PENERAPAN ALGORITMA CODEQ
UNTUK MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN J OB SHOP
SCHEDULING
Oleh: M Bisyrul Jawwad
2507100069
Dosen Pembimbing:
1. Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng
2. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D.
Pendahuluan
Begitu pula dengan model penjadwalan
job shop
Tidak begitu rumit ketika pekerjaan yang diselesaikan hanya sedikit , namun
ketika ada sejumlah m machine (mesin) berbeda dan n
job
(pekerjaan) berbeda
untuk dijadwalkan akan menjadi rumit.
untuk dapat melakukan suatu proses penjadwalan (
scheduling
) yang baik sangat
sulit untuk dibuat karena terkendala batasan(
constraint
)
Industri/perusahaan
penjadwalan yang baik akan dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi sistem
produksi industri
Pendahuluan
Omran
CODEQ
Differential Evolution Quantum Mechanism Oposition Based Laerning Chaotic SearchAlasan Memilih CODEQ untuk Permasalahan
Job
Shop Scheduling
1. Algoritma ralatif baru (baru ditemukan tahun
2008) dan belum pernah digunakan untuk
menyelesaikan
Job Shop Scheduling
2. Permasalahan Job Shop Scheduling sudah
pernah diselesaikan dengan algoritma
Differential Evolution, yang hampir mirip
dengan CODEQ
3. Tidak memerlukan parameter
Perumusan Masalah
• Bagaimana menentukan urutan pekerjaan
sehingga diperoleh
makespan
yang optimum
pada permasalahan
Job Shop Scheduling
Tujuan Penelitian
• Mengembangkan algoritma CODEQ untuk
kasus
Job shop Scheduling
.
• Mengimplementasikan metoda CODEQ untuk
penyelesaian
problem Job shop Scheduling
pada suatu program komputer sehingga
program yang dibuat dapat menyelesaikan
permasalahan
Job shop Scheduling
yang lebih
rumit.
Ruang Lingkup Penelitian
• Suatu pekerjaan diproses hanya sekali dalam
suatu mesin
• Suatu operasi tidak dapat di sela
• Operasi dalam suatu pekerjaan harus diproses
secara berurutan yaitu setelah operasi
sebelumnya selesai dilakukan
• Setiap mesin hanya dapat memproses satu
pekerjaan pada suatu waktu
Manfaat Penelitian
• Adanya pendekatan baru yang merupakan
aplikasi metoda CODEQ dalam
menyelesaikan
Job shop Scheduling
Problem
.
• Merupakan perluasan aplikasi metoda
CODEQ yang sebelumnya hanya
ditunjukkan pada penyelesaian kasus
Contoh Data Penelitian
job mesin ft06 6 6 la01 10 5 la02 10 5 la03 10 5 la04 10 5 la05 10 5 ft10 10 10 orb01 10 10 orb02 10 10 la22 15 10 la23 15 10 la24 15 10 la25 15 10 kasus ukuranUrutan proses
Waktu proses
Job Shop Scheduling
• Konsep penjadwalan
job shop
adalah
menentukan waktu suatu operasi mulai
dikerjakan dan mengalokasikan
resource
untuk
mengerjakan operasi tersebut. Pada saat
menjadwalkan suatu operasi selain menentukan
kapan operasi tersebut mulai dikerjakan juga
ditentukan
resource
mana yang dipakai oleh
operasi tersebut.
constraint
precedence
resource
Jika penjadwalan suatu operasi melanggar salah satu
constraint
, maka penjadwalan operasi tersebut harus
dialihkan waktunya, dimana pengalihan waktu ini bisa
membuat proses penyelesaian
job
dapat berlangsung
lebih lama dan bahkan membuat proses mengalami
keterlambatan
Formulasi Job Shop
•
Himpunan pekerjaan
M={m
1,m
2,m
3,…m
m}
•
Himpunan mesin
J={j
1,j
2,j
3….j
n}
•
Himpunan operasi per pekerjaan I O
i={O
i1,O
i2,….O
im}
•
Waktu proses tiap operasi
{t
i1,t
i2,…….t
im}
•
Untuk setiap O terdapat himpunan A, relasi biner urutan operasi.
Jika
, maka v harus dikerjakan sebelum w.
•
Untuk setiap operasi v didefinisikan waktu mulai S(v)
•
Panjang suatu jadwal S adalah
Ilustrasi Job Shop
• Kotak berwarna menunjukan mesin tempat operasi
•
Panah berarah menunjukkan urutan suatu operasi
diproses dalam suatu job
• Garis putus-putus (sisi tak berarah) menunjukkan bahwa
kedua operasi berada dalam mesin yang sama dan
salah satu dari kedua operasi itu harus mendahului yang
lain
8
CODEQ
Langkah metoda algoritma CODEQ (Omran dan
Salman) untuk
Job Shop Scheduling
:
1. Pemeberian indeks untuk matriks urutan pekerjaan
2. Inisialisasi
• Pembentukan vektor solusi (x
i)urutan secara
random permutasi sebesar jumlah operasi,
sebanyak yang diinginkan
• Pengurutan berdasarkan kegiatan pendahulu
• Perhitungan makespane untuk masing-masing
CODEQ
3. Mutasi
•
mencari vektor baru(mutan). Pilih tiga individu(x
i, x
i1, x
i2) secara
random sebagai induk, dengan ketentuan x
i≠ x
i1≠ x
i2. Selanjutnya
dicari nilai v
iuntuk mendapatkan mutan
Persamaan tersebut diturunkan dari persamaan
Quantum
Mechanic
yaitu :
•
Diasumsikan bahwa g induk yang akan dicari mutannya (g = x
i),
sedangkan
sebagai perbedaan vektor .
•
Selanjutnya mutan yang terbentuk diurutkan berdasarkan kegiatan
pendahulu, lalu dihitung nilai waktu operasinya seperti pada tahap
inisialisasi
CODEQ
4.
Crossover
:
nilai
υ
iyang baik akan menggantikan x
i5. Penentuan Nilai W(t)
xb(t): vektor dengan nilai terburuk
xg(t):vektor dengan nilai terbaik
c adalah
variable chaotic
yang diperoleh dari persamaan berikut:
Selanjutnya Nilai W(t) yang terbentuk diurutkan berdasarkan
kegiatan pendahulu, lalu dihitung nilai waktu operasinya seperti
pada tahap inisialisasi
CODEQ
6. Jika
makespan
dari nilai
w(t)
lebih baik
daripada
x(t)
, maka
w(t)
menggantikan posisi
x(t)
, jika tidak, maka sebaliknya
7. Ulangi langkah 2-5 sampai terpenuhinya
Critical Review
Constraint Optimization
using
CODEQ (Omran,2009)
Penggunaan Metode CODEQ
Untuk Menyelesaikan
Permasalahan
Capacited
Vehicle routing Problem
(Giri,2010)
Algoritma Genetik Hibrida dalam
Penyelesaian
Job Shop
Scheduling Problem
(Samsu
Metodologi Penelitian
Mulai
Perumusan
Masalah
Studi Literatur
Codeq & JSP
Pengumpulan Data
(dari OR-Library)
A
A
Pengembangan Algoritma
Codeq untuk permasalahan
jobshop
Pengujian Algoritma
Kesimpulan &
Saran
Perbandingan
Algoritma
Selesai
Algoritma Usulan
mulai
Input Data yang akan diproses, meliputi data urutan permesinan
dan waktu permesinan
Inisialisasi sampel awal (X) dengan cara random permutasi jumlah operasi sebanyak yang
diinginkan(n), beserta nilai makespan
Tentukan mutan (V) pada masing-masing sampel awal dengan cara
Vi(t)=Xi(t)+(Xi1(t)-X12(t))ln(1/u) Dimana:
Vi(t):Vektor mutan I pada iterasi ke-t Xi:Vektor solusi i pada iterasi ke-t i=1,2,…..,n
Crssover
Membandingkan nilai makspane sampel awal dengan mutan
Nilai mutan(Vi) yang lebih baik akan menggantikan
sampel awal(Xi)
A B
Penentuan nilai W untuk masing-masing sampel Wi(t) = LB + UB - r * x(b) untuk r<0.5 Wi(t) = x(g) + Ix1-x2I * (2c-1) untuk r>0.5 Dimana:
Wi(t): individu w ke-i pada iterasi ke-t
LB:nilai vektor paling rendah pada iterasi tersebut UB:nilai vektor paling tinggi pada iterasi tersebut C:variabel chaotic
X(b):vektor dengan nilai terendah pada iterasi tersebut X(g):vektor dengan nilai terendah pada iterasi tersebut
Membandingkan nilai makespan Wi dan Xi
Populasi baru sudah terkumpul
Stopping criteria terpenuhi
Ambil SolusiTerbaik sebagai hasil akhir Akhir
selesai ya
A B
tidak
Nilai makespan yang lebih baik akan mengantikan solusi sebelumnya ke-i
Contoh Pengerjaan Manual
item
job
1
2
3
operation time
j1
3
3
2
j2
1
5
3
j3
3
2
3
Machine Sequence
j1
m1
m2
m3
j2
m1
m3
m2
j3
m3
m1
m2
operation sequence
Machine Sequence
j1
1
2
3
j2
4
5
6
j3
7
8
9
Contoh Pengerjaan Manual
• Inisialisasi
• Mutasi
sampel
x1
1 5 3
7
2 8 9
6 4
x2
9 4 6
3
7 2 8
1 5
x3
8 3 4
6
9 1 2
5 7
x4
6 3 1
5
4 8 2
9 7
urutan operasi
makespanex1 1 7 2 3 8 9 4 5 6 19 x2 4 7 8 9 1 2 3 5 6 21 x3 4 1 2 3 5 6 7 8 9 15 x4 1 4 5 6 2 3 7 8 9 14 urutan operasi v1 1 10 5.1 6.06 5.96 7 2 3.5 4.5 v2 5.53 5.5 6.5 7.47 2.53 4 3 5 6 v3 4 -0.5 3.5 4.53 1.94 3 8.5 9.5 11 v4 -1 0.4 0.9 1.4 1.49 2 5.5 5.4 5.9 mutan v1 1 9 5 7 6 8 2 3 4 v2 6 5 8 9 1 3 2 4 7 v3 5 1 4 6 2 3 7 8 9 v4 1 2 3 4 5 6 8 7 9 mutan makespane v1 1 7 8 9 2 3 4 5 6 18 v2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 v3 1 4 5 6 2 3 7 8 9 14 v4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 16
Contoh Pengerjaan Manual
• Crossover
• Penentuan Nilai W
• Seleksi
x1 1 9 5 7 6 8 2 3 4 x2 6 5 8 9 1 3 2 4 7 x3 5 1 4 6 2 3 7 8 9 x4 6 3 1 5 4 8 2 9 7 w1 6 3 1 5 4 7 2 9 8 w2 6 2 1 4 5 8 3 9 7 w3 7 3 1 6 5 4 2 9 8 w4 5 4 2 7 3 8 1 9 6Validasi
•
Quantum
Genetic
Algorithm
memperoleh
hasil 11
Gu et al
(2009)
• Dengan
menghitung
semua
kemungkinan,
Nilai optimal
yang bisa
diperoleh
sebesar 11
Enumerasi
• Hasil yang
diperoleh
dengan 3
pembangkitan
sampel dan 3
iterasi
diperoleh hasil
11
Algoritma
usulan
Hasil Percobaan
• Kasus 6 x 6
• Kasus 10 x 5
job mes TSSA SA
GA
IA
PSO MA
referensi
terbaik
codeq
ft06
6
6
55
55
55
55
55
55
0
kasus
ukuran
GAP%
makespan
job mes TSSA SA GA IA PSO MA
referensi terbaik codeq la01 10 5 666 666 666 666 666 670 0.6 la02 10 5 655 655 655 655 655 655 0 la03 10 5 597 597 597 597 597 614 2.85 la04 10 5 590 590 590 590 590 592 0.34 la05 10 5 593 593 593 593 593 592 -0.17 kasus ukuran GAP% makespan
