Tujuan dan Prinsip
Akuntansi
Keterbatasan laporan keuangan menurut PAI (1991) :
• Bersifat historis dan umum
• Proses penyusunan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
• Hanya melaporkan informasi material.
• Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
• Lebih menekankan pada makna ekonomis transaksi daripada bentuk hukumnya.
• Disusun dengan menggunakan istilah – istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahaminya
• Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
• Informasi yang bersifat
kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
APB Statement No.4 (AICPA,1973)
1. Tujuan umum
Menyajikan laporan posisi keuangan , hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip
akuntansi yang diterima 2. Tujuan khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan
kekayaan dan kewajiaban serta informasi lainnya yang relevan.
Prinsip AKUNTANSI 1. Historical cost 2. Unit of measure 3. Stable Monetary unit
Kritik terhadap
Stable Monetary Unit
Kritik terhadap Conservatisme
INFLASI LK TIDAK
RELEVAN
APB Statement No.4
(AICPA,1970) yang sebagai berikut:
Current purchase exchange Current sale exchange
Future exchange
APB Statement No.4
(AICPA,1970) yang sebagai berikut:
Current purchase exchange Current sale exchange
Future exchange
Trueblood Committee (1973) Exit Value
Current Replacement Cost Discounted cash flows
keadaan di mana asset dan
kewajiban dalam kontkes
ketidakpastian yang tinggi
memungkinkan timbulnya kesalahan dalam
Nilai Buku vs Nilai Pasar
Nilai buku (book value) suatu perusahaan
merupakan konsep dari akuntansi konvensional
yang secara sederhana dapat dihitung secara
menyeluruh atau persaham. Untuk mengetahui
harga atau nilai buku persaham, dihitung
dengan rumus:
BV per saham = Total Aset – Total Liabilitas
Jumlah Saham yang Beredar
Adanya penemuan bahwa nilai buku tidak lagi relevan untuk pengambilan keputusan.Namun masih dipraktikkan karena beberapa alasan :
• Historical cost relevan dalam proses pengambilan keputusan ekonomis.
• Historical cost didasarkan pada transaksi pasti dan kejadian sebenarnya bukan kejadian yang masih mungkin sehingga menjadi bukti pertanggungjawaban.
Akuntansi Inflasi
Akuntansi Inflasi
Berupaya untuk menyusun laporan keuangan yang memuat dampak inflasi atau penurunan nilai beli uang itu pada laporan keuangan sehingga laporan keuangan menunjukan satuan mata uang pada tingkat harga yang berlaku saat itu bukan lagi harga historis.Perubahan dari stable monetary
unit
Perubahan dari stable monetary
unit
Metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi (Jonshon, 1977) sebagai berikut :
- The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
1. Historical cost
2. General price level 3. Replacement cost 4. Reproduction cost
- The exit value system harga pasar atau current market value yang terdiri dari :
5. Net realizable value 6. Selling price
7. Expected value
Metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi (Jonshon, 1977) sebagai berikut :
- The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
1. Historical cost
2. General price level 3. Replacement cost 4. Reproduction cost
- The exit value system harga pasar atau current market value yang terdiri dari :
5. Net realizable value 6. Selling price
Monetary dan Nonmonetary
Unit
• Monetary Item adalah aktiva atau kewajiban yang dinilai atau disajikan dalam unit uang yang tetap misalnya kas, piutang, atau utang atau
kewajiban lainnya yang angka dan jumlah nilai uangnya tetap itulah yang akan ditagih, dibayar dimasa yang akan datang tanpa da
perubahan.
• Nilai ini adalah nilai historis dan nanti nilai net realizable value-nyalah yang akan direalisasi. Karena nilainya itu juga menggambarkan nilai sekarang, untuk aktiva jenis ini tidak perlu
disesuaikan kecuali barang kali untuk mengetahui present value dari nilai yang diharapkan ditagih dimasa yang akan datang.
• Non-Monetay Items adalah nilai dimana jumlah uangnya tidak ditetapkan menurut kontrak perjanjian.
