• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMA Al Ma soem memiliki visi dan misi, diantaranya adalah sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMA Al Ma soem memiliki visi dan misi, diantaranya adalah sebagai berikut:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum SMA Al Ma’soem

Yayasan Pendidikan Al Ma’soem berdiri pada tahun 1986 pada akta keputusan Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No: AHU-1254.AH.01.04.Tahun 2011. Berlokasi di Jl. Rancaekek, Cipacing, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat 45363. Pemilik dari Yayasan Al-Ma’soem merupakan garis keturunan Keluarga Besar H. Ma'soem yang dikenal sebagai pengusaha dan juga pendidik. Tujuan Pendiriannya adalah sebagai tanggung jawab sosial dan kepedulian Keluarga Besar H. Ma'soem terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Yayasan Pendidikan Al Ma’soem terdiri dari jenjang pendidikan formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Tinggi Komputer (STKOM), Sekolah Tinggi Perbankan Syariah (STIBANKS) dan jenjang pendidikan non formal yaitu

Pesantren Siswa Al Ma'soem (PSAM), Kursus Komputer & Bahasa (LPK & LPB), Bimbingan Belajar, Kursus, Animasi. Pendiri dari yayasan Al Ma’soem adalah Garis keturunan Keluarga Besar H. Ma'soem yang dikenal sebagai pengusaha dan juga pendidik.

SMA Al-Ma’soem sendiri berdiri pada tahun 1987, yang sekarang sudah memiliki status terakreditasi A oleh pemerintah. Sistem pengajaran yang di lakukan SMA Al Ma’soem yaitu boarding school dimana peserta didik tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah tetapi tidak semua peserta didik diharuskan untuk tinggal di asrama adapun yang tidak. Proses belajar mengajar SMA Al Ma’soem yaitu full day siswa bersekolah di mulai pada pukul 07.00 sampai 15.15 dari hari Senin sampai dengan hari Jumat.

1.1.2 Visi, Misi, dan Logo SMA Al Ma’soem

SMA Al Ma’soem memiliki visi dan misi, diantaranya adalah sebagai berikut: Visi:

(2)

Membentuk generasi yang "Cageur, Bageur, Pinter" Misi:

1. Memberikan wahana yang memadai bagi upaya mencerdaskan masyarakat 2. Memberikan wahana pendidikan yang berkesinambungan

3. Mengentaskan generasi muda dari keterbelakangan imtak dan iptek

4. Menyediakan sekaligus membiasakan sikap hidup disiplin Adapun logo dari SMA Al Ma’soem adalah sebagai berikut:

Gambar 1. 1 Logo Yayasan Al

Ma’soem

Sumber: Website Resmi Yayasan Al Ma’soem

Terdapat beberapa penjelasan mengenai makna dari logo yayasan Al Ma’soem. Berikut adalah beberapa penjabaran mengenai makna lambang dan makna warna yang dibentuk oleh yayasan Al Ma’soem :

1. Segilima bervariasi merupakan lambang Rukun Islam sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2. Lekukan pada segi lima bervariasi sebanyak lima bagian menunjukkan shalat lima waktu (shalat fardhu) yang wajib dijalankan umat Islam.

3. Lingkaran berbentuk bunga melambangkan kearifan, mekar dan indah, suci sepanjang masa, harum, dan lambang kebudayaan.

4. Lingkaran bervariasi di tengah berjumlah 17 (tujuh belas) lekukan melambangkan kelembagaan ke-Islaman yang mewajibkan shalat 5 (lima) waktu 17 (tujuh belas) rakaat.

(3)

5. Buku adalah lambang kelilmuan sebagai insan intelek dan ahli di bidangnya. Di dalamnya terdapat 9 (sembilan) baris, menunjukkan angka tertinggi untuk menjadi motivator mencapai nilai optimal.

6. Bintang segi lima adalah simbol keistimewaan.

7. Obor sebagai lambang alat penerang yang menggambarkan semangat membara dalam setiap insan pendidikan.

8. Lidah api terdiri dari 6 (enam) patahan yang melambangkan Rukun Iman sebagai pedoman hidup umat Islam.

Makna Warna:

1. Biru dongker melambangkan keteguhan dan konsistensi 2. Kuning melambangkan kedewasaan

3. Merah melambangkan keberanian dan semangat kerja 4. Hitam melambangkan kewibawaan

5. Putih melambangkan kesucian

1.1.3 Struktur Organisasi SMA Al Ma’soem

(4)

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi SMA Al Ma’soem Sumber: Dokumentasi Sekolah

1.2 Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan seluruh kegiatan atau aktivitas instansi, sehingga harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Menurut Desseler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Dengan kata lain, dari beberapa pengertian mengenai manajemen sumber daya manusia, dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan untuk membuat tenaga kerja lebih baik dalam bekerja dan membuat tenaga kerja merasa nyaman atau loyal kepada perusahaan.

Menurut kamus ilmiah popular, loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas karyawan tidak terbentuk dalam waktu semalam, seminggu, ataupun setahun. Ada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Loyalitas yang sejati muncul dari dalam diri karyawan. Kepercayaan, rasa hormat, dan komitmen perusahaan terhadap para karyawan merupakan awal dari terbentuknya loyalitas yang sejati.

Hasibuan (2014:16) mengemukakan bahwa loyalitas merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Mendapatkan loyalitas dari seseorang bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Berbanding terbalik dengan kesulitan mendapatkan loyalitas tersebut, menghilangkan loyalitas seseorang justru menjadi hal yang sangat mudah untuk dilakukan.

Gouzali (2014:417) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah faktor rasional, faktor kepribadian, dan faktor emosional. Faktor rasional menyangkut hal-hal yang bisa dijelaskan secara logis, seperti gaji, bonus, jenjang karir, jaminan kerja dan fasilitas-fasilitas yang diberikan lembaga kepada karyawan. Faktor kepribadian menyangkut sifat, emosi, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh karyawan. Faktor emosional menyangkut perasaan atau ekspresi diri seperti pekerjaan

(5)

perusahaan merupakan tempat bekerja dalam jangka panjang, pemimpin yang berkharisma, dan penghargaan kerja.

Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku. Tenaga kependidikan memegang peranan strategis dalam proses pendidikan terutama dalam upaya pembentukan watak anak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Terdapat 2 jenis tenaga kependidikan yang ada di SMA Al Ma’soem yaitu staf pendidik dan staf penunjang pendidikan. Staf pendidik terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru. Staf penunjang pendidikan terdiri dari kepala TU, Staf Administrasi, Staf Umum Administrasi dan Pimpinan Divisi.

SMA Al Ma’soem didirikan pada tahun 1987 yang beralamat di Jl. Rancaekek, Cipacing, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat 45363. Penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru di SMA Al Ma’soem dan diperolehlah data yang diberikan oleh pihak sekolah. Terdapat informasi bahwa guru yang megajar di SMA Al Ma’soem sebanyak 44 orang. Berikut merupakan data yang diberikan oleh SMA Al Ma’soem.

TABEL 1. 1

DATA MASA KERJA PEGAWAI TETAP SMA AL MA’SOEM

Tahun Lama Kerja Kuantitas

1994 24 tahun 1 orang 1996 22 tahun 2 orang 1999 19 tahun 1 orang 2001 17 tahun 1 orang 2002 16 tahun 1 orang 2003 15 tahun 1 orang 2004 14 tahun 5 orang 2005 13 tahun 4 orang

(6)

2007 11 tahun 1 orang 2008 10 tahun 1 orang 2011 7 tahun 2 orang 2012 6 tahun 1 orang 2015 3 tahun 1 orang (bersambung) (sambungan)

Tahun Lama Kerja Kuantitas

2016 2 tahun 3 orang

2017 1 tahun 4 orang

Sumber: Data Sekolah

Dari data diatas, sampai saat ini jumlah karyawan yang ada di SMA Al Ma’soem adalah berjumlah 44 orang. Berdasarkan laporan masa kerja pegawai diatas terhitung masa kerja dari karyawan tersebut di angkat sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) yaitu sebanyak 30 orang dan honorer sebanyak 14 orang tidak terdapat data masa kerjanya. Dari data diatas terdapat bahwa, staf pendidik dan staf tenga penunjang pendidikan yang telah menjadi Guru Tetap Yayasan (GTY) paling lama mengajar yaitu pada tahun 1994 dan guru yang paling baru mengajar pada tahun 2017 terhitung saat mereka diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan (GTY). Untuk menjadi Guru Tetap Yayasan (GTY) staf pendidik dan staf penunjang pendidikan harus bekerja lebih dari 3 tahun dan setelah itu ada seleksi khusus yang dilakukan oleh yayasan. Seleksi tersebut berupa perilaku karyawan selama bekerja dan kemampuan mereka selama menerangkan di dalam kelas. Menurut Shih (2014:67) menyatakan bahwa salah satu ukuran loyalitas adalah lamanya seorang karyawan mampu bertahan dalam sebuah perusahaan.

