• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendekatan Kualitatif dalam Pene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendekatan Kualitatif dalam Pene"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

0

PENDEKATAN KUALITATIF

DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun guna:

Memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Dr. Maemunah.

Disusun Oleh:

Khoirul Bariyyah, S.Pd.I

NIM. 1520430008

PRODI PENDIDIKAN GURU RAUDLATUL ATHFAL

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

(2)

1 Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan

Oleh: Khoirul Bariyyah, S.Pd.I

I. Pendahuluan

Penelitian pendidikan merupakan suatu hal yang sulit untuk dipelajari. Salah

satu sebabnya adalah keterlibatan manusia sebagai variabel yang sukar dikontrol,

berbeda dengan sains yang variabelnya relatif mudah dikontrol. Hal ini juga

menyebabkan tingkat akurasi dari hasil penelitian kurang tajam. Namun demikian,

penelitian dalam bidang pendidikan tetap sangat diperlukan. Karena selama ini para

pendidik dalam mengembangkan pendidikan hanya bermodalkan intuisi yang tidak

setiap saat muncul dan juga tidak setiap orang meimlikinya. Sering juga

pengembangan pendidikan ini hanya meniru model Barat tanpa memperhatikan

kultur, situasi serta kondisi Indonesia. Akibatnya para praktisi pendidikan menjadi

kehilngan arah untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia sendiri. 1

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa berdasarkan pendekatan yang dilakukan

maka penelitian dapat dikategorikan menjadi penelitian kuantitatif dan kualitatif.2

Pendekatan kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode

tradisional dan baru, metode positivistik dan postpositivistik, metode scientifict dan

artistic, metode konfirmasi dan temuan, serta kuantitatif dan interpretatif. Namun

demikian, pada kesempatan kali ini penulis tidak membahas keduanya, penulis

hanya akan fokus pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif saja.

II. Pembahasan

A.Pengertian Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan

Kualitatif berasal dari bahasa Inggris, qualitative.Qualitative is associated

with the subjective quality of a thing or phenomenon, such as feel, taste,

expertise, image, leadership, reputation.

1 Donald Ary, dkk. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1982),

hlm. V.

2 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

(3)

2

Qualitative aspects are abstract; they either do not require measurement or cannot be measured because the reality they represent can only be approximated. Knowledge of these aspects is gained through observation combined with interpretative understanding of the underlying thing or phenomenon. 3

Sementara secara terminologi, banyak ahli yang mengemukakan

pendapatnya tentang pengertian peendekatan kualitatif, di antaranya adalah

sebagai berikut:

Creswell berpendapat bahwa pendekatan kualitatif merupakan

metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang –oleh sejumlah

individu atau sekelompok orang- dianggap berasal dari masalah sosial atau

keamanusiaan.4

Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D menyatakan pendekatan kualitatif

merupakan pendekatan yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. 5 Lichtman (dalam Nusa Putra) menjelaskan,

Qualitative research involves the study of a situation or thing in entirety, rather than identification of specific variables... Qualitative researchers want to study how something is and understanding it. They are not interested in breaking down components into separate variabels.6

Sementara penelitian pendidikan merupakan cara yang digunakan oleh

orang untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat

dipertanggungjawabkan mengenai proses kependidikan. Travers (dalam

Furchan) merumuskan penelitian pendidikan sebagai susatu kegiatan yang

diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian

yang menarik perhatian para pendidik dalam lingkungan pendidikan.7

3www.businessdictionary.com/definition/qualitative. Diakses tanggal 28 Oktober 2015. Pukul.

11.09.

4 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga,

Cet. Ke-IV (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 4.

5 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

Cet. Ke-9 (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 13.

6 Dr. Nusa Putra S.Fil. M.Pd. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2012), hlm. 53.

(4)

3

Tidak jauh berbeda, Sugiyono menyatakan bahwa penelitian pendidikan

dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuna

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, mengantsipasi masalah dalam bidang pendidikan.8

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendekatan kualitatif dalam penelitian pendidikan merupakan metode ilmiah

yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

mengeksplorasi makna dari kejadian-kejadian yang terjadi dalam lingkungan

pendidikan secara holistik, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, mengantsipasi masalah dalam bidang pendidikan.

B.Karakteristik Pendekatan Kualitatif

Untuk dapat membedakan suatu penelitian itu dapat dikategorikan sebagai

penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif (penelitian kualitatif) atau

tidak, seseorang dapat melihatnya dari beberapa karakteristik atau ciri tertentu

yang nampak pada penelitian tersebut. Ada beberapa karakteristik dari penelitian

kualitatif menurut beberapa ahli.

Creswell mengungkapakan setidaknya ada 9 karakteristik penelitian

kualitatif, yaitu:

1. Berlatar alamiah atau naturalistik; peneliti kualitatif datang langsung ke

lapangan untuk mengamati isu yang akan diteliti, tidak membawa objek ke

“laboratorium” yang telah disetting untuk diberi beberapa treatment.9 2. Menjadikan peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian; peneliti

kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi

perilaku, dan wawancara dengan para partisipan. Mereka boleh menggunakan

protokol (instrumen) tetapi diri merekalah yang menjadi instrumen utama.10

(5)

4

3. Beragam sumber datanya; seperti wawancara, observasi, forum group

discussion (FGD) dan dokumentasi, bukan hanya satu sumber data saja.11 4. Analisis datanya bersifat induktif; Creswell mengatakan bahwa analisis data

pada penelitian kualitatif bersifat induktif yakni dengan cara mengumpulkan

data-data, membangun pola-pola, kategori-kategori, tema-tema untuk

membangun tema yang utuh.12 Sementara Nusa putra beranggapan bahwa analisis data penelitian kualitatif harus berkelanjutan. Maksudnya dimulai

dari menganalisis data untuk mencari fokus penelitian, sebagai dasar untuk

mencari informasi lebih lanjut. Data dianalisis kembali apakah sudah

mencapai data jenuh, dan terakhir data dianalisis lagi untuk menentukan

keabsahan data serta untuk menarik kesimpulan.13

5. Fokus pada makna partisipan; peneliti fokus untuk mempelajari makna yang

disampaikan oleh partisipan, bukan makna yang ada dalam benak peneliti

atau dalam literatur.14

6. Mengembangkan desain penelitian yang fleksibel; maksudnya peneliti tidak

bisa berpegang pada rancangan penelitian secara kaku, bisa saja di lapangan

nanti cara mengumpulkan data, subjek penelitian, waktu dan tempatnya

berubah.15

7. Perspektif teoretis; peneliti sering menggunakan persepktif-persepktif

tertentu dalam penelitian mereka, seperti studi tentang kebudayaan, etnografi,

gender, ras, atau kelas.16

8. Berifat penafsiran atau interpretatif; peneliti membuat suatu interpretasi atas

apa yang mereka lihat, dengar, dan pahami.17

9. Pandangan menyeluruh (holistik); melibatkan usaha pelaporan

perspektif-persepktif, pengidentifikasian faktor-faktor yang terkait dengan situasi

11 Ibid, hlm. 261. 12 Ibid, hlm. 261.

13 Dr. Nusa Putra, S.Fil., M.Pd. Metode Penelitian.., hlm. 78. 14 John W. Creswell, Research Design:..., hlm. 262.

(6)

5

tertentu, membuat sketsa gamabaran umum.18 Artnya penelitian kualitatif tidak memecah realitas menajdi beberapa variabel, jika peneliti ingin

menenliti tentang proses pembelajaran, maka semua variabel seperti guru,

siswa, sarana-prasarana, dalam proses pembelajaran tersebut harus diamati.19 Begitu pula yang diungkapakan oleh Nusa Putra, hanya saja dia

menyebutkan beberapa kriteria tambahan tentang karakteristik penelitin

kualitatif, yang belum disebutkan oleh Creswell antara laian. :

10. Tidak menguji hipotesis; tidak seperti penelitian kuantitatif yang menguji

hipotesis, Penelitian kualitatif merumuskan hipotesis kerja pada akhir

penelitian yang merupakan temuan dan dapat terus dikembangkan sebagai

grounded theory.20

11. Bersifat deskriptif; artinya hasil eksplorasi subjek penelitian harus dicatat

dan digambarkan secara terperinci, lengkap dan mendalam.21 Catatan ini

dapat berupa catatan deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif berisi

pemaparan semua hasil pengamatan, sementara catatan relktif berisi hasil

konfirmasi terhadapa tindakan yang dilakukan oleh subjek penelitian.22

12. Tidak menjelaskan kausalitas; karena dalam penelitian kualitatf, realitas

dipahami secara holistik variabel-variabelnya tidak dipecah-pecah sehingga

tidak mempersoalkan pengaruh antara satu/lebih variabel terhadap variabel

lain.23

13. Diakhiri jika data jenuh; data dikatakan jnuh ketika peneliti melakukan

wawancara dengan berbagai pihak diperoleh jawaban yang sama walaupun

pertanyaannya diajukan dengan cara yang berbeda-beda, begitu juga ketika

melakekan observasi, ternyata terus-meneur terjadi pengulangan hal yang

sama. Maka pada saat itu penelitian bisa dihentikan, karena data sudah

jenuh.24

18 Ibid. hlm. 263.

19 Dr. Nusa Putra, S.Fil., M.Pd. Metode Penelitian.., hlm. 51. 20 Ibid. hlm. 49.

(7)

6

14. Berkutat dengan data verbal;smeua data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara atau FGD, digambarkan dalam catatan kualitataif yang

menggunakan bahasa verbal.25

15. Tidak membuat generalisasi; artinya penelitian kualitatif didasarkan pada

paradigma yang meyakini realitas itu beragam, majemuk dan unik.26

16. Sampling penelitian purposif; dalam memilih sample penelitian, peneliti

harus bisa menjelaskan alasan yang dikaitkan dengan tujuan penelitian.

17. Mendahulukan data lapangan daripada teori; artinya dalam menarik sebuah

kesimpulan, hipotesis, bakan teori dirumuskan langsung dari data lapangan

yang merupakan emik atau sudut pandang para partisipan.27

C.Macam-macam Penelitian Kualitatif

Secara garis besar penelitian kualitatif dibedakan menjadi kualitatif

interaktif dan kualitataif non interaktif. Metode kualitatif interaktif merupakan

studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari

orang dalam lingkungan alamiahnya. Sementara penelitian non interaktif disebut

juga penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.

Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, mengnalisis dan mengadakan sintesis

data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan,

peristiwa yang diamati.28

Ada lima macam metode kualitatif interaktif, yaitu metode etnografik,

historis, fenomenologis, teori dasar dan studi kristis.

1. Studi etnografi

Studi ini mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok

sosial, atau sistem. Meskipun makna budaya sangat luas, namun biasanya

yang menjadi pusat studi etnografik adalah pola kegiatan, bahasa,

kepercayaan, ritual dan cara-cara hidup. Beberapa peneliti juga melakukan

penelitian mikro etnografi yang difokuskan pada salah satu aspek saja. Dalam

25 Ibid. hlm. 86 26 Ibid. hlm. 87. 27 Ibid, hlm.93.

(8)

7

pendidikan dan kurikulum difokuskan pada salah satu kegiatan inovasi seperti

pelaksanaan model kurikulum terintegrasi, berbasis kompetensi,

pembelajaran kontekstual, dan sebagainya.29 2. Studi historis

Studi historis meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa

sejarah di reka ulang dengan menggunakan sumber data primerprimer berupa

kesakian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang

masih disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti

peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupa catatan dan dokumen.

Salah satu ciri khas dari penelitian historis adalah periode waktu: kegiatan,

peristiwa, karakteristik, nilai-nilai, kemajuan bahkan kemunduran, dilihat dan

dikaji dalam konteks waktu.30

Contoh penelitian historis dalam pendidikan adalah ketika seseorang

meneliti tentang hasil rapat di suatu sekolah. Catatan atau notulen, atau video

tentang rapat tersebut merupakan sumber pertama yang bisa diinterpretasikan

oleh peneliti. Peneliti juga dapat melihat artikel yang ditulis oleh wartawan

yang meliput acara rapat tersebut dan ini menjad sumber keduanya.31 3. Studi fenomenologi

Studi ini mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.

Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian,

sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau

pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Penelitian dilakukan dengan wawancara

mendalam dengan partisipan, observasi partisipatif, eksplorasi berbagai

ungkapan partisipan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman para pembaca tentang penghayatan dan kehidupan orang lain.32 Dalam bidang pendidikan contohnya seperti peneliti mengungkap apa

yang dirasakan oleh siswa tentang pembelajaran matematika. Di sini, peneliti

akan menemukan berbagai macam perasaan dari setiap siswa. Ada yang

29 Ibid. hlm. 62 30 Ibid. hlm. 63.

31 Donald Ary, dkk. Pengantar Penelitian..., hlm. 439.

(9)

8

menikmati pembelajaran tersebut, ada yang merasa matematika adalah

siksaan, ada juga yang mengerti namun dia tetap berusaha keras agar nilainya

tidak merah karena ada tekanan dari orang tua.33 4. Studi kasus

Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu

kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau

sekelompok individu yang terikat dengan waktu atau ikatan tertentu. Kasus

dapat berupa satu orang, kelas, sekolah, bahkan “gang”. Kesimpulan dari

studi kasus hanya berlaku pada kasus tersebut, karena setiap kasus bersifat

unik dan berbeda dengan kasus lainnya.34

Studi kasus tidak menguji hipotesis tetapi mengahsilkan hipotesis.

Hipotesis ini nantinya dapat diuji dengan metode-metode lain. Contoh studi

kasus dalam pendidikan yang sangat terkenal adalah studi yang dilakukan

oleh Piaget yang dilakukan terhadap tiga orang anaknya untuk menemukan

perkembangan intelektual anak.35

5. Teori Dasar (Grounded Theory)

Penelitian dasar merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan

atau minimal menguatkan suatu teori.36 Contoh penelitian ini dalam bidang pendidikan sangat banyak, anatara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh

Gradner untuk menemukan teori tentang multiple intelegence.37 6. Studi kritis

Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras, dan

pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat

subjektif. Peneliti pada studi kritis ini biasanya dimulai dengan mengekspos

masalah-masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial. Sasarannya

adalah menciptakan keadilan, kesamaan hak dan kesempatan.38

33 Dr. Nusa Putra, S.Fil., M.Pd. Metode..., hlm. 137.

34 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., hlm. 64 35 Donald Ary, dkk. Pengantar...., hlm. 416-417.

36 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., hlm. 64 37 Dr. Nusa Putra, S.Fil., M.Pd. Metode..., hlm. 135.

(10)

9

Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan setidaknya ada tiga jenis

peneitian non interaktif dalam pendidikan, yakni analisis konsep, analisis

historis dan analisis kebijakan.39 1. Analisis Konsep

Analisis konsep merupakan kajian terhaadap konsep-konsep penting

yang diintrepetasikan oleh pengguna atau pelaksana secara beragam. Dalam

dunia pendidikan contohnya seperti, konsep kurikulum berbasis kompetensi,

cara belajar siswa aktif, belajar sepanjang hayat dan lain sebagainya.40 2. Anaisis Historis

Studi historis meneliti data kegiatan, peristiwa atau kebijakan yang

terjadi pada suatu kurun waktu tertentu. Misalnya ketika peneliti meneliti

tentang rekaman video pertandingan bola basket di suatu sekolah yang masih

belum disunting, maka pemikiran pengamat akan menjembatani pemikiran

peneliti dengan kejadian sebenarnya, karena peneliti hanya bisa mengamati,

kapan kamera itu dihidupkan atau dimatikan, dan kemana kamera itu

diarahkan selama pertandingan bola basket tersebut.41 3. Analisis Kebijakan

Analisis kebijakan merupakan penelitian yang menganalisis berbagai

macam dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu, seperti

kebijakan pemerintah dalam ujian nasional. Pengkajian diarahakan pada

keterkaitan pertentangan antar dokumen, dampak dari kebijakan tersebut.42

D.Prosedur-prosedur Penelitian Kualitatif

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara.

39 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., hlm. 66 40 Ibid. hlm. 66.

41 Donald Ary, dkk. Pengantar Penelitian..., hlm. 439.

(11)

10

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting

(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data

lebih banyak pada obeservasi berperanserta (participant observation),

wawancara mendalam (in dept interview), dan dokumentasi.43

Robert Bogdan dan Steven J. Taylor dalam bukunya Intorduction to

Qualitataive Research Methods menyatakan bahwa Participant observation

is used in qualitative research refer to research characterized by a period of

intense social interaction between the researcher and the subject, in the

milieu of the latter. During this period data is systematically collected.

Obeserver immerse themselves in the lives of the people and situation they

wish to understand. They speak with them, joke with them, empathize with

them, and share their concern and experience. Prolonged contact in the

setting allow them to view dynamics of conflict and change and thus see

organization, relationship, and group and individual definition in process. 44

Sugiyono berpendapat kegiatan observasi partisipatif ini dapat

digolongkan menjadi empat45 yakni,

a. Observasi partisipatif yang pasif, dimana peneliti datang di tempat

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan

tersebut.

b. Observasi partisipatif yang moderat, dimana terdapat keseimbangan antara

peneliti menajdi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam

mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan

tetapi tidak semuanya.

c. Observasi partisipatif yang aktif, dimana peneliti melakukan apa yang

dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Observasi partisipatif lengkap, dimana dalam mengumpulkan data, penulis

sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jad

suasananya sudah natural dan peneliti tidak terlihat melakukan penelitian.

43 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian..., hlm. 308-309.

44 Robert Bogdan dan Steven J. Taylor, Intorduction to Qualitataive Research Methods, (Canada:

A Wiley-Interscience Publication, 1975), hlm. 5.

(12)

11

John W. Creswell menyatakan ada beberapa langkah yang dapat

dilakukan dalam wawancara kualitatif. Pertama, menentukan pertanyaan

riset. Kedua, mengidentifikasi mereka yang akan diwawancarai, Ketiga

menentukan tipe wawancara yang praktis dan dapat mengahsilkan informasi

yang paling berguna untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Beberapa tipe

wawancara kualitatif yang ditawarkan Creswell antara lain:

a. Wawancara telepon, dilakukan ketika peneliti tidak memiliki akses

langsung dengan narasumber. Kelemahan dari wawancra ini, peneliti tidak

bisa melakukannya secara informal dan harus mengeluarkan biaya.

b. Wawancara kelompok fokus, wawancara ini dapat diterapkan ketika waktu

untuk mengumpulkan informasi ini terbatas, dan ketika individu sungkan

untuk melakukan wawancara face-to-face. Hasilnya akan maksimal jika

setiap individu aktif dalam wawancara kelompok fokus tersebut.

c. Wawancara satu lawan satu, dapat dlakukan ketika informan tidak segan

untuk berbicara atau berbagi ide secara individual.

Keempat, menggunakan prosedur perekaman yang memadai, seperti

menggunakan microfon kecil agar suara lebih jelas dan merekam atau

mencatat hasil wawancara. Namun perlu disadari bahwa mengajukan

pertanyaan dan menulis dalam satu waktu membuat catatan bersifat parsial.46 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan (seperti catatan harian, biografi, peraturan, kebijakan),

gambar (seperti foto, gambar hidup, sketsa), atau karya-karya monumental

(film, patung, lukisan) seseorang. Hasil wawancara dan observasi akan lebih

kredibel kalau didukung oleh sejarah pribadi, autobiografi, hasil karya seni,

foto yang ada. Perlu dicermati bahwa terkadang foto tidak mencerminkan

aslinya begitu juga autobiografi sering bersifat subjektif.47Bogdan juga meminta peneliti untuk memilah antara karya asli ada atau atas permintaan

peneliti, komprehensif atau tidak, anonymus/ authored48.

46 John W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di Antara Lima Pendekatan,

Cet. Ke 1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 227-231.

47 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian..., hlm. 330.

(13)

12

2. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain.49

Menurut Miles dan Huberman (dalam Emzir)50ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitataif, yaitu:

a. Reduksi Data; mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu. Dengan reduksi data ini peneliti

mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang diteliti, karena

dalam mereduksi data setiap peneliti dipandu oleh tujuan penelitian.

b. Data Display; setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif

selama ini adalah teks naratif. Dalam penelitian kualitatif, data disajikan

dalam bentuk uraian singkat, tabel serta bagan jika dibutuhkan.

c. Conclusion Drawing/Verification; langkah ketiga penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung.

Apabila kesimpulan didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan, kesimpulan tersebut bersifat kredibel.

49 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian..., hlm. 330.

50 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Cetakan Ke-2. (Jakarta Utara: PT

(14)

13

E.Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ditemukan perbedaan antara data yang dilaporkan dan apa yang

terjadi pada objek yang diteliti. Sugiyono mengatakan uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi, credibility, transferability, dependability, dan

confirmability.

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan

cara; 1) perpanjangan pengamatan sehingga hubungan antara peneliti dan

narasumber semakin akrab dan tidak ada lagi yang disembunyikan oleh

narasumber, 2) peningkatan ketekunan sehingga peneliti dapat melakukan

pengecekan kembali apakah data yang ditemukan sudah benar atau belum,

peneliti juga dapat memberikan data yang akurat dan sistematis, 3)

triangulasi, dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, 4)

menganalisis kasus negatif, berarti peneliti mencari data yang berbeda atau

bertentangan. Jika sudah tidak ada pertentangan maka dapat dikatakan

kredibel, 5)menggunakan bahan referensi, dalam memaparkan data

dilengkapi dengan hasil wawancara, foto, atau dokumen autentik lain

sehingga data lebih credibel, 6) melakukan member check, data yang

ditemukan ditanyakan kembali kepada narasumber, apakah sudah sesuai

dengan maksud narasumber atau belum. Jika ternyata tidak sesuai data

tersebut harus diubah51. 2. Uji Transferability

Nilai transferability ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana

penelitian ini dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena

itu, peneliti dalam membuat laporan penelitian harus memberikan uraian yang

rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Sehingga, pembaca dapat

menentukan, hasil penelitian itu dapat diterapkan di tempat lain atau tidak.52

(15)

14

3. Uji Dependability

Uji dependability ini dilakukan dengan melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian. Mulai menentukan fokus/masalah penelitian,

memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakkan analisis data,

melakukan uji keabsahan data , sampai membuat kesimpulan. Jika peneliti

tidak mempunyai “jejak aktivitas lapangannya”, maka dependabilitas

penelitiannya patut diragukan. Audit dapat dilakukan oleh pembimbing atau

auditor independent.53 4. Uji Konfirmability

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji

dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitan, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan. Bila penelitian tersebut merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar

konfirmability. Jangan sampai ada hasil tetapi tidak ada proses54.

III. Penutup

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian

kualitatif, tidak dapat digeneralisasikan begitu saja, mengingat subjek penelitiannya

berupa manusia yang dinamis dan relatif susah dikontrol serta tidak menutup

kemungkinan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dimana ia berada. Namun

demikan bukan berarti bahwa penelitian kualitatif tidak valid. Karena ada beberapa

cara yang dapat digunakan untuk menguji kevalidannya seperti uji credibility,

trasferability, dependability dan konfirmability.

(16)

15 DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald, dkk. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional, 1982.

Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor, Intorduction to Qualitataive Research

Methods, Canada: A Wiley-Interscience Publication, 1975.

Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed

Edisi Ketiga, Cet. Ke-IV,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

______________. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di Antara Lima

Pendekatan, Cet. Ke 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Cetakan Ke-2. Jakarta

Utara: PT Rajagrafindo Persada, 2011.

Putra, Nusa. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Sugiyono, Prof. Dr. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D Cet. Ke-9 Bandung: Alfabeta, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009

www.businessdictionary.com/definition/qualitative. Diakses tanggal 28 Oktober

Referensi

Dokumen terkait

bertempat tinggal di Kabupaten Muara Enim. Sengketa ini bermula yang pada awalnya terjadi perjanjian kontrak pembiayaan mura>bah}ah pada tanggal 28 Juni 2013 dengan

- Bagi yang merasa nilai Presensi kurang sesuai bisa membawa kartu kuning (bagi yang belum mengumpulkan kartu kuning). - Konfirmasi dan perubahan/penambahan nilai hanya bisa

Diharapkan dengan hasil penelitian ini perusahaan dapat memberikan kebijakan – kebijakan yang dapat lebih menguntungkan bagi perusahaan, diantaranya dengan

Iodin yang terbentuk akan ditentukn dengan menggunakan larutan baku tiosulfat sedangkan iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk

bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi

2 Pada bulan Desember 2013, sistem perdagangan multilateral dibangkitkan kembali ketika negara anggota WTO menyetujui paket yang mencakup tiga isu penting yang

Pada penelitian ini, rata-rata usia responden (53 tahun) menunjukkan bahwa mereka berada di fase dewasa tua dengan penyakit sistemik seperti diabetes mellitus

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH