BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1 Sejarah Singkat Sekolah PATMOS
Setiap anak mempunyai hak untuk bertumbuh dan berkembang dengan sehat serta memiliki kecerdasan yang optimal. Dengan demikian sebagai komponen bangsa Indonesia, warga masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, yayasan PATMOS terpanggil untuk menyediakan fasilitas pendidikan dengan mendirikan sekolah umum yang inclusive bagi anak-anak agar dapat mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi, sosial dan spiritual secara optimal melalui penyediaan fasilitas pendidikan yang baik, sehingga potensi yang dimiliki setiap anak dapat dikembangkan sepenuhnya, serta bertumbuh dengan karakter yang matang dan berkualitas.
Sejauh ini telah banyak sekolah yang didirikan oleh masyarakat, namun belum ada yang mewujudkan visi tersebut, yang disebabkan beberapa kendala dan keterbatasan yang ada. Sebab sekolah dengan visi yang paripurna ini harus terbuka untuk setiap anak. Pada umumnya sekolah yang ada saat ini hanya mampu menerima anak yang memenuhi kriteria tertentu yaitu kriteria tingkat intelegensi maupun kemampuan dan keterampilan skolastik tertentu misalnya tingkat IQ harus diatas 120 dan sudah pandai baca, tulis dan hitung. Yang menjadi persoalan bagaimana dengan anak yang tidak memenuhi kriteria tersebut, padahal mereka juga adalah anak yang memiliki potensi yang sama. Mereka adalah anak-anak bangsa yang seharusnya memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan anak yang lain.
Setelah melalui pergumulan yang cukup lama, maka Yayasan PATMOS telah merintis untuk mewujudkan sekolah integrasi (Integrated School) dengan membuka KID GRO preschool sejak tahun 1999. Preschool tersebut melayani anak-anak dengan sistem padat guru dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sistem padat guru artinya setiap kelas hanya terdiri dari 10 anak dengan 2 orang guru. Guru-guru dipersiapkan dengan pelatihan intensif dan berkesinambungan untuk dapat menempatkan sistem pendidikan terpadu tersebut. Atas kepedulian terhadap anak - anak yang mengalami kebutuhan khusus (Special Need) tersebut kelanjutan dari preschool maka pada tahun 2001 Yayasan PATMOS mendirikan SD PATMOS, Sekolah Dasar umum yang
inclusive dengan sistem padat guru dimana setiap kelas hanya terdiri dari 15 anak
dengan 2 orang guru.
Yayasan PATMOS memperjuangkan dan mewujudkan bahwa di tengah bangsa ini sangat dibutuhkan sebuah sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak bagi semua anak dengan keunikannya masing-masing. Masih banyak anak - anak bangsa yang tersisih dengan kebijakan sekolah yang ada saat ini, seperti anak yang perilakunya belum dapat menyesuaikan diri dengan suasana belajar formal di sekolah, sebab ia belum dapat berkonsentrasi dengan baik, belum dapat mengatur tingkah lakunya dengan baik, padahal intelegensi nya normal. Mereka yang tersisih ini tidak pernah mendapatkan lingkungan sekolah yang memenuhi kondisinya, sehingga mereka tertolak di sekolah, maupun lingkungannya. Mereka kelak bila bertumbuh menjadi remaja dan orang dewasa paling banyak menjadi orang berkepribadian sosioptik (suka melawan hukum atau aturan tanpa merasa bersalah), pelaku kriminal, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan berbagai masalah psikososial lainnya. Jadi mereka yang
mengalami kegagalan sekolah karena tidak diterima lingkungannya, akan mengalami kegagalan hidup (life disability). Demikian juga anak yang “genius” tidak mendapatkan kesempatan dan lingkungan pendidikan yang sesuai kebutuhannya. Banyak diantara mereka yang berkelakuan sebagai “anak nakal” di sekolahnya, oleh karena penuh
inisiatif dan selalu berpikir kreatif, sehingga dianggap tidak patuh oleh lingkungannya.
