• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LANDASAN TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

15

Menurut Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Boyd, dkk (2000), pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain.

Menurut Downey (2002), pemasaran didefenisikan sebagai aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara sampai ke tangan konsumen.

Berdasarkan dari pengertian diatas, pemasaran dapat disimpulkan sebagai kegiatan penting dalam individu dan kelompok yang memungkinkan keduanya mendapatkan kebutuhan melalui pertukaran produk secara fisik dan ekonomi dengan pihak yang bersangkutan.

3.2 Sistem

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar sistem informasi terdiri dari atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware dan branware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Software mencakup semua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka untuk kemudian menjadi sistem operasi. Hardware mencakup

(2)

perangkat keras (motherboard, prosessor, VGA, dll) yang di rangkai menjadi sebuah komputer. Dalam kontek yang luas bukan hanya komputer namun sebuah jaringan komputer. Brainware mencakup kemampuan otak manusia, yang mencakup ide, pemikiran ,analisa, didalam menciptakan dan menggabungkan hardware dan software. Penggabukan ketiga komponen tersebut dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna. (Pratama, 2014).

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2014).

Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan – gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan (Sutabri, 2012).

3.3 Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya (Darmawan & Fauzi, 2013).

Sedangkan menurut Murdick, dkk dalam (Indriyani & Gatiningsih, 2013) menerjemahkan informasi terdiri dari data yang telah diambil, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informative atau simpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan putusan.

McFadden, dkk dalam (Kadir, 2014) juga mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

(3)

3.4 Sistem Informasi

Dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto (2009) menjelaskan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Dari beberapa definisi menurut para ahli, maka Agus mulyanto mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Komponen sistem informasi menurut Andri Kristanto (2008) mengemukakan ada enam macam, diantaranya :

1. Input merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, seperti dokumen-dokumen, file-file dan formulir-formulir. 2. Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input

yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima. 3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah

diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

4. Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran.

Basis Data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.

(4)

3.5 Framework

Menurut (Supono, 2016) Framework secara sederhana dapat di artikan kumpulan dari fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat function atau class dari awal.

Menurut Betha Sidik (2012), framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu.

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Solikin, 2014), framework merupakan kerangka kerja yang memudahkan programmer untuk membuat sebuah aplikasi sehingga programmer akan lebih mudah melakukan perubahan (customize) terhadap aplikasinya dan dapat memakainya kembali untuk aplikasi lain yang sejenis.

Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuataan aplikasi web kita harus mengikuti aturan dari framework tersebut. Dengan framework (dalam hal ini framework PHP), kita tidak perlu memikirkan kode perintah atau fungsi dasar dari aplikasi website kita (Wardana, 2010).

3.6 Codeigniter

Codeigniter adalah framework aplikasi web open source untuk bahasa pemrograman PHP. Codeigniter memiliki banyak fitur yang membuatnya berbeda dengan framework lainnya. Tidak seperti beberapa framework lainnya, dokumentasi untuk framework ini sangat lengkap, yang mencakup seluruh aspek dalam framework. Codeigniter juga mampu berjalan pada

(5)

lingkungan shared hosting karena memiliki ukuran yang sangat kecil, namun memiliki kinerja yang sangat luar biasa (Griffiths, 2010).

Dari sisi pemrograman, Codeigniter kompatibel dengan PHP4 dan PHP5, sehingga akan berjalan dengan baik pada web host yang banyak dipakai saat ini. Codeigniter menggunakan pola desain Model-View-Controller (MVC), yang merupakan cara mengatur aplikasi ke dalam tiga bagian yang berbeda, yaitu Model lapisan abstraksi database, Views file template tampilan depan, dan Controller logika bisnis dari aplikasi. Pada intinya, Codeigniter juga membuat penggunaan ekstensif dari pola desain Singleton. Maksudnya adalah cara untuk load class sehingga jika class itu dipanggil dalam beberapa kali, kejadian yang sama pada class tersebut akan digunakan kembali. Hal ini sangat berguna dalam koneksi database, karena kita hanya ingin menggunakan satu koneksi setiap kali class itu digunakan (Griffiths, 2010).

Menurut Betha Sidik (2012) CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari awal.

