1
Tanjung Pinang, 28 Maret 2016
KONSULTASI PUBLIK RANWAL RPJMD
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Pengertian RPJMD
Pasal 263 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2014
Penjabaran
visi, misi, dan program kepala daerah
,
yang
memuat
tujuan,
sasaran,
strategi,
arah
kebijakan
,
pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta
program
Perangkat
Daerah
dan
lintas
Perangkat Daerah
yang disertai dengan
kerangka
pendanaan bersifat indikatif
untuk jangka waktu 5
4
TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan
Pembahasan dan persetujuan
bersama RANPERDA RPJMD
VISI, MISI RPJMN/ RPJMD
Provinsi
Perumusan Indikasi rencana
program prioritas &
Kerangka Kebijakan umum
dan program pembangunan
daerah
9
Perumusan Strategi dan arah
kebijakan
Analisis Gambaran
umum kondisi daerah & pengelolaa n keuangan
daerah
Perumusa n Penjelasan
visi dan misi serta
Tujuan
Sistematika RPJMD 2016-2021
Bab I
Pendahuluan
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Bab IV Analisis Isu Strategis
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab VI
Strategi dan Kebijakan
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bab VIII
Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Sistematika RPJMD 2016-2021
Bab I Pendahuluan,
berisi latar belakang, dasar hukum, maksud
dan tujuan, dan sistematika RPJMD.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
, berisi gambaran kondisi
daerah dilihat dari Aspek Geografis dan Demografis, Aspek
Pelayanan Umum, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan Aspek
Daya Saing.
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
, berisi kinerja
dan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, serta kerangka
pendanaan pembangunan daerah.
Bab IV Analisis Isu Strategis
, berisi permasalahan pembangunan
daerah, dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,
berisi tentang visi, misi,
Sistematika RPJMD (lanjutan)
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,
berisi visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka
menengah.
Bab VI Strategi dan Kebijakan,
berisi Kebijakan Nasional
dalam RPJMN Tahun 2015-2019, dan Strategi dan Kebijakan
Jangka Menengah Daerah.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Dereah
,
berisi kebijakan umum dan program pembangunan yang
mendukung pelaksanaan misi.
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan
, berisi program prioritas RPJMD.
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
, berisi indikator
kinerja dan target kinerja dalam pembangunan jangka
menengah daerah
Provinsi Kepulauan Riau dibentuk
berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada tgl 24 -9- 2002
namun penyelenggaraan secara de facto dimulai pada Tgl. 1-7- 2004.
Luas Wil : 251.810 km2 Selatan : Prov.Babel, Jambi
Barat : Singapura, Malaysia, Riau Timur : Malaysia. Kalbar
GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Pertumbuhan Ekonomi
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Kepulauan Riau dengan
Nasional Tahun 2010-2015 (%)
Dalam kurun waktu tahun
2010-2014, trend
pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Kepri
menunjukkan peningkatan,
namun menurun pada
tahun 2015.
Pada tahun 2010
pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,71%, pada tahun
2012 pertumbuhan
mencapai angka tertinggi
sebesar 7,63%, dan pada
tahun 2015 pertumbuhan
sebesar 6,02%.
6.71 6.96
7.63
7.11 7.32
6.02
6.22 6.49 6.23
5.78
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Pertumbuhan Ekonomi (lanjutan)
2. Inflasi
Inflasi di Provinsi Kepri selama 2011-2014 sangat fluktuatif (antara 2,02%– 10,09%).
Penyebab utama inflasi di Provinsi Kepri adalah adanya perubahan harga BBM yang berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok lainnya, naiknya biaya angkutan barang-barang konsumsi yang berasal dari lain daerah (bahan pangan pokok dan barang-barang kebutuhan sektor usaha), karena termasuk wilayah kepulauan.
Tindak lanjutnya yang perlu dilakukan: menciptakan sistem transportasi dan distribusi barang dan jasa yang lebih efisien antar daerah dan sekaligus memperbaiki sistem distribusi barang/jasa yang pada gilirannya menurunkan biaya sistem distribusi logistik di Provinsi Kepri
Laju Inflasi di Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 (%)
3. Indeks Pembangunan Manusia
IPM terendah di Kabupaten Lingga,
kemudian Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Karimun.
