• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internal Audit Audit Operasional dan Aud (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Internal Audit Audit Operasional dan Aud (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ratna Monika Pricillia

NIM : 2014017062 Kelas : 4A3

AUDIT KEUANGAN INTERNAL DAN PEMERINTAH DAN

AUDIT OPERASIONAL

A. Audit Keuangan Internal

Perusahaan mempekerjakan auditor internal untuk melakukan audit keuangan maupun operasional. Selama dua dekade terakhir, peranan auditor internal meluas secara dramatis, terutama karena peningkatan ukuran dan kompleksitas perusahaan. Oleh karena auditor internal menghabiskan waktu mereka dalam satu perusahaan, maka mereka tahu lebih banyak mengenai operasional perusahaan dan pengendalian internal dibandingkan auditor eksternal.

Rerangka praktik Lembaga Auditor Internal profesional memberikan definisi audit internal sebagai berikut: audit internal adalah suatu aktivitas assurance dan konsultasi yang independen dan objektif yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan operasional perusahaan. Audit internal membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan ketat agar dapat melakukan evaluasi dan peningkatan efektivitas terhadap manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.

Definisi ini mencerminkan adanya perubahan peran auditor internal. Mereka diharapkan dapat menambah nilai suatu organisasi melalui peningkatan efektivitas operasional sekaligus menjalankan tanggung jawab yang biasanya dilakukan, misalnya:

1. Menelaah reliabilitas dan integritas informasi 2. Memastikan kepatuhan atas kebijakan dan regulasi 3. Menjaga aset

(2)

organisasi. Auditor internal tidak hanya berfokus pada area yang berbeda, tetapi tingkat audit internal pun dapat bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Laporan audit internal tidak distandardisasi karena kebutuhan pelaporan dapat bervariasi di setiap perusahaan dan laporan tidak bergantung pada pengguna eksternal.

B. Audit Operasional

Istilah audit operasional digunakan selama tujuan pengujian yang dilakukan adalah untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dari unit-unit organisasi. Pengujian efektivitas pengendalian internal oleh auditor internal dapat dianggap sebagai bagian dari audit operasional, jika tujuannya adalah untuk membantu perusahaan mengoperasikan bisnis secara lebih efektif atau efisien. Audit operasional bisa saja bertujuan untuk menentukan apakah suatu perusahaan memiliki personel yang memadai dalam lini perakitan, jika tujuannya untuk menentukan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam memproduksi produknya.

Perbedaan Antara Audit Operasional dan Audit Keuangan

Terdapat tiga perbedaan utama antara audit operasional dan audit keuangan, yaitu:

1. Tujuan Audit

Audit keuangan menekankan pada ketepatan pencatatan informasi historis, sedangkan audit operasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi. Audit keuangan berorientasi pada masa lampau, sementara audit operasional berfokus pada peningkatan kinerja masa depan. Seorang auditor operasional, misalnya, dapat mengevaluasi apakah jenis baru bahan baku dibeli pada harga terendah untuk menghemat uang dalam pembelian bahan baku berikutnya.

2. Distribusi Laporan

Laporan audit keuangan biasanya didistribusikan kepada pengguna laporan keuangan eksternal, misalnya pemegang saham dan pihak bank, sedangkan laporan audit operasional ditujukan terutama kepada manajemen. Distribusi laporan audit eksternal yang luas memerlukan struktur dan penyusunan kata-kata yang sangat baik. Distribusi terbatas laporan operasional audit dan perbedaan sifat audit untuk efisiensi dan efektivitas menghasilkan laporan audit yang berbeda antara suatu audit dan audit lainnya.

(3)

Audit keuangan terbatas hanya pada hal-hal yang langsung mempengaruhi kewajaran laporan keuangan, sedangkan audit operasional meliputi aspek efektivitas dan efisiensi dalam organisasi. Misalnya, audit operasional dapat ditujukan untuk efektivitas program periklanan atau efisiensi pekerja pabrik

Hubungan Antara Audit Operasional dan Pengendalian Internal

Manajemen melakukan pengendalian internal untuk membantu pencapaian tujuannya. Terdapat tiga hal penting untuk mencapai pengendalian internal yang efektif, yaitu:

 Keandalan pelaporan keuangan

 Efektivitas dan efisiensi operasi

 Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Terdapat dua hal yang membedakan evaluasi pengendalian internal dan pengujian audit keuangan dan operasional, yaitu:

1. Tujuan

Tujuan audit operasional atas pengendalian internal adalah untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dan membuat rekomendasi kepada manajemen. Sebaliknya, evaluasi pengendalian internal untuk audit keuangan memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menentukan luasnya pengujian audit substantif yang diperlukan dan melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk perusahaan publik.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup audit operasional ditujukan pada seluruh pengendalian yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, sedangkan ruang lingkup evaluasi pengendalian internal untuk audit keuangan dibatasi pada efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan dampaknya atas kewajaran penyajian laporan keuangan. Misalnya, audit operasional dapat berfokus pada kebijakan dan prosedur yang dilakukan oleh departemen pemasaran untuk menentukan efektivitas katalog dalam pemasaran produk.

Jenis Audit Operasional

Audit operasional terdiri atas tiga kategori utama, yaitu:

(4)

Yang dimaksud denga fungsional adalah kategori aktivitas dalam suatu bisnis, misalnya fungsi penagihan atau fungsi produksi. Audit fungsional mengurusi satu atau lebih fungsi dalam suatu organisasi, misalnya mengenai efektivitas dan efisiensi fungsi penggajian untuk suatu divisi atau organisasi secara keseluruhan.

2. Audit Organisasional

Audit operasional dalam organisasi mengurusi seluruh unit organisasi seperti departemen, cabang, atau anak perusahaan. Audit organisasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi dalam interaksi fungsi tersebut. Rencana organisasi dan metode untuk koordinasi aktivitas merupakan hal penting dalam audit ini.

3. Penugasan Khusus

Dalam audit operasional, penugasan khusus muncul atas permintaan dari manajemen dengan bermacam-macam jenis audit, misalnya untuk menentukan penyebab inefisiensi sistem TI, meneliti kemungkinan kecurangan dalam divisi, dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi.

Pelaksana Audit Operasional

Audit operasional biasanya dilakukan oleh salah satu dari tiga kelompok, yaitu:

1. Auditor Internal

Auditor internal merupakan posisi unik yang melakukan audit operasional dimana beberapa orang menggunakan istilah audit internal dan audit operasional secara bergantian. Akan tetapi, tidak semua audit operasional dilakukan oleh auditor internal atau hanya auditor internal yang melakukan audit operasional. Banyak departemen audit internal yang melakukan keduanya, yaitu audit operasional dan keuangan secara bersamaan. Oleh karena mereka menghabiskan waktu kerja mereka untuk perusahaan yang mereka audit, maka auditor internal diuntungkan dalam melakukan audit operasional. Mereka dapat mengembangkan pengetahuan yang cukup tentang perusahaan dan bisnis yang penting bagi efektivitas audit operasional.

(5)

evaluasi independen dan membuat rekomendasi kepada manajemen senior bila terjadi inefisiensi atas pekerjaan kontroler.

2. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah regional dan pusat melakukan audit operasional, yang seringkali menjadi bagian dalam pelaksanaan audit keuangan. Kelompok auditor pemerintah yang paling dikenal adalah BPK, namun auditor pemerintah lainnya juga harus melakukan audit keuangan dan operasional.

Buku kuning mendefinisikan dan menetapkan standar untuk audit kinerja, yang pada dasarnya sama dengan audit operasional. Audit kinerja tersebut meliputi:

 Audit ekonomi dan efisiensi

Tujuan dari audit ekonomi dan efisiensi adalah untuk menentukan:

1. Apakah entitas sudah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber daya secara ekonomis dan efisien

2. Apa penyebab inefisiensi atau ketidakekonomisan tersebut

3. Apakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan tentang hal-hal ekonomis dan efisiensi dalam program audit

 Program audit

Tujuan dari program audit ini adalah untuk menentukan:

1. Sejauh mana hasil yang diinginkan atau manfaat yang ditetapkan oleh badan legislatif atau yang ditetapkan badan otoritas lainnya

2. Bagaimana efektivitas organisasi, program, kegiatan, atau fungsi tersebut 3. Apakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Dua tujuan dari masing-masing jenis audit kinerja benar-benar operasional, sedangkan tujuan utamanya adalah menyangkut kepatuhan.

(6)

3. KAP

Ketika KAP melakukan audit laporan keuangan historis, seringkali tindakan audit ini terdiri atas identifikasi masalah operasional dan rekomendasi yang mungkin bermanfaat bagi klien audit. Rekomendasi dapat dibuat secara lisan, tetapi biasanya termasuk dalam surat manajemen.

Latar belakang pengetahuan tentang bisnis klien, yang didapatkan auditor eksternal saat melakukan audit, seringkali memberikan informasi yang berguna dalam memberikan rekomendasi operasional. Sebagai contoh, misalnya auditor menetapkan bahwa perputaran persediaan klien selama tahun berjalan lebih lambat dari sebelumnya. Auditor harus menentukan penyebab kelambatan tersebut untuk mengevaluasi kemungkinan adanya keusangan persediaan yang dapat menyebabkan ketidakwajaran dalam penyajian laporan keuangan. Dalam menentukan penyebab berkurangnya perputaran persediaan, auditor dapat mengidentifikasi penyebab operasional, seperti kebijakan pembelian persediaan yang tidak efektif, yang harus diperhatikan oleh manajemen. Auditor yang memiliki latar belakang bisnis yang luas dan berpengalaman dengan bisnis yang sama akan memberikan rekomendasi operasional yang lebih efektif dan relevan dibandingkan dengan auditor lain yang tidak memiliki kualifikasi tersebut.

Klien umumnya melibatkan KAP untuk melakukan audit operasional dalam satu atau lebih bagian-bagian tertentu dari bisnisnya. Sebagai contoh, perusahaan dapat meminta KAP untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi sistem komputernya. Biasanya, manajemen meminta KAP melakukan audit ini bila perusahaan tidak memiliki staf audit internal atau jika staf audit internal tidak memiliki keahlian di area tertentu. Dalam beberapa kasus, manajemen atau dewan direksi menyerahkan seluruh atau sebagian aktivitas audit internalnya kepada sebuah KAP, misalnya audit operasional untuk aktivitas teknologi informasi, yang harus dilakukan bersama oleh KAP dan anggota tertentu dari staf audit internal perusahaan. Biasanya staf konsultan manajemen KAP yang melaksanakan jasa tersebut. Perlu diperhatikan bahwa KAP tidak boleh menyediakan jasa ini kepada klien audit perusahaan publik mereka

Tahapan dalam Menjalankan Audit Operasional

(7)

1. Perencanaan

Perencanaan untuk audit operasional sama dengan perencanaan untuk audit atas laporan keuangan historis. Seperti auditor laporan keuangan, auditor operasional harus menentukan ruang lingkup penugasan dan mengkomunikasikannya ke unit organisasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

 Melakukan penugasan dengan benar

 Mendapatkan informasi latar belakang mengenai unit organisasi

 Memahami pengendalian internal

 Memutuskan bukti yang memadai untuk diakumulasi

Perbedaan utama antara perencanaan audit operasional dan audit keuangan adalah keragaman yang diciptakan oleh luasnya audit operasional, yang sering membuatnya sulit untuk mengambil keputusan dalam tujuan khusus. Auditor memilih tujuan berdasarkan kriteria yang dikembangkan dalam penugasan, yang bergantung pada kondisi yang ada. Misalnya, tujuan audit operasional atas efektivitas pengendalian internal untuk kas kecil akan sangat berbeda dengan audit operasional untuk efisiensi penelitian dan pengembangan, namun tujuan yang beragam dalam audit operasional bisa saja merupakan bagian dari audit operasional yang sama.

Luasnya audit operasional sering membuat penentuan staf menjadi lebih rumit daripada dalam audit keuangan. Hal ini terjadi bukan karena bidang yang berbeda, misalnya pengendalian produksi dan periklanan, tetapi tujuan untuk bidang tersebut sering memerlukan keahlian teknis khusus. Misalnya, auditor mungkin membutuhkan latar belakang teknis untuk mengevaluasi kinerja pada sebuah proyek konstruksi besar.

Pada akhirnya, tidak seperti audit keuangan, audit operasional mengharuskan auditor menghabiskan lebih banyak waktu dengan pihak yang berkepentingan untuk mencapai persetujuan atas syarat penugasan dan kriteria evaluasi. Terlepas dari sumber kriteria evaluasi, dalam hal tujuan dan kriteria yang ditetapkan, maka perwakilan entitas yang akan di audit, auditor operasional, dan entitas atau kepada pihak mana temuan akan dilaporkan, harus ditentukan secara jelas dalam perjanjian.

(8)

Pengendalian internal dan prosedur operasi merupakan bagian penting dari audit operasional, maka biasanya dilakukan dokumentasi, penyelidikan atas klien, prosedur analitis, dan observasi secara ekstensif. Konfirmasi, pencapaian kinerja kembali, dan perhitungan kembali tidak digunakan secara luas dalam audit operasional dibandingkan pada audit keuangan karena tujuan keberadaan dan akurasi tidak relevan dengan kebanyakan audit operasional.

Untuk mengilustrasikan akumulasi bukti dalam audit operasional, sebagai contoh suatu lembaga yang mengevaluasi keamanan tangga berjalan di sebuah kota. Asumsikan bahwa semua pihak setuju bahwa tujuannya adalah untuk menentukan apakah seorang pengawas membuat pemeriksaan tahunan secara memadai untuk seluruh tangga berjalan di kota tersebut. Untuk memenuhi tujuan kelengkapan, auditor dapat memeriksa cetak biru bangunan kota dan lokasi tangga berjalan dan menelusurinya ke daftar untuk memastikan bahwa semua tangga berjalan sudah dimasukkan dalam populasi. Pengujian tambahan dilakukan untuk bangunan yang baru dibangun untuk menilai ketepatan waktu atas pembaruan daftar yang berada di pusat.

Dengan asumsi auditor telah menentukan bahwa daftar tersebut lengkap, mereka dapat memilih sampel lokasi tangga berjalan dan mengumpulkan bukti mengenai waktu dan frekuensi inspeksi. Auditor mungkin perlu mempertimbangkan risiko bawaan dengan melakukan pengambilan sampel lebih besar atas tangga berjalan yang usianya lebih tua atau tangga yang sebelumnya cacat keamanannya. Auditor mungkin juga perlu memeriksa bukti kompetensi pengawas tangga berjalan dengan menelaah catatan, program pelatihan, uji kecakapan, dan laporan kinerja. Auditor juga perlu menjalankan kembali prosedur pengambilan sampel tangga berjalan untuk mendapatkan bukti bila terjadi ketidakkonsistenan dengan yang dilaporkan atau pada kondisi sebenarnya.

Sama seperti auditor keuangan, auditor operasional harus mengumpulkan bukti yang memadai untuk dijadikan dasar suatu kesimpulan dalam pengujian. Untuk audit keamanan tangga berjalan, auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup tentang inspeksi keamanan tangga berjalan. Setelah bukti dikumpulkan, auditor harus memutuskan apakah inspeksi atas masing-masing tangga berjalan di kota dilakukan oleh petugas yang kompeten.

3. Pelaporan serta Tindak Lanjut

(9)

1. Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirimkan hanya kepada manajemen, dengan tembusan kepada unit yang diaudit. Pengguna pihak ketiga tidak memerlukan susunan kata-kata baku untuk pembuatan laporan audit operasional.

2. Banyaknya jenis audit operasional memerlukan laporan yang berbeda-beda untuk mencakup ruang lingkup audit, temuan, dan rekomendasi.

Auditor operasional sering menghabiskan waktu untuk mengkomunikasikan temuan dan rekomendasi audit secara jelas. Pada audit kinerja, saat laporan disusun sesuai persyaratan Buku Kuning, maka komponen tertentu harus disertakan, tetapi bentuk laporan harus dibebaskan. Tindak lanjut merupakan hal umum dalam audit operasional ketika auditor membuat rekomendasi kepada manajemen untuk menentukan apakah terdapat perubahan yang direkomendasikan, dan jika tidak, harus dijelaskan mengapa.

Contoh Temuan Audit Operasional

Contoh dari Internal Auditor berikut menyertakan contoh-contoh yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi di AS:

1.Dengan Menyewa Perusahaan Kebersihan dari Luar, Dapat Menghemat $160.000

Sebuah auditor internal meninjau efisiensi dan efektivitas layanan kebersihan oleh karyawan pemerintah untuk bangunan di kompleks gedung legislatif. Dalam audit terungkap bahwa biaya jasa kebersihan terlalu besar jika dibandingkan dengan jasa serupa yang dilakukan oleh perusahaan kebersihan dari luar. Selain itu, auditor menemukan banyak petugas kebersihan yang tidak dilengkapo dengan peralatan yang dibutuhkan sehingga kualitas kebersihan menjadi buruk. Sebuah studi mengenai jasa kebersihan alternatif menunjukkan bahwa perusahaan kebersihan dari luar memberikan jasa yang sama atau lebih baik dan dapat menghemat biaya sebesar $ 137.000 dalam setahun. Auditor merekomendasikan pemerintah negara bagian mencari tawaran kompetitif dan menjalin kontrak dengan perusahaan jasa kebersihan yang memiliki penawaran biaya terendah, tetapi masih memenuhi spesifikasi. Dalam realisasinya, penghematan mencapai lebih dari $160.000 dan kualitas kebersihan meningkat.

2.Gunakan Peralatan yang Tepat

(10)

vending machine. Auditor internal menemukan hanya beberapa truk yang benar-benar mengantar dan mengambil vending machine tersebut. Sebagian besar truk digunakan untuk jasa panggilan, yang terdiri atas perbaikan kotak koin atau penyesuaian sederhana lainnya yang tidak memerlukan hidrolik. Auditor merekomendasikan agar sebagian besar truk tersebut secara bertahap digantikan oleh kendaraan biasa dan ringan. Menajemen menyetujuinya sehingga penghematan tarif sewa dan beban usaha yang terjadi diperkirakan mencapai $ 25.000 per tahun.

3.Program Komputer Menghemat Tenaga Kerja Manual

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan perancangan, implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosis penyakit stroke menggunakan metode Dempster

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Regresi Sederhana Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Untuk Melihat Perubahan Dan Uji T.

 Peran aktif para pihak diperlukan (pemerintah, swasta, masyarakat) demi menjaga keberlanjutan kegiatan.  Pengelolaan biogas menjadi salah satu alternatif solusi

Simbol Satuan Satuan Keterangan (Besaran Pokok). m meter

Hasil kajian menunjukan bahwa potensi pemanfaatan pembangkit listrik sistem hibrid sesuai untuk di aplikasikan di Desa Lubuk Besar, Kabupaten Indragiri Hilir dimana pada wilayah

Jenis penelitian korelasional dipilih karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan, dilanjutkan menghitung (varians) pengaruh variabel bebas

(1) Pengembangan e-modul sistem komputer berbasis model pembelajaran discovery learning ini menggunakan model pengembangan ADDIE, dimana tahapan pertama yang

Pada bahasan kali ini, akan penulis paparkan tentang proses pembuatan bio oil dan arang dengan cara pirolisis, serta pemaparan tentang proses torefaksi dan pembuatan