• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1202772 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1202772 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

159

Komalasari, 2016

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V A. SIMPULAN

Selama penelitian dan siklus berlangsung didapatkan beberapa data yang

telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Dari hasil data temuan dan pembahasan

tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan diantaranya:

1. Profil kreativitas awal anak PAUD GAMUS Tahun Ajaran 2015/2016

kurang terstimulasi dengan baik, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor

seperti latar belakang pendidikan orangtua, keadaan sosioekonomi

orangtua, media, sarana dan prasarana serta model pembelajaran yang

digunakan.

2. Implementasi model guided discovery learning disesuaikan dengan

menggunakan beberapa metode lainnya seperti metode proyek,

demonstrasi, kelompok, ataupun klasikal. Adapun, kegiatan pembelajaran

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan seni rupa, musik, dan

gerak juga kegiatan pembelajaran sains. Temuan atau hasil akhir dari

pembelajaran tidak hanya berbentuk produk hasta karya, akan tetapi dapat

berbentuk pertanyaan, pernyataan, teori, langkah – langkah kegiatan dan

lain sebagainya.

3. Setelah diterapkannya model guided discovery learning selama empat

siklus, kreativitas anak PAUD GAMUS Tahun Ajaran 2015/2016

mengalami perkembangan yang signifikan, yang terlihat dari data yang

didapat pada pra siklus hingga siklus empat.

B. IMPLIKASI

Implikasi hasil penelitian ini merupakan konsekuensi logis dari penerapan

model guided discovery learning untuk mengembangkan kreativitas anak usia

dini. implikasi ini dapat dibagi menjadi implikasi teoritis dan implikasi praktis.

(2)

160

Komalasari, 2016

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Model Guided Discovery Learning efektif meningkatkan kreativitas anak

usia dini dengan menstimulasi cara berfikir kritis anak. Efektivitas model

ini sejalan dengan prinsip strategi mengembangkan kreativitas oleh

Rachmawati dan Euis (2012) yang mengungkapkan bahwa kreativitas

dapat dikembangkan melalui beberapa cara salah satunya dengan model/

metode pembelajaran. Merangsang berfikir kritis anak juga salah satu cara

mengembangkan potensi kreatif anak, karena berfikir kritis merupakan ciri

pribadi kreatif (Rachmawati dan Euis, 2012).

Adapun implikasi praktis yang didapat dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Model guided discovery learninguntuk mengembangkan kreativitas anak

usia dini turut memperkaya strategi penyampaian materi pembelajaran.

Model ini memiliki implikasi yang memudahkan guru melibatkan peserta

didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Model guided discovery learning untuk mengembangkan kreativitas anak

usia dini merupakan model yang membelokan arah pengembangkan

keativitas yang bisa dilakukan dengan berbagai materi pembelajaran,

seperti sains, dan gerak. Model ini dapat diterapkan di Pendidikan Anak

Usia Dini, dengan terdapat lima fase dalam implikasinya, yaitu fase

pendahuluan, terbuka, konvergen, penutup dan penerapan. Pada setiap

fasenya terdapat hal khusus seperti review kegiatan sebelumnya,

melakukan pengamatan dengan mendorong terjadinya interaksi sosial,

menyamakan persepsi terhadap kegiatan yang akan dilakukan,

memberikan kesempatan untuk mengembangkan informasi sehingga dapat

diterapkan di PAUD dengan pembimbingan guru dari awal hingga akhir

kegiatan.

C. REKOMENDASI

Rekomendasi berikut didasarkan pada hasil empirik pengujian model yang

(3)

161

Komalasari, 2016

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada pengguna dan pihak yang berkepentingan dalam peningkatan kualitas

pendidikan.

1. Bagi guru (pendidik)

Model guided discovery learning merupakan model yang mudah

untuk diterapkan di PAUD, model ini berpusat pada guru tetapi

kegiatan dilakukan oleh anak, sehingga anak aktif dalam pembelajaran,

tetapi informasi yang akan didapat oleh anak merupakan informasi

valid dalam menggali informasi dengan didasarkan pada pembimbingan

guru selama proses pembelajaran.

2. Bagi lembaga

Model guided discovery learning dapat mengembangkan

kreativitas dengan beragam materi kegiatan. Model ini dapat diterapkan

dalam pembelajaran sains, seni, bahasa, ataupun matematika. Oleh

karena itu , model pembelajaran tersebut tidak menghambat pemberian

materi pada anak. model ini memfokuskan anak untuk mengamati,

menggali, dan mempedalam informasi dari materi yang diberikan

sehingga kompetibel dengan kurikulum 2013, dengan proses

pembelajaran yang tidak membosankan atau memaksa.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Kajian tentang kreativitas termasuk kajian yang multi tafsir.

Kesulitan mendefinisikan kreativitas mendorong konstruksi kreativitas

yang dapat diandalkan pada konteks. Konteks kreativitas dalam

penelitian ini dikembangkan dengan menstimulasi berfikir kritis anak

dengan beragam kegiatan, artinya kajian kreativitas dalam penelitian

tidak terbatas pada satu kegiatan dengan mengamati, dan menggali

informasi yang diberikan.

Potensi untuk melakukan kajian lanjutan tentang hasil penelitian ini sangat

memungkinkan. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa model

guided discovery learning dapat diterapkan dengan berbagai materi dan bersifat

(4)

162

Komalasari, 2016

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan potensi lainnya. Kendala yang muncul dalam penelitian ini

adalah keterbatasan ruang, sarana dan prasarana yang dapat digunakan serta

kegiatan yang diimplementasikan mencakup kegiatan seni dan sains saja.

Keterbatasan tersebut dapat memberikan ruang yang leluasa bagi peneliti

selanjutnya dalam upaya mengembangkan kreativitas dengan penerapan model

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

[r]

Judul : Sintesis karboksimetil selulosa (cmc) dari selulosa hasil isolasi kulit buah durian (duriozibethinus murr) melalui reaksi dengan asam monokloroasetat.. Kategori :

Jika guru tersebut bertugas pada sekolah di kota yang memiliki kebutuhan dan biaya hidup yang tinggi maka otomatis gaji pun menyesuaikan, begitupun jika daerah

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

Di dalam HTML kita biasa menggunakan table untuk membuat border sekitar teks, akan tetapi dengan CSS border kita dapat membuat border dengan efek yang menarik

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,