Codeigniter dikembangkan oleh Rick Ellis, dengan versi awal yang dirilis pada tanggal 28 Februari 2006. Dari tahun itulah hingga sekarang, telah muncul banyak versi Codeigniter yang terus berkembang dengan penambahan fitur baru dari versi sebelumnya.

Bagaimana suatu proses data mengalir pada sistem yang menggunakan. Codeigniter framework dapat diilustrasikan pada Gambar 3.1 (Basuki, 2010).

(6)

Gambar 3.1. Application Flow Chart Codeigniter Framework (Basuki, 2010)

Pada Gambar 3.1 menjelaskan bahwa index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resource untuk menjalankan Codeigniter. Kemudian router memeriksa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal. Security berjalan sebelum controller dimuat. HTTP request dan data yang dikirimkan user akan di filter untuk keamanan. Controller memuat model, core libraries, plugins, helper, dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirim ke browser. Jika cache aktif, maka view akan disimpan sebagai cache dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung ditampilkan.

Model View Controller (MVC) pertama kali diperkenalkan peneliti Xerox PARC yang bekerja pada bahasa pemrograman Smalltalk di akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Smalltalk adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bertipe dinamis, dan reflektif. Smalltalk pertama kali digunakan dalam pembelajaran edukasi, dan hal ini berbeda dari data mainframe dan struktur kontrol dalam program Smalltalk yang terlibat pada Windowed User Interface (WUI), konsep pemrograman berorientasi objek, pengantar pesan antara komponen komponen objek, dan kemampuan untuk memonitor dan memodifikasi struktur dari perilakunya sendiri (Myer, 2008).

(7)

Singkatnya, Model View Controller (MVC), adalah pola desain pengembangan perangkat lunak. MVC adalah sebuah pendekatan untuk memisahkan aplikasi menjadi tiga segmen, yaitu Models, Views, dan Controller. MVC menstrukturisasi aplikasi dengan cara tersebut untuk mempromosikan penggunaan kembali dari kode program (Griffiths, 2010). Berikut adalah gambar MVC terdapat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Model View Controller

Berdasarkan Gambar 3.2 dapat kita ketahui bahwa datang sebuah permintaan dari user, maka permintaan tersebut akan ditangani oleh controller, kemudian controller akan memanggil model jika memang diperlukan operasi database. Hasil query oleh model kemudian akan dikembalikan ke controller. Selanjutnya controller akan memanggil view yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query model. Hasil akhir dari operasi ini akann ditampilkan ke browser yang selanjutnya bisa dilihat oleh user.

Model merupakan jenis data yang dapat digunakan oleh aplikasi. Beberapa contoh data yang biasa digunakan adalah database, RSS feed, API calls, dan setiap tindakan lainnya yang melibatkan pengambilan (retrieving), pengembalian (returning), memperbarui (updating), menghapus (removing) data (Griffiths,2010).

(8)

File yang ditempatkan pada bagian ini bertanggung jawab untuk menunjukkan data kepada para pengunjung situs kita atau pengguna dari aplikasi. Tidak ada logika pemrograman, tidak ada query insert atau update yang harus dijalankan disini, meskipun akses data bisa terjadi pada file ini. File disini hanya untuk menunjukkan hasil dari dua bagian lainnya. Jadi kita mengambil data dalam model, dan menampilkan dalam view (Blanco, 2009).

Controller adalah logika bisni dari aplikasi. File yang ada di sini akan melayani sebagai perantara antara model dan views. Controller akan merespon permintaan HTTP dan menghasilkan halaman web. Controller adalah inti dari aplikasi karena bagian menentukan bagaimana permintaan HTTP harus ditangani (Griffiths,2010).

3.7 Web Service

Web service adalah suatu sistem yang dirancang untuk mendukung aktivitas antar sistem pada suatu jaringan. Web service merupakan antarmuka yang berisi kumpulan operasi yang dapat diakses dengan jaringan, misalnya melalui internet dengan format XML (eXtensible Markup Language) (Heater, 2001). Web service adalah aplikasi yang tersedia pada web yang melakukan beberapa fungsi yang kompleks (Wulandari & Wicaksana, 2006).

