• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA (Rencana Strategis) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENSTRA (Rencana Strategis) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tahun"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

RENSTRA

(Rencana Strategis)

DINAS PEKERJAAN UMUM

DAN PENATAAN RUANG

PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

(2)

i

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2016. Program dan Kegiatan yang tertuang dalam Renstra merupakan dasar penyusunan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan 5 tahun kedepan.

Disamping itu, Renstra berfungsi pula sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

Dengan dukungan penuh dari segenap pelaku, pengguna dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pengembangan Infrastruktur, diharapkan Renstra ini akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dapat mendukung tercapainya visi, misi dan tujuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Banjarbaru, 2019

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

(3)

ii

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang……….. 1

1.2 Landasan Hukum………. 4

1.3 Maksud dan Tujuan………. 6

1.4 Sistematika Penulisan………. 6

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalsel 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi……… 8

2.2 Sumber Daya.………... 21

2.3 Kinerja Pelayanan……… 23

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas PUPR…….. 38

2.4.1 Tantangan………. 38

2.4.2 Peluang……… 39

Bab III Isu – IsuStrategis 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas pokok dan Fungsi... 40

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Gubernur Kalimantan Selatan Terpilih... 40

3.3 Telaah Renstra Kementrian Pekerjaan Umum Penataan Ruang……. 41

3.4 Penentuan Isu – Isu Strategis………. 42

Bab IV Visi, Misi, Tujuan danSasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas PUPR Provinsi Kalsel….. 51

4.2 Strategi dan Kebijakan……….. 51

Bab V Rencana Program/Kegiatan, Pendanaan Indikatif... 61

Bab VI Indikator Kinerja Mengacu Pada Tujuan danSasaran RPJMD……….. 67

(4)

1.1 LATAR BELAKANG

Luas wilayah daratan dan perairan darat Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Perda No.9 Tahun 2000 adalah seluas 3.753.052 Ha yang terbagi dalam alokasi peruntukan ruang kawasan lindung adalah 20,81% dan luasan kawasan budidaya 79,19% dari luas wilayah daratan Propinsi Kalimantan Selatan. Selain itu Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai kawasan laut sejauh 12 mil adalah 1.234.847 Ha yang juga merupakan salah satu jalur pelayaran nasional dan internasional pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.Dibandingkan dengan wilayah provinsi lain di pulau ini, Provinsi Kalimantan Selatan menempati wilayah tersempit, yakni hanya 6,98% dari luas Pulau Kalimantan. Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut (dpl). Kemiringan lahan di wilayah ini dikelompokkan dalam kelas datar, landai, agak curam, curam dan sangat curam. Areal yang datar (0 - 8 %) meliputi areal seluas 9.154,27 Km2 atau 24,39%, yang tersebar di sepanjang Pantai Timur dan Selatan, sepanjang aliran sungai Barito dan sungai-sungai lainnya. Daerah landai (8 - 15 %) meliputi areal seluas ± 6.462,50 Km2 atau 17,22%, yang berada di daerah antara Pegunungan Meratus dengan Sungai Barito, di bagian Barat dan Pantai Timur dan dengan Pantai Selatan.

Berdasarkan tata ruang wilayah persediaan lahan dibagi dalam 2 (dua) kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan budi daya, kawasan budidaya telah dimanfaatkan secara intensif seluas 864.496 Ha sedangkan yang belum intensif dimanfaatkan seluas 1.314.700 Ha akan tetapi sebagian besar lahan tersebut telah memiliki status.Secara hidrologis, provinsi ini di bagi menjadi tiga Wilayah Sungai (WS), yaitu : WS Barito seluas 19.409,80 km2, WS

Cengal – Batulicin seluas 11.451,60 km2 dan WS Pulau Laut seluas 1.758,70

km2.

Dalam konstelasi hubungan antar-wilayah, posisi geografis Provinsi Kalimantan Selatan amat strategis karena berada di posisi sentral kepulauan Nusantara, yang merupakan jalur arus barang, orang dan jasa ke seluruh Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, bahkan ke beberapa negara lain di kawasan Asia Pasifik.

(5)

2

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Selain itu, provinsi ini diapit dua tetangga yang kaya akan sumberdaya alam, yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Keunggulan komparatifnya adalah, Kalimantan Selatan menjadi daerah transit arus barang, orang dan jasa dari dan kedua provinsi tersebut. Namun demikian, posisi strategis ini bisa berubah menjadi ancaman, terutama bila keunggulan komparatif itu tidak mampu diubah dan dikelola menjadi keunggulan kompetitif, yang dapat meningkatkan daya saing kewilayahan dan ekonomi sehingga untuk itu perlu ditunjang infrastruktur yang memadai.

Peran Infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu infrastruktur merupakan salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing daerah. Melalui kebijakan dan komitmen pembangunan infrastruktur yang tepat, maka hal tersebut diyakini dapat membantu mengurangi masalah kemiskinan, mengatasi persoalan kesenjangan antar kawasan maupun antar wilayah, memperkuat ketahanan pangan.

Pembangunan infrastruktur mempunyai manfaat langsung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat karena dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus menggerakkan sektor riil. Disamping itu infrastruktur berperan sebagai pendukung kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya antara lain sektor pertanian, industri dan perikanan. Oleh karena itu, upaya pembangunan infrastruktur perlu direncakan denga matang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan yang akan menjadi modal penting dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan yang menangani infrastruktur berkewajiban untuk mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien dengan memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta berlandaskan tata kelola pemerintah yang baik dalam proses pencapaian tujuan pembangunan daerah.

Dengan demikian dalam setiap penyelenggaran pembangunan infrastruktur pekerjaan umum harus selalu berlandaskan pada pembangunan

(6)

3

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

berkelanjutan yang memperhatikan daya dukung agar hasil pembangunan selain dapat dimanfaatkan untuk generasi sekarang juga dapat diwariskan pada generasi mendatang. Selanjutnya dalam kaitan dengan Pengarusutamaan Gender (PUG) maka diperlukan peningkatan efektifitas pelembagaan PUG ke dalam budaya internal organisasi, mewujudkan penyelenggaran infrastruktur pekerjaan umum yang terintegrasi dengan aspek gender, serta mewujudkan perencanaan dan penganggaran responsive gender (PPRG) di seluruh unit organisasi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 054 tahun 2017 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Klaimantan Selatan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai unit pelaksana teknis yaitu Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula dan Laboratorium Bahan Konstruksi yang diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0155 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

Dokumen Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2020 memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dalam bidang pekerjaan umum di provinsi Kalimantan Selatan. Dokumen ini disusun berdasarkan hasil evaluasi kinerja Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan, serta isu – isu dan factor strategis selama (5) tahun yang akan datang, baik pada tingkat global, nasional, provinsi Kalimantan Selatan, maupun tingkat kabupaten/kota serta dilengkapi sasaran yang hendal dicapai pada periode tahun tersebut.

(7)

4

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Sesuai Permendagri No.54 Tahun 2010, Rancangan awal Renstra SKPD disusun bersamaan dengan rancangan awal RPJMD 2016 – 2020.Diharapkan mulai awal Tahun 2016 ini seluruh SKPD sudah mulai memproses RENSTRA SKPD.

Dokumen Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya disingkat Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel Tahun 2016 – 2020 adalah dokumen perencanaan 5 (lima) tahun untuk menjadi dasar program dan kegiatan ke -PUPR-an yang berkelanjutan. Adanya perubahan pola aspirasi dari masyarakat bawah, mendorong pembangunan di daerah dimulai dar kearifan dan budaya lokal, bersumber dari kebutuhan dasar masyarakat, sehingga menciptakan suatu situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk mengembangkan potensi daerah unggulan.Dimana pembangunan Infrastruktur dilaksanakan dengan prinsip desentralistik, partisipatif, demokrasi dan keterbukaan.

Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel ini juga dikaitkan dengan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, diharapkan Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel ini nantinya dapat dijabarkan setiap tahunnya ke dalam Rencana kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

1.2 LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik

(8)

5

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara Perencanaan Pembangunan Daerah dan Perencanaan Strategis SKPD

8. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5)

9. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6)

10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Selatan.

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah.

12. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 054 Tahun 2017 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas unsur-unsur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan dan Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi.

13. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0155 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

(9)

6

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel dimaksudkan untuk menyiapkan instrument perencanaan yang memberikan gambaran kebijakan dan strategi ke-PUPR-an di Provinsi Kalimantan Selatan pada periode Tahun 2016 – 2020 sebagai indicator kinerja dan alat bantu dalam melaksanakan tugas dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas PUPR Prov Kalsel.

Tujuan Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel 2016 – 2020 bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan prioritas sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas PUPR Prov Kalsel, yang disesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat serta mengacu pada kebijakan tingkat nasional dan provinsi serta Rencana Pembangunan jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra Dinas PUPR Prov Kalsel disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Berisi gambaran umum, latar belakang kondisi dan potensi di Provinsi Kalimantan Selatan, landasan hokum penyusunan renstra, keterkaitan dengan dokumen prencanaan lainnya, serta urain singkat sitematika penulisan renstra. BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Berisi tugas, fungsi dan struktur organisasi, sember daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang Dinas PUPR Prov Kalsel

BAB III Isu-Isu Strategis

Memuat identifikasi permsalahan, telaah visi, misi dan program gubernur terpilih serta penentuan isu-isu strategis.

(10)

7

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan Dinas PUPR Prov Kalsel

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran & PendanaanIndikatif

Berisi rencana program dan kegiatan, indicator output kegiatan serta pendaaan indikatifnya.

BAB VI Indikator Kinerja mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Berisi indikator utama dan indikator supporting Dinas PUPR Prov Kalsel dari tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kalsel Tahun 2016 – 2020.

BAB VII Penutup

Berisi Kesimpulan yan terdiri kaidah pelaksanaan renstra, sera catatan dan harapan Kepala Dinas PUPR Prov Kalsel.

(11)

8

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

2.1 TUGAS, FUNGSI, dan STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan sealatan Nomor 054 tahun 2017 tentang tugas pokok, fungsi, dan uraian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai unit pelaksana teknis yaitu Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula dan Laboratorium Bahan Konstruksi yang diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0155 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

A. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI 1. Tugas Pokok

Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 054 tahun 2017 tentang tugas pokok, fungsi, dan uraian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai unit pelaksana teknis yaitu Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula dan Laboratorium Bahan Konstruksi yang diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 0155 Tahun 2017 tentang Pembentukan,

(12)

9

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas pokok yaitu untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan.

Tugas Pokok tersebut diuraikan, sebagai berikut:

a. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan;

b. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumber daya air, sistem irigasi primer dan skunder;

c. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan pelaksanaan kebijakan pengelolaan pembangunan jalan dan jembatan;

d. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan preservasi jalan dan jembatan;

e. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan pembangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya lintas kabupaten/kota;

f. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan peningkatan kapasitas tenaga ahli konstruksi dan kelembagaannya;

g. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang daerah;

h. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan penatagunaan dan penyelesaian sengketa pertanahan;

i. membina, mengawasi, dan mengendalikan Unit Pelaksana Teknis; j. membina dan mengawasi pengelolaan kesekretariatan; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

(13)

10

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan

pertanahan;

b. pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumber daya air, sistem irigasi primer dan sekunder;

c. pelaksanaan kebijakan pembangunan jalan dan jembatan;

d. pelaksanaan kebijakan pembangunan gedung, penataan bangunan, dan lingkungannya lintas daerah kabupaten/kota;

e. pelaksanaan kebijakan peningkatan tenaga ahli konstruksi dan pengawasan kelembagaannya;

f. pelaksanaan kebijakan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang daerah; g. pelaksanaan kebijakan preservasi jalan dan jembatan;

h. pelaksanaan kebijakan penatagunaan dan penyelesaian sengketa pertanahan;

i. pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis; dan j. pengelolaan kesekretariatan.

3. Uraian Tugas Sekretariat dan Bidang

Untuk melaksanakan Tupoksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tersebut, didukung dengan sekretariat yang mempunyai tugas mengoordinasikan, membina dan mengendalikan penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan dan aset dan menyelenggarakan urusan umum dan administrasi kepegawaian, dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan penyusunan program dan rencana kegiatan dinas;

b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;

c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;

(14)

11

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pengelolaan aset dinas;

e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;

f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pengelolaan organisasi, tatalaksana dan hubungan masyarakat;

g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian penyusunan program dan rencana kegiatan dinas;

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pengelolaan aset dinas;

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;

f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pengelolaan organisasi, tatalaksana dan hubungan masyarakat; dan

g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pengelolaan administrasi kepegawaian.

Di samping sekretariat, Dinas PUPR juga dibantu dan didukung secara teknis oleh unsur lini, terdiri dari Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya, Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan, dan Bidang Bina Konstruksi, serta dua Unit Pelaksana Teknis dengan nama Laboratorium Bahan Konstruksi dan Balai PAM Banjarbakula.

(15)

12

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Bidang Sumberdaya Air mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air di daerah., dengan uraian tugas, yakni :

a. menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan sumber daya air;

b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis sungai;

c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis pantai;

d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis irigasi;

e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan drainase;

f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan sungai;

g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan pantai;

h. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan irigasi;

i. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan air baku; dan

j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Sumberdaya Air mempunyai fungsi:

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis sungai;

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis pantai;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis irigasi;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan drainase;

(16)

13

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan sungai;

f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan pantai;

g. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan irigasi; dan

h. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan air baku.

Bidang Bina Marga mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian teknis dan desain, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan uraian tugas sebagai berikut :

i. menyusun bahan perumusan kebijakan teknis kebinamargaan;

j. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis jalan;

k. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis jembatan;

l. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pembangunan dan pemanfaatan jalan;

m. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pemeliharaan jalan;

n. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pembangunan dan pemanfatan jembatan;

o. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pemeliharaan jembatan; dan

p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis jalan;

(17)

14

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis jembatan;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pembangunan dan pemanfaatan jalan;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pemeliharaan jalan;

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pembangunan dan pemanfatan jembatan; dan

f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pemeliharaan jembatan.

Bidang Cipta Karya mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana keciptakaryaan, dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun bahan perumusan kebijakan teknis keciptakaryaan;

b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis penyehatan lingkungan permukiman;

c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan kajian dan pengembangan teknis penyediaan air minum; d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan

mengendalikan kajian dan pengembangan teknis penataan bangunan; e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan

mengendalikan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman;

f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan penyediaan dan pengolahan air minum;

g. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan penataan bangunan; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangaannya.

(18)

15

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis penyehatan lingkungan permukiman;

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian kajian dan pengembangan teknis penyediaan air minum; c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan dan

pengendalian kajian dan pengembangan teknis penataan bangunan;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman;

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian penyediaan dan pengolahan air minum; dan

f. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian penataan bangunan;

Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengelolaan pertanahan dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan kebijakan teknis penataan ruang dan pertanahan;

b. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengaturan penataan ruang;

c. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pembinaan penataan ruang;

d. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengawasan penataan ruang;

e. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan penyelenggaraan penataan ruang;

f. menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengelolaan pertanahan; dan

(19)

16

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengaturan penataan ruang;

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pembinaan penataan ruang;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengawasan penataan ruang;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian penyelenggaraan penataan ruang; dan

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengelolaan pertanahan.

Bidang Bina Konstruksi mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, sumberdaya, dan pelayanan jasa konstruksi dengan uraian tugas sebagai berikut :

a) menyusun bahan kebijakan teknis pembinaan dan pemberdayaan jasa konstruksi;

b) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan jasa konstruksi; c) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan

mengendalikan penataan dan pengaturan pengelolaan jasa konstruksi; d) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan

mengendalikan penataan kelembagaan dan pemberdayaan jasa konstruksi ; e) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan

mengendalikan pengawasan pengelolaan jasa konstruksi; dan

f) melaksanakan tugas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Konstruksi mempunyai fungsi sebagai berikut :

(20)

17

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

a. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian monitoring dan evaluasi penyelenggaraan jasa konstruksi; b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan

pengendalian penataan dan pengaturan pengelolaan jasa konstruksi;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengawasan penataan ruang;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian penataan kelembagaan dan pemberdayaan jasa konstruksi; e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan

pengendalian pengawasan pengelolaan jasa konstruksi;

Laboratorium Bahan Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di bidang pengujian serta pengendalian mutu/kualitas struktur dan bahan konstruksi, dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengkajian, pengujian dan pengembangan teknologi konstruksi;

b. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengembangan dan pelayanan informasi konstruksi;

c. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengkajian dan pengujian kelayakan bahan bangunan;

d. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengkajian dan pengujian kualitas/mutu bangunan konstruksi;

e. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengumpulan, pengembangan, penyajian dan pelayanan informasi pembangunan dan teknologi informasi;

f. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi hasil pengkajian dan penerapan teknologi konstruksi;

g. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi efektivitas pengembangan dan pelayanan informasi teknologi konstruksi;

(21)

18

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

h. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelayanan informasi pengadaan barang dan jasa serta penyedia jasa usaha konstruksi;

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Laboratorium Bahan Konstruksi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program penyelenggaraan pelayanan jasa Laboratorium Bahan Konstruksi;

b. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pengujian kualitas bahan konstruksi;

c. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan pengujian struktur konstruksi;

d. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kemitraan dan kerjasama penyelenggaraan pelayanan jasa Laboratorium Bahan Konstruksi;

e. penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan pengendalian mutu dan akreditasi Laboratorium Bahan Konstruksi; dan

f. pembinaan, pengaturan, dan pengendalian ketatausahaan.

Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di bidang unit pengelolaan produksi dan distribusi air baku dan air curah, dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan produksi air curah sebagai air minum;

b. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi ketersediaan air baku sebagai bahan produksi air curah;

c. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kebutuhan air baku dan produksi air curah;

(22)

19

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

d. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi distribusi air curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/ Kota;

e. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengkajian dan pengujian kualitas air baku dan air curah;

f. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengembangan teknologi pengolahan air baku menjadi air curah;

g. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi layanan pendistribusian air curah;

h. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan;

i. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program pengelolaan air minum; b. pengolahan air baku menjadi air curah;

c. pelayanan distribusi air curah kepada pelanggan (Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/ Kota);

d. pelaksanaan pengkajian dan pengujian kualitas air baku dan air curah; e. pengembangan teknologi produksi pengolahan air baku menjadi air curah;

dan

f. pengelolaan urusan ketatausahaan.

4. Struktur Organisasi

Unsur Organisasi Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan (bagan, terlampir) terdiri :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

(23)

20

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

c. Bidang Sumberdaya Air

1) Seksi Pembinaan Teknis Sungai, Pantai, dan Irigasi; 2) Seksi Drainase, Sungai, dan Pantai; dan

3) Seksi Irigasi dan Air Baku. d. Bidang Bina Marga

1) Seksi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan;

2) Seksi Jalan; dan

3) Seksi Jembatan. e. Bidang Cipta Karya

1) Seksi Pembinaan Teknis Penyehatan Lingkungan Permukiman, Air Minum, dan Bangunan;

2) Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum; dan

3) Seksi Penataan Bangunan.

f. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan

1) Seksi Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Penataan Ruang;

2) Seksi Penataan Ruang; dan 3) Seksi Pertanahan.

g. Bidang Bina Konstruksi

1) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pengaturan; 2) Seksi Pemberdayaan; dan

3) Seksi Pengawasan.

h. Laboratorium Bahan Konstruksi (UPTD) 1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Seksi Pengujian

3) Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu i. Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula

1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Seksi Distribusi

3) Seksi Produksi

(24)
(25)

20

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

2.2 SUMBER DAYA SOPD

Kapasitas pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan melingkupi: pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan pengembangan, peningkatan dan pemanfaatan sumberdaya air, kebinamargaan; keciptakaryaan, pemanfaatan tata ruang dan pertanahan, dan bina konstruksi, dan pengelolaan kegiatan kesekretariatan. Sedangkan kapasitas pelayanan unit pelaksana teknis (UPT) Laboratorium Bahan Konstruksi dalam hal pengkajian, pengujian dan pengembangan teknologi serta pelayanan informasi konstruksi, yang didukung sejumlah sumberdaya manusia.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memiliki kapasitas pelayanan terhadap masyarakat umum dibidang ke-PU-an didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia pada akhir tahun 2016 tercatat sebagai 260 orang dengan komposisi penempatan disebarkan pada 5 (lima) bidang, kesekretariatan, yang masing-masing bidang juga diberi tanggung jawab melaksanakan tugas pembantuan untuk pengelolaan pembangunan bidang ke-PUPR-an bersumber dana APBN, yang dirinci sebagai berikut :

Komposisi berdasarkan Golongan Kepangkatan dan jumlah orang

No. Unit Kerja

G o l o n g a n

Jumlah

IV III II I

1 Kepala Dinas Pekerjaan Umum 1 - - - 1

2 Sekretariat 1 15 3 - 19

3 Bidang Sumberdaya Air 1 33 14 2 50

4 Bidang Bina Marga 5 57 20 1 83

5 Bidang Cipta Karya 2 25 4 0 31

6 Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan

2 9 0 0 11

7 Bidang Bina Konstruksi 2 5 1 0 8

9 Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula

2 3 3 0 8

J U M L A H 18 178 62 3 211

(26)

21

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan kualifikasi pendidikan pegawai Dinas PU Kalsel tersebar seperti:

Pejabat Struktural dan Fungsional, sesuai eselonnya berjumlah 18 orang yaitu:

1) Eselon II A : 1 orang

2) Eselon III A : 6 orang

3) Eselon IV A : 18 orang

4) Pustakawan : 0 orang

No

Unit Kerja

Tingkat Pendidikan Jumlah

S2 S1/ D.IV SM/ D.III D.I SLTA SLTP SD 1 Kepala Dinas Pekerjaan Umum 1 - - 0 - - - 1 2 Sekretariat 1 11 1 0 5 - - 18 3 Bidang Sumberdaya Air 5 12 5 0 23 1 3 49 4 Bidang Bina Marga 6 34 4 0 36 1 2 83 5 Bidang Cipta Karya 6 14 3 1 8 0 0 32 6 Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan 2 4 0 0 3 1 0 10 7 Bidang Bina Konstruksi 3 3 0 0 2 0 0 8 8 Balai Pengelolaan Air Minum Banjarbakula 3 2 1 0 2 0 0 8 J U M L A H 27 80 14 1 79 3 5 209

(27)

22

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Aset Penunjang

Dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum di Kalimantan Selatan, didukung dengan perangkat aset Dinas PUPR Kalsel berupa bumi dan bangunan serta sarana dan perlengkapan pendukung lainnya. Aset tersebut dalam bentuk gedung kantor berlantai II di atas tanah seluas 19.769 meter persegi terletak di jalan banjar utama kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dilengkapi fasilitas ruang/ aula rapat, sedangkan sarana penunjang lainnya,hingga akhir tahun 2014 yang juga baik dan memadai sebagai berikut

2.3 KINERJA PELAYANAN SOPD

Tingkat capaian kinerja SOPD berdasarkan sasaran/target Renstra SOPD periode sebelumnyasesuai dengan indikator kinerja utama Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

No. NAMA BARANG JUMLAH

1 Kendaraan Bermotor Roda 4 (Kijang / Minibus/

Pickup) 22 unit

2 Personal Computer/ Laptop/ Notebook dan

Asesorisnya 26 unit

3 LCD (Infocus) 3 unit

4 Kursi Kerja + Kursi Rapat 60 buah

5 Filling Cabinet 12 buah

6 Meja + Kursi Komputer 3 set

7 Telepon/ Faksimili/Interkom 20 unit

8 Brancase 6 unit

9 Mesin Tik 7 buah

10 Lemari Arsip 4 buah

11 Lemari/ Rak 11 buah

(28)

Tabel 2.1

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2011 – 2015 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N o.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SOPD Satu an Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke 20 11 20 12 20 13 20 14 20 15 201 1 201 2 201 3 201 4 201 5 20 11 20 12 20 13 20 14 2015 (1 ) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (1 0) (1 1) (12 ) (13 ) (14 ) (15 ) (16 ) (17 ) (18 ) (19 ) (20 ) (21)

1 Jumlah Dokumen Perencanaan Dok 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

0% 10 0% 10 0% 10 0% 100 %

2 Jumlah Dokumen Evaluasi Dok 10 10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10

0% 10 0% 10 0% 10 0% 100 % 3 Jumlah rencana tata ruang wilayah yang telah difasilitasi

untuk diperdakan RTRWP dan RTRWK

Perda 14 14 1 3 3 5 0 1 3 3 2 1 10 0% 10 0% 10 0% 10 0% 100 % 4 Sosialisasi NSPK & Fasilitasi Pelembagaan

Penyelenggaraan Penataan Ruang di Kalimantan Selatan

Kegi atan 10 10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 10 0% 10 0% 10 0% 10 0% 100 % 5 1. Meningkatnya Luas dan Pemanfaatan jaringan irigasi,

rawa, dan SDA lainnya (persentasi terbangunmya jaringan irigasi rawa) ha 35,000 35,000 70 00 70 00 70 00 70 00 70 00 112 85 105 00 196 28 694 3 100 30 14 4% 0% 0% 69 % 6943 00% % 20 20 20 20 20 32. 243 30 56. 08 19. 837 28. 657 14 4% 5% 3% 69 % 1984 % 7 2. Luas DI, DR, Prasarana SDA lainnya yang

dikembangakan 50% dari 15.000 ha ha 7,500 7,500 15 00 15 00 15 00 15 00 15 00 193 9 172 1 377 6 473 .5 434 6.9 91 8% 0% 0% 11 % 4735 0%

(29)

8 3. Tersedia Data SDA yang handal (WS Barito dan Cengal Batu) % 100 100 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 129 .27 114 .73 251 .73 100 .00 100 .00 10 0% 1% 1% 10 0% 1000 0% 9 4. Penanganan Tebing 10 km (persentasi panjang tebing

yang tertangani) Km 10 10 2 2 2 2 2 1.0 23 2.0 2 0.1 65 2 15 75 0% 50 % 7% 13 % 200 % % 20 20 20 20 20 10. 23 10. 10 0.8 3 10. 00 75. 00 75 0% 10 % 1% 13 % 1000 % 1 1

5. Pengaman Pantai 25 km (persentase panjang pantai yang bebas abrasi)

km 25 25 5 5 5 5 5 1.0 0 3.4 5 2.5 0 2.0 0 1.3 0 65 % 50 % 77 % 15 4% 200 % % 20 20 20 20 20 4.0 0 13. 80 10. 00 8.0 0 5.2 0 65 % 13 % 19 % 15 4% 800 % 1 3

6. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan prasarana & sarana SDA (12kab/kota)

% 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 68. 57 86 % 1% 1% 10 0% 6857 % 1 4

7. Meningkat dan dipertahankannya kondisi sungai dan danau % 30 30 20 20 20 25 30 10 10 10 15 0% 50 % 50 % 60 % 1 5

8. Terpenuhinya penyediaan air baku 13 Kb/ kota (persentase tersedianya air baku)

Kab/ kota 11 11 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 13 3% 33 % 25 % 10 0% 400 % % 27 % 27 % 27 % 23 % 23 % 0.1 538 0.1 538 0.1 538 0.2 308 0.3 077 13 3% 43 3% 32 5% 10 0% 31% 1 7

1. Presentase Panjang Jalan Provinsi Kondisi Mantap % 75 75 75 75 75 75 75 81 81 82. 39 92. 78 92. 71 10 0% 1% 1% 12 4% 1149 6% 1 8

2. Presentase Panjang Jembatan Provinsi Kondisi Mantap % 80 80 80 80 80 80 80 87 87 90 82. 44 85. 12 10 3% 1% 1% 10 3% 8767 % 1 9

1. Terbangunnya sarana dan prasarana publik & aparatur: unit

2 0

Aparatur Perkantoran (presentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran pemda)

25 25 5 5 5 5 5 3 9 4 2 3 15 0% 50 % 33 % 40 % 120 %

(30)

2 1

Publik (Jumlah Bangunan gedung yang memenuhi standar) 60 60 12 12 12 12 12 9 9 6 1 4 40 0% 10 0% 25 % 8% 32% 2 2

2. Cakupan pelayanan air bersih 13 kab/kota (Presentase rumah tangga yang terlayani air bersih)

% 50 50 45 47 48 49 50 44. 55 49. 86 46. 2 62. 07 66. 11 10 7% 2% 2% 12 7% 8396 % 2 3

Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RTRW

% 92 92 62 77 77 85 92 62 69 77 85 77 90 % 1% 1% 10 0% 7692 % Kab/ kota 12 12 8 10 10 11 12 8 9 10 11 10 91 % 9% 10 % 10 0% 1000 % 2 5

3. Meningkatnya cakupan pelayanan penyehatan lingkungan pemukiman % 2 6 Persampahan % 35 35 30 33 33 34 35 30. 8 48. 38 51. 25 57. 54 50. 23 87 % 2% 2% 16 9% 8489 % 2 7

Drainase (persentase luas areal permukiman yang bebas genangan) % 35 35 31 33 33 34 35 21. 14 48. 38 51. 25 57. 54 60. 84 10 6% 2% 2% 16 9% 1028 2% 2 8 Air Limbah % 36 36 32 34 34 35 36 25. 77 48. 38 51. 25 57. 54 57. 54 10 0% 2% 2% 16 4% 9437 % 2 9

1. Jumlah Kegiatan Pembinaan jasa konstruksi Kegi atan 37 37 8 8 8 8 8 6 5 9 8 7 88 % 13 % 14 % 10 0% 700 % 3 0

2. Jumlah SDM yang dibina Oran g 1000 1000 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 200 200 460 333 286 86 % 0% 0% 16 7% 4776 2% 3 1

Presentase pelayanan pemohon pengujian yang dapat dilayani % 100 100 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 100 100 100 90 95 10 0 10 0 10 0 90 90%

(31)

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2011-2015 Provinsi Kalimantan Selatan

Uraian

Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata- rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201 1 201 2 201 3 201 4 201 5 Angg aran Realis asi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Sekretari atan 2,010,000, 000 3,184,365 ,000 2,218,500 ,000 2,983,408 ,660 2,137,470 ,000 1,714,151, 528 2,789,789, 901 1,864,527 ,095 2,349,689 ,062 414,161,9 06 85,2 8% 87,6 1% 84,0 4% 78,7 6% 80,6 1% 8,55 % (6,69) % Bina Marga 136,248,7 14,349 106,934,8 50,215 634,442,0 89,000 501,630,9 84,620 431,385,0 19,725 129,287,3 32,366 99,609,81 2,975 616,291,0 22,472 490,338,9 01,552 424,417,2 46,238 94,8 9% 93,1 5% 98,5 3% 97,7 5% 98,3 8% 109,2 1% 115,47 % Sumber Daya Air 28,101,69 1,400 21,716,36 2,000 37,731,00 0,000 40,048,15 0,000 88,590,37 3,700 23,423,65 7,450 21,579,76 1,700 31,768,78 8,535 35,243,79 7,877 76,167,18 9,290 83,3 5% 99,3 5% 96,3 5% 98,7 2% 94,2 1% 44,59 % 41,60% Cipta Karya 170,502,7 91,502 276,718,7 71,800 297,012,2 48,232 224,731,9 45,286 154,611,4 05,457 98,990,30 2,712 239,666,1 28,000 257,150,6 53,104 206,701,2 05,675 153,939,5 79,713 58,0 6% 86,6 1% 89,7 1% 91,9 8% 99,9 0% 3,52 % 26,07% Tata Ruang Kawasan dan Bina Konstruk si 750,000,0 00 460,000,0 00 935,000,0 00 990,000,0 00 1,000,000 ,000 650,497,1 50 220,578,4 84 673,248,0 00 737,620,5 00 577,771,6 70 86,7 3% 76,0 8% 72,0 1% 74,5 1% 57,7 8% 17,87 % 31,75%

(32)

Balai Pengemb angan Teknolog i dan Konstruk si 460,000,0 00 327,000,0 00 1,719,770 ,000 2,828,900 ,000 3,181,150 ,000 231,722,7 50 1,397,181 ,752 2,499,389 ,479 2,692,417 ,959 70,8 6% 81,2 4% 88,3 5% 84,6 4% 118,4 9% 196,52 %

(33)

28

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan Indikator Kinerja utama (IKU) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan terdapat beberapa indikator kinerja utama yang menjadi tanggung jawab bidang sumber daya air.

Meningkatnya luas dan pemanfaatan jaringan irigasi, rawa dan sumber daya air lainnya dapat dilihat pada diagram berikut :

Diagram diatas menunjukkan bahwa bidang sumber daya air dari tahun 2011 hingga tahun 2015 telah meningkatkan luas dan pemanfaatan jaringan irigasi, rawa dan sumber daya air lainnya hingga mencapai 65.109 Ha pada tahun 2015, artinya bidang SDA telah dapat meningkatkan luas dan pemanfaatan jaringan irigasi dan rawa melebihi target yang

(34)

29

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

telah ditetapkan baik dengan dana APBD dan APBN untuk mendukung kedaulatan pangan dan surplus 10.000 ton beras di Tahun 2015 yang telah dicanangkan oleh presiden.

Persentase tersedianya air baku dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Penyediaan Air Baku pada tahun 2015 dilaksanakan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.

(35)

30

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Capain Kinerja Pengamanan pantai dan penanganan tebing tahun 2015 yang tidak mencapai target dikarenakan Ketersediaan plafon alokasi dana yang diterima harus dibagi menjadi kegiatan prioritas yaitu untuk rehabilitasi daerah irigasi dan daerah rawa untuk mendukung kedaulatan pangan.Pengamanan pantai berfungsi untuk melindungi prasarana umum, juga untuk penanggulangan banjir. Target RPJMD 5 Tahunan adalah sepanjang 25 km dalam kondisi baik, sampai dengan Tahun 2015 baru terealisasi 10.25 km atau 41% di akhir tahun 2015 ini, sehingga 14.75 km yang tidak terealisasi namun kondisi sepanjang 14.75 km juga dalam kondisi baik hal ini dikarenakan adanya penanganan yang dilakukan oleh kabupaten serta penanganan oleh Bidang Bina Marga untuk Jalan yang berada di sisi pantai.

Pada tahun 2015 terdapat kendala pada pekerjaan Rehabilitasi DIR. Alalak Padang 1.249 Ha Kabupaten Banjar karena pada saat pelaksanaan berlangsung di musim kemarau sehingga akses langsiran melalui jalur sungai menuju lokasi mengalami hambatan. Oleh karena itu diberikan penambahan waktu 50 hari kalender dengan mempertimbangkan azas manfaat untuk mendukung daerah pertanian di Daerah Irigasi Rawa Alalak Padang.

Capaian kinerja Bidang Sumber Daya Air pada tahun 2015 sebagai berikut :

1. Mendukung kedaulatan pangan dengan rehabilitasi jaringan DI / DIR seluas 10.030,47 Ha.

2. Mendukung kedaulatan pangan dengan membangunan Daerah Irigasi baru ( DI. Kinarum tahap I Kabupaten Tabalong, Lanjutan DI. Amandit, DI. Batang Alai dan Lanjutan DI. Pitap) seluas 4.346,90 Ha.

(36)

31

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

3. Mengurangi dampak genangan banjir dengan melakukan Normalisasi Saluran Banjir Sungai Barabai Kabupaten Hulu Sungai Selatan sepanjang 40 km.

4. Tersedianya Data SDA (WS Barito dan Batulicin).

5. Mengamankan Pantai Kuala Tambangan, Pantai Rindu Alam dan Pantai Swarangan sepanjang 1,3 km.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dengan mengadakan 12 pertemuan.

7. Memenuhi prasarana dan prasarana air baku di Kab. Kota Baru, Kab. Tanah Bumbu, Kab. Banjar dan Kota Banjarbaru.

Adapun capaian kinerja bidang Sumber Daya Air (APBD dan APBN ) dari tahun 2011 sampai dengan 2015 meliputi:

1. Terlaksananya kegiatan Rehabilitasi Daerah Irigasi / Daerah Irigasi Rawa serta Pembangunan DI. Kinarum, DI. Batang Alai, DI. Amandit dan DI. Pitap serta kegiatan Operasi dan Pemeliharaan untuk mendukung Ketahanan Pangan.

2. Pengadaan alat ukur tinggi muka air dan bangunan pelengkapnya di S. Swarangan, S. Satui dan S. Kusan untuk mendukung ketersediaan data hidrologi di DAS tersebut guna keperluan pengelolaan.

3. Melakukan normalisasi S. Lu’uk, S. Balum, Saluran Banjir S. Barabai, Pembangunan Pengendali Erosi dan Poteksi S. Martapura dan S. Tabalong untuk mengurangi kerusakan tebing serta guna mengalihkan debit sungai untuk mengurangi dampak

akibat daya rusak air.

4. Melakukan pembangunan / rehabilitasi perkuatan tebing S. Tumpahan, S. Taniran Kubah, S. Martapura, S. Amandit selain itu melakukan rehabilitasi Tanggul DIR. Jeranih untuk mengamankan S. Barabai, rehabilitasi Tanggul Lungau untuk

mengamankan S. Amandit berserta lahan pertanian yang ada disekitarnya.

5. Membangun/merehabilitasi bangunan pengaman dan pelindung Pantai Batakan, Pantai Kuala Tambangan, Pantai Asam-Asam, Pantai Pagatan, Pantai Loban, Pantai Takisung, Pantai Rindu Alam, Pantai Swarangan untuk mengendalikan erosi pantai,

melindungi dataran pantai rendah akibat pasang dan gelombang.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana

SDA dengan mengadakan pembinaan pengelola OP, lomba petugas OP tingkat

provinsi(pada tahun 2014 dan 2015 mendapatkan peringkat pada lomba petugas OP nasional) serta melaksanakan pertemuan dan forum koordinasi DI/DR Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan (Dewan SDA dan Komisi Irigasi).

(37)

32

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

7. Memenuhi penyediaan prasarana air baku di 11 kab/kota dengan membangun intake pengambilan air baku SPAM Regional Banjar-Bakula, penambahan kapasitas intake air baku tanah bumbu, membangun bangunan pelengkap dan jaringan pipa transmisi SPAM Banjar Bakula, penyediaan sarana air baku Kab. Kota Baru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kab. Tapin dan Kab. Banjar.

Rencana Aksi Kedepan bidang Sumber Daya Air adalah melakukan inventarisasi Aset

Daerah Irigasi/Rawa untuk perencanaan yang lebih tepat dan terukur.

BINA MARGA

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/034/KUM/2012, panjang jalan Provinsi di wilayah Kalimantan Selatan yaitu 851.91 km bertambah 19.33 km dari sebelumnya dan panjang jalan Nasional sesuai Keputusan Menteri PU Nomor 631/KPTS/M/2009, di wilayah Kalimantan Selatan adalah 866,086 km.

Di akhir tahun 2015, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan di lingkup ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan tersebut pada umumnya dalam kondisi mantapseperti yang terlihat pada tabel berikut :

STATUS

KONDISI JALAN JUMLAH

Baik Sedang Rusak

Ringan Rusak Berat Jalan Provinsi 732.90 km 56.91 km 58.10 km 4.00 km 851.91 km Kondisi jalan Provinsi mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2015dapat dilihat padadiagram berikut ini :

(38)

33

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Presentase Kondisi Jalan Provinsi Kalimantan Selatan dalam kondisi mantap dari tahun 2011 hingga tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Presentase Panjang Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Presentase Panjang Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap 81% 81% 82.39% 82.90% 83.25%

Presentase Panjang Jalan Provinsi dalam Kondisi Baik se Pulau Kalimantan

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kalimantan Selatan 75% 75.8% 73.4% 76% 76.20% 76.30% Kalimantan Timur 63.57% 65.69% 75.86% 45.59% * * Kalimantan * * * * * *

(39)

34

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Tengah Kalimantan

Barat * * * * *

*

Ket: (*) Tidak Ada Data

Sedangkan kondisi jembatan hingga tahun 2015, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 900 buah jembatan Provinsi. Jembatan tersebut dapat terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan, dengan kondisi sebagai berikut:

Presentase Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik

JEMBATAN Jumlah KONDISI JEMBATAN

BAIK SEDANG RUSAK

Provinsi 900 buah 766 buah 56 buah 78 buah

% 85.11% 6.22% 8.67%

Tabel diatas menunjukkan bahwa Bina Marga telah berhasil mencapai sasaran strategis dengan memenuhi IKU (indikator kinerja utama) yaitu agar presentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap diatas target yakni Panjang Jalan dalam kondisi baik dan sedang (mantap) sebesar 92.71% dan Jembatan dalam kondisi baik sebesar 85.11%.

CIPTA KARYA

Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar dan presentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran pemda tercermin dari program ciptakarya yakni Peningkatan Sarana& Prasarana Publik dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Capaian kinerja tersebut di tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada chart berikut ini:

(40)

35

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Capaian kinerja pada Tabel diatas tidak mencapai target karena ketersediaan plafon alokasi dana yang terbatas dan perencanaan dalam penetapan target yang kurang tepat. Rencana aksi kedepan bidang Cipta Karya akan lebih baik dan lebih terukur dalam melakukan perencanaan.

Bidang Cipta Karya selaku unsur bagian dari Perangkat Dinas bertugas membangun Bangunan Gedung Daerah yang ditetapkan berfungsi Strategis Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam kurun waktu 5 Tahun Anggaran mulai TA. 2011 – 2015 telah terbangun beberapa gedung untuk menunjang beberapa sektor di antaranya :

(41)

36

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

1. Sektor Penguatan Kinerja Pemda : Gedung Sekretaris Daerah dan Dinas – dinas lainnya yaitu Dispenda, Dishub, Disdik, BKPMD, Balitbangda, BLHD, Inspektorat, BPMPD, BP3A, Kesbangpol, Dinas PU, Bappeda, Disperindag, dan Samsat.

2. Sektor Pendidikan yang terdiri dari Pembangunan Gedung Pendidikan Panglima Batur di Banjarbaru, Pembangunan Gedung Pendidikan di Ambulung Banjarbaru, Pembangunan Gedung Program Magister Unlam di Banjarmasin

3. Sektor Olahraga terbangunnya Stadion 17 Mei Banjarmasin

4. Sektor Kesehatan terbangunnya Fakultas Kedokteran Umum dan Rumah Sakit Gigi & Mulut

5. Sektor Keagamaan yaitu Pembangunan Perluasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin di Banjarmasin

Indikator Rencana Pencapaian SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 01/PRT/M/2014 tentang standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum dan penataan ruang adalah sebagai berikut:

No

Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Satuan Target Tahun 2014

Target Tahun 2019 1 2 5 6 7 SPM Kabupaten/Kota 1 Penyediaan air minum

persentase penduduk yang mendapatkan akses air

minum yang aman % Penduduk

Sangat Buruk 40% 81.77% Buruk 50% Sedang 70% Baik 80% Sangat Baik 100% 2 Penyediaan sanitasi

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah

yang memadai % Penduduk

Sistem On Site 60% 60% Sistem Off Site Skala Komunitas/ 5%

(42)

37

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Kawasan/ Kota persentase pengurangan

sampah di perkotaan % Penduduk 20% 20% persentase pengangkutan sampah % Penduduk 70% 70% persentase pengoperasian TPA % pengoperasian TPA - 70%

persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun

% penduduk 50% 50% % pengurangan genangan 50% 3 Penataan Bangunan dan Lingkungan

persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan

IMB IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 100% 60% HSBGN (Harga Satuan Bangunan Gedung Negara) 100% 4 Penangan Pemukiman Kumuh Perkotaan persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh

di kawasan perkotaan Ha 10% 10%

TATA RUANG DAN JASA KONSTRUKSI

Meningkatnya kemampuan teknologi SDM penyelenggara dan penyedia jasa konstruksi dilakukan dengan cara membina SDM melalui Kegiatan pembinaan jasa kontruksi seperti sosialisasi, fasilitasi, seminar, dll.

Meningkatnya kemampuan teknologi SDM penyelenggara dan penyedia jasa konstruksi dilakukan dengan cara membina SDM melalui Kegiatan pembinaan jasa kontruksi seperti sosialisasi, fasilitasi, seminar, dll.

(43)

38

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

Penurunan Tren Jumlah SDM yang dibina pada tahun 2015 terjadi karena ada 2 kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dikarenakan (1) tidak ada kesesuaian dengan biaya dari unit sertifikasi tenaga terampil dan (2) adanya perubahan UU dan penyesuaian Permenpu.

BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KONSTRUKSI

Pendapatan asli daerah yang dapat dihasilkan oleh Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi dapat dilihat pada diagram berikut:

Balai Pengembangan Teknologi Konstruksi merupakan UPTD Dinas Pekerjaan Umum yang mempunyai salah satu tugas pokok melaksanakan pelayanan pengujian konstruksi, sehingga memiliki kontribusi dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah.

Tahun 2015 direncanakan target PAD sebesar Rp. 75.000.000 yang realisasinya melebihi target yaitu sebesar Rp. 236.087.000. Kenaikan yang signifikan ini dikarenakan terciptanya kepercayaan positif terhadap pemanfaatan alat-alat laboratorium yang baru

(44)

39

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

dan efektifnya himbauan kepala dinas pekerjaan umum pada para kepala bidang dan satker untuk memaksimalkan pemanfaatan lab balai pengembangan teknologi dan konstruksi dinas pekerjaan umum provinsi kalimantan selatan serta adanya masalah kerusakan alat pada lab yang lain sehingga banyak konsumen baru yang melakukan pengujian pada balai pengembangan teknologi dan konstruksi.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN DINAS PUPR

2.4.1 TANTANGAN

1. Jumlah tenaga administrasi dan tenaga teknis yang belum memenuhi porsi sesuai kebutuhan instansi yag telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang diemban

2. Disiplin karyawan yang perlu ditingkatkan.

3. Kemampuan menggunakan fasilitas dan teknologi yang tersedia

4. Belum optimalnya data pokok yang dimiliki sebagai bahan menentukan kebijakan dan strategis jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dengan memperhatikan situasi dan kondisi daerah, termasuk mengoptimalkan koordinasi. 5. tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, (transparansi,

akuntabilitas, partisipatif), kepastian dan penegakkan hukum serta peraturan 6. Terbatasnya dana APBD dan sebagian ketergantungan dengan pusat

7. Ketepatan jadwal mengawali dan menyelesaikan kegiatan 8. Ketepatan waktu pelaporan

9. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengelola prasarana, sarana ke-PUPR-an 10. Kurangnya pemahaman perencana dalam analisis isu gender

11. Masih belum optimalnya pelayanan pengkajian, pengujian dan pengembangan teknologi serta pelayanan informasi konstruksi sehingga mampu berperan aktif meningkatkan pendapatan daerah

2.4.2 PELUANG

Pembangunan jaringan jalan baru dalam upaya melancarkan arus transportasi guna meningkatan pertumbuhan ekonomi, disamping itu letak Provinsi Kalimantan Selatan yang strategis dan mempunyai banyak sungai sangat penting untuk menghubungkan pusat-pusat industri/perekonomian; peranserta masyarakat yang dapat dikembangkan, motivasi karyawan yang dapat ditumbuhkembangkan, budaya lokal masyarakat yang berpotensi, pemberian otonomi kepada daerah kabupaten serta adanya

(45)

40

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan

perhatian Pemerintah Pusat dan Legislatif dalam mempercepat terwujudnya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Sektor konstruksi merupakan sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mana pada saat ini mutu konstruksi relative masih rendah yaitu dengan banyaknya umur bangunan tidak sesuai dengan umur rencana sehingga BPTK berpeluang untuk meningkatkan perannya khususnya pada sisi pengujian dan pengembangan teknologi rekayasa konstruksi yang adaptif terhadap potensi yang dimiliki Kalimantan Selatan

Gambar

Diagram diatas menunjukkan bahwa bidang sumber daya air dari tahun 2011 hingga  tahun 2015 telah meningkatkan luas dan pemanfaatan jaringan irigasi,  rawa dan sumber  daya air lainnya hingga mencapai 65.109 Ha pada tahun 2015, artinya bidang SDA telah  dap
Tabel  diatas  menunjukkan  bahwa  Bina  Marga  telah  berhasil  mencapai  sasaran  strategis dengan memenuhi  IKU (indikator kinerja utama)  yaitu agar presentase panjang  jalan provinsi dalam kondisi mantap diatas target yakni Panjang Jalan dalam kondisi
Tabel 4 - Daerah Rawan Banjir WS Cengal-Batulicin

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Lebih jauh lagi penyusunan Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dasar penyusunan kebijakan, program, kegiatan, dan tolok ukur

Berkaitan dengan masalah turut serta masyarakat dalam pembangunan, hal ini juga berdampak terhadap indeks pembangunan gender sebagaimana diatur melalui Peraturan

Sekretariat Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pembinaan administrasi yang meliputi pengelolaan kepegawaian,

A. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang perhubungan. Melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan

Bidang Jalan di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan jalan

pelaksanaan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturannya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;.. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

Renstra Dinas PU dan Penataan Ruang dan Penataan ruang Kabupaten Bantaeng disusunsesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tahapan,