• Tidak ada hasil yang ditemukan

S POR 0906747 Appendix3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S POR 0906747 Appendix3"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMAK 2 BPK PENABUR

MATA PELAJARAN : PENJAS DAN OLAHRAGA KESEHATAN

MATERI : PERMAINAN DAN OLAHRAGA

SUB MATERI : PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOYAN

KELAS / SEMESTER : XI ( SEBEBLAS ) / 2

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

PERTEMUAN : 1 – 3

STANDAR KOMPETENSI

6. Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan

olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung

didalamnya

KOMPETENSI DASAR

6.2 Mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan bola

kecil, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran**)

INDIKATOR

KOGNITIF :

 Menjelaskan permainan boy-boyan

 Menyebutkan nama-nama permainan tradisional

 Mengkategorikan permainan tradisional berdasarkan geraknya

 Menjelaskan peraturan permainan boy-boyan

 Membedakan permainan bancakan dengan permainan lain

 Mengidentifikasi alat-alat yang digunakan

(2)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MOTORIK :

 Berlari

 Menghindar

 Melempar bola

 Menangkap bola

AFEKTIF

 Mengikuti aturan

 Membantu teman yang belum bisa

 Memotivasi orang lain

 Hormat terhadap orang lain

 Menerima pendapat orang lain

 Bermain secara terkendali

 Memperhatikan perasaan orang lain

 Kerjasama meraih tujuan

TUJUAN

KOGNITIF

 Siswa dapat menjelaskan permainan boy-boyan dengan benar

 Siswa dapat menyebutkan nama-nama permainan tradisional dengan tepat

 Siswa dapat mengkategorikan permainan tradisional berdasarkan geraknya

dengan tepat

 Siswa mampu menjelaskan peraturan permainan boy-boyan dengan benar

 Siswa mampu membedakan permainan boy-boyan dengan permainan lain

 Siswa mampu mengidentifikasi alat-alat yang digunakan dalam permainan

boy-boyan

 Siswa dapat membandingkan manfaat permainan boy-boyan dengan

(3)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MOTORIK :

 Siswa dapat berlari dengan cepat

 Siswa mampu menghindar dari serangan lawan

 Siswa dapat melempar bola tepat pada sasaran

 Siswa mampu menangkap bola dengan benar

AFEKTIF

 Siswa mampu mengikuti aturan dalam permainan boy-boyan

 Siswa mampu membantu teman yang belum bisa dalam permainan

boy-boyan

 Siswa mampu memotivasi orang lain dalam permainan boy-boyan

 Siswa memiliki rasa hormat terhadap orang lain dalam permainan boy-boyan

 Siswa dapat menerima pendapat orang lain dalam permainan boy-boyan

 Siswa dapat bermain secara terkendali dalam permainan boy-boyan

 Siswa lebih memperhatikan perasaan orang lain dalam permainan boy-boyan

 Siswa dapat bekerjasama meraih tujuan dalam permainan boy-boyan

A. MATERI

Permainan boy-boyan adalah permainan yang bisa dilakukan secara beregu

atau perorangan, permainan ini menggunakan bola dan tumpukan genteng sebagai

alat untuk bermain. Regu yang menjadi kucing bertugas mematikan pemain

dengan melempar bola ke badan pemain, sedangkan regu yang menjadi pemain

bertugas menyusun benteng sampai berdiri sempurna dan menghindar dari

lemparan regu yang menjadi kucing.

(4)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

METODE : Keseluruhan dan penugasan

PENDEKATAN : Taktis

STRATEGI : Game – Drill – Game

C. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN (15 MENIT )

- Berdoa

- Absen

- Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Apersepsi

- Pemanasan menggunakan permainan

INTI ( 60 MENIT )

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 6 orang di tiap

kelompok, lalu guru menjelaskan peraturan permainan dan memberikan

simulasi permainan. Setelah itu guru menyuruh kapten dari tiap kelompok

untuk hompimpah untuk menentukan regu mana yang main pertama ,

kedua, ketiga dan seterusnya. Lamanya permainan sampai ada regu yang

mendapatkan poin 3. Jika regu yang kalah maka akan digantikan oleh regu

yang lain, sedangkan regu yang menang akan terus bermain.

KEGIATAN PENUTUP ( 15 MENIT )

- Evaluasi

- Pendinginan

- Berdoa

D. MEDIA PEMBELAJARAN / SUMBER BELAJAR

- Lapangan terbuka

- Peluit

(5)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Bola modifikasi

- Tumpukan genteng

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERMAINAN BOY-BOYAN

dibuat untuk bahan perlakuan/treatment dalam penelitian

Oleh:

Arnol Sugito

0906747

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(6)

Arnol Sugito, 2016

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KERJASAMA PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

Arab ICT Forum 2014 21-22 October 2014 Bahrain Society of Engineers.. “Adding Value to Human Lives through

[r]

Penerapan Metode Experiental Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menumbuhkan Civic Disposition pada Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Memahami , menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Harga konsentrasi dari ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis pada interval waktu tertentu dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi : Y = 0,0468 X

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

Algoritma Subtraktif kurang cocok untuk alokasi mahasiswa menjadi beberapa kelas karena masukan berupa jari-jari, dan tidak ada keluaran U i hanya ada v i yang

pada Departemen Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.. Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “Eco Business Park