Web service terdiri dari kumpulan fungsi dan method yang berpusat pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh pengguna, dimana kita dapat mengakses method-method tersebut meskipun dengan bahasa pemrograman maupun platform yang berbeda (Martasari & Aminudin, 2010). Dapat ditarik kesimpulan bahwa Web service merupakan layanan-layanan yang disediakan serta dapat diakses melalui jaringan yang berbasis web dengan standar yang telah ditetapkan sehingga mampu menunjang interoperabilitas, dan dapat berjalan di berbagai platform. Web service menyediakan standar

(9)

komunikasi di antara berbagai aplikasi software yang berbeda-beda, dan dapat berjalan di berbagai platform maupun framework (Hartono,dkk, 2012). Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service (Predede,dkk, 2013)

.

3.8 XAMPP

XAMPP server adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi. Hal ini merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjalankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri yang terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X berbagai sistem operasi (Linux, Mac, Windows), Apache, MySQL, PHP, PERL. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas merupakan web server yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis.

XAMPP (X (Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai database. Betha Sidik (2012).

Menurut Imansyah (2010), berpendapat bahwa Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket.

Menurut Puspitasari (2011), berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah software web server Apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support PHP programming.

(10)

3.9 Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010), “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berpradigma (berorientasi objek).” Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahasa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspefikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek.

UML sendiri terdiri dari diagram-diagram, menurut aspeknya diagram adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta hubungannya. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram.

3.9.1 Use Case Diagram

Diagram ini merupakan salah satu diagram yang digunakan untuk memodelkan aspek perilaku sistem atau fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Masing-masing diagram menunjukkan sekumpulan use-case, aktor dan interaksinya. Use-case adalah interaksi antara user eksternal dengan sistem, dideskripsikam di diagram use-case dan menggambarkan sebuah pekerjaan tertentu. Contohnya login ke sebuah sistem, membuat daftar belanja, dan sebagainya. Diagram use-case melibatkan :

a. Sistem yaitu sesuatu yang akan di bangun.

b. User yaitu entitas-entitas yang berkomunikasi dengan sistem. c. Use-case adalah fungsionalitas yang dipersepsikan oleh user d. Relasi adalah hubungan antara user dengan use-case.

(11)

Tabel 3.1 Simbol Use-Case Diagram

Simbol Keterangan

User : Mewakili peran orang ketika berkomunikasi dengan use-case.

Use-case : Penggambaran dan interaksi antara sistem dan aktor.

Assosiative : Menggambarkan hubungan khusus objek.

Include : Menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen sebelumnya dan dieksekusi bagian dari elemen berikutnya. Extend : Menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen sebelumnya bisa disisipkan ke dalam elemen yang berikutnya.

3.9.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas adalah sebuah flowchart yang diperluas dengan menunjukkan aliran kendali suatu aktivitas ke aktivitas yang lain. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasil. Diagram ini berupa operasi-operasi dan aktivitas yang ada di use-case.

(12)

Tabel 3.2 Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan

Start state : Menggambarkan titik awal permulaan.

End state : Menggambarkan titik akhir aktivitas.

Activity : Aktivitas yang dilakukan oleh aktor.

Decision : Pilihan untuk mengambil keputusan.

Interaction : Menggambarkan alur

3.9.3 Sequence Diagram

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan urutan kejadian dari suatu kegiatan. Diagram sequence menunjukkan objek sebagai garis vertical dan tiap kejadian sebagai panah horizontal dari objek pengirim ke objek penerima.

Tabel 3.3 Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan

User : Orang ataupun pihak yang mengelola sistem.

Lifeline : Sebuah objek dalam sebuah system atau salah satu komponennya.

(13)

Simbol Keterangan

Create Manage : Pembuatan sebuah pesan antar elemen. Dan juga mengindikasikan komunikasi antara objek.

Message to self : Suatu hasil kembalian sebuah operasi dan berjalan pad objek itu sendiri.

3.9.4 Class Diagram

Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model. Diagram kelas menggambarkan keadaan suatu system, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut atau motode.

Tabel 3.4 Simbol Class Diagram

Simbol Keterangan

Class : Himpunan dari objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

Generalization : Garis yang melambangkan konsep pewarisan dari suatu kelas ke satu sub kelas selanjutnya. Association : Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

(14)

3.10 PHP

PHP adalah singkatan dari hypertext preprocessor ialah bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk tujuan umum, sama seperti bahasa pemograman lain: C, C++, Pascal, Python, Perl, Ruby, dan sebagainya. Meskipun demikian, PHP lebih populer digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Dalam proses pembuatan halaman web, PHP tidak memerlukan kode yang panjang seperti pada Perl dan Pyhton misalnya karena kode PHP dapat disisipkan didalam kode HTML.

Kode PHP selalu diawali dengan tanda <?php dan diakhiri dengan tanda ?> . PHP dapat dijalankan dalam sebagian besar sistem operasi, termasuk Linux, varian – varian UNIX(HP-UX, Solaris, OpenBSD), Windows, dan Mac OS X. Selain itu, PHP juga mendukung sebagian besar server web yang ada saat ini, seperti: Apache, IIS, Nginx, Dan Lighttpd. Dengan demikian, dengan menggunakan PHP kita dapat bebas memilih sistem operasi dan server web yang digunakan.

PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. (Sibero,2011).

Menurut (Sidik, 2012) PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor text atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

Dalam proses penulisan kode program, PHP juga mengizinkan untuk menggunakan dua gaya pemograman, yaitu gaya prosedural dan gaya berorientasi objek dan juga bisa digabungkan dari keduanya. PHP adalah program open-source dan bersifat bebas. Ini berarti bahwa kita bebas menggunakan PHP untuk membangun aplikasi yang bersifat non – komersil maupun komersil. (Raharjo, 2015).

(15)

PHP dapat digunakan untuk membuat tiga tipe aplikasi, yaitu aplikasi web (server side scripting), program CLI (command-line scripting) dan aplikasi desktop (GUI).

3.11 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya (Arief, 2011).

MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System ) yaitu aplikasi system yang menjalankan fungsi pengelolaan data (Sibero,2011).

SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language, SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan basis data. Sesuai dengan ANSI, SQL merupakan bahasa standar untuk system managemen data reasional. Sistem SQL digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti update terhadap basis data, atau memanggil data dari sebuah basis data. Beberapa basis data yang menggunakann MySQL antara lain: MySQL, Oracle, Sysbase, Microsoft SQL Server, Access (Raharjo,2011).

3.12 Pengujian Sistem

Pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian program untuk menemukan kesalahan – kesalahan yang terdapat di dalam sistem, kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam pengembangan sistem, karena pada tahap ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa suatu sistem terbebas dari kesalahan (Ristono, 2011).

Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal. (Rizky, 2011).

(16)

Pengujian dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua persneling telah terhubung, yaitu bahwa operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah dieksekusi. Pendekatan pengujian pertama kali memnutuhkan pandangan eksternal dan disebut kotak hitam (black-box), dan yang kedua, membutuhkan pandangan internal yang disebut pengujian kotak putih (white-box). (Pressman, 2012). Pengujian sistem dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

a. Pengujian White Box

White Box testing atau pengujian glass box adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Dengan menggunakan metode White Box analisis sistem akan memperoleh test case yang menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya satu kali dan mengerjakan seluruh keputusan logical, loop dan validalitas sesuai dengan batasannya.

White Box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih mahal dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para tester. (Rizky, 2011).

Salah satu teknik dalam pengujian White Box testing adalah pengujian jalur dasar (Basis Path Testing). Metode ini memungkinkan penguji dapat mengukur kompleksitas logis dari desain procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan himpunan basis dari semua jalur eksekusi (Pressman, 2012). Berikut adalah gambar flowgraph basis path terdapat pada Gambar 3.3.

(17)

Gambar 3.3 Flow Graph Basis Path

Pada Gambar 3.3 Grafik alir (flow graph) merupakan sebuah notasi sederhana untuk merepresentasikan aliran kontrol logis suatu program (Pressman, 2012).

Berikut adalah gambar notasi grafik alir terdapat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Notasi Grafik Alir

Diagram alir yang ditunjukkan pada Gambar 3.4 digunakan untuk menggambarkan struktur pengendalian program. Setiap lingkaran disebut simpul (node) grafik alir merupakan satu atau lebih pertanyaan-pertanyaan prosedural. Ketika kondisi-kondisi gabungan ditemui perancangan prosedural, pembuatan sebuah grafik menjadi sedikit lebih rumit. Sebuah kondisi gabungan terjadi ketika satu atau lebih operator Boolean (logika OR, AND, NAND, NOR) Bahasa perancangan Program Design Language (PDL). Diterjemahkan ke dalam grafik alir yang ditampilkan. Perhatikan bahwa dibuat node terpisah untuk masing-masing kondisi a dan b dalam pernyataan

(18)

IF a OR b. Setiap node yang berisi kondisi ini disebut node predikat dab ditandai oleh dua atau lebih edge yang berasal dari node tersebut.

Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksaapakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit berada pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan atau fungsi tertentu dibangun yang berkaitan dengan unit lain secara keseluruhan. (Simarmata, 2010).

b. Pengujian Black Box

Pengujian Black Box dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.

Menurut (Shalahuddin & Rosa 2011), black box testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai denganspesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut (Rizky, 2011), berpendapat bahwa Black Box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan pada fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface dan kesalahan struktur database.

Untuk melakukan proses pengujian test case terlebih dahulu dilakukan penerjemahan flowchart kedalam notasi flowgraph (aliran kontrol). Ada beberapa cara istilah saat pembuatan flowgraph,yaitu:

1. Node yaitu lingkaran pada flowgraph yang menggambarkan satu atau lebih perintah prosedural.

(19)

2. Edge yaitu tanda panah yang menggambarkan aliran kontrol dari setiap node harus mempunyai tujuan node.

3. Region yaitu daerah yang dibatasi oleh node dan edge dan untuk menghitung daerah diluar, flowgraph juga harus dihitung.

4. Predicate Node yaitu kondisi yang terdapat pada node dan mempunyai karakteristik dua atau lebih edge lainnya.

5. Cyclomatic Complexity yaitu metrik perangkat lunak yang menyediakan ukuran kuantitaf dari logical program yang kompleks dan dapat digunakan untuk mencari jumlah path dalam suatu flowgraph.

6. Independen Path yaitu jalur melintasi atau melalui program dimana sekurang-kurangnya terdapat proses perintah yang baru atau kondisi yang baru.

Pengujian Black Box cenderung diterapkan selama tahap-tahap pengujian selanjutnya. Karena pengujian kotak hitam sengaja mengabaikan struktur kendali, perhatian difokuskan pada ranah informasi. Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan bagaimana validalitas fungsional, kinerja sistem, pembentukan test case, kecaptan dan banyaknya data dan spesifikasi data pada operasi sistem.

Dengan menerapkan teknik kotak hitam, dari pada kesalahan yang terkait hanya dengan pengujian khusus yang telah dibuat.(Roger S Pressman, 2012).

c. Diagram Alir (Flowchart)

Bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Krismiaji (2010).

Menurut (Indrajani, 2011) flowchart merupakan gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.

(20)

3.13 Penelitian Terkait

Pada penelitian yang dilakukan oleh A.A Gede Yudhi Pramatha, Gusti Ketut Suryaningsih, Kadek Yota Ernanda Aryanto, 2016 yang berjudul implementasi web service pada sistem pengindeksan dan pencarian dokumen tugas akhir, skripsi dan praktik kerja lapangan.Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengindeksan dokumen dimana hasil dari pengindeksan tersebut berupa index file yang siap untuk digunakan untuk proses pencarian, sehingga proses pencarian dokumen yang sudah diberikan sudah diberikan skor dan diurutkan berdasarkan relevansi dokumen dengan kata kunci yang diinputkan pengguna. Berdasarkan pemaparan diatas, maka sistem pengindeksan dan pecarian dokumen ini dapat digunaanakan dengan lebih efektif dan efisien serta dapat bermanfaat bagi sistem ataupun pengembang lainnya.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hamdani, Haviluddin, Ngurah Satria Darmawangsa, 2011 yang berjudul rancang bangun web service untuk penjualan tiket bus damri.Penelitian ini dilakukan untuk membangun aplikasi web service sebagai aplikasi middleware dan penyedia layanan penjualan riket bus, sebagai interface-nya dibangun aplikasi antar muka berupa aplikasi desktop untuk agen dan PERUM DAMRI, serta dibangun aplikasi website untuk calon penumpang.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Hartati Deviana, 2011 yang berjudul penerapan XML web service pada sistem distribusi barang. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung sistem terdistribusi yang memiliki infrastruktur yang berbeda. Karena web service menggunakan XML, maka teknologi ini daat mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik infrastruktu intanet dan ekstranet . Dalam penelitian ini akan disusun oleh sebuah sisteminformasi dengan menggunakan teknologi web service menggunakan PHP dan NuSOAP diimplementasikan pada sistem pengelolaan, distribusi barang di sebuah apotek yang memiliki beberapa cabang. Penelitian ini menghasilkan sistem

(21)

informasi yang mampu mengintegrasikan aplikasi dan platform dari seluruh cabang.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Erick Kurniawan, 2014 yang berjudul implementasi rest web service untuk sales order dan sales tracking berbasis mobile. Penelitian ini dilakukan untuk memantau aktivitas dan mempercepat proses pemesanan produk-produk aplikasi berbasis mobile dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aplikasi mobile yang akan dibuat memanfaatkan data dari GPS untuk memastikan lokasi dari tenaga penjual aplikasi yang dibuat juga meniliki fasilitas untuk membaca barcode barang menggunakan kamera untuk mempercepat input data barang. Aplikasi ini menggunakan REST services untuk memanipulasi data yang ada pada layanan komutasi awan. Dengan menggunakan aplikasi mobile ini perusahaan dapat dengan mudah memantau tenaga penjul dan melakukana pemesanan barang, dengan lebih cepat dan efisien.

Penelitian terakhir dilakukan oleh Ulfa Mariathul Qibtiyah, Samirah Rahayu, 2017 yangn berjudul Implementasi JSON Web Service pada aplikasi digital library Politeknik Sukabumi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan merancang sebuah sebuah aplikasi yang dapat membantu pengelolaan data perpustakaan menjadi lebih baik dari sistem yang sebelumnya. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan database MySQL, PHP, HTML, Java Script dan Ajax, serta menggunakan konsep framework dengan CodeIgniter.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa web service merupakan layanan-layanan yang disediakan serta dapat diakses melalui jaringan yang berbasis web dengan standar yang telah ditetapkan sehingga mampu menunjang interoperabilitas, dan dapat berjalan di berbagai platform.

Gambar

Gambar 3.1. Application Flow Chart Codeigniter Framework (Basuki, 2010)
Gambar 3.2. Model View Controller
Diagram  ini  merupakan  salah  satu  diagram  yang  digunakan  untuk  memodelkan  aspek  perilaku  sistem  atau  fungsionalitas  yang  diharapkan  dari  sebuah  sistem
Tabel 3.1 Simbol Use-Case Diagram
+4

Referensi

Dokumen terkait

Muhawarah, namun dalam pertemuan ini proses pembelajaran belum terselesaikan karena terbatasnya waktu, maka proses pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Sektor Potensial yaitu LQ &gt;1 dan DLQ &lt;1 maka sektor ini merupakan sektor unggulan di Kabupaten Belitung namun.tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Belitung

SIFIDA diawali dari penabuhan genderang pelaksanaan inovasi ( drumming up innovation ) oleh Bupati Paser melalui Surat Edaran Bupati Paser yang memerintahkan semua

Intervensi (perencanaan) keperawatan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang meliputi tujuan perawatan, penetapan kriteria hasil, penetapan rencana tindakan

informasi publik ini dibatasi dengan hak individual dan privacy seseorang terkait dengan data kesehatan yang bersifat rahasia (rahasia medis). Jadi dalam hal ini dapat dianalisis

Teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif untuk melihat seberapa besar perhitungan pengendalian persediaan bahan baku dengan EOQ, dan dengan kualitatif

Atas nama Dewan Komisaris PT Pikko Land Development Tbk (“Pikko Land” atau “Perseroan”), dengan bangga Saya menyampaikan Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun

Namun perbaikan perekonomian terus dilakukan oleh pemerintah juga koperasi intako yang menaungi mayoritas dari pengusaha industri tas dan koper (Intako)