• Dalam motode historical cost ini digambarkan sebagai old cost
bukan nilai sekarang. Misalnya aktiva tetap, bahan, bangunan, peralatan, persediaan yang akan dipakai nanti dalam operasi
perusahaan dan akan diganti terus jika perusahaan terus beroperasi.
• Dalam metode Current Value harga baru itu dicoba
Model Akuntansi
Model Akuntansi
Model akuntansi dalam penilaian aktiva dan penentuan laba itu, yaitu sebagai berikut :
Pengukuran menurut unit uang
• Historical Cost Accounting
• Replacement Cost Accounting
• Net Realizable Accounting
• Present Value Accounting
Pengukuran menurut unit tenaga beli
(General Price Level = GPL)
• GPL Historical Cost Accounting
• GPL Replacement Cost Accounting
• GPL Net Realizable Accounting
• GPL Present Value Accounting
Atribut yang akan dinilai
• Historical Cost Accounting,
• Replacement Cost Accounting
• Net Realizable,
• Present atau Capitalized Value
Atribut ini dapat digolongkan dalam tiga cara sebagai berikut :
• Fokus penilaian dapat berupa masa lalu (Historical Cost), masa kini (Replacement Cost dan Net Realizable Value), dan masa yang akan datang (Present Value).
• Jenis transaski : Historical Cost dan
Replacement Cost merupakan transaksi perolehan atau pembebanan utang, Net Realizable Value dan Present Value
menyangkut penjualan aset dan pembayaran utang.
• Sifat kejadian awalnya : Historical Cost
didasarkan pada kejadian yang sebenarnya, Present Value berdasarkan kejadian yang diharapkan, dan Replacement Cost dan Net Realizable Value didasarkan pada kejadian yang sifatnya hipotesis (anggapan).
• Unit of measure
Unit moneter (uang)
Penilaian dan Perbandingan
terhadap Model Akuntansi
Penilaian dan Perbandingan
terhadap Model Akuntansi
Dalam menilai dan
membandingkan
model-model ini maka yang
menjadi dasar penilaian
adalah :
•
Kesalahan yang timbul
akibat masalah waktu
(
timimg eror
)
•
Kesalahan akibat alat ukur
(
measuring unit errors
)
•
Kesulitan dalam
penafsiran
(
interpretability
)
•
Relevansi
Dalam menilai dan
membandingkan model
penilaian akuntansi tersebut,
model
Present Value
sengaja
tidak diikutkan karena
beberapa kelemahan sebagai
berikut :
1. Sukarnya menaksir
penerimaan kas di masa
yang akan datang.
2. Penilaian tingkat diskonto
yang sangat bervariasi.
3. Alokasi arbitrer ndari
taksiran arus kas dalam
menilai aset.
Metode Pengukuran Harga Wajar
Metode Pengukuran Harga Wajar
Statement No 157 tentang Fair
Value
Measurements.
ALASAN
Pertimbangkan perlunya peningkatan kosistensi dan comparability
pengukuran fair value dan untuk memperluas pengungkapan tentang pengukuran fair value. FASB Concepts
Statement No.2, Qualitative
Characteristict of
Accounting Information
pengambilan keputusan investasi,kredit dan lainya sebagaimana disebut dalam bagi para pemakai laporan keuangan dalam ini FASB Concepts Statement No. 1,Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises.
Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional
3 Konsep => DEFINISI : 1.
Parent-foreign-subsidiary accounting 2. Comperative /
international accounting 3. Universal / world
accounting
3 Konsep => DEFINISI : 1.
Parent-foreign-subsidiary accounting 2. Comperative /
international accounting 3. Universal / world
accounting
Perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua negara.
Perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua negara.
5 Determinan : 1. Budaya 2. Bahasa
3. Politik dan sipil
4. Ekonomi dan penduduk 5. Hukum dan pajak
(Belkaoui, 1985) 5 Determinan :
1. Budaya 2. Bahasa
3. Politik dan sipil
4. Ekonomi dan penduduk 5. Hukum dan pajak
Lembaga Akuntansi Internasional
Lembaga Akuntansi Internasional
ISU
Akuntansi Manajemen Pengungkapan Akuntansi
Transfer pricing Neraca
IASC (International Accounting Standard
Committee)
IASC (International Accounting Standard
Committee)
• IASC berdiri tanggal 27 Juni 1973.
• Didirikan oleh IFAC
• Program pertama : Comparability project => mengeliminasi alternatif standar dan menjadikannya 1 standar untuk dipakai scr internasional
• Tahun 2005 semua perusahaan go publikc pakai IFRS.
Yayasan IASC
International Financial Reporting
Interpretations Committee 12 anggota Dewan 12 anggota penuh
waktu, 2 paruh waktu, menentuka agenda kegiatan, menetapkan standar, eksposure
draft, dan penafsiran interpretasi
Standard advision council 50
anggota
Core
Standard
Tujuan : Menyusun body of standard
lengkap untuk digunakan dalam penawaran saham internasional atau cross border security offering.
Konvergensi Standar
Akuntansi Amerika
dan Eropa =>
Standar Akuntansi
Dunia
Bekerja sama dengan IOSCO
•Masalah hubungan antara IASC dengan semua National Accounting standard setter dengan regulator dan dengan independent auditor
•Kurangnya independensi dari IASC
•Tingkat kemampuan teknis dari staf yang dimilikinya •Kualitas dari proses melahirkan standar
•Kurangnya intergrasi antara IASC standar dengan national standard setter process
Selama ini akuntan eropa selalu mendukung program dan sikap IASC sedangkan USA menolak
Mengata si kelemah
an Mengata
si kelemah
Transaksi Valuta Asing
3
3 Macam Eksposur :
1. Transaction exposure
2. Economic eksposure
3. Translation exposure
a. Single rate method
b. Current noncurrent
method
c. Monetary dan
nonmonetary method
3 Macam Eksposur :
1. Transaction exposure
2. Economic eksposure
3. Translation exposure
a. Single rate method
b. Current noncurrent
method
c. Monetary dan
nonmonetary method
Standar Akuntansi
Kebijakan Selisih
Selisih
PSAK
Sehubungan pos
FASB
Aktiva
Selisih
ISTILAH DLM KURS VALAS
1. The spot rate
2. The forward rate
Perbedaan spot dan forward =
SPREAD
Jika forward > spot premium
Jika forward < spot discount
ISTILAH DLM KURS VALAS
1. The spot rate
2. The forward rate
Perbedaan spot dan forward =
SPREAD
Jika forward > spot premium
Jika forward < spot discount
Premium ( Discount) = FR – SR
x 12
metode pencatatan tanpa transaksi forward
–
Pada saat trasaksi dilakukan, aktiva, utang,
pendapatan, biaya dicatat menurut nilai uang
resmi perusahaan pada kurs yang terjadi pada
saat melakukan transaksi.
–
Pada tanggal neraca dan pada tanggal eksekusi
transaksi valuta asing, saldo valuta asing yang
dicatat disesuaikan untuk menggambarkan kurs
valuta asing.
–
Laba rugi akibat perbedaan kurs valuta asing
dcatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
–
Laba rugi dari trasaksi
hedging
atas investasi
asing dan transaksi antar perusahaan jangka
panjang jika laporan dikonsolidasikan, digabung
atau dicatat secara
equity method
dicatat
Penjabaran Valuta
Asing
Aktiva
Pos L-R = Aktiva
Lainnya Kas
Menurut
• Perbedaan Laba Akuntansi Dengan Laba Pajak Serta Koreksi Fiskal
Perbedaan antara laba akuntansi dengan laba pajak disebabkan oleh perbedaan konsep, pengukuran, dan pengakuan pendapatan serta biaya. Perbedaan konsep tentang apa yang dianggap sebagai pendapatan menurut akuntansi tetapi tidak dianggap sebagai penghasilan menurut pajak ataupun sebaliknya
Dari perbedaan-perbedaan yang dikemukakan diatas, secara garis besar perbedaan laba akuntansi dengan laba pajak dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Beda Waktu
Sophar Lumbantoruan (1996:72) menyatakan bahwa beda waktu adalah perbedaan
waktu pengukuran pendapatan dan beban tertentu menurut akuntansi komersial dengan ketentuan perpajakan. Perbedaan ini mengakibatkan pergeseran pengakuan penghasilan dan biaya antara satu tahun pajak ke tahun pajak lainnya.
Ada empat macam jenis transaksi yang dapat menimbulkan perbedaan sementara (waktu), yaitu :
a. Perbedaan atau keuntungan yang dapat dikenakan pajak setelah diakui dalam laba akuntansi komersial. Suatu aktiva dapat diakui untuk pendapatan atau keuntungan yang akan menghasilkan jumlah-jumlah yang dapat dikenakan pajak di tahun-tahun
mendatang ketika aktiva itu diperoleh kembali.
b. Beban atau kerugian yang dapat dikurangi setelah diakui dalam laporan keuangan. Suatu utang dapat diakui untuk kerugian yang akan menghasilkan jumlah-jumlah yang dapat dikurangi di tahun-tahun mendatang ketika hutang tersebut diselesaikan.
c. Pendapatan atau keuntungan yang dapat dikenakan pajak sebelum diakui dalam
keuangan. Suatu hutang dapat diakui untuk pembayaran dimuka untuk barang dan jasa yang akan diberikan di tahun-tahun mendatang. Untuk tujuan pajak, pembayaran dimuka ini dimaksudkan dalam laba kena pajak pada saat diterima kas.
Pengorbanan-pengorbanan di masa depan untuk menyediakan barang dan jasa (atau pengembalian uang kepada mereka yang membatalkan order) yang menyelesaikan hutang tersebut akan menghasilkan jumlah-jumlah yang dapat dikurangkan di tahun mendatang.
• 2. Beda Tetap
Sophar Lumbantoruan (1996:72) menyatakan bahwa beda tetap adalah pengakuan suatu penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan dengan prinsip akuntansi yang sifatnya permanen.
Ada dua macam pos yang dapat menimbulkan perbedaan tetap yaitu :
a. Pos-pos yang diakui untuk tujuan pelaporan keuangan, tetapi tidak diakui untuk tujuan pajak, yaitu :
1. Bunga yang diterima dari obligasi negara bagian dan pemerintah daerah
2. Penerimaan dari asuransi jiwa yang ditetapkan perusahaan untuk pejabat-pejabat atau pegawai-pegawai kunci
3. Beban kompensasi yang berhubungan dengan opsi saham karyawan tertentu
4. Premi-premi yang dibayar untuk asuransi jiwa yang ditutup oleh perusahaan untuk pejabat-pejabat atau pegawai-pegawai kunci (perusahaan sebagai pihak pertama) 5. Denda-denda dan beban-beban yang timbul akibat pelanggaran hokum
6. Amortisasi goodwill
7. Beban-beban yang terjadi dalam upaya memperoleh laba yang bebas pajak
b. Pos-pos yang diakui untuk tujuan pajak tetapi tidak diakui untuk tujuan pelaporan keuangan
(1) Deplesi persentasi sumber daya yang melebihi nilai perolehan
(2) Pengurangan untuk deviden yang diterima dari perusahaan asing, biasanya 70% sampai 80 %.
Perbedaan-perbedaan di atas menyebabkan perlunya koreksi perpajakan (koreksi fiskal) dengan maksud menyesuaikan laba akuntansi dengan ketentuan ketentuan perpajakan, sehingga berdasarkan laba akuntansi akan disusun laba pajak.
Koreksi fiskal dapat bersifat positif dan negatif, koreksi fiskal yang bersifat positif ialah korekis-koreksi yang akan menambah laba pajak. Untuk memperoleh laba pajak, laba