2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) yang menggunakan rumus statistik (Arikunto, 1996: 5). Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh .
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara di Jalan Sultan Ma’mun Arrasyid (Jl. Brigjend Katamso) No. 45 Medan 20159.
2.3 Populasi dan Sampel
Menurut Hidayat (2000: 2), sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Mengutip dari pendapat Arikunto (1996: 104) yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari100 orang maka sampel diambil dari keseluruhan, sedangkan populasi diatas 100 orang maka sampel diambil 10%-15% atau 20%-25% dari populasi. Karena populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang maka jumlah sampel yang diambil penulis adalah 25% dari 119 yaitu sebanyak 30 orang .
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan, atau fakta- fakta yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut;
1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung kelokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang telah disediakan.
dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti berhubungan dengan instansi terkait.
2.5 Teknik Pengukuran Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaanyang akan diajukan kepada responden,maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk menilai jawaban Kuesioner (Sugiyono, 2006:107). Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d dan e), akan diberi skor sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban”a” diberi nilai/skor 5 2. Untuk pilihan jawaban”b” diberi nilai/skor 4 3. Untuk pilihan jawaban”c” diberi nilai/skor 3 4. Untuk pilihan jawaban”d” diberi nilai/skor 2 5. Untuk pilihan jawaban”e” diberi nilai/skor 1
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Skortertinggi – Skor terendah Banyaknya Bilangan Maka diperoleh :5 – 1 = 0,8
5
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing- masing variabel yaitu:
2. Skor untuk kategori tinggi = 3,3 - 4,1 3. Skor untuk kategori sedang = 2,4 - 3,2 4. Skor untuk kategori rendah = 1,5 - 2,3 5. Skor untuk kategori sangat rendah= 0,8 - 1,4
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata- ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana.
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistic yang digunakan adalah:
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212). Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y N = Jumlah Sampel
∑y = Jumlah skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu :
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :
Tabel 2.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima.
2. Uji Signifikan
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah Ho: ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :
√ √
Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :
D = (rxy)2 x 100% Keterangan : D = koefisien determinan