Hasil Percobaan
• Kasus 10 x 10
job mes TSSA SA GA IA PSO MA
referensi terbaik codeq ft10 10 10 930 930 930 930 930 930 938 0.86 orb01 10 10 1059 1149 1059 1079 1.89 orb02 10 10 888 929 888 898 1.13 orb03 10 10 1005 1129 1005 1018 1.29 orb04 10 10 1005 1062 1005 1009 0.4 orb05 10 10 887 936 887 893 0.68 orb06 10 10 1010 1060 1010 1029 1.88 orb07 10 10 397 416 397 398 0.25 orb08 10 10 899 1010 899 913 1.56 orb09 10 10 934 994 934 942 0.86 orb10 10 10 944 944 1009 6.89 la16 10 10 945 945 945 945 945 945 949 0.42 la17 10 10 784 784 784 784 784 791 0.89 la18 10 10 848 848 848 848 848 859 1.3 la19 10 10 842 842 842 844 842 844 0.24 la20 10 10 907 902 902 907 902 912 1.11 kasus ukuran GAP% makespan
Hasil Percobaan
• Kasus 15 x 5
• Kasus 20 x 5
job mes TSSA SA GA IA PSO MA
referensi terbaik codeq la06 15 5 926 926 926 926 926 926 0 la07 15 5 890 890 890 890 890 908 2.02 la08 15 5 863 863 863 863 863 863 0 la09 15 5 951 951 951 951 951 959 0.84 la10 15 5 958 958 958 958 958 990 3.34 kasus ukuran GAP% makespan
job mes TSSA SA GA IA PSO MA
referensi terbaik codeq la11 20 5 1222 1222 1222 1222 1222 1260 3.11 la12 20 5 1039 1039 1039 1039 1039 1174 13 la13 20 5 1150 1150 1150 1150 1150 1174 2.09 kasus ukuran GAP% makespan
Hubungan Performansi CODEQ
dengan Jumlah Total Operasi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 36 50 75 100
Jumlah total operasi
% GAPAnalisis
Faktor penyebab buruknya performansi
•
bilangan random yang dibangkitkan saat melakukan tahapan
mutasi dan tahan penentuan nilai w jika bilangan random yang
dibangkitkan mendukung untuk membuat makespan pekerjaan
kecil maka akan dihasilkan makespan yang kecil pula, begitu
juga sebaliknya.
•
Hal yang sama juga terjadi ketika tahap inisialisasi dimana
pembangkitan individu awal juga dibangkitan dengan cara
random permutasi
•
Jumlah penyaringan 2 kali untuk setiap iterasi yang dimiliki
metode ini tidak menjadi jaminan akan membuat iterasi lebih
cepat optimal
•
Jumlah operasi yang semakin besar akan membuat
kemungkinan untuk membentuk individu awal semakin besar.
Dan membuat pembentukan solusi optimal menjadi lebih lama.
Kesimpulan
Algoritma CODEQ bisa digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan penjadwalan
job
shop
, dengan mengurutkan solusi yang terbentuk
sesuai kegiatan atau operasi pendahulu
1
2
3
Algoritma CODEQ mampu menghasilkan solusi yang
kompetitif untuk problem dengan skala 6 pekerjaan x 6
mesin , sedangkan untuk kasus dengan skala 10
pekerjaan x 10 mesin dan 20 pekerjaan x 5 mesin
menghasilkan makespan yang lebih besar dibanding
solusi yang sudah ada
Semakin besar jumlah operasi akan membuat
algoritma CODEQ semakin sulit menentukan
nilai optimal.
Saran
Modifikasi algoritma untuk bisa menghasilkan
solusi awal yang berbeda dan tidak berulang
1
2
3
Menggunakan metode CODEQ untuk
permasalahan yang lain
Melakukan pembangkitan sampel awal yang
lebih banyak dan jumlah iterasi yang lebih
banyak pula
Daftar Pustaka
• Betrianis & Aryawan, P T. 2003. Penerapan Algoritma Tabu Search dalam
Penjadwalan Job Shop. Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Jakarta
• Budiman, A 2010, Pendekatan Cross Entropy-Genetic Algorithm untuk
Permasalahan Penjadwalan Job shop tanpa Waktu Tunggu Pada Banyak Mesin. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
• Bedworth, D D & Bailey, J E. 1987. Integrated Production and Control System. John Willey & Sams, Singapore
• Chao, Y Z;Li P G; Rao, Y Q; Guan, Z L.2006. Avery fast TS/SA algorithm for the job shop scheduling problem. School of Mechanical Science & Engineering, Huazhong University of Science & Technology, Wuhan, China
• Dini, M. 2009. Optimasi Penjadwalan Job Shop dengan Metode Algoritma
Defferential Evolution untuk Meminimumkan Total Biaya Lembur pada Kegiatan Pemuatan Barang Kontainer Ekspor, Universitas Indonesia, Jakarta
• Fachrudin, A & Mahendrawati, E R. 2010. Penerapan Algoritma Genetika untuk Masalah Penjadwalan Job Shop pada Lingkungan Industri Pakaian. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
• Gamma. 2006. Implementasi Model Penjadwalan Job-Shop dalam Masalah Penjadwalan Kereta Api Jalur Tunggal dengan Pendekatan Constraint
Programming. Institut Teknologi Bandung.
Daftar Pustaka
• Giri, YN. 2010. Penggunaan Metoda Codeq Untuk Menyelesaikan permasalahan
Capacited Vehicle Routing Problem, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
• Gu, Jinwei; Gu, Manzhan; Ca, Cuiwen, Gu, Xingsheng. 2009. A novel
competitive co-evolutionary quantum genetic algorithm for stochastic job shop scheduling problem. Research Institute of Automation, East China University of Science and Technology, Shanghai, China
• Http://people.brunel.ac.uk/mastjjb/jeb/orlib/jobshopinfo.html , (diakses pada 22 maret 2011)
• Laguna, M; Barnes, J; Glover, F. 1991. Journal of International Manufacturing: 2 vol 63.
• Lin, T L; Horng, S J; Kao, T W; Chen, Y H; Run, R S. 2010. An efficient job-shop scheduling algorithm based on particle swarm optimization. Department of Electrical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology, Taipei, Taiwan
• Pinedo, M & Chao, X. 1999. Operations Scheduling with Applications in Manufacturing and Services. McGraw-Hill, Singapore.
• Omran, G H & Salman, M A. 2009. Constrained optimization using CODEQ. Elsevier-ScienceDirect. Departmen of Computer Sciene. Gulf University for Science and Technology, Kuwait
Daftar Pustaka
• Sempena, S. 2008. Algoritma Genetik Hibrida dalam Penyelesaian Job-Shop Scheduling Problem. Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung
• Xing, L N; Chen, W Y; Wang, P; Zhao, Q S; Xiong, A J 2010, Knowledge-Based Ant Colony Optimization for Flexible Job shop Scheduling Problems. Elsevier-ScienceDirect.
• Yang, J H; Sun, L; Lee, H P; Qian, Y; Liang, Y. 2008. Clonal Selection Based Memetic Algorithm for Job Shop Scheduling Problem. Institute of Electric and Information Engineering, Beihua University, Jilin , P. R. China
• Zhang, R & Wu, C. 2007. A Hybrid immune simulated annealing algorithm for the job shop scheduling problem, Department of Automation, Tsinghua