• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Rancangan Kurikulum Komputing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penilaian Rancangan Kurikulum Komputing"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian Rancangan Kurikulum Komputing

Studi Kasus: Kurikulum Teknik Informatika ITB

Inggriani Liem

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

[email protected]

Ayu Purwarianti

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

[email protected]

Abstrak—ACM-IEEE task force telah mengeluarkan rekomendasi rancangan kurikulum rumpun komputing dengan komposisi alokasi knowledge area untuk program studi Teknik Komputer (CE), Ilmu Komputer (CS), Sistem Informasi (SI), Teknologi Informasi (IT), dan Rekayasa Perangkat Lunak (SE) yang jelas rambu-rambunya. Saat ini, di Indonesia ada lebih dari 1000 program studi rumpun komputing, dalam berbagai strata, termasuk “undergraduate”. Pada makalah ini kami memaparkan bagaimana melakukan penilaian kurikulum program studi bidang komputing, berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh ACM-IEEE yaitu ACM-IEEE joint task force computing & computer science curricula dan juga berdasarkan pedoman akreditasi nasional Indonesia (BAN-PT) maupun pedoman akreditasi internasional (ABET). Kami juga menyajikan hasil penilaian kurikulum 2013 program studi Sarjana Teknik Informatika ITB terhadap ketiga panduan tersebut. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa kurikulum program studi Sarjana Teknik Informatika ITB sesuai dari segi konten terhadap rekomendasi kurikulum ACM-IEEE, telah memenuhi kriteria matriks penilaian BAN-PT, dan sesuai dengan kriteria kurikulum akreditasi ABET-CAC. Metoda dan instrumen yang telah dipakai pada studi kasus untuk bidang Teknik Informatika, dapat dipakai untuk bidang komputing yang lain.

Kata kunci—penilaian rancangan kurikulum, ABET CAC, BAN-PT, ACM IEEE, komputing

I. PENDAHULUAN

ACM-IEE1 telah beberapa kali mengeluarkan rekomendasi pengembangan kurikulum bidang komputing. Dua versi computing curricula recommendation telah dikeluarkan ACM-IEEE pada tahun 2001 dan 2005[1, 2]. Selain rekomendasi untuk keseluruhan bidang pada computing, ACM-IEEE dan lembaga lain juga mengeluarkan rekomendasi untuk cabang dari rumpun komputing2 yaitu Ilmu Komputer (Computer Science, CS) [1, 3, 4], Teknik Komputer (Computer Engineering, CE) [5], Sistem Informasi (Information System, IS) [6, 7], Teknologi Informasi (Information Technology, IT) [8], dan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering, SE) [9,10].

Dokumen yang dikeluarkan oleh ACM-IEEE Joint Task Force tersebut hanyalah sebuah rekomendasi. Perancang kurikulum masih harus merancang kurikulum program studi

1

http://acm.org, http://ieee.org 2

https://www.acm.org/education/curricula-recommendations

sesuai dengan rekomendasi tersebut. Menurut UU No. 12 Tahun 2012, kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Karena Program Studi adalah sebuah “program”, maka kami menganalogikan pengembangan kurikulum Program Studi sebagai pengembangan “Perangkat Lunak” (PL) yang mengikuti sebuah siklus hidup sepertinya halnya pengembangan Perangkat lunak (SDLC, Software Development Life Cycle). Pada pengembangan PL, dilakukan tahapan analisis, desain, implementasi testing, deployment, kemudian pengoperasian dan pemeliharaan. Pada fase pengembangannya, kurikulum juga perlu divalidasi dan diverifikasi. Untuk menjamin kualitas PL, dilakukan formal review untuk setiap tahapan, dan VV (validasi dan verifikasi). Pengembangan PL juga didokumentasikan menjadi beberapa dokumen. Pengembangan kurikulum juga dilakukan melalui Pedoman, kemudian dokumen rancangan kurikulum mulai dari konteks (kebutuhan pengguna, kemajuan ilmu pengetahuan, standard Body of Knowledge, standard akreditasi yang akan dicapai), pendefinisian PEO (Program Educational Objectives), SO (Student Outcomes), profil lulusan, rancangan struktur kurikulum sampai dengan SAP (Satuan Acara Pengajaran) setiap matakuliah. Rancangan kurikulum juga harus memerhatikan sumberdaya, sarana dan prasarana yang tersedia, dan intake agar dapat dilaksanakan dengan baik.

Pada makalah ini, kami menyajikan bagaimana melakukan penilaian yang dipakai sebagai bagian dari validasi rancangan kurikulum. Kata “penilaian” merupakan terjemahan dari assessment yang menurut Kamus Webster berarti: (a) the act of making a judgment about something; (b) the act of assessing something. Penilaian hanya dilakukan terhadap kuliah yang dirancang pada kurikulum tersebut. Jika perkuliahan mengacu ke suatu kurikulum sudah dilaksanakan, data pelaksanaan dapat dinilai untuk menjadi perbaikan pelaksanaan kurikulum yang diperoleh datanya dari portfolio yang diisi oleh dosen pengajar di akhir semester. Penilaian pada makalah ini dilakukan tanpa mempertimbangkan pelaksanaan perkuliahan.

