• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL BPTP NTB. Sejarah. Profil BPTP NTB. Satu Dasawarsa BPTP NTB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL BPTP NTB. Sejarah. Profil BPTP NTB. Satu Dasawarsa BPTP NTB 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL BPTP NTB

Sejarah

Sebagai tanggapan terhadap dinamika di sektor pertanian untuk merespon pemenuhan kebutuhan teknologi regional yang sangat beragam di seluruh Indonesia, Departemen Pertanian telah membentuk BPTP/LPTP/IPPTP berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.798/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember 1994. Di Nusa Tenggara Barat terdapat dua buah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) yaitu IPPTP Mataram yang berkedudukan di Peninjauan Narmada dan IPPTP Sandubaya di Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

Kedua instalasi ini berada di bawah koordinasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Naibonat yang berkedudukan di Kupang Nusa Tenggara Timur. IPPTP Mataram adalah instalasi non struktural yang merupakan perubahan status dari Balai Informasi Pertanian (BIP) Peninjauan Narmada yang dibentuk tahun 1979 yang mempunyai tugas dan fungsi mendukung kegiatan penyuluhan pertanian di NTB, yang berada di bawah koordinasi Badan Diklat Pertanian. IPPTP Sandubaya adalah

instalasi non struktural yang berasal dari Proyek Pengembangan Penelitian Nusa Tenggara (P3NT) di bawah Balittas Malang.

Proses pembangunan pertanian yang berjalan demikian cepat, membutuhkan perubahan yang cepat pula dalam berbagai aspek termasuk perubahan kelembagaan. Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas dan fungsi pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi di Era Otonomi Daerah, Departemen Pertanian telah melakukan penyesuaian institusi dari IPPTP Mataram menjadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 350/Kpts/OT.210/6/2001 tanggal 4 Juni 2001. Dalam surat keputusan tersebut juga telah merubah status IPPTP Sandubaya menjadi Kebun Percobaan (KP) Sandubaya di bawah koordinasi BPTP NTB.

BPTP NTB adalah unit pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Berdasarkan struktur organisasi, BPTP dipimpin oleh seorang kepala dengan eselon IIIa dan di bawahnya terdapat sub bagian tata usaha dengan eselon IVa, seksi pelayanan teknis dengan eselon IVb dan kelompok jabatan fungsional. Sebagai tindak lanjut pembentukan KP Sandubaya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengeluarkan surat keputusan dengan nomor: OT.210.054.2002 tanggal 23 Juli 2002 telah mengangkat Kepala Kebun Percobaan Sandubaya pada BPTP NTB.

Keberadaan BPTP NTB dalam kiprahnya selama kurun waktu 10 tahun (1994-2005), terbukti telah menghasilkan banyak rekomendasi paket teknologi pertanian spesifik lokasi.

(2)

Visi, Misi dan Tupoksi Visi

Visi BPTP NTB adalah sebagai penghasil dan penyedia teknologi tepat guna spesifik lokasi terdepan di NTB.

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi BPTP NTB adalah:

(1) Menyediakan dan memperkenalkan teknologi tepat guna spesifik lokasi kepada pengguna untuk memajukan dan meningkatkan efisiensi usahatani.

(2) Menjalin kerjasama dengan berbagai instansi untuk memberdayakan petani dalam mengelola usahataninya melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dengan berbagai bentuk informasi.

(3) Menyediakan alternatif teknologi untuk menenfaatkan dan melestarikan sumberdaya alam pertanian serta untuk kesehatan/mutu produk.

(4) Memberikan saran bahan penyusunan kebijakan di bidang pembangunan pertanian bagi pemerintah daerah.

Tugas Pokok

BPTP NTB mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan menjadi paket teknologi teknologi terapan yang siap pakai dengan mempertimbangkan optimasi produksi dan pendapatan petani .

Fungsi

Dalam menjalankan tugasnya BPTP menyelenggarakan fungsi:

(1) Melakukan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,

(2) Melakukan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,

(3) Menyiapkan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan penyusunan materi penyuluhan pertanian,

(4) Memberikan pelayanan teknik kegiatan pengkajian, penelitian dan perakitan teknologi pertanian dan

(5) Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Kapasitas Lembaga

Sumber Daya Manusia

Perkembangan tenaga PNS maupun tenaga honorer pada BPTP NTB dalam kurun waktu menunjukkan perkembangan, baik dari segi kualitas maupun jumlah, seperti terlihat pada Tabel 1 dan 2.

