• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Bahasa Mandarin Pada Siswa Smk Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Bahasa Mandarin Pada Siswa Smk Di Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Mandarin merupakan bahasa nasional masyarakat Tiongkok yang

sudah mulai luas dipergunakan diberbagai negara baik untuk tujuan komunikasi,

bisnis, jual-beli, hingga pendidikan. Bahasa Mandarin baik lisan maupun tulisan

adalah bahasa yang unik dan berbeda dari bahasa lainnya. Untuk menguasai

bahasa Mandarin secara sempurna ada empat aspek yang harus dikuasai yaitu

mendengar (听), berbicara (说), membaca (读), dan menulis (写). Struktur dan

tata bahasa dari bahasa Mandarin pun berbeda dengan struktur dan tata bahasa

bahasa lainnya.

Struktur pola kalimat bahasa Mandarin

Subjek Keterangan Predikat Objek

Keterangan Subjek Predikat Objek

Contoh:

我 今天 认识 了 一个 新 朋友

jīn tiān rèn shi le yīgè xīn péngyǒu

Saya hari ini berkenalan seorang baru teman

S K P Pel

(2)

Ini berbeda dengan struktur kalimat bahasa Indonesia, yaitu:

Saya berkenalan dengan seorang teman baru hari ini.

Saya berkenalan dengan seorang teman baru hari ini

S P Pel K

Tata bahasa suatu bahasa ditemukan dalam bahasa tulisan, bahasa ucapan

tidak memiliki tata bahasa atau setidak-tidaknya begitu banyak bercampur aduk

sehingga sebagian saja yang bertata bahasa (Alwasilah, 1992:30).

Menulis merupakan salah satu tugas dan latihan yang sering dikerjakan

dalam proses belajar bahasa, salah satunya adalah menulis kalimat. Dalam

menulis kalimat bahasa Mandarin sering dijumpai beberapa kesalahan, kesalahan

yang sering dijumpai seperti salah penulisan aksara, penggunaan kata yang tidak

tepat hingga kesalahan dalam susunan pola kalimat yang tidak sistematis.

Menulis dalam bahasa Mandarin memiliki kesulitan tertentu, kesalahan

penulisan dapat dijumpai mulai dari penulisan aksara (hanzi) hingga kesalahan

dalam tata bahasa. Hal ini wajar karena menguasai bahasa asing terutama bahasa

Mandarin tidak semudah mempelajari bahasa Indonesia yang memang sudah

menjadi bahasa nasional masyarakat Indonesia. Bahasa Mandarin tergolong

bahasa asing yang masih baru dan belum secara luas dipelajari di Indonesia,

berbeda dengan bahasa Inggris yang memang sejak SD (Sekolah Dasar) bahkan

TK (Taman Kanak-kanak) sudah mulai dipelajari dan masuk kurikulum wajib

(3)

Berdasarkan pengalaman pribadi, sebagai pemula dalam belajar bahasa

Mandarin penulis sendiri mengalami berbagai kesulitan. Mulai dari membaca

kosa kata yang pelafalannya tidak seutuhnya dibaca sesuai dengan sebagaimana

kosa kata itu sendiri tertulis. Menulis aksara Mandarin (hanzi) yang rumit, yang

harus ditulis sesuai dengan urutan dan jumlah goresan yang benar hingga

mengaplikasikan bahasa Mandarin sebagai alat untuk berkomunikasi walau pun

masih hanya dalam ruang lingkup belajar saat pelajaran bahasa Mandarin

berlangsung.

Pada siswa SMK yang merupakan sekolah kejuruan yang lebih fokus

pada pelajaran-pelajaran kejuruan, mungkin bahasa Mandarin masih dianggap

sebagai satu mata pelajaran yang belum diprioritaskan, mengingat para siswa

yang difokuskan pada mata pelajaran kejuruan yang mereka minati. Namun

kemampuan siswa dalam berbahasa Mandarin tidak sama antara satu dengan yang

lainnya. Selain itu penelitian terhadap siswa SMK tentang analisis kesalahan

struktur kalimat bahasa Mandarin sejauh ini belum ada yang melakukan penelitian

terkait. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

kesalahan struktur kalimat bahasa Mandarin pada siswa SMK.

Penulis memilih SMK Brigjend Katamso Medan dikarenakan pelajaran

bahasa Mandarin masih terbatas pada tingkat SMK. Tidak semua sekolah

kejuruan yang susah mempelajari bahasa Mandarin sebagai salah satu mata

pelajaran yang diajarkan. Selain itu pada pengamatan yang penulis lakukan pada

sebuah lomba bahasa Mandarin tingkat SMK se-Sumatra Utara yang diadakan

(4)

sebab itu penulis memilih untuk melakukan penelitian pada SMK Brigjend

Katamso.

Beberapa contoh kalimat yang ditulis oleh siswa SMK tersebut adalah:

我 去 医院 昨天。

yīyuàn zuótiān.

Saya pergi rumah sakit kemarin.

S P K tempat K waktu

Saya pergi ke rumah sakit kemarin.

姐姐 帮 妈妈 做饭 每天。

Jiě jie bāng māma zuòfàn měitiān.

Kakak membantu ibu memasak setiap hari.

S P O Pel K

Kakak membantu ibu memasak setiap hari.

我 学习 在 学校。

xuéxí zài xuéxiào

Saya belajar di sekolah

S P K

Saya belajar disekolah.

Ketiga kalimat diatas ditulis tidak berdasarkan pola kalimat bahasa

Mandarin yang seharusnya berpola sebagai berikut:

Subjek Keterangan Predikat Objek

(5)

我 在 饭馆 吃 面条

zài fànguǎn chī miàntiáo

Saya di restoran makan mi

S K P O

Saya makan mi di restoran.

Dapat dilihat bahwa siswa menulis kalimat bahasa Mandarin masih

terpengaruh oleh kebiasaan menulis kalimat bahasa Indonesia. Kalimat-kalimat

diatas ditulis masih mengikuti pola atau struktur kalimat bahasa Indonesia.

1.2 Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang tidak terarah,

permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini hanya difokuskan pada data yang

sesuai dengan judul skripsipenulis, yaitu; Analisis Kesalahan Struktur Kalimat

Bahasa Mandarin pada Siswa SMK di kota Medan. Penulis membatasi masalah

penelitian hanya pada kesalahan penulisan susunan struktur kalimat dalam bahasa

Mandarin oleh siswa SMK di kota Medan. Apakah kalimat bahasa Mandarin yang

ditulis oleh siswa SMK tersebut sudah ditulis secara sistematis menurut tata

bahasa bahasa Mandarin dan memiliki komponen kalimat yang lengkap atau tidak.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, permasalahan

penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kesalahan susunan gramatikal kalimat bahasa

(6)

2. Faktor-faktor apakah yang paling dominan dan kurang dominan

mempengaruhi kesalahan susunan gramatikal kalimat bahasa

Mandarin yang ditulis oleh siswa SMK di Kota Medan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tingkat kesalahan susunan gramatikal kalimat

bahasa Mandarin oleh siswa SMK di Kota Medan.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor kesalahan yang paling dominan dan

kurang dominan yang mempengaruhi susunan gramatikal kalimat

bahasa Mandarin oleh siswa SMK di kota Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pembelajar bahasa Mandarin

mengenai tata bahasabahasa Mandarin khususnya tentang kesalahan dalam

penulisan kalimat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pengajar

Diharapkan penelitian ini dapat membantu para pengajar untuk

menerapkan metode pengajaran bahasa Mandarin yang lebih efisien dan mudah

(7)

b. Bagi pembelajar atau pembaca

Menambah wawasan dan pemahaman pembelajar tentang tata bahasa

bahasa Mandarin sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penulisan kalimat.

Dengan demikian, para pembelajar bahasa Mandarin dapat menulis kalimat dan

mengaplikasikan bahasa Mandarin yang baik dan benar untuk berintraksi dalam

kehidupan sehari-hari. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan perbedaan ini penulis ingin meneliti lebih dalam penggunaan kalimat tanya dengan objek bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, dengan

Manfaat penelitian bagi guru yaitu (1) Guru dapat mengetahui bentuk-bentuk kesalahan pola kalimat bahasa Indonesia yang dilakukan siswa pada kegiatan menulis narasi;

Ayu Suci Ramadani. Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Dalam Berita Utama Harian Metro 24. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Hasil penelitian kesalahan kalimat pada skripsi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjumlah 8 skripsi adalah kesalahan penggunaan struktur kalimat

Dari hasil masing-masing struktur kalimat diatas, yang paling banyak dan sering ditemukan dalam kalimat pada surat pembaca adalah kalimat tunggal, sebanyak 73

Penelitian dilakukan untuk mencari jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan struktur frasa subordinatif pewatas-inti bahasa Mandarin pada kalimat pembelajar yang

Penelitian dilakukan untuk mencari jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan struktur frasa subordinatif pewatas-inti bahasa Mandarin pada kalimat pembelajar yang

Sedangkan, dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia posisi fungsi subjek selalu berada di awal kalimat, seperti terlihat dari pola kalimat majemuk BI yang menunjukkan pola S + P + Ket