• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPS 1308077 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPS 1308077 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

Christina Wulandari, 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI BUD AYA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Christina Wulandari. (2015). Transformasi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Etnis Tionghoa sebagai Sumber Pembelajaran IPS (Studi Kasus di Desa Sewan Kota

Tangerang). Tesis Program Studi Pendidikan IPS, Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia.

Pembimbing : Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa di Desa Sewan. Selain itu, penelitian ini juga berusaha menganalisis cara masyarakat etnis Tionghoa di desa Sewan kota Tangerang mensosialisasikan nilai-nilai budaya itu kepada generasi berikutnya, serta menganalisis strategi mentransformasikan nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa sebagai sumber pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan triangulasi. Teknik validasi data menggunakan member-check, triangulasi dan expert opinion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai budaya yang sangat menonjol pada masyarakat etnis Tionghoa adalah nilai-nilai wirausaha. Ada lima karakteristik para pelaku wirausaha etnis Tionghoa di desa Sewan adalah: ciri percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, orisinalitas, berorientasi ke masa depan. Nilai budaya yang menonjol berikutnya adalah ketaatan terhadap tradisi atau adat istiadat (2) Proses sosialisasi nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa di desa Sewan Kota Tangerang kepada generasi berikutnya melalui proses dengan tahap-tahap sebagai berikut: pertama, melalui fase pembentukan kebiasaan (habit

forming). Kedua, fase pembentukan (formatif). Ketiga, fase embryonic. Keempat, fase

productive. Fase terakhir adalah fase kemapanan / fase kematangan (maturation). (3)

Nilai-nilai budaya masyarakat etnis Tionghoa di desa Sewan tersebut sangat memungkinkan ditransformasikan ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah, terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), melalui pembelajaran kontekstual.

(2)

ii

Christina Wulandari, 2015

TRANSFORMASI NILAI-NILAI BUD AYA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Christina Wulandari. (2015). Transformation of Values of Chinese Ethnic Culture Society as a IPS Learning Resources (A Case Study in Sewan Village Tangerang City). Thesis IPS Education Program, Graduate School of Education University of Indonesia.

Supervisor: Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.

The research aims to identify and describe the cultural values of the ethnic Chinese community in the village of Sewan. In addition, this study also seeks to analyze how ethnic Chinese community in Sewan village Tangerang City disseminate the cultural values to the next generation, and to analyze the strategies to transform the cultural values of the ethnic Chinese community as a source of learning of Social Studies. The approach in this study is a qualitative approach, using the case study method. Data collection techniques used were interviews, observation, documentation studies and triangulation. Data validation techniques using member-checking, triangulation, and expert opinion. The results showed that (1) Cultural values are very prominent in the ethnic Chinese community are the values of entrepreneurship. There are five characteristics of the ethnic Chinese entrepreneurs in the Sewan village are: the characteristics of confidence, and results-oriented tasks, risk takers, originality, oriented to the future. The next prominent cultural value is adherence to the traditions or customs (2) The process of socialization of the cultural values of the ethnic Chinese community in Sewan village Tangerang City to the next generation through a process with the following stages: first, through the phase formation of habits (habit forming). Second, the establishment phase (formative). Third, embryonic phase. Fourth, productive phase. The last phase is the phase of establishment / maturation phase (maturation). (3) The cultural values of ethnic Chinese people in the Sewan village are very possible transformed into Social Studies (IPS) learning in schools, especially at the level of junior high school (SMP), through contextual learning.

Keywords: Transformation, Cultural Values, Tionghoa Ethnic Society, IPS Learning

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih Perubahan Nilai Budaya Etnis Tionghoa, karena akibat dari kerusuhan Mei 1998, Etnis Tionghoa di kota Medan mengalami perubahan Nilai Budaya yang signifikan,

Tata rias pengantin sebagai bagian dari budaya dan tradisi erat hubungannya dengan adat istiadat dan berkaitan dengan sistem kepercayaan, memiliki nilai tinggi

Penelitian ini membahas Pelaksanaan Adat Istiadat Leluhur atau Tradisi Leluhur Sebagai Wujud Nilai-Nilai Kearifan Lokal Di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala

Kedua faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan identitas budaya etnis Tionghoa di Desa Pupuan adalah adanya kesamaan/kemiripan-kemiripan nilai budaya antara etnis Bali

pembelajaran muatan lokal ngeunaan tradisi jeung adat istiadat. 7) Ajén moral jeung ajén budaya nu aya dina pupujian bisa méré dampak. positif

Jumlah desa yang menunjang pelestarian adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat. 401 Desa/Kel

Pola kehidupan sosial budaya masyarakat Suku Tengger Desa Wonokitri bersumber dari nilai budaya, religi dan adat-istiadat setempat yang merupakan bentuk nilai-nilai kearifan

1 Kemampuan untuk mendorong peningkatan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya. 2 Nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang