• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI DAN PASAR MODAL Makalah Teori (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INVESTASI DAN PASAR MODAL Makalah Teori (3)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

INVESTASI DAN PASAR MODAL

Makalah

Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Dosen Pengampu: Wawan S., S.E., M.Si.

Disusun Oleh: Kelompok 8

Zulfa Lakshita P.N. (15.0102.0149) Zuni Astuti (15.0102.0173) Dhevin Melinda (15.0102.0198)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam dunia dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Karena pemodal menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Dalam proses investasi, menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan.

Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang kelebihan dana ke merekan yang membutuhkannya. Dengan adanya pasar modal yang menguntungkan, individu akan mendapatkan kepuasan yang lebih baik. Pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Investasi

1. Definisi Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu risiko yang terkait dengan investasi tersebut.

Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti warrants, option dan futures maupun ekuitas internasional.

Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.

Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor’s wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya moneter bukannya kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa datang.

2. Tujuan Investasi

Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.

Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini, pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan memberikan harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut. Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:

a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang b) Mengurangi tekanan inflasi

(4)

3. Proses Investasi

Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Di samping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.

a) Dasar Keputusan Investasi

Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko, serta hubungan antara return dan risiko.

1. Return

Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.

2. Risiko

Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena equity premium adalah adanya fakta bahwa risiko saham lebih tinggi dari risiko obligasi. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan.

(5)

Garis vertikal dalam gambar di atas menunjukkan besarnya tingkat return yang diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis horizontal memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik RF pada gambar tersebut menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate), untuk selanjutnya akan ditulis RF. RF dalam gambar di atas menunjukkan satu pilihan investasi yang menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar RF dengan risiko sebesar 0. Selanjutnya, obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko yang cenderung rendah dan tingkat return diharapkan yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya, terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong sebagai risiko yang tinggi, dengan tingkat return yang diharapkan tinggi pula.

Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut, demikian sebaliknya.

b) Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap keputusan investasi tersebut adalah penentuan tujuan investasi, penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, dan pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.

1. Penentuan Tujuan Investasi

Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.

2. Penentuan Kebijakan Investasi

Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (aset allocation decision).

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik.

4. Pemilihan Aset

(6)

efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.

5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio

Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

4. Tipe-tipe Investasi

Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak langsung.

a) Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market).

b) Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi.

B. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.

(7)

dengan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.

a) Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail disebut juga prospektus. Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. Berikut ini adalah proses penawaran umum di pasar perdana.

1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu emiten menyiapkan penawaran umum.

2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM. 3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.

4. Emiten beserta professional dan lembaga pendukung melakukan penawaran umum di pasar perdana.

b) Pasar Sekunder

Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam pasar perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif (opsi dan futures). Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu pasar lelang (auction market) atau pasar negosiasi (negotiated market).

1. Pasar Lelang (Auction Market)

Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual.

Profesional dan Lembaga Pendukung

Pasar Modal

E M

I T E N

BAPEPAM

Pasar Modal 1

3

(8)

2. Pasar Negosiasi (Negotiated Market)

Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas.

2. Instrumen Pasar Modal

Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain adalah saham, obligasi, reksadana dan instrument derivative. Masing-masing sekuritas tersebut memberikan return dan risiko yang berbeda-beda.

a) Saham

Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dari kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal.

Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa.

Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara (voting rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

b) Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati dalam memilih obligasi yang akan dibeli. Untuk itu, investor perlu memperhatikan peringkat obligasi yang menunjukkan tingkat risiko dan kualitas obligasi dilihat dari kinerjja perusahaan yang menerbitkannya.

c) Reksadana

(9)

Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana tertutup (close ended) dan reksadana terbuka (open ended).

1. Reksadana Tertutup (Close Ended)

Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.

2. Reksadana Terbuka (Open Ended)

Pada reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya dan/atau menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana tersebut masih aktif.

d) Instrumen Derivatif (Opsi dan Futures)

Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasnya dalam beberapa tahun. Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.

3. Peranan Pasar Modal

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara. Hampir semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Peranan pasar modal pada suatu negara tersebut antara lain:

a) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.

b) Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan.

c) Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.

d) Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.

Portofolio

Manajer Investasi

Investor Individu dengan Dana

(10)

e) Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal

a) Supply Sekuritas

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

b) Demand akan Sekuritas

Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.

c) Kondisi Politik dan Ekonomi

Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.

d) Masalah Hukum dan Peraturan

Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

e) Keberadaan Lembaga yang Mengatur dan Mengawasi Pasar Modal

Peran informasi yang dapat diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya informasi menjadi sangat penting. Disamping itu transaksi harus dapat dilakukan dengan efisien dan dapat diandalkan. Diperlukan berbagai lembaga dan profesi yang menjamin persyaratan-persyaratan tersebut dapat dipenuhi.

C. Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia

1. Pengertian dan Perkembangan Pasar Modal di Indonesia a) Pengertian Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal secara umum bisa diartikan sebagai pasar yang menjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam bentuk kongkritnya, produk yang diperjualbelikan dipasar modal berupa lembar surat-surat berharga di Bursa efek. Bursa efek ini artinya sebenarnya adalah suatu sistem yang terorganisisr dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.

Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana. Sedangkan, untuk kasus besar pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi yang di emban pasar modal Indonesia bersifat lebih luas, sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam mewujudkan tujuan tersebut terdapat tiga aspek yang ingin dicapai pasar modal Indonesia, yaitu:

1. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan

2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham

(11)

Pada dasarnya, pasar modal ini memang merupakan produk dari sistem perekonomian kapitalis. Sedangkan dalam proses sosialisasi pasar modal di Indonesia, bertujuan didirikannya pasar modal sudah disisipi muatan idealisme. Pasar modal Indonesia di harapkan mampu memberikan alternatif sumber dana eksternal yang berasal dari masyarakat (investor) bagi perusahaan sehingga nantinya kredit sektor perbankan dapat dialihkan untuk pembiayaan usaha industri kecil dan menengah.

b) Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal Indonesia sudah di mulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Perdagangan sekuritas yang dimulai dengan pendirian Bursa di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia tersebut merupakan cabang dari Amsterdamse Effectenbuerus, dan penyelanggaranya adalah Verreniging voor de Effectenhandel. Sekuritas yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang terbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas Belanda lainnya. Perkembangan bursa efek yang pesat menarik pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan bursa di Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Semua anggota bursa adalah perusahaan-perusahaan swasta Belanda. Sedangkan investornya selain orang Belanda ada juga orang-orang Arab dan Cina.

Perang Dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebabkan perkembangan pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup pada tanggal 10 Mei 1940. Tetapi pada tanggal 23 Desember 1940 bursa efek di Jakarta (Batavia) sempat dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali ketika Jepang datang ke Indonesia. Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juni 1952. Pembukaan BEI tersebut didorong dengan penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1950. Aktivitas pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958. Kelesuan yang terjadi saat itu di sebabkan oleh banyaknya warga Belanda yang meninggalkan Indonesia dan dilakukannya nasionalisasi terhadap perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini terjadi sampai dengan berakhirnya masa pemerintahan orde lama.

Pada masa orde baru, pengaktifan kembali pasar modal Indonesia dimulai dengan pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan pembukaan pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada awalnya tujuan pengaktifan kembali pasar modal lebih ditekankan pada asas pemerataan, sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan masyarakat tertentu saja. Faktor lambatnya perkembangan pasar modal Indonesia adalah terlalu besarnya campur tangan pemerintah. Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahun 1983, menyebabkan tingkat suku bunga deposito naik, sehingga investasi dipasar modal menjadi kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24 perusahaan yang melakukan emisi saham di bursa efek dengan nilai Rp 129,4 miliar dan tiga perusahaan melakukan emisi obligasi senilai 535,7 miliar.

(12)

1977, yang bertujuan untuk mengairahkan perdagangan Bursa Efek di Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan langkah-langkah penyesuaian terhadap peraturan sebelumnya untuk mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat. Beberapa penyesuaian kebijaksanaan tersebut, antara lain adalah:

 Perlindungan terhadap investor dengan mewajibkan persyaratan keterbukaan (disclosure) yang lebih baik kepada emiten

 Proses emisi sekuritas yang lebih cepat  Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid  Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang 1. Paket Kebijaksaan Desember 1987 (Pakdes 1987)

Paket kebijaksanaan Desember 1987 berisi kebijakan yang menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang lebih luas bagi investor asing. Memperkenalkan adanya saham atas tunjuk serta memberi kesempatan bagi perusahaan baru yang belum mempunyai laba untuk mencari modal di Bursa Pararel Indonesia (BPI).

2. Paket Oktober 1988 (Pakto 88)

Paket Oktober 1988 berisi tentang penetapan pajak yang sama bagi bunga deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal. Di samping itu, Pakto 88 juga memuat tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada sektor perbankan, sehingga mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dananya di pasar modal.

3. Paket Desember 1988 (Pakdes 88)

Paket Desember 1988 merupakan kebijakan pemerintah untuk memberi kesempatan bagi swasta nasional untuk menyelenggarakan bursa swasta dan menetapkan sistem company listed. Dengan adanya sistem tersebut maka perusahaan yang telah mencatatkan sebagian sahamnya di bursa, dapat mewujudkan seluruh saham yang di tempatkan dan disektor penuh secara langsung tanpa melalui penjamin emisi sekuritas.

4. Paket September 1977

(13)

pembeli. Seluruh sertifkat sekuritas yang ada akan dikonversikan menjadi data elektronik dan tersimpan dalam lembaga penyimpanan secara terpusat.

2. Organisasi Pasar Modal Indonesia

Struktur pasar modal Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Di dalam Undang-UUndang tersebut dijelaskan bahwa kebijakan di pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Sedangkan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari dilaksanakan oleh BAPEPAM. Berikut ini adalah struktur pasar modal Indonesia.

a) Bursa Efek

Perusahaan sekuritas bergabung bersama membentuk bursa efek. Organisasi tersebut mengatur dirinya sendiri dengan mengeluarkan berbagai peraturan serta memastikan bahwa anggotanya berperilaku sedemikian rupa sehingga memberikan persepsi positif tentang pasar modal terhadap masyarakat. Bursa diharapkan dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong peranan perusahan sekuritas yang pada akhirnya akan menarik minat investor secara aman, tertib dan murah di pasar modal.

b) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)

(14)

c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

LPP merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan kolektif yang aman dan efisien kepada Bank Kustodian, LKP, perusahaan sekuritas, serta pemodal institusional. Jasa yang diberikan harus memenuhi standar internasional dan memberikan keamanan yang maksimal bagi pengguna LPP.

d) Perusahaan Efek

Perusahaan efek meliputi: 1. Penjamin emisi

2. Perantara perdagangan efek 3. Manajer investasi

e) Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang meliputi: 1. Biro administrasi efek 2. Bank Kustodian 3. Wali amanat 4. Penasihat Investasi 5. Pemeringkat efek e) Profesi Penunjang

Profesi penunjang meliputi: 1. Akuntan

2. Konsultan hukum 3. Penilai notaris f) Pemodal

Pemodal yang terdiri dari pemodal domestik dan asing, merupakan pihak yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan pada pasar modal. Peran dalam hal ini pasar modal perlu pembenahan-pembenahan agar dapat menarik semakin banyak pemodal yang berinvestasi di pasar modal, sehingga akan semakin menggairahkan perdagangan di bursa.

g) Emiten

Emiten terdiri dari perusahaan publik dan reksadana. Emiten merupakan pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Emiten berperan dalam pengembangan pasar modal melalui keterbukaann informasi, peningkatan likuidasi sekuritas, pemantauan harga sekuritas dan menjaga hubungan baik dengan pemodal.

3. Proses Go Public

(15)

a) Diversifikasi

Dengan melakukan go public, maka pemilik perusahaan akan membagi kepemilikan perusahaan kepada masyarakat yang berminat untuk membeli saham perusahaan tersebut, sehingga pemilik perusahaan telah membagi risiko yang harus di tanggung jika dia menjadi pemilik tunggal perusahaan.

b) Meningkatkan Likuiditas

Saham yang tidak ditawarkan untuk umum akan sulit di perjualbelikan. Kesulitan tersebut tidak akan terjadi pada perusahaan yang go public.

c) Sebagai Salah Satu Sarana untuk Meningkatkan Modal Perusahaan

Perusahaan yang tidak go public akan kesulitan jika ingin menambah dana perusahaan melalui penjualan saham baru.

d) Penentuan Nilai Perusahaan

Perusahaan yang go public bisa menentukan cara jelas seberapa nilai perusahaan dengan melihat besarnya harga saha perusahaan tersebut di pasar.

(16)

Dari gambar di atas, terlihat bahwa proses go public bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu proses sebelum emisi, pada saat emisi, dan sesudah emisi. Sebelum melakukan emisi perusahaan melakukan persiapan-persiapan intern dalam rangka go public. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah:

a) Penetapan rencana pencarian dana melaui go public oleh manajemen perusahaan. b) Meminta persetujuan kepada pemegang saham dan melakukan perubahan

anggaran dasar pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

c) Perusahaan mencari penjamin emisi, profesi penunjan dan lembaga penunjang untuk membantu menyiapkan kelengkapan dokumen.

d) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. e) Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.

f) Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.

g) Menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspos terbatas di BAPEPAM.

Setelah itu BAPEPAM melakukan proses pengajuan pernyataan pendaftaran yang telah diajukan oleh emiten. BAPEPAM memberikan tanggapan terhadap kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi serta aspek keterbukaan dari sisi hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. Sebelum dikeluarkan pernyataan bahwa pendaftaran tersebut efektif, BAPEPAM akan memberikan komentar tertulis dalam jangka watu 45 hari.

Setelah melakukan persiapan tersebut, maka emiten siap melakukan emisi yang meliputi emisi di pasar perdana dan pasar reguler. Pada pasar perdana, sekuritas ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin sekuritas melalui para agen penjualan yang ditunjuk. Saat itu juga dilakukan penjatahan saham kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten. Penjatahan saham adalah pengalokasian sekuritas pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah sekuritas yang tersedia. Selanjutnya sekuritas tersebut dapat diperdagangkan di pasar reguler dengan terlebih dahulu mencatatkan sekuritas tersebut di bursa.

Sesudah melakukan emisi, emiten diwajibkan untuk menyampaikan laporan secara rutin dan laporan lain menyangkut kejadian pentin yang terjadi kepada BAPEPAM di BEJ. Laporan tersebut akan secepatnya dipublikasikan oleh bursa kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa dan melalui papan informasi. Informasi ini nantinya akan berguna bagi pemodal untuk mengetahui kinerja dari perusahaan.

4. Sekuritas yang Diperdagangkan di BEJ dan Mekanisme Perdagangannya

Sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, right issue, waran dan reksadana.

a) Saham Preferen

(17)

mungkin tidak bisa menerima pembayaran dividen dalam waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya (mungkin ditunda).

b) Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang sudah cukup lama dikenal oleh pasar modal Indonesia, meskipun perkembangannya masih relatif lamban jika dibandingkan dengan perkembangkan saham.

c) Obligasi Konversi

Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa. Karakteristik obligasi konversi tidak jauh berbeda dengan obligasi biasa yang memberikan kupon tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai par. d) Right Issue

Right issue biasanya diterjemahkan sebagai bukti right, yaitu sekuritas yang merupakan produk turunan dari saham. Bukti right adalah hak bagi pemodal untuk membeli saham baru jika perusahaan emitmen menerbitkan menerbitkan saham baru.

e) Waran

Waran merupakan hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Waran merupakan produk yang ditunjukan untuk menambah daya tarik obligasi atau saham yang disertainya.

f) Reksadana

Reksadana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksadana untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar uang atau pasar modal.

g) Saham Biasa

(18)

BAB III KESIMPULAN

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.. Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, pemodal perlu menentukan tujuan investasi, menentuan kebijakan investasi, memilih strategi portofolio, memilih aset, dan mengevaluasi kinerja portofolio. Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh.

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam perekonomian suatu negara. Instrumen pasar modal meliputi saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif (opsi dan futures). Manfaat yang diperoleh dengan adanya pasar modal yaitu sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan, memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan, memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya, menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian, dan mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Referensi

Dokumen terkait

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Metode Rest, Ice, Compression, Elevation dengan Penerapan

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 68 Tahun 2017 tentang Pembentukan Kelompok

Grafik hubungan antara ketahanan aus agregat pada putaran 500 dan faktor air semen (FAS) Menurut hasil pengujian yang dilhat pada Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa perendaman

Hal ini menunjukkan bahwa kolam pasang tidak berfungsi dalam menampung air masam yang merupakan hasil pencucian lahan terutama lahan yang terletak dekat kolam

Penduduk/kepala keluarga mengisi dan menandatangani formulir permohonan sesuai dengan dokumen 'yang diminta dan melampirkan surat keterangan penduduk yang diterbitkan

Namun dengan kuasa Tuhan, ibu-ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan bayi

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemahaman dan persepsi Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tentang Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1) Model pendidikan karakter terintegrasi pembelajaran sains dapat