Bab 2 makalah ini menguraikan secara garis besar problema program studi “undergraduate” di Indonesia, dan rekomendasi kurikulum yang pernah dikeluarkan ACM-IEEE computing curriculum task force. Bab 3 berisi uraian tentang perlunya “pengukuran” outcomes, dan sebelum itu pengukuran kurikulumnya sendiri, karena outcomes yang dicapai tak ada

(2)

gunanya jika kurikulumnya belum sesuai. Bab 4 berisi uraian intrumen ukur dan metoda pengukuran menggunakan instrument yang diusulkan. Bab 5 berisi contoh pemakaian instrumen ukur dan analisisnya untuk kurikulum Teknik Informatika ITB tahun 2013. Makalah ini ditutup dengan Bab 6, yang berisi kesimpulan dan saran.

II. REKOMENDASI KURIKULUM ACM-IEEE DAN

PERMASALAHAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA

Saat ini, rekomendasi kurikulum yang dirilis oleh ACM-IEEE Joint Task force merupakan dokumen yang banyak diacu oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Aptikom juga mengeluarkan pedoman kurikulum rumpun komputing dengan judul “Kurikulum Inti Informatika dan Komputer” [11] mengacu ke ACM-IEEE Computing Curricula 2001 [1]. A. Jenjang Pendidikan Tinggi di Indonesia

Mengacu ke SK Mendiknas RI No 32/U/2000 dan 045/U/2002 tentang kurikulum jenjang pendidikan tinggi, pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari jenjang Diploma (D1, D2, D3, D4), program Sarjana (S1), program Magister (S2), dan Program Doktor (S3). Pada perundang-undangan tsb, masing-masing jenjang pendidikan ditargetkan untuk kemampuan yang berbeda-beda, tanpa menyebutkan secara spesifik bidangnya.

Menurut situs BAN-PT3, saat ini ada 693 PS-S1 bidang komputing yang pernah terakreditasi atau masih dalam status akreditasi. Kami mendefinisikan PS bidang komputing dengan mencari PS yang tergolong : “Teknik Komputer”, “Ilmu Komputer”, “Teknik Informatika”, “Informatika” “Sistem Informasi”, “Teknologi Informasi” dan “Teknik Perangkat Lunak”. Pemetaan bobot KA (Knowledge Area) dari program studi ke rekomendasi kurikulum yang sesuai dengan nama program studi tersebut perlu dilakukan, agar tidak membingungkan masyarakat atau calon mahasiswa dan pengguna lulusan.

B. Rekomendasi Kurikulum ACM-IEEE untuk rumpun Komputing

ACM-IEEE telah membentuk “joint task force” dan merilis rekomendasi kurikulum untuk “undergraduate study” bidang komputing, pada tahun 2001[1] dan 2005 [2] yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan bidang komputing, kebutuhan industri serta masyarakat tentang lulusan bidang ini. Secara garis besar, perbedaan dari kurikulum tersebut dapat dibaca di [12][13].

Seperti dinyatakan sebelumnya, dalam ACM IEEE Computing Curricula 2005 [2], bidang komputing dibagi menjadi 5 sub bidang yaitu Teknik Komputer (CE), Ilmu Komputer (CS), Sistem Informasi (IS), dan teknologi informasi (IT), dan Rekayasa Perangkat Lunak (SE). Pada Computing Curricula 2005 [2], dijelaskan knowledge area (KA) beserta bobotnya, untuk setiap bidang komputing, seperti dikutip pada Tabel 1.Tabel 1 tersebut kami lengkapi dengan padanan pengelompokan KApada rekomendasi kurikulum ACM CS 2013. Nilai “N/A” berarti tidak ditemukannya materi tsb pada

3

http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php

core tier dari knowledge area ACM CS 2013. Sebagai catatan, Knowledge Area yang berbobot 0 untuk bidang Ilmu Komputer (CS) kami hapus dari Tabel 1 untuk memudahkan pembacaan. Pemetaan KA ini akan dipakai pada Studi Kasus.

TABEL 1. PEMBAGIAN KNOWLEDGE AREA BIDANG KOMPUTING PADA

REKOMENDASI KURIKULUM ACM-IEEE2005[2]

Knowledge Area (ACM CC 2005)

ACM CS 2013

CE CS IS IT SE

MinMaxMinMaxMinMaxMinMaxMinMax

Programming Fundamentals AL 4 4 4 5 2 4 2 4 5 5 Integrative Programming PL 0 2 1 3 2 4 3 5 1 3 Algorithms and Complexity AL 2 4 4 5 1 2 1 2 3 4 Computer Architecture and

Organization AR 5 5 2 4 1 2 1 2 2 4 Operating System: Principles

& Design OS 2 5 3 5 1 1 1 2 3 4 Operating System:

