..
~
Wilton Park
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN
WILTON PARK,
LEMBAGA EKSEKUTIF KEMENTERIAN
LUAR NEGERI
KERAJAAN INGGRIS RAYA
MENGENAI
KERJASAMA DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN
DISKUSI INTERNASIONAL
Badan Pengkajiandan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai BPPK) dan Wilton Park, Lembaga Eksekutif Kementerian Luar Negeri Kerajaan lnggris Raya (selanjutnya disebut sebagai Wilton Park), selanjutnya bersama-sama disebut sebagai "Para Peserta". MENCATATperlunya pemikiran internasional yang inovatif dalam diskusi dan pemecahan masalah global untuk mewujudkan masyarakat yang aman, adil, dan berkelanjutan;
MENY ADARI nilai penting konferensi-konferensi Wilton Park dalam menggabungkan ide, kebijakan, dan menghasilkan solusi praktis, dan peran BPPK dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mendukung diplomasi Indonesia yang kreatif, aktif, dan antisipatif;
MENIMBANG pentingnya diskusi dalam suasana netral dan informal yang diciptakan oleh Para Peserta,
dimana berbagai pandangan yang berbeda dapat disampaikan dan didiskusikan secara terbuka, guna meningkatkan pemahaman dan kerjasama yang lebih luas;
MENGINGINKAN untuk melanjutkan kerjasama antar pihak yang telah dibangun melalui Memorandum Saling Pengertian yang ditandatangani pada 11 September 2012 dan telah berakhir pada 11 September 2015;
MEMPERTIMBANGKAN hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing;
TELAH MENCAPAI PENGERTIAN SEBAGAI BERIKUT:
Pasal I
TUJUANTujuan Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk membentuk kerjasama jangka panjang antara Para Peserta dan untuk memberikan kerangka bagi Para Peserta dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama melalui kemitraan strategis untuk menyelenggarakan kegiatan diskusi internasional yang signifikan.
Pasalll
LINGKUP KERJASAMA
Para Pesertaakan bekerjasama dalam mengatur penyelenggaraan diskusi-diskusi, konferensi-konferensi,
atau kegiatan-kegiatanlainnya secara reguler terkait dengan isu-isu spesifik dalam berbagai materi
pembahasan, yang bisa mencakup namun tidak terbatas pada:
a. Pertahanan dan keamanan, termasuk kontra terorisme; b. Pembangunan berkelanjutan, termasuk perubahan iklim; c. Kesejahteraan global;
d. Hak asasi manusia, demokrasi, pemerintahan yang baik, dan isu hubungan antar kepercayaan;
e. Resolusi konflik dan penciptaan perdamaian;
f. lsu yang terkait dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) dan kawasan Asia;
g. lsu yang terkait dengan Uni Eropa dan kawasan Eropa;
h. Peran organisasi regional dan sub-regional dalam pemerintahan global; i. Perdagangan dan investasi.
Pasal Ill
KONTAK UTAMA
1. BPPK menunjuk Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa
sebagai kontak utama yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan MSP ini.
2. Wilton Park menunjuk Chief Executive Officer sebagai kontak utama yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan MSP ini.
Pasal IV
PELAKSANAAN DAN PENGATURAN FINANSIAL
1. Para Peserta aka nmelakukan konsultasi awal untuk menentukan program spesifik yang akan dilakukan dalam rangka pelaksanaan MSP ini.
2. Pengaturan finansial untuk membiayai pengeluaran dari kegiatan kerjasama yang dilakukan dalam
kerangka MSP ini akan disepakati bersama oleh Para Peserta.
3. Tanpa mengesampingkan paragraf 2, MSP ini tidak akan menimbulkan beban finansial atau kewajiban
lainnya bagi masing-masing Peserta kecuali dengan kesepakatan bersama terkait dengan pengaturan
penyelenggaraan suatu kegiatan spesifik.
PasalV
PERUBAHANMSP ini dapat ditinjau kembali atau diubah kapan saja berdasarkan keputusan bersama Para Peserta.
Setiap modifikasi hanya bisa dibuat secara tertulis melalui kesepakatan bersama Para Peserta.Peninjauan
kembali atau perubahan dimaksud akan berlaku pada tanggal yang ditentukan bersama oleh Para Peserta
Pasal VI
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN PENGAKHIRAN 1. MSP ini akan mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2. MSP ini akan tetap berlaku selama periode tiga (3) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode tiga (3) tahun berikutnya atas kesepakatan bersama Para Peserta melalui pemberitahuan tertulis.
3. MSP ini dapat diakhiri kapan saja oleh salah satu Peserta dengan memberikan pemberitahuan awal kepada Peserta satunya 6 (enam) bulan sebelumnya. Sekiranya MSP ini diakhiri, pengaturan-pengaturan atau program dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan yang dibuat berdasarkan MSP ini akan tetap berlaku hingga selesai pelaksanaannya, kecuali disepakati lain oleh Para Pihak.
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani MSP ini.
Ditandatangani dalam dua rangkap di Steyning, West Sussex, lnggris pada tanggal 27 September 2016 dalam bahasa Indonesia dan bahasa lnggris. Seluruh teks memiliki keabsahan yang sama. Sekiranya terdapat perbedaan pemahaman, teks bahasa lnggris yang digunakan.
ATAS NAMA SADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN,
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
---Dr. Rizal SukmaDuta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Kerajaan lnggris
3
ATAS NAMAWILTON PARK, LEMBAGA EKSEKUTIF
KEMENTERIAN LUAR NEGERI KERAJAAN INGGRIS RAYA
Richard Burge Chief Executive
Memorandum of Understanding
between
•
Wilton Park
The Policy Analysis and Development Agency
of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia
and
Wilton Park
,
Executive Agency
of the Foreign and Commonwealth Office of the United Kingdom
on Partnership in Convening International Discussion events
The Policy Analysis and Development Agency of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia (herein referred to as 'BPPK')
and
Wilton Park, Executive Agency of the Foreign and Commonwealth Office of the United Kingdom (hereinafter
referred to as 'Wilton Park')
hereinafter collectively referred to as the 'Participants'.
NOTING the need for innovative international thinking in the discussion and resolution of global challenges
to promote a secure, just and sustainable society;
RECOGNISING the value of Wilton Park conferences to forge links between ideas, policy and delivering practical results and the role of BPPK to present policy recommendations to support Indonesian diplomacy which is creative, active and anticipatory;
TAKING INTO ACCOUNT the importance of discussion in the neutral and informal environment which the
Participants create, where differing views can be expressed and openly debated, to encourage understanding and greater cooperation;
DESIRING to continue the cooperation between the parties established by the MoU signed on September
11, 2012 which has ceased into effect on September 11, 2015;
HAVING REGARD for the prevailing laws and regulations of the respective countries;
Have come to the following understanding:
Article I
Objective
The objective of this Memorandum of Understanding (MoU) is to establish a long-term relationship between the Participants and to provide a framework for the Participants to organise collaborative activities in areas of common interest through working in strategic partnership to convene significant international discussion
Article II
Scope of Cooperation
The Participants will cooperate in organising discussions, conferences or other events on a regular basis on specific issues within broad subject areas, which may include but are not limited to:
a. Defence and security, including counter-terrorism;
b. Sustainable development, including climate change c. Global prosperity;
d. Human rights, democracy, good governance and inter-faith issues;
e. Conflict resolution and peacemaking;
f. Issues related to the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) and the Asian region;
g. Issues related to the European Union (EU) and the European region h. Role of regional and sub-regional organisations in global governance;
i. Trade and investment.
Article
Ill
Principal Contact1. BPPK designates the Head of Centerfor Pohcy Analysis and Development for American and European Regions as the principal contact responsible for implementation of this MoU.
2. Wilton Park designates the Chief Executiveas the principal contact responsible for implementation of this MoU.
Article IV
Implementation and Financial Arrangements
1. The Participants will hold prior consultation on defining specific programmes to be conducted for the
implementation of this MoU.
2. The financial arrangements to cover expenses for the cooperative activities undertaken within the framework of this MoU will be agreed upon by the Participants.
3. Notwithstanding paragraph 2, this MoU will place no financial or other obligation on either Participant
except by mutual agreement in conjunction with the organisation of a specific activity.
Article V
Amendment
This MoU can be reviewed or amended at any time by joint decision of the Participants. Any modification will be made only in writing and by mutual consent. Such revisions or amendments will come into effect on such date as may be determined by the Participants will form an integral part of the MoU.
Article VI
Coming Into effect, duration and termination
1 . This MoU will come into effect on the date of its signing.
2. This MoU will remain in the effect for a period of three (3) years and may be extended for a further period of three (3) years as mutually agreed by the Participants through written notifications.
3. This MoU may be terminated by either Participant at any time by giving 6 (six) months prior notice to
the other Participants. Should this MoU be terminated, the arrangements or ongoing programme and activities made under this MoU shall remain in effect until their completion, unless agreed otherwise by Participant.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this MoU.
Signed in duplicate in Steyning, West Sussex on 27 September 2016 in Indonesian and English languages. All text being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, English text shall prevail.
For the Ministry of Foreign Affairs of the
Republic of Indonesia
J
HE Dr Rizal SukmaAmbassador Extraordinary and
Plenipotentiary to the UK
For Wilton Park, Executive Agency of the
Foreign and Commonwealth Office of the
United Kingdom
Richard Burge