• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan Mi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan Mi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

I. METODE PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian

Penelitian dalam dunia akademik khususnya di perguruan tinggi merupakan sebuah kewajiban, setiap jenjang pendidikan tinggi yang akan menyelesaikan studi harus melewati tahapan yang disebut penelitian meskipun dikemas dalam nama yang berbeda. Di jenjang S1 disebut dengan Skripsi, S2 disebut dengan Tesis dan S3 disebut dengan Disertasi. Selain mahasiswa, di perguruan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Darma yaitu Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat maka dosen/pengajar pun dituntut untuk mengembangkan diri melalui penelitian.

Salah satu metode penelitian ditinjau dari jenis data yang biasa digunakan adalah metode penelitian kuliatatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2013:14)

Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran informasi sosial yang diinterpresikan oleh individu-individu. Para peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan konstruksi sosial, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makna terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu peristiwa-peristiwa, orang-orang, proses-proses atau obyek-obyek. Orang membuat konstruksi untuk memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang persepsi dan sistem kepercayaan. Persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata” padanya, dan apa yang mengarahkan kegiatan , pikiran, dan perasaannya. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori.

Menurut Lexy J. Moloeng (2004:6) dalam Aminah, mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (diunduh 20 Juli 2016, 08:54).

Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah yaitu objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Instrumen yang digunakan adalah orang atau human instrument yaitu peneliti sendiri. Untuk itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.

(2)

menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang (Rochmat Wahab, diunduh 21 Juli 2016, 18:49)

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan

transferability.

Metode Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2013 :15)

B. Karakteristik

Berikut ini akan di berikan beberapa karakteristik atau ciri dari penelitian kualitatif dari berbagai sumber.

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :

1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of data and researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci)

2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of words of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka)

3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau hasil)

4. Qualitative research tend to analyze their data inductively (Penelitian kualitatif menganlisi data secara induktif)

5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

Dalam referensi lain dikemukakan (Diunduh 22 Juli 2016, 12:06), ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Penelitian naturalistik, yang mempelajari keadaan/situasi dunia-nyata seperti mereka membentangkan lipatannya dengan kata lain memahami tingkah laku manusia dari sudut pandang mereka.

2. Bersifat induktif. Analisis induktif dimana evaluator dibenamkan ke dalam data yang detail dan khusus untuk mengetahui kategori penting. Peneliti memulai dan mengembangkan permasalahan penelitian dari pengamatan dan data yang ada.

(3)

4. Data kualitatif, terperinci, deskripsi tebal

5. Hubungan peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif dan tidak bisa dipisahkan  Kontak dan wawasan pribadi  dimana peneliti dekat dengan orang, keadaan dan fenomena yang dipelajari

6. Sistem dinamis dengan perhatian pada proses dan perubahan  Proses penelitian merupakan suatu hal yang dianggap penting, selain hasil penelitian itu sendiri.

7. Orientasi “kasus” unik, memperhatikan/ menerima “setiap kasus” adalah khusus dan unik

8. Sensitifitas konteks, “menempatkan penemuan dalam “sejarah sosial dan konteks temporal.

9. Fleksibilitas Disain, dengan evaluator terbuka untuk mengadopsi penelitian sebagai pemahaman mendalam.

10. Bersifat Humanistik

11. Berupaya memahami orang yang diteliti sebaik mungkin dan ikut mengalami apa yang dialami mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dalam Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian kualitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kualitatif

A. Desain a. Umum

b. Fleksibel

c. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

B. Tujuan a. Menentukan pola hubungan yang bersifat interaktif

b. Menemukan teori

c. Menggambarkan realitas yang kompleks

d. Memperoleh pemahaman data

C. Teknik

Pengumpulan data

a. Participant Observation

b. In Depth Interview

c. Dokumentasi

d. Triangulasi

(4)

b. Buku catatan, tape – recorder, camera, handycam, dan lain-lain

E. Data a. Deskriptif kualitatif

b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dan lain-lain

F. Sampel/Sumber Data

a. Kecil

b. Tidak representatif

c. Purposive, snowball

d. Berkembang selama proses penelitian

G. Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian

b. Induktif

c. Mencari pola, model, tema dan teori

H. Hubungan dengan Responden

a. Empati, akrab supaya diperoleh pemahaman yang mendalam

b. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru, konsultan

c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis.

I. Usulan Desain a. Singkat, umum bersifat sementara

b. Tidak dirumuskan hipotesis karena justru akan menemukan hipotesis

c. Prosedur bersifat umum, seperti merencanakan piknik.

d. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama

e. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan

J. Kapan penelitian dianggap selesai ?

(5)

K. Kepercayaan

terhadap hasil penelitian

Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

C. Langkah – Langkah Penelitian Kualitatif

Asep Suryana (diunduh 22 Juli 2016, 13:06) Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1) Pra-Lapangan, meliputi :

Sedangkan menurut Sugiono (2013 : 27) proses penelitian kualitatif terdiri dari 3 tahap yaitu :

1) Tahap Deskripsi ; memasuki situasi sosial : ada tempat, aktor dan aktifitas.

