• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Asap Cair Dari Tempurung Kelapa Hasil Pemurnian Dengan Metode Adsorpsi-Desorpsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Asap Cair Dari Tempurung Kelapa Hasil Pemurnian Dengan Metode Adsorpsi-Desorpsi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asap cair adalah distilat asap yang merupakan campuran larutan dari dispersi

asap hasil pirolisis kayu [1]. Kayu mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin

yang pada saat dibakar akan menghasilkan asap cair dengan banyak senyawa di

dalamnya. Selain kayu, asap cair juga dapat dihasilkan dari bahan lain seperti

tempurung kelapa, sabut kelapa, merang padi, bambu, dan sampah organik [2]. Asap

cair saat ini populer digunakan sebagai bahan pengawet pada berbagai produk

pangan dan biopestisida dalam peningkatan produksi pertanian [3].

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan asap cair.

Asap cair dari tempurung kelapa tanpa proses pemurnian dapat dimanfaatkan sebagai

koagulan lateks [4]. Asap cair tempurung kelapa yang telah dimurnikan

menggunakan adsorben zeolit dapat menurunkanbenzo(a)pyrinedan berefek pada kadar komponen lain seperti asam dan fenol [5]. Proses adsorpsi menggunakan

arang aktif mampu megurangi bau menyengat dan menurunkan pH asap cair namun

menambah kekeruhan warna asap cair [6]. Arang sekam padi yang diaktivasi dengan

Na2SO4 pada kolom bertingkat efektif menurunkan intensitas smoky flavor pada

asapcair sebesar 31% [7]. Desorpsi termal digunakan untuk memisahkan parafin dari

non linier hidrokarbon pada adsorben zeolit dengan pori-pori 5A0 [8].Desorpsi termal

dilakukan untuk memisahkan amonia dari H, Y, dan ZSM-5 zeolit dimana ikatan

kimianya dipengaruhi oleh rasio Si/Al, sifat kation serta derajat pertukaran (degree of exchange) pada zeolit [9].

Bahan baku utama dalam pembuatan asap cair adalah tempurung kelapa.

Indonesia termasuk negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Pada tahun 2000

produksi kelapa di Indonesia mencapai 5,6 juta ton per tahun. Komposisi tempurung

kelapa adalah 12%, sehingga dalam satu tahun Indonesia memproduksi 672.000 ton

tempurung kelapa [10].Dengan membuat asap cair dari limbah tempurung kelapa

maka akan menambah nilai ekonomis dari limbah tersebut bagi masyarakat.

Salah satu adsorben yang dapat digunakan untuk memurnikan asap cair dari

tempurung kelapa adalah adsorben zeolit. Zeolit pertama kali ditemuka n oleh Baron

Frederick C pada tahun 1756 di alam sebagai jenis kristal yang berongga. Mineral

(2)

zeolit terbentuk di beberapa tempat di bumi, seperti di dasar laut. Bentuk kristal

zeolit relatif teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang

menjadikan permukaan zeolit menjadi sangat luas dan menjadikannya baik sebagai

adsorben [11].

Asap cair yang dihasilkan dari tempurung kelapa akan mengandung berbagai

macam senyawa. Senyawa yang sangat berperan sebagai antimikroba adalah

senyawa fenol dan asam asetat, dan peranannya semakin meningkat apabila kedua

senyawa tersebut ada bersama-sama [12].Zeolit bersifat hidrofilik [13].Senyawa asap

cair yang mengandung asam asetat dan fenol larut pada air, sehingga diharapkan

zeolit menyerap senyawa tersebut. Namun disisi lain, zeolit juga mampu menyerap

tar dan benzopiren [5] yang rencananya akan dihilangkan. Setelah dilakukan adsorpsi

tahap selanjutnya adalah mengeluarkan senyawa aktif asap cair secara desorpsi pada

suhu 110 0C. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan adsorpsi diikuti

dengan desorpsi menggunakan adsorben zeolit, diharapkan output dari metode ini

diperoleh asap cair yang memiliki kadar asam asetat serta fenol yang tinggi.

Kualitas asap cair juga ditentukan oleh kemurnian dari senyawa-senyawa yang

terkandung didalamnya. Asap cair mengandung kelompok senyawa asam dan

turunannya, alkohol, aldehid, hidrokarbon, keton, fenol dan piridin [14].

Senyawa-senyawa ini tidak sepenuhnya sesuai dengan penggunaan asap cair sebagai zat

antimikroba, antioksidan, bioinsektisida dan penggunaan lainnya. Oleh karena itu,

proses pemurnian perlu dilakukan untuk memisahkan senyawa-senyawa tersebut

sehingga didapatkan komponen asap cair yang diinginkan.

Penelitian ini penting dilakukan agar diketahui karakteristikasap cair pada

variasi massazeolit serta variasi jenis zeolit, untuk mengetahui kualitas asap cair hasil

pemurnian dengan zeolit.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Asap cair memiliki banyak kegunaan yang didasarkan pada kualitas asap cair itu

sendiri. Metode adsorpsi dan desorpsi dengan zeolit diharapkan mampu menaikkan

kualitas asap cair. Untuk itu, pada penelitian ini akan dikaji bagaimana pengaruh

adsorpsi dan desorpsi zeolit alam serta zeolit aktivasi terhadap karakteristik asap cair

dengan variasi massazeolit.

(3)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis karakteristik asap cair hasil

adsorpsi dan desorpsi menggunakan adsoben zeolit alam dan zeolit aktivasi dengan

berbagai variasi massa zeolit.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi karakteristik asap

cair hasil adsorpsi dan desorpsi dengan menggunakan zeolit alam dan zeolit aktivasi

serta sesuai mutu untuk produk pengawetan pangan.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia USU. Penelitian dilakukan menggunakan proses Adsorpsi dan

desorpsi dengan alat utama kolom batch dan hot plate. Peralatan utama yang digunakan untuk mengidentifikasi komponen kimia dari asap cair yang diperoleh

adalah Gas Chromatoghrapy serta UV-VIS di Laboratorium Farmasi USU.

Variabel yang Digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel tetap:

a. Bahan baku yang digunakan adalah asap cair tempurung kelapa hasil

pirolisis pada suhu 400 oC yang diperoleh dari CV. Teknologi Tepat Guna,

Medan

b. Umpan asap cair yang digunakan 50 gram

c. Suhu aktivasi zeolit 400 oC.

2.Variabel berubah:

a. Adsorben yang digunakan: zeolit alam dan zeolit aktivasi

b. Massa zeolit20 %; 60 %; 100 %; 140 %; dan 180 % dari massa umpan

asap cair (w/w)

Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini untuk bahan baku, fraksi adsorpsi,

dan fraksi desorpsi adalah:

a. Kadar asam

b. Total fenol

c. pH

d. Densitas

Referensi

Dokumen terkait

1) Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan teori auditing dan aspek akuntansi keperilakuan serta tambahan bukti empiris pada literatur akuntansi

Menyatakan jika proyek yang akan dilakukan merupakan proyek investasi yang berorientasi laba, maka studi kelayakan proyek yang dimaksud adalah studi atau

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

Pada penelitian yang dilakukan oleh Viviliana Siang yang melakukan penelitian tentang perancangan sistem informasi pemasaran produk pempek Nony 168 Palembang,

Analisis (roots) yang dapat ditangkap dari teks berita tersebut yaitu pemerintah mengambil kebujakan yang salah yaitu melakukan barter petugas DKP yang ditahan Polisi

The last part of this chapter, which also closes this study, contains some hints or suggestions from the writer, which may be useful for the teachers and the

Kemudian secara spesifik yaitu sebuah kata, frase atau yang ditandai dengan tagar (#) yang dilepaskan dengan kecepatan lebih tinggi serta unggul dalam jumlah

Terkait dengan partai politik, dalam kegiatan tarbiyah, diberikan materi saluran politik yang bertujuan agar peserta tarbiyah dapat mengetahui hak-hak sosialnya