SMA 14.42 (36%).

2. Ketercapaian keterampilan berpikir kreatif pada indikator yang ada di tiap aspek dari yang tertinggi didapatkan oleh aspek berpikir orisinal (Originality) dengan indikator memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang bernlai 35% (Rendah) untuk SMP dan 45% (sedang) untuk SMA, aspek berpikir lancar (Fluency) indikator arus pemikiran lancar sebesar 42% (Sedang) untuk SMP dan 43% (Sedang) untuk SMA, kemudian pada indikator menghasilkan banyak gagasan/Jawaban yang relevan sebesar 15% (Rendah Sekali) untuk SMP dan 32% (Rendah) untuk SMA, berpikir terperinci (Elaboration) dengan indikator memperluas suatu gagasan bernilai 34% (Rendah) untuk SMP dan 34% (rendah) untuk SMA, kemudian pada indikator mengembangkan, mnambah, memperkaya suatu gagasan bernilai 12% (Rendah sekali) unuk SMP dan 27% (rendah) untuk SMA, aspek berpikir luwes (Flexibillity) dengan indikator mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran bernilai 20% (Rendah Sekali) untuk SMP dan 35% (Rendah) untuk SMA.

3. Keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan konsep fisika secara keseluruhan berkategori rendah. Jenjang SMP memiliki rerata skor tertinggi yaitu konsep suhu dan kalor dengan skor 1.67 dengan kategori sedang serta konsep dengan nilia rerata terendah yaitu optik dengan skor 0.5 dengan kategori rendah sekali. Jenjang SMA memiliki jenjang skor tertinggi yaitu gerak pada benda dengan skor 1.90 dengan kategori sedang serta konsep dengan nilai rerata skor terendah yaitu getaran dan gelombang dengan skor 1.09 dengan kategori rendah. Rerata skor keseluruhan konsep

(26)

yaitu 1.25 dengan kategori rendah. Berikut ini hasil rerata skor tiap konsep dimulai dari usaha dan energi (1.50 SMP dan 1.45 SMA), suhu dan kalor (1.67 SMP dan 1.71 SMA), gerak pada benda ( 1.57 SMP dan 1.90 SMA), pesawat sederhana (1.21 SMP dan 1.29 SMA), Hukum Newton (1.26 SMP dan 1.67 SMA), fluida (0.60 SMP dan 1.32 SMA), getaran dan gelombang (0.64 SMP dan 1.05 SMA), optik (0.50 SMP dan 1.09 SMA), listrik (0.62 SMP dan 1.24 SMA), dan kemagnetan (0.94 SMP dan 1.73 SMA).

4. Keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin menunjukan hasil siswa perempuan sedikit lebih tinggi daripada siswa laki-laki. Rerata skor untuk siswa laki-laki yaitu 10.06 pada jenjang SMP dan 14.26 pada jenjang SMA. Lebih baik dari itu, rerata skor untuk siswa perempuan yaitu 10.80 pada jenjang SMP dan 14.59 pada jenjang SMA. Hasil dari kedua jenis kelamin masih menunjukkan skor dengan kategori rendah.

B. Implikasi

Berdsarkan hasil penelitian dapat dikemukaan implikasi secara teoritis sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat di aplikasikan dan menjadi pengalaman serta wawasan mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran fisika di Kota Tangerang Selatan

2. Bagi siswa, penelitian ini dapat menjadi pengalaman menyelesaikan instrumen yang dibuat sebagai tolak ukur keterampilan berpikir kreatif siswa yang menarik dan menyenangkan bisa dirasakan sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa yang akhirnya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif.

3. Bagi guru, penelitian ini memberikan gambaran cara mengidentifikasi keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran fisika di kota tangerang selatan sehingga dapat menerapkan treatment untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa agar tercapainya kesetaraan nilai pada semua jenis kelamin.

(27)

4. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat menjadi gambaran untuk menindaklanjuti keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran fisika di kota tangerang selatan dalam proses pembelajaran agar meratanya hasil keterampilan berpikir antar sekolah

5. Bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, penelitian ini menjadi salah satu sumber informasi mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan agar mendapat perhatian lebih lanjut dalam merealisasikan motto kota untuk menjadi kota cerdas, modern dan religius dalam upaya menghadapi pemebelajaran pada abad 21 untuk mencerdaskan para generasi millennial dan alpha ini.

6. Bagi Kantor Cabang Dinas (KCD) Kota Tangerang Selatan, penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi terkait dengan keterampilan berpikir kreatif siswa sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dalam upaya perbaikan dan menghadapi abad 21 sehingga dapat mencapai motto kota yaitu menjadi kota yang cerdas, modern dan religius.

7. Bagi pebaca dan peneliti lain,hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.

C. Saran

Berdsarkan penelitian ini ada beberapa saran yang akan dikemukakan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil dari keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang Selatan menunjukkan perlu adanya treatment dapat berupa strategi, model dan teknik pembelajaran yang tepat agar siswa memiliki keterampilan berpikir kreatif guna meningkatkan ketercapaian aspek berpikir kreatif, kesetaraan nilai antar jenis kelamin dan pemerataan pemahaman konsep pada tiap jenjang sekolah.

2. Membiasakan siswa untuk menyelesaikan permasalahan soal-soal yang mengandung aspek berpikir kreatif seperti berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinal (originality) dan berpikir trperinci

(28)

(elaboration) pada konsep-konsep fisika seperti usaha dan energi, suhu dan kalor, gerak, pesawat sederhana, hukum newton, fluida, getaran dan gelombang, optik, listrik dan kemagnetan.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengusahakan terlebih dahulu memilih sampel yang kemampuan kognisinya seragam untuk penelitian deskriptif selanjutnya.

4. Jumlah sampel yang banyak mnembutuhkan media pengkoreksi jawaban otomatis yang efisien dan cepat sehingga tidak diperlukan lagi pengoreksian secara manual yang cukup memakan waktu untuk keteletian analisis penelitian deskriptif selanjutnya.

5. Pelatihan guru tampaknya perlu ditingkatkan lagi agar penggunaan strategi, model dan teknik pembelajaran dirasa tepat untuk digunakan serta guru terbiasa menysun instrument test berpikir kreatif agar siswa terbiasa menyelesaikan soal guna meningkatkan keterampilan berpikir kreatifnya. 6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keterampilan berpikir kreatif

antara anak laki-laki dan perempuan yang menunjukkan adanya perbedaan pada jenjang sekolah menengah.

(29)

127

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Febri Prasetyo. Sains Undercover: Memahami Apa Yang Tersembunyi Dari Sains Dengan Cara Lain. Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2017.

Alatas, Fathiah., dan Ai Nurlela. Termodinamika I. Jakarta: UIN Press.

Anjasari, Putri. “Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir (Thinking Skill) dalam Pembelajaran IPA SMP”. Makalah disampaikan dalam PPM, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 23 Agustus 2014. Yogyakarta: 2014 Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2015. . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.

. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Arini, Wahyu., dan Asista Asmila. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif pada Materi Cahaya Siswa Kelas VIII SMP XAVERIUS Kota Lubuklinggau. Science and Physics Education Journal (SPEJ). 1, 2017.

Athifah, D and Syafriani. Analysis of Students Creative Thinking Abillity in Physics Learning. Journal of Physics. Conf. Series 1185. 2019.

Bono, Edward De. Mengajar Berpikir. Jakarta: Erlangga, 1992.

Cahyono, Hermawan Agus., dkk., Kumpulan Materi Panduan Terarah Fisika SMA/SMK. Bandung: Mizan media utama, 2015.

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.2, 2014.

Desmayanti, Amelia. “Pengaruh Model Pembelajaran Science Environment Technology And Society (SETS) Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan

(30)

Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis”. Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012. tidak dipublikasikan.

Direktur Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Ditjen Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, 2017. Djaalii. Psikologi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Djupanda, Hisdamayanti., dkk., Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sma Dalam Memecahkan Masalah Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT). 3, 2014.

Eldy, Elnetthra Folly and Fauziah Sulaiman. The Role of PBL in Improving Physics Students’ Creative Thinking and Its Imprint on Gender. International Journal of Education and Research. 1 (6). 2013.

Giancoli, Dauglas C. Fisika 2 Edisi Kelima, Terj. Dari Physics Fifth Edition oleh Yuhliza Hanum dan Irwan Arifin. Jakarta: Erlangga, 2001.

. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima Terj. dari Physics: Principles With Applications, Fifth Edition oleh Yuhliza Hanum. Jakarta: Erlangga, 1999. Haliiday, David., dkk., Fisika Dasar Edisi 7, Terj. dari Physics 7th Extended Edition

oleh Tim Pengajar Fisika ITB. Jakarta: Erlangga, 2010.

Hermansyah., dkk., Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 1, 2015. Kamajaya, Ketut dan Wawan Purnama. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar

Fisika. Bandung: Grafindo, 2016.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013. Karunia, Alika. “Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Keterampilan

Berpikir Kreatif dalam Buku Teks Pelajaran Fisika pada Konsep Listrik Dinamis”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018. tidak dipublikasi. Kemendikbud. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

(SMA/MA) Fisika. Jakarta: Kemendikbud, 2016a.

.Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud, 2016b.

(31)

Khoeriyah, Ulfah. “Pengaruh Model Brain Based Learning (Bbl) Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Hukum Newton”. Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2019. tidak dipublikasi. Kusuma, Mochtar. Evaluasi Pendidikan Pengantar, Kompetensi dan Implementasi.

Yogyakarta: Parama Ilmu, 2016.

Kuswana, Wowow Sumaryo. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

La Moma. Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis untuk Siswa SMP. Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 4, 2015.

Lawse C.H. A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. 28, 1975.

Liliawati, Winny. Pembekalan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Melalui Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah. Jurnal Pengajaran MIPA. 16, 2011. Martinda, Ayu Dwi. “Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA pada Konsep Hukum Newton Gerak”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2019. tidak dipublikasi.

Munandar, S.C Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999.

. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.

. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet.3, 2012.

. Creativity and education. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1997.

Najib, Ibnu Ainun., dkk., Pengaruh Model pembelajaran problem based learning terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa smp. Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung. 2017.

(32)

Octafiani, Nefita. “Pengaruh Model Pembelajaran Experiental learning terhadap kemampuan berpikir Kreatif Matematis Siswa”. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2015.

OECD. PISA 2015 Results in Focus. Prancis: OECD, 2018.

Puspendik. “Capaian Nilai Ujian Nasioal Tahun Pelajaran 2018/2019”. https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/, 2019.

. “Presentase Siswa yang Menjawab Benar pada Ujian Nasional SMP/MTS

2018/2019 Kab/Kota Tangerang Selatan”.

https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/ , 2019.

Riduan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Sari, Ika Mustik., dan Evi Sumiati., Parsaoran Siahaan. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Jurnal Pengajaran MIPA. 18, 2013.

Siswanto. Penggunaan Tes Essay Dalam Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, 5 , 2006.

Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Edisi Kedelapan, Jilid 1, terj. Dari Educational Psychology: Theory and Practice, oleh Marianto Sarwiji. Jakarta: Indeks, 2011.

Sudarman, Momon. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung: Alfabeta, 2011.

Sukandarrumidi. Metedologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: UGM Press, 2012.

Sulistyo, Joko. 6 Hari Jago SPSS17. Yogyakarta: Cakrawala, 2011.

Susiyawati, Enny., dan Wahono Widodo.,Siti Nurul Hidayati. Analisis Kemampuan Guru IPA dalam Melakukan Penilaian Keterampilan. Lentera Pendidikan. 22, 2019.

(33)

Suwarto. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Tim Abdi Guru. IPA Fisika Jilid 2 Kelas VII SMP/MTS. Jakarta: Erlangga, 2017. Trianggono, Mochammad Maulana., dan Setyaningsih Yuanita. Karakteristik

Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Fisika Berdasarkan Gender. Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK). 4, 2018.

Utami, Zaskya Laksmitha., dkk., Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif pada Materi Fluida Dinamis di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. 8, 2019.

Winarso, Widodo., dan Ani Nuraini. “Penerapan Strategi Brain Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa di SMA Negeri 8 Kota Cirebon”. 2015.

Wulan, Ana Ratna. Pengertian Dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, Dan Pengukuran. FMIPA UPI : 2019.

Wycoff, J. Mindmapping: Your Personal Guide to Exploring Creativity and Problem Solving. New York: Berkley Book, 1991.

Yuliani, Hadma., dkk., Keterampilan Berpikir Kreatif pada Siswa Sekolah Menengah di Palangkaraya Menggunakan Pendekatan Saintifik. Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK). 3, 2017.

Zubaidah, Siti. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015

(34)

240

BIODATA PENULIS

Hikmah Fajriyah, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Badru Priatna dan Aminah. Lahir di Jakarta, 13 Juli 1995 dan bertempat tinggal di Jl. Batu Ampar 1 RT.005 RW.04 No. 49A Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramatjati Condet Jakarta Timur.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya MI Al-Ihsan Condet lulus pada 2007, MTs Negeri 6 Jakarta lulus pada 2010, SMA Angkasa 2 Halim PK lulus pada 2013. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Tadris Fisika melalui jalur SPMB Mandiri.

E-mail:hikmahfajriyah@gmail.com

Gambar

Tabel 4.13 Presentase Ketercapaian Berpikir Terperinci (Elaboration) Siswa SMA  ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Khalayak sasaran strategis dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah binaan dari Koperasi Serba Usaha Peternak Sapi Perah (KSU) “Margo Makmur Mandiri” yang berdiri tahun 2002

Sumatera Utara, Medan serta sebagai sumber informasi tentang pengaruh jumlah karagenan dan lama pengeringan terhadap mutu bubuk cincau hitam instan.

“Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Sistem Ganda”, Jurnal Pendidikan Nasional, edisi khusus, 2004., Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Di Tiga Sekolah

KELIMA : Kepala Badan Pertanahan Nasional setelah menerima berkas permohonan penegasan Tanah Negara menjadi Obyek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform sebagaimana

Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara konstektual ( kurikulum 2004 ). Kompetensi dasar adalah

[r]

Peneliti di sini melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung dan ikut serta dalam pembelajaran, dengan pendidik PAUD Kelompok bermain Nurul Huda, peserta

Pembelajaran Geografi dan Bentuk Kearifan Lokal dalam Pelestarian Sumberdaya Alam ………... Pemanfaatan Kearifan Lokal sebagai Sumber Pembelajaran