A. Umum
Dijelaskan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran. Selanjutnya dijabarkan dalam PP No. 60 Tahun 1999 Pasal 1 bahwa pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Bila mengacu kepada Bab II Pasal 2 PP No. 60/1999, terdapat dua tujuan utama Pendidikan Tinggi, yaitu ;
a. menyiapkan peserta didik menjadi anggota
I
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, b. mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Agar tujuan tersebut di atas dapat dicapai, maka penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Tinggi perlu berpedoman pada tujuan pendidikan nasional, yaitu ;
a. kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan, b. kepentingan masyarakat,
c. memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
menghasilkan manfaat yang meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Program Pascasarjana merupakan salah satu jenjang Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik, dalam bentuk pendidikan program Magister dan pendidikan program Doktor. Tujuan mendasar penyelenggaraan pendidikan program Pascasarjana di Universitas Sriwijaya adalah untuk mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam keilmuan dan pembangunan.
melalui penemuan atau pemikiran yang dibahas dalam tulisan itu.
Secara umum tesis dan disertasi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Disusun menurut format tesis dan disertasi yang ditetapkan,
2. Menunjukkan kesahihan metodologi, ketajaman penalaran, dan kedalaman penguasaan teori,
3. Menunjukkan sistematika pemikiran, kecermatan, perumusan masalah, batasan penelitian, dan kesimpulan, dan
4. Merumuskan hal-hal baru dalam penelitian, terutama untuk disertasi.
Sebagai karya ilmiah, isi dan cara penulisan Tesis dan Disertasi dapat bervariasi, namun demikian tetap dipandang perlu adanya suatu pedoman umum. Buku pedoman penulisan Tesis dan Disertasi ini bertujuan memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam menulis Tesis dan Disertasi, sehingga tercapai keseragaman format Tesis dan Disertasi serta memudahkan mahasiswa dalam menyusun rencana penelitiannya.
Buku Pedoman Penulisan Tesis ini, untuk seterusnya disebut buku pedoman sebagai revisi dari buku pedoman 2009, disusun dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa S2 dan menulis Tesis dan Disertasi. Buku pedoman ini hanya mengatur cara dan format penulisan Tesis dan Disertasi yang berlaku di Program Pascasarjana (PPs) Unsri.
Buku Pedoman ini tidak mengatur jumlah halaman, namun sangat dianjurkan agar penulisan tesis dan disertasi tetap berpijak pada prinsip efektivitas dan efisiensi, fokus pada pokok bahasan atau aspek yang diteliti, analisis yang tajam, serta komprehensif. Penulisan Tesis dan Disertasi oleh seluruh mahasiswa PPs Unsri harus mengacu pada semua ketentuan dan format yang dijelaskan dalam Buku Pedoman ini.
A. Penampilan
Tesis dan Disertasi harus ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik baik dan benar, kecuali untuk Program
Double Degree, Tesis dan Disertasi harus ditulis dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar. Tesis harus diketik rapi, rata kanan, dan bebas dari coretan, kotoran tinta, sobekan, tempelan dan lain sebagainya. Tesis dalam keadaan tercoret, kotor oleh tinta, ada sobek dan tempelan, tidak akan diterima.
B. Bahan yang Digunakan
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan berat 80 g m-1,
2. Sampul (kulit luar) Tesis dan Disertasi setelah diujikan (final) berupa hard cover dari bahan karton
buffalo warna biru tua (biru donker) untuk Tesis dan
II
hard cover dari bahan karton buffalo warna hitam untuk Disertasi,
3. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna biru muda berlambang logo Unsri,dan
4. Naskah asli Tesis dan Disertasi dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy pada kertas HVS berukuran dan berat yang sama.
C. Pengetikan
Pengetikan naskah Tesis dan Disertasi dilakukan dengan komputer dengan pengaturan lay-out sebagai berikut :
1. Sembir (marjin) atas : 3 cm dari tepi kertas, 2. Sembir (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas, 3. Sembir (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas, dan 4. Sembir (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas.
Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran sebagai berikut :
1. Judul bab diketik dengan Huruf Kapital ukuran 14 dan cetak tebal,
diketik dengan huruf kapital hanya pada awal kata (kecuali kata tugas seperti: dan, untuk, terhadap dll. diketik dengan huruf kecil),
3. Isi Tesis dan disertasi diketik dengan ukuran huruf 12, dan
4. Dokumen harus dicetak satu sisi dengan tinta hitam dan direkomendasikan untuk menggunakan Laser printer atau menggunakan printer tinta (ink jet) yang baik (bukan dot matrix).
Untuk catatan kaki (bila ada) ukuran huruf yang digunakan adalah ukuran ’10’ termasuk penulisan ”Superscripts” dan ”Subscripts”. Simbol-simbol yang dipergunakan dalam perhitungan matematis, notasi dan perhitungan lainnya harus tercetak dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut harus diletakkan di halaman berikutnya.
D. Spasi
Secara umum spasi yang digunakan adalah spasi satu setengah. Spasi SATU (single spacing) digunakan pada sampul (cover), halaman pengesahan, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul tabel, judul gambar, daftar pustaka dan catatan kaki (foot note). Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Jarak antar baris adalah spasi 1,5,
2. Judul tabel, keterangan tabel, judul gambar, keterangan gambar, daftar pustaka yang melebihi satu baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi), 3. Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik
koma
4. diketik satu ketukan setelah tanda-tanda tersebut, 5. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan
kanan (justified) kecuali judul bab diketik dengan
alignment tengah, sedangkan judul tabel dan judul
6. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan judul bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah spasi satu,
7. Jarak antara Judul bab dengan judul sub bab atau antara judul bab dengan teks pertama isi naskah adalah spasi empat,
8. Jarak antara judul sub bab dengan baris pertama teks isi naskah adalah spasi dua,
9. Kalimat pertama pada setiap alenia ditulis dengan menjorok ke dalam (indent) sejauh 1,0 cm,
10. Jarak antara baris akhir teks ini dengan judul sub berikutnya adalah spasi empat,
11. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah spsi tiga,
12. Petunjuk bab dan judul bab selalu diketik pada halaman baru, dan
13. Semua isi Tesis dan Disertasi dicetak dengan warna huruf hitam.
E. Penomoran Bab dan Subbab
2. Penomoran subbab menggunakan Huruf Besar diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya A, B, C,
D.... dst),
3. Penomoran sub-subbab menggunakan Angka Arab diketik di tengah halaman (misalnya 1, 2, 3, 4.... dst), dan
BAB I PENDAHULUAN A
.
Latar Belakang
B .
Tujuan
Dst.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A
.
Gambaran Umum Kejahatan di Kota Palembang
... ... dst.
1. Kenakalan Remaja
... ... dst.
Seluruh halaman pada Tesis dan Disertasi harus diberi nomor halaman kecuali halaman judul luar, halaman depan, halaman persembahan atau quotation (jika ada), lembar persetujuan Tesis dan Disertasi, dan lembar pengesahan Tesis dan Disertasi. Nomor halaman Huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst) digunakan di halaman-halaman pembuka, yaitu: abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar grafik, dan daftar lampiran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penomoran pada bagian awal Tesis dan Disertasi, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst),
2. Halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/Promotor tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman (nomor halaman ini tidak diketik),
4. Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan Bab Terakhir (SIMPULAN DAN SARAN) termasuk DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIAN menggunakan angka Arab (1, 2, dst.) sampai akhir Tesis dan Disertasi. Nomor halaman pada bab baru diletakkan di tengah pada bagian bawah dengan jarak 2,5 cm dari sisi bawah kertas. Nomor halaman selanjutnya diletakkan pada sudut kanan dengan 2,5 cm dari sisi atas kertas dan angka terakhir nomor haIaman lurus dengan marjin kanan teks,
5. Tiap tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dari awal sampai akhir dengan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya), tidak untuk masing-masing bab.
G. Angka
Penulisan angka dalam Tesis dan Disertasi harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
bilangan pecahan, dan lain-Iainnya. Penulisan angka menggunakan angka Arab kecuali ditentukan lain, 2. Tanda desimal dinyatakan dengan koma (contoh: dua
setengah = 2,50),
3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya lima perusahaan), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 20 petani contoh),
4. Besaran bilangan tak tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara umum ditulis dengan kata-kata (contoh: sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter),
5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka tersebut misalnya 1.600.000 menjadi 1,6 juta atau tambahan kata-kata lainnya seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran,
6. Kata bilangan yang mendapat akhiran -an ditulis seperti di bawah ini:
Tahun 50-an atau Tahun lima puluhan
Lima uang 1000-an
atau Lima uang seribuan
7. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut:
Pendidikan Perpajakan Angkatan IV dimulai tanggal 1 Juni 1998
Pendidikan Perpajakan Angkatan Ke-4 dimulai tanggal 1 Juni 1998
Pendidikan Perpajakan Angkatan Keempat dimulai tanggal 1 Juni 1998
8. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat memerlukan bilangan atau angka, tulis bilangan tersebut dengan kata-kata, atau ubah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.
H. Tanda Baca
I. Simbol
Simbol adalah sesuatu yang merepresentasikan ide atau suatu entitas fisik. Tujuan penggunaan simbol pada dasarnya adalah untuk komunikasi. Penulisan simbol dalam Tesis dan Disertasi harus mengacu pada aturan yang baku, seperti:
1. Sebagai petunjuk umum, pilihlah simbol yang sudah lazim digunakan pada bidang anda,
2. Untuk simbol ilmiah mengacu pada simbol ilmiah yang berlaku, misalnya simbol matematika, kimia, fisika, biologi, ekonomi, hukum sosiologi, lingkungan dsb.,
3. Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya berdasarkan abjad Yunani, misalnya α, µ, β, γ, η, π, dsb., dan
J. Satuan
Beberapa aturan mengenai bilangan dan satuan adalah sebagai berikut:
1. Untuk ilmu eksakta, penulisan satuan ukuran menggunakan sistem IU (International Unit System), 2. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada
permulaan kalimat, misalnya 10 g bahan,
3. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telor 50,5 g,
4. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kg, cal. Singkatan satuan ukuran, takaran, satuan mata uang dan lambang unsur kimia tidak diberi tanda titik, misalnya: kg (kilogram), cm (sentimeter), l (liter), ha (hektar), Rp (rupiah), Ca (kalsium), Cl (klorida), Zn (seng).
K. Persamaan
dan sejajar dengan penulisan rumus atau persamaan tersebut. Contoh:
Y = a + bx ...(1)
R1 = Rf + (Rm - Rf) ß1 ...(2)
L. Penggandaan
Tesis harus diperiksa dan disetujui dahulu oleh Pembimbing, Ketua Program Studi, dan Asisten Direktur I sebelum dijilid. Seluruh lembaran persetujuan Tesis HARUS dibubuhi tandatangan ASLI dari Pembimbing, Ketua Program Studi, dan Direktur Program Pascasarjana Unsri.
Buku panduan untuk penulisan tesis terbagi menjadi
4 Halaman Persetujuan Komisi Penguji 5 Halaman Pernyataan Orisinalitas 6 Halaman Persembahan (jika ada) 7 Abstrak (Bahasa Inggris) 15 Daftar Singkatan dan Istilah
Tabel 1. (Lanjutan) 2 BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang B Rumusan Masalah C Tujuan Penelitian D Manfaat Penelitian E Hipotesis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu B. Bahan dan Alat C. Metode Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan B Saran
3 BAGIAN AKHIR
A. Halaman Sampul Depan
Sampul tesis berwarna BIRU TUA. Judul Tesis dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk kerucut terbalik dengan menggunakan huruf Kapital (kecuali untuk nama tanaman/hewan/bakteri/ jamur dalam bahasa latin dicetak miring) berukuran lebih besar menyerasikan antara 16-18. Sub judul (bila ada) dibuat di dalam tanda kurung dengan ukuran huruf lebih kecil daripada ukuran huruf pada judul utama. Contoh Halaman Sampul Depan Tesis dapat dilihat pada Gambar 1.
Aspek tipografi untuk Halaman Sampul Depan Tesis harus mengikuti ketentuan seperti tertera dalam Tabel 2.
Tabel 2. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Sampul Depan Tesis dan Disertasi
Judul Tesis : Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 16-18 (menyesuaikan)
Cetak tebal (bold), letak di tengah halaman
Tabel 2. (Lanjutan)
Kata "TESIS" : Sama dengan Judul Kalimat di bawah Kata "Oleh" : Times New Roman
Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
Bulan dan Tahun : Times New Roman Huruf Besar
Gambar 1. Contoh Halaman Sampul Depan Tesis dan Disertasi.
Pada punggung Sampul Depan Tesis ditulis “Nama, NIM, Judul Utama, Nama Program Studi dan Tahun Terbit dengan ukuran huruf 12 atau menyesuaikan dengan ketebalan Tesis seperti contoh pada Gambar 2.
ANDI DARUSSALAM
B. Halaman Sampul Dalam
informasi pada Halaman Sampul Depan dicetak dengan TINTA EMAS.
C. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat Judul Halaman, Judul Tesis, Nama dan NIM Mahasiswa, Nama Program Studi, Nama Bidang Kajian Utama, Tanda Tangan Pengesahan oleh Pembimbing, Ketua Program Studi dan Direktur PPs Unsri, serta Tanggal Lulus. Aspek tipografi untuk Halaman Pengesahan harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 3 dan Contoh Halaman Pengesahan Tesis dapat dilihat pada
Gambar 3.
Tabel 3. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Pengesahan Tesis dan Disertasi
Judul Halaman "HALAMAN
PENGESAHAN"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Tabel 3. (Lanjutan) NIM dan Nomor NIM
: Times New Roman Huruf Besar Ukuran huruf 12, cetak tebal
(bold)
Nama Program Studi : Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
Huruf Besar pada awal kata Kata "Menyetujui: " : Times New Roman, ukuran huruf
12, cetak tebal (bold)
Diletakkan di tengah halaman Nama-Nama dituliskan jabatan pembimbing (i.e Pembimbing I, Pembimbing II, Pembimbing, dst.)
Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
Tabel 3. (Lanjutan)
Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi
Dibawah nama Ketua Progam Studi dituliskan NIP
Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
Nama Pembimbing Ketua
Program Studi di sebelah kiri, di bawah Nama Pembimbing I
Nama Direktur PPs Unsri
: Diawali dengan Kalimat "Direktur Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya"
Sediakan ruang untuk tandatangan
Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi
Dibawah nama Direktur dituliskan NIP
Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
: Tanggal lulus yang
dicantumkan adalah tanggal yudisium PPs Unsri
Ukuran huruf dan angka 14, cetak tebal (bold)
Gambar 3. Contoh Halaman Pengesahan Tesis dan Disertasi.
Halaman Persetujuan Komisi Penguji ini hanya pada tesis yang sudah diujikan, memuat tentang surat Komisi Penguji yang terdiri dari Ketua Penguji, Sekretaris, dan Anggota Penguji. Halaman ini HARUS dilengkapi dengan tanda tangan Komisi Penguji, Ketua Program Studi, dan Direktur PPs Unsri. pengesahan oleh Dekan dan nama-nama Tim Penguji. Aspek tipografi untuk Halaman Persetujuan Komisi Penguji harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 4. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel 4. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Persetujuan Komisi Penguji
Judul Halaman " HALAMAN
PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Tabel 4. (Lanjutan) Tempat, bulan dan tahun
: Tuliskan "Palembang, (Nama Bulan) (Tahun)" saat Tesis tersebut disetujui. Letaknya di sebelah kanan setelah nama-nama komisi penguji
Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)
Nama Ketua
Program Studi
: Diawali dengan Kata "Program Studi" dan di bawahnya dituliskan (Nama Program Studi)
Nama Ketua program studi ditulis lengkap dengan gelar akademik yang resmi dan di bawahnya dituliskan NIP
Sediakan ruang untuk tandatangan Times New Roman, ukuran huruf
12, cetak tebal (bold) Nama Direktur PPs
Unsri
: Diawali dengan Kata "Mengetahui, "diikuti oleh Kalimat "Direktur Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya"
Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi dan di bawahnya dituliskan NIP
Sediakan ruang untuk tandatangan Times New Roman, ukuran huruf
12, cetak tebal (bold)
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI
1. Ketua : Prof. Dr. Ir. Dorojatun, M.Sc. ( )
2. Sekretaris :
Dr. Ir. Mukarti, M.Sc. ( )
3. Anggota : Prof. Dr. Bernadette Robiani, M.Sc. ( )
4. Anggota :
Dr. Azwardi, M.Si. ( )
5. Anggota :
Isnurhadi, M.B.A., Ph.D. ( )
Mengetahui, Palembang, Agustus 2011
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya Ketua Program StudiAgribisnis
Prof. Dr. dr. H.M.T. Kamaluddin, M.Sc., SpFK Prof. Dr. Ir. Andi Mulyana, M.Sc.
NIP. 19... NIP. 19...
E. Halaman Pernyataan
Halaman Pernyataan ini memuat pernyataan tertulis dari penulis bahwa tesis yang disusun adalah hasil karya bukan plagiat dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Aspek tipografi untuk Halaman Pernyataan harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 5. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji dapat dilihat pada
Gambar 5.
Tabel 5. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Pernyataan
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi dan Penutup : Tempat (Palembang), diikuti bulan dan tahun
Nama dan NIM mahasiswa
Sediakan ruang untuk tandatangan dan materai Rp.
6.000,- Times New Roman, ukuran huruf 12, dan cetak tebal Nomor Halaman Romawi Kecil, diletakkan di
F. Halaman Persembahan
Mahasiswa diperbolehkan untuk memberikan pernyataan persembahan pada halaman ini. Halaman persembahan bukanlah keharusan. Akan tetapi bila ada, tidak boleh melebihi 1 halaman. Format halaman disesuaikan dengan persetujuan dosen pembimbing dan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak melebihi satu lembar. Nomor Halaman (Romawi Kecil), diletakkan di tengah sisi bawah halaman.
G. Halaman Abstract(Dalam Bahasa Inggris)
Abstract harus ditulis dalam satu paragraf
menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar.
Abstract ini berisi tujuan, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan dan saran, dimuat dalam satu paragraf (200-300 kata) dengan jarak baris 1 spasi, maksimum 1 (satu) lembar. Bagian akhir Abstract ini dilengkapi dengan kata kunci (keywords) sebanyak maksimum 5 (lima) kata.
Tabel 6. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Abstract
Judul Halaman "ABSTRACT"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi : Times New Roman, ukuran huruf 12
Jarak spasi 1 Kata Kunci : Maksimum 5 kata
Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak miring
Gambar 6. Contoh Abstract.
Sumber :
a. Kemp, R. and P. Martens. 2007. Sustainable development: how to manage something that is subjective and never can be achieved? Sustainability: Science, Practice, & Policy 3: 5 - 14.).
H. Halaman Abstrak (Dalam Bahasa Indonesia)
Abstrak harus ditulis dalam satu paragraf menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Abstrak ini berisi tujuan, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan dan saran, dimuat dalam satu paragraf (200-300 kata) dengan jarak baris 1 spasi, maksimum 1 (satu) lembar. Bagian akhir Abstrak ini dilengkapi dengan kata kunci (keywords) sebanyak maksimum 5 (lima) kata.
Halaman ini dibuat sebagai halaman baru. Aspek tipografi untuk Halaman Abstrak harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 7. Contoh Halaman Abstrak dapat dilihat pada Gambar 7.
Tabel 7. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Abstrak
Judul Halaman "ABSTRAK"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi : Times New Roman, ukuran huruf 12
Jarak spasi 1 Kata Kunci : Maksimum 5 kata
Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak miring
Nomor
Gambar 7. Contoh Abstrak.
Sumber :
Utomo, S.D., M. I. Surya, Ansori, H. M. Akin dan T. R. Basoeki. 2005. Pemanfaatan subspesies hypogaea dalam perakitan varietas unggulan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berbiji besar dan berpolong banyak di Indonesia. J. Ilmu Pertanian 12(2): 84 - 93.).
I. Halaman Kata Pengantar
Selain itu halaman ini juga dimanfaaatkan untuk menyampaikan ucapan ucapan terima kasih kepada individu atau lembaga yang dianggap penulis memiliki peran dalam proses belajar, penelitian, dan penyusunan Tesis. Kata Pengantar ditulis sedemikian rupa sehingga tidak melebihi 1 halaman. Aspek tipografi untuk Halaman Kata Pengantar harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 8. Contoh Halaman Kata Pengantar dapat dilihat pada Gambar 8.
Tabel 8. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Kata Pengantar
Judul Halaman "KATA PENGANTAR"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi : Times New Roman, ukuran huruf 12
Jarak spasi 2
J. Halaman Riwayat Hidup
Riwayat hidup merupakan bagian yang tidak harus ada dalam sebuah tesis. Bila mahasiswa ingin mencantumkannya, maka riwayat hidup harus dimuat dalam bentuk narasi dan bukan dalam bentuk daftar/tabel, dan tidak melebihi 1 halaman. Aspek tipografi untuk Halaman Riwayat Hidup harus mengikuti ketentuan seperti dalam
Tabel 9. Contoh Halaman Riwayat Hidup dapat dilihat pada Gambar 9.
Tabel 9. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Riwayat Hidup
Judul Halaman "RIWAYAT HIDUP"
: Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi : Times New Roman, ukuran huruf 12
Jarak spasi 2
Gambar 9. Contoh Halaman Riwayat hidup.
Sumber:
K. Halaman Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian dalam tesis (Nomor Bab, Nomor Sub-bab, Judul Bab dan Judul Sub-bab) secara lengkap persis sama dengan yang tertulis pada isi tesis, dengan nomor halaman di mana bagian tersebut dimuat.
Aspek tipografi untuk Halaman Daftar Isi harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 10. Contoh Halaman Daftar Isi dapat dilihat pada Gambar 10.
Tabel 10. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Daftar Isi
Judul Halaman
"DAFTAR ISI" : Times New Roman Kapital (Huruf Besar)
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
Isi : Judul Bab ditulis dengan huruf besar. Hanya huruf pertama setiap kata pada Judul Sub- bab dan seterusnya ditulis dengan huruf besar. Kata depan dan kata sambung (mis. dan di, pada, atau, terhadap, dll) ditulis dengan huruf kecil. Judul Bab, Sub-bab dan seterusnya tidak diakhiri dengan titik
Halaman Bab/Sub-bab diletakkan di sisi kiri, di ujung Judul-judul Bab/Sub-bab masing-masing
Jarak spasi 2 kecuali jika Judul Bab/Sub-bab melebih 1 baris dibuat spasi 1
Times New Roman, ukuran huruf 12
L. Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran
Gambar 11. Contoh Daftar Tabel.
Gambar 12. Contoh Daftar Gambar.
M. Halaman Istilah, Singkatan dan Lambang
Daftar Istilah, Singkatan dan Lambang adalah bagian tesis yang memuat istilah, singkatan, dan lambang yang dipergunakan/tercantum dalam tesis. Daftar ini bukan merupakan keharusan pada setiap tesis. Walaupun demikian, sangat dianjurkan bagi bidang-bidang ilmu yang dalam penulisan tesisnya banyak menggunakan istilah, singkatan dan lambang. Urutan penyusunannya dibuat menurut urutan abjad, dimulai dengan yang diawali huruf A. Aspek tipografi untuk Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 12. Contoh Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran dapat dilihat berturut-turut pada Gambar 14.
Tabel 12. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka
Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman
Cetak tebal (bold)
A. Umum
Secara umum inti sebuah tesis terbagi dalam beberapa bab, meliputi BAB I PENDAHULUAN, BAB II TINJAUAN PUSTAKA, BAB III METODE, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Apabila diperlukan, hasil dan pembahasan dapat dipisahkan menjadi BAB IV dan BAB V, sehingga Kesimpulan dan Saran menjadi BAB VI. Sementara itu, tambahan lain seperti Latar Belakang, Tujuan, Hipotesis, Kerangka Pemikiran, Manfaat, Permasalahan, Ruang Lingkup dan Perumusan Masalah dan lain-lain apabila ada, ditempatkan sebagai sub-bab dari BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan singkat masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 13.
V
Tabel 13. Penjelasan komponen inti tesis dan disertasi
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian.
A. Latar Belakang
Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Oleh karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:
1. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoritis atau diangkat dari masalah praktis, 2. Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan
permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada dengan kenyataan),
3. Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaIahkan), 4. Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah, dan 5. Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk
didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaIah, isu/tema sentral atau fokus penelitian.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah, memuat penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar belakang masalah sehingga masalah ini dianggap menarik, dan penting untuk diteliti. Merumuskan masalah penelitian perlu memperhatikan:
1. Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti,
2. Relevan dengan waktu,
3. Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis, 4. Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge), dan 5. Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang
mengandung masalah penelitian. C. Tujuan Penelitian
Tabel 13. (lanjutan)
D. Manfaat Penelitian
Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari: 1. Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis
apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti bagi pengembangan ilmu dan teknologi, dan
2. Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian bagi bangsa dan negara/perusahaan/ penentu kebijakan atau masyarakat pada umumnya.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan sebaliknya pengamatan dengan teori. Hipotesis merupakan jawaban (simpulan probabilistik) sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Hipotesis harus dibuat karena alasan sebagai berikut:
1. Hipotesis yang mempunyai dasar kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian dibidang itu, dan
2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data. Hipotesis dapat menunjukkan kepada peneliti prosedur apa yang harus diikuti dan jenis data apa yang harus dikumpulkan. Dengan demikian, dapat dicegah terbuang sia-sianya waktu dan jerih payah peneliti.
Tabel 13. (lanjutan)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka menguraikan tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan yag berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Pada hakikatnya, hasil penelitian seorang peneliti bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa S2 harus
mampu mengelaborasi hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran perkembangan pengetahuan yang mendasari penulisan tesis. Melalui elaborasi dalam Tinjauan Pustaka ini mahasiswa S2
harus mampu menunjukkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari atau terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Leedy (1997) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka mempunyai kegunaan untuk:
1. Mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) dilakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya,
2. Membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi TETAPI BUKAN menguraikan metoda dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim maupun yang akan digunakan
3. Mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya,
Tabel 13. (lanjutan)
4. Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -karya tulisnya lain yang mungkin terkait),
5. Memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) dilakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada,
6. Mengungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya,
7. Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya), dan 8. Mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih
karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan sistematika langkah intelektual dalam melaksanakan penelitian. Sistematika tersebut berisi tentang rancang bangun, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen dan cara pengumpulan data serta analisis data. Oleh karena itu, bab ini harus menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.
finansial, maka hal tersebut tidak selalu dapat diterapkan. Ada 4 Metodologi Penelitian yang dapat diterapkan, yaitu :
1. Kualitatif, 2. Kuantitatif,
3. Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif, dan
4. Berorientasi kritik dan aksi (Critical and action oriented). A. Tempat dan Waktu
Tabel 13. (lanjutan)
B. Bahan dan Alat
Mengemukakan dengan tepat, rinci dan jelas tentang bahan dan alat yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian.
C. Metode Penelitian
Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan:
1. Menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi perlakuan dan operasionalisasi variabel, dan
2. Menguraikan strategi penelitian atau masing-masing bagian penelitian, termasuk didalamnya populasi, metode penarikan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis serta model penelitian yang akan digunakan.
D. Peubah Penelitian
Peubah Penelitian adalah pembatasan tentang parameter yang akan diukur, cara pengukuran, skala pengukuran. Semua itu harus dijelaskan secara rinci. Peubah diukur dan dikumpulkan sedemikian rupa dengan teknik yang baku dan standar, menggunakan piranti pengumpulan data yang disesuaikan dengan rancang bangun dan variabel penelitian. Piranti dapat berupa kuesioner, wawancara, form observasi, dokumen, dan pengukuran langsung.
E. Pengolahan dan Analisis Data
Tabel 13. (lanjutan)
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto atau bentuk penyajian data yang lain. Tata cara penyajian tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus sesuai dengan ketentuan penulisan yang akan dijelaskan pada bagian lain.
Bagian ini memuat analisis hasil penelitian berupa adanya temuan yang menjadi isu strategis. Isu strategis ini diperoleh melalui logika, peraturan, kebijakan, pedoman, yang ditunjang oleh teori. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir yang menunjukkan hasilnya, sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran (jika diperlukan). Di dalam analisis hasil penelitian, peneliti harus memaknakan dan menjelaskan hasil dan isu strategis yang didapat dari penelitiannya.
Hasil yang dijabarkan harus diikuti oleh pembahasan. Bagian ini merupakan bagian terpenting pada tesis dan bukan pengulangan hasil dan analisis data. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut:
1. Penalaran hasil penelitian dengan memakai teori yang sudah ditulis pada Bab Tinjauan Pustaka, sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang diajukan,
2. Membandingkan temuan penelitian dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis dan konsekuen serta pengembangannya di masa yang akan datang, dan
Tabel 13. (lanjutan)
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Kesimpulan menyatakan temuan-temuan penting berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Meskipun Kesimpulan diletakkan di bagian akhir tesis tetapi kesimpulan juga merupakan bagian penting dari sebuah tesis. Tujuan utama menyajikan kesimpuan adalah untuk menegaskan/menyatakan/mendeklarasikan temuan (outcomes) penting penelitian tetapi harus disajikan dalam format yang singkat, informatif, dan meyakinkan. Perlu diingat bahwa kesimpulan BUKAN pengulangan pembahasan.
B. Saran
Saran dibuat atas dasar kesimpulan hasil penelitian sebagai implikasi/tindak lanjut terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Saran juga dapat ditujukan pada peneliti berikutnya bila ditemukan adanya keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Cara penulisan lihat pedoman penulisan atau disesuaikan di PRODI masing-masing. Namun secara umum terdapat beberapa cara penulisan Daftar Pustaka, seperti dijelaskan pada bagian khusus buku pedoman ini
LAMPIRAN
B. Pembuatan Rujukan
Studi literatur yang relevan dengan topik penelitian adalah bagian penting dalam proses penulisan Tesis dan Disertasi. Hasil penelitian, ide, atau pendapat orang lain tersebut ditulis sebagai sebuah kutipan atau rujukan. Terdapat dua cara untuk menulis kutipan, yaitu:
1. Kutipan tidak langsung, yaitu ide atau konsep orang lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis atau peneliti sendiri, dan
2. Kutipan langsung, yaitu ide atau konsep orang lain yang disalin sesuai dengan aslinya.
Ada beberapa cara penulisan rujukan untuk kedua jenis kutipan tersebut. Walaupun demikian, dalam rangka keseragaman, cara penulisan rujukan yang digunakan di PPs Unsri adalah menuliskan nama akhir penulis dan tahun terbit. Beberapa kaidah dan contoh adalah sebagai berikut:
1. Untuk penulisan di awal kalimat, tahun terbit ditulis dalam tanda kurung seperti berikut:
Menurut Nuryadi (1999) enzim dapat menguraikan berbagai senyawa organik.
dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma seperti berikut:
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat (Nuryadi, 1999).
2. Untuk rujukan yang dipublikasikan oleh lebih dari satu orang di awal kalimat, ditulis seperti berikut:
Menurut Asamara, Nuryadi, dan Arifin (1999) pembangunan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan dasar yang mendesak untuk dipenuhi.
Sementara itu, penulisan di akhir kalimat, nama penulis dan tahun terbit keduanya ditulis di dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma seperti berikut:
Kerawanan sosial akan menghambat pembangunan seluruh sektir yang berkaitan dengan infrastruktur yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi (Asmara, Nuryadi dan Arifin, 1999).
Untuk publikasi dalam bahasa Inggris kata “dan”
Butler and Day (2005) mengatakan bahwa enzim pengurai lignin juga akan menguraikan melanin jamur.
atau :
Penghambatan spora jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh difusi gas-gas beracun (Ko and Lockwood, 2007).
3. Untuk rujukan yang dipublikasikan oleh lebih dari tiga orang cukup ditulis nama akhir penulis pertama diikuti dengan kata “et al.” (dicetak miring dan ditambah "titik"). Penulisan diawal kalimat mengikuti cara sebagai berikut berikut:
Dijelaskan oleh Asmara et al. (1999) bahwa penyediaan fasilitas kesehatan merupakan prioritas dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.
Populasi nyamuk meningkat jika air di dalam parit tergenang (Asmara et al., 1999).