Setiap anak yang dididik di sekolah ini diharapkan dapat merasakan diterima, dihargai dan bahagia di masa sekolah, tidak dibebani tekanan - tekanan pendidikan yang semestinya tidak perlu ada, mereka dapat mencapai perkembangan fisik - intelektual,
emosional spiritual secara optimal, menjadi seorang anak yang merasakan dan
mengalami kasih Tuhan secara nyata, sehingga mereka bertumbuh untuk mengasihi dan dikasihi sesamanya. Anak dengan kualitas demikan merupakan sumber daya manusia unggul yang sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia masa kini maupun akan datang. Untuk itu yayasan PATMOS akan terus berusaha untuk mendirikan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
3.2 Visi Dan Misi Sekolah PATMOS 3.2.1 Visi Sekolah PATMOS
Visi dari sekolah PATMOS adalah terwujudnya pendidikan yang berprestasi sesuai dengan potensi anak
3.2.2 Misi Sekolah PATMOS
Misi Sekolah PATMOS adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan terhadap anak didik
2. Membantu kemandirian anak didik 3. Meningkatkan kematangan anak didik 4. Membina kedisiplinan anak didik 5. Mewujudkan prestasi anak didik
3.3 Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah PATMOS
Koordinator Bimbingan Konseling Koordinator Teacher Development Training
FellowshipYayasan Patmos Kepala Sekolah
Sekretaris Dewan Guru Koordinator Learning
Support Division PJS. Staff Administrasi Koordinator Kegiatan Kemuridan Upacara Team SOB Koordinator Customer Care PMP PM LC PG Koordinator Teacher Development Training Fellowship Kegiatan Akademik Wali Kelas Guru Kelas
3.4 Tugas Dan Tanggung Jawab 3.4.1 Guru
• Setiap guru harus berusaha untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas mengajar, serta wawasan keilmuan yang menjadi tugasnya. • Setiap guru bertanggung jawab untuk :
Tabel 3.1 Tugas Dan Tanggung Jawab Guru
Diperiksa No Jenis Kegiatan Oleh Waktu Keterangan 1 Membuat program pembelajaran semester Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai 2 Membuat silabus mata pelajaran Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai Diberikan kepada orang tua / wali murid 3 Membuat jadwal ulangan harian Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai Diberikan kepada orang tua / wali murid
4 Membuat program pembelajaran bulanan Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai 5 Membuat desain pembelajaran harian Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum materi pembelajaran tersebut disampaikan ke murid
6 Mengisi buku jurnal
kelas
wali kelas
Setiap kali mengajar
7 Mengisi buku daftar
nilai / lembar penilaian Kepala sekolah Setiap akhir bulan 8 Membuat analisis
evaluasi belajar dan program remedial / pengayaan Kepala sekolah Setiap akhir bulan 9 Membuat notulen rapat pribadi Kepala sekolah Setelah rapat guru
10 Mengarsip soal – soal ulangan, surat, materi pelatihan / seminar Kepala sekolah Setiap akhir semester
• Setiap guru harus melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan jadwal pelajaran, jadwal tugas guru, jadwal tugas mengajar, dan jadwal tugas asisten kelas yang telah ditentukan.
• Perubahan terhadap jadwal pelajaran, jadwal tugas mengajar, dan jadwal tugas asisten kelas yang telah ditentukan hanya boleh dilakukan setelah mendapat ijin dari kepala sekolah.
• Setiap guru harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan program pembelajaran semester, program pembelajaran bulanan, silabus mata pembelajaran, dan desain pembelajaran harian yang telah dibuat dan disetujui kepala sekolah.
• Setiap guru harus melaksanakan kegiatan penilaian belajar yang meliputi ulangan harian (tertulis / praktek / perfomance / tugas) & ulangan umum (tertulis / praktek), sesuai dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan dan jadwal ulangan harian yang sudah ditetapkan.
• Setiap guru harus memberikan penilaian secara objektif terhadap ulangan harian (tertulis / praktek / perfomance / tugas) dan ulangan umum (tertulis / praktek).
• Setiap guru harus segera mengembalikan dan menginformasikan hasil ulangan harian (tertulis / praktek / perfomance / tugas) dan hasil ulangan umum (tertulis / praktek) kepada murid paling lambat 1 minggu setelah ulangan tersebut dilaksanakan.
• Setiap guru harus memeriksa dan memberikan penilaian secara objektif terhadap semua latihan, dan pekerjaan rumah yang diberikan kepada murid.
• Setiap guru harus bersedia menggantikan tugas mengajar dari rekan kerja yang berhalangan hadir, atas instruksi kepala sekolah.
• Setiap guru harus bertanggung jawab terhadap buku pelajaran dan
inventaris sekolah yang dipinjamkan kepadanya.
• Setiap guru yang mendapatkan tugas sebagai guru pendamping ibadah dan guru piket harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan jadwal dan uraian tugas yang ditentukan oleh kepala sekolah.
• Setiap guru yang mendapat tugas pelatihan atau seminar yang diadakan oleh institusi lain, harus membuat laporan tertulis dan diserahkan kepada kepala sekolah paling lambat 1 minggu setelah pelatihan atau seminar tersebut dilaksanakan.
• Setiap guru yang ditugaskan sebagai ketua panitia dalam kegiatan kemuridan atau kegiatan akademik lainnya, harus membuat proposal kegiatan, yang diserahkan kepada kepala sekolah paling lambat 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, serta laporan pertanggung
jawaban kegiatan dan laporan pertanggung jawaban keuangan, yang diserahkan kepada kepala sekolah paling lambat 1 minggu setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.
• Setiap guru yang ditugaskan sebagai koordinator team scout & outbound (SOB), koordinator upacara bendera, koordinator ibadah murid, koordinator teacher fellowship, koordinator parents meeting, dan koordinator – koordinator lainnya, harus membuat program kerja semester dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas yang diberikan secara lisan / tertulis oleh kepala sekolah.
3.4.2 Wali Kelas
• Setiap wali kelas bertanggung jawab terhadap perkembangan kemajuan belajar murid di kelasnya.
• Setiap wali kelas harus memeriksa buku jurnal kelas setiap hari, dan bertanggung jawab untuk mengingatkan guru yang mengajar di kelasnya untuk mengisi buku jurnal kelas tersebut.
• Setiap wali kelas bertanggung jawab terhadap keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan dan kerapihan (5K) di kelasnya.
• Setiap wali kelas bertanggung jawab terhadap perlengkapan inventaris yang ada di kelasnya.
• Setiap wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan perpustakaan di kelasnya.
• Setiap wali kelas bertanggung jawab untuk :
Tabel 3.2 Tugas Dan Tanggung Jawab Walikelas
Diperiksa
No Jenis Kegiatan
Oleh Waktu
1 Membuat program
kegiatan pembelajaran luar kelas (field trip / studi wisata)
Kepala sekolah paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai
2 Mengisi buku absensi
murid
Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai
3 Membuat rekapitulasi
dan presentasi kehadiran murid
Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai
4 Mengarsip surat izin
ketidakhadiran murid
Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum KBM semester dimulai
5 Mengisi buku
administrasi guru kelas
Kepala sekolah Paling lambat 1 minggu sebelum
materi pembelajaran tersebut disampaikan ke murid 6 Membuat laporan perkembangan akademik murid Orang tua / wali murid
Setiap kali mengajar
7 Membuat laporan
perkembangan perilaku murid
Orang tua / wali murid
Setiap akhir bulan
8 Menginformasikan KBM
via buku agenda murid
Orang tua / wali murid
Setiap akhir bulan
9 Mengisi rapor mid
semester dan rapor semester
Kepala sekolah Setelah rapat guru
10 Mengisi skala penilaian
perilaku murid
Orang tua / wali murid
Setiap akhir semester
3.4.3 Staff Learning Support Division (LSD)
• Staff LSD harus membuat catatan diagnosa tepadu bagi setiap murid, berdasarkan hasil psikotest, hasil tes scholastic, observasi, wawancara, angket, laporan terapis, dan laporan riwayat medis murid.
• Staff LSD harus membuat dan memonitor pelaksanaan program remedial dan program modifikasi perilaku murid.
• Staff LSD harus melakukan observasi dan identifikasi terhadap potensi kecerdasan murid, yang hasilnya diserahkan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan orang tua / wali murid.
• Staff LSD bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan pengembangan karakter murid.
• Staff LSD harus membuat catatan penanganan kasus murid, yang dilaporkan kepada kepala sekolah setiap akhir bulan.
• Staff LSD bertanggung jawab terhadap pelayanan konseling dan
konsultasi psikologi bagi orang tua / wali murid.
• Staff LSD bertanggung jawab sebagai koordinator parenthood meeting program dan koordinator individual educational program.
• Staff LSD bertanggung jawab terhadap research and development pendidikan bagi anak dengan kesulitan belajar di sekolah PATMOS. • Staff LSD bertanggung jawab terhadap peralatan education toys dan
inventaris lainnya yang ada di ruang belajar LSD.
• Staff LSD harus bersedia menggantikan tugas mengajar dari rekan guru yang berhalangan hadir, atas instruksi kepala sekolah.
3.4.4 Staff Administrasi
• Staff administrasi bertanggung jawab terhadap pengarsipan dokumen surat menyurat dan laporan pembelajaran.
• Staff adminstrasi bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pengarsipan:
- Buku induk murid - Buku induk pegawai - Buku mutasi murid - Buku klaper - Buku ekspedisi - Buku tamu umum - Buku absensi pegawai - Buku agenda surat - Notulen rapat
• Staff administrasi bertanggung jawab terhadap inventaris : - Perlengkapan olahraga
- Peralatan peraga - Software multimedia
- Dokumentasi foto kegiatan sekolah
• Staff administrasi bertanggung jawab dalam mencatat kehadiran guru dan
staff di dalam buku absensi pegawai setiap hari, berdasarkan kartu
absensi pegawai.
• Staff administrasi bertanggung jawab dalam membuat laporan
rekapitulasi dan presentasi kehadiran guru setiap akhir bulan, dan
diserahkan kepada kepala sekolah untuk diperiksa.
• Staff administrasi bertanggung jawab dalam membuat konsep surat, format laporan, dan laporan kependidikan.
• Staff administrasi bertanggung jawab dalam mengetik surat – surat dan soal – soal ulangan harian (tertulis) atau ulangan umum (tertulis), sesuai dengan format standarisasi yang berlaku.
• Staff administrasi bertanggung jawab dalam menginformasikan pemberitahuan kegiatan akademik sekolah dan artikel kependidikan yang telah disetujui kepala sekolah, di papan pengumuman sekolah, papan pengumuman guru, e-mail, website sekolah PATMOS, dan agenda murid. • Staff administrasi bertanggung jawab dalam menginput nilai ulangan
harian atau ulangan umum murid yang telah diperiksa kepala sekolah, di dalam website sekolah PATMOS.
• Staff administrasi bertanggung jawab mendata dan mengarsip surat izin kehadiran, surat izin pulang guru, surat izin pulang murid, surat izin masuk kelas, dan surat izin keluar setiap hari.
3.4.5 Koordinator Team Scout And Outbound ( SOB )
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisai, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan SOB, sesuai dengan jadwal pelajaran, alokasi anggaran kegiatan kemuridan dan program sekolah yang telah ditetapkan.
• Membuat program kerja semester bidang SOB, yang diserahkan kepada kepala sekolah setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Memimpin dan mengkoordinir anggota tim SOB. • Menjaga dan merawat inventaris peralatan SOB.
• Bertanggung jawab dalam hal keamanan dan kesehatan murid pada saat mengikuti kegiatan SOB.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas dan melakukan
koordinasi dengan wali kelas, rekan guru lainnya, dan petugas keamanan
dan kebersihan.
• Melakukan evaluasi kegiatan secara rutin dan terjadwal bersama anggota tim SOB.
• Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, setiap kali selesai pelaksanaan kegiatan outbound, dan diserahkan kepada kepala sekolah. • Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester,
yang diserahkan kepada kepala sekolah, untuk dipresentasikan dalam
teacher meeting.
3.4.6 Koordinator Upacara Bendera
• Bertanggung jawab dalam merencanakan dan mengorganisasi kegiatan upacara bendera, sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam program sekolah.
• Membuat program kerja semester bidang upacara bendera, yang diserahkan kepada kepala sekolah setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Menentukan petugas dan pembina upacara bendera.
• Bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya kegiatan upacara bendera.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasi tugas dan melakukan
koordinasi dengan wali kelas, rekan guru lainnya, dan petugas keamanan
dan kebersihan.
• Menjaga dan merawat inventaris peralatan upacara bendera.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah, untuk dipresentasikan dalam
teacher meeting
3.4.7 Koordinator Teacher Fellowship ( Persekutuan Doa Guru )
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasi, dan mengembangkan kegiatan persekutuan doa guru, sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam program sekolah.
• Membuat program kerja semester bidang teacher fellowship, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Menentukan tema ibadah, acara, pemimpin pujian, pemain musik, pelayan firman Tuhan, pelayan doa, dan pembagian kelompok perjamuan kasih.
• Menjaga dan merawat inventaris peralatan persekutuan doa guru.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam kegiatan persekutuan doa guru, seperti tikar atau karpet, pendingin ruangan, dan kebersihan ruangan.
• Menyiapkan alat – alat perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan persekutuan doa guru, seperti alat musik dan buku nyanyian. • Bertanggung jawab dalam hal penyimpanan dan penggunaan uang
persembahan yang diperoleh dari setiap persekutuan doa.
• Mengkoordinir pengumpulan uang sumbangan bagi rekan guru yang mengalami musibah atau bencana, sakit, kedukaan, pernikahan, dan melahirkan anak.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasi tugas dan melakukan
koordinasi dengan rekan guru lainnya dan petugas keamanan dan
kebersihan.
• Membuat rekapitulasi laporan keuangan (penerimaan dan pengeluaran) setiap tiga bulan sekali, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD, untuk dilaporkan dalam pertemuan persekutuan doa guru.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD, untuk dipresentasikan dalam pertemuan persekutuan doa guru.
3.4.8 Koordinator Individual Educational Program
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasi, dan mengembangkan kegiatan individual educational program bagi murid yang mengalami kesulitan belajar.
• Membuat program kerja semester bidang kegiatan individual educational program, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Membuat jadwal pembelajaran individual bagi murid yang mengalami kesulitan belajar.
• Mempunyai wewenang dalam menentukan dan memonitor guru yang mengajar dalam kegiatan individual educational program.
• Menjaga dan merawat inventaris peralatan kegiatan individual
educational program.
• Membuat progress report dari murid yang mengikuti kegiatan individual
educational program, yang dilaporkan kepada orang tua murid yang
bersangkutan secara rutin dan terjadwal.
• Melakukan evaluasi kegiatan secara rutin dan terjadwal bersama rekan guru yang terlibat sebagai staff pengajar kegiatan individual educational
program.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD, untuk
dipresentasikan dalam teacher meeting.
3.4.9 Koordinator Parenthood Meeting Program
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasi, dan mengembangkan kegiatan parenthood meeting program, sesuai dengan
• Membuat program kerja semester bidang parenthood meeting program, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Menentukan tema seminar dan narasumber.
• Menentukan pembawa acara, moderator, penyambut tamu, petugas konsumsi, dan petugas foto.
• Mempromosikan kegiatan parenthood meeting program kepada orang tua dan masyarakat umum.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam kegiatan parenthood
meeting program, seperti penataan kursi, pendingin ruangan, dan
kebersihan ruangan.
• Menyiapkan alat – alat perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan parenthood meeting program, seperti materi seminar, sound system, OHP, daftar hadir, whiteboard, dan spidol.
• Membuat rekapitulasi kehadiran orang tua dalam kegiatan pertemuan orang tua, yang dilaporkan kepada kepala sekolah setiap akhir semester. • Mempunyai wewenang untuk mencari sponsor atau mengadakan bazaar
untuk mendanai kegiatan parenthood meeting program.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasi tugas dan melakukan
koordinasi dengan rekan guru lainnya dan petugas keamanan dan
• Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, setiap kali selesai pelaksanaan kegiatan parenthood meeting program, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD, untuk
dipresentasikan dalam teacher meeting.
3.4.10 Koordinator Parents Meeting
• Bertanggung jawab dalam mengorganisasi kegiatan pertemuan orang tua, sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam school program.
• Membuat program kerja semester bidang parents meeting, yang diserahkan kepada kepala sekolah setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Menentukan pembawa acara, penyambut tamu, petugas konsumsi, dan petugas foto.