Usia harapan hidup sebesar 69,15 tahun.
Angka Harapan Sekolah selama 12,51 tahun.
Rata-rata Lama Sekolah selama 9,64 tahun.
Pengeluaran Perkapita sebesar Rp 13.019.000.
IPM Provinsi Kepri tahun 2014 dengan metode baru sebesar 73,40, tertinggi diantara provinsi se wilayah Pulau Sumatera.
66.42 66.75
68.06 68.24 68.27 68.81 68.87 69.36
4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Per Kapita
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp juta)
42.648 45.469 49.644 87.630 95.400 103.030
0
20
40
60
80
100
120
5. Tingkat Kemiskinan
Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat
Kemiskinan Provinsi Kepri Tahun
2010 - 2015
Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Prov. Kepri dengan Provinsi Lain di Wilayah Sumatera, dan Nasional Tahun 2015
Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan dari sebesar 8,13% pada tahun 2010 menjadi 5,78% pada tahun 2015.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tingkat kemiskinan provinsi Kepri terendah kedua setelah Bangka Belitung.
6.79 6.83 6.30 6.40 5.78
100,000
Tingkat Pengangguran
terbuka fluktuatif
dengan
kecenderungan
menurun.
6. Tingkat Pengangguran Terbuka
0
4.79 4.96 5.08 5.14
6.23 6.5 6.56 6.69 9.02
TPT Provinsi Kepri pada
tahun 2014 tertinggi
kedua setelah Provinsi
Aceh, menunjukkan
perlu ada peningkatan
kesempatan kerja dan
berusaha.
7. Indeks Pembangunan Gender
dan Indeks Pemberdayaan Gender
Perbandingan IPG Provinsi Kepri dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Tahun 2014
Grafik IPG Kepri 2010-2014
IPG baru mencapai 93,2, menandakan bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam
pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau masih perlu ditingkatkan.
Capaian IPG Provinsi Kepulauan Riau pada
tahun 2014 lebih rendah dibandingkan provinsi
Sumatera Barat.
92.05 92.11 92.23 92.81
93.2
2010 2011 2012 2013 2014
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Netto (Milyar
Rupiah) tahun 2010-2015
1,858 1,877
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mily
ar
Perkembangan Unsur-Unsur Pendapatan Daerah
Tahun 2010
–
2015 (Milyar Rupiah)
Baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan
yang sah mengalami peningkatan.
521 621
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bi
ll
ions
PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN
Proporsi Unsur-Unsur Pendapatan Daerah
Terhadap Total
Pendapatan Tahun 2010-2015 (%)
Komposisi terbesar terhadap total pendapatan berasal dari dana perimbangan.
Ada Kecenderungan peningkatan proporsi PAD dan penurunan proporsi dana
perimbangan terhadap total pendapatan.
28.04
Perkembangan Belanja Tidak Langsung
dan Belanja
Langsung
Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah)
Proporsi Belanja Langsung terhadap total belanja fluktutatif cenderung turun dari tahun 2010 - 2014
Proporsi Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung
Tahun 2010-2015 (%)
30.32
Proporsi Belanja Pegawai pada BTL terhadap Total Belanja
Tahun 2010-2015 (%)
Proporsi Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung mengalami
penurunan, namun meningkat pada tahun 2015
9.36
9.87
9.44
8.14
7.61
10.80
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Perkembangan Unsur-Unsur Belanja Langsung Tahun
2010-2015 (Milyar Rupiah)
Proporsi Belanja Modal Terhadap BL dan Terhadap Total
Belanja
Tahun 2010
–
2014 (%)
Proporsi belanja modal sangat fluktuatit, relatif rendah.
