• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Tenaga Ahli RPJMD 2016 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Paparan Tenaga Ahli RPJMD 2016 2021"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

1

Tanjung Pinang, 28 Maret 2016

KONSULTASI PUBLIK RANWAL RPJMD

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

(2)
(3)

Pengertian RPJMD

Pasal 263 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2014

Penjabaran

visi, misi, dan program kepala daerah

,

yang

memuat

tujuan,

sasaran,

strategi,

arah

kebijakan

,

pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta

program

Perangkat

Daerah

dan

lintas

Perangkat Daerah

yang disertai dengan

kerangka

pendanaan bersifat indikatif

untuk jangka waktu 5

(4)

4

TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN RPJMD

Persiapan

Pembahasan dan persetujuan

bersama RANPERDA RPJMD

VISI, MISI RPJMN/ RPJMD

Provinsi

Perumusan Indikasi rencana

program prioritas &

Kerangka Kebijakan umum

dan program pembangunan

daerah

9

Perumusan Strategi dan arah

kebijakan

Analisis Gambaran

umum kondisi daerah & pengelolaa n keuangan

daerah

Perumusa n Penjelasan

visi dan misi serta

Tujuan

(5)

Sistematika RPJMD 2016-2021

Bab I

Pendahuluan

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Bab IV Analisis Isu Strategis

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bab VI

Strategi dan Kebijakan

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab VIII

Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

(6)

Sistematika RPJMD 2016-2021

Bab I Pendahuluan,

berisi latar belakang, dasar hukum, maksud

dan tujuan, dan sistematika RPJMD.

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

, berisi gambaran kondisi

daerah dilihat dari Aspek Geografis dan Demografis, Aspek

Pelayanan Umum, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan Aspek

Daya Saing.

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

, berisi kinerja

dan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, serta kerangka

pendanaan pembangunan daerah.

Bab IV Analisis Isu Strategis

, berisi permasalahan pembangunan

daerah, dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

berisi tentang visi, misi,

(7)

Sistematika RPJMD (lanjutan)

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

berisi visi,

misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka

menengah.

Bab VI Strategi dan Kebijakan,

berisi Kebijakan Nasional

dalam RPJMN Tahun 2015-2019, dan Strategi dan Kebijakan

Jangka Menengah Daerah.

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Dereah

,

berisi kebijakan umum dan program pembangunan yang

mendukung pelaksanaan misi.

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan

, berisi program prioritas RPJMD.

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

, berisi indikator

kinerja dan target kinerja dalam pembangunan jangka

menengah daerah

(8)
(9)

Provinsi Kepulauan Riau dibentuk

berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada tgl 24 -9- 2002

namun penyelenggaraan secara de facto dimulai pada Tgl. 1-7- 2004.

Luas Wil : 251.810 km2 Selatan : Prov.Babel, Jambi

Barat : Singapura, Malaysia, Riau Timur : Malaysia. Kalbar

GAMBARAN UMUM WILAYAH

(10)

1. Pertumbuhan Ekonomi

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi

Provinsi Kepulauan Riau dengan

Nasional Tahun 2010-2015 (%)

Dalam kurun waktu tahun

2010-2014, trend

pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Kepri

menunjukkan peningkatan,

namun menurun pada

tahun 2015.

Pada tahun 2010

pertumbuhan ekonomi

sebesar 6,71%, pada tahun

2012 pertumbuhan

mencapai angka tertinggi

sebesar 7,63%, dan pada

tahun 2015 pertumbuhan

sebesar 6,02%.

6.71 6.96

7.63

7.11 7.32

6.02

6.22 6.49 6.23

5.78

2010 2011 2012 2013 2014 2015

(11)

1. Pertumbuhan Ekonomi (lanjutan)

(12)

2. Inflasi

Inflasi di Provinsi Kepri selama 2011-2014 sangat fluktuatif (antara 2,02%– 10,09%).

Penyebab utama inflasi di Provinsi Kepri adalah adanya perubahan harga BBM yang berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok lainnya, naiknya biaya angkutan barang-barang konsumsi yang berasal dari lain daerah (bahan pangan pokok dan barang-barang kebutuhan sektor usaha), karena termasuk wilayah kepulauan.

