• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang T1 BAB IV"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna kartu BPJS

terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Getasan Kabupaten

Semarang.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Lokasi Puskesmas Getasan

Puskesmas Getasan merupakan salah satu puskesmas di

Kabupaten Semarang yang terdapat di desa Getasan. Puskesmas Getasan

dapat dicapai dengan kendaraan umum, tepatnya di Jl. Raya Salatiga

Kopeng Km 10, Kec. Getasan, Kab Semarang, Jawa Tengah. Luas

Cakupan 21.26 km2, batas wilayahbagian Utara dengan Kecamatan

Banyubiru, bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, Barat

dengan Kecamatan Ngablak dan bagian Timur dengan Kecamatan

(2)

33 Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian

Puskesmas ini dilengkapi dengan IGD, BP Umum, KIA, apotek,

loket, BP gigi, laboratorium serta rawat inap. Pasien yang datang untuk

melakukan pemeriksaan di puskesmas ini bukan hanya warga desa

Getasan tetapi dari warga desa lain juga karena dalam kecamatan Getasan

terdapat beberapa desa yaitu Getasan, Batur, Jetak, Kopeng, Manggihan,

Ngrawan, Nogosaren, Polobogo, Samirono, Sumogawe, Tajuk, Tolokan dan

Wates. Pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas ini

(3)

34 4.1.2 Gambaran Umum Responden Penelitian

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian

Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)

Usia

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa dari 99 responden

pengguna kartu BPJS sebagian besar pasien pengguna kartu BPJS yang

melakukan pemeriksaan di Puskesmas Getasan berusia 17 sampai 31

(4)

35 pengguna kartu BPJS yaitu yang tidak tamat SD sebanyak 3 orang (3,03%),

SD 35 orang (35,36%), SMP 24 orang (24,24%), SMA 22 orang (22,22%),

Diploma 4 orang (4,04%), S1 10 orang (10,10%) dan S2 1 orang (1,01%).

Distribusi tertinggi pada tingkat pendidikan adalah SD ini dikarenakan

sebagian besar responden tinggal di daerah pengunungan yang

mayoritasnya bekerja sebagai petani, buruh, pedagang dan Ibu rumah

tangga.

Pekerjaan pasien pengguna kartu BPJS yaitu sebagai Tani 19 orang

(19,2%), Buruh 12 orang (12,12%), Pedagang 10 orang (10,10%),

Wiraswasta 11 orang (11,11%), Pelajar/Mahasiswa 13 orang (13,13%),

PNS 5 orang (5,05%), Swasta 16 orang (16,16%), Ibu rumah tangga 12

orang (12,12%) dan Pendeta 1 orang (1,01%).

4.1.3 Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang

Hasil penelitian tentang tingkat kepuasan pasien pengguna kartu

BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Getasan dapat di lihat

(5)

36 Tabel 4.2 Hasil distribusi Keandalan (Reliability)

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

dimensi keandalan (Reliability), kategori tertinggi adalah puas sebanyak 54

responden (54%), kemudian sangat puas sebanyak 43 responden (43,43%)

dan yang terendah adalah tidak puas sebanyak 2 responden (2,02%).

Tabel 4.3 Hasil distribusi Ketanggapan (Responsiveness)

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

tertinggi pada dimensi ketanggapan (responsiveness) adalah puas

sebanyak 54 responden (54,55%), sangat puas 44 responden (44,44%) dan

(6)

37 Tabel 4.4 Hasil distribusi Jaminan (Assurance)

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

jaminan (assurance) adalah kategori puas sebanyak 50 respoden (50,5%),

sangat puas 48 responden (48,5%) dan tidak puas 1 responden (1%).

Tabel 4.5 Hasil distribusi Empati (Empathy)

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

empati (empathy) adalah kategori sangat puas sebanyak 54 responden

(54,55%), puas 45 responden (45,45%) dan tidak ada responden yang

(7)

38 Tabel 4.6 Hasil distribusi Bukti Langsung (Tangible)

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

Pada tabel 4.6 yang merupakan kategori tertinggi pada dimensi bukti

langsung (tangible) adalah sangat puas 54 responden (54,55%), puas 43

responden (43,43%) dan tidak puas sebanyak 2 responden (2,02%).

Tabel 4.7 Hasil distribusi responden tentang tingkat kepuasan pasien pengguna kartu BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas

Getasan

Kategori Jumlah (n) Presentase (%)

Sangat Puas

Pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa secara seluruhan dan dari 99

responden yang sangat puas sebanyak 68 responden (68,69%), puas

sebanyak 30 responden (30,30%) dan terdapat 1 responden (1,01%) yang

(8)

39 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang

4.2.1.1 Keandalan (Reliability)

Pada variabel ini presentase tertinggi adalah Puas (54,55%), hal ini

dikarenakan tenaga medis sudah memenuhi sebagian keinginan pasien

dalam menjelaskan atau memberitahu tentang penyakit yang di derita

pasien. Menurut Gerson dalam Izzaty & Suryani, 2014 penilaian puas

merupakan penilaian pelayanan kesehatan yang memilikii kualitas sedang

dan dirasa hanya sebagian yang sesuai denga keinginan pasien.

Beberapa pernyataan yang harus mendapat perhatian yaitu

pernyataan pertama, tenaga medis menjelaskan tentang penyakit yang

diderita pasien dengan sangat jelas dikarenakan dari 99 responden terdapat

10 responden mencentang tidak puas dan satu responden sangat tidak

puas. Pernyataan kedua, tenaga medis memberitahu tentang bagaimana

cara merawat penyakit pasien di rumah terdapat 10 responden tidak puas

dan satu responden sangat tidak puas. Oleh sebab itu, ini penting menjadi

untuk menjadi perhatian.

Pelayanan yang disampaikan dalam variabel ini merupakan suatu

interprestasi kemampuan tenaga medis untuk memberikan pelayanan

(9)

40 4.2.1.2 Ketanggapan (Responsiveness)

Hasil penelitian yang diperoleh dari 99 responden yaitu 44

responden (44,44%) menyatakansangat puas, 54 responden (54,55%) puas

dan 1 responden (1,01%) tidak puas terhadap ketanggapan

(Responsiveness) tenaga medis.

Pelayanan yang disampaikan oleh variabel ini adalah interprestasi

kemampuan manajemen puskesmas dalam mengkomunikasikan dengan

baik tentang pelayanan yang diberikan oleh puskesmas Getasan. Menurut

Rangkuti (2006) salah satu factor yang diperlukan dalam konsep

managemen jasa pelayanan adalah mengkomunikasikan kepada

pelanggan, hal ini membantu pelanggan agar tidak salah menafsirkan

tingkat kepentingan yang akan diperoleh. Disisi lain kesiapan, kecepatan

dan ketanggapan tenaga medis dalam melayani serta membantu pasien

yang datang berkunjung sehingga dapat menimbulkan kepuasan dalam diri

pasien dan puskesmas dapat menjadi lebih baik di mata masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah satu bentuk

managemen pelayanan yang sangat penting bagi pasien pengguna BPJS.

4.2.1.3 Jaminan (Assurance)

Pada variabel ini hasil yang didapat adalah 48 responden (48,5%)

mengaku sangat puas, 50 responden (50,5%) puas dan 1 responden (1%)

(10)

41 Jaminan tenaga medis di puskesmas Getasan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang puas bagi pasien dapat bermanfaat terhadap

pencitraan puskesmas yang lebih baik di mata masyarakat, sehingga

puskesmas mampu membuat pasien datang berkunjung kembali dan

memanfaatkan jasa pelayanan yang ada. Pasien juga dapat membagi

pegalaman tentang pelayanan kesehatan yang di terima sewaktu berobat di

puskesmas kepada masyarakat lain yang ingin memanfaatkan pelayanan

kesehatan, ini sejalan dengan teori menurut Irawan (2002), pelanggan yang

puas adalah pelanggan yang akan berbagi rasa kepuasan dan pengalaman

dengan yang lain.

4.2.1.4 Empati (Empathy)

Dari hasil penelitian yang diperoleh 54 responden (54,55%)

menyatakansangat puas, 45 responden (45,45%) puas dan tidak ada

responden yang mengaku tidak puas terhadap empati (empathy) petugas

kesehatan dalam melayani pasien yang datang.

Pelayanan kesehatan yang disampaikan variabel ini adalah

keinginan yang baik secara personal tenaga medis dalam memberikan

pelayanan kepada pasien. Hal ini secara langsung akan memberikan

manfaat positif dalam membangun hubungan baik antara tenaga medis dan

pasien.

Menurut Hermawan (2006), supaya bisa ber-empati pertama

(11)

42 arah antara produsen dan konsumen, produsen harus mengerti konsumen.

Ber-empati tidak berarti mengiyakan semua tuntutan konsumen, tetapi

paling tidak produsen harus menunjukan bahwa dia mau mengerti masalah

konsumen dari sudut pandang mereka.

Dapat disimpulkan bahwa tenaga medis di puskesmas Getasan

mempunyai empati yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan

sehingga pasien merasa puas.

4.2.1.5 Bukti Langsung (Tangible)

Hasil penelitian diperoleh 54 responden (54,55%) menyatakan sangat

puas, 43 responden (43,43%) puas dan 2 responden (2,02%) tidak puas

terhadap bukti langsung (tangible) pelayanan kesehatan. Menurut penelitian

Ulinuha di Rumah Sakit Permata Medika Semarang tahun 2014, 58,58

persen pasien yang puas terhadap kebersihan dan kerapian comfortability

dari ruang tunggu (tangibles).

Pada variabel ini secara tidak langsung tenaga medis memberikan

edukasi kepada pasien yang datang berkunjung untuk selalu menjaga

kebersihan dalam menjaga kesehatan agar terhindar dari bakteri.

Pernyataan yang mendapat perhatian pada variabel ini yaitu ketersediaan

toilet dan dalam keadaan bersih dikarenakan dari 99 responden, 6

responden sangat tidak puas dan 24 responden tidak puas. Oleh sebab itu,

sangat penting untuk pihak puskesmas agar dapat mengevaluasi keluhan

(12)

43 Menurut Hermawan (2006), bukti langsung dapat mencakup soal

penampilan dari fasilitas fisik, peralatan, orang maupun alat komunikasi

yang dijanjikan. Di dalam zaman yang makin modern, penampilan yang

tampak modern diperlukan untuk “memuaskan” pelanggan.

4.2.1.6 Distribusi responden tentang tingkat kepuasan pasien pengguna kartu BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Getasan

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa dari 99

responden pengguna kartu BPJS di Puskesmas Getasan Kabupaten

Semarang terdapat 68 (68,69%) mengaku sangat puas dan 30 (30,30%)

mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis. Ini

disebabkan karena tenaga medis memiliki kemampuan, ketanggapan,

jaminan, empati dan bukti langsung dalam memberikan pelayanan yang

sesuai dengan kebutuhan responden (Rangkuti, 2006).Selain itu, pelayanan

yang diberikan oleh tenaga medis Puskesmas Getasan merupakan pelayan

yang memuaskan. Rangkuti (2006) menjelaskan bahwa kepuasan

pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh

pelanggan selama pelanggan menggunakan beberapa tahap pelayanan,

misalnya proses pelayanan yang cepat, ruangan yang nyaman atau

keramahtamahan tenaga medis.

Terdapat satu responden (1,01%) mengaku tidak puas dengan

(13)

44 merasa tenaga medis tidak menjelaskan penyakit yang diderita responden

secara baik dan jelas. Ini sejalan dengan teori mengenai penilaian tidak

puas dikategorikan dalam presentase <50% dan pelayanan kesehatan yang

memiliki kualitas rendah dan dirasa tidak dapat memenuhi kebutuhan atau

keinginan pasien (Gerson dalam Izzaty & Suryani, 2014).

Dari hasil penelitian, yang mempengaruhi tingkat kepuasan adalah

mendapat informasi yang menyeluruh (nama penyakit, tanda-tanda bahaya

untuk segera kembali berobat), keterampilan tenaga medis dalam

memberikan pelayanan, kesiapan dan ketanggapan tenaga medis dalam

melayani dan membantu pasien yang datang, jaminan yang diberikan

tenaga medis, tersedianya toilet dan dalam keadaan bersih. Ini sejalan

dengan teori Pohan (2007) tentang aspek-aspek yang mempengaruhi

tingkat kepuasan.

4.2.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini tidak melibatkan tenaga medis sehingga hanya melihat

dari satu sisi yaitu pasien BPJS.

2. Penelitian ini tidak melihat proses pelayanan yang diberikan tenaga

medis bagi pasien BPJS maupun non BPJS

3. Pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner tanpa

wawancara maupun observasi sehingga mendapat hasil yang

Gambar

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
Tabel 4.3 Hasil distribusi Ketanggapan (Responsiveness)
Tabel 4.4 Hasil distribusi Jaminan (Assurance)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kajian dilakukan di tiga kecamatan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2013. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) pada komponen teknologi

2 Pelantikan AJK Program Liga Super SMK Kulai besar - Makluman bidang tugas AJK program. - Makluman berkaitan projek (masa, tempat tarikh,

Foreign and second language learning: language- acquisition research and its implications for the classroom.. Students’ Attitudes towards Corrective Feedback in

Sedangkan hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa harga komoditas bawang merah lokal memiliki daya saing ketika terjadi perubahan (kenaikan) pada harga komoditas bawang

The Reds mendapatkan 21 juta poundsterling sementara The Citizens 18.7 juta poundsterling sama seperti yang didapatkan Arsenal dan Manchester United.. Hak

Pada lahan yang tidak mendapatkan pemupukan, unsur Fe berpengaruh positif terhadap produktivitas bawang daun, penambahan satu satuan pupuk Fe akan meningkatkan

[r]

Based on reviews of 4D dynamic modelling, the most suitable model is event based data model (Peuquet and Duan, 1995) for multi-hazard risk modelling because it can