(3)

Tabel 1 Perkembangan tenaga PNS BPTP – NTB tahun 1995 s/d 2004 Pendidikan Tahun S3 S2 S1 S0 SLA SLP SD Jumlah 1995 - 6 20 4 19 - 4 53 1996 - 6 20 4 19 - 4 53 1997 - 6 20 4 20 - 4 54 1998 - 6 28 4 23 3 4 66 1999 1 6 31 4 33 3 4 82 2000 1 6 34 3 31 3 5 83 2001 2 6 36 3 31 3 5 86 2002 3 6 38 3 30 3 5 86 2003 3 8 35 4 32 3 5 86 2004 2 8 35 4 30 3 5 85

Tabel 2. Perkembangan Tenaga Honorer BPTP – NTB 1995 s/d 2004.

Pendidikan Tahun S2 S1 S0 SLA SLP SD Jumlah 1995 - 2 - 19 3 5 29 1996 - 3 - 19 3 5 30 1997 - 3 - 19 3 5 30 1998 - 3 - 18 3 5 29 1999 - 3 - 22 3 5 33 2000 - 3 - 22 3 5 33 2001 - 3 - 22 3 5 33 2002 1 3 - 21 3 5 33 2003 - 3 - 22 3 5 33 2004 - 3 - 22 3 5 33

Dalam kurun waktu 10 tahun tenaga PNS pada BPTP NTB menunjukkan perkembangan yang cukup baik dari segi jumlah dan kualitas. Jumlah tenaga S3 pada tahun 2003 sebanyak 3 orang dan tahun 2004 menjadi 2 orang karena 1 orang dipromosikan sebagai Kepala Balai di Propinsi Babel, dan saat ini satu orang sedang mengikuti pendidikan S3. Tenaga yang berpendidikan S2 sebanyak 8 orang. Dari segi jumlah terjadi pengangkatan pegawai baru setiap tahun antara 1-3 orang, disamping adanya penambahan/pengurangan melalui mutasi.

Pembinaan dan Pengembangan Tenaga

Upaya pembinaan dan pengembangan tenaga telah diupayakan secara berkelanjutan di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan serta mendorong setiap tenaga teknis menjadi tenaga fungsional. Sampai saat ini terdapat 4 (empat) jenis jabatan fungsional yang terdapat di BPTP NTB yaitu jabatan fungsional peneliti, penyuluh, litkayasa dan pustakawan, dengan perkembangan, seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perkembangan jabatan fungsional pada BPTP NTB sejak tahun 1995 – 2004.

No. Fungsional 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004Jenis

1. Peneliti 6 6 7 7 9 9 8 7 7 7

2. Penyuluh 13 13 13 13 13 13 12 12 12 11

(4)

Dalam kurun waktu 10 tahun jumlah peneliti bertambah dan berkurang disebabkan mutasi. Saat ini 6 orang sedang dalam proses pengusulan menjadi fungsional peneliti. Sebaliknya jumlah penyuluh mulai berkurang karena kurangnya kesempatan dan minat pegawai untuk menjadi penyuluh. Demikian pula jabatan fungsional litkayasa dan pustakawan tidak mengalami penambahan, karena kurangnya minat pegawai pada bidang ini.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana fisik yang menunjang kelancaran tugas dan fungsi BPTP NTB sebagian berasal dari eks BIP NTB dan Proyek P3NT. Dalam kurun waktu 10 tahun sarana gedung kantor telah mengalami peningkatan baik melalui renovasi maupun pembangunan baru. Demikian pula fasilitas kantor terus dilakukan penambahan/perbaikan sesuai dengan kebutuhan.

BPTP NTB berdiri di atas tanah seluas 9,6 ha yang terletak di Peninjauan Narmada 2,5 ha dan Sandubaya 7,1 ha, termasuk kebun seluas 3,5 ha. BPTP NTB dilengkapi sarana gedung fungsional, perpustakaan, rumah dinas sebanyak 25 unit, wisma dan gedung laboratorium penyelidikan tanah. Fasilitas komunikasi yang tersedia berupa telepon dan internet.

Sumberdana

Sumber pembiayaan dari dana rutin maupun pembangunan berasal dari dana APBN Murni, APBD, LOAN IBRD, LOAN ADB yang tertuang dalam proyek (NTAADP, P2TP, PPSUT, PKPN, ARMP II, PAATP, PIP Dati I serta Kupro PKP) dan kegiatan kerja sama dengan pihak swasta dan Luar negeri seperti ACIAR.

