• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR-12 Bongkar Muat Peralatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PR-12 Bongkar Muat Peralatan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENELITIAN LAUT

DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-12

Rev : 00

PROSEDUR

Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

BONGKAR MUAT PERALATAN

PENELITIAN

Halaman : 1 dari 4

1. Ruang Lingkup

Proses kegiatan yang dimulai dari luar kapal ke atas kapal ataupun sebaliknya, pada saat kapal sandar di dermaga/tender dipelabuhan atau pada saat kapal lego jangkar melakukan kegiatan penelitian.

2. Tujuan

Untuk memudahkan menaik turunkan barang/peralatan penelitian dari/ke kapal serta menjaga kerapian serta keamanan barang/peralatan penelitian pada saat berada didalam kapal.

3. Acuan

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 17 tahun 2000 pedoman penanganan bahan/barang berbahaya dalam rangka kegiatan pelayaran di Indonesia.

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 33 tahun 2001 tentang Menteri Perhubungan dan perusahaan angkutan laut.

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 14 tahun 2002 tentang penyelenggaraan dan pengusaha bongkar muat barang dari dan ke kapal.

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 25 tahun 2002 pedoman dasar perhitungan tarif

pelayanan jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal pelabuhan.

4. Definisi

Bongkar Muat Barang/Peralatan Penelitian adalah Proses kegiatan menaikan dan menurunkan barang baik itu peralatan penelitian maupun barang-barang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan penelitian dari pelabuhan kekapal atau dari kapal ke pelabuhan dengan rapi dan aman.

5. Penanggungjawab  Nakhoda

 Health, Safety, and the Environment (HSE)  Perwira Kapal saat bertugas

 Operator Crane

 Koordinator kegiatan penelitian (petugas/pengguna) atau penyewa kapal

6. Pelaksana

 Nakhoda dan Crew Kapal

 Health, Safety, and the Environment (HSE)  Operator Crane

 Staf Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis

 Koordinator kegiatan penelitian (petugas/pengguna) atau penyewa kapal

7. Waktu

 Pemberitahuan dari Koordinator atau Penyewa Kapal selama 1 (satu) hari.

 Nakhoda dan Crew Kapal Menyiapkan tempat loading (pemuatan) selama 1 (satu) hari.  Staf Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis memberitahukan kepada pihak

terkait (Ka. Pelabuhan/Syahbandar) selama 1 (satu) hari.

(2)

PUSAT PENELITIAN LAUT

DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-12

Rev : 00

PROSEDUR

Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

BONGKAR MUAT PERALATAN

PENELITIAN

Halaman : 2 dari 4

8. Tempat

 Pelabuhan LIPI jl. Syaranamual Guru-Guru Poka Ambon  Pelabuhan tempat singgah atau berlabuh/lego jangkar.

9. Langkah

1) Koordinator Penelitian atau Pengguna/Penyewa Kapal memberitahukan rencana pengiriman/pemuatan atau bongkar muat (loading) peralatan penelitian kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini Sub Bidang Sarana Teknisl dan Nakhoda Kapal yang berkaitan dengan izin dari Otoritas Pelabuhan.

2) Koordinator Penelitian atau Pengguna/Penyewa Kapal memberitahukan pengelompokan berdasarkan sifat barang yang dikapalkan berdasarkan IMO (International Maritime Organisation), berupa :

 Menurut kemasan / packing barang (jenis bahan kimia biasa, berbahaya atau yang

lainya);

 Tanda – tanda / marking / labeling di barang;  Packing list peralatan penelitian;

 Akan sangat membantu apabila kita dapatkan informasi muatan/peralatan

penelitian sedini mungkin (bisa merencanakan penempatan di gudang, atau menentukan muatan atau peralatan mana yang kita siapkan lebih dulu di sisi kapal dalam kegiatan survey termasuk alur kegiatan penelitian/Tor Penelitian).

3) Persiapan melaksanakan pekerjaan dan Crew kapal membantu menaikan barang-barang/peralatan penelitian yang akan dinaikan diatas kapal dengan menyiapkan checklist barang/peralatan penelitian dan penempatannya.

4) Barang/peralatan penelitian yang membutuhkan tempat atau tidak dapat diangkut menggunakan crane kapal menjadi tanggung jawab koordinator atau pengguna kapal.

5) Apabila barang-barang/peralatan penelitian tersebut yang bersifat mebahayakan dalam pekerjaan survey/pelayaran atau dapat mempengaruhi stabilitas (stability) kapal maka crew/perwira kapal berhak menolak untuk menaikan barang-barang/peralatan penelitian tersebut, dicatat dan dilaporkan kepada Nahkoda.

6) Nahkoda dan Crew Kapal setelah menaikan dan menurunkan barang-barang/peralatan penelitan tidak bertanggung jawab lagi apabila terdapat kekurangan, kerusakan dan sebagainya pada peralatan penelitian tersebut.

7) Apabila dalam pekerjaan survey tersebut terdapat kesalahan perakitan atau kerusakan yang terdapat pada peralatan penelitian maka hal ini menjadi tanggung jawab Pengguna/Koordinator Penelitian atau Penyewa Kapal.

8) Barang-barang/peralatan penelitian yang telah selesai digunakan menjadi tanggung jawab pengguna barang/peralatan penelitian untuk membersihkan, merapikan, serta pengepakan (packing barang) peralatan penelitian, dan dipastikan tidak ada yang tertinggal ataupun tercecer diatas kapal karena pihak kapal tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.

(3)

PUSAT PENELITIAN LAUT

DALAM

ID : P2LD-PR-BSP-12

Rev : 00

PROSEDUR

Tgl. Berlaku : 2 Agustus 2016

BONGKAR MUAT PERALATAN

PENELITIAN

Halaman : 3 dari 4

9) Koordinator Penelitian atau Pengguna/Penyewa Kapal memberitahukan rencana penurunan barang/peralatan penelitian saat kapal menuju pelabuhan dan penurunan peralatan penelitian tidak dapat dilakukan saat kapal baru tiba di pelabuhan.

10) Penurunan peralatan penelitian dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sama saat pemuatan barang/peralatan diatas kapal. Crew kapal menurunkan barang/peralatan penelitian bila seluruh pengguna peralatan penelitian mengetahui dan ikut mengawasi atau mengecek dan dipastikan bahwa barang/peralatan penelitian aman sampai ke atas pengangkutan (media transportasi).

(4)

SUBID SARANA KAPAL

BIDANG SANANA PENELITIAN

SOP

ID DOK : REV.: 0

PENANGANAN KERUSAKAN KAPAL /

MENGHADAPI KEADAAN DARURAT PADA

WAKTU KAPAL TABRAKAN

TGL: 24/04/2014 Hal. 3 dari 4

11) Selesai.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini berisikan analisis data yang peneliti buat adalah analisis data dan pembahasan konseling Islam dengan terapi istigfar sebagai upaya meningkatkan

Senyawa kimia dan reaksi yang dapat menghasilkan spesies oksigen yang potensial bersifat toksik dapat dinamakan pro-oksidan. Sebaliknya, senyawa dan reaksi yang mengeluarkan

Ternyata sebuah hal yang dinyatakan sangat sulit dan hampir tidak mungkin dilakukan pada awal kemunculan MD5, yaitu menemukan dua buah pesan yang memiliki nilai hash MD5 yang sama,

Jika informasi mengenai peraturan lainnya yang berlaku belum tersedia di bagian lain dalam lembaran data keselamatan bahan ini, maka hal ini akan dijelaskan dalam bagian ini.

Namun begitu, walaupun sumber-sumber berita mempunyai pengaruh kuasa dalam membentuk rangka sesebuah wacana berita, analisis makro-struktur menunjukkan beberapa rangka berita

Kerja praktek ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan dan mempraktikan langsung di beberapa bagian proses produksi, wawancara, dan diskusi dengan

Caritas Switzerland pun terpaksa merelokasi 112 penerima manfaat ke Blang Beurandang, karena gelombang pasang telah mengakibatkan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

pelarut metanol kemudian difraksinasi menggunakan pelarut n -heksana. Hasil fraksi kemudian diskrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakteri menggunakan teknik