• Menentukan menu konsumsi, sesuai dengan alokasi anggaran kegiatan kemuridan yang telah ditetapkan.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam kegiatan pertemuan orang tua, seperti penataan kursi, pendingin ruangan, dan kebersihan ruangan.
• Menyiapkan alat – alat perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan pertemuan orang tua, sepert sound system, OHP, daftar hadir,
• Membuat rekapitulasi kehadiran orang tua dalam kegiatan pertemuan orang tua, yang dilaporkan kepada kepala sekolah setiap akhir semester. • Mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas dan melakukan
koordinasi dengan rekan guru lainnya dan petugas keamanan dan
kebersihan.
• Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, setiap kali selesai pelaksanaan kegiatan pertemuan orang tua, dan diserahkan kepada kepala sekolah.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah, untuk dipresentasikan dalam
teacher meeting.
3.4.11 Koordinator Ibadah Murid
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasi, dan mengembangkan kegiatan ibadah murid, sesuai dengan alokasi anggaran kegiatan kemuridan dan program sekolah yang telah ditetapkan.
• Membuat program kerja semerter bidang ibadah murid, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD setiap awal semester untuk diperiksa dan disetujui.
• Menentukan tema ibadah, acara, pemimpin pujian, pemain musik, pelayan Firman Tuhan, pelayan doa pada setiap kali ibadah murid.
• Bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya kegiatan ibadah murid.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam kegiatan ibadah murid, seperti penataan kursi, pendingin ruangan, dan kebersihan ruangan.
• Menyiapkan alat – alat perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan ibadah murid, seperti alat musik dan sound system.
• Menjaga dan merawat inventaris peralatan kegiatan ibadah murid.
• Mengkoordinir pengumpulan uang sumbangan bagi murid yang mengalami musibah atau bencana dan kedukaan.
• Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kerohanian murid, sesuai dengan alokasi anggaran kegiatan kemuridan dan program sekolah yang telah ditetapkan.
• Membuat proposal kegiatan pembinaan kerohanian murid, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD untuk diperiksa dan disetujui paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas dan melakukan
koordinasi dengan rekan guru lainnya dan petugas keamanan dan
kebersihan.
• Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, setiap kali selesai pelaksanaan kegiatan pembinaan kerohanian murid, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD.
• Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan setiap akhir semester, yang diserahkan kepada kepala sekolah TK dan SD, untuk dipresentasikan dalam teacher meeting.
3.4.12 Sekretaris Dewan Guru
• Bertanggung jawab dalam mengorganisasi kegiatan teacher meeting,
internal training, development training dan acara – acara kebersamaan,
sesuai dengan alokasi RAPBS dan program sekolah yang telah ditetapkan.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam kegiatan teacher
meeting, internal training and development training, seperti materi
training, OHP, whiteboard, dan spidol.
• Membuat notulen untuk setiap kegiatan teacher meeting dan parents
meeting.
• Membantu kepala sekolah dalam mengorganisasi dan mensupervisi tugas piket guru.
• Atas ijin kepala sekolah, mempunyai wewenang untuk mengorganisasi dan mensupervisi kegiatan belajar mengajar, pada saat kepala sekolah tidak berada di tempat.
• Mewakili kepala sekolah dalam menghadiri rapat dinas, kegiatan dinas, atau seminar yang diadakan di luar sekolah PATMOS, apabila kepala sekolah berhalangan hadir.
• Mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas dan melakukan
koordinasi dengan rekan guru lainnya dan petugas keamanan dan
3.5 Analis Hasil Kuisioner Dan Wawancara
Untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang terjadi di sekolah PATMOS, maka dilakukan wawancara dengan guru dan beberapa murid, dan juga penyebarkan kuisioner kepada 66 orangtua murid di sekolah PATMOS. Adapun hasil analisa dengan guru dan murid sebagai berikut :
3.5.1 Kuisioner Orangtua
1. Metode pembelajaran apa yang disukai oleh anak ?
• Mendengarkan penjelasan.
• visual.
• Membaca.
• Interaksi.
Tabel 3.3 Hasil Kuisioner Untuk Pertanyaan Nomor 1
No. Jawaban Jumlah %
1. Mendengarkan Penjelasan. 19 29
2. Visual. 25 38
3. Membaca. 8 12
Setelah di presentase dengan jumlah sample maka :
Metode P embelajaran yang dis ukai
Anak
Mendengarkan P enjelas an 29% Vis ual 38% Membaca 12% Interaks i 21% Mendengarkan P enjelas an Vis ual Membaca Interaks iGambar 3.2 Presentase Metode Pembelajaran Yang Disukai Murid
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 38 % murid sample menyukai metode belajar melalui media elektronik yaitu melalui animasi komputer, video, dan lain - lain. Kemudian 12 % menyukai metode pembelajaran dengan membaca, 21% melalui interaksi dan sisanya yaitu 29% melalui penjelasan yang diberikan oleh guru.
Dua metode pembelajaran yang lebih disukai oleh para murid adalah pembelajaran dengan menggunakan media elektronik dan mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, akan tetapi guru harus membuat cerita yang menarik agar anak dapat duduk diam dan
memperhatikan materi yang diajarkan. Tentunya data tersebut sangat mendukung rencana penerapan e-Learning pada sekolah PATMOS. Dengan penerapan e-Learning, para murid akan belajar menggunakan media elektronik (dalam hal ini komputer).
2. Berapa kali anak menggunakan komputer dalam seminggu ?
• Tidak pernah.
• 2x dalam seminggu.
• 3x dalam seminggu.
• Lebih dari 3x dalam seminggu.
Tabel 3.4 Hasil Kuisioner Untuk Pertanyaan Nomor 2
No. Jawaban Jumlah %
1. Tidak pernah 6 10
2. 2x dalam seminggu 12 18
3. 3x dalam seminggu 32 48
Setelah di presentase dengan jumlah sample maka :
Gambar 3.3 Presentase Anak Menggunakan Komputer Dalam Seminggu
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 48% orang tua sample menggunakan komputer lebih dari 3 kali dalam seminggu. Kemudian 24% menggunakan komputer lebih dari 3 kali dalam seminggu, 10% tidak pernah menggunakan komputer dan sisanya yaitu 18% menggunkan komputer 2 kali dalam seminggu
Rata – rata orangtua menggunakan komputer dalam seminggu sebanyak 3x (tiga kali). Data tersebut tentunya sangat mendukung sekolah PATMOS dapat menerapkan e-Learning sebagai salah satu pemberian informasi kepada orangtua.
3. Seberapa lama anda (orangtua) mengakses internet dalam sehari ?
• Tidak pernah.
• 30 menit.
• 1 jam.
• Lebih dari 1 jam.
Tabel 3.5 Hasil Kuisioner Untuk Pertanyaan Nomor 3
No. Jawaban Jumlah %
1. Tidak pernah 9 14
2. 30 menit 18 27
3. 1 jam 24 36
Setelah di presentase dengan jumlah sample maka :
Gambar 3.4 Presentase Orangtua Mengakses Internet Dalam Sehari
Pertanyaan No.3 Berkaitan dengan menggunakan dan pengenalan akan internet. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 36% orang tua
sample mengakses internet 1 jam dalam sehari. Kemudian 27%
mengakses internet 30 menit dalam sehari, 14% tidak mengakses internet dalam sehari dan sisanya yaitu 23% mengakses internet lebih dari 1 jam dalam sehari
Dalam tabel dilihat rata - rata akses ke internet dalam sehari selama ±1 jam. Artinya orangtua murid di sekolah PATMOS sudah mengetahui internet dan bisa menggunakannya.
4. Seberapa besar manfaat informasi mengenai perkembangan anak diberitahukan melalui internet ?
• Sangat bermanfaat.
• Bermanfaat.
• Kurang bermanfaat.
• Tidak bermanfaat
Tabel 3.6 Hasil Kuisioner Untuk Pertanyaan Nomor 4
No. Jawaban Jumlah %
1. Sangat bermanfaat 31 48
2. Bermanfaat 18 27
3. Kurang bermanfaat 9 13
Setelah di presentase dengan jumlah sample maka :
Gambar 3.5 Presentase Manfaat Informasi Mengenai Perkembangan Anak Melalui Internet
Pertanyaan No.4 Berkaitan dengan seberapa besar manfaat yang didapat oleh orangtua jika sekolah memberikan informasi mengenai perkembangan anak mereka melalui internet. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 48% orang tua sample menyatakan bahwa informasi mengenai perkembangan anak yang di laporakan melalui internet sangat bermanfaat. Kemudian 27% menyatakan bahwa informasi mengenai perkembangan anak yang di laporakan melalui internet bermanfaat, 13% menyatakan bahwa informasi mengenai perkembangan anak yang di laporakan melalui internet kurang bermanfaat dan sisanya yaitu 12%
menyatakan bahwa informasi mengenai perkembangan anak yang di laporakan melalui internet tidak bermanfat
Karena berdasarkan kuisioner yang telah di sebarkan menyatakan bahwa sebagian besar orangtua sudah mengenal internet dan sudah dapat menggunakannya, dan berdasarkan data tersebut juga menunjukkan bahwa pemberian informasi mengenai perkembangan anak melalui
internet sangat bermanfaat karena orangtua dapat mendapatkan informasi
mengenai perkembangan anak dengan cepat dan mudah.
5. Seberapa sering Anda (orangtua) menerima laporan mengenai perkembangan anak ?
• Sangat sering.
• Sering.
• Jarang.
• Tidak pernah.
Tabel 3.7 Hasil Kuisioner Untuk Pertanyaan Nomor 5
No. Jawaban Jumlah %
1. Sangat Sering 31 31
2. Sering 18 37
3. Jarang 9 29
Setelah di presentase dengan jumlah sample maka :
Gambar 3.6 Presentase Seberapa Sering Orangtua Menerima Laporan Mengenai Perkembangan Anak
Pertanyaan No.5 berkaitan dengan selama ini seberapa sering orangtua mendapatkan informasi mengenai perkembangan anaknya di sekolah. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 37% orang tua
sample menyatakan bahwa mereka sering memperoleh informasi
mengenai perkembangan anaknya di sekolah. Kemudian 31% menyatakan bahwa mereka sangat sering memperoleh informasi mengenai perkembangan anaknya di sekolah, 3% menyatakan mereka
tidak pernah memperoleh informasi mengenai perkembangan anaknya di sekolah dan sisanya yaitu 29% menyatakan bahwa mereka jarang memperoleh informasi mengenai perkembangan anaknya di sekolah.