2) Tahap Reduksi ; menentukan fokus : memilih diantara yang telah dideskripsikan.

3) Tahap Seleksi ; Mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci.

D. Penggunaan Metode Kualitatif

Berikut ini beberapa alasan yang perlu diperhatikan sehingga kita harus menggunakan metode kualitatif (Sugiyono, 2013 : 35)

1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak atau tambang emas, dan lain – lain.

(6)

3) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas. 4) Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh di lapangan 5) Untuk memastikan kebenaran data melalui teknik pengumpulan dengan

secara trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan lebih terjamin. 6) Meneliti sejarah perkembangan, termasuk sejarah perkembangan seseorang

tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kualitatif dari berbagai disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan :

- MODEL PERENCANAAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH - PROFIL GURU YANG EFEKTIF MENDIDIK SISWA

- MAKNA GOTONG ROYONG MEMBANGUN SEKOLAH - GAYA BELAJAR ANAK-ANAK SD BERBAKAT

- ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

- ANALISIS KESULITAN GURU MENCAPAI PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL TINGGI

- MENELUSURI POLA SUPPLY DAN DEMAND NARKOBA DI SEKOLAH

- PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN KURIKULUM 2013

II. METODE PENELITIAN KUANTITATIF A. Pengertian

Apabila pada bagian sebelumnya kita membahas tentang penelitian kualitatif, maka pada bagian ini akan dibahas tentang penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan. Sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini juga dsebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru, dimana data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif merupakan model penelitian yang bertujuan mengungkap fenomena lepas dari konteksnya. Penelitian kuantitatif seringkali memunculkan dirinya dalam model-model penelitian eksperimen dan non eksperimen. Penelitian kuantitatif cenderung dalam setting/lingkungan buatan (artificial), misal; laboratorium. (Anik Ghufron, diunduh 22 Juli 2016 : 8:56).

(7)

kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dari fenomena. Mereka melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang memungkinkan analisis statistik (Subagio ; diunduh 22 Juli 2016, 20:23).

Menurut Sugiyono (2013 : 14) Metode penelitian kuantitatif dapat diarikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan isntrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil

B. Karakteristik

Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian kuantitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Aspek Karakteristik Metode Kuantitatif

L. Desain a. Spesifik, jelas dan terinci

b. Ditentukan secara mantap sejak awal

c. Menjadi pegangan langkah demi langkah

d. Tujuan a. Menunjukkan hubungan antar variabel

b. Menguji teori

c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

e. Teknik Pengumpulan

(8)

b. Observasi dan wawancara terstruktur

c. Instrumen Penelitian a. Tes, angket, wawancara terstruktur b. Instrumen yang telah terstandar

a. Data a. Kuantitatif

b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

c. Sampel/Sumber Data a. Besar

b. Representatif

c. Sedapat mungkin random

d. Ditentukan sejak awal

e. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data

b. Deduktif

c. Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis

d. Hubungan dengan

Responden a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpakontak supaya objektif

b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden

c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dbuktikan

d. Usulan Desain a. Luas dan rinci

b. Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti

c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah langkahnya

d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas.

(9)

f. Ditulis secara rinci sebelum terjun ke

Pengujian validitas dan reliabilitas isntrumen

Dalam referensi lain perbedaan kuantitatif dengan kualitatif berdasarkan aksioma dasar dapat dilihat pada tabel berikut :

Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Sifat Realitas Dapat diklasifikasikan, kongkrit, teramati dan

Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna

Hubungan variabel Sebab akibat Timbal balik/interaktif Kemungkinan Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang

dibawa peneliti dan sumber data

Sumber : Aminah (diunduh 20 Juli 2016 : 08:54)

C. Langkah – Langkah Penelitian Kuantitatif

Proses penelitian kuantitatif bersifat linier dan langkah-langkahnya jelas. Proses penelitian kuantitatif secara ringkas adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan permasalahan

Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang akan diteliti (preliminary study). Agar supaya dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi sehingga dapat dirumuskan permasalahan secara spesifik.

(10)

Pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu dan kemudahan yang lain. Metode yang dapat digunakan antara lain : metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi action research, policyresearch.

4) Menyusun instrumen penelitian

Setelah menentukan metode penelitian yang sesuai, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian untuka mengumpulkan data yang dapat berbentuk test, angket/kuesioner, pedoman wawancara atau observasi. Sebelum digunakan sebaiknya instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas.

5) Mengumpulkan data

Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap semuanya maka sampel harus representatif.

6) Menganalisa data

Tahapan selanjutnya adalah analisis data, untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.