Organisasi, Kelembagaan dan Manajemen Operasional BPTP NTB

Sejak tahun 1995 BPTP NTB sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 270/Kpts/OT.210/XI/1995 tanggal 16 Nopember 1995 berubah menjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) yang secara administrasi berada di bawah BPTP Naibonat sehingga seluruh kegiatan dan pendanaan secara rutin diusulkan melalui BPTP Naibonat. Pada tahun 2001 status IPPTP Mataram berubah menjadi BPTP NTB sesuai SK Menteri Pertanian No. 350/Kpts/OT.210/6/2001 tanggal 14 Juni 2001. Dengan demikian seluruh urusan rumah tangga diatur sendiri dan berada di bawah dan bertanggung jawab pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Litbang Pertanian seperti halnya BPTP seluruh Indonesia.

Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP, dibentuk Komisi Teknologi Pertanian yang penunjukannya berdasarkan SK Gubernur NTB. Ketua Kimisi adalah Kepala Bappeda Propinsi NTB beranggotakan Kepala Dinas/Instansi/UPTD, Dekan Perguruan Tinggi dan Kepala Lemlit Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta serta ketua organisasi profesi di bidang pertanian yang ada di NTB. Komisi Teknologi Pertanian bertugas mengarahkan, merekomendasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengkajian serta hasil-hasilnya. Untuk membantu tugas sehari-hari Komisi Teknologi Pertanian, dibentuk Tim Teknis Pengkajian yang diketuai oleh Kepala BPTP, beranggotakan unsur-unsur Dinas/Instansi/UPTD, Perguruan Tinggi, Swasta serta organisasi profesi bidang pertanian. Tim Teknis Pengkajian bertugas memberikan masukan/saran/pertimbangan sebagai bahan arahan dan rekomendasi Komisi Teknologi Pertanian. Keberadaan komisi dan tim teknis sangat strategis, karena berperan menetapkan kebijakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan BPTP NTB.

(5)

BPTP-NTB mempunyai hubungan yang baik dengan Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian lainnya di NTB, hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama baik dibidang penelitian maupun perencanaan kegiatan. Sebagai wahana kerjasama dengan perguruan tinggi, maka dibentuk Tim Pakar yang anggotanya adalah tenaga ahli dari Perguruan Tinggi yang ada di NTB. Tim ini bertugas membantu proses perencanaan penelitian dan pengkajian dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengkajian.

BPTP-NTB dengan PEMDA dan Masyarakat Agribisnis dalam menejemen operasional mempunyai keterkaitan satu sama lain dimana hasil pengkajian BPTP – NTB yang direkomendasikan terlebih dahulu melalui Tim Komisi yang anggotanya terdiri atas unsur-unsur Dinas/Instansi/UPTD yang terkait di tingkat propinsi maupun kabupaten serta masyarakat agribisnis di NTB.

Gambar

Tabel 1 Perkembangan tenaga PNS BPTP – NTB tahun 1995 s/d 2004  Pendidikan  Tahun  S3 S2 S1 S0 SLA SLP SD  Jumlah  1995 -  6 20 4 19 -  4  53  1996 -  6 20 4 19 -  4  53  1997 -  6 20 4 20 -  4  54  1998 -  6 28 4 23 3  4  66  1999 1  6 31 4 33 3  4  82  2

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan sasaran strategis dari BPTP Jawa Barat pada tahun 2019 adalah: (1) Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi, (2) terdiseminasi dan tersiapkannya teknologi

Dalam pelaksanaannya sebagai penyedia inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi untuk memenuhi kebutuhan IPTEK di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah, BPTP Kalimantan Tengah telah melakukan pengkajian dan diseminasi paket teknologi spesifik

Tujuan pengkajian adalah untuk mengetahui pendayagunaan situs web BPTP Maluku Utara dalam menyajikan informasi hasil pengkajian pertanian spesifik lokasi melalui media online

1. Merancang, menghasilkan, dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi, serta rekomendasi opsi-opsi kebijakan pembangunan pertanian di Provinsi

teknologi pertanian spesifik lokasi. Selain itu dengan belum maksimalnya penanganan beberapa permasalahan seperti penanganan aset dan kesinkronan fokus kegiatan

JURNAL PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN (JPPTP) adalah media ilmiah primer yang memuat hasil penelitian/pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi yang

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Teknologi Spesifik Lokasi dalam Pengembangan Pertanian dengan Orientasi Agribisnis/Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian,