• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

(

REPUBl.JK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

PEMERINTAH KOTA JAY AP URA, REPUBLIK INDONESIA AND

PEMERINTAH KOTA WEWAK, PAPUA NUGINI MENGENAI

KERJASAMA KOT A KEM BAR

Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

Berkeinginan untuk mendorong hubungan kemitraan dan kerjasama yang erat antara masyarakat kedua kota;

Mengakui pentingnya prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, yang akan diperoleh para pihak dari kerjasama ini;

Merujuk pada Surat Pernyataan Kehendak antara Kota Jayapura, Republik Indonesia dan Kata Wewak, Papua Nugini mengenai Kerjasama Kota Kembar yang ditandatangani di Jayapura pada 18 Mei 2015;

Persetujuan bersama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing;

(2)

PASAL 1 TUJUAN

Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membangun kerjasama Kota Kembar antara para pihak dalam mempromosikan dan memperluaskan kerjasama yang efektif dan saling menguntungkan dalam pengembangan kedua kota.

PASAL 2

LINGKUP KERJA SAMA

Masing-masing pihak akan melaksanakan Memorandum Saling Pengertian ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara pada bidang:

1. lnvestasi, Perdagangan, dan Pariwisata;

2. Pendidikan, Olah Raga, dan Pertukaran Budaya; 3. Kesehatan;

4. Transportasi;

5. Pertanian dan Perikanan:

6. Bidang lain yang akan disepakati bersama.

PASAL 3

PENGATURAN TEKNIS

1. Untuk memfasilitasi pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, para Pihak dapat menyusun pangaturan teknis sesuai Memorandum Saling Pengertian ini, yang meliputi bidang-bidang sebagaimana diatur dalam Pasal 2.

2. Pengaturan dimaksud wajib menjabarkan program kegiatan, para Pihak yang terlibat. jadwal kegiatan, pembiayaan, dan tanggungjawab yang dilakukan oleh para Pihak serta hal-hal yang diperlukan yang tidak tercantum dalarn Memorandum Saling Pengertian ini.

(3)

PASAL 4

PENDANAAN DAN PERSONEL

Pelaksanaan kegiatan di dalam Memorandum Saling Pengertian ini disesuaikan dengan ketersediaan dana dan personel dari para Pihak.

PASAL 5

KELOMPOK KERJA BERSAMA

1. Para Pihak dapat membentuk Kelompok Kerja Bersama untuk kegiatan sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian ini dan wajib mengevaluasi perkembangan kerjasama dan merekomendasikan kegiatan selanjutnya. 2. Anggota Kelompok Kerja Bersama terdiri dari perwakilan dari

masing-masing kota dan pejabat pemerintah. Kelompok Kerja Bersama dapat melibatkan sektor swasta apabila diperlukan dan disepakati bersama antara para Pihak.

3. Kelompok Kerja Bersama wajib mengadakan pertemuan apabila dianggap perlu secara bergantian di Kota Jayapura dan di Kota Wewak.

PASAL 6

HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

1. Para pihak wajib melindungi hak kekayaan intelektual dari masing-masing pih3k, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara.

2. Dalam hal pengaturan khusus, program atau proyek pada kekayaan intelektual, para Pihak wajib menyertakan pengaturan terpisah selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing.

3. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkapkan data dan informasi rahasia yang disediakan oleh Pihak lainnya dalam pelaksanaan Me,morandum Saling Pengertian ini, maka pihak yang mengungkapkan wajib menyampaikan permohonan secara tertulis untuk mendapat

(4)

persetujuan tertuiis dari Pihak lainnya sebelum pengungkapan data dan informasi rahasia tersebut.

PASAL 7

PEMBATASAN KEGIATAN

Para Pihak harus memastikan bahwa personil yang terlibat dalam kegiatan Memorandum Saling Pengertian ini wajib menghormati dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di pihak tuan rumah. Para Pihak tidak akan ikut campur urusan dalam negeri pihak tuan rumah dan wajib menahan diri dari melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan Memorandum Saling Pengertian ini.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERBEDAAN

Setiap perbedaan penafsiran yang timbul dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi antar para Pihak.

