PEN GARU H DI M EN SI ST ORE AT M OSPH ERE
T ERH ADAP M I N T A PEM BELI AN U LAN G K ON SU M EN
PADA SU PER ST ORE DI BAN DAR LAM PU N G
(U SU L PEN ELI T I AN )
Ole h :
Aida Sa ri, S.E.,M .Si
J U RU SAN M AN AJ EM EN FAK U LT AS EK ON OM I DAN
BI SN I S U N I V ERSI T AS LAM PU N G
2 0 1 6
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
1.Judul Penelitian : Pengaruh Dimensi Store Atmosphere Terhadap Minat
Pembelian Ulang Konsumen Pada Super Store di Bandar Lampung
2.Bidang Penelitian : Ilmu Manajemen
3.Ketua Peneliti:
a. Nama lengkap :Aida Sari, S.E.,M.Si
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 196201271987032003
d. Disiplin Ilmu : Manajemen
e. Pangkat/Golongan : Penata/IV A
f. Jabatan : Lektor Kepala
g. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
h. Alamat : Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1
Gedung Meneng Bandar Lampung i. Telepon/Faks/E-mail : 0721 704622 / fe@unila.ac.id
j. Alamat Rumah : Jl.Maulana Yusuf No.31 Kelurahan Palapa Bandar Lampung
k. Telepon/Faks/Email : 08127224581/
aidafakultasekonomi@gmail.com 1. Jumlah Anggota Peneliti :
-2. Lokasi Penelitian : Bandar Lampung
3. Jumlah Biaya yang diusulkan : Rp 10.000.000 4. Jangka Waktu Penelitian : 3 (tiga) bulan
5. Sumber Dana : DIPA BLU FEB UNILA
Bandar Lampung, 10 Mei 2016
Mengetahui, Ketua Peneliti,
Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila
DR. Rr.Erlina, S.E.,M.Si Aida Sari, S.E.,M.Si
NIP 196208221987032002 NIP 196201271987032003
Menyetujui, Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Lampung Universitas Lampung
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Ir.Warsono, M.S.,Ph.D
Abstrak
Pengaruh Dimensi Store Atmosphere Terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen Pada
Super Store Di Bandar Lampung
Oleh
Aida Sari
Upaya untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar adalah dengan membuat sesuatu yang berbeda. Perbedaan di perlukan karena dari setiap bisnis pasti ada didapati produk yang serupa dengan harga yang sedikit berbeda. Inovasi yang dapat ditempuh sebagai cirri yang membedakan dengan pelaku bisnis adalah melalui aspek
store atmosphere. Store atmosphere bisa menjadi alasan lebih bagi konsumen untuk
tertarik dan memilih dimana konsumen untuk berkunjung dan membeli.
Era dewasa ini para konsumen berbelanja tidak saja melihat produknya tetapi factor kenyamanan juga menjadi factor penting bagi konsumen ketika berbelanja. Peranan suasana toko yang dapat menciptakan kenyamanan bagi konsumen, maka permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini adalah : Apakah dimensi store atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tampilan/tata letak berpengaruh terhadap pembelian ulang konsumen di super store di Bandar Lampung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi store atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tampilan/tata letak terhadap minat ulang konsumen di super store di Bandar Lampung.
Hipotesis yang diajukan dimensi store atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tampilan/tata letak berpengaruh positip terhadap pembelian ulang konsumen di super store di Bandar Lampung
Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di super store Chandra, Giant dan Hypermart di Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini sebanyak 165 orang,dengan strata : Chandra Super Store sebanyak 55 orang responden, Giant sebanyak 55 orang responden dan Hypermart sebanyak 55 orang responden, dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling.
Teknik analisis digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan uji regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruhnya antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linier berganda.
DAFTAR ISI
Abstrak ………1
Daftar Isi ………..2
Bab I. PENDAHULUAN ………3
1.1.Latar Belakang ……….. 3
1.2.Permasalahan ………. 4
1.3.Tujuan Penelitian ………5
1.4.Luaran Penelitian ………5
Bab II.TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS … 6 2.1.Pengertian Ritel ………6
2.2.Suasana Toko ……… 6
2.3.Elemen Suasana Toko ……….. 7
2.4.Minat Beli Ulang ………..8
2.5.Model Penelitian ……….. 8
2.6.Hipotesis ………...8
Bab III. METODE PENELITIAN……….. 9
3.1.Rancangan Penelitian ………. 9
3.2.Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian …… 9
3.3.Teknik Pengumpulan Data ……… 11
3.4.Populasi dan Sampel ………. 11
3.5.Model dan Teknik Analisis ……….. 12
Daftar Pustaka ………. 14
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangBandar lampung merupakan salah satu kota yang berkembang cepat di
Indonesia (Lampost.co, 10/1/2016/3.00). Sebagai kota yang terus berkembang, laju
pertumbuhan ekonomi dan perubahan teknologi serta arus informasinya pun semakin
cepat. Pasar yang semakin dinamis, mengharuskan para pelaku bisnis untuk secara
terus-menerus berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para
pelanggannya.Bisnis yang dijalankan dewasa ini, tidak lagi berorientasi pada laba
dan keuntungan semata. Pemasaran aktif yang lebih berorientasi pada pelanggan
lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis, meskipun hal ini mengharuskan para
pelaku bisnis tersebut untuk mendifinisikan kebutuhan dan keinginan dari sudut
pandang konsumen. Hal ini menjadi salah satu factor pendorong terciptanya
persaingan yang ketat di dalam dunia bisnis.
Persaingan yang semakin ketat diantara pengusaha ritel dengan disertai
perubahan pada perilaku konsumen perlu dicermati oleh pelaku bisnis ritel. Semakin
tinggi dan kompotitifnya persaingan diantara pelaku bisnis ritel dibutuhkan rencana
strategi-strategi untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar (market share)
diantaranya meningkatkan minat beli ulang konsumen.Difinisi ritel menurut Utami
(2006 : 4) Ritel merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
penambahan nilai terhadap produk dan layanan penjualan terhadap
produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk pengunaan atau
konsumsi perseorangan maupun keluarga, dan difinisi super store atau hypermarket
adalah mengkombinasikan berbagai bentu toko. Toko ini menjual lebih banyak
produk kebutuhan pokok atau keperluan rutin yang di beli oleh konsumen seperti
perlengakapan rumah tangga, furniture, pakaian, dan lain-lain.
Upaya untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar
adalah dengan membuat sesuatu yang berbeda. Perbedaan di perlukan karena dari
setiap bisnis pasti ada didapati produk yang serupa dengan harga yang sedikit
berbeda. Inovasi yang dapat ditempuh sebagai cirri yang membedakan dengan
pelaku bisnis adalah melalui aspek store atmosphere. Store atmosphere bisa menjadi
alasan lebih bagi konsumen untuk tertarik dan memilih dimana konsumen untuk
Levy dan Weitz (2001:556) mengemukakan “Customer purchasing behavior is
also influenced by the store atmosphere”. Keputusan pembelian membuat konsumen tidak hanya member respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga
memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi
konsumen. Hal ini membuat konsumen tersebut memilih toko, rumah makan, atau
café yang disukai dan melakukan pembelian.Membuat konsumen tertarik adalah
salah satu tujuan awal dan selanjutnya bertujuan untuk mendorong hasrat konsumen
untuk membeli (Putri et, al, 2014). Levy dan Weitz (2001:530) suasana yang
mengacu pada desain dari lingkungan melalui kombinasi visual, pencahayaan,
warna, music, dan aroma yang merasang pelanggan secara perceptual dan emosional
serta pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Penilaian atau
tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang menarik akan mempengaruhi
pembelian konsumen.
Store atmosphere tidak hanya berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
tetapi juga berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan. Store atmosphere, juga
merupakan kombinasi dari hal yang bersifat emosional (Putri et.al, 2014). Menurut
Mowen dan Minor (2002:139) store atmosphere mempengaruhi keadaan emosional
pembelanja, yang kemudian mendorong untuk meningkatkan atau mengurangi
belanja. Dampak store atmosphere bisa menciptakan kesan yang membuat pembeli
akan meningkatkan pembeliannya atau hanya membeli secukupnya dan kemudian
tidak berniat kembali lagi untuk membeli di tempat tersebut.
Berdasarkan alasan tersebut, usaha ritel tidak hanya pada harga namun
menyangkut variabel lain yang berkaitan dengan nilai atas pengalaman berbelanja
pelanggan.Dalam penelitian Hussain dan Ali (2015), cakupan suasana toko ini
meliputi : Kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tampilan atau
tata letak.
1.2. Permasalahan
Persaingan toko ritel khususnya hypermarket semakin ketat. Hal ini menjadi
acuan super store dalam menentukan strategi untuk mempertahankan pelanggannya,
dengan menghadirkan suasana yang baik dan nyaman pada saat konsumen
berkunjung dan mengkomsumsi produk, serta diharapkan dapat memberikan kesan
Era dewasa ini para konsumen berbelanja tidak saja melihat produknya tetapi
factor kenyamanan juga menjadi factor penting bagi konsumen ketika berbelanja.
Peranan suasana toko yang dapat menciptakan kenyamanan bagi konsumen.
Berdasarkan hal tersebut maka permasalah yang dirumuskan pada penelitian ini
adalah : Apakah dimensi store atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma,
suhu, pencahayaan, warna dan tampilan/tata letak berpengaruh terhadap pembelian
ulang konsumen di super store di Bandar Lampung ?
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh dimensi store
atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan
tampilan/tata letak terhadap minat ulang konsumen di super store di Bandar
Lampung.
1.4. Luaran Penelitian
Luaran yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini diharapkan dapat :
1. Publikasi ilmiah pada Jurnal Nasional
2. Pemakalah dalam pertemuan Ilmiah di tingkat Nasional.
II.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1.Pengertian Ritel
Perdagangan eceran atau pengeceran (retailing) termasuk semua aktifitas dalam
menjual barang atau jasa langsung ke konsumen ajhir untuk keperluan pribadi dan
nonbisnis. Pengecer (retailer) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha
yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran (Kotler, Keller, 2009 :
140), sedangkan menurut Berman dan Evans (2004:4) pengertian ritel adalah :”ritel adalah
tingkat terakhir dari proses distribusi, di dalamnya terdapat aktivitas dalam penjualan
barang atau jasa kepada konsumen”.
Menurut Gilbert (2003 :6) retailadala “semua usaha bisnis yang mengarahkan secara
langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan
(2006 :4) Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan terhadap produk-produk
dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi
perseorangan maupun keluarga.
2.2. Suasana Toko (Store Atmosphere)
Kotler mengambarkan suasana toko sebagai desain toko ritel yang menghasilkan efek
emosional tertentu pada pembeli yang meningkatkan propbabilitas pembeliannya. Menurut
Srinivansan dan Srivasstava suasana toko yang menarik dan mengesankan menciptakan
pengalaman yang menyenangkan di antara konsumen, yang langsung mempengaruhi
minat beli konsumen dan proses pengambilan keputusan mereka. dalam Hussain dan Ali,
2015.
Suasana toko (store atmosphere) mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang
menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua
perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan.(Susisna dan
Pawitra, 2001: 201) mengatakan store atmosphere adalah status afeksi dan kognisi yang
dipahami konsumen dalam suatu toko, walaupun mungkin tidak sepenuhnya disadari pada
saat berbelanja.
Difinsi yang lebih luas dijelaskan oleh Peter dan Olson (1999) yang menjelaskan
store atmosphere meliputi hal-hal yang bersifat luas seperti halnya tersedianya pengaturan
udara (AC), tata ruang toko, penggunaan warna cat, pengunaan jenis karpet, warna karpet,
bahan-bahan rak penyimpan barang, bentuk rak dan lain-lain.
2.3.Elemen Suasana Toko (Store Atmosphere)
Menurut penelitian Riaz Hussain dan Mazhar Ali (2015). Elemen-elemen suasana toko
dibagi menjadi 7 bagian yaitu :
1. Kebersihan (cleanliness), Penampilan toko ritel yang dapat meningkatkan suasana
yang mempengaruhi perasaan pelanggan terhadap toko. Pelanggan menciptakan kata
positif atau negative dari mulut tentang toko ritel dengan melihat kebersihan.
2. Musik (music), music dapat difinisikan sebagai suara yang menyenangkan yang
berdampak pada keputusan sadar dan bawah sadar konsumen.Musik yang dimainkan di
toko ritel berdampak signifikan terhadap minat pembelian konsumen, gaya dan tempo
3. Aroma (scent), aroma adalah harum yang menyenangkan yang dapat mempengaruhi
suasana hati dan emosi konsumen tinggallebih lama dan merasa gembira, adanya aroma di
toko ritel memiliki dampak yang nyata pada minat pembelian konsumen.
4. Suhu (temperature), suhu di toko ritel adalah variabel suasana toko yang sangat
mempengaruhi minat pembelian konsumen. Ekstrim suhu yang sangat rendah atau sangat
tinggi menciptakan perasaan negatif antara konsumen; dan mengarah ke ketidakpuasan
antara konsumen dan akibatnya konsumen menghabiskan sedikit waktu di toko.
5. Pencahayaan (lighting), pencahayaan ini digunakan untuk meyoroti produk. Ini dapat
menciptakan kegembiraan dan memiliki dampak positif pada perilaku pembelian
konsumen.
6. Warna (colour), warna membangun perasaan dan mempengaruhi perilaku dan sikap
konsumen. Menurut Yuksel warna memiliki dampak yang besar pada persepsi konsumen
tentang barang.
7. Tampilan atau Tata Letak (display or layout), di toko ritel harus ditampilkan
sedemikian rupa yang dapat menarik konsumen, display produk di toko ritel adalah
stimulus untuk menarik konsumen untuk membuat pembelian yang tidak direncanakan.
2.4. Minat beli ulang (repurchase intention)
Minat beli ulang merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk setelah
konsumen melakukan pembelian suatu produk atau jasa.Komitmen ini timbul karena
kesan positif konsumen terhadap suatu merek, dan konsumen merasa puas terhadap
pembelian tersebut (Hicks et.al,2005). Minat pembelian ulang adalah perilaku yang
muncul sebagai respon terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang pada waktu yang akan datang (Marpaung,
2.5. Model Penelitian
Rerangka Konseptual penelitian seperti gambar berikut ini :
Gambar 1. Paradigma Pemikiran
Sumber : Hussain dan Ali, 2015 dan Marpung, 2011
2.6.Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Dimensi store atmosphere yang meliputi kebersihan, music, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tampilan/tata letak berpengaruhpositip terhadap pembelian ulang
konsumen di super store di Bandar Lampung
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kontak atau hubungan secara
langsung dengan responden dengan menggunakan metode survei. Malhotra (2005)
menyatakan bahwa metode survei adalah kuesioner terstruktur yang diberikan ke
responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik. Informasi tersebut akan
digunakan untuk menganalisis serta memecahkan masalah.
X1 = Kebersihan X2`= Musik X3 = Aroma X4 = Suhu
X5 = Pencahayaan X6 = Warna X7 = Tata Letak
3.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat atau
dependent variabel (Y) Minat pembelian ulang dan variabel yang dipengaruhi atau
variabel bebas(independent) (X) adalah variabel store atmosphere.
Adapun definisi operasional variabel serta indikator yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel/ Sub Variabel Konsep Indikator Store Atmosphere
(Suasana Toko)
Suasana atau perasaan konsumen terhadap pengalaman belanja yang tidak dapat dilihat (Milliman 1986 dalam Riaz Hussain & Mazhar Ali 2015)
2. Musik (Music) X2 Musik yang dimainkan di dalam toko mempunyai dampak signifikan terhadap minat pemebelian
• Musik dapat menciptakan suasana nyaman ketika berbelanja
• Musik memotivasi konsumen untuk membeli lebih banyak.
• Musik membuat saya menghabiskan waktu lebih lama di dalam toko
• Musik yang memadai membuat konsumen nyaman
• Volume yang cukup dari music membuat konsumen menghabiskan lebih banyak waktu
• Adanya music membuat konsumen meningkatkan kenyamanan di toko
3. Aroma (Scent) X3 Aroma yang menyenangkan dapat mempengaruhi suasana
• Aroma di toko mendorong konsumen untuk membeli.
• Aroma di toko membuat konsumen kembali lagi ke toko.
• Aroma di toko membuat konsumen tinggal lebih lama
• Suhu di toko membuat konsumen nyaman
• Suhu di toko membuat konsumen nyaman berbelanja
Variabel/ Sub Variabel Konsep Indikator
• Pencahayaan di toko baik
• Pencahayaan yang baik membuat mata pengunjung nyaman
• Warna pencahayaan yang baik membuat konsumen tertarik terhadap produk
• Pencahayaan yang baik membuat produk lebih terlihat
• Pencahayaan pada produk membuat konsumen mengevaluasi kualitas produk
• Pencahayaan yang berbeda di gunakan pada setiap sudut dalam toko
6.Warna (Colour) X6 Membangun perasaan dan mempengaruhi perilaku konsumen dan sikap konsumen
• Warna lantai toko baik
• Warna toko menciptakan citra positip
• Warna toko membuat persepsi positif
7. Tampilan atau Tata
• Ada tampilan informasi yang cukup di dalam took
• Display memotivasi konsumen secara kritis
dalam melihat produk
• Tampilan display toko membuat konsumen melihat jelas akan produk
• Pengaturan tata letak dalam toko yang rapih
• Konsumen membeli di took
• Konsumen akan memilih toko ini untuk berbelanja keperluan rumah tangga pribadi pada waktu yang akan dating
• Konsumen akan berbelanja rutin di toko ini.
Pilihan jawaban setiap item pertanyaan pada variabel store atmosphere dan
variabel minat pembelian ulang konsumen menggunakan skala ordinal dengan lima
alternatif jawaban, yaitu (1) sangat setuju diberikan skor 5, (2) setuju diberikan skor 4, (3)
netral diberikan skor 3, (4) tidak setuju diberikan skor 2, dan (5) sangat tidak setuju
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh secara
langsung dari responden. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini:
1. Kuesioner
Kuesioner berisi pernyataan yang bersifat tertutup dengan pilihan jawaban telah
disediakan oleh peneliti dan disebarkan kepada konsumen yang berbelanja di super store
di Bandar Lampung.
2. Wawancara dan Observasi
Hasil dari teknik ini dapat digunakan untuk melengkapi kuesioner bila ada pertanyaan
yang belum terisi oleh responden.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di super store
Chandra, Giant dan Hypermart di Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini sebanyak
165 orang. Menurut Hair et al (2010:120) tingkat minimum ukuran sampel yang
direkomendasikan adalah 5 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi. Dalam
penelitian ini terdapat 32 pertanyaan sehingga peneliti mengambil 162 responden (32 item
pernyataan x 5 = 160 dibulatkan menjadi 165) dengan strata : Chandra Super Store
sebanyak 55 orang responden, Giant sebanyak 55 orang responden dan Hypermart
sebanyak 55 orang responden, dengan metode non probability sampling dengan teknik
purposive sampling.
3.5.Model dan Teknik Analisis Data
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan dengan analisis faktor
dilakukan karena analisis faktor merupakan prosedur yang tepat dalam mereduksi dan
merangkum data yang saling berkorelasi (Hair et.al.,2010). Ukuran validitas akan
menunjukan sejauh mana instrument pengukuran mampu mengukur apa yang ingin
Measure Of Sampling Adequacy (MSA), Nilai Communalities dan Fakcor loading
dinyatakan valid membentuk lebih besar sama dengan 0,5 (≥0,5)
2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Nilai batas yang digunakan untuk
derajat reliabilitas adalah Cronbach’s coefficient Alpha dengan bantuan software SPSS.
Koefisien alpha cronbach bernilai antara 0 sampai dengan 1 dan batasan nilai alpha
cronbach yang umum digunakan adalah lebih besar sama dengan 0,7 (≥0,7).
5.3.2 Uji Regresi Linier Berganda
Teknik analisis digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya. Dengan uji regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruhnya
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linier berganda dapat dilihat dalam
persamaan berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+ƹ
Keterangan :
Y = Minat Pembelian Ulang a = Konstanta
X1 = Kebersihan X2 = Musik X3 = Aroma X4 = Suhu
X5= Pencahayaan X6= Warna
X7= Tampilan/tata letak
b1–b7 = Koefisien regresi variabel suasana toko ƹ = standar error
5.3.3 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2006:147) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Untuk membuktikan apakah data terdistribusi normal dapat
5.3.4. Pengujian Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis bisa dikatakan signifikan secara statistic jika kejadian tersebut
hampir tidak mungkin disebabkan oleh factor yang kebetulan, sesuai dengan batas
probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
1.Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent yaitu pada
tingkat kepercayaan 95% atau £ = 5 %. Hasil pengujian uji F dapat ditemui pada tabel
ANNOVA (anlaysis Of variance) dari output SPSS versi 20.0.
2.Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat
kepercayaan 95 % atau £ = 5 %. Dengan hipotesis :
a. Bilai nilai signifikan (P Value) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan menerima alternative (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
b. Bila nilai signifikan (P Value) > 0,05 maka (Ho) diterima dan menolak alternative (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Berman, Barry dan Evans, Joel R. 2004. Retail Management A Strategic Apporoach. Ninth Editon. New Jersey. Pearson Education International.
Cannon,Perreault dan Mc Carthy. 2008. Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial
Global, Edisi 16. Bandung. Alfabet.
Ferdinand, A. 2002. “Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen : Aplikasi Model-model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor”, BP UNDIP.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Hair, J.F., et al. 2010. Multivariate Data Analysis. Seventh Edition. New Jersey : Pearson Education Inc.
Hellier, P.K, G. M. Geursen, R. A. Carr and J. A. Rickard. “Customer Repurchase Intention, a General Structural Equation Model.” European Journal of Marketing. Vol. 37, No. 11-12, 2003, pp. 17621800.
Hicks, J.M., Page Jr, T.J., Behe, B.K., Dennis, J.H., Fernandez, R. and Thomas. (2005), “Delighted Consumers Buy Again”, Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behaviour, Vol. 18, pp. 94-104.
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak
http://lampost.co/berita/bandar-lampung-pake-city
http://bisnis.liputan6.com/read/2125035/9-trik-supermarket-bikin-pembeli-jadi-boros
https://m.tempo.co/read/news/2015/09/28/060704634/6-aroma-yang-baik-untuk-kesehatan
Hussain, Riaz dan Ali, Mazhar. 2015. Effect of Store Atmosphere on Consumer Purchase
Intention. International Journal of Marketing Studies; Vol. 7, No. 2;2015.
Karmela, Lili dan Junaedi, Jujun. 2009. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen pada Toserba Griya Kuningan. Equlibrium, Vol. 5, No.9.
Kotler, P. and Keller, K.L. 2009. Marketing Management. 13th ed. New Jersey: Pearson/Prentice-Hall.
Kotler, Phillip dan G, Amstrong. 2008. Prinsip Prinsip Pemasaran. ed 12. Jakarta. Erlangga
Levy, Michael and Barton Weitz. 2001. Retailing Management. International Edition. Edisi 4
Lovelock, Christoper dan Lauren Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Marpaung, Fenny K. 2011. Pengaruh Store Environment Terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen Metro Supermarket Medan Plaza. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.
Meldarianda, resti & Lisan S, Henky. 2010. Pengaruh Store Atmosphere terhadap
Minat Beli Konsumen pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi. Vol. 7, No. 2, ISSN: 1412-3126
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior, Perilaku konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jilid kedua. Edisi Keempat. Terjemahan Damos Sihombing
dan Peter Remy Yossi Pasla. Jakarta: Erlangga.
Putri, Lily Harlina, Srikandi Kumadji, Andriani Kusumawati. 2014. Pengaruh Store
Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 15 no 2.
Santoso, Singgih. 2002. Statistik Parametrik. Cetakan Ketiga. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media, Malang.
Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen: Konsep Dan Impikasi Untuk Strategi
Dan Penelitian Pemasaran. Jakarta. Prenada Media Group.
Setyaningsih, Rahmawati, Suyudi Mangunwihardjo, Harry Soesanto. 2007. Analisis Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ekuitas Merek untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol 4, no 2.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.
Sutisna dan Pawitra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
Lampiran 1. JADWAL PELAKSANAANNo Uraian Kegiatan 1 2 3
1 Tahap Persiapan
a. Pengurusan ijin penelitian
b. Membuat kuesioner dan uji cobanya
c. Kunjungan lokasi penelitian
d. Mengumpulkan data awal yang
diperlukan
2 Tahap Pelaksanaan
a. Penyebaran kuesioner kepada 165 orang
responden
b. Penggandaan kuesioner
c. Penyebaran kuesioner dan pengumpulan
data
d. Tabulasi data
e. Pengolahan dan analisis data
3 Tahap Penyusunan Laporan
a. Membuat konsep laporan penelitian
b. Seminar laporan Akhir
Lampiran 2. TIM PPENGUSUL PENELITIAN.
Ketua Peneliti:
a. Nama lengkap : Aida Sari, SE, M.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19620127 198703 2 003
d. Disiplin Ilmu : Manajemen
e. Pangkat/Golongan : Pembina/ IVA
f. Jabatan : Lektor Kepala
g. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
h. Alamat : Jl. Maulana Yusuf No.31 Kelurahan Palapa
BDL
i. Telpon/Faks?E-mail :
08127224581/aidafakultasekonomi@gmail.com.
Lampiran 3. RENCANA BIAYA PENELITIA
No
Keterangan Sat Vol Frek Jml Nominal Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan
a. Kertas A4 80 Gram Rim 6 1 6 35.000 210.000 b. Ballpoint Lusin 2 1 2 140.000 280.000
c. Map Buah 12 1 12 5.000 60.000
d. Printer Unit 1 1 1 500.000 500.000
e. Tinta Printer (Hitam) Kotak 6 1 6 30.000 180.000 f. Tinta Printer (Warna) Warna 3 1 1 50.000 150.000 g. Catrige Printer
(Hitam) Unit 1 1 1 200.000 200.000
h. Catrige Printer
(Warna) Unit 1 1 1 300.000 300.000
i. Sewa Laptop Hari 100 1 1 20.000 2.000.000 j. Penelusuran Pustaka Hari 3 1 1 250.000 750.000 k. Pengadaan Buku
Referensi Eksemplar 10 1 10 100.000 1.000.000
Sub Total 5.630.000
2 Transport dan Komunikasi
a. Transport Penelitian
1.Ke Lokasi Penelitian I (PP) Tempat 1 2 1 150.000 300.000 2.Ke Lokasi Penelitian II (PP) Tempat 1 2 1 150.000 300.000 3.Ke Lokasi Penelitian III (PP) Tempat 1 2 1 150.000 300.000 b. Komunikasi Penelitian Bulan 3 2 3 150.000 450.000
Sub Total 1.350.000
3 Lain-Lain
a. Konsumsi seminar Orang 1 1 30 40.000 1.200.000 b.Kit seminar Orang 1 1 30 20.000 600.000 b. Dokumentasi Paket 1 1 1 300.000 300.000 c. Izin Penelitian Paket 1 1 1 250.000 250.000 d. Pengolahan Data Paket 1 1 1 300.000 300.000 e. Pembuatan Proposal dan
Laporan
1.Penjilidan Laporan Eksemplar 1 5 5 10.000 50.000 2.Penggandaan Proposal Eksemplar 1 5 5 25.000 125.000 3.Penggandaan Laporan Eksemplar 1 5 5 35.000 175.000 4.Pengiriman dan Pengesahan
Laporan Eksemplar 1 5 5 30.000 150.000
Sub Total 3.150.000
TOTAL 10.130.000