• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Cerita Novel “Strategi Hideyoshi : Another Story Of The Swordless Samurai” Karya Tim Clark Dan Mark Cunningham Dilihat Dari Pendekatan Objektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Cerita Novel “Strategi Hideyoshi : Another Story Of The Swordless Samurai” Karya Tim Clark Dan Mark Cunningham Dilihat Dari Pendekatan Objektif"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS CERITA NOVEL “STRATEGI HIDEYOSHI : ANOTHER

STORY OF THE SWORDLESS SAMURAI” KARYA TIM CLARK

DAN MARK CUNNINGHAM DILIHAT DARI SEGI PENDEKATAN

OBJEKTIF

Sastra adalah sebuah sarana untuk mengeskpresikan diri dengan media

bahasa yang khas. Sastra merupakan suatu tulisan bernilai seni yang menampilkan

gambaran kehidupan manusia dalam waktu dan latar tempat tertentu. Suatu karya

sastra selain mengandung unsur hiburan, juga mengandung unsur pendidikan dan

pengajaran. Sebuah karya sastra fiksi ditujukan untuk membuat suatu gambaran

kehidupan yang diharapkan dapat menjadi suatu panutan, dengan menggunakan

bahasa konotatatif dan mempunyai nilai seni. Karya sastra fiksi dapat dibagi

dalam berbagai bentuk yaitu, roman, novel, dan cerpen.

Novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of The Swordless Samurai”

karya Tim Clark dan Mark Cunningham, menceritakan kisah hidup Toyotomi

Hideyoshi. Toyotomi Hideyoshi yang awal mulanya adalah seorang mantan

gelandangan yang berperawakan seperti monyet dan tidak pandai ilmu bela diri,

denagn kerja keras ternyata dapat menjadi pemimpin militer tertinggi Jepang yang

legendaris.

Novel ini mengisahkan bagaimana Toyotomi Hideyoshi seseorang yang

berasal dari keluarga petani dan berhasil menjadi seorang Shogun Jepang.

(2)

yang dilakukan Hideyoshi. Ia lahir dari keluarga petani miskin, dibelit nasib pahit;

berwajah jelek, pendek dan tak berpendidikan. Dimulai dari ia menjadi seorang

penjual jarum, bawahan samurai rendahan hingga menjadi pembawa sandal

Shogun Oda Nobunaga. Tapi setumpuk kemalangan hidup itu tak menjadikan

Hideyoshi mengutuk nasib yang membelitnya. Kemiskinan yang menjerat, ia

rubah menjadi sebuah kesuksesan dengan mengandalkan otak daripada tubuh,

akal daripada senjata, strategi (dan logistik) daripada tombak. Tak mustahil, ia

kemudian mampu meraih puncak karier gemilang menjadi Shogun Jepang bukan

berdasarkan garis keturunan, melainkan dari kecerdikan otak.

Toyotomi Hideyoshi bukanlah tokoh rekaan. Ia tergolong salah satu orang

yang paling luar biasa di dunia. Catatan sejarah mengatakan ia lahir tahun 1536 di

desa Nakamura, sekarang pinggiran kota Nagoya provinsi Owari (sebelah

barat Prefektur Aichi) dan meninggal pada tahun 1598. Tidak banyak yang

diketahui tentang kehidupan Hideyoshi sebelum ia bekerja untuk Oda Nobunaga

di usia 18 tahun dan menjadi kepala tukang kayu dan kepala bagian dapur

di Istana Kiyosu.

Novel merupakan sebuah totalitas, suatu panduan bersifat artistik. Sebagai

sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian atau unsur yang berkaitan satu

dengan yang lain secara erat dan saling menguntungkan. Sehingga dengan

unsur-unsur tersebut keterpaduan sebuah novel akan terwujud. Unsur-unsur-unsur yang

terkandung dalam novel adalah unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Dengan

melakukan pendekatan objektif, kita akan dapat memahami unsur instrinsik yang

(3)

Pendekatan objektif merupakan pendekatan instrinsik, yakni

membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra

dari dalam. Unsur-unsur yang dimaksud seperti tema, plot / alur, latar, penokohan,

dan lain-lain. Keutuhan jalinan cerita di dalam novel, dapat dilihat dari hubungan

keterkaitan antara tema, perwatakan tokoh tema, dan alur dengan memperhatikan

dengan cermat unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamya.