Secara umum, orangtua murid di sekolah PATMOS sering mendapatkan informasi mengenai perkembangan anaknya. Biasanya informasi mengenai perkembangan anak diberikan dengan membuat janji antara orangtua dengan guru yang bersangkutan di sekolah PATMOS.
3.5.2 Kuisioner Dengan Guru Bidang Studi
Rangkuman hasil wawancara dengan guru :
1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan?
• Murid masuk sekolah pada Pk. 07.00 – 14.00 dan setelah kegiatan
belajar mengajar, tidak ada ekstrakulikuler khusus pada sekolah PATMOS.
• Di dalam kelas ada 10 - 11 orang murid, maksimal 15 orang
murid.
• Pada saat proses belajar mengajar, murid akan didampingi oleh 2
orang guru. Satu guru sebagai pengajar di depan kelas, dan guru yang lainnya sebagai asisten yang menangani anak - anak ketika mengalami kesulitan atau gangguan dalam belajar.
2. Apa saja kendala - kendala selama proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan? Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
• Pada saat belajar mengajar, waktu belajar sangat bergantung pada kondisi murid. Semua materi akan disesuaikan dengan kondisi murid dan sekitarnya. Lingkungan belajar akan sangat mempengaruhi kondisi mereka dan akhirnya sangat mempengaruhi proses belajar mengajar keseluruhan dalam kelas. Sebagian besar materi tidak dijelaskan detailnya karena keterbatasan kemampuan murid dalam belajar.
• Misalnya, ada seorang anak yang mengalami gangguan, seperti
mengamuk pada saat di kelas. Pada saat itu, anak tersebut dibawa keluar kelas untuk ditenangkan oleh asisten pengajar dalam kelas. Guru dituntut untuk pandai menguasai kelas dan membuat suasana kelas memiliki susana belajar yang baik dan menyenangkan.
3. Apa yang dilakukan oleh guru, apabila materi belajar pada hari tersebut tidak terselesaikan?
• Apabila materi tidak terselesaikan, biasanya guru
memberitahukan orangtua untuk menjelaskannya lagi di rumah. Pekerjaan Rumah (PR) tidak diharuskan, namun ada beberapa guru yang juga memberikan PR. Murid sangat membutuhkan sesuatu yang terinstruksi, semua tugas untuk murid kelas 1 - 3, dicatatkan langsung oleh guru pada agenda setiap murid. Guru
juga mencatatkan kelakuan murid di dalam kelas, dan agenda harus diberikan kepada orangtua.
4. Seberapa peran orangtua penting bagi perkembangan anak mereka?
• Peran orangtua merupakan yang terpenting bagi perkembangan
anak yang mengalami kebutuhan khusus seperti ADHD ini. Dalam hal ini, guru harus sering berkomunikasi mengenai perkembangan anak, karena perkembangan mereka mungkin saja berbeda pada saat - saat tertentu.
5. Metode pembelajaran apa yang disukai murid?
• Murid - murid berkebutuhan khusus, seperti anak ADHD
menyukai sesuatu yang visual, bergambar, berwarna. Hal-hal tersebut dapat menarik minat mereka untuk belajar dan lebih mudah berkonsentrasi.
6. Apakah bapak pernah mendengar mengenai e-Learning yang menggunakkan teknologi sebagai perangkat ajar? Bagaimana pendapatnya mengenai teknologi tersebut?
• Sekitar 80 % guru sudah pernah mendengar tentang e-Learning.
Pendapat mereka, e-Learning merupakan sesuatu yang sangat positif untuk mendukung proses belajar mengajar. Di tengah keterbatasan murid mereka, metode pembelajaran menggunakkan
komputer akan sangat membatu, karena lebih interaktif dan menarik khususnya bagi anak ADHD.
7. Jika sekolah menggunakkan e-Learning, fasilitas apa yang diharapkan tersedia dalam perangkat ajar tersebut?
• Sebagian besar jawaban mereka ialah adanya suatu metode baru
yang membuat lebih menarik perhatian murid dalam belajar, seperti fasilitas multimedia untuk belajar
• Juga adanya fasilitas yang menghubungkan antara guru dengan
orangtua murid, karena komunikasi antara guru dengan orangtua murid sangat mempengaruhi dan berperan penting bagi perkembangan anak.
3.6 Sistem Pembelajaran Yang Sedang Berjalan Kepala Sekolah Wali Kelas Orang Tua Siswa Guru Bidang Studi 3 Pay to $
surat keputusan kerja dan struktur organisasi
2 1
Pay
to $
surat kerja yang sudah disetujui 3 1 Pay to $ Surat Kerja 2 Pay to $
surat kerja yang sudah disetujui Pay to $ Surat Kerja 4 Pay to $ daftar penempatan kelas &jadwal belajar] 5 Pay to $ sylabus Pay to $ sylabus 5 Pay to $
surat keputusan kerja &struktur organisasi 6 Pay to $ materi,latihan & ulangan 6 Pay to $ materi,latihan & ulangan 7 Pay to $
llatihan & ulangan terisi
7 Pay
to $
llatihan & ulangan terisi 8 Pay to $ llaporan nilai bidang studi 9 Pay to $ laporan nilai siswa 10 Pay to $ printout nilai murid,sah 10 Pay to $ printout nilai murid,sah 11 Pay to $ raport & laporan siswa
Kepala Sekolah, sekolah PATMOS mengkoordinasi hampir semua kegiatan dalam sekolah. Kepala sekolah memastikan guru bersedia mengajar untuk satu tahun ke depan dengan cara memberikan surat perjanjian kerja, apabila guru bersedia untuk mengajar dalam satu tahun kedepan, maka guru menandatangani surat tersebut dan mengembalikan surat yang telah di tandatangani tersebut kepada kepala sekolah. Setelah itu, kepala sekolah melakukan pembagian struktural dan kepanitiaan. Guru walikelas dan bidang studi memberikan silabus kepada kepala sekolah mengenai kegiatan belajar mengajar yang akan dijalankan dalam satu tahun kedepan. Kepala sekolah juga memberikan daftar penempatan kelas dan jadwal belajar kepada murid. Kegiatan belajar mengajar meliputi materi, latihan serta ulangan yang nilainya akan diperoleh untuk dijadikan nilai raport. Sebelum mengisi nilai raport murid, guru bidang studi memberikan laporan bidang studi kepada wali kelas dan walikelas akan menulis hasil laporan tersebut kedalam raport murid dan kemudian raport tersebut akan di berikan kepada orang tua murid
3.7 Kendala Yang Dihadapi
Berdasarkan kuisioner, observasi dan wawancara dari guru dan orangtua murid diketahui kendala - kendala yang dihadapi dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan adalah :
1. Kekurangan waktu belajar karena keterbatasan kemampuan murid untuk fokus memperhatikan pelajaran di kelas dengan waktu yang lama serta adanya gangguan dari murid yang lain (contonhya: salah satu murid menangis di kelas)
2. Materi yang tidak dapat menarik perhatian murid sehingga membutuhkan cara belajar yang lain sehingga murid dapat meningkatkan minatnya dalam belajar. Metode belajar masih terus dikembangkan oleh para guru agar dapat memaksimalkan kemampuan murid.
3. Kurangnya komunikasi antara guru dan orangtua murid mengenai perkembangan anak. Komunikasi antara guru dan orangtua murid sangat diperlukan karena kondisi setiap anak ADHD berbeda - beda.
4. Kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan anak di kemudian hari.
3.8 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, diberikan beberapa alternatif pemecahan masalah, antara lain yaitu :
1. Dengan penambahan waktu dalam kelas diharapkan murid dapat mengerti materi yang diberikan dan memberikan waktu yang lebih untuk guru dan murid saling
berinteraksi. Namun menambah panjang jam belajar murid kurang
memungkinkan di tengah ketebatasan murid yang mengalami ADHD. Murid tidak dapat dipaksakan karena membuat fisik mereka lelah dan tidak fokus belajar terlalu lama serta kondisi psikis yang kadang tidak terduga. Bagi para guru, juga akan menimbulkan kelelahan untuk kegiatan belajar mengajar tersebut karena kondisi murid yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pelajaran.
2. Dengan e-Learning dapat menjadi altenatif murid dalam belajar. Dengan
belajar dengan pembelajaran melalui multimedia dengan gambar dan suara. Dengan e-Learning pembelajaran tidak terlalu formal dan tidak membosankan karena pembelajaran memiliki fleksibilitas tempat dan waktu. Hal-hal tersebut merupakan sisi positif dari e-Learning, sedangkan kelemahannya ialah akan menambah biaya untuk penambahan komputer dan menghubungkan komputer dengan internet.
3. Komunikasi antara guru dan orang tua murid yang harus selalu tercipta supaya orang tua dapat lebih mengetahui perkembangan anak dari setiap harinya. Namun hal tersebut terhambat karena komunikasi antara orang tua dan guru membutuhkan waktu khusus untuk mempertemukan antara keduanya. Oleh karena itu e-Learning dapat menjadi solusinya yaitu dengan adanya catatan guru mengenai perkembangan anak di dalam kelas setiap harinya.
4. Dalam mendidik anak ADHD dibutuhkan penanganan khusus. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan juga guru yang berperan dalam mendidik anak berkebutuhan khusus, membutuhkan banyak informasi mengenai anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, e-Learning dapat menjadi solusinya yaitu dengan memberikan forum diskusi dimana ornag tua dan guru dapat melakukan diskusi dalm forum tersebut dan dari hasil diskusi tersebut dapat di peroleh berbagi informasi. Selain itu, e-Learning juga menampilkan artikel – artikel yang dapat dibaca oleh orang tua murid dan guru untuk menambahkan informasi yang di butuhkan dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.
Berdasarkan perbandingan tehadap alternatif di atas, e-Learning merupakan solusi yang paling baik untuk menjawab permasalahan yang terjadi di sekolah PATMOS dengan alasan :
1. Penambahan waktu belajar diluar waktu yang terlalu lama, tidak memungkinkan karena keterbatasan para murid yang mengalami ADHD.
2. Penambahan waktu belajar juga tidak dimungkinkan, karena adanya peraturan pemerintah mengenai waktu belajar.