• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR 54. ROBOLay ROBOT LAYANGAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMOR 54. ROBOLay ROBOT LAYANGAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ROBOLay

ROBOT

LAYANGAN

NOMOR 54 EW

(2)

Pengantar Redaksi: Alih Teknologi

Sebagaimana selalu dikemukakan, untuk dapat menyumbang kemajuan dan kemandirian perlu selalu peningkatan kemampuan daya saing dan penciptaan nilai tambah. Sesuai UU Keinsinyuran, hal ini tidak lepas dari peran pembinaan

Keinsinyuran yang menjadi tanggung jawab pemerintah yang intinya mendorong industri yang berkaitan dengan Keinsinyuran untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi.

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) 10 Agustus tahun 2017, PII pernah mengusulkan agar kemampuan daya saing dibangun dari

terhimpunnya kerjasama teknologi sektor –sektor pembangunan yang saling mengisi, mendorong dan menarik.

Dalam suasana maraknya pemberitaan akan masuknya insinyur asing kami ingin menyarankan agar dalam kerjasama dengan pihak Asing tidak hanya mencakup tenaga Kerja tetapi juga menyangkut upaya untuk kemajuan dan

kemandirian bangsa melalui kerjasama penelitian dan pengembangan (R & D) dengan industri. Yang pertema tentu harus dimintakan kesepakatan yang sifatnya resiprokal. Artinya bila Insinyur asing dari negara tertentu akan masuk, sebaliknya

Insinyur kita juga harus bisa masuk ke negara tersebut. Tentu dalam kesetaraan Professional Engineer.

Kedua, negara asing dapat melakukan investasi di Indonesia untuk memanfaatkan kelebihan

Indonesia sebagai pasar. Kitapun harus dapat memanfaatkan investasi Negara maju tersebut dengan meminta mereka ikut memperkuat Iptek melalui R & D. Diketahui sementara ini anggaran untuk riset hanya berkisar 0,2% PDB, sedangkan Malaysia lebih dari 2%.

telah menerbitkan Grand Design SDM Infrastruktur menyangkut kebutuhan SDM Insinyur dan D3 untuk pembangunan Infrastruktur. Dalam rincian

kebutuhan anggaran untuk SDM terungkap upaya alokasi komponen biaya untuk penelitian

pengembangan / inovasi sebesar 2% dari biaya investasi.

Undang-Undang Keinsinyuranpun menyatakan bahwa Insinyur Asing yang bekerja di Indonesia harus melakukan alih teknologi. Tentu sebaiknya cara alih teknologinya menutut kita.

Kami menyarankan agar model lokasi biaya R & D sebesar 2% tersebut dapat menjadi bagian tanggung jawab investasi asing dalam bentuk kejasama R & D di Indonesia. Mereka dapat mengelola dananya dan programnya namun spiritnya harus menjadi

manfaat bersama yang dapat meningkatkan kemampuan Keinsinyuran Nasional.

Pemodelan ini selain memberi manfaat bersama sekaligus representasi dan menjadi dasar

penumbuhan dari kerjasama Triple Helix

Pemerintah – Industri- Riset, dengan PII berada di antar ketiganya (lihat gambar).

Kami percaya bahwa bila pemodelan ini disetujui untuk ditindaklanjuti, banyak pihak yang siap untuk dilibatkan untuk bersama-sama merancang alih ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan dan kemandirian bangsa dari investasi asing.

(3)

ROBOLay

ROBOT LAYANGAN

Aries R. Prima – Engineer Weekly

“Manfaat dari penggunaan Robolay, di

antaranya mengurangi risiko

terjadinya kecelakaan kerja,

mengurangi risiko putusnya

kawat/konduktor, mengurangi

penggunaan sumber daya manusia

pada pekerjaan dalam keadaan

bertegangan, serta menunjang inspeksi

jaringan di atas”

Ajang kreativitas PLN yang biasa dikenal Karya

Inovasi membuahkan prestasi yang

membanggakan, hingga menjadi salah satu dari 101 karya inovasi yang paling prospektif di Bisnis

Innovation Centre yang dikeluarkan oleh ristek.

Karya tersebut adalah Robolay.

Robolay merupakan robot pembersih sampah layangan pada konduktor saluran transmisi yang dikendalikan dengan remote kontrol. Alat ini dapat bekerja dengan baik membersihkan

sampah pada konduktor Saluran Udara Tegangan

Menengah (SUTM) 20 kV, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV dan 150 kV.

ROBOLAY (Robot Layangan) dirancang untuk membersihkan sampah yang tersangkut di jaringan listrik bertegangan tinggi dalam kondisi tidak bertegangan. Pemeliharaan secara berkala dapat meminimalisir interupsi layanan listrik bagi masyarakat. Robolay dapat melakukan inspeksi konduktor secara langsung sekaligus mendokumentasikan pekerjaan pembersihan lewat kamera yang dipasang pada robot.

(4)

ROBOLay

ROBOT LAYANGAN

Karya inovasi yang telah menerima penghargaan dari Presiden pada 10 Agustus 2009 merupakan karya dari Iwan Gunawan; Suhada Bin Hamid; Komar; Carya; Iwa Hermawan; Dedi Ruswandi; Wanan yang merupakan karyawan PT. PLN Persero.

Manfaat dari penggunaan Robolay, di antaranya mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja, mengurangi risiko putusnya kawat/konduktor, mengurangi penggunaan sumber daya manusia pada pekerjaan dalam keadaan bertegangan, serta

sudah kita patenkan. Karya-karya inovasi seperti ini sangat bermanfaat bagi perusahaan.

Dari ajang ini pula, sejumlah karya inovasi telah dihasilkan oleh jajaran pegawai PT PLN. Misalnya, pengembangan lebih lanjut dari robot pembersih sampah layangan (RoboLay) berupa Robot Control Jog Double Way (CJDW) hasil karya Maskur Buchori dan kawan-kawan dari PT PLN Distribusi Jawa Timur. Robot CJDW mampu bekerja pada jaringan listrik dalam keadaan bertegangan.

(5)

Robot CJDW ini sudah diterapkan di lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur. Selain itu, saat ini sedang dikembangkan oleh Litbang dan diproduksi oleh PT PLN Jasa Produksi.

Robot CJDW juga dioperasikan secara wireless melalui frekuensi radio mampu melakukan tugas pemeliharaan SUTET yang biasa dilakukan Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PT PLN. Seperti untuk mengikat konduktor, perampalan pohon dan inpeksi konduktor. ***

ROBOLay

(6)

Butiran Pernyataan PII di Hari kebangkitan Teknologi Nasional 2017

Dalam proses menjadikan Indonesia yang maju dan mandiri di tengah kompetisi global, Persatuan Insinyur Indonesia, di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional merasa perlu untuk mengingatkan seluruh pemangku kepentingan Keinsinyuran Indonesia untuk terus berupaya melangsungkan kebangkitan teknologi yang berkelanjutan.

Dari elaborasi rekomendasi PII pada Hari

kebangkitan Teknologi Nasional tahun 2016 yang lalu dan dengan melakukan strukturisasi diusulkan ada 9 (Sembilan) Fokus keberlanjutan kebangkitan penguasaan Teknologi yang tersusun atas beberapa layer atau kesejajaran. Bentuk sruktur ke 9

teknologi tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa semuanya perlu terintegrasi saling mengisi, saling memperkuat, saling menarik dan saling mendorong untuk bersama-sama maju. Masing-masing dengan penjelasan sebagai berikut:

Kontribusi untuk dunia:

1. Pembaruan Teknologi Pasokan Pangan yang berkelanjutan dan sistem mata rantainya yang erat berkaitan dengan hajat hidup masyarakat banyak untuk mengurangi biaya ekonomi mahal yang tidak dinikmati oleh produsen dan juga merugikan konsumen. Diharapkan akan terbangun kontribusi Indonesia untuk Dunia dalam pangan tertentu.

Efisiensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

2.Penguasaan Teknologi Energi Baru, Terbarukan dan Pengupayaan Teknologi pemanfaatan sumber daya alam berbasis fosil rendah emisi dalam jangka pendek, sesuai Rencana Energy Mix 2025 (batubara lebih dari 30%) dalam transformasi menuju

keseimbangan baru Energi yang lebih berkelanjutan.

penurunan lingkungan yang dimiliki untuk menghindarkan ketergantungan dari negara lain.

Integrasi IT dalam Industri dan Layanan

4. Modernisasi Teknologi Aset Industri mengadopsi kecenderungan efisiensi global dalam memasuki industri generasi ke 4 yang menekankan integrasi sistem internet (IOT-Internet of Things dalam proses industri) dan menggunakan teknologi digital untuk memacu produktifitas dan efisiensi yang didukung pelatihan SDM.

5. Penerapan Teknologi Maju Transportasi sebagai pasangan percepatan pembangunan infrastruktur yang masif, berupa pembangunan kemandirian produksi sarana transportasi baik darat, laut, udara maupun penyeberangan dan rel kereta dengan teknologi yang terintegrasi agar dapat menekan biaya riset dan pengembangan produksinya. 6. Perluasan Teknologi Informasi Pendukung Kehidupan Cerdas untuk membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih terlayani dengan baik dan mudah dalam wujud wilayah dan perkotaan yang cerdas ( Smart Cities) dengan layanan yang

terintegrasi dalam lingkungan yang keberlanjutan.

Keselamatan, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

7. Pemasyarakatan Teknologi Kesehatan & Mitigasi Bencana guna menopang kesejahteraan masyarakat, kemudahan peralatan layanan kesehatan hingga pelosok dan terpencil serta keamanan masyarakat menghindarkan diri dari ancaman bencana alam maupun karena penurunan lingkungan dan perubahan global maupun karena keberadaan di Ring of Fire.

8. Menyebarkan Teknologi Pendukung Kreatifitas IKM agar seluruh Industri Kecil Menengah terfasilitasi dan terakses serta saling melengkapi dengan proses pemutakhiran teknologi di berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan daya

saingnya. Sekaligus mendorong peran kalangan

Petikan Pernyataan PII di Hari

(7)

Keutuhan teritori NKRI

9. Menjadikan Teknologi Pertahanan dan Keamanan untuk Penjagaan Negara Maritim dengan dukungan anggaran belanja negara sebagai motor pendorong pengembangan industri komponen yang

mengedepankan penguasaan teknologi industri dasar serta yang dimaksudkan untuk menjaga keutuhan teritori Indonesia, kendali penuh daerah terpencil, daerah perbatasan dan kelautan.

Ke 9 penguatan teknologi di atas tidak dapat dipisahkan dari pembangunan iklimnya.

Landasannya harus terbangun dengan menekankan prinsip keberlanjutan penciptaan iklim untuk mewujudkan transformasi peradaban ilmu

pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 pasal 31 (5): Pemerintah

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia, yang meliputi:

Percepatan penyesuaian regulasi sesuai perubahan teknologi yang berlangsung sangat cepat, agar inovasi yang dilakukan selalu dapat bersaing sesuai umur teknologinya.

Senantiasa melakukan adopsi pembaruan teknologi, menguasainya seiring dengan kecepatan

pemutakhiran teknologi global, memilah dan menerapkannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki, kebutuhan yang berkembang dan kompetisi dunia yang dihadapi dalam 20 tahun ke depan. Pengembangan Sumber Daya Manusia di setiap jenjang (ahli dan tenaga vokasi) dan bidang yang diunggulkan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan Sains, Teknologi, Keinsinyuran dan Seni, sehingga mampu menyongsong tren berbagai tantangan yang muncul dalam balutan entrepreneurship. Sekaligus penyiapan memanfaatkan Bonus Demografi.

Peningkatan kepekaan dan kemampuan SDM untuk menghasilkan kreatifitas dan inovasi yang

menciptakan keunggulan dan nilai lebih

berdasarkan umpan balik kebutuhan masyarakat sesuai dengan karakteristik negara kepulauan, populasi penduduk serta posisi geografinya. Ini

ditekankan pada kalangan insinyur dalam UU 11/2014

Pembangunan keberpihakan seluruh pihak untuk mendukung proses penguatan kemampuan dan kemandirian teknologi mulai dari

pengembangannya, penggunaannya menjadi produk hingga pembiayaan pembeliannya termasuk

dukungan proses penjaminannya. Dalam UU 11/2014 termaktub kewajiban keberpihakan pada SDM keinsinyuran nasional, lembaganya dan produknya.

Secarateknis, penguatan kesembilan fokus

penguatan teknologi di atas dapat terjelma dengan memanfaatkan mekanisme penyelenggaraan

Program Profesi Insinyur, yang diamanatkan UU No 11/2014 tentang Keinsinyuran, yang menghimpun kerjasama Perguruan Tinggi, kalangan Industri, PII dan pemerintah. Kerjasama ini dapat menjadi basis penciptaan peradaban inovasi keinsinyuran serta membangun kerjasama unggulan PT dengan

Industri dengan dukungan pemerintah sebagai cikal bakal ABG (Academy, Business and Government) plus S-Society. Dalam hal ini PII dapat mengambil peran besar.

Petikan Pernyataan PII di Hari

Kebangkitan Teknologi Nasional 2017

(sambungan)

(8)

Engineer Weekly

Pendidikan;

36,80%

Ekonomi; 18,35%

Teknik; 13,63%

Sosial; 13,50%

Kesehatan;

7,31%

Pertanian; 3,57%

MIPA; 2,35%

Agama; 1,93%

Humaniora;

1,78%

Seni; 0,77%

PERSENTASE LULUSAN S1

JUMLAH 2010-2016:

Pendidikan

1.605.363

Ekonomi

800.256

Teknik

594.706

Sosial

589.062

Kesehatan

318.944

Pertanian

155.709

MIPA

102.487

Agama

84.230

Humaniora

77.703

Seni

33.512

4.361.972

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dari penulis adalah sebagai berikut: Pola produksi untuk produk Pagar Ornamen yang tepat tahun 2001 adalah pola produksi moderat karena memiliki total Incremental

Berdasarkan data yang diperoleh, pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah di SMA dan SMK di kota

Tema ini merupakan rincian lanjut dari kegiatan yang sudah diidentifikasikan yang terkait dengan tugas-tugas perkembangan. Tema secara spesifik dirumuskan dalam bentuk materi

merupakan dosen dari Jurusan.. Pendidikan Bahasa Inggris. Sebagai akhir dari kegiatan pelatihan ini, peserta diharapkan merancang dan membuat media ajar berbasis internet

Ditinjau dari jumlah dana yang terserap dan jumlah kegiatan penelitian, sebanyak lebih dari 500 judul kegiatan dalam waktu tiga tahun terakhir yang telah dilakukan oleh para

Tujuan kegiatan PPM Unggulan ini adalah Tujuan dari kegiatan program PPM dalam bentuk PPM Unggulan berbasis TTG ini adalah untuk membantu pemecahan masalah yang dihadapi

• Berada pada jalur untuk mencapai target volume produksi batubara sebesar 21,8 juta ton untuk tahun 2018.. • Persetujuan pemerintah Indonesia untuk produksi dalam konsesi BIB

Penelitian yang dilakukan oleh Das Salirawati, dkk (2010) terhadap berbagai kadar zat gizi yang terkandung dalam teh bunga sepatu, baik yang dioven maupun disangrai,