• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 . Jurnal PENGARUH MARKETING MIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 . Jurnal PENGARUH MARKETING MIX"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2014

PENGARUH

MARKETING MIX

TERHADAP

KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN KREDIT

SEPEDA MOTOR PADA PT. FIF GROUP DI

SAMARINDA

Liang Ba1

Abstrak

Lembaga pembiayaan adalah salah satu bentuk usaha dibidang lembaga keuangan nonbank yang mempunyai peranan penting dalam pembiayaan dan pengolahan salah satu sumber dana pembangunan di Indonesia. Lembaga pembiayaan di Indonesia terdiri dari sewa guna usaha (leasing, ajak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance), dan kartu kredit.

Perumusan dalam penelitian ini adalah a pakah variabel marketing secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk melakukan kredit sepeda motor pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda serta variabel marketing mix mana yang mempunyai pengaruh dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel marketing mix terhadap keputusan konsumen melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel produk (X1), harga (X2),promosi (X3),tempat (X4),orang (X5), proses (X6) dan bukti fisik (X7) serta variabel dependen adalah Keputusan melakukan kredit.

Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -2,222+ 0,183 X1 + 0,766 X2 + 0,290 X3 - 0,105 X4 + 0 ,196 X5 - 0,059 X6 -0,067 X7. Uji simultan (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95% keputusan konsumen melakuka kredit Pada PT. FIF Groupdi Samarinda membuktikan bahwa secara serentak variabel (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) (X6) dan (X7) serta secara simultan berpengaruh signifikan terhadap (Y) sedangkan pada uji parsial (t) variabel produk, harga, promosi, proses, dan orang berpengaruh signifikan sedangkan variabel fisik dan tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan melakukan kredit. Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah variabel harga (X2). Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 43,7% dan nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 43,7%.

(2)

Pendahuluan

PT. FIF Group adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan baik pembiayaan sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas serta alat-alat elektronik dan lain-laninya. PT. Federal International Finance Group di Samarinda berkerjasama dengan dealer khususnya dealer honda dan showroom untuk pembiayaan pengambilan sepeda motor, sehingga kosumen dapat melakukan kredit dengan memenuhi persyaratan ijin yang diberikan. Keunggulan yang dimiliki PT. Federal International Finance Group di Samarinda adalah proses kredit yang cepat yaitu kurang dari 1 jam, pembayaran angsuran secara cash atau bisa transfer melalui jasa pos, bank (BCA, BRI, BTN, OCBM NISP, Permata). Selain itu bisa juga melalui Alfamart dan KIPO yaitu bisnis yang menangani pelayanan transaksi pembayaran listrik, PDAM, telepon, angsuran dan lain-lain. Selain itu pelayanan yang diberikan memuaskan yaitu setelah selesai melakukan transaksi atau persyaratan telah lengkap maka pada saat itu juga motor bisa langsung dibawa pulang. Oleh karena itu untuk menarik perhatian dan mempertahankan konsumennya, PT. Federal International Finance Group di Samarinda harus mendasarkan usaha pemasarannya pada keinginan dan harapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan atau dijual oleh PT. Federal International Finance Group di Samarinda.

Dengan melihat kondisi penjualan dari tahun 2010-2013 PT. FIF Group mengalami penurunan jumlah konsumen pada tahun 2011 sebanyak 11.455 konsumen dan 2012 yaitu 11.320 konsumen. Terjadi penurunan jumlah konsumen sebesar 1,3%. Sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian khusus pada strategi pemasaran marketing mix agar tidak terjadi penurunan jumlah konsumen setiap tahunnya. Berkaitan dengan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian pada perusahaan pembiayaaan konsumen ini karena PT. FIF secara umum merupakan perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia dilihat dari total aset yang dimiliki yaitu sebesar 14,8 triliun, lebih besar dibandingkan Perusahaan pembiayaan sejenis seperti PT. Summit Oto Finance dengan total aset 9,4 triliun, PT. Adira Finance total aset yaitu 9,2 triliun. Selain itu penulis berusaha mengungkapkan suatu masalah yang ada pada perusahaan tersebut kemudian dapat memberikan solusi dari hasil penelitian yang akan dilakukan demi kemajuan perusahaan di masa mendatang. Sehubungan dengan pentingnya marketing mix terhadap keputusan konsumen melakukan guna meningkatkan penjualan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Marketing Mix agar diketahui apakah marketing mix berpengaruh pada keputusan konsumen melakukan kredit, sehingga judul yang digunakan dalam penulisan ini adalah “Pengaruh

(3)

Kerangka Dasar Teori Pemasaran

Definisi pemasaran menurut Kotler (2009 : 6) dibedakan menjadi definisi sosial dan definisi manajerial. Pemasaran menurut definisi sosial adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk.

Penegrtian pemasaran menurut William J. Stanton yang disadur oleh Basu Swasta DH. (2000 : 10), Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Sesuai dari semua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran meruakan kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu tetapi oleh sekelompok orang yang dikordinir dengan baik yang disebut produsen untuk menyalurkan barang maupun jasa kepada konsumen dengan cepat dan tepat dengan tujuan untuk memuaskan knsumen serta menguntungkan produsen. Jasa

Definisi jasa menurut Philip Kotler ( 2005 : 111) jasa merupakan setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari seluruh tawaran tersebut, komponen jasa tersebut dapat dibedakan menjadi 5 kategori sebagai berkut :

1. Barang berwujud murni

Tawaran tersebut terutama terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta gigi, atau garam.

2. Barang berwujud yang disertai jasa

Tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa, misalnya pembelian komputer yang disertai pengiriman, perbaikan, bantuan aplikasi dan lain-lain.

3. Campuran

Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama, misalnya seorang pergi kerestoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil.

(4)

5. Jasa murni

Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contoh penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.

Sedangkan definisi dari jasa itu sendiri menurut Philip Kotler (2005 : 112) adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.

Bauran Pemasaran

Menurut Tjiptono (2005 : 30), mendefinisikan bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Menurut Bitet, (2004 : 18), marketing mix (bauran pemasaran) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran. Selanjutnya penjelasan masing-masing dari 7p di dalam bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut : a. Produk

Menurut Kotler (2005 : 204), produk adalah unsur pertama dan terpenting dalam bauran pemsaran. Strategi produk membutuhkan pegambilan keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merek, dan pengemasan serta pelebelan.

Sedangkan produk menurut Suharno dan Sutarso (2009 : 109), produk adalah elemen utama dalam kegiatan pemasaran, karena produk mewakili penawaran yang diberikan pemasar kepada pembeli dan produk adalah semua yang akan diterima oleh konsumen.

b. Harga

Menurut Bilson Simamora (2003 : 31) harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk, biasanya harga dihitung dengan uang.

c. Tempat

Menurut Bilson Simamora (2003 : 31), esensi dari istilah tempat bauran pemasara adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat.

d. Promosi

Respon yang diharapkan dari pasar sasaran juga mempengaruhi oleh kegiatan promosi, betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum mengetahui dan mengenal produk tersebut, sampai kapanpun konsumen tidak akan tertarik memilih produk tersebut.

(5)

e. Proses

Menurut Yazid (1999 : 22), proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dengan masa jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.

f. Orang

Menurut Yazid (1999 :21), orang adalah setiap dan semua orang yang memainkan suatu peran dalam waktu-rill jasa (selama berlangsungnya proses dan konsumsi jasa).

g. Bukti Fisik

Salah satu karakteristik jasa adalah adanya hubungan yang erat antara penyedia/orang pemberi jasa dan pengguna jasa. Baik buruknya pelayanan orang pemberi jasa akan menentukan kualitas jasa perusahaan dan antar pengguna jasa tersebut akan mempengaruhi pembelian sekarang dan kemudian.

Menurut Yazid (1999 : 22), Bukti fisik adalah jasa yang disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa

tersebut”.

h. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 226), mengemukakan adanya keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk.

Keputusan Komsumen

Menurut Kotler (2003 : 224) menyatakan bahwa ada lima tahap pendekatan proses pengambilan keputusan oleh konsumen, seperti yang ada pada gambar berikut ini :

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif

(6)

Kredit

Dalam artian luas, kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti credere artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerima keprcayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.

Menurut Muljono (2001 : 9) : “Kredit adalah kemampuan untuk

melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan, ditanggungkan pada suatu jangka waktu yang

disepakati”.

Jadi, dapat disimpulkan kredit adalah pemberian pinjaman berupa barang, uang atau jasa yang telah diberikan oleh kreditur kepada penerima kredit (debitur) setelah adanya kesepakatan, dimana penerimaan tersebut akan dikembalikan pada saat tertentu dimasa yang akan datang sesuai perjanjian

Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini digunakan kerangka pemikiran regresi linear berganda. Dengan menggunakan 7 variabel bauran pemasaran dimana, X1

(produk), X2 (harga), X3 (tempat), X4 (promosi), X5 (proses), X6 (orang), X7

(bukti fisik), dam Y (keputusan melakukan kredit).

Variabel Bebas Variabel Terikat

Hipotesis

Ho : Diduga variabel produk (X1), harga (X2),promosi (X3),tempat (X4),orang

(X5), proses (X6) dan bukti fisik (X7) secara simultan berpengaruh

Produk (X1)

Harga (X2)

Promosi (X3)

Tempat (X4)

Proses (X5)

Orang (X6)

Bukti Fisik (X7)

Keputusan Melakukan Kredit pada PT. FIF

(7)

signifikan terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda.

Ha : Diduga variabel harga (X2) adalah variabel yang berpengaruh dominan

terhadap keputusan melakukan kredit pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda.

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel-variabel dianailis, berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel :

1. Variabel bebas (X), yaitu bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen menggunakan jasa kredit pada PT. Federal Inetrnational Finance Group di Samarinda.

2. Variabel terikat (Y), merupakan keputusan melakukan kredit pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda.

Definisi Operasional dari Masing-masing Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator 1. Marketing mix(X) Produk (X1) 1. Persyaratan fasilitas kredit

2. Pembayaran uang muka minimal 30%

Harga (X2) 1. Bebas biaya transportasi

2. Biaya administrasi yang rendah Tempat (X3) 1. Lokasi strategis

2. Kualitas tempat

Promosi (X4) 1. Promosi media cetak (pamplet)

2. Personal selling/sales

Proses (X5) 1. Proses pemberian kredit yang

cepat

2. Pembayaran angsura diberbagai tempat

Orang (X6) 1. Performance/penampilan

karyawan

2. Skill/pengetahuan karyawan Bukti fisik (X7) 1. Ruangan yang nayaman

2. Tempat parkir luas 2. Keputusan

Konsumen (Y)

Keputusan konsumen melakukan kredit

1. Kebiasaan dalam membeli produk 2. Sesuai dengan Kebutuhan dan

(8)

Alat Pengukuran Data

Menurut Sugiyono, skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tantang fenomena sosial (Sugiyono, 2008 : 107) berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan skala ordinal dengan metode likert dan jenjang 1 sampai 5 untuk setiap item peryataan adalah sebagai berikut :

a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Kurang setuju skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat Tidak Setuju skor 1

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang ada pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda Tercatat jumlah konsumennya tahun 2012 sebanyak 12.000 konsumen.

Sedangkan untuk ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Husein, 2003 : 108), yaitu :

n = �

1 +� 2

Dimana :

n =Ukuran sampel N =Ukuran Populasi

e =Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (10%)

Jadi, ukuran sampel yang akan diperoleh atau digunakan adalah sebagai berikut :

n = �

1 +� 2

= 12.000

1 + 12.000 (0,1)2

= 12.000

1 + 12.000 (0,01)

= 12.000

1 + 120

=12.000

121 = 99,17

(9)

Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang pada umumnya bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20.

Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix (X) terhadap keputusan melakukan kredit (Y) digunakan model Regresi linear berganda (multiple linear regression model) sebagai berikut:

Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + β 4X4+ β 5X5 + β 6X6 + β 7X7 + e

1. Uji F (Uji Serentak)

Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable terikat. Untuk memperoleh hasil Uji f ini, maka di gunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut :

� = �

2

1−�2 ( − −1 )

Bentuk pengujian dari � ini adalah sebagai berikut :

�0 : bi = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen

� : bi ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen, bi artinya koefisien regresi

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati � pada alpha (α ) 5%. Apabila nilai � > , maka �0 ditolak dan � diterima

Apabila nilai � < , maka �0 diterima dan � ditolak

2. Uji t (Uji Parsial)

Digunakan untuk menguji apakah setiap koefesien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Uji t (Parsial) ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

� : 1 : 0, artinya secara parsial tidak berpengaruh signifikan antara 1

terhadap Target Pemasaran.

� : 2 # 0, artinya secara parsial berpengaruh signifikan antara 1

terhadap Target Pemasaran. 3. Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dalam SPSS, koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square.

4. Koefesien korelasi (R)

(10)

Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil Penelitan dan Pembahasan

Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix yang terdiri dari variabel (X1),

(X2 ), (X3), (X4), (X5), (X6), dan (X7) terhadap keputusan melakukan redit (Y)

maka digunakan model analisis regresi linear berganda. Untuk mempermudah pengolahan data digunakan bantuan program (Statistical Pacages For Social Science). Dari hasil analsis diperoleh persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut :

: Y = -2,222+ 0,183 X1 + 0,766 X2 + 0,290 X3 - 0,105 X4 + 0 ,196 X5 - 0,059 X6 -0,067 X7.

Bedasarkan persaman regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa :

Kemudian untuk mengetahui melihat hasil analisis koefisian determinasi (R

square) dan koefisien korelasi parsial (R) sebagai berikut:

1. Analisa Koefisien Determinasi

Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 43,7% serta dibuktikan dengan Nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar 25,7% bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 25,7% yang berarti tingkat hubungan antar variabel marketing mix terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. FIF Group di Samarinda termasuk pada tingkat 0,800-1,000 yang berarti sangat kuat hubungannya.

2. Analisa Koefisien Korelasi (R)

Dalam output SPSS yang diperoleh pada Model Sumary yang mempengaruhi Marketing Mix pada keputusan konsumen pada PT. FIF Group di Samarinda sebesar 74,3% % dan sisanya 25,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji Regresi Parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas marketing mix berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda dengan cara membandingkan dengan taraf tingkat signifikansi yaitu 0,05 dan kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS bahwa pada pengujian variabel marketing mix secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit (Y) yaitu variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X4), proses (X5),

dan orang (X6), kemudian variabel tempat (X3) dan bukti fisik (X7) tidak

berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. FIF Group di Samarinda.

Penutup

(11)

terhadap variabel dependen yaitu keputusan melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda.

Kemudian berdasarkan uji t dari ketujuh variabel tersebut bahwa terdapat lima variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit yaitu variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X4), proses (X5), dan

orang (X6), sedangkan variabel tempat (X3) dan bukti fisik (X7) tidak

berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit (Y) karena tidak dapat dibuktikan dalam perbandingan standar signifikansi.

Hasil analisis yang menunjukkan bahwa variabel harga adalah variabel yang berpengaruh paling kuat terhadap keputusan melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda. Dimana variabel harga pengaruh tertinggi yaitu dibuktikan pada tabel coefficients dalam unstandardized coefficient beta sebesar 0,766 dan standardized coefficient beta sebesar 0,905. Variabel harga mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kemputusan melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda terbukti dengan indikator harga yang ditawarkan yaitu bebas biaya pengantaran barang, denda jatuh tempo rendah 1,3% , dan bunga angsuran rendah, serta biaya adaminstrasi yang rendah kepada konsumen ternyata berpengaruh terhadap keputusan konsumen melakukan kredit pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda.

Disarankan kepada FIF lebih memperhatikan lokasi yang strategis, akses yang cepat, dan bisa dilalui transportasi umum serta area parkir yang memenuhi kebutuhan dengan keamanan yang baik untuk mempertahankan konsep biaya adminstrasi yang rendah, bebas biaya pengantaran barang, bunga angsuran rendah dan dengan jangka waktu angsuran maksimal 3 tahun, serta denda jatuh tempo rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya agar perusahaan FIF dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan pembiayaan sejenis lainya. Sehingga PT. FIF Group tetap bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Assauri. 2003. Perencanaan Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta. Bina Produktivitas Tenaga Kerja. 1998. Manajemen Mutu Terpadu, Departemen Tenaga Kerja. Jakarta.

Agriani, Gobel. 2012. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian

Mobil Toyota Pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar.Program Strata Satu FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makasar.

Alma. 2009. Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edisi Revisi. Alfabeta. Bandung.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2002. Perilaku Konsumen, Edisi Revisi. Refika Bandung.

(12)

Ghozali Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program SPSS. BP UNDIP. Semarang.

J. Supranto, M.A. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk

Menaikan Pangsa Pasar.Rineka Cipta. Jakarta.

Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat. Jakarta. Kotler, Philip. 2000. Riset Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, Philp and Kevin L. Keller. 2006. Marketing Management. Twelfh

Edition Person Inetrnational Editon New Jersey.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid Dua, Edisi Kesebelas. PT. Indeks. Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran Jilid Dua, Edisi Kesebelas. PT. Indeks. Jakarta.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. jilid 1,Edisi ke dua belas, Pretice hall. PT. Indeks. United States of America.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran

Jilid 1, Edisi kedua belas, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan. PT. Indeks. Jakarta.

Muljono, P. Teguh. 2001. Manajemen Pengkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Keempat, Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Refika. Bandung.

Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran, Cetakan Kedelapan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sofjan Assauri. 2007. Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Swastha, Basu. 2005. Manajemen pemasaran modern. Liberty. Yogyakarta.

Suharno, dan Sutarso. 2009. Marketing In Practice. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Samarinda.

Simora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yasid. 1999. Pemasaran Jasa Konsep dan Implemntasi, Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.

Pustaka Website

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dalam pembahasan penelitian ini yaitu Kewenangan Pengadilan Negeri dan Arbitrase dalam Undang – Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

Status sosioekonomi menjadi faktor yang kuat dalam prestasi akademik melalui pengaruhnya terhadap iklim keluarga, lingkungan keluarga, dan cara membesarkan anak (National

Voidaan olettaa, että valunnan lisääntyessä järviin tulevan terrestrisen hiilen määrä kasvaa ja järven sisäinen DOC:n tuotanto on suhteellisesti pienempi.. Järviin,

Method setCurrent() harus dipanggil pada saat memulai aplikasi, dengan kata lain sebuah screen kosong akan ditampilkan atau aplikasi tersebut tidak akan

45 (2010:2) laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang

[r]

KAMARATIH totok perut adalah jasa pelangsingan tubuh dengan cara unik (tenaga dalam) merupakan peluang bisnis yang dibutuhkan oleh banyak orang, terutama orang yang ingin

&#34;ila klinis teraba pembesaran kelenjar getah bening leher kelenjar sentinel di daerah subdigastrikus8 dan hasil 2+ positif ganas, dilakukan juga diseksi leher radikal