Configuration & Use OS 2 3 2 4 2 3 3 5 2 4 Net Centric Pinciples &

Design NC 1 3 2 4 1 3 3 4 2 4 Net Centric Use and

configuration NC 1 2 2 3 2 4 4 5 2 3 Platform technologies PBD 0 1 0 2 1 3 2 4 0 3 Theory of programming

languages PL 1 2 3 5 0 1 0 1 2 4 human computer interaction HCI 2 5 2 4 2 5 4 5 3 5 graphics and visualization GV 1 3 1 5 1 1 0 1 1 3 intelligent systems (AI) IS 1 3 2 5 1 1 0 0 0 0 information management (DB) Theory IM 1 3 2 5 1 3 1 1 2 5 information management (DB) Practice IM 1 2 1 4 4 5 3 4 1 4 Scientific Computing (numerical methods) DS 0 2 0 5 0 0 0 0 0 0 Legal/Professional/Ethics/Soci ety SP 2 5 2 4 2 5 2 4 2 5 Information System Development N/A 0 2 0 2 5 5 1 3 2 4 Analysis of Business Requirements N/A 0 1 0 1 5 5 1 2 1 3 E-business N/A 0 0 0 0 4 5 1 2 0 3 Analysis of Technical Requirements SE 2 5 2 4 2 4 3 5 3 5 Engineering Foundations for

SW SE 1 2 1 2 1 1 0 0 2 5 Engineering Economics for

SW SE 1 3 0 1 1 2 0 1 2 3 Software Modeling & Analysis SE 1 3 2 3 3 3 1 3 4 5 Software Design SE 2 4 3 5 1 3 1 2 5 5 Software Verification &

Validation SE 1 3 1 2 1 2 1 2 4 5 Software Evolution

(maintenance) SE 1 3 1 1 1 2 1 2 2 4 Software Process SE 1 1 1 2 1 2 1 1 2 5 Software Quality SE 1 2 1 2 1 2 1 2 2 4 Comp System Engineering PBD, OS 5 5 1 2 0 0 0 0 2 3 Digital Logic AR 5 5 2 3 1 1 1 1 0 3 Embedded Systems PBD 2 5 0 3 0 0 0 1 0 4 Distributed Systems NC 3 5 1 3 2 4 1 3 2 4 Security: Issues and principles IAS 2 3 1 4 2 3 1 3 1 3 Security: implementation &

management IAS 1 2 1 3 1 3 3 5 1 3 Systems administration OS, NC 1 2 1 1 1 3 3 5 1 2 Systems integration SE 1 4 1 2 1 4 4 5 1 4 Digital media development N/A 0 2 0 1 1 2 3 5 0 1 Technical support N/A 0 1 0 1 1 3 5 5 0 1 Risk Management (Project, SE 2 4 1 1 2 3 1 4 2 4

(3)

Knowledge Area (ACM CC 2005)

ACM CS 2013

CE CS IS IT SE

MinMaxMinMaxMinMaxMinMaxMinMax

safety risk)

Project Management SE 2 4 1 2 3 5 2 3 4 5 Circuit and Systems AR 5 5 0 2 0 0 0 1 0 0 Digital Signal Processing N/A 3 5 0 2 0 0 0 0 0 2 VLSI Design N/A 2 5 0 1 0 0 0 0 0 1 Mathematical foundations DS 4 5 4 5 2 4 2 4 3 5 Interpersonal communication SP 3 4 1 4 3 5 3 4 3 4

Angka 1-5 pada tabel di atas menunjukkan bobot nilai kepentingan KA pada setiap sub bidang komputing.

C. Permasalahan penerapan Pedoman Kurikulum ACM-IEEE untuk rumpun Komputing

Jenjang “undergraduate” yang disebutkan dalam kurikulum ACM-IEEE perlu disesuaikan dengan ketentuan DIKTI tentang jenjang pendidikan di Indonesia. Menurut kami, jenjang “under graduate” dapat dipakai sebagai pedoman pendidikan jenjang Program Sarjana, baik Sarjana Terapan (D4), maupun Program Sarjana (S1) di Indonesia.

Selain itu, kurikulum ACM-IEEE mempunyai prerequisit kurikulum K-12 (untuk SMA, pra perguruan tinggi) [14]. SMA di Indonesia belum memenuhi standard kurikulum K-12, terbukti dari kuliah algoritma bukan merupakan kuliah wajib baik di tingkat SMP maupun SMA. Hal ini juga teridentifikasi dari sistem nasional untuk seleksi siswa SMA dalam mengikuti lomba internasional pemrograman [15][16].

Saat ini kurikulum TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dihapus dari kurikulum nasional sekolah menengah atas tahun 2013, di mana sebetulnya sudah sesuai dengan arahan K-12 [14]. Pada arahan ACM untuk kurikulum ilmu komputer SMA, TIK dibedakan dari Computer Science (Komputing). Computer science adalah ilmu dasar seperti halnya matematika, ilmu alam, dll. Pada [17] juga diusulkan bahwa Computational Thinking harus mulai diajarkan sedini mungkin. Penyebaran kurikulum K-12 maupun Computational Thinking belum baik di Indonesia, sehingga mahasiswa yang memasuki pendidikan tinggi di bidang komputing belum mempunyai latar belakang yang cukup.

III. USULAN ASSESMENT KURIKULUM KOMPUTING UNTUK

PROGRAM SARJANA

Untuk penilaian kurikulum komputing Program Sarjana (S1), kami mengusulkan untuk menggunakan beberapa standar sebagai berikut: standar akreditasi BAN PT, kriteria akreditasi internasional (ABET), dan rekomendasi kurikulum internasional (ACM). Penjelasan masing-masing standar dapat dilihat pada uraian berikut. Semua pertimbangan dan persyaratan dibawah harus dapat divalidasi dengan fakta/data agar objektif.

A. Standar Akreditasi BAN PT

Standard akreditasi BAN-PT perlu diacu karena lulusan di Indonesia hanya diakui jika Program Studi (PS) minimal mendapat akreditasi C. Untuk menjadi pegawai Negeri Sipil (PNS), bahkan disyaratkan bahwa pelamar adalah lulusan PS dengan akreditasi minimal B. Menurut matriks penilaian

BAN-PT, kurikulum PS akan dinilai berdasarkan matriks penilaian BA-PT [18], yang pada makalah ini hanya diacu untuk kurikulum.

B. Kriteria Akreditasi ABET

Sebagai akreditasi internasional, ABET memegang 2 prinsip utama yaitu pembelajaran yang berbasis pada student outcome serta continuous improvement atau perbaikan berkelanjutan baik di level proses belajar mengajar di mata kuliah maupun perbaikan kurikulum atau student outcome-nya. Bidang komputing (seperti pembagian pada rekomendasi kurikulum komputing yang dikeluarkan ACM-IEEE) pada ABET tersebar di beberapa komisi akreditasi sebagai berikut: (a) Computer Science, pada CAC (Computing Accreditation Commission); (b) Software Engineering, pada EAC (Engineering Accreditation Commission); (c) Information Technology, pada CAC; (d) Information System, pada CAC; (e) Computer Engineering, pada EAC

Pada makalah ini, yang akan dibahas selanjutnya adalah bidang Computer Science yang berada di bawah CAC [12]. Terdapat dua poin yang perlu diacu dari dokumen kriteria akreditasi Computer Science – CAC – ABET yaitu kriteria student outcome dan kriteria kurikulum. Untuk bagian student outcome, pengukuran yang dilakukan adalah memeriksa pemetaan antara capaian lulusan pembelajaran dari program studi dengan student outcome yang ada pada CAC ABET.

Pada bagian kurikulum, ABET CAC bidang computer science menetapkan kriteria sebagai berikut[19]:

1. Minimal 1 1/3 tahun harus mencakup bidang Ilmu komputer:

a. Dasar algoritma, struktur data, perancangan perangkat lunak, konsep bahasa pemrograman serta organisasi dan arsitektur komputer

b. Exposure terhadap berbagai macam bahasa pemrograman dan sistem

c. Mahir menggunakan minimal satu bahasa pemrograman tingkat tinggi

d. Kuliah tingkat lanjut yang menyediakan kedalaman pada mata kuliah dasar

2. Satu tahun sains dan matematika, yaitu:

a. Minimal ½ tahun matematika yang harus mencakup matematika disktrit. Tambahan ilmu matematika lainnya dapat mencakup kalkulus, aljabar linear, metode numerik, probabilitas, statistic, teori bilangan, geometri, atau logika simbolik,

b. Terdapat komponen sains yang tujuannya membangun pemahaman terhadap metode saintifik dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kerja di laboratorium

Dengan asumsi bahwa beban satu tahun perkuliahan adalah 32 sks, digunakan Tabel 2 sebagai berikut acuan penilaian.

TABEL 2. BUTIR INTI DARI KRITERIA KURIKULUM ABET CAC UNTUK

COMPUTER SCIENCE [19]

No Penjelasan

1 Minimal 43 sks adalah di bidang ilmu komputer 1-a-1 Ada mata kuliah dengan materi dasar algoritma 1-a-2 Ada mata kuliah dengan materi dasar struktur data

(4)

No Penjelasan

1-a-4 Ada mata kuliah dengan materi dasar konsep bahasa pemrograman 1-a-5 Ada mata kuliah dengan materi dasar organisasi dan arsitektur

komputer

1-b-1 Ada eksposure terhadap berbagai macam bahasa pemrograman 1-b-2 Ada eksposure terhadap berbagai macam sistem

1-c Mahir menggunakan minimal satu bahasa pemrograman tingkat tinggi 1-d Kuliah tingkat lanjut yang menyediakan kedalaman pada mata kuliah

dasar

2 Minimal 32 sks untuk sains dan matematika 2-a

Minimal 16 sks matematika yang harus mencakup matematika diskrit. Tambahan ilmu matematika lainnya: kalkulus, aljabar linear, metode numerik, probabilitas, statistik, teori bilangan, geometri, logika simbolik

2-b Ada komponen sains yang membangun pemahaman terhadap metode saintifik dan ada kesempatan melakukan kerja di laboratorium

C. Rekomendasi Kurikulum ACM

ACM telah mengeluarkan rekomendasi kurikulum terbaru untuk bidang Computer Science pada tahun 2013[4]. Berdasar perkembangan terakhir di bidang ini, ACM menetapkan sejumlah KA dan membagi levelnya menjadi Tier1, Tier2 dan Elective. Program studi bidang ilmu komputer disarankan untuk mewajibkan semua materi Tier1 dan mewajibkan minimal 80% materi Tier2.

Tabel 3 menunjukkan KA knowledge area pada bidang ilmu komputer (CS) untuk Tier1 dan Tier2 beserta jumlah kebutuhan jam pengajarannya[4]. Tabel 3 kami lengkapi dengan kolom bobot CS (dari rekomendasi kurikulum ACM CC 2005) seperti pada Tabel 1. Sesuai dengan pemetaan KA pada Tabel 1, nilai bobot maksimum untuk setiap KA dipilih dari nilai bobot tertinggi dari beberapa KA pada rekomendasi kurikulum ACM CC 2005 yang bersesuaian dengan KA pada rekomendasi kurikulum ACM CS 2013. Sedangkan untuk nilai bobot minimum, kami mengambil modus bobot minimum dari beberapa KA pada rekomendasi kurikulum ACM CC 2005 yang bersesuaian dengan KA pada rekomendasi kurikulum ACM CS 2013. Untuk KA PD (Parallel & Distributed System), diberi nilai N/A karena pada ACM CS 2013, KA ini merupakan bidang ilmu baru pada ranah komputing dan akan berkembang selanjutnya di teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan dari pemetaan ini adalah untuk menilai apakah rancangan materi pada kurikulum program studi CS sudah memiliki bobot yang sesuai dengan rekomendasi kurikulum ACM CC 2005.

Dalam penilaian kurikulum, jenis knowledge area beserta jumlah jamnya dapat menjadi acuan standar minimal kurikulum ilmu komputer di Indonesia. Sayangnya, rekomendasi kurikulum ACM tidak mensyaratkan level kompetensi, sehingga untuk konteks Indonesia di mana kurikulum berbasis kompetensi, sebaiknya selain pemenuhan jam, ditentukan juga setiap kuliahnya harus memenuhi capaian pembelajaran sesuai dengan level kompetensi yang dirancang.

TABEL 3.KNOWLEDGE AREA PADA REKOMENDASI KURIKULUM ACM BIDANG

COMPUTER SCIENCE[4] DAN JUMLAH KEBUTUHAN JAM KULIAH UNTUK LEVEL

CORE TIER1 DAN CORE TIER2

Knowledge area Tier 1 Tier 2 Total

Bobot CS (ACM CC 2005)

Min Max AL – Algorithms & Complexity 19 9 28 4 5 AR – Architecture & Organization 0 16 16 2 4 CN – Computational Science 1 0 1 0 0 DS – Discrete Structures 37 4 41 4 5 GV – Graphics and Visualization 2 1 3 1 5

HCI – Human Computer Interaction

4 4 8 2 4

IAS – Information Assurance & Security 3 6 9 1 4 IM – Information Management 1 9 10 2 5 IS – Intelligent Systems 0 10 10 2 5 NC – Networking & Communication 3 7 10 2 4 OS – Operating System 4 11 15 3 5 PBD – Platform based Development 0 0 0 1 3

PD – Parallel & Distributed Computing

5 10 15 N/A

PL – Programming Languages 8 20 28 3 5

SDF – Software Development Fundamentals

43 0 43 Cross ref dgn SE-AL

SE – Software Engineering 6 22 28 1 5

SF – System Fundamentals 18 9 27 Cross ref dgn AR, OS, NC, PD SP – Social Issues and

Professional Practice

11 5 16 1 4

165 143 308

IV. STUDI KASUS

Dalam penerapan metode pengukuran kurikulum ini, kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Informatika ITB (PS S1 IF ITB) dijadikan sebagai studi kasus. PS S1 IF ITB telah mendapatkan akreditasi ABET CAC terhitung sejak Oktober 2014..

A. Assessment Kurikulum PS S1 IF ITB terhadap Standar BAN PT

Evaluasi diri oleh Tim kurikulum Prodi Teknik Informatika ITB menghasilkan penilaian yang disajikan dalam Tabel 4.

TABEL 4. ASSESSMENT TERHADAP KRITERIA PENILAIAN KURIKULUM,

MENGACU KE MATRIKS PENILAIAN BAN-PT

Butir Penilaian Evaluasi Diri

5.1.1.a Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama, pendukung, lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas

Student Outcome yang dirumuskan dapat dibagi menjadi kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya

5.1.1.b Kurikulum sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke masa depan.

Kurikulum diturunkan dari Student Outcome yang dapat dipetakan terhadap visi-misi PS S1 IF IB 5.1.2.a Struktur kurikulum sesuai

dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan

Urutan matakuliah sudah sesuai dengan standar kompetensi, mengacu ke [19]

(5)

Butir Penilaian Evaluasi Diri

yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas

(praktikum/praktek, PR atau makalah) ≥ 20%

memberikan tugas-tugas.

