• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kadar Kafein Dalam Permen Kopi Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (kckt) - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kadar Kafein Dalam Permen Kopi Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (kckt) - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ANALISIS KADAR KAFEIN DALAM PERMEN KOPI DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Franciscus, 2012

Pembimbing: (I) R. Soediatmoko S., (II) Ryanto Budiono

ABSTRAK

Hampir pada semua kemasan permen kopi tidak tercantum kadar kafein. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.HK.00.05.23.3644 konsumsi dibatasi, oleh karena itu dilakukan penelitian analisis kadar kafein dalam permen kopi merk A, B dan C dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Validasi metode penetapan kadar kafein pada penelitian ini meliputi parameter linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi, dan presisi. Penetapan kadar dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom Lichospher 100 RP-18, ukuran partikel 5 µ m, panjang kolom 100 m m, detektor UV λ = 273 nm, fase gerak metanol:air(pH 3,92) = 70:30, kecepatan alir = 0,6 m l/menit. Hasil penelitian menunjukkan permen kopi merk A, B dan C mengandung kafein. Kadar permen kopi merk A = 2,849 mg (bobot rata-rata tiap biji = 2,9069 g) permen kopi merk B = 2,630 mg (bobot rata-rata tiap biji = 2,721 g) dan permen kopi merk C = 2,794 mg (bobot rata-rata tiap biji = 2,933 g). Kadar kafein dalam kopi permen kopi merk A, B dan C tidak melebihi Batasan yang tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.HK.00.05.23.3644 yaitu 150 mg dibagi minimal dalam 3 dosis.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam beberapa literatur menyatakan untuk penetapan kadar campuran dari Parasetamol, Kafein dan Asetosal dapat dilakukan dengan beberapa komposisi fase gerak antara lain: Metanol -

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode KCKT dapat digunakan dalam penetapan kadar parasetamol, salisilamida, dan kafein dalam tablet dan juga

Sebelum dilakukan analisis, dilakukan validasi metode terlebih dahulu dengan melihat parameter selektivitas, linieritas, akurasi, presisi, serta batas deteksi dan

Kadar kafein dalam kopi bubuk merk X, Y dan Z tidak melebihi batasan yang tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.HK.00.05.23.3644 yaitu 150 mg dibagi

Telah dilakukan penelitian validasi metode analisis penetapan kadar campuran. Loratadine dan Pseudoefedrin-HCl dalam kapsul “X” SR ( Sustained Release

Parameter yang diperlukan dalam melakukan validasi adalah akurasi, presisi, spesifitas/selektifitas, batas deteksi, linieritas, daerah kerja, dan ketidakpastian, Harga

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan fase gerak Dapar Amonium Asetat pH4 - Metanol dapat digunakan untuk penetapan kadar dari campuran Parasetamol, Kafein dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi Metode dan Penetapan Kadar Validasi metode analisis meliputi uji linieritas dengan metode kurva baku, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi dan akurasi