4. Untuk rujukan dari beberapa publikasi yang ditulis oleh orang yang sama pada tahun yang berbeda dan diletakkan di awal kalimat dapat dituliskan seperti berikut:
Asmara (1996 dan 1998) menyatakan bahwa kinerja para pegawai dapat ditingkatkan melalui pengawasan yang ketat.
Sementara itu, penulisan di akhir kalimat mengikuti kaidah sebagai berikut :
Peningkatan keterampilan para pegawai baik melalui pendidikan formal maupun informal sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja para pegawai sebuah perusahaan (Asmara, 1996 dan 1998).
Asmara (1996a dan 1996b) menyatakan bahwa pendapatan perusahaan akan meningkat jika kinerja para pegawainya baik.
ATAU
Mutasi pegawai merupakan salah satu mekanisme penyegaran (Asmara, 1996a dan 1996b).
5. Apabila dalam suatu kutipan terdapat lebih dari satu sumber pustaka dan diletakkan diawal kalimat, maka ditulis sebagai berikut:
Menurut Asmara (1996), Mahmud et al. (1997) dan Maimunah (2000) pendidikan usia dini diharapkan dapat mambantu pembentukan kecerdasan generasi muda
Sementara itu, penulisan di akhir kalimat mengikuti kaidah sebagai berikut :
lagu dalam Bahasa Inggris (Asmara, 1996; Mahmud, 1997; Maimunah, 2000).
Jika penulisnya adalah penulis asing yang diletakkan di awal kalimat, maka ditulis sebagai berikut:
Shetty et al. (2004), Subbarao et al. (2006), dan Subarno (2007) melaporkan bahwa krisis air bersih merupakan persoalan global yang mungkin akan dihadapi umat manusia di masa yang akan datang.
Jika penulisnya diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis sebagai berikut :
Krisis air bersih terjadi karena sebagian sumber air telah tercemar oleh berbagai senyawa polutan (Shetty et al., 2004; Subbarao et al., 2006; dan Subarno, 2007).
6. Apabila kutipan bersumber dari suatu lembaga sebagai penulis, maka ditulis sebagai berikut:
Jika diletakkan di awal kalimat :
Jika diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis seperti berikut :
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja pemerintah (Lembaga Survai Indonesia, 2011).
7. Apabila kutipan bersumber dari website, maka caranya sama dengan mengutip dari sumber cetak, yaitu mencantumkan nama penulis dan tahun terbit, misalnya:
Jika diletakkan di awal kalimat :
Dilaporkan oleh Asmara, Nuryadi, dan Arifin (1999) bahwa kemampuan serap siswa seklah dasar terhadap suatu pelajaran dipengaruhi juga oleh alat peraga yang digunakan oleh para guru. Jika diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis seperti berikut :
alat peraga yang digunakan oleh para guru (Asmara, Nuryadi dan Arifin, 1999).
8. Rujukan dapat juga berupa kutipan langsung. Penulisan kutipan langsung harus sama dengan aslinya, baik yang berkenan dengan susunan kata-katanya, ejaannya maupun tanda bacanya (baik kutipan bahasa Indonesia maupun bahasa asing).
Apabila rujukan merupakan kutipan langsung, maka bagian tersebut harus ditempatkan di antara dua tanda petikan (quotation mark). Untuk kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata dapat ditempatkan/diintegrasikan dalam paragraf biasa seperti berikut:
Menurut Subrata (1990) “integritas merupakan komponen yang penting”
ATAU
Dinyatakan bahwa “integritas merupakan komponen yang penting” (Subrata, 1990).
“Dijelaskan oleh Jones (1993) bahwa "Students often had difficulty usin APA style, esecially when it was the first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help".
ATAU :
Hasil studi Jones 1993 menunjukan hasil sebagai berikut : Students often had difficulty usin APA style, esecially when it was the first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help.
9. Pada beberapa program studi, terutama pada bidang Sosial, Hukum, dan Humaniora pembuatan Rujukan atau Pustaka dilakukan dengan membuat catatan kaki seperti dijelaskan di bawah ini.
Catatan kaki atau “foot notes” digunakan sebagai pengganti penulisan sumber rujukan yang bersifat non-ilmiah, seperti surat kabar, majalah populer, berita radio, TV dll. Cara pencantuman sumber referensi melalui fotetnote
ditulis secara lengkap apabila sumber referensi baru pertama kali disebut atau dicantumkan. Cara penulisannya: nama pengarang/penulis, tahun terbit, judul buku (dengan cetak miring atau huruf italic), edisi (bila ada), penerbit, kota penerbit, dan halaman yang diacu. Font: Times New Roman, size: 10, line spacing: single (1 spasi). Angka penulisan fotenote bersambung dari bab 1 hingga bab terakhir. Pada tubuh tulisan (text body) penulisannya dilakukan dengan menggunakan “nomor dan tanda kurung
superscript” seperti 1), 2) dst. Sementara itu, sumber rujukannya dibuat pada bagian bawah halaman dimana rujukan tersebut berada, diikuti dengan membuat garis mendatar sebagai pembatasnya seperti contoh berikut:
Para korban perlu mendapat santuan dari pihak pemerintah untuk meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung1).
(Baris terakhir halaman)
1 John Harding, 1982. Victims and Offenders: Needs and
Responsibilities, Bedford Square Press, NCVO, London, UK.
Hal.1.
2 Andrew, Karmen 1984. Crime Victim An Introduction to Victimology,
Books/Cole Publishing Company Monterey, California.
Sumber referensi dalam fotenote tidak ditulis lengkap apabila sudah pernah disebutkan secara lengkap. Penulisan selanjutnyadipersingkat dengan mempergunakan singkatan :
ibid., op. cit., dan loc. cit.
Ibid kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahuluinya dengan tidak disela oleh sumber lain.
Contoh pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit. adalah sebagai berikut :
... ...3).
... ...4).
... ...5).
... ...6).
... ...7).
... ...9).
(Baris terakhir halaman)
3) Andrew Karmen, Crime Victim An Introduction to Victimology,
Books/Cole Publishing Company Monterey, California, 1984, hal.9.
4) Ibid., hal. 27..
5) John Harding, Victims and and Offenders Needs and Responsibilities,
Bedford Square Press\NCVO, 1982, hal.16.
6) Emilio C. Viano, Victims and Society, Visage Press Inc.\Washington
D.C., 1976, hal. 626.
7) Andrew Karmen, op. cit.., hal. 186. 8) John Harding, loc.cit.
9) Andrew Karmen, loc. cit.
D. Penyajian dan Pembuatan Tabel
perlu dihindari karena akan mengganggu pembahasan. Pembuatan tabel mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
1. Pada prinsipnya, pembuatan tabel dan judul tabel dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah dibaca dan dipahami secara utuh, tanpa harus mencari tambahan informasi dari bagian lain. Untuk itu apabila diperlukan, keterangan simbol, singkatan dan satuan dapat diberikan di bawah tabel tersebut. Begitu pula dengan sumber data, untuk tabel yang memuat data sekunder,
2. Judul tabel diawali dengan kata “Tabel” dan diikuti dengan nomor tabel menggunakan Angka Arab dan nama tabel. Penulisan judul tabel, secara umum menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata (kecuali kata depan dan kata sambung seperti: dan, untuk, terhadap dll.). Sebagai contoh; Tabel 1. Hubungan Krisis Ekonomi dengan Perceraian
3. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak dua spasi dari garis atas tabel. Akhir judul tabel tidak diberi tanda titik,
Judul mulai dituliskan pada sisi kiri dan apabila judul tabel melebihi satu baris, maka penulisan baris kedua dst sejajar dengan huruf pertama "nama tabel",
5. Sangat dianjurkan bahwa suatu tabel hanya dimuat/disajikan pada satu halaman. Namun demikian, apabila tidak memungkinkan, dapat dibuat dalam beberapa halaman secara berurutan dengan menuliskan: Tabel 1. (Lanjutan) pada halaman lanjutannya,
6. Penyajian sebuah tabel dapat dibuat dalam posisi vertikal (portrait) atau horizontal (landscape) dan apabila diperlukan dapat dibuat dalam kertas dengan ukuran yang lebih besar, tetapi harus dapat dilipat sedemikian rupa sehingga sama dengan ukuran standar (A4),
7. Jarak antar baris dalam tabel satu spasi. Jarak antara tabel dengan keterangan tabel adalah satu spasi. Keterangan tabel ditulis dengan font berukuran 9. Tabel dibuat dengan sistem terbuka, tidak berbentuk sel-sel sebagai pertemuan antara baris dan kolom, 8. Tabel yang dikutip dari sumber lain dijelaskan
sumber beserta tahunnya dan tuliskan di bawah tabel itu sendiri dan
9. Secara umum contoh penyajian dan pembuatan tabel adalah sbb:
--- Perkara
Sumber : Laporan Tahunan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tahun 2000.
Keterangan : *Sisa perkara yang belum terselesaikan secara hukum di pengadilan
E. Penyajian dan Pembuatan Gambar, Grafik dan Foto
“legend”. Penyajian gambar mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
1. Gambar, grafik, bagan alir, atau foto harus dibuat dalam satu halaman yang sama. Disamping itu, apabila diperlukan, gambar, grafik, atau foto, masing-masing dapat disajikan secara bersama dalam satu halaman dan satu judul (Composite) dengan cara menuliskan “(a), (b), (c), (d), … dst” pada setiap gambar, grafik, atau fotonya,
2. Gambar diletakkan dengan jarak dua spasi dari kalimat terakhir di atasnya,
3. Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas kertas yang boleh di ketik. Gambar diletakkan di tengah (simetris) terhadap batas kertas yang boleh diketik,
4. Gambar dengan posisi potrait boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks. Garis batas atas gambar harus terletak dua spasi di bawah kalimat terakhir. Untuk posisi landscape, gambar sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk memudahkan pembacaan, 5. Judul gambar diawali dengan kata “Gambar” dan
secara umum menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata (kecuali kata depan dan kata sambung seperti: dan, untuk, terhadap dll.). Sebagai contoh; Gambar 1. Hubungan Krisis Ekonomi dengan Perceraian, 6. Judul dituliskan pada sisi kiri dan apabila judul
gambar melebihi satu baris, maka penulisan baris kedua dst sejajar dengan huruf pertama "nama gambar" dengan jarak satu spasi,
7. Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan tuliskan di bawah gambar itu sendiri,
8. Kalimat pertama setelah gambar berjarak dua spasi dari judul gambar, dan
Gambar 15. Contoh cara menyajikan bagan alir
Gambar 16. Contoh cara menyajikan grafik (Relationship between fixed P and available P in Ultisols (a), fresh-water lowland Inceptisols (b), and tidal-swamp Inceptisols (c). ■ = Al-P, ○ = Fe-P)
Sumber: Sabarudddin, Marsi and Desti (2011). Optimum Population Size of Indigenous P-solubilizing Bacteria to Correct P Availability in Acid Soils. J. of Tropical Soil. 16(1): 55-62.
Bagian akhir dari sebuah Tesiss dan disertasi adalah Daftar Pustaka dan Lampiran. Namun demikian Lampiran bisa saja tidak ada jika memang tidak diperlukan.
A. Daftar Pustaka
V
Daftar Pustaka merupakan bagian Tesis/Disertasi yang memuat semua sumber rujukan yang digunakan dan tercantum pada tubuh Tesis/Disertasi. Sumber rujukan yang dibaca tetapi tidak tercantum dan dikutip dalam penyusunan Tesis/Disertasi tidak perlu dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Pustaka haruslah selengkap mungkin sehingga dapat membantu pembaca mencari/menemukan/menelusuri sumber rujukan tersebut di perpustakaan. Secara umum unsur yang harus ada dalam penulisan Daftar Pustaka adalah:
1. Nama penulis dengan urutan nama akhir, singkatan (huruf awal) nama depan, dan singkatan (huruf awal) nama tengah, tanpa gelar akademik apapun,
2. Tahun penerbitan,
3. Judul, termasuk anak judul (sub-judul) yang dipisahkan dengan menggunakan tanda “ : ”,
4. Nama Penerbit,
dari jenis sumber rujukan (lihat masing-masing contoh).
Apabila penulis lebih dari satu, penulisan nama penulis kedua dan seterusnya dilakukan dengan singkatan (huruf awal) nama pertama, singkatan nama tengah, dan nama akhir ditulis lengkap. Semua nama penulis, tanpa kecuali harus dicantumkan dalam penulisan Daftar Pustaka.
Urutan penyajian sumber-sumber rujukan dalam Daftar Pustaka dilakukan sesuai urutan abjad (alphabetical
order), yaitu dimulai dengan sumber rujukan yang diawali
dengan huruf A,B,C dst. Apabila penulisan sebuah sumber rujukan memerlukan lebih dari satu baris, maka penulisan baris kedua dan selanjutnya dilakukan dengan jarak satu spasi dan mulai dituliskan dengan indent 1 cm dari sisi kiri. Secara umum contoh penulisan Daftar Pustaka untuk beberapa jenis sumber rujukan adalah sbb:
Mahendra, O.A.A. 1993. Undang-undang Kejaksaan RI: Menempatkan kedudukan dan peranan kejaksaan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, Indonesia.
Myers, R.H. 1989. Classical and modern regression with applications (2nd ed.). PWS-KENT Publishing Company, Boston, USA
2. Penulis dua atau Tiga :
Cone, J.D. and S.L. Foster. 1993. Diseertation and theses from start to finish. American Psychological Association. Washinton D.C., USA.
Fandeli, C., Kaharuddin dan Mukhlison. 2004. Perhutanan kota. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.
3. Penulis Lebih dari Tiga :
Barnes, B.V., D.R. Zak, S.R. Benton and S.H, Spurr. 1997. Forest ecology (4th ed.). John Wiley &Sons, Inc., USA.
4. Rujukan dari Buku yang berisi Kumpulan Artikel/Tulisan dengan Editor
Hallauer, A.R. 1987. Maize breeding. In W.R. Fehr (Ed.). Principles of cultivar development. Mcmillan Publishing Company, New York, USA, Vol. 2, p. 110-125.
Lande. M. dan E.O. Ibrahim. 1985. Penelitian padi lahan kering. Dalam Subandi, M. Syam dan D. Dirja (Ed.). Kapita Selekta Penelitian Tanaman Pangan Indonesia Tahun 1970-1980. Gramedia, Jakarta, Indonesia, hal. 12-50.
5. Rujukan dari Buku Terjemahan :
2. Rujukan dari Jurnal dan Majalah Ilmiah (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada). Nama Jurnal-Volume/Tahun-Nomor-halaman) seperti contoh berikut:
1. Jurnal :
Cotton, F.A. 1998. Kinetics of Gasification of Brown Coal. Journal of American Chemical Society54: 38-43.
Fowler, D.J. and C.H. Rorke. 1983. The risk measurement when shares are subject to infrequent trading. Journal of Financial Economics 3(12): 279-289.
Granados, D., S. Pandey and L. Ceballos. 1995. Registration of acid soil tolerant maize populations. Crops Science 35(2): 1236-1242.
Kadir, S., K. Sakurai, Y. Kang, M. Hirota and S.J. Priatna. 2002. Effects of heating and rewetting on properties of Ultisols from South Sumatra Province, Indonesia. Tropics 12:19-33.
2. Majalah :
Greenberg, G. 2001. As good as dead: Is there such thing as brain death? New Yorker, August 2001: 36-41.
3. Rujukan Prosiding, Risalah, Kumpulan Makalah Seminar (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judu:Anak Judul (bila ada)-Prosiding/Risalah, Nama Seminar-Lembaga Pelaksana Seminar-Tempat dan Tanggal, Bulan, tahun Pelaksanaan dan halaman) seperti contoh berikut:
1. Tanpa Editor :
Irmawati, Y. Kobayashi, K. Ono, Sabaruddin and H. Ehara. 2011. Comparison of young seedling growth under low nutrient concentration in culture solution among rice cultivars. Proceeding of Internationa Syposium on New Frontier of Sustainable Agriculture and Rural Development in East and Southeast Asia. University of Mie, Mie, Japan. March 24, 2011. p. 45-48.
Rhue, D.R. and C.O. Grogan. 1976. Screening corn for aluminium tolerance. Proceeding Of Workshop in Plant Adaptation to Mineral Stress in Problem Soils. Departemen of Agronomy, Cornell University. Beltville, November 22-23, 1976. p. 20-35.
2. Dengan Editor :
Damanik, M dan S. Saragih. 1995. Prospek budidaya jagung di lahan pasang surut.
4. Rujukan Makalah Seminar (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada)-Makalah Seminar ………-Lembaga Pelaksana Seminar-, Tempat dan Waktu pelaksanaan seminar.) seperti contoh berikut:
Muladi dan B.N. Arif. 1986. Ruang lingkup penegakan hukum pidana dalam kontek politik kriminal. Makalah disampaikan dalam Seminar Kriminologi, FH UNDIP, Semarang 11-13 Nopember 1986.
Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan bahan nabati untuk pengendalian ppenyakit layu bakteri pada kacang tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001
5. Rujukan dari Skripsi, Tesis/Disertasi, Disertasi, Laporan Penelitian yang tidak dipublikasikan
(Urutan penulisan; Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada)-Jenis penerbitan, Lembaga penerbit diakhiri dengan “tidak dipublikasikan” dalam tanda kurung) seperti contoh berikut:
Susantia, A. 1997. Analisis fungsi produksi dan tingkat keuntungan usahatani kelapa sawit. Tesis pada Program Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang (tidak dipublikasikan).
6. Rujukan dari Laporan, Publikasi suatu Lembaga/Instansi yang dianggap sebagai Pengarang
(Urutan penulisan: Nama lembaga pengarang. Tahun terbit. –Judul: Anak Judul (bila ada)-Nama dan tempat Penerbit.) seperti contoh berikut:
Biro Pusat Statistik. 1991. Statistik impor Indonesia Tahun 1980-1990. Biro Pusat Statistik, Jakarta. Dinas Pertanian Kabupaten MUBA. 1987. Laporan
tahunan bidang pertanian Kabupaten MUBA Propinsi Sumatera Selatan Tahun 1986. Dinas Pertanian Kabupaten MUBA, Sekayu, Sumatera Selatan.
7. Rujukan dari Dokumentasi Resmi Lembaga Pemerintah, Tanpa Pengarang (Urutan penulisan: Nama Dokumen, Tahun terbit. Nama dan tempat penerbit.) seperti contoh berikut:
8. Rujukan dari Warta, News Letter, Brosur, Informasi yang diterbitkan suatu lembaga ada pengarangnya
(Urutan penulisan: Nama Jenis dan Lembaga penerbit. Tahun terbit. –Judul: Anak Judul (bila ada) – Nama Jenis dan lembaga penerbit, nomor, tahun dll bila ada) seperti contoh berikut
Brosur Bursa Efek Jakarta. 1990. Insider trading dan bentuk-bentuk kecurangan lain di Bursa Efek Jakarta. Brosur Bursa Efek Jakarta No. 06 Tahun I, Juli 1990.
9. Rujukan dari Artikel Koran dan Majalah ada Nama Penulis (urutan penulisannya: Nama penulis. Tahun terbit. Judul/anak judul artikel. Nama Koran/majalah, Tanggal, Bulan, Tahun Terbit, Halaman
Malaranggeng, A. 1999. Otonomi daerah: Harapan dan Cita-cita. Kompas (Koran), 17 Juli 1999, Halaman V
10. Rujukan dari Artikel Koran dan Majalah tanpa Nama Penulis (Urutan penulisnya: Nama koran/mjalah. Tahun terbit,. Judul/Anak judul artikel. Nama Koran/majalah, Tanggal, bulan, tahun terbit, halaman) seperti contoh berikut: