• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL

BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

ARFIKA RIESTYAN RACHMANTIKA A410120063

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA

KELAS VIII DI SMP N 2 BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH

oleh :

ARFIKA RIESTYAN RACHMANTIKA A410120063

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA

KELAS VIIISMP NEGERI 2 BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016

OLEH

ARFIKA RIESTYAN RACHMANTIKA A410120063

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari...2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Ariyanto, M.Pd ( )

2. ( )

3. ( )

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum NIP. 19650428199303001

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawaban sepenuhnya.

Surakarta, Oktober 2016

Penulis

ARFIKA RIESTYAN RACHMANTIKA A410120063

(5)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL

BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA Kelas VIII SMP N 2 Blora Tahun Ajaran 2015/2016

Abstrak

Tujuan penelitian ini: (1) Menguji pengaruh strategi pembelajaran Snowball

Throwing dan Problem Solving terhadap hasil belajar siswa. (2) Menguji pengaruh

kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa. (3) Menguji interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blora, dengan sampel penelitian siswa kelas VIIIA dan VIIIB. Teknik pengumpulan data dengan metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian dengan α = 5%: (1) Terdapat pengaruh strategi pembelajaran Snowball

Throwing dan Problem Solving terhadap hasil belajar siswa, (2) Terdapat pengaruh

kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa, (3) Tidak terdapat efek interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci : snowball throwing, problem solving, kemampuan berfikir kreatif, hasil belajar siswa

Abstract

The purpose of this penelirtian : ( 1 ) Test the effect of learning strategies Snowball Throwing and Problem Solving on student learning outcomes . ( 2 ) Test the effect of the ability to think creatively to student learning outcomes . ( 3 ) Testing the interaction of learning strategies and the ability to think creatively to student learning outcomes . Quantitative research with a quasi-experimental design . The study population throughout the eighth grade students of SMP Negeri 2 Blora , with sample graders VIIIA and VIIIB . Data collection techniques with methods of testing and documentation . Data were analyzed using analysis of variance of two different cell . The results of the study with α = 5 % : ( 1 ) There is the influence of learning strategies Snowball Throwing and Problem Solving on student learning outcomes , ( 2 ) There is the influence of the ability to think creatively to student learning, ( 3 ) There is no interaction effects of learning strategies and the ability to think creatively to the student learning outcomes.

Keyword : Snowball Throwing, Problem Solving, Creative thinking skills, student learning outcomes

1. PENDAHULUAN

Dunia pendidikan tidak pernah terlepas dengan Matematika. Mata pelajaran yang sejak Sekolah Dasar menjadi momok dalam dunia pendidikan. Prestasi dan kualitas matematika saat ini masih dalam kategori rendah

(6)

2

dikarenakan hasil belajar siswa yang masih belum sampai pada kriteria yang diharapkan pemerintah. Data Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) menyatakan nilai rerata prestasi belajar matematika siswa yang diambil sampel kelas VIII di Indonesia pada tahun 2011 berada diperingkat 38 dari 42 negara dengan skor 386, sedangkan skor rerata internasional yaitu 500. Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara mengukur tingkat penguasaan siswa. Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam proses pembelajaran saat ini guru masih terpengaruh kebiasaan di sekolah dasar dimana guru harus menjelaskan materi terlebih dahulu sebelum latihan soal. Dengan proses belajar seperti ini siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep-konsep pelajaran yang harus dikuasai sehingga informasi yang diberikan hanya akan membuat siswa menjadi mudah lupa terhadap materi yang diterimanya.

Selain beberapa alasan tersebut, metode pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa. Selama ini siswa seperti dininabobokan dengan metode yang hanya terpusat pada guru yang kerap kali disebut metode ceramah. Matematika merupakan mata pelajaran yang menggunakan banyak rumus pasti dalam penyelesaiannya, namun sangat tidak cocok jika disampaikan menggunakan metode ceramah, karena nantinya siswa hanya bisa membayangkan apa yang disampaikan oleh gurunya. Berdasarkan permasalahan tersebut, harus ada perubahan dalam proses pembelajaran matematika. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika adalah kemampuan berpikir kreatif siswa. Rahman (2012: 21) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dapat dilihat dari kelancaran siswa dalam menyelesaikan masalah dengan tepat, menggunakan beragam strategi penyelesaian masalah serta memerinci jawaban dengan cara atau idenya sendiri.

Strategi pembelajaran yang digunakan harus merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Salah satu strategi pembelajaran yang memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan

(7)

meningkatkan hasil belajar adalah strategi Snowball Throwing dan Problem Solving. Strategi Snowball Throwing atau juga sering dikenal dengan Snowball

Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik di

mana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang (Huda, 2013: 226). Sedangkan Problem Solving yaitu adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran (Hamdani, 2011: 84).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi snowball throwing dan problem solving dilihat dari kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap hasil belajar matematika.

2. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan metode tes untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar matematika,dengan cara memberi tes pada kedua kelas sampel setelah mendapat perlakukan dengan model pembelajaran Snowball

Throwing dan model pembelajaran Problem Solving menggunakan soal yang

sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar dan tes kemampuan berpikir kreatif. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blora, dengan sampel penelitian siswa kelas VIIIA dan VIIIB. Teknik pengumpulan data dengan metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian dengan α = 5%: (1) Terdapat pengaruh strategi pembelajaran Snowball Throwing dan

Problem Solving terhadap hasil belajar siswa, (2) Terdapat pengaruh

kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa, (3) Tidak terdapat efek interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu data hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blora.

(8)

4 1) Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Data hasil belajar siswa diperoleh dari alat ukur tes yang berjumlah 5 butir soal uraian. Adapun deskripsi data hasil belajar siswa kelas eksperimen disajikan dalam tabel dan diagram batang sebagai berikut.

Tabel 1 Hasil Pengelompokkan Data Siswa Kelas Eksperimen

Interval xi fi Fk Frekuensi Relatif

41 – 50 45,5 5 5 15,15% 51 – 60 55,5 5 10 15,15% 61 – 70 65,5 1 11 3,03% 71 – 80 75,5 10 21 30,30% 81 – 90 85,5 6 27 18,18% 91 - 100 95,5 6 33 18,18% Jumlah 33 100 %

Gambar 1 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar siswa kelas eksperimen yang tertinggi adalah 100 sedangkan yag terendah adalah 42, nilai rata-rata (mean) sebesar 73,07,standar deviasi (SD) sebesar 17,14 median sebesar 76 dan modus sebesar 75,74. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

0 2 4 6 8 10 12 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Frekuensi

(9)

2) Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Data hasil belajar siswa diperoleh dari alat ukur tes yang berjumlah 5 butir soal uraian. Adapun deskripsi data hasil belajar kelas kontrol disajikan dalam tabel dan diagram sebagai berikut.

Tabel 2 Hasil Pengelompokkan Data Siswa Kelas Kontrol

Interval xi fi Fk Frekuensi Relatif

41 - 50 45,5 4 4 12,12% 51 - 60 55,5 5 9 15,15% 61 – 70 65,5 3 12 9,09% 71 – 80 75,5 6 17 15,15 % 81 – 90 85,5 7 24 21,21% 91 - 100 95,5 8 33 27,27% Jumlah 33 100 %

Gambar 2 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar siswa kelas kontrol yang tertinggi adalah 100 sedangkan yang terendah adalah 42, nilai rata-rata (mean) sebesar 74,89, standar deviasi (SD) sebesar 17,48, median sebesar 78 dan modus sebesar 98,07. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

b. Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

1) Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen

Data kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari alat ukur tes yang berjumlah 6 butir soal uraian. Adapun deskripsi data kemampuan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Frekuensi

(10)

6

berpikir kreatif siswa kelas eksperimen disajikan dalam tabel dan diagram batang sebagai berikut.

Tabel 3 Pengelompokkan Data Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen

Interval xi fi Fk Frekuensi Relatif

33 – 43 38 1 1 3,03% 44- 54 49 4 5 12,12% 55 – 65 60 6 11 18,18% 66 – 76 71 6 17 18,18% 77 – 87 82 4 21 12,12% 88 – 98 93 12 33 36,36% Jumlah 33 100 %

Gambar 3 Diagram Batang Kemampuan Berfikir Kreatif Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen yang tertinggi adalah 96 sedangkan yang terendah adalah 36,nilai rata-rata (mean) sebesar 74,67,standar deviasi (SD) sebesar 17,32 median sebesar 74,66 dan modus sebesar 93,86. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

2) Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Kontrol

Data kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari alat ukur tes yang berjumlah 6 butir soal uraian. Adapun deskripsi data kemampuan berpikir kreatif siswa kelas kontrol disajikan dalam tabel dan diagram batang sebagai berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 33-43 44-54 55-65 66-76 77-87 88-98 Frekuensi

(11)

Tabel 4 Pengelompokkan Data Kemampuan Berfikir Kreatif Kelas Kontrol

Interval xi fi Fk Frekuensi Relatif

33 - 43 38 1 1 3,03 % 44- 54 49 1 2 3,03% 55 – 65 60 5 7 15,15% 66 – 76 71 5 11 15,15% 77 – 87 82 9 21 27,27% 88 - 98 93 12 33 36,36% Jumlah 33 100 %

Gambar 4 Diagram Batang Kemampuan Berfikir Kreatif Kelas Kontrol Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol yang tertinggi adalah 96 sedangkan yang terendah adalah 34, nilai rata-rata (mean) sebesar 78,67, standar deviasi (SD) sebesar 14,93,median sebesar 81,50 dan modus sebesar 82,86. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

3) Kategori Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

Selanjutnya, untuk mengetahui batas kelompok kemampuan berfikir kreatif siswa digunakan distribusi data kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan kriteria sebagai berikut: a) Kategori Tinggi : b) Kategori Sedang: c) Kategori Rendah: 0 2 4 6 8 10 12 14 33-43 44-54 55-65 66-76 77-87 88-98 Frekuensi

(12)

8

Berdasarkan penentuan batas kelompok tersebut, maka kategori kemampuan berfikir kreatif dari masing-masing dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5 Tabel Kategori Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Strategi Pembelajaran Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Total

Tinggi Sedang Rendah

Snowball Throwing 14 7 12 33

Problem Solving 16 10 7 33

Total 30 17 19 66

Tabel 6 Rerata Hasil Belajar dan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

Kemampuan Berfikir Kreatif Rerata

Tinggi Sedang Rendah

ST 91,28 73,75 52,42 72,81 (A1)

PS 91,50 76,28 58,30 75,36 (A2)

Rerata 91,39 (B1) 75,01 (B2) 55,36 (B3)

Gambar 6 Profil Efek Rerata Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Siswa

Untuk menentukan strategi pembelajaran yang lebih baik dilihat dari reratanya. Rerata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 73,07dan rerata hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 75,5. Dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar siswa kelas kontrol lebih besar dibandingkan dengan rerata hasil belajar kelas eksperimen. Menurut Jonassen (2011) dalam penelitianyya menjelaskan problem

solving merupakan kegiatan yang paling nyata dan pembelajaran yang paling 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Rendah Sedang Tinggi

Kontrol Eksperimen

(13)

relevan/baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran langsung dalam proses pembelajaran. Bahwa strategi pembelajaran Problem Solving memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan strategi Snowball Throwing. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan pengetahuan yang terbangun dalam konteks pemecahan masalah akan lebih baik dipahami, dipertahankan, dan lebih dan lebih cepat diterima oleh pembelajar. Pembelajaran matematika dengan model problem solving memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlihat langsung dalam pembelajaran dan membangun sendiri pengetahuannya dan guru hanya sebatas fasilitator. Matematika memerlukan pola pikir yang logis, kritis dan penuh kecermatan. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap permasalahan-permasalahan pada soal matematika, perhatian siswa akan terpusat pada permasalahn tersebut serta siswa akan berusaha mencari solusi pemecahan masalah tersebut serta mengaitkan dengan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya. Dengan adanya permasalahn tersebut, siswa tidak lagi berpikir bahwa matematika tersebut hanya sekumpulan rumus-rumus yang harus dihafalkan. Hal ini didukung oleh kondisi yang ada dilapangan selama proses pembelajaran pada kompetensi angun ruang sisi datar dengan strategi pembelajaran Problem Solving siswa terlihat antusias dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diberikan guru dalam setiap kelompok. Setiap anggota kelompok berperan aktif dalam menganalisis masalah yang kaitannya dengan persoalan nyata, shingga kemampuan berfikir kreatif siswa akan berkembang.

Sedangkan strategi pembelajaran Snowball Throwing kurang efektif jika diterapkan pada kompetensi bangun ruang sisi datar. Menurut Asrori, (2010:7) “snowball throwing” merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active

learning) yang dalam penerapannya menuntut semua siswa terlibat aktif dan belajar

bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan. Namun pada penerapannya, hanya beberapa siswa yang aktif dan antusias menyelesaikan persoalan dan tidak terciptanya kondisi kelas yang kondusif serta adanya ketergantungan siswa pada siswa yang lain dalam kelompoknya. Siswa cenderung diam dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung,

(14)

10

sehingga kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki setiap siswa masih belum terlihat dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dengan demikian dalam penelitian ini, strategi pembelajaran Problem

Solving jika diterapkan pada kompetensi bangun ruang sisi datar lebih efektif karena

siswa lebih mudah memahami permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan strategi pembelajaran Problem Solving kemampuan berfkir kreatif yang dimiliki siswa akan terlihat. Dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa akan berdiskusi antara satu sama lain untuk mencari penyelesaian dari permasalahan tersebut.

Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi cenderung memiliki ciri dominan aktif dalam proses pembelajaran dan terlihat serius dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif sedang terlihat serius dalam mengerjakan soal, namun terkadang masih kurang fokus dalam mengerjakan soal. Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif rendah cenderung kurang serius dalam mengerjakan soal, mereka tergolong siswa yang suka membuat keributan di kelas. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa, siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi akan mempunyai kualitas belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif sedang dan rendah.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Hastuti Noer (2009) menunjukkan bahwa kualitas peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa mendapatkan pembelajaran matematika lebih baik dari pada siswa yang pembelajaran matematikanya secara konvensional. Rata-rata nilai kemampuan berfikir kreatif pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

Menurut Siswono, (2005:2) mengemukakan bahwa dalam memahami maupun merencanakan penyelesaian masalah diperlukan suatu kemampuan berfikir kreatif siswa yang memadai, karena kemampuan tersebut merupakan kemampuan berfikir (bernalar) tingkat tinggi setelah berfikir dasar (basic) dan kritis. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran diperlukan cara yang mendorong siswa untuk memahami masalah, meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam menyusun rencana penyelesaian dan melibatkan siswa

(15)

secara aktif dalam menemukan sendiri penyelesaian masalah dan siswa yang kreatifnya tinggi memiliki pemahaman materi yang baik dan memiliki daya kreatifitas yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif sedang dan rendah.

Gambar 6 menunjukkan tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa. Dapat dilihat antara profil Snowball Throwing dan Problem Solving tidak berpotongan satu sama lain. Budiyono (2009: 222) menjelaskan ada atau tidaknya interaksi dapat diduga dari grafik profil variabel bebasnya. Jika profil variabel bebas pertama dan kedua tidak berpotongan, maka cenderung tidak ada interaksi antara kedua variabel tersebut. Dengan kata lain tidak terjadi interaksi antara strategi pembelajaran Snowball Throwing dan Problem Solving dengan kemampuan berfikir kritis terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan gambar 6 juga diketahui antara strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif memberikan hasil belajar matematika yang konsisten satu sama lain. Terlihat dari profil variabel bebasnya yang relatif sejajar namun tidak berhimpit antara profil Snowball Throwing dan Problem Solving. Hal tersebut sejalan dengan Izuddin Syarif (2012: 246) mengemukakan bahwa terjadinya interaksi antara variabel-variabel bebasnya terlihat pada grafik interaksinya. Kemiringan garis diagonalnya yang dibentuk oleh kedua kelompok siswa ralatif sejajar namun tidak berhimpitan. Jadi dapat disimpulkan ada atau tidaknya interaksi antar variabel bebas dapat diduga dari kemiringan garis pada grafik interaksinya.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran Snowball Throwing dan Problem Solving terhadap hasil belajar yang ditinjau dari kemampuan berfikir kreatif siswa. Tidak ada interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar siswa.

(16)

12

4.2 Saran

Guru dapat memilih strategi pembelajaran yang variatif dan tepat dalam mengajar mata pelajaran matematika dan siswa hendaknya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif pada dirinya sendiri karena dengan adanya kemampuan berfikir kreatif siswa dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang rumit, sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Mohib. 2010. Penggunaan Metode Belajar Snowball Throwing. (online). Tersedia:http://gurutrenggalek.blogspot.com/2010/09/penggunaan-model-belajar snowball.html. (6 Oktober 2016).

Budiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jonassen, D. H. 2011. Learning to solve problem: A handbook for designing

problem-solving learning environments. New York: Routledge.

Noer, S. H. 2009. Model Bahan Ajar Barbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif dan Reflektif (K2R). Makalah: Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

Rahman, Risqi. 2012. Hubungan Antara Self-Concept Terhadap Matematika dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa. Jurnal Ilmiah Program

Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 1(1).

http://www.ejournal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/4 (diakses tanggal 13 Januari 2016).

Siswono, T. Y. E. 2005. Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pengajuan masalah. Jurnal terakreditasi “Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains”, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni 2005.ISSN 1410-1866, hal 1-9.

Syarif, Izuddin. 2012. “Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motifasi dan Prestasi Belajar Siswa SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(2): 234-24.

Gambar

Tabel 1 Hasil Pengelompokkan Data Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 2 Hasil Pengelompokkan Data Siswa Kelas Kontrol
Tabel  3  Pengelompokkan  Data  Kemampuan  Berpikir  Kreatif  Kelas  Eksperimen
Tabel 4 Pengelompokkan Data Kemampuan Berfikir Kreatif Kelas Kontrol
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.6 Diagram Penilaian Siswa terhadap Media Pembelajaran CD Interaktif Fisika Usaha dan Energi

1027 tahun 2004 sedikit mengubah definisi diatas menjadi apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Kandungan pada ubi ungu kini mengarah pada pemanfaatan pigmen, senyawa fenolik, dan senyawa flavonoid umbi ubi ungu sebagai zat antimikroba yang dapat

End-effector untuk memanen paprika ini didisain untuk mampu menjalankan beberapa fungsi, yakni: menjangkau target dengan tepat, dalam hal ini benda yang menjadi

Tujuan tugas akhir ini mengetahui bagaimana penggunaan TiO 2 dalam desinfektan anti bakterial dapat mengurangi pemakaian bahan.. konvensional kimia dan efektifitas

Kenotariatan Universitas Udayana yang disusun oleh Lily Marheni dengan judul ”Kedudukan Benda Jaminan Yang dibebani Hak Tanggungan Apabila terjadi Eksekusi Dalam

SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH KORPORASI (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 154 PK / Pid. Sus / 2012 Dalam Perkara