PASAL 9 AMANDEMEN

Memorandum Saling Pengertian ini dapat diubah atau diperbaiki setiap saat sesuai dengan kesepakatan tertulis dari para Pihak. Setiap perubahan akan berlaku sejak tanggal yang ditetapkan oleh para Pihak dan wajib menjadi satu bagian dari Memorandum Saling Pengertian ini.

PASAL10

MASA BERLAKU, JANGKA WAKTU, DAN PENGAKHIRAN

1. Pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan berlaku sejak tanggal penandatanganan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat

(5)

diperpanjang 5 (lima) tahun berikutnya melalui persetujuan bersama para Pihak.

2. Memorandum Saling Pengertian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak

dengan menyampaikan pemberitahuan 6 (enam) bulan sebelumnya.

3. Jika Memorandum Saling Pengertian ini diakhiri, maka pangaturan program

atau kegiatan yang sedang berlangsung akan tetap dilaksanakan hingga

selesai kecuali disepakati sebaliknya oleh para Pihak.

Sebagai Bukti, yang bertandatangan di bawah ini, dengan diberikan kuasa

oleh masing-masing Pemerintah telah menandatangani Memorandum Saling

Pengertian ini.

Dibuat dalam rangkap 2 (dua) di Jayapura pada 27 April 2016 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang

sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran dari Memorandum Saling

Pengertian ini, maka naskah Bahasa lnggris yang berlaku.

Untuk

Pemerintah Kota Jayapura Republik Indonesia

Dr. Ors. BENHUR TOMI MANO, MM Walikota Jayapura

Untuk

Pemerintah Kota Wewak Papua Nugini

CHARLES MALENKI Walikota Wewak

(6)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE CITY OF JAYAPURA, REPUBLIC OF INDONESIA AND

THE CITY OF WEWAK, INDEPENDENT STATE OF PAPUA NEW GUINEA

CONCERNING

SISTER CITY COOPERATION

The City of Jayapura. Republic of Indonesia and the city of Wewak,

Independent State of Papua New Guinea, hereinafter referred to as the

"Parties";

Desiring to promote favourable relation of Partnership and Cooperation

between the the Parties;

Recognizing the importance of the principles of equity and mutual benefit, to be derived by the Parties from close cooperation;

Referring to the Letter of Intent concerning Sister City Cooperation between The Jayapura City of Papua. the Republic of Indonesia and the City of Wewak of the Province of East Septk, the Independent State of Papua New Guinea. signed in Jayapura on May 181h, 2015.

Persuant to the prevailing laws and regulation of their respect countries;

(7)

ARTICLE 1 OBJECTIVE

The objective of this Memorandum of Understanding is to establish Sister City

Cooperation between the Parties in order to promote and to expand an effective

and mutually benefecial cooperation in the development of both cities.

ARTICLE 2

SCOPE OF COOPERATION

Each party shall undertake to implement this Memorandum of Understanding in

accordance with the laws and regulation of their respective countries in the following fields:

1. Economic Development and Trade;

2. Education, Sports, and Culture Exchange;

3. Tourism;

4. Other Fields that will be mutually agreed upon by the Parties.

ARTICLE 3

TECHNICAL ARRANGEMENTS

1. To facilitate the implementation of this Memorandum of Understanding, the

Parties may conclude technical arrangements within the terms of this

Memorandum of Understanding, which shall cover the field as provided in

the Article 2.

2. Such arrangement shall describe program, activities, personal involved,

schedule, financial arrangement, and responsibility undertaken by the

Parties as well as the necessary matters that are not covered by

(8)

ARTICLE 4

FUNDING AND PERSONNEL

The implementation of the activities under this Memorandum of Understanding

subject to the availability of fund and personnel of the Parties.

ARTICLES 5 JOINT WORKING GROUP

1. The Parties may establish a Joint Working Group for activities within the terms of this Memorandum of Understanding and shall evaluate the progress of cooperation and recommendation for further activities.

2. The member of the Joint Work Group consist of the representative of the respective city and government officials. The Working Group may include private sectors if necessary and subject to mutual consent between the Parties.

3. The Joint Working Group shall meet as deemed necessary alternatively in the City of Jayapura and the City of Wewak.

ARTICLE 6

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS

1. Each Party shall protect intellectual property rights of the Party in accordance with its domestic laws in force in their respective countries.

2. In case of specific arrangement, programs or projects in intellectual

property, the Parties shall include separate arrangements in accordance with their respective countries' laws and regulations.

3. If either Party wishes to disclose confidential data and Information furnished by the other Party for and created by the Parties in the implementation of

this Memorandum of Understanding, the disclosing Party shall obtain

written consent by the other Party prior to the disclosure of such data and information.

(9)

ARTICLE 7

LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES

Each Party shall ensure that its personnel enganged in the activities under this Memorandum of Understanding shall respect and comply with the laws and regulation of the country of the host Party. The Parties shall not interfere the internal affairs of the country of the host party and shall refrain from conducting activities inconsistent with the objective of this Memorandum of Understanding.

ARTICLE 8

SETTLEMENT OF DIFFERENCES

Any differences ansmg out of the interpretation or implementation of this Memorandum of Understanding shall settled amicably through consultation or negotiation between the Parties.

ARTICLE 9

AMANDMENT

This Memorandum of Understanding may be revised or amanded at any time by mutual written consent of the Parties. Such revision amanded shall come into effect on such date as may be determine by the Parties and shall form as an intergral part of the Memorandum of Understanding.

ARTICLE 10

ENTRY INTO FORCE, DURATION, AND TERMINATION

1. This Memorandum of Understanding shall come into effect on the date of its

signing, and shall be in effect for a periode of (five) years, and may be extended through mutual consent between the Parties for another period of

5 (five) years.

2. This Memorandum of Understanding may be terminated by either Party by

(10)

3. Should this Memorandum of Understanding be terminate, the arrangements

or on going program and activities made under Memorandum of

Understanding shall remain in effect untill the completion unless agreed otherwise by the Parties.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duty authorized there to by

their respective Government, have signed this Memorandum of Understanding.

DONE in duplicate in Jayapura on 27 April 2016 in Indonesian and English languages, all text being equally authentic. In case of any divergence in

interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall

prevail.

For

The City Government of Jayapura Republic of Indonesia

Dr. Ors. BENHUR TOMI MANO, MM Mayor of Jayapura City

For

The City Government of Wewak Independent State of

Papua New Guinea

CHARLES MALENKI Mayor of Wewak City

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tahun 2017 dan 2018 di DAS Teweh dan DAS Montalat Kabupaten Barito Utara, menemukan 16 situs peleburan bijih besi (buren) yang ditandai dengan temuan terak

Pertimbangan responden terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada menu yang ada di Rumah Makan Bebek Gendut adalah ingin mencoba rasa yang khas, harga yang

Sistem shift yang berlaku serta beban kerja saat berjalannya proses juga menjadi sorotan dimana aktifitas fisik yang dialami karyawan dalam proses produksi yaitu dari mulai

Oleh karena itu RKPD dan Renja SKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana tahunan dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas

Berkaitan dengan hal tersebut maka pengalokasian anggaran belanja yang secara rutin merupakan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah

3 Wijana, hlm. 4 “Antikorupsi Harus Masuk Kurikulum sekolah,” Komisi Pemberantasan Korupsi, diakses 29 Oktober 2017,

implementasi merupakan suatu proses pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh para implementor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan aspek yang

Jawaban : Menurut saya adalah teori kedua yaitu, teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam