• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan Menyusun Skripsi pada Mahasiswa BK-FKIP UKSW T1 132010089 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan Menyusun Skripsi pada Mahasiswa BK-FKIP UKSW T1 132010089 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003). Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam mencari judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing. Apabila masalah-masalah tersebut menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan adanya stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa (Riewanto, 2003).

(2)

mahasiswa yang sedang berada di tingkat akhir. Tak jarang hanya karena terlambat menyelesaikan skripsi tersebut seorang mahasiswa terhambat dalam menyelesaikan studinya (Kedaulatan Rakyat, 14 Maret 2006).

Freud dan Corey (2005) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence mechanism. Menurut Sumadinata (2004) kecemasan secara umum adalah ketika seseorang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan suatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil.

Demikian pula masalah yang muncul ketika seorang mahasiswa menghadapi skripsi, mahasiswa merasa cemas karena menganggap mahasiswa tidak bisa memberikan jawaban yang jelas dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil. Mahasiswa mengalami kecemasan karena menganggap bahwa skripsi merupakan suatu beban dan adanya tuntutan dari orang tua untuk segera menyelesaikan kuliah.

(3)
[image:3.595.102.514.213.632.2]

Pada fisik yaitu lemas, tidak bisa tidur nyenyak karena khawatir memikirkan penyusunan skripsi. Gejala psikisnya yaitu perasaan takut, dan perasaan tertekan akan kegagalan menyusun skripsi sehingga tidak dapat lulus dengan tepat waktu.

Tabel 1.1 Data Inventori Kecemasan Mahasiswa FKIP –

BK UKSW dalam Menyusun Skripsi

Katagori Range / Skor Frekuensi Prosentase

Rendah 36 – 71 2 5%

Sedang 72 – 107 31 78%

Tinggi 108 – 144 7 17 %

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 1.1 sebagian besar mahasiswa (78%) memiliki kecemasan pada kategori sedang. Mahasiswa yang mempunyai kecemasan dalam katagori rendah ada sebanyak 5 %. Mahasiswa yang memiliki kecemasan pada katagori tinggi sebanyak 17 %.

Banyak metode pembelajaran maupun coping dalam proses belajar mengajar. Salah satunya penggunaan musik oleh ilmuan dari Timur Tengah, Al – Farabi (dalam Sanif, 2008). Al - Farabi menyatakan bahwa musik membuat rasa tenang/nyaman, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, dan menyembuhkan gangguan psikosomatik. (Devi dan Faridah, 2011)

(4)

permasalahan – permasalahannya, terapi musik adalah terapi yang bersifat nonverbal. Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara, baik untuk mengenang hal – hal yang membahagiakan atau membayangkan ketakutan – ketakutan yang dirasakan, mengangankan hal – hal yang diimpikan dan dicita – citakan, atau langsung mencoba menguraikan permasalahan yang klien hadapi (Djohan, 2006).

Musik dikaitkan sebagai media penyembuhan dalam peningkatan kualitas individu/kelompok. Hal ini dapat memberikan gambaran adanya hubungan antara musik dengan respon seseorang yang sebenarnya tidak jauh dari hubungan emosi antar musik dan pendengar (Djohan, 2006). Oleh karena itu, pendengar dapat merasakan ketenangan maupun kedamaian dengan mendengarkan musik secara tiba – tiba.

Devi dan Faridah (2011) menyatakan bahwa musik juga dapat mempengaruhi penurunan depresi pada mahasiswa. Hal ini dibuktikan oleh Lerik dan Prawitasari (2005) yang meneliti sekelompok mahasiswa yang mengalami depresi. Hasilnya, musik sebagai media terapi mampu menurunkan tingkat depresi setelah pelaksanaan satu bulan. Musik yang dipakaipun dalam menurunkan gangguan neurotik, salah satunya kecemasan, dapat bermacam – macam. Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik dengan tempo yang lebih lambat (Rachmawati, 2005).

(5)

emosional untuk klien dan keluarga, mengekspresikan perasaan dan dalam berbagai proses psikoterapi. Karena itu terapi musik terus berkembang, baik di rumah sakit, klinik, lembaga kesehatan, sekolah – sekolah, pusat kesehatan mental dan lembaga rehabilitasi ketergantungan obat, serta tempat – tempat perawatan lainnya (Djohan, 2005).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai penggunaan musik klasik untuk menurunkan kecemasan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progdi Bimbingan dan Konseling angkatan 2010 Fakultas Kegurua n dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyusun skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penggunaan terapi

musik dapat secara signifikan menurunkan kecemasan menyusun skripsi pada mahasiswa FKIP BK UKSW?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi penggunaan terapi musik untuk menurunkan kecemasan mahasiswa FKIP BK UKSW dalam menyusun skripsi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1) Manfaat Teoritis

(6)

konseling. Menguji teori Djohan (2006) yang menyatakan bahwa terapi musik dapat menurunkan kecemasan.

2) Manfaat praktis

a) Diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan mental psikologis dan meningkatkan potensi – potensi mahasiswa

b) Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa BK untuk menggunakan terapi musik dalam menurunkan kecemasan dalam menyusun skripsi.

c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dan pijakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Meliputi Latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

(7)

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel, definisi operasional, metode pengumpulan data, kisi – kisi instrumen penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan hasil pembahasan penelitian.

Bab V Penutup

Gambar

Tabel 1.1 Data Inventori Kecemasan Mahasiswa FKIP –

Referensi

Dokumen terkait

sahabat MQ/ meski isu agama banyak dimunculkan dalam kampanye 2009 lalu/ namun faktanya politisasi agama tersebut tidak lagi efektif untuk mendulang suara//

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika

kemungkinan pada waktu pembayaran yang telah ditentukan untuk membayar utang harga marhun akan lebih kecil daripada utang rahin yang gharus dibayar,

Layar (monitor) pada panel kontrol memberikan informasi tentang: area operasi, status program, mode pengoperasian, tampilan status, pesan pengoperasian, nama

dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, siswa mampu mempelajari pengetahuan

Adapun tugas Bagian Pemotongan adalah bertanggung jawab atas semua proses pemotongan seluruh spare part yang akan dihasilkan..

Kelompok-kelompok perusahaan dalam negeri dengan susunan khusus, bidang usaha dan jalur hubungan sendiri dengan penguasa politik, muncul dan dibentuk

Penelitian ini dilakukan dengan tidak terlepas dari adanya beberapa keterbatasan antara lain: pertama , penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan yang bergerak di bidang