7) Menyimpulkan hasil penemuan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu proses penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.

D. Penerapan Metode Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif dapat digunakan / diterapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut :

1) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

2) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka dapat menggunakan sampel.

3) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Metode eksperimen paling cocok digunakan.

4) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.

5) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena empiris dan dapat diukur.

6) Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori atau produk tertentu.

Berikut ini adalah beberapa contoh judul penelitian kuaantitatif dari berbagai disiplin ilmu khususnya ilmu pendidikan

- PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DI SD. XXX

(11)

- HUBUNGAN ANTARA RUMAH YANG DEKAT REL KERETA DENGAN JUMLAH ANAK

- ANALISIS KINERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

(12)

III. METODE PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHODS)

A. Pengertian

Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research adalah : Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Mixed Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.

Metode kombinasi atau biasa juga diidebut dengan metode penelitian gabungan adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Creswell (2009) dalam (Sugiyono, diunduh 21 Juli 2016, 18:53) menyatakan bahwa “Mixed Methods Research is an approach to inquiry that combines or associated both qualitative quantitative forms of research” yang artinya metode kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Lebih lanjut Creswell menyatakan “A Mixed methods design is useful when either the quantitative or qualitative approach by itself is inadequate to best understand a research problem or the strengths of both quantitative and qualitative research can provide the best understanding”. Metode penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuatitatif dan kualitatif secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode)

Sementara itu Donna M. Mertens (2010) dalam (Sugiyono, diunduh 21 Juli 2016, 18:53) dikatakan bahwa “Research in which the investigator collects and analyzes data, integrates the findings, and draws inference using both qualitative and quantitative approaches or methods in single study or program of inquiry” Hence, mixed methods can refer to the use of both qualitative and quantitative methods to answers research question in a single study”, yang dapat diartikan bahwa penelitian kombinasi adalah merupakan penelitian, dimana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada satu penelitian.

(13)

kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Metode ini berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study (penelitian tunggal) maupun

series study (penelitian berseri). Premis sentral yang dijadikan dasar metode ini adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan salah satu pendekatan saja (Ujang Murana, diunduh 23 Juli 2016, 22:21).

B. Karakteristik Penelitian Kombinasi (Mixed methods)

Menurut Creswell (2010) dalam R.B.E. Agung (Diunduh 23 Juli 2016: 22:27), ada enam karakteristik utama dari metode penelitian kombinasi, yaitu:

1. Dasar/Alasan Desain Penelitian

Dasar ini merupakan suatu pendekatan penelitian yang memiliki dasar filosofis tersendiri dari penelitian kuantatif ataupun kualitatif. Setidaknya ada tiga alasan mendasar dari penelitian kombinasi. Pertama, digunakan untuk menguji hasil dari penelitian pada tahap awal saat akan meneruskan suatu tahap penelitian ke tahap berikutnya. Kedua, menjelaskan secara lebih rinci hasil penelitian dan menggambarkannya secara utuh. Ketiga, memberikan pengertian yang lebih utuh daripada penelitian kuantitatif ataupun kualitatif yang berdiri sendiri-sendiri. Artinya, Jika data kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersama-sama, akan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang akan diteliti, dibandingkan dengan penggunaan salah satu jenis data tersebut.

2. Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif

Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prioritas pengumpulan data ini dapat digolongkan menjadi dua model : 1). Eksplanatif yaitu peneliti memprioritaskan pada pengumpulan data secara kuantitatif terlebih dahulu, baru kemudian data kualitatif dan 2). Eksploratif yaitu peneliti menekankan pada data kualitatif daripada kuantitatif, pengumpulan data kualitatif didahulukan, baru kemudian data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data numerik, semetara data kualitatif berupa data teks.

3. Prioritas

(14)

4. Urutan

Urutan ini dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:

a. Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan secara bersamaan.

b. Data kuantitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh pengumpulan data kualitatif.

c. Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh pengumpulan data kuantitatif.

5. Analisis Data Sesuai Desain Penelitian

Persepsi paling umum dari metode Kombinasi adalah bahwa proses yang terjadi merupakan suatu proses modular, di mana komponen kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan, baik secara bersamaan maupun berurutan. Walaupun secara umum persepsi ini dapat dikatakan benar, persepsi ini juga memberi kesan bahwa analisa data harus dilakukan secara terpisah dan terpilah untuk setiap tahapan kuantitatif dan kualitatif, serta pengkombinasian hanya dapat terjadi di tahap interpretasi akhir. Kesimpulan ini hanyalah memuat sebagian kebenaran yang dicari. Integrasi data juga dapat dilakukan pada tahapan analisis, menghasilkan apa yang disebut dengan analisis data metode kombinasi (Dörnyei, 2007). Analisa Data ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Strategi analisis data untuk desain triangulasi; Strategi analisis data untuk desain exploratif; dan Strategi analisis data untuk desain eksplanatif.

6. Diagram dari Prosedur Penelitian

Diagram dari prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a) Penggunaan sistem notasi, b) Mengidentifikasi prioritas dan c) Mengidentifikasi urutan

Dalam sumber lain karakteristik dapat dilihat bahwa metode kombinasi secara umum merupakan gabungan karakteristik dari metode kualitatif dan kuantitatif.

Aspek Karakteristik

Dasar teori Konfirmasi dan Eksplorasi

Hal yang paling umum dari

(15)

Fokus Beberapa fokus

Desain Beberapa Desain

Sifat Pengamatan Mempelajari perilaku lebih dari satu konteks

Teknik Pengumpulan data Beberapa teknik

Sampel Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif

Sifat Data Campuran angka dan data yang berdifat deskriptif

Analisis Data Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif Sumber : https://elitasuratmi.wordpress.com/2013/02/11/metode-kombinasi/

C. Proses Penelitian Kombinasi (Mixed methods)

Untuk dapat melaksanakan Mixed Methods Research perlu mengenali design. Desain research adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian. Desain penelitian sangat penting dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan metoda yang akan dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat interpretasi pada akhir studi (Maman Abdurrahman, diunduh 20 Juli 2016, 08:59)

Desain penelitian adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian. Desain penelitian sangat penting dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan metoda yang akan dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat interpretasi pada akhir studi. Pertimbangan penting dalam memilih desain adalah :

1. memahami tujuan dari setiap jenis desain

2. memahami prosedur desain

3. memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis desain

4. mengenal timing (lamanya waktu), bobot (berat –ringannya) dan bagaimana cara mixing (memadukan) dari setiap desain.

Desain mixed method dikenal ada empat jenis disain yaitu :

a. Triangulation Design

(16)

dengan temuan kualitatif atau untuk memvalidasi/mengekspansi hasil kuantitatif dengan data kualitatif.

b. Embedded Design

Desain ini menggunakan seperangkat data yang berfungsi sebagai pendukung (support), peranan data kedua dalam studi tergantung pada jenis data yang lain. Model ini ada 2 yaitu Embedded experimental dan Correlation model.

c. Explanatory Design

Desain ini menggunakan a two phase mixed method. Tujuan umum desain ini adalah data kuantitatif membantu memperjelas dan membentuk hasil kualitatif yang inisial. Desain ini juga digunakan oleh peneliti apabila ingin membentuk kelompok yang didasarkan pada hasil kuantitatif dan akan menindaklanjuti (follow up) kelompok tersebut melalui penelitian kualitatif.

d. Exploratory Design

Desain ini ada 2 model yaitu Instrument Depelovment yang digunakan apabila perlu mengembangkan dan mengimplementasikan instrument kuantitatif untuk memperjelas temuan kualitatif dan Taxonomy Development

yang digunakan apabila hasil temuan pada fase kualitatif diperjelas lebih lanjut melalui kegiatan mengindentifikasi variabel penting, mengembangkan suatu taksonomi atau sistem klasifikasi, mengembangkan teori dan berikutnya fase uji kuantitatif hasil secara detail.

D. Penerapan Penelitian Kombinasi (Mixed methods)

Metode penelitian kombinasi sebagaimana dijelaskan sebelumnya yang merupakan penggabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Meskipun sulit menggabungkan keduanya dalam satu proses penelitian.

Dalam Sugiyono (2013:38) ada beberap catatan yang perlu diperhatikan apabila ingin menerapkan metode kombinasi yaitu sebagai berikut :

1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama tetapi tujuan yang berbeda. Kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis sedangkan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.

2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan kualitatif sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.

(17)

penggunaan teknik pengumpulan data (bukan metodenya), seperti penggunaan trianggulasi dalam penelitian kualitatif.

4. Dapat menggunakan metode tesebut secara bersamaan, asal keduanya telah difahami degan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

(18)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/ 197203211999031.ASEP_SURYANA/

Copy_(4)_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITATIF.pdf

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-14.pdf

http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf

http://ujangmurana.blogspot.co.id/2015/03/mix-method-metode-campuran.html

http://www.drkonline.org/2015/07/metode-penelitian-kombinasi.html

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menjawab soal tersebut, siswa dituntut untuk dapat membuat interpretasi dari informasi yang disajikan dalam bentuk visual (grafik) yang merupakan salah

Pembuatan dan Penyelidikan Perilaku Mekanik Material Polymeric Foam Diperkuat Serat TKKS Akibat Beban Statik dan Impak.. Program Magister Teknik

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan ayah merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan status gizi remaja, jadi semakin tinggi pendidikan ayah maka

Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh

Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemiskinan dari realitas masyarakat miskin, yang dalam hal ini adalah keluarga pemulung dan

yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi ( filler ),. yang mempunyai sifat gabungan