• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan program Open House sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan program Open House sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PROGRAM OPEN HOUSE SEBAGAI AJANG PROMOSI DI SMP MUHAMMADIYAH 11 SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

DIMAS SYAFA’ SYAHRUL FAIZIN

NIM: D73213045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

DIMAS SYAFA’ SYAHRUL FAIZIN (D73213045), 2017, Pengelolaan program

Open House Sebagai Ajang Promosi Di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Dosen Pembimbing I, Dr. Samsul Maarif, M.Pd. Dosen Pembimbing II, Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengelolaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11. Penelitian ini berisi tentang perencanaan, pelaksanaan serta kendala dalam program tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Sedangkan dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan trianggulasi.

Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Perencanaan program open house meliputi perencanaan tujuan dan tema, perencanaan tempat, perencanaan waktu, perencanaan pembagian kerja panitia, perencanaan anggaran, perencanaan sponsorship, perencanaan promosi dan perencanaan kegiatan. Perencanaan program open house sudah baik karena panitia mengadakan beberapa kali rapat setiap minggunya dan dimulai dari awal bulan januari. (2) Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2017 bertempat dilingkungan sekolah dengan tujuan agar hubungan sekolah dengan masyarakat lebih dekat. Beberapa acara dari program open house tersebut adalah tryout, seminar motivasi, pentas seni, dan pameran. Dari keseluruhan pelaksanaan program open house sudah bagus karena sesuai dengan rencana awal dan ada kendala akantetapi tidak terlalu parah. (3) Pengendalian yang dilakukan oleh panitia open house meliputi tiga hal yaitu pemantauan, penilaian, dan pelaporan. Panitia sudah memantau dan menilai kegiatan tersebut dengan dasar perencanaan yang sudah dirapatkan. (4) Kendala-kendala yang dialami oleh panitia ialah berikut ini Perubahan jadwal ujian kenaikan kelas dari dinas, sulit untuk mengatur peserta tryout, dan bau sampah tidak sedap.

(7)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Keaslian Penelitian ... 10

(8)

x BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pemasaran Pendidikan... 15

B. Pengelolaan ... 19

C. Open house ... 28

D. Pengelolaan Program Open House dan Pemasarannya ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Lokasi Penelitian ... 37

C. Sumber Data dan Informan Penelitian ... 37

D. Cara Pengumpulan Data ... 38

E. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data ... 40

F. Keabsahan Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah ... 43

B. Hasil Penelitian ... 48

C. Pembahasan Penelitian ... 86

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 110

B. Saran ... 111

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seluruh umat manusia. Hal ini ditandai dengan wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yang berbunyi:

                         1

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”2

Sepenggal ayat tersebut menjadikan belajar dan menuntut ilmu menjadi penting untuk kita lakukan. Berdasar ayat itulah sebagian kelompok kemudian mendirikan sebuah tempat (majelis) untuk mentransfer ilmu bagi mereka yang ingin belajar.

Seiring dengan perkembangan zaman yang serba modern, turut merubah pula pola pemikiran masyarakat yang semakin sadar dengan

1

Al-Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1-5.

2

(10)

2

pentingnya pendidikan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga ditandai dengan semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang bermunculan. Mulai dari lembaga pendidikan formal juga non formal. Tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta juga semakin banyak dimana-mana. Pemerintah juga mewajibkan pendidikan minimal 12 tahun. Program wajib belajar ini mewajibkan setiap warga Negara Indonesia untuk bersekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah selama 6 tahun, diteruskan dengan SMP atau Mts selama 3 tahun, dan terakhir SMA, MA, atau SMK selama 3 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa pentingnya pendidikan untuk seluruh masyarakat.

(11)

3

Untuk itulah pentingnya peran hubungan masyarakat (Humas) dalam sebuah lembaga pendidikan. Humas atau public relation terdapat sesuatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara sesuatu badan (lembaga) dengan publiknya sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kehidupan badan tersebut.3 Sebuah peran yang sangat urgent yang menghubungan masyarakat dengan pihak lembaga. Untuk itulah Humas harus bisa mempunyai strategi agar masyarakat bisa memandang baik lembaga. Salah satu yang bisa dilakukan Humas adalah melakukan promosi yang baik.

Strategi promosi yang kreatif dan inovatif harus diimplementasikan agar masyarakat menjadi tertarik. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk sebuah lembaga pendidikan melakukan promosi, dan salah satunya ialah open house. Secara umum open house adalah suatu teknik penarikan tenaga kerja dimana orang-orang disekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat-lihat keadaan.4 Sedangkan dalam lingkup pendidikan menurut Mahmudi open house merupakan suatu metode mempersilahkan masyarakat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah

3

B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Disekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 159.

4

(12)

4

terjadwal.5 Strategi open house bisa menjadi salah satu alternative, karena strategi tersebut menjadikan masyarakat mengetahui keadaan sekolah mulai dari fasilitas, tenaga pendidik, maupun kegiatan kegiatan yang ada di lembaga. Selain itu masyarakat juga bisa melihat secara langsung prestasi-prestasi yang dimiliki lembaga. Sehingga mutu yang bagus dari lembaga diketahui oleh masyarakat yang mengunjungi lembaga. Setelah itu munculah pola pikir atau opini tentang lembaga yang menggunakan strategi promosi

open house sehingga animo calon pendaftar disekolah tersebut akan meningkat. Berbeda halnya dengan lembaga yang tertutup yang membuat masyarakat merasa canggung dan ragu untuk mendaftar dilembaga tersebut.

Pengelolaan yang profesional haruslah dijalankan agar program open house bisa sukses. Mulai dari perencanaan terkait waktu, anggaran, dan kegiatan, kemudian pengorganisasian dengan menempatkan sumberdaya manusia sesuai dengan tempat dan keahliannya, selanjutnya pelaksanaanya atau biasa disebut dengan action dan yang terakhir controlling mengkontrol sekaligus mengevaluasi kegiatan open house yang telah dilaksakan mulai dari acara dan kepanitiaannya.

Salah satu organisasi masyarakat yang peduli dalam dunia pendidikan adalah Muhammadiyah. Dengan sistem manajemennya yang terstruktur dan terorganisir Muhammadiyah berdakwah melalui beberapa sektor salahsatunya

5

(13)

5

ialah pendidikan yang didukung dengan mendirikan sebuah lembaga pendidikan swasta yang dikelola secara mandiri. Salah satu lembaga formal milik Muhammadiyah yang mempunyai pengelolaan strategi pemasaran open

house dalam kegiatan promosi adalah SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Di

SMP tersebut mempunyai banyak sekali kegiatan ekstra seperti Tapak Suci, HW, Entrepreneur Club, dan prestasi beberapa diantaranya ialah juara qori’,

juara adzan, juara baca puisi, dan lain-lain yang bisa menjadi sebuah dayatarik dari sekolah tersebut.

(14)

6

Atas dasar itulah penulis selanjutnya menulis judul “Pengelolaan Program

Open house sebagai ajang Promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mempunyai orientasi fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya?

2. Bagaimana pelaksanaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya?

3. Bagaimana pengendalian program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya?

4. Apa kendala dalam pengelolaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

(15)

7

3. Untuk mendeskripsikan pengendalian program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

4. Untuk mengetahui kendala dalam pengelolaan program open house

sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari manfaat teoritis maupun praktis adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Menambah pengetahuan untuk pengembangan strategi manajemen pemasaran yang merupakan program kerja bagian humas disebuah lembaga.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang program

open house yang merupakan media promosi untuk mempererat

hubungan antara lembaga dan masyarakat. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti, hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman baru, serta dapat diaplikasikan oleh penulis dalam kehidupan sehari-hari dalam ranah pendidikan maupun yang lain. b. Bagi Almamater, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

(16)

8

khususnya Prodi Manajemen Pendidikan Islam, serta tambahan referensi pustaka di UIN Sunan Ampel Surabaya.

c. Bagi Lembaga yang diteliti, sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dan pihak humas terkait strategi promosi yang akan dilaksanakan.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual atau definisi operasional adalah hasil dari operasionalisasi, menurut Black dan Champion untuk membuat definisi operasional adalah dengan memberi makna pada suatu konstruk atau variable dengan „operasi’ atau kegiatan dipergunakan untuk mengukur konstruk atau

variabel.6

Definisi Konseptual ini ditulis guna mempermudah pemahaman pembaca dan meminimalisir salah penafsiran. Berikut adalah beberapa definisi istilah yang penulis gunakan terkait skripsi dengan judul “Pengelolaan

program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya”:

1. Pengelolaan

Pengelolaan atau manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.7

6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), 253.

7

(17)

9

2. Program

Ada beberapa pengertian tentang program sendiri. dalam kamus program adalah rencana, program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Sedangkan S. Eko Putro Widoyoko menyatakan bahwa program diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan seksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.8

3. Open house

Menurut Handoko open house adalah suatu teknik penarikan tenaga kerja dimana orang-orang disekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat-lihat keadaan.9

4. Promosi

Didalam dunia pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli, lazim disebut kegiatan promosi.10

Jadi yang dimaksud dengan pengelolaan progam open house sebagai ajang promosi adalah mengelola suatu kegiatan dengan cara mengundang masyarakat untuk mendatangi sebuah tempat yang telah ditetapkan guna

8

S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 8.

9

Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi 2) (Yogyakarta: BPFE UGM, 2001), 74.

10

(18)

10

memperkenalkan prodduk, meyakinkan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat.

F. Keaslian Penelitian

Dari hasil penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa hasil penelitian (skripsi) yang memiliki obyek serupa dengan penulis, namun memiliki prespektif fokus dan subjek yang berbeda.

Skripsi Happy Putri Ayu Wardani, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang 2012. Judul penelitiannya adalah Pelaksanaan Teknik Open house Sebagai Kegiatan Unggulan Dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) Studi Kasus di Play Group dan Taman Kanak-kanak Laboratorium. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Skripsi ini menelaah tentang prosedur pelaksanaan, isi, karakter, keunggulan, hambatan yang muncul, dampak, dan tindak lanjut open house di lembaga Play Group dan Taman Kanak-kanak.11

Skripsi Lidia Wati, Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara 2013. Judul Penelitiannya adalah Peranan Event Marketing Universitas Terhadap Harapan Kualitas Jasa Calon Mahasiswa Binus University. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah gabungan kualitatif dan kuantitatif. Skripsi ini menelaah

11

(19)

11

tentang pengaruh, kegiatan dan hambatan dalam pelaksanaan event marketing

(open house) terhadap calon mahasiswa.12

Skripsi Nanik Apriyanti, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta 2014. Judul penelitiannya adalah Pengelolaan Program Open house di Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Yogyakarta Tahun 2014. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Skripsi ini menelaah tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tentang program open house di lingkup SMTI.13

Skripsi Faisal Yufri, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta 2014. Judul penelitiannya adalah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Di Lembaga Kursus dan Pelatihan Bugs Training Center Sleman. Metode yang dipakai dalam skripsi ini adalah kualitatif. Skripsi ini menelaah tentang Pengelolaan Pemasaran pendidikan, analisis peluang, strategi segmentasi pasar, pendekatan pemasaran, pemilihan pasar sasaran dan strategi promosi.14

Dari ketiga penelitian terdahulu tersebut tentu memiliki persamaan dan perbedaan prespektif dengan judul yang penulis angkat yaitu: “Pengelolaan

12

Lidia Wati, Peranan Event Marketing Universitas Terhadap Harapan Kualitas Jasa Calon Mahasiswa Binsus University (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara, 2013).

13

Nanik Apriyanti, Pengelolaan Program Open house di Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Yogyakarta (Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).

14

(20)

12

Program Open house sebagai ajang Promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya”. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian pertama, kedua,

dan ketiga adalah membahas open house dan kesamaan dengan penelitian keempat adalah kegiatan promosi. Dilihat dari metode penelitian seluruh penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian pertama dan kedua lebih fokus pelaksanaan open house sedangkan penelitian penulis fokus manajemen keseluruhan dari open house, perbedaan penelitian ketiga dengan penulis adalah penelitian ketiga pengelolaan open house secara umum sedangkan penulis lebih fokus tentang open house sebagai promosi. Perbedaan penelitian keempat adalah lebih manajemen pemasaran atau strategi promosi secara umum sedangkan penulis tentang cara promosi dengan open house.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika Pembahasan yang dimaksud adalah urutan yang jelas dan teratur yang akan dipaparkan kedalam lima bab. Untuk lebih jelasnya penulisan sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan

(21)

13

manfaat penelitian, definisi konseptual, keaslian penelitian, dan sistematika pembahasan.

2. BAB II Kajian Pustaka

Dalam bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang dipakai oleh Penulis sebagai acuan, baik bersumber dari buku ataupun jurnal. Didalamnya termuat konseptualisasi topik yang dikaji dan prespektif teoritis. Penulis mengisinya dengan teori pemasaran pendidikan, pengelolaan, open house dan pengelolaan program open house.

3. BAB III Metode Penelitian

Dalam metode penelitian ini berisi tentang beberapa metode yang dipakai oleh peneliti dalam memperoleh data. Di dalamnya termuat beberapa hal mulai dari jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan data.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh oleh Peneliti selama proses penelitian berlangsung. Didalamnya memuat deskripsi subjek, hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi hasil temuan dan analisis temuan penelitian serta pembahasan.

5. BAB V Penutup

(22)

14

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemasaran Pendidikan 1. Pengertian pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu definisi pemasaran terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan.1

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.2 Dari dua pengertian diatas Peneliti mengambil kesimpulan pengertian pemasaran adalah suatu kegiatan yang dikerjakan atas dasar memenuhi kebutuhan dengan menukarkan produk atau jasa yang memiliki nilai. 2. Perencanaan pemasaran

Didalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Philip Kotler menjelaskan isi rencana pemasaran sebagai berikut:

1

Philip Kotler, Kelvin Lane, Manajemen Pemasaran Jilid 1 (Jakarta: PT. Indeks, 2009), 7.

2

(24)

16

a) Ikhtisar eksekutif dan daftar isi

Rencana pemasaran harus dibuka dengan ikhtisar singkat mengenai sasaran dan rekomendasi utama yang bersangkutan.

b) Analisis situasi

Bagian ini menyajikan data latar belakang yang relevan tentang penjualan biaya, pasar, pesaing dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro.

c) Strategi pemasaran

Disini manajer produk menetapkan sasaran misi dan pemasaran serta sasaran keuangan.

d) Proyeksi finansial

Proyeksi finansial mencakup ramalan mencakup penjualan, ramalan biaya, dan analisis titik impas.3

3. Strategi promosi pemasaran pendidikan

Didunia pendidikan pemasaran juga diperlukan karena pendidikan para masyarakat melihat pendidikan atau sebuah lembaga dari berbagai sudut pandang. Untuk itu perlu yang namanya stategi dalam hal memasarkan pendidikan. Didalam dunia pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli, lazim disebut kegiatan promosi.4 Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara langsung yaitu pejabat atau petugas khusus secara langsung menghubungi calon pembeli.

3

Philip Kotler, Kelvin Lane, Manajemen Pemasaran Jilid 1 (Jakarta: PT. Indeks, 2009), 74-75.

4

(25)

17

Berbagai strategi promosi bisa diterapkan dalam menarik hati konsumen pendidikan atau masyarakat diantaranya bisa menggunakan media sebagai berikut: a) Media cetak seperti brosur, pamflet, koran, majalah dan buku.

b) Media elektronik seperti website, dan sosial media.

Selain strategi promosi melalui media kegiatan hubungan masyarakat yang perlu dilaksanakan sekolah, baik kegiatan eksternal maupun kegiatan internal adalah sebagai berikut.

a) Kegiatan eksternal

Menurut Suryosubroto kegiatan ini selalu dihubungkan dan ditunjukkan kepada publik atau masyarakat di luar sekolah.

1) Kegiatan tidak langsung

Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan media tertentu, misalnya melalui televisi, radio, media cetak, pameran (open house), dan penerbitan majalah.

2) Kegiatan langsung

Kegiatan langsung adalah kegitan yang dilaksanakan secara langsung, misalnya rapat dengan pengurus BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan), konsultasi dengan tokoh masyarakat, dan melayani kunjungan tamu.

(26)

18

Menurut Suryosubroto, kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam. Sasarannya adalah warga sekolah, yakni para guru, para tenaga administrasi (tata usaha), dan para siswa.5

Praktisi humas harus dapat memberikan penilaian kepada manajemen mengenai media apa yang paling tepat untuk menyampaikan pesan atau mempromosikan suatu produk(barangdan jasa).6 Dan perlunya manajemen yang baik mulai dari perencanaan pelaksanaan hingga penilaian. Menurut jefkins, ada empat alasan utama mengapa praktisi humas perlu merencanakan program kerjanya yaitu: (1) untuk menetapkan target humas yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh; (2) untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan; (3) untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program yang harus dikerjakan dan waktu yang diperlukan; dan (4) untuk menentukan kesiapan daya dukung perusahaan.7

B. Pengelolaan

1. Pengertian Pengelolaan

Manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabungkan menjadi kata kerja managere diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan

5

Suryosubroto, Humas dalam Dunia Pendidikan (Suatu Pendekatan Praktis). (Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2010), 30.

6

Morissan, Manajemen Public relation (Jakarta: Kencana, 2010), 210

7Ibid,

(27)

19

kegiatan manajemen. Akhirnya, manajement diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Pengelolaan atau manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisaian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.8 Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.9

Marry Perker Follet mendefinisikan manajemen atau pengelolaan sebagai seni melaksanakan segala sesuatu melalui manusia. secara fungsional, manajemen atau pengelolaan bermakna kegiatan pengukuran suatu jumlah secara berkala dan melakukan perubahan rencana awal, atau suatu kumpulan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan atau tanpa rencana. Berlandasakan prespektif tersebut seorang Prancis, henri Fayol, menetapkan bahwa manajemen atau pengelolaan mencakup lima fungsi, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memimpin (leading), mengkoordinasi (coordinating), dan pengendalian (controling).10 Banyak sekali fungsi manajemen dan peneliti disini mengangkat empat fungsi manajemen atau pengelolaan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

2. Fungsi Pengelolaan

a. Perencanaan (planning)

1) Pengertian perencanaan

8

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidika, (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara, 2009), 5.

9

H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), 7.

10

(28)

20

Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan pada haikatnya adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang disebut perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan dan waktu tertentu.11

2) Tujuan perencanaan

perencanaan bertujuan untuk:

a) Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.

b) Mengetahui kapan pelaksanaanya dan selesainya suatu kegiatan.

c) Mengetahui siapaaja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.

11

(29)

21

d) Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.

e) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu.

f) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. g) Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.

h) Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui,dan i) Mengarahkan pada pencapaian tujuan.12

3) Manfaat perencanaan

Perencanaan bermanfaat sebagai:

a) Standar pelaksanaan dan pengawasan. b) Pemilihan sebagai alternatif terbaik.

c) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. d) Menghemat manfaat sumberdaya organisasi.

e) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. f) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.

g) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.13 4) Prinsip perencanaan yang baik

Agar perencanaan menghasilkan rencana yang baik, konsisten dan realistis maka kegiatan-kegiatan perencanaan perlu memerhatikan:

12Ibid

.

13Ibid

(30)

22

a) Keadaan sekarang (tidak dimulai dari nol, tetapi dari sumber daya yang sudah ada.

b) Keberhasilan dari faktor-faktor kritis keberhasilan, c) Kegagalan masa lampau.

d) Potensi,tantangan dan kendala yang ada.

e) Kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan,dan ancaman menjadi peluang analisis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threatsatau SWOT).

f) Mengikutsertakan pihak-pihak terkait.

g) Mempertimbangkan efektivitas, dan efesiensi, demokratis, transparan, realistis,legalistis,dan praktis.

h) Jika mungkin mengujicobakan kelayakan perencanaan.14 5) Penyusunan rencana

Salah satu cara yang paling lumrah dikemukakan dalam penyusunan suatu rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu:15

a) Pertanyaan “Apa”. Pada dasarnya “apa” menyangkut tiga hal, yaitu apa yang akan dikerjakan, sumberdana dan daya apa yang dibutuhkan, serta sarana dan prasarana apa yang diperlukan.

14Ibid

, 129

15

(31)

23

b) Pertanyaan “Di mana”. Usaha mencari dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan “di mana” untuk kemudian diputuskan, berkaitan dengan

pemanfaatan lokasi tempat berbagai kegiatan akan berlangsung.

c) Pertanyaan “Bilamana”. Telah umum diketahui bahwa salah satu ciri penting yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal tertentu.

d) Pertanyaan “Bagaimana”. Dalam satu rencana perlu terlihat dengan jelas jawaban terhadap pertanyaan bagaimana cara orang-orang dan berbagai satuan kerja dalam organisasi menyelenggarakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikannya.

e) Pertanyaan “Siapa”. Kiranya tidak akan terdapat kesukaran untuk menerima pendapat bahwa bentuk, sifat, dan jenis jawaban terhadap pertanyaan “siapa” akan sangat dominan peranannya dalam merumuskan

satu rencana yang baik.

f) Pertanyaan “Mengapa”. Menanyakan pertanyaan “mengapa” berarti berusaha menemukan pembenaran yang meyakinkan tentang jawaban-jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan lainnya dalam proses perencanaan. Artinya pertanyaan “mengapa” ditujukan kepada jawaban

(32)

24

b. Pengorganisasian (organizing)

1) Pengertian Pengorganisasian

Didalam bukunya, Jan Hoesada mendefinisikan tentang Pengorganisasian adalah tentang strukur organisasi (ragam dan dimensi), inovasi dan perubahan, dasar perancangan organisasi, rancangan organisasi kontemporer, manajemen sumber daya manusia dan mengelola keaneka ragaman, manajemen karir profesional, anggota organisasi dan pengembangan, manajemen kelompok atau tim kerja, koordinasi, hampiran pengorganisasin (mencakupi hampiran klasik, perilaku, gawat darurat (contingency), pengelolaan mandiri), departementalisasi (hampiran tradisional, hampiran keterkaitan saling ketergantungan, rentang kendali), koodinasi (vertical, horizontal, teknik dan media koordinasi), hubungan antar pribadi dan antar organiasi, mengelola konfik, mengelola efektivitas organisasi, mengelola perubahan organisasi (OD).16

c. Pelaksanaan (actuating)

1) Pengertian Pelaksanaan.

Mulyono mengemukakan bahwa, pelaksanaan (actuating) merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena itu para anggota juga ingin

16

(33)

25

mencapai sasaran-sasaran tersebut.17 Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan (actuating) adalah usaha dengan memaksimalkan sumberdaya yang ada sesuai dengan perencanaan dan pembagian kerja yang telah dibuat sedemikian rupa untuk mencapai tujuan. 2) Tujuan pengarahan

Didalam pelaksanaan juga harus didasari dan di arahkan, dan berikut adalah tujuan dari pengarahan:

a) Menjamin kontinuitas perencanaan. b) Membudayakan prosedur standar.

c) Menghindari kemangkiran yang tak berarti. d) Membina disiplin bekerja.

e) Membina motivasi yang terarah.18 d. Pengendalian (controling)

1) Pengertian pengendalian

Pengendalian (pengawasan) atau controlling adalah bagian terakhir dari fungsi manajemen. Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut.19 Ruang lingkup pengendalian meliputi: pemantauan, penilaian, dan pelaporan.

2) Tujuan pengendalian 17

Mulyono, ManajemenAdministrasi dan Pendididikan (Yogyakarta: Arruz media, 2008), 23.

18

H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), 112-113.

19

(34)

26

Tujuan dan manfaat pengendalian:

a) Menghentikan dan meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.

b) Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.

c) Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik. d) Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas

organisasi.

e) Meningkatkan kelancaran organisasi. f) Meningkatkan kinerja organisasi.

g) Memberikan opini atas kinerja organisasi.

h) Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada.

i) Menciptakan terwujudnya pemerintah yang bersih.20

C. Open house

1. Definisi Open house

Menurut Handoko open house adalah suatu teknik penarikan tenaga kerja dimana orang-orang disekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat-lihat keadaan. Sedangkan menurut Mahmudi open house merupakan suatu metode mempersilahkan masyarakat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan

20Ibid

(35)

27

dan hasil kerja murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah terjadwal.21 Dari gambaran ini masyarakat dapat memberikan penilaian atas pelaksanaan pendidikan disekolah tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas tentang open house merupakan kegiatan yang dikelola oleh bagian hubungan masyarakat dengan kesamaan tujuan dan prinsip namun berbeda dalam hal pendekatan, sehingga cara pengelolaannya cenderung sama. Oleh karena itu, dalam kajian teori menggunakan istilah pameran. Penggunaan istilah pameran tidak mengubah konsep open house dalam penelitian ini.

2. Tujuan Open house

Open house dalam istilah pameran menurut Lidia mempunyai tujuan sebagai berikut:

a) Supaya orang mendapatkan informasi yang benar mengenai produk dan atau jasa yang dimiliki, yang sifatnya memperkenalkan kepada konsumen secara langsung. b) Menunjukkan eksistensi, keberadaan dari produk dan atau jasa terus ada dan

terjaga kontinuitasnya. Di samping itu, untuk memperlihatkan kekuatan perusahaan di mata perusahaan lainnya.

c) Menjaga image produk dan atau jasa. Masyarakat semakin paham positioning

produk maupun jasa kita. Dengan image yang tertanam dan terus ditanamkan dalam benak masyarakat, produk dan atau jasa tersebut tidak mudah terlupakan, yang akhirnya tidak tergeser oleh para pesaingnya.22

21

Mahmudi, Administrasi Pendidikan (Surabaya : Lembaga Kajian dan Pengembangan Masyarakat, 1992), 227.

22

(36)

28

3. Manfaat Open house

Manfaat open house ditinjau dari segi produsen/ penjual: a) Sebagai tempat alternatif yang baik untuk menjual.

b) Memperbaiki/ mempertahankan citra produk/ jasa/ perusahaan. c) Memperkenalkan produk atau jasa yang baru.

d) Memberi contoh dan dialog langsung dengan calon pembeli. e) Sebagai marketing intelligent system.

f) Informasi bagi pembeli.

g) Saling menjajaki aktivitas pesaing.

h) Saling menjajaki antara produsen penyaur calon pembeli.

i) Mempelajari metode penjualan dan promosi dari perusahaan lain.

j) Mencari patner usaha, menggandeng investor, lembaga keuangan, pamasok, para distributor dan mitra kerja lainnya.23

4. Kreativitas dalam Open house

Ada beberapa cara agar open house menarik dan menimbulkan minat pngunjung untuk hadir di open house, antara lain:

a) Ide open house yang spesifik, menimbulkan keingintahuan masyarakat untuk datang menyaksikan pameran tersebut.

b) Pada open house tersebut ada hal-hal yang baru dan bermanfaat.

c) Pemilihan peserta program open house harus sesuai dengan ide dasar dan tema yang dipilih.

23Ibid

(37)

29

d) Untuk menambah daya tarik open house biasanya dilengkapi dengan acara pendukung seperti panggung rakyat untuk pameran yang diadakan di out door.

e) Promosi yang dilakukan dimedia massa (media cetak maupun media elektronik) maupun below the line (selebaran/spanduk) harus mempunyai key word atau kalimat kunci “bombatis” yang memancing minat.

f) Desain atau dekorasi di arena open house dapat dibuat unik.

g) Progam open house tersebut manjadi sebuah sarana hiburan atau rekreasi . Salah satu unsur sebuah open house adalah pengunjung merasakan kepuasan batin. Sebaiknya pengunjung juga merasakan bahwa mereka datang ke open house tidak hanya melihat dan membeli, tapi mereka juga merasa terhibur.

h) Membuat pengunjung merasa penting, misal dengan memberikan kartu masuk VIP atau biasa disebut freepass.

i) Memberikan fasilitas menarik selama berada di tempat open house tersebut. misalnya dengan seminar gratis, atau mengikuti workshop gratis atau mendapat diskon.24

D. Pengelolaan Program Open house dan Pemasarannya 1. Perencanaan open house

Perencanaan yang baik akan menuntun kepada keberhasilan sebuah open house, apalagi jika penyelenggaraan open house dikelola oleh orang yang memiliki kreativitas yang tinggi, konseptor ulung, mediator, dan inisiator, dan komunikator

24Ibid

(38)

30

yang profesional.Dalam merencanakan open house sebagai pedoman penyelenggaraan open house yang berlaku untuk semua kegiatan open house, yaitu:25 a) Menentukan tema.

b) Mengadakan penelaahan.

c) Pemilihan/ penentuan kontraktor open house (booth contractor). d) Penetapan jenis open house.

e) Menentukan sumberdaya manusia. f) Menentukan acara pendukung.

g) Menentukan desain stand dan ukuran serta dekorasi di arena open house.

h) Technical Meeting.

Selain perencanaan secara umum tersebut kita juga harus mengadakan pengamatan pasar atau target pengunjung, lokasi dan waktu.26

2. Pelaksanaan open house

Pelaksanaan open house akan berjalan baik dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:27

a) Floor plan

b) Marking

c) Set up

d) Agenda acara/ show days

e) Parkir dan keamanan

25

Ibid, 15-24

26Ibid

, 28.

27Ibid

(39)

31

f) Serah terima barang g) Konsumsi dan akomodasi h) Information

i) Peralatan komunikasi

j) Kebersihan dan kenyamanan ruang open house

k) Sarana umum (Restoran/ kantin, warung telekomunikasi, toilet dan ATM) 3. Pengendalian open house

Evaluasi dapat dilakukan oleh pengunjung atau dari peserta open house dalam bentuk kuesioner atau wawancara langsung kepada pengunjung maupun petugas jaga atau para penanggung jawab stand open house tentang berbagai hal yang menyangkut

open house.28

4. Pemasaran open house

Publikasi dan promosi open house dalam penyelenggaraan pameran adalah kegiatan yang paling penting. Dibawah ini beberapa trik untuk melakukan publikasi dan promosi, diantaranya:29

a) Launcing

Perlu diadakan launcing dalam open house dengan mengundang masyarakat umum yang akan terlibat dalam open house tersebut.

b) Presentasi

Presentasi tetang sebuah open house merupakan salah satu kekuatan seseorang pemasar, pebisnis event.

28Ibid

, 99.

29Ibid

(40)

32

c) Customer visit/ door to door.

Biasanya kegiatan ini dinamakan personal selling yaitu panitia melakukan kunjungan ke calon peserta open house.

d) Telemarketing

Pemasaran telemarketing digunakan pada open house yang sudah pernah dilaksanakan pada waktu yang lalu.

e) Sistem kerjasama

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “metodos” dan "logos". Kata

"metodos" terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati

dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui

untuk mencapai tujuan. Sedangkan "logos" artinya ilmu. Metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.1 Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian merupakan epistimologi penelitian. Yaitu suatu ilmu tentang cara melakukan penelitian.

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode berasal dari bahasa yunani “metha” (melalui atau melewati), dan “hodos” (jalan atau cara),

metode bisa berarti suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis.2 Jadi metode penelitian adalah cara sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu permasalahan yang memerlukan jawaban.

1

Husaini usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian sosial (Jakarta: Bumi aksara, 1996), 42.

2Ibid

(42)

36

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Adapun menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.3

Penelitian kualitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini bercirikan kualitatif deskriptif. Yaitu data yang akan dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian ditelaah satu demi satu.4

3

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2009), 4.

4Ibid,

(43)

37

Jenis penelitian kualitatif deskriptif ini dipilih karena cocok dengan judul peneliti yakni membahas tentang open house, dimana peneliti ingin memahami sebuah pengelolaan sebuah progam hubungan sebuah lembaga pendidikan dengan masyarakat secara mendalam, menemukan pola khusus, dan memunculkan sebuah teori baru sebagai bentuk sumbangsih pengetahuan dalam dunia pendidikan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu lembaga pendidikan di Kota Surabaya. Lembaga tersebut bernama “SMP Muhammadiyah 11 Surabaya”.

Lembaga pendidikan ini adalah salah satu dari puluhan lembaga pendidikan yang berlatar belakang agama Islam yang berada di Kota Surabaya.

C. Sumber Data dan Informan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang akan dikumpulkan oleh penulis, yaitu :

1. Sumber data primer

Data primer adalah sumber informasi yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab terhadap pengumpulan ataupun penyimpanan data atau disebut juga sumber data/informasi tangan pertama.5 Data primer untuk penelitian ini adalah mengenai pengelolaan program open house di

5

(44)

38

SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Adapun informan Penelitian adalah Kepala Sekolah, dan ketua panitia open house SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

2. Sumber data sekunder

Data sekunder yaitu data yang mendukung terhadap data primer. Dalam hal ini data sekunder yang dimaksudkan yaitu tentang strategi promosi program open house. Adapun Informan Penelitian adalah siswa atau perwakilan dari osis.

D. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.6 Dalam teknik penelitian ini terdapat 2 bagian, yaitu: teknik analisis data dan teknik pengumpulan data.

Dalam teknik analisis data ini peneliti memulai dengan analisis sebelum di lapangan, dilanjutkan dengan analisis di lapangan. Untuk analisis dilapangan penulis menggunakan analisis secara interaktif model Miles dan Huberman, yang terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

6

(45)

39

Adapun teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, diantaranya adalah:

1. Observasi

Dalam teknik observasi ini, peneliti menggunakan model partisipasi moderat. Dalam observasi moderat terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.7

Dalam hal ini, peneliti akan terjun langsung guna mengobservasi pelaksanaan program open house sebagai ajang promosi di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

2. Wawancara

Jenis wawancara yang dipakai oleh peneliti adalah wawancara semistruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka di mana pihak yang di ajak wawancara dimintai pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.8

7Ibid,

hal. 312

8Ibid,

(46)

40

Dalam wawancara ini subjek utamanya adalah Kepala Sekolah, dan ketua panitia open house SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Selain itu juga beberapa subjek penunjang yang berkonstribusi dalam memperoleh data mengenai strategi promosi dengan open house.

3. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara. yang akan memperkuat metode wawancara dengan bukti-bukti seperti daftar kepanitiaan, anggaran kegiatan open house maupun dokumentasi kegiatan.

E. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data

(47)

41

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukanan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

(48)

42

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.9

F. Keabsahan Data

Dalam cara pengujian kredibilitas data terdapat bermacam-macam cara, diataranya adalah : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan

membercheck. Dalam pengujian ini Peneliti memilih triangulasi. Teknik triangulasi lebih megutamakan efektivias proses dan hasil metode yang diinginkan.10 Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara yang dinamakan triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

9

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan Kuantitaif, kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfa Beta, 2015), 246.

10

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Sejarah SMP Muhammadiyah

SMP Muhammadiyah 11 Surabaya berdiri pada tanggal 1 Juli 1982, dengan tanda bukti piagam dari Depdikbud Propinsi Jawa Timur nomor : 1146/104.7.4/1984/Pm tanggal 03 Agustus 1984 dengan status : ”TERDAFTAR”. Nama Pengasuh : Majelis Dikdasmen Muhammadiyah

Jawa Timur.

Tanggal dan Nomor Akte Yayasan : 24 juli 1974 No. 23628/MPK/1974. Alamat Yayasan : Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya. Kepala Sekolah : Dra. Dyah Syamsih. Jumlah Kelas/Murid : 1 Kelas/ 49 Siswa. (kelas I).

(50)

44

diakui dengan bukti piagam Nomor : B 06.2327 (U) berdasarkan keputusan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Prop Jawa Timur tanggal 25 Oktober 1985 No. 589/I/04/M/85/SK.

Berdasarkan perkembangan SMP Muhammadiyah 11 pada tanggal 28 September 1988 mendapat pembaharuan piagam pendirian sekolah dengan nomor : 30050/104.7.4/1988. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 204056007372. Tanggal 20 Juli 1989 Drs. MOERYANTO mendapat kepercayaan menjadi Kepala Sekolah sebagai pengganti dari Dra. Dyah Syamsih. Pada tanggal 28 September 1991 Pemerintah Pejabat Depdikbud Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur, SMP Muhammadiyah 11 mendapat pembaharuan piagam pendirian dengan nomor. 30248/104.7.7/1991.

(51)

45

Tanggal 16 Juli 1992 AWATIFUL AMIN, S.Ag. mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah menggantikan Drs.H.Moeryanto dengan surat keputusan PCM Krembangan Bagian Dikdasmen Nomor PG/06/VII/1992, dan Majelis Dikdasmen PWM JawaTimur Nomor 02/SK/III.A./2.b/9AC. Melalui Pemilihan Kepala Sekolah yang dilaksakan oleh PDM Kota Surabaya Majelis Dikdasmen Drs. MOHAMMAD AS’AD. AR di percaya menjabat kepala sekolah berdasarkan hasil

pemilihan dan putusan rapat serta surat keputusan dari PDM Majelis Dikdasmen Kota Surabaya Nomor 099/SK-DIKDASMEN/III.A/1.b/1999, tanggal 26 Nopember 1999, untuk menggatikan Awatiful Amin, S.Ag .

Kemudian sejak tanggal 10 April 2008 sampai dengan 1 Februari 2010 Kepala Sekolah dijabat oleh Drs.H.A.Syahri Hasan,M.Si selaku Plt. Dan pada bulan Oktober 2008 telah dilakukan Akreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Timur dengan hasil Terakreditasi “ A “

yang mendapat nilai 94,12 dengan Surat Keputusan, nomor : 058/BAP-SM/TU/XI/2008, tanggal 28 November 2008.

(52)

46

sampai tahun pelajaran 2009/2010 selalu LULUS 100% namun perolehan NEM rata-rata masih memerlukan perpeningkatan dan perhatian.

Untuk meningkatkan kualitan pendidikan, maka sekolah berupaya menambah fasilitas sarana pendidikan. Karena dana sekolah yang serba terbatas (perolehan dana invetasi/ infaq hanya cukup untuk honorarium guru, karyawan dan pemeliraharaan gedung) maka penambahan sarana diupayakan dari sumber lain diantaranya, Wali Murid, dan alumni.

2. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah Suhartini, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah Arif Himawan, S.Pd.I

Tata Usaha Andrian Rahmawan

Dan abd. Rohman

Bendahara Robiatul Adawiyah

Wakasek Kurikulum Ika Ristanti, S.Pd

Wakasek Kesiswaan Syauqul Qohar A, S.Pd

Wakasek Sarpras Budi Haryati, S.Pd

Wakasek Humas Yudi M., M.Pd.I Komite Sekolah

Miftahul Ulum, ST

Guru

Guru Kelas, Guru Mapel, Guru BK

(53)

47

3. Visi

a. Menjadi lembaga pendidikan yang menghargai prestasi di bidang Agama dan Akademik, untuk mewujudkan kehidupan manusia yang bermakna.

b. Menjadi pusat pemantapan aqidah, pengembangan ilmu dan amal menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

4. Misi

a. Dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemantapan iman, kedalaman ilmu, dan keluhuran akhlaq.

b. Mampu menjadi anggota masyarakat dan kemaslahatan dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai Islam dan budaya luhur bangsa Indonesia.

c. Mempunyai bekal minimal untuk melanjutkan pendidikan setingkat lebih tinggi, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

5. Tujuan

Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap, percayadiri sendiri, disiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

6. Motto

(54)

48

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang pengelolaan program open house sebagai ajang promosi ini disajikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan kendala open house. Data-data tersebut didapatkan dengan cara wawancara dan studi dokumen. Sekolah sendiri tidak menggunakan istilah

open house akan tetapi menggunakan nama “Achievement Motivation

Training For Student and Parent 2017” tetapi nama tersebut tidaklah berbeda

dengan open house karena memang mempunyai arti dan tujuan yang sama. Hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Perencanaan program open house

Setiap kegiatan tentulah harus didasari dengan perencanaan yang baik. Begitu juga halnya dengan SMP Muhammadiyah 11 yang mengadakan rapat guna persiapan program tersebut.

“Iya ada, kita rapatkan dari bulan Januari jadi dua bulan.”1

Pendapat tersebut sama dengan pendapat dari ketua IPM yang menyatakan bahwa ada persiapan untuk pelaksanaan kegiatan open house tersebut.

“Sebelum hari H kami diarahkan untuk persiapan keseluruhannya.”2

1

Hasil wawancara dengan bapak Danny Deva, S.Pd, Ketua Panitia program open house di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (10 Juni 2017).

2

(55)

49

Panitia merapatkan tersebut selama dua bulan yaitu dari bulan Januari, Februari dan awal Maret sebelum kegiatan tersebut. Selanjutnya peneliti mencoba merinci setiap perencanaan yang dilakukan oleh panitia open house.

a. Perencanaan tujuan dan tema

Hasil dari wawancara dengan ketua panitia menjelaskan bahwa perencanaan tujuan dan tema dari open house dimusyawarahkan dengan guru, karena memang guru menjadi panitia utama dan siswa hanya membantu pada pelaksanaan acara.

“yang mengikuti rapat tersebut panitia open house, dari dewan guru.”3

b. Perencanaan tempat

Berdasarkan keterangan dari ketua panitia perencanaan tempat open house ada dua tempat.

“Dalam perencanaannya ada dua kemarin, yang pertama di BJ Junction, karena BJ Junction itu murah dan fasilitasnya juga memadai dan menarik karena di mall orang tua kan seneng anak juga seneng, yang dikedua disekolahan.”4

Tempat yang pertama dalam forum rapat tersebut adalah di sebuah tempat perbelanjaan dikenal dengan nama BJ Junction dengan tujuan orang tua akan menjadi lebih tertarik dan semangat dalam mendampingi anaknya dan anak juga bisa refreshing bermain-main

3

Hasil wawancara dengan bapak Danny Deva, S.Pd, Ketua Panitia program open house di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (10 Juni 2017).

4Ibid

(56)

50

disana. Selain itu tempat yang akan meminimalisisr dana pengeluaran dari sekolah yang bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih bermanfaat. Di BJ Junction juga falititas memadai, selain menghemat dana panitia juga akan bisa menghemat tenaga untuk memasang-masang fasilitas seperti tenda dan lain-lain karena memang sudah ada dan sudah ada petugas yang telah disiapkan untuk itu. Perencanaan tempat kedua adalah di sekolahan, karena memang sekolah yang akan ditempati kelak jika mereka jadi daftar di SMP Muhammadiyah 11. Hal ini di ungkapkan ketua panitia terkait hasil perencanaan tempat saat diwawancarai sebagai berikut.

“Jadi dari hasil rapat itu terpilih disekolahan karena target kita adalah mencari siswa biar kenal sekolahan sini. Tetapi resiko anggaran yang kita keluarkan besar karena terop, kursi, sound dan lain-lain. kerjanya juga all out kalau digedungkan berbeda kita hanya mengisi acaranya.”5

Setelah berunding dalam rapat tersebut tempat yang terpilih adalah di sekolahan dengan alasan orang tua dan calon siswa akan lebih tertarik untuk mendaftar apabila mengetahui kondisi lingkungan sekolahan. Hal ini diperkuat oleh pemaparan dari kepala sekolah.

Untuk pelaksanaannya sendiri setiap tahun bedabeda tempat mas, untuk tahun ini kita karena kebetulan kita sudah merenovasi sekolah sehingga supaya lebih dekat juga ke kita jadi tahun ajaran baru ini kami mengadakannya disekolah. Kemudian kalau dua tahun yang lalu kami mengadakannya di mall, di BJ Junction.

c. Perencanaan waktu 5Ibid

(57)

51

Waktu dari kegiatan tersebut menurut hasil wawancara dari ketua panitia sebagai berikut.

“Rencana awal sudah kita planning kelas 6 tidak ada kegiatan, tetapi mereka menunggu ujian praktek, tetapi disaat kita sudah menyebarkan undangan kebijakan dari dinas pendidikan berubah, ujian sekolah diajukan satu hari sebelum hari H kita yaitu tanggal 12 Maret 2017, dan itu menjadi kendala kita.”6

Tambahan dari kepala sekolah juga mengatakan demikian yakni jika perencanaannya waktu tanggal 12 maret 2017. Berikut hasil wawancara dengan ibu kepala sekolah.

“Kebetulan semua yang kita rapatkan beberapakali sampek fix, nah Cuma ditengah tengah orang yang membuat hajatan itu ya gak semuanya mulus seperti undangan, seperti kemarin kami undangan itu bu risma mau hadir, Cuma kebetulan bu rismanya yang gak bisa, kita sudah mengagendakan open housenya tanggal 12 maret, ternyata bu risma nya tanggal 9 – 13 ada undangan mendadak ke dinesbook. Bu risma gak bisa hadir, kemudian yang hadir dinas perikanan sama dinas kehutanan kalau gak salah, kemudian bu rismanya mewakilkan ke dinas pemberdayaan wanita dan anak kalau gak salah.”7

Dari wawancara diatas panitia merencanakan waktu yaitu pada libur kelas 6 SD dan sebelum ujian. Karena memang nantinya rencana kegiatan juga mengadakan try out untuk latihan para peserta open

house menghadapi ujian sekolah mereka. Panitia juga meilih

merencanakan tanggal 12 maret juga bertepatan dengan hari Minggu

6Ibid

.

7

(58)

52

yang memungkinkan para orang tua bisa hadir mendampingi buah hatinya karena pada hari tersebut merupakan hari libur pada umumnya. d. Perencanaan pembagian kerja panitia

Hasil wawancara dengan kepala sekolah serta ketua panitia menjelaskan bahwa panitia dipilih dari dewan guru.

“Tetep pada setiap kegiatan ada kepanitiaanya sendiri mas, terutama kalau itu event besar bagi kami, jadi kepanitiaannya juga terbentuk dengan baik, dibagi-bagi ada ketua bendahara sekretaris dan seksi-seksi yang dibutuhkan dalam acara tersebut.”8

“Yang mengikuti rapat tersebut panitia open house, dari dewan guru.”9

Jadi panitia yang dipilih merupakan dari dewan guru dan tidak ada yang dari murid dalam perencanaannya. Sama seperti yang dijelaskan oleh ketua IPM yang menyatakan bahwa hanya mendapat arahan dari dewan guru dan tidak mengikuti rapat.

“Tidak mas, kami hanya mendapat arahan dari pembina IPM.”10

e. Perencanaan anggaran

Hasil wawancara dengan ketua Ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) menjelaskan bahwa dana yang digunakan kegiatan open house adalah dari sekolahan.

8Ibid

.

9

Hasil wawancara dengan bapak Danny Deva, S.Pd, Ketua Panitia program open house di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (10 Juni 2017).

10

(59)

53

“Untuk dana dari sekolahan kita hanya ikut membantu kepanitiaan yang ada mas”11

Berikut ini adalah penjelasan dari ketua panitia terkait perencanaan anggaran program open house.

“Anggaran dana dari sekolah itu kita anggarkan 10.000.000, tetapi kita merangkul sponsor-sponsor jadi kita anggarkan 5.000.000 jadi 15.000.000.”12

f. Perencanaan sponsorship

Menurut ketua IPM perencanaan dan pelaksanaan sponsorship dilakukan oleh para guru yang menjadi panitia.

“Untuk sponsorship kami tidak tau, itu dari pihak sekolah.”13

g. Perencanaan promosi

Hasil wawancara terkait promosi ialah dengan memilih tempat-tempat yang strategis untuk digunakan dalam promosi. Selain itu media yang dipakai adalah website, whats app, sosial media, spanduk, dan benner. “Promosi kita sesuai hasil rapat ya datang ke sekolah sekolah, memberikan poster, proposal, kemudian juga melalui website kita, WA kita, melalui sosial media. Spanduk, bener yang ditempatkan di SD.”14

11Ibid.

12

Hasil wawancara dengan bapak Danny Deva, S.Pd, Ketua Panitia program open house di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (12 Juni 2017).

13

Hasil wawancara dengan saudara Bagus Andika Setiawan, Ketua IPM di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (10 Juni 2017).

14Ibid

(60)

54

h. Perencanaan kegiatan

Perencanaan kegiatan dalam open house yang diadakan SMP Muhammadiyah 11 ada empat yaitu tryout, motivasi, pentas seni dan pameran. Seperti halnya diungkapkan oleh ketua panitia.

“Perencanaannya ini, kita merencanakan model open housenya itu seperti apa, karena banyak model open house dibeberapa sekolahan. Karena target kita open house adalah untuk mencari siswa baru maka dari itu kita sepakat rapat itu menghasilkan sebuah keputusan model try out kelas 6 kemudian model dua penampilan pentas seni dari anak anak, kemudian untuk menarik minat karena tidak semua anak SD itu tertarik maka dari itu kita menghadirkan moivator. Begitu seting acaranya ketika rapat.”15

“Untuk pamerannya ada Hizbul Wathon, intrepreneur, design grafis, tapak suci, untuk yang menghendel IPM dan pelatih ekstrakurikuler dan siswa yang mengikutinya. Untuk komite juga membuka stand pada acara tersebut.”16

Sebab itulah peneliti menggambarkan lebih jelas tentang perencanaan masing-masing kegiatan tersebut.

1) Tryout

a) Tujuan

Pada perencanaannya tryout memang mkenjadi inti acara karena memang hal tersebut akan menarik hati siswa untuk berlatih menjawab soal dengan benar sebelum ujian sekolah dilaksanakan.

15Ibid

.

16

(61)

55

b) Tempat kegiatan

Dalam perencanaannya sendiri memilih kelas sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena lokasinya disekolah akan lebih maksimal jika dilaksanakan dikelas.

“Lokasi perkegiatan rencana dihalaman, atau didepan sekolah. Karena jika dilaksanakan dihalaman kapasitas tidak memadai untuk undangan. Dan kalau di dalam kurang gebyar, makanya kita memilih depan sekolah sebagai panggung utamanya. Kemudian hasil rapatnya ada di depan sekolah. Kita bikin terop ples panggung ples pameran produk dan ekstra anak-anak. Tujuannya agar ramai dan masyarakat bisa melihat langsung. Untuk tryoutnya dikelas masing-masing. “17

c) Kebutuhan kegiatan

Dari wawancara dengan ketua panitia, kebutuhan dari pada

tryout dipasrahkan sepenuhnya kepada LBB plankton.

“Untuk tryout kerjasama dengan LBB plankton yang ada disimo, kebetulan dia juga sebagai pembicara, jadi ada take and

give, mereka juga ikut promosi. Jadi kita gak kena chas sama sekali Cuma tenaga dua orang operasional, jadi kita gak kena

chas, dari soal kita hanya menggandakan aja, LJK, scanner semua dari sana. Penilaian pengoreksi juga dari sana. Semua motivator tidak kena chas, anggaran dari sekolah dan sponsor, tenda ada yang nyewa dan ada yang sponsor dari LKMK dan Dinas Peternakan. Untuk terop stand dan sound nyewa.”18

2) Seminar motivasi a) Tujuan

Dari hasil wawancara seminar motivasi sendiri mempunyai tujuan untuk memberi pengetahuan kepada orang tua tentang

17Ibid

.

18Ibid

(62)

56

cara mendidik anak. Selain itu tujuannya adalah menunggu hasil pengumuman tryout karena memang dalam pengkoreksian panitia atau tim yang bertugas membutuhkan waktu.

b) Tempat kegiatan

Berdasarkan keterangan dari ketua panitia ada dua opsi tempat antara dihalaman sekolah atau didepan sekolah. Setelah dirapatkan akhirnya terpilih didepan sekolah dengan berbagai pertimbangan.

“Lokasi perkegiatan rencana dihalaman, atau didepan sekolah. Karena jika dilaksanakan dihalaman kapasitas tidak memadai untuk undangan. Dan kalau di dalam kurang gebyar, makanya kita memilih depan sekolah sebagai panggung utamanya. Kemudian hasil rapatnya ada di depan sekolah.“19

c) Kebutuhan kegiatan

Kebutuhan seminar motivasi sendiri adalah terop dan soundsystem serta benner hal ini dijelaskan langsung oleh ketua panitia.

“Kita bikin terop ples panggung ples pameran produk dan ekstra anak-anak. Tujuannya agar ramai dan masyarakat bisa melihat langsung. Untuk tryoutnya dikelas masing-m

Gambar

Gambar 1. bagan perencanaan open house
Tabel 1.
Gambar 2. Suasana tryout
Gambar 3. Acara seminar motivasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang parah, struktur sudah tidak lagi mampu menahan gaya lateral karena. penurunan namun struktur belum

 Pada Februari 2016 Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan menyerap tenaga kerja hampir separuh penduduk 15 tahun ke atas yang

Dengan demikian sebesar 74,1% variabel Brand Association Reebok dapat dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Maka dengan ini penulis berencana membuat suatu aplikasi missing lyric lagu wajib nasional menggunakan perangkat telepon seluler yang berbasis Android dengan

yaitu air bersih dll. - peningkatan sarana produksi pertanian. Adapun pagu indikatif besaran alokasi bantuan keuangan daerah Propinsi Jawa Tengah dan bantuan keuangan daerah

Tujuan dari pendidikan yang dijalankan Tamansiswa adalah membangun anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka lahir batin, luhur

[r]

Dengan ini diberitahukan setelah diadakan evaluasi oleh Panitia menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan telah mendapat Penetapan Pemenang dari Ketua Panitia