Tindak lanjutnya yang perlu dilakukan: menciptakan sistem transportasi dan distribusi barang dan jasa yang lebih efisien antar daerah dan sekaligus memperbaiki sistem distribusi barang/jasa yang pada gilirannya menurunkan biaya sistem distribusi logistik di Provinsi Kepri

Laju Inflasi di Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 (%)

(13)

3. Indeks Pembangunan Manusia

 IPM terendah di Kabupaten Lingga,

kemudian Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Karimun.

 Usia harapan hidup sebesar 69,15 tahun.

 Angka Harapan Sekolah selama 12,51 tahun.

 Rata-rata Lama Sekolah selama 9,64 tahun.

 Pengeluaran Perkapita sebesar Rp 13.019.000.

IPM Provinsi Kepri tahun 2014 dengan metode baru sebesar 73,40, tertinggi diantara provinsi se wilayah Pulau Sumatera.

66.42 66.75

68.06 68.24 68.27 68.81 68.87 69.36

(14)

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Per Kapita

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp juta)

42.648 45.469 49.644 87.630 95.400 103.030

0

20

40

60

80

100

120

(15)

5. Tingkat Kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat

Kemiskinan Provinsi Kepri Tahun

2010 - 2015

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Prov. Kepri dengan Provinsi Lain di Wilayah Sumatera, dan Nasional Tahun 2015

 Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan dari sebesar 8,13% pada tahun 2010 menjadi 5,78% pada tahun 2015.

 Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tingkat kemiskinan provinsi Kepri terendah kedua setelah Bangka Belitung.

6.79 6.83 6.30 6.40 5.78

100,000

(16)

Tingkat Pengangguran

terbuka fluktuatif

dengan

kecenderungan

menurun.

6. Tingkat Pengangguran Terbuka

0

4.79 4.96 5.08 5.14

6.23 6.5 6.56 6.69 9.02

TPT Provinsi Kepri pada

tahun 2014 tertinggi

kedua setelah Provinsi

Aceh, menunjukkan

perlu ada peningkatan

kesempatan kerja dan

berusaha.

(17)

7. Indeks Pembangunan Gender

dan Indeks Pemberdayaan Gender

Perbandingan IPG Provinsi Kepri dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Tahun 2014

Grafik IPG Kepri 2010-2014

IPG baru mencapai 93,2, menandakan bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam

pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau masih perlu ditingkatkan.

Capaian IPG Provinsi Kepulauan Riau pada

tahun 2014 lebih rendah dibandingkan provinsi

Sumatera Barat.

92.05 92.11 92.23 92.81

93.2

2010 2011 2012 2013 2014

(18)
(19)

Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Netto (Milyar

Rupiah) tahun 2010-2015

1,858 1,877

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Mily

ar

(20)

Perkembangan Unsur-Unsur Pendapatan Daerah

Tahun 2010

2015 (Milyar Rupiah)

Baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan

yang sah mengalami peningkatan.

521 621

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bi

ll

ions

PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN

(21)

Proporsi Unsur-Unsur Pendapatan Daerah

Terhadap Total

Pendapatan Tahun 2010-2015 (%)

Komposisi terbesar terhadap total pendapatan berasal dari dana perimbangan.

Ada Kecenderungan peningkatan proporsi PAD dan penurunan proporsi dana

perimbangan terhadap total pendapatan.

28.04

(22)

Perkembangan Belanja Tidak Langsung

dan Belanja

Langsung

Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah)

(23)

Proporsi Belanja Langsung terhadap total belanja fluktutatif cenderung turun dari tahun 2010 - 2014

Proporsi Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung

Tahun 2010-2015 (%)

30.32

(24)

Proporsi Belanja Pegawai pada BTL terhadap Total Belanja

Tahun 2010-2015 (%)

Proporsi Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung mengalami

penurunan, namun meningkat pada tahun 2015

9.36

9.87

9.44

8.14

7.61

10.80

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

(25)

Perkembangan Unsur-Unsur Belanja Langsung Tahun

2010-2015 (Milyar Rupiah)

(26)

Proporsi Belanja Modal Terhadap BL dan Terhadap Total

Belanja

Tahun 2010

2014 (%)

Proporsi belanja modal sangat fluktuatit, relatif rendah.

54.55

23.93

21.71

25.84

34.21

24.63

38.01

13.35

11.66

14.47

21.68

13.10

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2010

2011

2012

2013

2014

2015

(27)

Kapasitas Fiskal Tahun 2010-2015 (Rupiah)

No Uraian REALISASI

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Pendapatan

1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.501.557.017.751

2. Penerimaam

Pembiayaan 249.257.544.323 375.005.363.546 290.737.799.125 514.289.373.508 538.527.772.257 136.340.165.010

Total penerimaan

2.107.518.858.220 2.251.884.456.375 2.764.149.408.463 3.358.007.305.188 3.457.713.104.131 2.637.897.182.761

Dikurangi:

3. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

529.260.526.131 734.069.380.935 744.239.602.581 798.442.964.053 924.571.231.118

Kapasitas riil kemampuan keuangan

(28)

Proyeksi Pendapatan Tahun 2016-2021

(rupiah)

No JENIS PENERIMAAN Target Penerimaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 PENDAPATAN 3.026.806.718.975 3.106.064.482.716 3.403.955.024.390 3.714.529.065.722 4.087.207.400.287 4.611.452.248.238

A PENDAPATAN ASLI

DAERAH 1.109.056.419.500 1.129.706.876.510 1.236.711.521.657 1.364.837.785.037 1.491.039.589.109 1.648.997.065.605 1 PAJAK DAERAH 1.040.848.919.500 1.056.839.200.000 1.151.954.728.000 1.268.972.336.360 1.385.818.669.096 1.530.694.363.539 2 RETRIBUSI DAERAH 3.062.500.000 3.258.176.510 3.486.343.657 3.717.953.677 3.958.675.513 4.214.233.116

3 LAIN-LAIN PAD YANG

SAH 65.145.000.000 69.609.500.000 81.270.450.000 92.147.495.000 101.262.244.500 114.088.468.950 B DANA PERIMBANGAN 1.641.530.391.475 1.625.625.614.420 1.781.952.293.816 1.907.444.637.687 2.110.215.850.020 2.428.426.161.544 1 BAGI HASIL PAJAK /

BUKAN PAJAK 621.425.775.475 529.514.857.700 567.799.295.824 619.009.813.179 682.078.201.769 773.579.623.568 2

DANA ALOKASI UMUM 866.810.696.000 927.487.444.720 1.020.236.189.192 1.071.247.998.651 1.178.372.798.516 1.355.128.718.294 3 DANA ALOKASI KHUSUS 153.293.920.000 168.623.312.000 193.916.808.800 217.186.825.856 249.764.849.734 299.717.819.681 C LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

276.219.908.000 350.731.991.786 385.291.208.917 442.246.642.998 485.951.961.158 534.029.021.090

1 DANA PENYESUAIAN

DAN OTONOMI DAERAH 275.000.000.000 349.357.458.000 383.793.203.800 440.612.184.370 484.173.402.807 532.090.743.088

2 TAMBAHAN

PENGHASILAN GURU 55.200.000 59.064.000 64.970.400 74.715.960 82.187.556 94.515.689 3 SUMBANGAN PIHAK

(29)
(30)

Isu Strategis Provinsi Kepri

1. Kemiskinan perlu terus diturunkan

Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau cenderung

menurun dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 8,13%

(137.072 jiwa) pada tahun 2010 menjadi 6,24% (122.398

Jiwa) pada tahun 2015, namun angka ini masih lebih tinggi

jika dibandingkan Bangka Belitung (4,97%)

2. Pengangguran cukup tinggi

(31)

3. Kualitas Pembangunan Manusia belum optimal

IPM

Provinsi

Kepulauan

Riau

menunjukkan

kecenderungan

meningkat. Angka IPM pada tahun 2014 sebesar 73,40, perlu terus

ditingkatkan agar kualitas SDM semakin baik, sehingga Angka Usia

Harapan Hidup, Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan

Sekolah, dan Tingkat pengeluaran perkapita (daya beli) semakin

tinggi.

4. Kesetaraan dan Keadilan Gender masih rendah

IPG Provinsi Kepri pada tahun 2014 baru mencapai 93,20, dan IDG

tahun 2013 sebesar 60,79. IPG Provinsi Kepri masih masih perlu

ditingkatkan hingga mendekati angka 100. Dilihat capaian

masing-masing indikator pembentuk IPG dan IDG, secara umum masih

terdapat kesenjangan hasil pembangunan antara laki-laki dan

perempuan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.

(32)

5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan masih rendah

Pemerataan dan kualitas pendidikan masih belum optimal,

terkendala pada kondisi geografis masing-masing kabupaten/kota

yang dipisahkan oleh laut. APK SMA/SMK/MA relatif rendah, baru

mencapai 89,37% pada tahun 2015. Pemerataan guru pada wilayah

terpencil belum merata.

6. Derajat Kesehatan Masyarakat belum optimal

Derajad kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau belum optimal. Angka

Usia Harapan Hidup tahun 2014 sebesar 69,97 tahun, AKI sebesar

137 per 100.000 KH, AKB sebesar 16 per 1.000 KH, AKBa sebesar 25

per 1000 KH dan Gizi Buruk sebesar 0,53%. Prevalensi penyakit

menular dan penyakit tidak menular juga cukup tinggi.

(33)

7. Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Belum Memadai

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2015

sebesar

71,97

%, Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 10,20%,

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air

minum layak 73,57%, Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap sanitasi dasar 71,35%.

8. Kesenjangan Antar Daerah Cukup Tinggi

Ketimpangan pedapatan antar kelompok pendapatan menunjukkan

angka yang cukup tinggi sebesar 0,36 pada tahun 2013.

9. Pengembangan Wilayah Perbatasan Belum Optimal

Kepulauan Riau memiliki 19 Pulau Terluar (Karimun 2, Batam 4,

Bintan 1, Natuna 7, Anambas 5) yang berbatasan langsung dengan

negara tetangga. Baru 1.795 pulau dari 2.408 pulau yang diakui dan

613 masih dalam proses penetapan di PBB. Tingkat pengembangan

wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga belum optimal.

(34)

10. Kapasitas Fiskal Daerah Yang Terbatas

Kapasitas keuangan daerah untuk membiayai belanja daerah relatif

kecil, pada tahun 2014 hanya Rp 2,533 trilyun.

11 Pengembangan Kemaritiman dan pariwisata

Kepulauan Riau memiliki luas wilayah laut seluas 96% dengan

potensi maritim dan wisata yang besar, namun saat ini belum

dikembangkan

12 Konektivitas Antar Pulau dan Antar Kabupaten Kota

Transportasi udara (penerbangan komersial) belum menjangkau

seluruh Kabupaten; Transportasi antar pulau belum memadai dari

aspek sarpras (pelabuhan dan dermaga dan kapal angkutan umum).

Hal ini ditandai dengan jumlah pelabuhan internasional 11 unit,

Jumlah pelabuhan barang internasional 6 unit, Pelabuhan Perintis 5

unit, Pelabuhan Samudera 3 unit.

(35)

13. Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan yang Tinggi

Situasi

kerentanan

terhadap

kerawanan

pangan

di

kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tergolong tinggi.

Berdasarkan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan

kabupaten/kota,

di

Provinsi

Kepulauan

Riau

terdapat

sebanyak 32 prioritas I desa/kelurahan yang memiliki

kerentanan pangan sangat tinggi, 53 desa/kelurahan prioritas

II, dan 76 desa/kelurahan prioritas III

(36)
(37)

1. Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberi

rasa aman

pada seluruh WN

2. Membangun

tata kelola Pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan

terpercaya

3. Membangun Indonesia dari pinggiran

dengan

memperkuat daera

h-daerah dan

desa dalam kerangka Negara Kesatuan

4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan

reformasi sistem dan

penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan

kualitas hidup manusia dan masyarakat

Indonesia

6. Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing

di pasar internasional

7. Mewujudkan

kemandirian

ekonomi

dengan

menggerakkan

sektor-sektor

strategis

ekonomi domestik

8. Melakukan

revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh

kebhinekaan

dan memperkuat restorasi sosial

(38)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN

KONDISI PERLU

Kepastian dan Penegakan Hukum

Keamanan dan

Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB

Pendidikan Kesehatan Perumahan

Antarkelompok Pendapatan

Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan

Kemaritiman dan Kelautan

Pariwisata dan Industri 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;

2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;

3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem

Mental / Karakter

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Proyeksi Tim

2016

2017

2018

2019

Prov Kepri

6,69

6,81

6,93

7,05

Past

Performance

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Prov Kepri

7,19

6,66

6,82

6,13

6,45

6,02

(44)

7.19

6.45 6.57 6.69

6.81

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN Versi Tim Kajian

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45 6,70 7,40 7,00 7,50 7,50

Versi Tim Kajian 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45

6,02

6,69 6,81 6,93 7,05

Perubahan -0,53 0,16 -0,69 0,32 Hasil Smothing 0,12 Average -0,185

(45)
(46)
(47)

Proyeksi Tim

2015

2016

2017

2018

2019

Prov Kepri

5,78

(sept 2015) 5,81 (5,33) 5,36 (4,88) 4,91 (4,47) 4,47 (4,12)

Past Performance

2010

2011

2012

2013

2014

Prov Kepri

8,13 6,79 6,83 6,35 6,70

(48)

8.13

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN Versi Tim Kajian

Grafik Perbandingan Target Penurunan Kemiskinan Versi RPJMN dengan

Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7 5,10 4,60 4,30 3,80 3,40

Versi Tim Kajian 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7

5,78

5,81 5,36 4,91 4,47

(49)
(50)
(51)

Proyeksi Tim

2015

2016

2017

2018

2019

Prov Kepri

6,20

(agt

2015) 5,72 5,23 4,75 4,26

Past Performance

2010

2011

2012

2013

2014

Prov Kepri

6,90 7,80 5,37 5,63 6,69

(52)

Grafik Perbandingan Target Penurunan TPT Versi RPJMN dengan

Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021

6.90

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN Versi Tim Kajian

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Versi RPJMN 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69 5,10 4,80 4,60 4,30 4,10

Versi Tim Kajian 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69

6,20

5,72 5,23 4,75 4,26

(53)
(54)

VISI

PERMENDAGRI 54/2010

Visi

pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pilkada. Visi

menggambarkan

arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah

yang ingin dicapai (

desired future

) dalam masa jabatan selama 5 tahun.

Misi

adalah

rumusan

umum

mengenai

upaya-upaya

yang

akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting

untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan

yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk

mencapai visi.

(55)

PRIORITAS RPJPD KEPULAUAN RIAU

TAHAP III (TAHUN 2015 -2020)

Kebijakan

pada

peride

ini

ditujukan

untuk

lebih

memantapkan

pembangunan

secara

menyeluruh

di

berbagai

bidang

dengan

menekankan kepada

peningkatan daya saing ekonomi

yang berlandaskan

kepada pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang

berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

secara terus menerus.

Pada periode ini diprioritaskan untuk terus

melanjutkan penataan,

pembinaan dan

pengembangan

organisasi pemerintahan

daerah.

Pemerintah

dan

lembaga

pemerintahan

mulai

menyelenggarakan

pemerintahan

berdasarkan

prinsip

penyelenggaraan

manajemen

modern, baik dalam menjalankan pemerintahan umum, pembangunan

dan pelayanan publik.

Meningkatkan mutu dan kualitas perangkat

pemerintahan

yang didukung dengan jumlah pegawai yang memadai

(56)

“Terwujudnya Kepulauan Riau

sebagai Bunda Tanah Melayu

yang

Sejahtera

,

Berakhlak Mulia,

Ramah Lingkungan dan

Unggul di

(57)

Ramah

Lingkungan

Bunda Tanah

Melayu yang

Sejahtera

Unggul di

Bidang

Maritim

Berakhlak

(58)

Unsur Visi

Sebagai Bunda Tanah Melayu

Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi wilayah

yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu dalam kehidupan

masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut dilestarikan agar tidak pudar

terpengaruh oleh budaya luar.

Sejahtera

Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman

sentosa

dan makmur

;

selamat

(

terlepas

dari

segala macam gangguan

,

kesukaran

, dsb).

Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu masyarakat yang terpenuhinya

kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan

jaminan sosial).

Berakhlak Mulia

(59)

Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau

diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat, asri, dan nyaman

sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan lingkungan dan sistem

pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang yang memenuhi aspek daya

dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang terbuka hijau yang memadai.

Unggul di Bidang Maritim

Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita-citakan

memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu mewujudkan

tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir Provinsi

Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, Indonesia, dan ekspor; meningkatkan

kontribusi sektor kelautan bagi perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan

PAD) secara signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar;

meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan,

seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya dukung lingkungan dan

kelestarian sumberdaya kelautan.

(60)

PENYEMPURNAAN RUMUSAN MISI DALAM RPJMD

1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,

berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.

2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur

berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar

kabupaten/kota.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber

Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.

4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian

untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan

6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal

(investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.

7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan

dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.

9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur

birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta

(61)
(62)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

1.Mengembangkan

perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis, berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.

1. Perwujudan provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu

 Program Pengembangan Nilai Budaya

 Program pengelolaan kekayaan budaya.

2. Penegakan perda Provinsi dan Peraturan Gubernur dan antisipasi potensi gangungan keamanan dan ketertiban

 Program Pemeliharaan

Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

2.Meningkatkan daya saing

ekonomi melalui

pengembangan

infrastruktur berkualitas

dan merata serta

meningkatkan

keterhubungan antar kabupaten/kota.

1. Pengembangan dan

pembangunan sarana dan prasarana perhubungan darat

 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

2. Pengembangan dan

pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan laut

 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

3. Pengembangan dan

pembangunan sarana dan prasarana perhubungan udara

(63)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

Lanjutan Misi Ke 2 5. Peningkatan sarana prasarana pengairan untuk mendukung produktivitas pertanian

 Program pengembangan dan

pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

6. Peningkatan akses sanitasi (air limbah, persampahan, drainase) bagi masyarakat

 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

7. Peningkakatan sarana prasarana penyediaan pasok air bersih

 Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih/air minum

8. Peningkatan dukungan layanan infrastruktur dasar pemukiman dan perumahan

 Program lingkungan sehat perumahan

9. Peningkatan ratio elektrifikasi  Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

10. Pengembangan wilayah perbatasan

(64)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.

1. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan menengah atas

 Program pendidikan menengah

 Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan 2. Peningkatan kesempatan

masyarakat untuk

bersekolah di Perguruan Tinggi terutama pendidikan diploma/politkenik untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja kelas

menengah

 Program fasilitasi pendidikan tinggi

3. Peningkatan mutu pendidikan

 Program peningkatan mutu pendidikan

 Program manajemen pelayanan pendidikan

4. Peningkatan kualitas ketrampilan dan

profesionalisme tenaga kerja/pencari kerja melalui sertifikasi profesi

(65)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

4. Meningkatkan derajat

kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS).

1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Pencegahan dan penanganan penyakit menular termasuk HIV/AIDS

 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

3. Peningkatan Akses dan mutu pelayanan kesehatan

 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS

 Program peningkatan SDM Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan

4. Peningkatan usaha promotif dan preventif kesehatan

 Program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan masyarakat

 Program perbaikan gizi masyarakat 5. Percepatan penurunan angka

kemiskinan

 Program pengentasan kemiskinan

 Program pengembangan ekonomi pedesaan

 Program Pemberdayaan Masyarakat 6. Peningkatan kesetaraan gender

dan perlindungan anak.

 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

 Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Perempuan dan Anak 7. Penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan Potensi sumberdaya kesejahteraan sosial

 Program Rehabilitasi Sosial

(66)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

5.Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk

mendukung percepatan

pertumbuhan ekonomi dan

mengurangi kesenjangan

antar wilayah serta

meningkatkan ketahanan

pangan

1. Peningkatan kapasitas/produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya

 Program pengembangan budidaya perikanan

 Program pengembangan perikanan tangkap

2. Pengembanganan minapolitan  Program pengembangan budidaya

perikanan

3. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan

 Program pengembangan perikanan tangkap

4. Penataan ruang wilayah pesisir dan laut terpadu dengan wilayah darat, untuk percepatan pengembangan cluster industri perikanan dan pariwisata

 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (Kelautan dan Perikanan)

 Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut

(LingkunganHidup)

5. Pembangunan dan pengembangan pariwisata pantai dan laut serta jasa kelautan lainnya

 Program Pengembangan Destinasi pariwisata

6. Peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura untuk memenuhi kebutuhan wilayah provinsi

 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

7. Meningkatkan ketersediaan pasok pangan pada seluruh wilayah kabupaten/kota

 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

8. Menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan utama agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

(67)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal

(investasi) dan

pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.

1. Peningkatan jumlah investasi dengan peningkatan promosi potensi investasi serta berbagai paket kemudahan pelayanan periijinan.

 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

2. Pengembangan UMKM  Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil

Menengah 7.Meneruskan pengembangan

ekonomi berbasis industri dan

perdagangan dengan

memanfaatkan bahan baku lokal.

1. Pembangunan dan pengembangan industri pengolahan hasil-hasil perikanan (skala menengah dan besar)

 Program pengembangan

peningkatan dindustri kelautan perikanan, industri berbasis teknologi

2. Pembangunan Techno Park  Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan bidang kelautan, pertanian dan

teknologi tinggi

3. Pengembangan perdagangan  Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

 Program Perlindungan

(68)

Misi Fokus Misi Program Unggulan

8.Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.

1. Peningkatan upaya pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

 Program Pengawasan dan

Pengendalian pada Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja

tinggi serta

penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.

1. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur

 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik

 Program peningkatan kualitas pelayanan dan informasi publik

 Program pengembangan

komunikasi, informasi dan media massa

3. Peningkatan kapasitas fiscal daerah

(69)

69

MOHON MASUKAN PENYEMPURNAAN

Rancangan Awal RPJMD yang disusun

dikoordinasikan

oleh kepala Bappeda

kepada para kepala SKPD dan

dikonsultasikan

dengan

publik

Untuk

memperoleh penyempurnaan

Pasal 60 Permendagri 54 Tahun 2010

Bappeda Provinsi Kepulauan Riau

Email : bappeda01@e-kepri.net

Masukan Berikutnya dari Publik Terhadap Rancangan

RPJMD (Sebelum Menjadi Rancangan Akhir yang akan

(70)

Gambar

Grafik IPG Kepri 2010-2014
Grafik Perbandingan Target Pertumbuhan Ekonomi Versi RPJMN dengan
Grafik Perbandingan Target Penurunan Kemiskinan Versi RPJMN dengan
Grafik Perbandingan Target Penurunan TPT Versi RPJMN dengan

Referensi

Dokumen terkait

Aditif silase LAB atau media yang baik untuk pertumbuhan LAB seperti WSC tinggi dan DM yang sesuai dapat meningkatkan kualitas silase (McDonald et al.. 10 bahan kering

Hasil penelitian untuk membuktikan bahwa pemberian isofluran lebih menurunkan kadar magnesium serum pada pasien yang menjalani anestesi umum dibandingkan dengan sevofluran

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Apakah hal ini menjadikan citra yang digunakan menjadi tidak valid karena dapat saja sebuah citra tersebut sama dan akan menghasilkan sebuah bilangan acak yang selalu sama

Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Ca33ar

Sebagai teks, kehadiran gejala ini tidaklah untuk dijelaskan, tetapi untuk dibaca, ditafsir, diberi makna (Geertz, 1963). Definisi simbol sebagai sesuatu yang dimaknai di

Operasionalisasi konsep merupakan sebuah proses seorang penulis melakukan identifikasi indikator – indikator agar dapat diukur secara empiris untuk mengoperasikan variabel,

Sekolah Dasar Negeri 16 Kayuagung pengolahan datanya masih bersifat manual contohnya daftar siswa maupun guru masih ditulis pada sebuah buku, sehingga jika mencari