Tema yang melatarbelakangi novel ini adalah menceritakan tentang

pengungkapan nilai-nilai kesuksesan dan keberhasilan seorang Toyotomi

Hideyoshi menjadi seorang Shogun Jepang.

Tokoh utama di dalam novel ini adalah Toyotomi Hideyoshi yang banyak

disoroti tentang perjalanan kehidupannya dalam mewujudkan mimpinya untuk

menjadi seseorang yang lebih baik dalam kehidupannya hingga ia menjadi

seorang Shogun Jepang dengan penuh kerja keras yang telah ia lakukan. Karakter

Toyotomi Hideyoshi di dalam novel ini digambarkan sebagai sosok lelaki yang

pemberani, pantang menyerah, bijaksana, pemaaf, berkemauan keras, mempunyai

sifat balas budi, berwibawa, ramah tamah, berperasaan yang jujur, memberi

kepercayaan kepada orang lain dan juga humoris. Berdasarkan hal tersebut, maka

karakter Toyotomi Hideyoshi sebagai tokoh utama dan tokoh protagonis

mendukung tema dalam cerita ini.

Alur dalam novel ini membangun ceritanya dengan baik karena cerita di

dalamnya memenuhi tahapan-tahapan peristiwa yang mendukung cerita yang

dimulai dari Exposition, yaitu awal mula cerita mengenai Jiro si petani dari Desa

Miwa yang sedang gundah tentang nasib hidupnya. Inciting Force saat

(4)

jalan hidup mereka. Rising Action ketika Jiro dan Gonsuke memulai perjalanan

menuju Kota Nagahama dan bertemu dengan beberapa orang. Crisis yaitu saat

Jiro dan Gonsuke sudah bertemu dengan Lord Hideyoshi di Kota Nagahama.

Hingga Climax ketika Lord Hideyoshi membuka sekolah di Kuil Songaji dan

menceritakan prinsip hidupnya serta berbagi cerita dari beberapa murid. Sampai

kepada Falling Action saat sekolah di Kuil Songaji diakhiri dengan pembicaraan

dari Jiro dan Gonsuke, dimana mereka berdua yang mengawali cerita dalam novel

ini.

Latar yang ada dalam novel ini sebagai landasan tumpu, mengarah pada

pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat

peristiwa-peristiwa yang diceritakan, dimana ketiga unsur tersebut saling berkaitan. Latar

tempat novel ini di negara Jepang dengan mengambil beberapa tempat yaitu Desa

Miwa, kota Nagahama, Istana Nagahama dan kuil Songaji yang ada dalam novel

tersebut. Latar waktunya adalah saat Toyotomi Hideyoshi sudah menjadi seorang

Shogun Jepang dengan umur berkisar 40 tahunan antara tahun 1582 hingga 1592.

Ia menceritakan berbagai kisah perjalanan hidupnya dimulai dari kecil hingga

sampai menjadi seorang Shogun. Latar sosial adalah kondisi damai di Jepang

setelah kekacauan selama lebih dari seratus tahun setelah masa Perang Onin yang

(5)

要旨

客観的 見 TIM CLARK MARK CUNNINGHAM ”STRATEGI HIDEYOSHI: ANOTHER STORY OF THE SWORDLESS SAMURAI”

(6)

Tim Clark

Mark Cunningham

“trategi

Hideyoshi:

Another Story o

f The “wordless “amurai

(7)
(8)
(9)
(10)

Inciting Force

,

,

Falling Action

,

(11)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan program penerimaan tenaga kerja Indonesia pada PT Amri Margatama menggunakan Visual Basic dan SQL Server

[r]

Implementasi aplikasi sistem ini dibuat dengan mengunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2005 , dengan tempilan semenarik mungkin dan penggunaan yang sangat mudah dipakai

[r]

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari Penulisan Ilmiah ini, yaitu bahwa program aplikasi enkripsi ini dapat membantu user untuk mengamankan file-file penting yang

[r]

Game ini merupakan salah satu sarana hiburan dari sekian banyak game yang telah dibuat. Setelah game ini diuji coba kepada responden, lebih dari 50%