54.55
23.93
21.71
25.84
34.21
24.63
38.01
13.35
11.66
14.47
21.68
13.10
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Kapasitas Fiskal Tahun 2010-2015 (Rupiah)
No Uraian REALISASI
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Pendapatan
1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.501.557.017.751
2. Penerimaam
Pembiayaan 249.257.544.323 375.005.363.546 290.737.799.125 514.289.373.508 538.527.772.257 136.340.165.010
Total penerimaan
2.107.518.858.220 2.251.884.456.375 2.764.149.408.463 3.358.007.305.188 3.457.713.104.131 2.637.897.182.761
Dikurangi:
3. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
529.260.526.131 734.069.380.935 744.239.602.581 798.442.964.053 924.571.231.118
Kapasitas riil kemampuan keuangan
Proyeksi Pendapatan Tahun 2016-2021
(rupiah)
No JENIS PENERIMAAN Target Penerimaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 PENDAPATAN 3.026.806.718.975 3.106.064.482.716 3.403.955.024.390 3.714.529.065.722 4.087.207.400.287 4.611.452.248.238
A PENDAPATAN ASLI
DAERAH 1.109.056.419.500 1.129.706.876.510 1.236.711.521.657 1.364.837.785.037 1.491.039.589.109 1.648.997.065.605 1 PAJAK DAERAH 1.040.848.919.500 1.056.839.200.000 1.151.954.728.000 1.268.972.336.360 1.385.818.669.096 1.530.694.363.539 2 RETRIBUSI DAERAH 3.062.500.000 3.258.176.510 3.486.343.657 3.717.953.677 3.958.675.513 4.214.233.116
3 LAIN-LAIN PAD YANG
SAH 65.145.000.000 69.609.500.000 81.270.450.000 92.147.495.000 101.262.244.500 114.088.468.950 B DANA PERIMBANGAN 1.641.530.391.475 1.625.625.614.420 1.781.952.293.816 1.907.444.637.687 2.110.215.850.020 2.428.426.161.544 1 BAGI HASIL PAJAK /
BUKAN PAJAK 621.425.775.475 529.514.857.700 567.799.295.824 619.009.813.179 682.078.201.769 773.579.623.568 2
DANA ALOKASI UMUM 866.810.696.000 927.487.444.720 1.020.236.189.192 1.071.247.998.651 1.178.372.798.516 1.355.128.718.294 3 DANA ALOKASI KHUSUS 153.293.920.000 168.623.312.000 193.916.808.800 217.186.825.856 249.764.849.734 299.717.819.681 C LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
276.219.908.000 350.731.991.786 385.291.208.917 442.246.642.998 485.951.961.158 534.029.021.090
1 DANA PENYESUAIAN
DAN OTONOMI DAERAH 275.000.000.000 349.357.458.000 383.793.203.800 440.612.184.370 484.173.402.807 532.090.743.088
2 TAMBAHAN
PENGHASILAN GURU 55.200.000 59.064.000 64.970.400 74.715.960 82.187.556 94.515.689 3 SUMBANGAN PIHAK
Isu Strategis Provinsi Kepri
1. Kemiskinan perlu terus diturunkan
Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau cenderung
menurun dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 8,13%
(137.072 jiwa) pada tahun 2010 menjadi 6,24% (122.398
Jiwa) pada tahun 2015, namun angka ini masih lebih tinggi
jika dibandingkan Bangka Belitung (4,97%)
2. Pengangguran cukup tinggi
3. Kualitas Pembangunan Manusia belum optimal
IPM
Provinsi
Kepulauan
Riau
menunjukkan
kecenderungan
meningkat. Angka IPM pada tahun 2014 sebesar 73,40, perlu terus
ditingkatkan agar kualitas SDM semakin baik, sehingga Angka Usia
Harapan Hidup, Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan
Sekolah, dan Tingkat pengeluaran perkapita (daya beli) semakin
tinggi.
4. Kesetaraan dan Keadilan Gender masih rendah
IPG Provinsi Kepri pada tahun 2014 baru mencapai 93,20, dan IDG
tahun 2013 sebesar 60,79. IPG Provinsi Kepri masih masih perlu
ditingkatkan hingga mendekati angka 100. Dilihat capaian
masing-masing indikator pembentuk IPG dan IDG, secara umum masih
terdapat kesenjangan hasil pembangunan antara laki-laki dan
perempuan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.
5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan masih rendah
Pemerataan dan kualitas pendidikan masih belum optimal,
terkendala pada kondisi geografis masing-masing kabupaten/kota
yang dipisahkan oleh laut. APK SMA/SMK/MA relatif rendah, baru
mencapai 89,37% pada tahun 2015. Pemerataan guru pada wilayah
terpencil belum merata.
6. Derajat Kesehatan Masyarakat belum optimal
Derajad kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau belum optimal. Angka
Usia Harapan Hidup tahun 2014 sebesar 69,97 tahun, AKI sebesar
137 per 100.000 KH, AKB sebesar 16 per 1.000 KH, AKBa sebesar 25
per 1000 KH dan Gizi Buruk sebesar 0,53%. Prevalensi penyakit
menular dan penyakit tidak menular juga cukup tinggi.
7. Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Belum Memadai
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2015
sebesar
71,97
%, Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 10,20%,
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air
minum layak 73,57%, Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sanitasi dasar 71,35%.
8. Kesenjangan Antar Daerah Cukup Tinggi
Ketimpangan pedapatan antar kelompok pendapatan menunjukkan
angka yang cukup tinggi sebesar 0,36 pada tahun 2013.
9. Pengembangan Wilayah Perbatasan Belum Optimal
Kepulauan Riau memiliki 19 Pulau Terluar (Karimun 2, Batam 4,
Bintan 1, Natuna 7, Anambas 5) yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga. Baru 1.795 pulau dari 2.408 pulau yang diakui dan
613 masih dalam proses penetapan di PBB. Tingkat pengembangan
wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga belum optimal.
10. Kapasitas Fiskal Daerah Yang Terbatas
Kapasitas keuangan daerah untuk membiayai belanja daerah relatif
kecil, pada tahun 2014 hanya Rp 2,533 trilyun.
11 Pengembangan Kemaritiman dan pariwisata
Kepulauan Riau memiliki luas wilayah laut seluas 96% dengan
potensi maritim dan wisata yang besar, namun saat ini belum
dikembangkan
12 Konektivitas Antar Pulau dan Antar Kabupaten Kota
Transportasi udara (penerbangan komersial) belum menjangkau
seluruh Kabupaten; Transportasi antar pulau belum memadai dari
aspek sarpras (pelabuhan dan dermaga dan kapal angkutan umum).
Hal ini ditandai dengan jumlah pelabuhan internasional 11 unit,
Jumlah pelabuhan barang internasional 6 unit, Pelabuhan Perintis 5
unit, Pelabuhan Samudera 3 unit.
13. Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan yang Tinggi
Situasi
kerentanan
terhadap
kerawanan
pangan
di
kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tergolong tinggi.
Berdasarkan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan
kabupaten/kota,
di
Provinsi
Kepulauan
Riau
terdapat
sebanyak 32 prioritas I desa/kelurahan yang memiliki
kerentanan pangan sangat tinggi, 53 desa/kelurahan prioritas
II, dan 76 desa/kelurahan prioritas III
1. Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberi
rasa aman
pada seluruh WN
2. Membangun
tata kelola Pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan
memperkuat daera
h-daerah dan
desa dalam kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia
6. Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar internasional
7. Mewujudkan
kemandirian
ekonomi
dengan
menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan
revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh
kebhinekaan
dan memperkuat restorasi sosial
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum
Keamanan dan
Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Pendidikan Kesehatan Perumahan
Antarkelompok Pendapatan
Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur Kedaulatan Pangan
Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan
Kemaritiman dan Kelautan
Pariwisata dan Industri 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
Mental / Karakter
Proyeksi Tim
2016
2017
2018
2019
Prov Kepri
6,69
6,81
6,93
7,05
Past
Performance
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Prov Kepri
7,19
6,66
6,82
6,13
6,45
6,02
7.19
6.45 6.57 6.69
6.81
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN Versi Tim Kajian
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45 6,70 7,40 7,00 7,50 7,50
Versi Tim Kajian 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45
6,02
6,69 6,81 6,93 7,05Perubahan -0,53 0,16 -0,69 0,32 Hasil Smothing 0,12 Average -0,185
Proyeksi Tim
2015
2016
2017
2018
2019
Prov Kepri
5,78
(sept 2015) 5,81 (5,33) 5,36 (4,88) 4,91 (4,47) 4,47 (4,12)Past Performance
2010
2011
2012
2013
2014
Prov Kepri
8,13 6,79 6,83 6,35 6,708.13
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN Versi Tim Kajian
Grafik Perbandingan Target Penurunan Kemiskinan Versi RPJMN dengan
Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7 5,10 4,60 4,30 3,80 3,40
Versi Tim Kajian 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7
5,78
5,81 5,36 4,91 4,47Proyeksi Tim
2015
2016
2017
2018
2019
Prov Kepri
6,20
(agt2015) 5,72 5,23 4,75 4,26
Past Performance
2010
2011
2012
2013
2014
Prov Kepri
6,90 7,80 5,37 5,63 6,69Grafik Perbandingan Target Penurunan TPT Versi RPJMN dengan
Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021
6.90
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN Versi Tim Kajian
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Versi RPJMN 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69 5,10 4,80 4,60 4,30 4,10
Versi Tim Kajian 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69
6,20
5,72 5,23 4,75 4,26VISI
PERMENDAGRI 54/2010
•
Visi
pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pilkada. Visi
menggambarkan
arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai (
desired future
) dalam masa jabatan selama 5 tahun.
•
Misi
adalah
rumusan
umum
mengenai
upaya-upaya
yang
akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting
untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk
mencapai visi.
PRIORITAS RPJPD KEPULAUAN RIAU
TAHAP III (TAHUN 2015 -2020)
•
Kebijakan
pada
peride
ini
ditujukan
untuk
lebih
memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh
di
berbagai
bidang
dengan
menekankan kepada
peningkatan daya saing ekonomi
yang berlandaskan
kepada pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang
berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara terus menerus.
•
Pada periode ini diprioritaskan untuk terus
melanjutkan penataan,
pembinaan dan
pengembangan
organisasi pemerintahan
daerah.
Pemerintah
dan
lembaga
pemerintahan
mulai
menyelenggarakan
pemerintahan
berdasarkan
prinsip
penyelenggaraan
manajemen
modern, baik dalam menjalankan pemerintahan umum, pembangunan
dan pelayanan publik.
Meningkatkan mutu dan kualitas perangkat
pemerintahan
yang didukung dengan jumlah pegawai yang memadai
•
“Terwujudnya Kepulauan Riau
sebagai Bunda Tanah Melayu
yang
Sejahtera
,
Berakhlak Mulia,
Ramah Lingkungan dan
Unggul di
Ramah
Lingkungan
Bunda Tanah
Melayu yang
Sejahtera
Unggul di
Bidang
Maritim
Berakhlak
Unsur Visi
Sebagai Bunda Tanah Melayu
Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi wilayah
yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu dalam kehidupan
masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut dilestarikan agar tidak pudar
terpengaruh oleh budaya luar.
Sejahtera
Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman
sentosa
dan makmur
;
selamat
(
terlepas
dari
segala macam gangguan
,
kesukaran
, dsb).
Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu masyarakat yang terpenuhinya
kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan
jaminan sosial).
Berakhlak Mulia
Ramah Lingkungan
Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau
diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat, asri, dan nyaman
sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan lingkungan dan sistem
pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang yang memenuhi aspek daya
dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang terbuka hijau yang memadai.
Unggul di Bidang Maritim
Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita-citakan
memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu mewujudkan
tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir Provinsi
Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, Indonesia, dan ekspor; meningkatkan
kontribusi sektor kelautan bagi perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan
PAD) secara signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar;
meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan,
seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya dukung lingkungan dan
kelestarian sumberdaya kelautan.
PENYEMPURNAAN RUMUSAN MISI DALAM RPJMD
1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,
berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.
2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur
berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar
kabupaten/kota.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber
Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian
untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal
(investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan
dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur
birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta
Misi Fokus Misi Program Unggulan
1.Mengembangkan
perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis, berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.
1. Perwujudan provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program pengelolaan kekayaan budaya.
2. Penegakan perda Provinsi dan Peraturan Gubernur dan antisipasi potensi gangungan keamanan dan ketertiban
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
2.Meningkatkan daya saing
ekonomi melalui
pengembangan
infrastruktur berkualitas
dan merata serta
meningkatkan
keterhubungan antar kabupaten/kota.
1. Pengembangan dan
pembangunan sarana dan prasarana perhubungan darat
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
2. Pengembangan dan
pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan laut
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
3. Pengembangan dan
pembangunan sarana dan prasarana perhubungan udara
Misi Fokus Misi Program Unggulan
Lanjutan Misi Ke 2 5. Peningkatan sarana prasarana pengairan untuk mendukung produktivitas pertanian
Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
6. Peningkatan akses sanitasi (air limbah, persampahan, drainase) bagi masyarakat
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
7. Peningkakatan sarana prasarana penyediaan pasok air bersih
Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih/air minum
8. Peningkatan dukungan layanan infrastruktur dasar pemukiman dan perumahan
Program lingkungan sehat perumahan
9. Peningkatan ratio elektrifikasi Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
10. Pengembangan wilayah perbatasan
Misi Fokus Misi Program Unggulan
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.
1. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan menengah atas
Program pendidikan menengah
Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan 2. Peningkatan kesempatan
masyarakat untuk
bersekolah di Perguruan Tinggi terutama pendidikan diploma/politkenik untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja kelas
menengah
Program fasilitasi pendidikan tinggi
3. Peningkatan mutu pendidikan
Program peningkatan mutu pendidikan
Program manajemen pelayanan pendidikan
4. Peningkatan kualitas ketrampilan dan
profesionalisme tenaga kerja/pencari kerja melalui sertifikasi profesi
Misi Fokus Misi Program Unggulan
4. Meningkatkan derajat
kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Pencegahan dan penanganan penyakit menular termasuk HIV/AIDS
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular
3. Peningkatan Akses dan mutu pelayanan kesehatan
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS
Program peningkatan SDM Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
4. Peningkatan usaha promotif dan preventif kesehatan
Program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat 5. Percepatan penurunan angka
kemiskinan
Program pengentasan kemiskinan
Program pengembangan ekonomi pedesaan
Program Pemberdayaan Masyarakat 6. Peningkatan kesetaraan gender
dan perlindungan anak.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Perempuan dan Anak 7. Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan Potensi sumberdaya kesejahteraan sosial
Program Rehabilitasi Sosial
Misi Fokus Misi Program Unggulan
5.Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk
mendukung percepatan
pertumbuhan ekonomi dan
mengurangi kesenjangan
antar wilayah serta
meningkatkan ketahanan
pangan
1. Peningkatan kapasitas/produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya
Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan perikanan tangkap
2. Pengembanganan minapolitan Program pengembangan budidaya
perikanan
3. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan
Program pengembangan perikanan tangkap
4. Penataan ruang wilayah pesisir dan laut terpadu dengan wilayah darat, untuk percepatan pengembangan cluster industri perikanan dan pariwisata
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (Kelautan dan Perikanan)
Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
(LingkunganHidup)
5. Pembangunan dan pengembangan pariwisata pantai dan laut serta jasa kelautan lainnya
Program Pengembangan Destinasi pariwisata
6. Peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura untuk memenuhi kebutuhan wilayah provinsi
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
7. Meningkatkan ketersediaan pasok pangan pada seluruh wilayah kabupaten/kota
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
8. Menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan utama agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Misi Fokus Misi Program Unggulan
6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal
(investasi) dan
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
1. Peningkatan jumlah investasi dengan peningkatan promosi potensi investasi serta berbagai paket kemudahan pelayanan periijinan.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2. Pengembangan UMKM Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah 7.Meneruskan pengembangan
ekonomi berbasis industri dan
perdagangan dengan
memanfaatkan bahan baku lokal.
1. Pembangunan dan pengembangan industri pengolahan hasil-hasil perikanan (skala menengah dan besar)
Program pengembangan
peningkatan dindustri kelautan perikanan, industri berbasis teknologi
2. Pembangunan Techno Park Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan bidang kelautan, pertanian dan
teknologi tinggi
3. Pengembangan perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.
Program Perlindungan
Misi Fokus Misi Program Unggulan
8.Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
1. Peningkatan upaya pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Program Pengawasan dan
Pengendalian pada Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja
tinggi serta
penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.
1. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik
Program peningkatan kualitas pelayanan dan informasi publik
Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media massa
3. Peningkatan kapasitas fiscal daerah