Adapun upaya yang telah dilakukan terkait dengan meningkatkan loyalitas karyawan dapat terukur dari hasil kuesioner pertama peneliti di SMA Al Ma’soem mengenai loyalitas. Peneliti menggunakan sampel karyawan yaitu sebanyak 10 sampel yang mengisi kuesioner dan diperoleh hasil sebagai berikut:

(7)

NO Faktor-faktor Persentase 1. Gaji 76% 2. Bonus 78% (sambungan) (bersambung) NO Faktor-faktor Persentase 3. Jenjang karir 64% 4. Fasilitas 68%

5. Pekerjaan yang Menantang 67%

6. Hubungan Kerja yang Harmonis 70%

7. Jaminan Kerja 82%

8. Karisma Pemimpin 56%

9. Penghargaan Kerja 86%

10. Kepribadian Karyawan 42%

Sumber: Olahan Penulis

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa persentase tertinggi terkait dengan upaya meningkatkan loyalitas karyawan yaitu pada poin penghargaan kerja sebanyak 86%. Terbukti dalam proses wawancara, SMA Al Ma’soem sangat mengapresiasi staf pendidik maupun staf tenaga penunjang pendidikan. Penghargaan kerja tersebut dapat diraih jika siswa didik mereka memiliki kehadiran 100% setiap bulannya, berprestasi dalam bidang formal maupun nonformal dan siswa didik tidak melanggar tata tertib sekolah. Penghargaan kerja tersebut berupa bonus yang di berikan. Dari sepuluh poin yang diajukan kepada karyawan, poin kepribadian kerja memiliki poin terkecil (42%), hal ini disebabkan karena kepribadian kerja pada karyawan Al Ma’soem sudah dibentuk dan dibina sehingga kepribadian kerja merupakan hal yang kurang berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.

Kayawan lainpun menyebutkan bahwa jika ada anak didik yang dapat masuk ke universitas negeri wali kelas merekapun mendapatkan bonus untuk prestasi anak

(8)

tata tertib sekolah wali kelaspun mendapatkan sanksi berupa teguran dan pemotongan bonus terhadap wali kelas dan point terhadap siswa atau siswi mereka. Terdapat 7 kategori point pelanggaran yaitu point pelanggaran paling berat sebesar 100 point, pelanggaran berat sebesar 80 point, pelanggaran berat sebesar 60 point, pelanggaran sedang sebesar 40 point, pelanggaran ringan sebesar 30 point, pelanggaran sangat ringan sebesar 20 point dan pelanggaran paling ringan 10 point.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor loyalitas karyawan SMA Al Ma’soem dengan judul penelitian “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG LOYALITAS STAF PENDIDIK DAN STAF TENAGA PENUNJANG PENDIDIKAN PADA SMA AL MA’SOEM”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor-faktor pendukung loyalitas staf pendidik dan staf tenaga penunjang pendidikan apa saja yang menunjang pada SMA Al Ma’soem ?

b. Faktor-faktor loyalitas pendukung staf pendidik dan staf tenaga penunjang pendidikan apa saja yang dominan pada SMA Al Ma’soem?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui faktor-faktor pendukung loyalitas staf pendidik dan staf tenaga penunjang pendidikan apa saja pada SMA Al Ma’soem?

b. Mengetahui faktor-faktor pendukung loyalitas staf pendidik dan staf tenaga penunjang pendidikan yang dominan pada SMA Al Ma’soem.

1.5 Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk kajian yang lebih komperhensif, menambah wawasan dalam

(9)

dalam bidang perilaku organisasi terkait dengan faktor-faktor loyalitas karyawan.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan gambaran kepada SMA Al Ma’soem untuk memenuhi faktor-faktor loyalitas karyawan dengan memfokuskan pada faktor yang dominan dalam pembentukan loyalitas karyawan, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengelola karyawannya. Disamping itu dapat menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya. 1.6 Waktu dan Periode Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2018 sampai dengan Januari 2019. Lokasi penelitian bertempat di SMA Al Ma’soem yang beralamat di Jl. Rancaekek, Cipacing, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat 4536.

Gambar

Gambar 1. 1 Logo  Yayasan Al

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu lingkungan kerja,

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Menyoroti permasalahan yang terungkap dalam latar belakang masalah diatas , penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah yang telah disampaikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul

Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, dengan demikian peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Whistleblowing System, Kompetensi Sumber

Dalam permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih memperjelas segala keresahan mengenai latar belakang mengapa

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul“Analisis Kemampuan Membaca Al-qur’an Dengan Metode Iqra’ Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Cut

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG