Internal audit, audit operasional dan audit keuangan pemerintah
A. Internal Audit
Merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan suatu pendapat. Pihak yang melaksanakan auditing disebut dengan auditor.
Tahapan audit:
Persiapan penugasan -> survey audit pendahuluan -> pelaksanaan pengujian -> penyelesaian penugasan audit -> pelaporan hasil audit -> penyelesaian penugasan audit
Fungsi Internal Audit:
 Sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan.
 Untuk memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak selanjutnya.
Tujuan Internal Audit:
 Membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif.
 Membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Wewenang dan Tanggung jawab Internal Auditor:
 Wewenang tersebut harus memberikan keleluasan auditor intern untuk melakukan audit terhadap catatan-catatan, harta milik, operasi/aktivitas yang sedang berjalan dan para pegawai badan usaha.
 Sedangkan tanggungjawab internal auditor adalah menerapkan program internal auditor , mengarahkan personel, dan aktivitas-aktivitas departemen internal auditor juga menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program yang telah dibuat untuk persetujuan.
 Bagian internal audit berada dibawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi keuangan).
 Bagian internal audit merupakan sifat direktur utama.
 Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris.
 Bagian internal audit dipimpin oleh seorang internal audit director.
Pendekatan yang dilakukan oleh Internal Auditor:
 Audit Komprehensif, merupakan perluasan yang dilakukan GAO atas audit terhadap aktivitas operasi.
 Audit Berorientasi Manajemen, yaitu memfokuskan diri pada membantu organisasi mencapai tujuan.
 Audit Partisipatif, proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data, mengevaluasi operasi, dan mengoreksi masalah.
Program Internal Audit:
Merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara efisien dan efektif.
Pelaksanaan Internal Audit:
 Internal auditor harus mengidentifikasi informasi
 Menganalisis
 Mengevaluasi
 Mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan
Laporan Internal Audit:
 Membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen
yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final.
 Laporan harus obyektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu.
 Laporan harus menyatakan tujuan,ruang lingkup, dan hasil audit,
dan bila tepat, laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor.
 Direktur audot internal atau designee harus mereview dan menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan.
B. Audit Operasional
organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.
Tujuan Audit Operasional:
 Mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan aktivitas suatu organisasi.
 Mengidentifikasi timbulnya penyelewengan dan penyimpangan yang terjadi dan kemudian membuat laporan yang berisi rekomendasi
Lebih berfokus pada fungsi produksi perusahaan, yang berarti melakukan pemeriksaan segi operasional suatu perusahaan.
Keterbatasan yang terjadi dalam suatu perusahaan dalam melaksanakan audit operasional antara lain:
Waktu = untuk mengatasinya, audit operasinal dapat dilakukan secara teratur untuk menghindari permasalahan tidak terjadi berlarut-larut.
Keahlian = kurangnya pengetahuan dan penguasaan berbagai disiplin ilmu dan bisnis merupakan salah satu keterbatasan.
Biaya = biaya yang dapat dihemat dari hasil pemeriksaan haruslah lebih besar dari biaya pemeriksaan itu sendiri.
Jenis-jenis Audit Operasional:
 Audit Fungsional (Functional Audit), yaitu fungsi sebagai sarana
untuk mengkategorikan aktivitas perusahaan seperti fungsi penjualan atau penagihan.
 Penugasan Khusus (Special Assignment), yaitu timbul atas permintaan manajemen.
Tahap-tahap Audit Operasional:
 Perencanaan
 Pengumpulan dan evaluasi bahan baku  Pelaporan dan tindak lanjut
C. Audit Keuangan Pemerintah
Sumber utama diatur yang berpengaruh mengenai kinerja audit pemerintah yaitu Standar Audit Pemerintah yang disebut dengan “Standar Buku Kuning” yang dikeluarkan oleh GAO (General Accounting Office). Buku kuning dikeluarkan tahun 1972 dengan revisi berikutnya tahun 1981, dan 1994.
Audit keuangan menurut Buku Kuning meliputi audit laporan keuangan unit pemerintah, kontrak-kontrak dan bantuan pemerintah, pengendalian intern, kecurangan dan ketidaktaatan terhadap hukum dan perundang-undangan lainnya.
Beberapa tambahan dan modifikasi yang penting tentang SAK pada Buku Kuning diantaranya mengenai materialitas dan signifikansi, pengendalian kualitas, audit ketaatan, pelaporan, dan berkas audit.
Pemeriksaan Pemerintah:
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengolahan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Pemeriksaan Keuangan Negara adalah meliputi pemeriksaan atas pengolahan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara. Pemeriksaan keuangan negara mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Ruang Lingkup Pemeriksaan Keuangan:
a. Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan. b. Posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana
c. Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih pembiayaan anggaran dalam laporan realisasi anggaran dan ekuitas dana dalam neraca.