• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen pengembangan kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "manajemen pengembangan kurikulum"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1

Disampaikan: Disampaikan:

Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si. Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.

Nopember 2006 Nopember 2006

PENGELOLAAN

PENGELOLAAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(2)

2 P R O S E S Manajemen Sekolah

SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH

MASUKAN MENTAH

(Siswa)

Guru & Staf Sarana/prasarana Keuangan Organisasi Kuriulum MASU KAN LINGK UNGA N MASUKAN INSTRUMENTAL Dukungan Orangtua Dukungan Pemerintah Dukungan Masyarakat KELUARAN Kognitif Afektif Psikomotor Hubungan Personal HASIL Melanjutkan Pendidikan Beker ja

(3)

3

Apa itu Sekolah

Unggul

(Ada tiga

komponen)

Sekolah yang mampu memberikan layanan

optimal kepada seluruh anak dgn berbagai

perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar

Mampu meningkatkan secara signifikan

kapabilitas yang dimiliki anak didik

menjadi aktualisasi diri yang memberikan

kebanggaan

(4)

4

• Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul)

1. Dimensi kognitif (hanya menghafal)

2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)

3. Dimensi nilai tidak terurus dan tidak mendalam

4. Dimensi hubungan (ranah interaktif) tidak tergarap.

• Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul)

1. Dimensi kognitif (hanya menghafal)

2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)

3. Dimensi nilai tidak terurus dan tidak mendalam

4. Dimensi hubungan (ranah interaktif) tidak tergarap.

• Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) • Dimensi kognitif

(menguasai pengetahuan dan bidang studi).

• Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk

melakukan pekerjaan, • pemecahan masalah,

berfikir kreatif, dll.

• Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap

• lingkungan, dan kepada Maha Pencipta.

• Dimensi hubungan:

hubungan yang dibangun oleh luaran pendidikan • (outcome) terutama dunia

kerja dan masyarakat.

• Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) • Dimensi kognitif

(menguasai pengetahuan dan bidang studi).

• Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk

melakukan pekerjaan, • pemecahan masalah,

berfikir kreatif, dll.

• Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap

• lingkungan, dan kepada Maha Pencipta.

• Dimensi hubungan:

hubungan yang dibangun oleh luaran pendidikan • (outcome) terutama dunia

kerja dan masyarakat.

PP. 19

(5)

5

Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach:bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (Seeley 1988) Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu

Kelemahannya : - Terlalu esklusif

- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan 2. Proses output approach:struktur

persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul

Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach:bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (Seeley 1988) Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu

Kelemahannya : - Terlalu esklusif

- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan 2. Proses output approach:struktur

persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul

Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan memperhatikan standarisasi minimal (minimun requirement) anak didik yang akan diterima dengan kualifikasi/kemampuan guru,

kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,

managemen/organisasi sekolah,

Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual,

ketrampilan, dan moral yang berguna untuk masyarakat dan

diri sendiri

Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual,

ketrampilan, dan moral yang berguna untuk masyarakat dan

(6)

6

Siklus Kurikulum

Perencanaan

Penilaian

Pengembangan

(7)

7

Curriculum Engineering

1. Merumuskan tujuan yang hendak

dicapai.

2. Mengorganisasikan bahan belajar

untuk mencapai tujuan.

3. Memilih cara untuk memudahkan

terjadinya belajar.

(8)

8

Hubungan antara Kurikulum

dan Pembelajaran

Rancangan dan

pengaturan belajar-mengajar

Pelaksanaan

belajar-mengajar dan penilaian hasil

belajar

(9)

9

Pembelajaran sebagai

sistem

Sistem: kesatuan komponen yang terarah

pada pencapaian tujuan

Sistem pembelajaran

Tujuan

Isi/materi

pembelajaran

(10)

10

TINDAK LANJUT

STRATEGI PEMBELAJARAN

PENGELOLAAN KELAS

MEDIA DAN SUMBER EVALUASI

TUJUAN

PEMBELAJARAN

MODEL

PEMBELAJARAN EFEKTIF

KOMPONEN-KOMPONEN

KOMPONEN-KOMPONEN

MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF

(11)

11

Konstelasi Pengembangan Kurikulum

Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan

Filosofis Psikologis

Tujuan Pendidikan

KURIKULUM

(12)

12

Komponen KTSP

Mengacu Pada:

• Standar Isi (Permen 22)

• Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)

• Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan

23( Permen 24)

• Panduan KTSP

(13)

13

Perencanaan Kurikulum

1. Menganalisis kebutuhan

2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis

3. Menentukan disain kurikulum

4. Membuat rencana induk (master plan):

(14)

14

Pengembangan Kurikulum

1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran 2. Perumusan visi, misi, dan tujuan

3. Penentuan struktur dan isi program

4. Pemilihan dan pengorganisasian materi 5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran 6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar 7. Penentuan cara mengukur hasil belajar

I

(15)
(16)

16

Pelaksanaan Kurikulum

1. Penyusunan rencana dan program

pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)

3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran

4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar

(17)

17

Penilaian Kurikulum

1. Kekuatan dan kelemahan 2. Formatif dan sumatif

3. Konteks, input, proses, produk (CIPP) 4. Kontingensi – kongruens

(18)

18 MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,

PRODUCT): Daniel Stufflebeam

Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan

sistem dantujuan, kondisi aktual,

masalah-masalah dan peluang.

Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan

sistem, strategi pencapaian tujuan,

implementasi design dan cost benefit dari

rancangan.

Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada

penyediaan informasi untuk pembuatan

keputusan dalam melaksanakan program.

Wvaluasi produk berfokus pada mengukur

(19)

19

(20)

20

Dimana kta sekarang ?

Kemana kita akan pergi ?

Bagaimana caranya mencapai kesana ? Apakah kita sampai disana?

- Analisis lingkungan eksternal

- Analisis lingkungan internal

Profil Sekolah

Isu-isu strategis Kebijakan Pendidikan

Profil sekolah yang diharapkan

- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program

Strategi pelaksanaan Formulasi Strategi Pelaksanaan Alokasi Sumberdaya Saran/ Rekomendasi Evaluasi Pengumpulan & Pemaparan Data

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI ACTION PLAN SEKOLAH

(21)

21 8 langkah dalam melakukan penyusunan

perencanaan Strategi Sekolah

1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan. 2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita

lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan?

(22)

22 4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang

menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila

dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk mengukur keberhasilan kita dalam

mengelola organsiasi ini?

5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin

diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja? Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan

(23)

23 6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka

mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah

ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?

Perubahan apa yang akan diusahakan?

7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM? Teknologi apa yang akan diusahakan?

8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,

kegiatan, organisasi, dan manusia?

Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai

investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat membenarkan investasi tersebut?

(24)

24

Gambaran sekolah yang dicita-citakan di

masa depan

Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan

inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah

Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional

Realistik sesuai harapan masyarakat

(25)

25

Contoh Visi Sekolah

Menuju sekolah yang unggul dan

berprestasi berdasarkan iman dan taqwa

Indikator:

Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN

Juara dalam berbagai lomba KIR

Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris

Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan kesenian

(26)

26

Misi Sekolah

Tindakan untuk mewujudkan visi

sekolah

– Bentuk layanan untuk memenuhi

tuntutan visi

(27)

27

Contoh Misi Sekolah

• Melaksanakan pembelajaran yang efektif

bagi semua guru dan siswa

• Menumbuhkan semangat keunggulan

warga sekolah dalam berkarya

• Mendorong siswa mengenali potensi

dirinya untuk meningkatkan motivasi

berprestasi

(28)

28

Tujuan Sekolah

• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam jangka waktu tertentu (3 th)

Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki: • Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50 • Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi

• 20% siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan baik

• Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara setingkat kabupaten/kota

(29)

29

MUATAN LOKAL

• Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah

• Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal Penyelenggaraan dll

• Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb: • Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan

daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri;

• Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik

• Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam setiap semester

• Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.

(30)

30 KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

• Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan,

Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

• Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus

• Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif • Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri

sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler

• Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling

(kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa

seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.

• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.

(31)

31

KETUNTASAN BELAJAR

Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang

ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:

Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75%

Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan

mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung

(32)

32

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Berisi tentang program kecakapan hidup yang

diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb:

Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional

Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa

paket/modul yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi.

Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal/non formal lain, apabila sekolah yang

(33)

33

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

• Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:

• Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik

• Dapat merupakan bagian dari semua MP

(34)

34

Pemetaan SK/KD

Merupakan gambaran hasil pengkajian

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap MP berdasarkan:

• urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; • keterkaitan antara standar kompetensi dan

kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

• keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

(35)

35

Tata Nilai Depdiknas

Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai keunggulan, meliputi:

1. Amanah

Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan

2. Profesional

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya

3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi

Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil

4. Bertanggung Jawab

Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya

5. Kreatif

Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan

6. Disiplin

Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama

7. Peduli

(36)

36

Nilai-nilai proses (

process values

)

Depdiknas,

Visioner dan Berwawasan

• Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang luas serta wawasan yang jauh ke depan

Menjadi Teladan

Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh bagi pihak lain

Memotivasi (Motivating)

Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama • Mengilhami (Inspiring)

Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan

(37)

37 • Memberdayakan (Empowering)

Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai kemampuannya

• Membudayakan (Culture-forming)

Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya

• Taat Azas

Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan perundangan

• Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim Bekerja bersama berdasarkan komitmen,

kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas

• Akuntabel

Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapat

(38)

38

Nilai-nilai keluaran (output values),

Produktif (Efektif dan Efisien)

Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien

Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence

Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik • Dapat Dipercaya (Andal)

Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas

Responsif dan Aspiratif

Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah

Antisipatif dan Inovatif

Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru

Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif

Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata • Pembelajar Sepanjang Hayat

(39)

39

VISI PENDIDIKAN

NASIONAL

Terwujudnya sistem pendidikan sebagai

pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara

Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional

(40)

40

Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif

Cerdas spiritual

Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.

Cerdas emosional & sosial

Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri

melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam

bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.

Cerdas intelektual

Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;

Cerdas kinestetis

Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan

(41)

41

MAKNA INSAN INDONESIA

KOMPETITIF

Kompetitif :

• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan

• Bersemangat juang tinggi • Mandiri

• Pantang menyerah

• Pembangun dan pembina jejaring • Bersahabat dengan perubahan

• Inovatif dan menjadi agen perubahan • Produktif

• Sadar mutu

• Berorientasi global

(42)

42

MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS

Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009

menetapkan Misi sebagai berikut:

MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG

MAMPU MEMBANGUN INSAN

INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF

DAN KOMPETITIF DENGAN

(43)

43

Referensi

Dokumen terkait

Pasien dengan stroke kardioembolik memiliki risiko yang lebih besar terkena stroke hemoragik, karena terjadi perdarahan petekie atau bahkan perdarahan besar di

Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar SMP yang pernah melihat iklan Fanta di Televisi.. Pemilihan pelajar SMP karena pelajar SMP adalah salah satu segmen pasar dari fanta

[r]

So instead of downloading your free file or linking to your site, they embed a link in their own page that downloads your picture, and only your picture, as part of their own

tua dan rasa takut gagal dalam belajar dengan motivasi berprestasi

• Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi jenis-jenis sumber daya alam yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi serta persebarannya yang telah didiskusikan. •

dalam kebudayaan lain. Etika lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.. • d) Etiket

[r]