5.1.2.c Mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan SAP

Semua matakuliah dilengkapi dengan silabus dan SAP . 5.1.3 Fleksibilitas mata kuliah

pilihan, rasio

BMKP/RMKP > 9 SKS; dengan BMKP = Bobot mata kuliah pilihan dalam sks dan RMKP = Rasio sks mata kuliah pilihan yang disediakan/ dilaksanakan terhadap sks mata kuliah pilihan yang harus diambil

Rasio BMKP/RMKP = 286/23 = 12.43;

BMKP bernilai 286 sks yang terdiri atas 235 sks mata kuliah pilihan fakultas dan 51 sks mata kuliah fakultas lain yang sering diambil mahasiswa;

RMKP = 23 sks.

5.1.4 Substansi dan Pelaksanaan Praktikum

Sebagian besar matakuliah disertai praktikum yang memperkuat AL 5.2.a.

Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir

Peninjauan kurikulum 5 tahun sekali, sesuai dengan pedoman ITB

5.2.b

Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan: Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan

Penyesuaian kurikulum dilakukan dengan mengacu ke perkembangan Ipteks (standar kurikulum internasional, standar akreditasi internasional) dan kebutuhan stakeholder (melalui tracer study, exit survey, alumni survey, constituent meeting)

B. Assessment Kurikulum PS S1 IF ITB terhadap Standar Kurikulum ABET-CAC

Terkait dengan akreditasi ABET, setelah melalui berbagai proses penetapan capaian pembelajaran lulusan termasuk di antaranya menerima masukan dari stakeholder, PS S1 IF ITB memutuskan untuk menggunakan student outcome pada ABET CAC sebagai capaian pembelajaran lulusannya. Untuk bagian kesesuaian student outcome, berdasar uraian di awal bagian IV, maka pengukuran ini dinyatakan sesuai. Sedangkan untuk kesesuaian kriteria kurikulum, berikut adalah penjelasannya pada Tabel 5.

TABEL 5.KESESUAIAN KRITERIA KURIKULUM ABETCACCOMPUTER SCIENCE [19] DENGAN KURIKULUM PSS1IFITB[20]

Nomor Kurikulum PS S1 IF ITB Ket

1 Bidang ilmu komputer dasar (mata kuliah wajib) diajarkan sebanyak 75 sks

Sesuai 1-a-1 Mata kuliah dengan materi algoritma ada pada Pengantar

Teknologi Informasi, Dasar Pemrograman, Algoritma & Struktur Data, Strategi Algoritma, Pemrograman Berorientasi Objek

Sesuai

1-a-2 Mata kuliah dengan materi struktur data ada pada Algoritma & Struktur Data dan Pemrograman Berorientasi Objek

Sesuai 1-a-3 Mata kuliah dengan materi perancangan perangkat lunak ada

pada Dasar Rekayasa Perangkat Lunak, Proyek Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak Spesifik Domain

Sesuai

1-a-4 Mata kuliah dengan materi konsep bahasa pemrograman ada pada Pengantar Teknologi Informasi, Dasar Pemrograman, dan Pemrograman Berorientasi Objek

Sesuai

1-a-5 Mata kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer Sesuai 1-b-1 Eksposure bahasa pemrograman dilakukan di beberapa mata

kuliah seperti bahasa Pascal di Pengantar Teknologi Informasi dan Dasar Pemrograman, bahasa C di Algoritma & Struktur Data, bahasa C++ dan Java di Pemrograman Berorientasi Objek, PHP dan Javascript di Pemrograman Berbasis Web

Sesuai

1-b-2 Eksposure terhadap sistem dilakukan di mata kuliah Sesuai

Nomor Kurikulum PS S1 IF ITB Ket

Organisasi dan Arsitektur Komputer (linux), Sistem Operasi (windows, linux), Jaringan Komputer (linux), Parallel dan Distributed System (cuda)

1-c Dilakukan ujian terhadap kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa di mata kuliah seperti disebutkan di point 1-b-1

Sesuai

1-d Terdapat mata kuliah pilihan yang materinya merupakan kedalaman dari materi dasar di mata kuliah wajib. Sebagai contoh, mata kuliah Interpretasi Citra merupakan kedalaman dari materi Inteligensia Buatan

Sesuai

2 Total sks untuk mata kuliah sains dan matematika adalah 32 sks yang tersebar di semester 1, 2 dan 3

Sesuai 2-a Di Total sks untuk mata kuliah matematika adalah 20 sks

yaitu Matematika 1, Matematika 2, Matematika Diskrit, Logika Matematika, Probabilitas dan Statistika, Aljabar Geometri

Sesuai

2-b Mahasiswa mendapat kesempatan eksplorasi di laboratorium sains melalui mata kuliah Fisika 1A dan mata kuliah Fisika 2A

Sesuai

Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa kurikulum PS S1 IF ITB telah sesuai dengan kriteria kurikulum ABET CAC.

C. Assessment terhadap Rekomendasi Kurikulum ACM-IEEE Pada prinsipnya, PS S1 IF ITB memutuskan untuk mengambil 100% Tier 2 dari Pedoman ACM-IEEE [4]. Tabel 6 menunjukkan jumlah jam pada kurikulum Prodi S1 IF untuk setiap KA yang ada pada rekomendasi ACM CS dibandingkan dengan standar jumlah kebutuhan jam total pada rekomendasi ACM CS. Total jam untuk setiap KA dipetakan juga terhadap nilai bobot dengan ketentuan bahwa bobot 5 adalah untuk total jam minimal 75, bobot 4 adalah untuk total jam 46-74, bobot 3 untuk total jam 31-45, bobot 2 untuk total jam 15-30 dan bobot 1 adalah untuk total jam maksimal 14 jam. Nilai bobot ini akan dibandingkan dengan bobot pada rekomendasi ACM CC 2005 (Tabel 3) untuk menilai kesesuaian kurikulum PS S1 IF ITB terhadap rekomendasi kurikulum CS pada ACM CC 2005 tsb.

TABEL 6.KESESUAIAN KNOWLEDGE AREA DAN KEBUTUHAN JAM PENGAJARAN

COMPUTER SCIENCE CURRICULAACM-IEEE[4] DENGAN KURIKULUM PSS1 IFITB[20]

Knowledge Area

Total Jam ACM CS

Total Jam Kurikulum Prodi S1 IF ITB Bobot [2] AL 28 85 5 AR 16 39 3 CN 1 1 1 DS 41 50,5 4 GV 3 22 2 HCI 8 29 2 IAS 9 8,5 1 IM 10 75 5 IS 10 40,75 3 NC 10 34 3 OS 15 53 4 PBD 0 22 2 PD 15 26 2 PL 28 56 4 SDF 43 54 4 SE 28 152 5 SF 27 46,2 4 SP 16 25 2

(6)

Dari Tabel 6, dapat disimpulkan bahwa kurikulum PS S1 IF ITB sudah mencakup standar minimal dari jumlah jam yang ditetapkan pada acuan ACM CS pada [2], bahkan pada beberapa KA , jumlah jam yang ditetapkan pada kurikulum Prodi S1 IF jauh melebihi jumlah jam pada rekomendasi ACM CS. Selain itu, nilai bobot prioritas atau kepentingan KA pada PS S1 IF ITB sudah sesuai dengan nilai bobot prioritas ACM CC 2005. Berikut adalah hasil analisis lainnya yang dapat kami simpulkan terkait kondisi tersebut:

1. Untuk bidang ilmu komputer dasar yaitu algoritma dan kompleksitas (AL), jumlah jam pada Prodi S1 IF mencapai sekitar 3 (tiga) kali lipat dibandingkan ACM CS karena prerequisite kurikulum ACM CS berbeda dengan kondisi di Indonesia. Di negara maju, sudah diterapkan kurikulum K-12 bidang komputing [14] yang mencakup algoritma. Di Indonesia, pada perguruan tinggi, Knowledge Area algoritma dan kompleksitas (AL) harus diajarkan dari sejak materi awal algoritma dengan asumsi bahwa materi ini tidak diajarkan pada sekolah menengah.

2. Untuk bidang rekayasa perangkat lunak (SE), jumlah jam pada PS S1 IF mencapai sekitar 5,4 kali lipat dibandingkan ACM CS karena kurikulum PS S1 IF sebenarnya tidak hanya fokus pada ilmu komputer, namun juga pada rekayasa perangkat lunak. Ini menunjukkan bahwa kurikulum PS S1 IF tidak hanya memenuhi CS, tetapi juga memenuhi persyaratan SE untuk Knowledge Area SE. 3. Untuk bidang pengembangan perangkat lunak berbasis

platform (PBD) termasuk di antaranya pengembangan aplikasi web, game dan embedded, ditetapkan sebagai mata kuliah wajib pada PS S1 IF ITB karena tuntutan dari dunia kerja dan alumni. Hal ini berdasar dari tracer study, constituent meeting serta kuesioner yang diberikan ke pengguna lulusan dan alumni.

V. PENUTUP

Pada makalah ini disajikan suatu cara untuk melakukan penilaian terhadap kurikulum, untuk menilai apakah sesuai dengan ke panduan kurikulum standar yang diacu maupun pedoman penilaian akreditasi. Penilaian kurikulum 2013 PS S1 IF ITB dilakukan dengan mengacu ke akreditasi nasional dan internasional. Untuk akreditasi nasional, digunakan standar BAN PT untuk kurikulum. Sedangkan untuk internasional, digunakan sandar ABET CAC Computer Science untuk kurikulumnya dan knowledge area pada Computer Science Curricula ACM-IEEE. Berdasar hasil penilaian kurikulum terhadap standar nasional dan internasional tsb, rancangan kurikulum 2013 untuk PS S1 IF ITB telah dapat memenuhi standar minimum baik untuk level nasional maupun internasional. Cara yang telah dilakukan dapat dipakai untuk bidang komputing yang lain

ACKNOWLEDGMENT

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim kurikulum PS S1 IF ITB, tim akreditasi ABET PS S1 IF ITB, tim akreditasi BAN PT pada PS S1 IF ITB serta para dosen pengampu mata kuliah PS S1 IF ITB untuk kontribusinya pada pengembangan

kurikulum PS S1 IF ITB, pengajuan akreditasi nasional (BAN PT) dan pengajuan akreditasi internasional (ABET CAC).

REFERENSI

[1] ACM-IEEE joint task force computing curricula 2001, http://www.acm.org/education/curric_vols/cc2001.pdf

[2] ACM-IEEE joint task force computing curricula 2005, https://www.acm.org/education/education/curric_vols/CC2005-March06Final.pdf

[3] Computer Science Curriculum 2008: An Interim Revision of CS 2001 Report from the Interim Review Task Force, includes update of the CS2001 body of knowledge plus commentary December 2008 https://www.acm.org//education/curricula/ComputerScience2008.pdf [4] Computer Science Curricula 2013, Curriculum Guidelines for

Undergraduate Degree Programs in Computer Science, December 20, 2013. The Joint Task Force on Computing Curricula Association for Computing Machinery (ACM)- IEEE Computer Society https://www.acm.org/education/CS2013-final-report.pdf

[5] Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in Computer Engineering https://www.acm.org/education/education/curric_vols/CE-Final-Report.pdf

[6] Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in Information Systems,

https://www.acm.org/education/education/curric_vols/is2002.pdf [7] The Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in

Information Systems is complete and approved.

https://www.acm.org/education/curricula/IS%202010%20ACM%20final. pdf

[8] The Computing Curricula Information Technology Volume is complete and approve,

https://www.acm.org//education/curricula/IT2008%20Curriculum.pdf [9] Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in Software

Engineering http://sites.computer.org/ccse/SE2004Volume.pdf

[10] Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in Software

Engineering (Draft Report Pending

Approval).https://www.acm.org/education/SE2014-20150223_draft.pdf [11] APTIKOM, Kurikulum Inti Informatika dan Komputer,

https://rzabdulaziz.files.wordpress.com/2014/03/kurikulum-aptikom.pdf,

2003

[12] Linda Marshall : “ A graph-based framework for comparing durricula”, dissertation, University of Pretoria, February 2014

[13] Milosz M, Mora S.L, : “Comparison of Existing Computing Curricula and the New ACM-IEEE Computing Curricula 2013”, ...

[14] ACM- K-12 computing curricula 2011,

http://csta.acm.org/Curriculum/sub/CurrFiles/K-12ModelCurr2ndEd.pdf [15] Inggriani Liem, Adi Mulyanto: “Peran Perguruan Tinggi dalam Lomba

pemrograman”, SNIKOM 2014, Kampus Intitut Teknologi Del, Sitoluama Sumut

[16] Yugo K.Isal, Inggriani Liem, Adi Mulyanto : “Country Report - Indonesia”, 26th International Olympiad in Informatics journal. Presented in IOI 2014 Taipei, Taiwan, July 13 ~ July 20, 2014.

[17] http://www.cs.cmu.edu/~CompThink/

[18] Matriks penilaian BAN-PT, diakses dari http://ban-

pt.kemdikbud.go.id/bb10/S1/BUKU%206-MATRIKS%20PENILAIAN%20AKREDITASI%20SARJANA%20%28 VERSI%2008-04-2010%29.doc

[19] Pedoman akreditasi ABET untuk CAC,

http://www.abet.org/accreditation/accreditation-criteria/criteria-for-accrediting-computing-programs-2015-2016/

[20] Kurikulum Program Studi Teknik Informatika ITB,

http://lp4.itb.ac.id/wp-content/uploads/Kurikulum-Induk-IFv5Sept2013.pdf,

http://lp4.itb.ac.id/wp-content/uploads/LampiranI-IFv5Sept2013silabus-SAP.pdf

Gambar

Tabel  3  menunjukkan  KA  knowledge  area  pada  bidang  ilmu  komputer  (CS)  untuk  Tier1  dan  Tier2  beserta  jumlah  kebutuhan  jam  pengajarannya[4]

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskanpersepsi guru mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap jenis penilaian pada Kurikulum 2013 di SMP, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskanpersepsi guru mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap jenis penilaian pada Kurikulum 2013 di SMP, (2)

“ EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS

Kurikulum pada suatu program studi sangat menentukan kualitas lulusannya dalam masing-masing bidang dan lebih lanjut akan mempengaruhi kualitas program studi

b) Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VII di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2

Adapun hasil penelitian mengenai penilaian dalam pelajaran PJOK kurikulum 2013 antara lain: 1 rubrik penilaian keterampilan yang dikembangkan oleh guru, setiap indikator belum bisa

PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA SMP NEGERI SE-KECAMATAN BREBES TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA PADA KURIKULUM 2013 1Ratih Nur Eva Sari 2Sukirno Program Studi

2 Tim penyusun kurikulum menyusun draft kurikulum dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a Evaluasi/penilaian diri program studi, b Studi pelacakan terhadap alumi dan penggalian